Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
hidup berawal dari telur hingga menjadi dewasa secara sempurna dengan mengalami
perubahan pada bentuk anatomi, morfologi maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi pada
fisik disebabkan oleh pertumbuhan dan diferensiasi sel baik secara radikal maupun dinamik.
Tahapan Metamorfosis
Metamorfosis umumnya terjadi dengan fase yang berbeda, seperti telur, larva, pupa
juga nimfa. seringkali juga tanpa fase pupa atau nimfa dan berakhir menjadi makhluk hidup
dewasa atau imago
1. Telur
Sel telur adalah cikal bakal makhluk hidup yang dimiliki betina, yang nantinya akan
berubah menjadi zigot setelah melalui proses pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Hewan
betina akan meletakkan telur yang sudah dibuahi di tempat yang sesuai dengan
perkembangan calon anaknya. Contohnya nyamuk betina akan menaruh telurnya di dalam
air, karena memang larva nyamuk setelah menetas mereka hidup di air. Begitu pula dengan
kupu-kupu, mereka akan meletakkan telur-telurnya di dedaunan hal ini karena lava atau
hewan muda kupu kupu mereka pemakan daun.
2. Nimfa
Nimfa adalah bentuk hewan muda yang menyerupai ketika sudah berbentuk dewasa
tetapi dengan ukuran lebih kecil. Pada masa ini terdapat beberapa bagian organ yang belum
tumbuh. Bentuk nimfa hanya ada pada metamorfosis tidak sempurna.
3. Larva
Setelah telur menetas mereka akan menjadi lava atau hewan muda. Fase ini seringkali
terjadi pada metamorfosis amfibi dan serangga. Bentuk larva sangatlah berbeda dengan
hewan tersebut ketika dewasa. Semisal larva nyamuk atau jentik nyamuk sangat berbeda
dengan nyamuk dewasa. Larva tidak memiliki organ tubuh tertentu ketika sudah dewasa.
Pada serangga tertentu mereka akan sering berganti kulit atau disebut molting atau ekdisis.
Hal ini disebabkan karena ukuran tubuh serangga semakin membesar.
Pada fase ini mereka akan sangat aktif makan. Pada waktu yang ditentukan larva akan
mengurangi bahkan berhenti makan untuk memasuki fase berikutnya, yaitu pupa.
4. Pupa
Pupa atau kepompong adalah fase transisi. pada kondisi ini serangga dalam keadaan
inaktif (tidak makan). Kepompong dilindungi oleh rangka luar yang keras disebut dengan
kokon. Didalam kokon, tubuh pupa sangat aktif melakukan metabolisme pembentukan organ-
organ dan bentuk hewan dewasanya. kebutuhan energi mereka diperoleh dari cadangan
makanan dalam tubuh larva.
Ketika masih berupa larva, mereka sangat aktif makan, dikarenakan sebagian
makanan akan disimpan untuk fase pupa ini. Fase pupa ini hanya akan dijumpai pada
serangga atau hewan yang mengalami metamorfosis sempurna. misalnya yang terjadi pada
nyamuk dan kupu kupu.
5. Imago
Fase dewasa (Imago). Sampai waktu yang ditentukan, beda hewan beda pula waktu
yang diperlukan sampai bisa bermetamorfosis menjadi hewan dewasa. Pada fase ini, hewan
akan keluar dari kepompong menjadi hewan dewasa dengan bentuk yang jauh berbeda.
Imago memiliki habitat dan cara makan yang berbeda dengan ketika masih berbentuk larva.
Fase hewan dewasa merupakan fase reproduksi dimana imago akan saling mengadakan
perkawinan (jantan dan betina) yang nantinya akan menghasilkan ratusan telur dan siklus
perkembangbiakan dan pertumbuhan pada hewan tersebut akan terulang.
Dari hewan-hewan yang bermetamorfosis tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu
hewan yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) dan metamorfosis tidak
sempurna (hemimetabola).
Urutan metamorfosis nyamuk dimulai dari telur – larva / jentik – pupa – imago / nyamuk
dewasa.
Metamorfosis pada nyamuk setelah menetas maka menjadi larva atau biasa disebut jentik
nyamuk. mereka akan tumbuh terus di permukaan air. Ia akan melalui 4 tahap pertumbuhan
(instar). Dalam tahap ini jentik akan mengalami perubahan bentuk dan penambahan jumlah
bulu-bulu halus di tubuhnya.
Waktu yang diperlukan jentik nyamuk untuk menjadi pupa berkisar 7 hari sampai 10 hari.
Banyak faktor yang berpengaruh diantaranya suhu air, ada tidaknya predator pemangsa di
ekosistem tersebut, dan juga ketersediaan bahan makanan. Jentik nyamuk adalah mangsa dari
beragam jenis makhluk perairan seperti moluska, amfibi dan ikan.
Fase berikutnya adalah pupa nyamuk. Merupakan tahapan terakhir kehidupan nyamuk di
habitat perairan. Pupa atau kepompong nyamuk berlangsung selama kurang lebih 12 hari.
Pupa akan membentuk sayap-sayap halus yang akan dipergunakan untuk terbang pada fase
metamorfosis berikutnya.
Fase terakhir adalah Imago berupa nyamuk dewasa. Nyamuk dewasa akan hidup 2
sampai 4 minggu. dalam fase ini nyamuk betina akan terbuahi dan bertelur satu kali sebelum
pada akhirnya mati.
Tahapan metamorfosis sempurna pada kupu kupu dimulai dari telur kemudian menjadi
larva berlanjut ke Pupa pada akhirnya menjadi kupu – kupu dewasa. telur – larva – pupa –
kupu kupu dewasa. lebih
Tahapan metamorfosis sempurna pada katak dimulai dari katak betina bertelur di air,
kemudian di buahi oleh katak pejantan menjadi embrio, kemudian menjadi kecebong yang
sepenuhnya hanya bisa hidup di air. Setelah itu berubah menjadi katak muda, dengan pola
hidup air dan darata. Terakhir setelah proses panjang berubah menjadi Katak Dewasa.
Singkatnya metamorfosis katak dimulai dari telur – kecebong – katak muda – katak dewasa.
Hewan yang baru menetas dari telur mempunyai bentuk sama dengan hewan yang
sudah dewasa. Perubahan hanya terjadi pada bagian tubuh yang belum mengalami
pertumbuhan. Sebagai contohnya belalang, belalang muda atau nimfa akan tumbuh dan pada
bagian belalang yang belum tumbuh seperti sayap akan muncul dan menjadi imago / belalang
dewasa.
a) Metamorfosis Belalang
Contoh metamorfosis tidak sempurna yang pertama bisa kita lihat pada proses
metamorfosis belalang. Metamorfosis pada belalang melalui 3 fase, yaitu fase telur, fase
nimfa, dan fase imago.
Fase telur berlangsung selama 1 sd 10 bulan tergantung jenis belalang dan kondisi
lingkungannya. Di daerah sub tropis yang mengenal musim dingin, telur belalang bisa
menetas dalam waktu yang cukup lama. Saat telur menetas, nimfa akan keluar dan mencari
makan. Di awal fase nimfa, belalang tidak memiliki sayap sehingga tidak bisa terbang. Ia
akan mengalami beberapa periode instar (ganti kulit) seraya sayap-sayapnya mulai tumbuh.
Periode nimfa berlangsung selama 30 sd 40 hari hingga akhirnya dia menjadi belalang
dewasa yang sudah bisa terbang dan bereproduksi.
b) Metamorfosis Kecoa
Kecoa juga termasuk contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Kecoa hanya mengalami 3 stadium dalap proses metamorfosis yang dilaluinya. Stadium
pertama diawali dengan fase telur yang dikeluarkan induk betina dan diletakan di permukaan
tanah. Telur kecoa umumnya akan lengket satu sama lain dan dilindungi oleh semacam
kapsul bernama ootheca. Menetasnya telur kecoa membutuhkan waktu sekitar 1 sd 2 bulan.
Setelah menetas, metamorfosis dilanjut dengan stadium nimfa. Nimfa kecoa berupa
kecoa kecil yang tidak bersayap. Ia akan mengalami sekitar 4 sd 7 kali instar seraya
menumbuhkan sayapnya dalam waktu 60 hari hingga akhirnya menjadi kecoa dewasa yang
dapat terbang dan kawin. Imago atau kecoa dewasa akan mati dengan sendirinya pada umur
20 hari setelah bertelur sebanyak 8 sd 20 kali.
Tugas Biologi
“Metamorfosis Sempurna dan
Metamorfosis Tidak Sempurna pada
Serangga”
O
L
E
H
SMA N 1 Padangpanjang
Tahun Pelajaran 2018/2019