Soal Test Kompetensi PPI
Soal Test Kompetensi PPI
1. Jawablah 40 soal berikut dengan memberikan tanda silang pada lembar jawaban yang
disediakan
2. Dilarang mencoret-coret dan membawa pulang lembar soal ujian
3. Setiap kecurangan dalam ujian akan berakibat kepada ketidaklulusan
2. Berikut ini merupakan peristiwa penting dalam terbentuknya proses desakralisasi peran politik
gereja di Eropa:
a. Magna Charta
b. Revolusi Perancis
c. Perjanjian Westphalia 1648 V
d. Revolusi Italia
4. Pemikiran politik Khaldun yang memahami politik sebagai fenomena siklus organisme terkait
dengan:
a. Pengalaman politik Khaldun secara personal V
b. Pengalaman akademis Khaldun secara personal
c. Pengalaman keagamaan Khaldun secara personal
d. Pengalaman keluarga Khaldun V
5. Manakah karakter pemikiran politik Islam klasik yang salah:
a. Pemikiran politik yang diproduksi sebelum abad 20
b. Pemikiran politik yang diinisiasi oleh para sahabat Nabi V
c. Pemikiran politik yang dikonstruksi para ulama dan filsuf Islam di abad 8-13 M V
d. Pemikiran politik yang dikonstruksi oleh para ‘umara pada abad 14-19 M
6. Manakah buku-buku politik berikut yang mencerminkan pemikiran politik Islam berbasis Mazhab
Syafi’I, kecuali:
a. Al-Ahkam As-Sulthaniyyah
b. Islam Al-Ushul Wa Al-Hukmi
c. Siyasah Asy-Syar’iyyah
d. Madinah Al-Fadhillah
9. Kerajaan Islam berikut merupakan basis kerajaan Islam yang berbasis agraris yang paling benar:
a. Mataram Islam, Samudra Pasai, Kesultanan Makassar
b. Mataram Islam, Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang
c. Mataram Islam, Kesultanan Cirebon, Kerajaan Pajang
d. Samudera Pasai, Kerajaan Demak, Kesultanan Makassar
10. Manakah pemikir berikut yang terklasifikasikan sebagai pemikir Modernsime Islam:
a. Fazlur Rahman dan Abu A’la Al-Maududi
b. Fazlur Rahman dan Muhammad Abduh V
c. Muhammad Abdul Wahhab dan Rasyid Ridha
d. Thaha Hussein dan Abu A’la Al-Maududi
11. Manakah pernyataan yang benar tentang pemikiran kelompok Islamiyyun dalam mengartikulasikan
politik:
a. Membangun pemikiran Islam yang bersifat modernis
b. Membangun pemikiran Islam yang bersifat akomodatif V
c. Membangun pemikiran Islam yang melakukan pembelaan terhadap kepentingan Islam V
d. Membangun pemikiran Islam yang melakukan dekonstruksi terhadap Islam
12. Menurut Herbeth Faith dan Lance Castle, politik aliran di Indonesia terkategorisasi sebagai berkut:
a. Islam, Nasionalisme, Komunisme, Liberalisme, Tradisionalisme Jawa
b. Islam, Marhaenisme, Liberalisme, Sosialisme, Tradisionalisme Jawa
c. Islam, Nasionalisme, Sosialisme Demokrat, Komunisme dan Tradisionalisme Jawa V
d. Islam, Sosialisme, Nasionalisme, Liberalisme, Tradisionalisme Jawa
13. Manakah pernyataan berikut yang benar untuk mewakili pemikiran kelompok Liberalisasi Islam di
Indonesia:
a. Penting relasi agama dan politik
b. Pentingnya artikulasi aksi Islam secara formal
c. Pentingnya nalar dan substansi Islam V
d. Pentingnya nalar konstitusi berbasis Syariah V
14. Sinkretisme Islam di Indonesia dalam pandangan Clifford Geertz banyak tercerminkan dalam
kelompok berikut:
a. Santri dan Abangan
b. Santri dan Priyayi
c. Abangan dan Priyayi V
d. Abangan dan Putihan
15. Piagam Jakarta sebagai sebuah dokumen politik, lebih mencerminkan corak pemikiran politik:
a. Formalisme Islam
b. Subtansialisme Islam
c. Romantisme Islam
d. Sekulerisme Islam V
16. Berikut ini merupakan pernyataan yang mencerminkan corak pemikiran sekularisasi politik, kecuali:
a. Pentingnya dekonstruksi peran agama dalam politik secara absolut V
b. Pentingnya dekonstruksi peran agama dan politik secara relatif
c. Pentingnya pemisahan peran agama dan politik secara substantif
d. Pentingnya artikulasi peran agama dan politik dalam kehidupan publik V
17. Pilihan strategi politik akomodatif dari kelompok Islam politik dalam berinteraksi dengan
pemerintahan Suharto, lebih disebabkan oleh pertimbangan:
a. Ramahnya kebijakan rezim Suharto terhadap artikulasi Islam politik
b. Represifnya kebijakan rezim Suharto terhadap artkulasi Islam politik V
c. Akomodatifnya kebijakan rezim Suharto terhadap artikulasi Islam politik
d. Kompromistiknya kebijakan rezim Suharto terhadap artkulasi Islam politik
18. Pemikiran Fundamentalisme dan Sosialisme cenderung menemui titik temu dalam
mengartikulasikan ide politik seputar:
a. Pentingnya demokratisasi
b. Pentingnya kompetisi politik
c. Pentingnya artikulasi keadilan kualitatif V
d. Pentingnya artikulasi keadilan kuantitatif V
19. Berikut ini merupaan tahun-tahun pentingnya berdirinya organisasi Islam modern di Indonesia:
a. 1905, 1911, 1912, 1926 V
b. 1908, 1915, 1928, 1930
c. 1908, 1911, 1915, 1926
d. 1945, 1955, 1965, 1970
20. Pemikiran fundamentalisme Islam dalam konstruksi politik Barat, menurut Shireen T. Hunter lebih
mengartikulasikan pemikiran:
a. Oposisional
b. Akomodatif
c. Kooperatif
d. Amalgamatif
21. Kritik pemikiran fundamental Islam dalam bidang ekonomi di dunia Islam terkait dengan:
a. Masifnya pilihan strategi pemerataan pembangunan
b. Masifnya pilihan strategi kesejahteraan secara ekonomi
c. Masifnya pilihan strategi pertumbuhan ekonomi
d. Masifnya pilihan strategi kestabilan politik
23. Pemerintahan Suharto cenderung melakukan politik kompromisme kepada kekuatan Islam politik
pada dekade:
a. 1970
b. 1980
c. 1990 V
d. 2000
24. Sinisme terhadap pemikiran fundametalisme Islam dalam literasi politik Barat disebabkan oleh hal
berikut, kecuali:
a. Pengalaman traumatik masyarakat Eropa terhadap konsepsi fundamentalisme agama
b. Politik oposisional pemikiran fundamentalisme Islam terhadap kepentingan politik dan ekonomi
Barat di dunia Islam V
c. Produktivitas pemikiran fundamentalisme Islam dalam membangun aliansi dengan kepentingan
Barat V
d. Keterlibatan kelompok fundamentalisme dalam gerakan kemerdekaan di dunia Islam V
25. Manakah kata berikut yang benar untuk mewakili makna kata sekuler, kecuali:
a. Saecullum
b. Worldly
c. Today
d. Wordly V
26. Pemikir Islam Indonesia yang mendekontruksi ketidakfungsionalan Partai Islam pada era Orde Baru
adalah:
a. Daud Rasyid
b. Amien Rais
c. Nurcholis Madjid V
d. Endang Saifudin Anshari
27. Partai politik yang merupakan hasil fungsi dari partai politik berbasis Islam di era Orde Baru adalah:
a. Partai Amanat Nasional
b. Partai Keadilan Sejahtera
c. Partai Persatuan Pembangunan V
d. Partai Masyumi Indonesia
28. Komposisi organisasi berikut yang mencerminkan artikulasi Islam modernis di era sebelum 1960
adalah
a. Masyumi, Muhammadiyah, Sarekat Islam V
b. PARMUSI, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama V
c. Partai Persatuan Pembangunan, Muhammadiyah, Sarekat Islam
d. Partai Nasionalis Indonesia, Perhimpunan Indonesia, Budi Utomo
29. Manakah pernyataan berikut yang benar untuk mendefinisikan Santri dalam terminologi Clifford
Geertz:
a. Masyarakat yang belajar Islam di pesantren
b. Masyarakat yang mempergunakan sarung dan peci dalam kehidupan sehari-hari
c. Masyarakat yang memiliki pengetahuan Islam, mempraktekan ajaran Islam, dan
mengartikulasikan kepentingan Islam V
d. Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur
30. Manakah pernyataan berikut yang mencerminkan kelompok Salafiyyun dalam kategorisasi yang
disusun oleh Shireen T. Hunter:
a. Masyarakat yang ingin mempraktikan tata cara hidup di generasi pertama Islam
b. Masyarakat yang ingin mengembalikan tata nilai kepada Al-Quran dan Hadist
c. Masyarakat yang ingin melakukan pemurnian terhadap isu pokok dalam Islam seperti isu
Aqidah
d. Masyarakat yang ingin melakukan pembelaan terhadap kepentingan Islam V
31. Bagaimanakah respon Nahdatul Ulama terhadap kebijakan pemerintah Suharto terkait dengan isu
penerapan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam organisasi sosial, politik, dan keagamaan di
Indonesia:
a. Kritis-akomodatif
b. Akomodatif V
c. Kompromistik
d. Konfrontatif
32. Berikut ini merupakan partai politik yang dilarang oleh pemerintah di Indonesia yang kemudian
masuk dalam Lembaran Negara:
a. Partai Nasionalis Indonesia dan Masyumi
b. Partai Komunisme Indonesia dan Masyumi V
c. Partai Komunisme Indonesia dan Partai Nasionalis Indonesia
d. Partai Sosialis Indonesia dan Partai Nasionalis Indonesia
33. Partai politik berikut mencantumkan diri sebagai partai Islam dalam konstelasi politik di era
Reformasi:
a. Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan dan Persatuan
b. Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional V
c. Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan
d. Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan
34. Gagasan tentang pentingnya Peraturan Daerah berbasis syariah di Indonesia cenderung direspon
oleh kelompok Liberalisasi Islam sebagai gagasan:
a. Produktif
b. Kontra produktif V
c. Demokratis V
d. Kompetitif
35. Bagaimanakah pilihan politik Sukarno terhadap perdebatan dalam Konstituante terkait dengan isu
Piagam Jakarta:
a. Kompromistik V
b. Integratif
c. Konfrontatif V
d. Akomodatif
36. Bagaimanakah pilihan Politik Partai Persatuan Pembangunan dalam menanggapi keputusan MPR
No. 4 tahun 1978 terkait dengan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila:
a. Kompromistik
b. Integratif
c. Kritis V
d. Akomodatif V
37. Bagaimanakah respon hipotesis para pemikir Islam terhadap kemunduran dunia Islam di awal abad
20, kecuali
a. Purifikasi
b. Sekularisasi
c. Modernisasi
d. Westernisasi V
38. Pemikiran politik Muhammadiyah dalam era Orde Baru menunjukkan watak gerakan yang:
a. Kritis Rasional V
b. Konfrontatif Rasional
c. Akomodatif Tradisional
d. Konfrontatif Tradisional
39. Negara di di dunia Islam yang pertama kali mengimplementasikan negara yang sekularistik adalah
a. Pakistan
b. Mesir
c. Turki V
d. Indonesia
40. Negara Jumhiriyyah di dunia Islam yang pertama kali memilih bentuk Formalisme Islam adalah:
a. Pakistan V
b. Indonesia
c. Mesir
d. Turki