PROGRAM PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2022 Pada topic 3 Modul LMS, anda mempelajari bagaiman hubungan antara CT dengan problem solving. Berdasarkan kajian tersebut : 1. Rumuskan dua contoh persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan biologi dan jelaskan prinsip/kerangka CT apa/mana yang dapat digunakan memecahkan kedua persoalan tersebut. Jawaban Contoh persoalan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan biologi yaitu : - Pembuatan tempe menggunakan bioteknologi konvensional - Pengelolaan sampah rumah tangga Kedua permasalahan tersebut sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan ternyata dalam pemecahan solusinya tanpa kita sadari sudah menggunakan prinsip/kerangka CT dengan 4 fondasi yaitu ; dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma.
Adapun prinsip/kerangka CT yang digunakan untuk memecahkan kedua persoalan
tersebut yaitu. a) Pembuatan tempe Decomposition Melakukan pembagian masalah menjadi bagian lebih kecil. Tempe merupakan makanan tradisional asli Indonesia yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai matang. Proses pembuatan tempe tergolong pada bioteknologi konvensional yang menggunakan bantuan dari bakteri Rhizopus oligosporus. Pattern Recognition Analisis berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan sehingga menemukan pola dari persoalan. Pembuatan tempe dapat dikatan bioteknologi konvensional dikarenakan bioteknologi ini memanfaatkan secara langsung mikroorganisme, seperti bakteri Rhizopus oligosporus secara langsung untuk pembuatan tempe. Kemudian enzim yang dihasilan mikroorganisme dan melibarkan proses fermentasi (proses peragian) untuk menghasilkan produk atau jasa juga masuk ke dalam bioteknologi konvensional. Beberapa faktor dalam proses pengolahan diperkirakan mempunyai pengaruh yang sangat nyata (signifikan) terhadap kualitas tempe, faktor-faktor tersebut antara lain perebusan, ruang fermentasi, kadar air kedelai, pematusan air, kelembaban ruang fermentasi, suhu fermentasi, lama fermentasi, rak fermentasi dan jenis bahan Abstraction Memberikan pengetahuan dasar akan pembuatan tempe dengan bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk bermanfaat dengan memanfaatkan organisme hidup dan memudahkan konsumen untuk mengolahnya menjadi suatu bahan makanan. Algorithm Langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan dan disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien, serta tidak menyalahkan batasan-batasan persoalan tersebut. Tahapan proses pembuatan tempe menggunakan bioteknologi konvensional dengan dengan memfermentasikan kedelai menggunakan Rhizopus oryzae, yaitu : 1) Kedelai dicuci dan direndam semalaman pada suhu sekitar 250C. 2) Keesokan harinya, kulit kedelai dikupas serta air rendamannya dibuang. 3) Biji kedelai direbus selama sekitar 30 menit, kemudian didinginkan. 4) Biji kedelai diinokulasi dengan jamur Rhizopus oryzae. Rhizopus oryzae akan membentuk miselium dan menghasilkan enzim proteolitik. Miselium akan menyatukan butir-butir kedelai dan enzim proteolitik akan menyebabkan tekstur kedelai menjadi lunak. 5) Biji kedelai dibungkus dengan daun pisang atau kantong plastik dan diinkubasi selama 2 hari. Setelah 2 hari, terbentuklah tempe. b) Pengelolaan sampah rumah tangga • Decomposition Melakukan pembagian masalah menjadi bagian lebih kecil. Menggali apa yang ingin dicari, yaitu solusi mengatasi permasalahan sampah rumah tangga. Sebagian besar sampah rumah tangga terdiri dari sampah organik yang berasal dari sampah dapur dan halaman. Sampah organik inilah yang akan kita olah menjadi kompos. Sampah organik dibagi menjadi dua, yaitu yang bisa diolah dan tidak bisa diolah. Pattern Recognition Analisis berbagai kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan sehingga menemukan pola dari persoalan. Sebagian besar sampah rumah tangga terdiri dari sampah organic dan anorganik. Sampah organik berasal dari sampah dapur dan halaman. Sampah organik inilah yang akan kita olah menjadi kompos. Sampah organik dibagi menjadi dua, yaitu yang bisa diolah dan tidak bisa diolah. Secara garis besar, perbedaan antara sampah organik dan anorganik terletak pada bagaimana sampah tersebut terurai. Untuk sampah organik, proses penguraian terjadi secara alamiah dan biologis, sedangkan sampah anorganik hanya bisa diurai dengan cara-cara tertentu, seperti didaur ulang. Adapun yang termasuk sampah organik, antara lain sampah sisa makanan dan beberapa contoh sampah anorganik adalah kertas, kaleng, dan juga plastik. Idealnya, kedua jenis sampah ini harus dipisahkan agar cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang Anda lakukan nantinya jadi lebih mudah untuk dikelola. Abstraction Perlu mengetahui konsep pengelolaan sampah rumah tangga, sehingga kita dapat membedakan sampah organic dan anorganik untuk mempermudah dalam pengolahannya. Algorithm Langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu persoalan dan disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien, serta tidak menyalahkan batasan-batasan persoalan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat runtutan pengelolan sampah, baik organic maupun anorganik. 1) Pisahkan tempat sampah untuk organik & anorganik Sediakan 2 tempat sampah untuk organik & anorganik. Pisahkan juga sampah- sampah yang kering supaya nantinya bisa kamu daur ulang tanpa terlihat kotor atau bau. Sampah organic Sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos Siapkan sampah rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk kompos. 1) Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah plastik. Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk kompos. 2) Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan terkontaminasi. 3) Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan dengan wadah dan banyaknya sampah organik. 4) Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya. 5) Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur pertanian ke dalam wadah. 6) Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara dengan ketebalan tanah 7) Siram dengan air yang telah bercampur EM4 8) Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah. 9) Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu. Sampah Anorganik 1) Pilah sampah, kumpulkan sampah anorganik pada satu tempat sampah khusus 2) Jika kondisi barang tersebut masih layak, Anda dapat menggunakan kembali barang tersebut (reuse) atau mendonasikannya 3) Bila tidak bisa dipakai lagi, jangan ragu untuk mendaur ulang (recycle) sampah, seperti membuat tas dari kemasan plastik atau tempat pensil dari kaleng sisa makanan. 2. Jelaskan alasan / rasional anda, mengapa prinsip / kerangka CT itu yang relevan dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah anda. Dari persoalan-persoalan yang telah dipaparkan diatas, persoalan dan penyelesaian tersebut ketika menggunakan kerangka/prinsip CT maka permasalahan yang kompleks dan sulit dipahami akan mendjadi lebih sederhada dan dapat dengan mudah penyelesaiannya. Keempat fondasi CT meliputi (decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithm) yang telah dijabarkan diatas menurut saya relevan untuk memecahkan permasalahan, karena fondasi CT tersebut dapat menggembangkan solusi dari persoalan dengan terstruktur dan efisien.