NAMA :
( CBX0220072 )
PROGRAM S1 KEBIDANAN
KAMPUS 2 CIREBON
2022 / 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Praktik Kebidanan
Yang Sensitif Budaya ” ini dapat terselesaikan semaksimal mungkin, walaupun mengalami
berbagai kesulitan.
Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, bukan karena usaha
dari kami selaku penulis, melainkan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu kami baik itu dosen
kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kami selaku
penulis makalah ini mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
Demikian kami selaku penulis makalah, mohon maaf bila dalam pembuatan
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. TUJUAN MAKALAH........................................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
B. PRAKTEK KEBIDANAN.................................................................................3
KEHAMILAN...........................................................................................................7
3
G. PENDEKATAN MELALUI BUDAYA DAN KEGIATAN KEBIDAYAAN
A.KESIMPULAN......................................................................................................18
B.SARAN..................................................................................................................18
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini dengan berbagai perubahan yang begitu ekstrem
kematian ataupun kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak
Menjadi seorang bidan bukanlah hal yang mudah. Seorang bidan harus
siap fisik maupun mental, karena tugas seorang bidan sangatlah berat. Bidan
1
Ditambah lagi tantangan konkret yang dihadapi bidan di pedesaan adalah
B. Tujuan Makalah
seorang bidan.
C. Rumusan Masalah
dan Perkawinan?
2
7. Bagaimana pendekatan Melalui Budaya dan Kegiatan Kebudayaan
3
BAB II
PEMBAHASAN
baik dan berharga dalam kehidupan masyarakat ( Bakker 1984 ).Pola tingkah laku
mantap, pikiran, perasaan, dan reaksi yang diperoleh dan terutama diwujudkan
sansekerta “budayah“ atau “bodhi“ yang berarti budi akal atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan akal. Budaya dapat dipisahkan sebagai kata majemuk Budi &
a. Kebudayaan Modern
4
b. Kebudayaan Tradisional
c. Budaya Campuran
Istilah budaya merupakan sesuatu yang kompleks. Apa lagi jika ditelusuri
dari asal usul kata di Indonesia, yang berasal dari budi dan daya. Budi
itu sendiri berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia
5
oleh individu bisa dijadikan acuan untuk mengenal dari mana individu itu
buatan manusia yang berasal dari lingkungan manusia dan juga bersifat
perasaan kita, bagaimana kita berpakaian, apa dan bagaimana kita makan,
bagaimana kita berbicara, nilai dan prinsip moral apa yang kita pegang,
bagaimana kita berinteraksi satu sama lain dan bagaimana kita memahami
dunia disekitar kita. Budaya mencakup hampir semua aspek eksistensi kita.
Oleh karena itu, budaya merupakan latar belakang yang diambil untuk
masa depan (Hogg & Vaughan, 2011) ataupun hal yang tak kalah harus
kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam
6
jawab untuk hidup bersama komunitasnya. Pengingkaran suatu masyarakat
tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata
(Sumadi, 2016). Lintas budaya atau multikultur bisa juga disebut sebagai
akan saling memperlihatkan jati diri mereka yang menjadikan ciri khas di
setiap budaya.
berbeda. Baik perbedaan budaya antar bangsa, bahkan antar suku dalam
perspektif atau cara pandang orang lain. Cara pandang yang merangkum
nilai, norma pun keyakinan yang hidup dalam sistem masyarakat tertentu.
bersama.
7
B. Praktek Kebudayaan
Tahun 2019 tentang Kebidanan disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Bidan adalah seorang perempuan yang
maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah
8
yang merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
dimiliki oleh Bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
9
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
Kebidanan.
kebiasaan, kepercayaan, norma, nilai dan segala aturan dalam masyarakat atau
yang biasa disebut dengan budaya. Beberapa perilaku dan aspek budaya yang
1. Health believe
Tenggara Barat ada pemberian nasi papah atau di jawa dengan tradisi nasi
pisang.
2. Life style
Contohnya gaya hidup kawin cerai di lombok atau gaya hidup perokok
10
3. Health seeking behavior
seseorang sakit tidak perlu ke pelayanan kesehatan akan tetapi cukup dengan
kesejahteraan seorang ibu sama penting dengan perawatan ibu tersebut. Ibu
11
D. Aspek Sosial Budaya Yang Berkaitan Dengan Pra Perkawinan Dan
Perkawinan
1. Pra Perkawinan
kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang
kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian
nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat
intelektual para calon ibu dan keadaan sosial budaya masyarakat. Nasehat
informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif. Remaja yang tumbuh
Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda
memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin
12
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah dianjurkan. Tujuan
dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila
penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka diupayakan agar remaja
tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau
dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak
ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti
Bidan juga berperan dalam mencegah perkawinan dini pada pasangan pra
anak perempuan yang menikah pertama kali pada usia sangat muda, 10-14
tahun, cukup tinggi, jumlahnya 4,8 persen dari jumlah perempuan usia 10-59
tahun. Sedangkan yang menikah dalam rentang usia 16-19 tahun berjumlah
13
menikah pertama kali pada usia di bawah 20 tahun. Provinsi dengan
Jawa Barat (7,5 persen), serta Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
sebagai individu utuh. Selain itu, segera menikahkan anak perempuan artinya
Sedangkan bagi perempuan, menikah artinya harus siap hamil pada usia
sangat muda. Bila disertai kekurangan energi dan protein, akan menimbulkan
masalah kesehatan yang dapat berakibat kematian bagi ibu saat melahirkan dan
14
2. Perkawinan
kesehatan agar peran serta ibu dalam upaya kesehatan ibu, anak dan
keluarga meningkat.
kesehatan ibu dan anak. Misalnya pola makan, pacta dasarnya adalah
besar. Hal ini terlihat bahwa setiap daerah mempunyai pola makan
tertentu, termasuk pola makan ibu hamil dan anak yang disertai dengan
15
kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya
agar bayi yang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan. Sikap seperti ini
akan berakibat buruk bagi ibu hamil karena akan membuat ibu dan anak
kurang gizi.
yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. Mereka
merasa tidak perlu memeriksakan dirinya secara rutin ke bidan ataupun dokter.
yang mungkin dialami oleh mereka. Resiko ini baru diketahui pada saat persalinan
yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat fatal
yaitu kematian.
dipengaruhi juga oleh faktor nikah pada usia muda yang masih banyak dijumpai di
16
daerah pedesaan. Disamping itu, dengan masih adanya preferensi terhadap jenis
kelamin anak khususnya pada beberapa suku, yang menyebabkan istri mengalami
terdapat suatu tradisi upacara kehamilan yang dianggap sebagai suatu peristiwa
biasa, khususnya masa kehamilan seorang perempuan pada bulan pertama hingga
bulan kedelapan. Namun pada usia saat kandungan telah mencapai Sembilan
mempunyai anggapan bahwa pada saat usia kandungan seorang perempuan telah
mencapai Sembilan bulan, maka pada diri perempuan yang bersangkutan banyak
diliputi oleh pengaruh roh-roh jahat yang dapat menimbulkan berbagai bahaya
gaib. Dan tidak hanya dirinya sendiri juga anak yang dikandungannya, melainkan
kehidupan seorang anak manusia itu baru tercipta atau baru dimulai sejak dalam
kandungan yang telah berusia 9 bulan. Jadi dalam hal ini ( masa kehamilan 1-8
bulan ) oleh mereka bukan dianggap merupakan suatu proses dimulainya bentuk
kehidupan.
17
sehari-hari tidak berkurang ditambah lagi dengan pantangan-pantangan terhadap
beberapa makanan yang sebenamya sangat dibutuhkan oleh wanita hamil tentunya
akan berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan janin. Tidak heran kalau
anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi terutama di daerah
pedesaan.
Di Jawa Tengah, ada kepercayaan bahwa ibu hamil pantang makan telur
karena akan mempersulit persalinan dan pantang makan daging karena akan
Barat, ibu yang kehamilannya memasuki 8-9 bulan sengaja harus mengurangi
masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan
kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Dan memang, selain
ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah. Tentunya hal ini
upacara 7 bulanan.
menjadi sumbing.
18
5. Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali pusat.
8. Kenduri
Kenduri pertama kali dilakukan pada waktu hamil 3 bulan sebagai tanda
wanita itu hamil, kenduri kedua dilakukan pada waktu umur kehamilan &
bulan.
makanan bergizi, batasi aktifitas fisik, dan tidak perlu pantang makan.
2. KIE tentang segala sesuatu sudah diatur tuhan yang maha esa, mitos yang
F. Aspek Sosial Budaya yang Berkaitan dengan Kelahiran, Nifas dan Bayi
Baru Lahir
kematian ibu maternal berkisar 450 per 100.000 kelahiran hidup atau lebih dari
19
indikator kesehatan ibu yang meliputi ibu dalam masa kehamilan, persalinan,
dan nifas. Angka tersebut dikatakan tinggi bila dibandingkan dengan negara-
Selain menimbulkan kematian, ada penyebab lain yang dapat menambah resiko
terjadinya kematian yaitu Anemia gizi pada ibu hamil, dengan Hb kurang dari
11gr%.
Angka kematian balita masih didapatkan sebesar 10,6 per 1000 anak balita.
Seperti halnya dengan bayi sekitar 31% penyebab kematian balita adalah
Masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia berkaitan erat
khususnya wanita dewasa yang masih rendah, keadaan sosial ekonomi yang
dan petugas kesehatan yang masih rendah dan jauhnya lokasi tempat pelayanan
Berdasarkan survei rumah tangganya (SKRT) pada tahun 1985, tingkat buta
20
pendidikan dan buta huruf pada wanita menyebabkan ibu-ibu tidak mengetahui
tentang perawatan semasa hamil, kelahiran, perawatan bayi dan semasa nifas,
dan sebagainya.
misalnya:
Ibu hamil dilarang tidur siang karena takut bayinya besar dan akan sulit
melahirkan.
Ibu menyusui dilarang makan makanan yang asin, misalnya: ikan asin,
Bayi berusia 1 minggu sudah boleh diberikan nasi atau pisang agar
Ibu post partum harus tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk
Bayi baru lahir yang sedang tidur harus ditemani dengan benda-benda
tajam.
21
Tingkat kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan, dibeberapa
Tangga tahun 1992 rnenunjukkan bahwa 65% persalinan ditolong oleh dukun
diberlakukan juga pada masa pasca persalinan. Pantangan ataupun anjuraan ini
ASI; ada pula makanan tertentu yang dilarang karena dianggap dapat
22
kesehatan si ibu. Misalnya mengurut perut yang bertujuan untuk
cairan yang keluar karena proses persalinan; atau memberi jamu tertentu untuk
Ini adalah sedikit gambaran tentang aspek sosial budaya masyarakat yang
berkaitan dengan persalinan dan pasca persalinan, yang tentunya masih banyak
1. Bayi laki-laki adalah penerus keluarga yang akan membawa nama baik.
23
3. Bekerja sama dengan penolong persalinan( dukun) dan tenaga kesehatan
setempat.
Setelah bersalin ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu sudah harus
bisa merawat dirinya sendiri lalu ibu diberikan juga jamu untuk peredaran
darah dan untuk laktasi. Cara ibu tidur setengah duduk agar darah kotor lekas
keluar. Ibu masa nifas tidak boleh minum banyak, ibu tidak boleh keluar rumah
sebelum 40 hari karena bisa sawan, ibu tidak boleh makan terong karena bisa
Bayi diurut baru dimandikan oleh dukun selama 40 hari, ramuan tali pusat
tiap hari harus diganti sampai putus. Tali pusat yang sudah lepas dibuat jimat
atau obat. Bayi ditidurkan disamping ibu,tidak boleh dibawa jauh dari rumah
sebelum bayi 40 hari, khitan dilakukan pada bayi laki-laki dan perempuan.
Peran bidan terhadap perilaku masa nifas dan bayi baru lahir
24
3. Memberikan pendidikan tentang perawatan bayi baru lahir yang benar dan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
kerjanya.
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi
yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya. Dalam rangka
pentingnya kesehatan.
25
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah,
medis kontrasepsi.
bayi.
5. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga swadaya
masyarakat.
lainnya.
diperhatikan oleh bidan. Sesuai kewenangan tugas bidan yang berkaitan dengan
26
1. Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan peta desa yang telah ada
lain.
Jenis kelamin
Umur
Mata pencaharian
Pendidikan
Agama
5. Mencatat jumlah KK, PUS, dan penduduk menurut jenis kelamin dan
golongan.
Agar seluruh tugas dan fungsi bidan dapat dilaksanakan secara efektif,
bidan yang pertama kali harus dilakukan bila datang ke suatu wilayah adalah
27
adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama,
bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
pendekatan social dan budaya yang akurat. Manusia sebagai mahluk ciptaan
memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara aktif
dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif dalam kegiatan apresiatif. Dalam
kebudayaan seolah kita memasuki suatu alam rasa yang kasat mata. Maka itu
bersimpati terhadap kesenian itu, tetapi lebih dari itu yaitu secara empati.
dan harapan intervensi berbeda antara kebudayaan yang satu dengan yang
28
lainnya. Beberapa budaya mengharapkan stoicisme ( sabar dan
keringanan rasa sakit. Umumnya bidan menemukan ibu pada persalinan awal
dramatis ketika memberi perhatian terhadap apa yang dirasakan ibu secara
fisik dan dialami secara psikologis. Kemungkinan besar ibu merasa sangat
dialami ibu tidak boleh diremehkan terlepas apapun temuan bidan. Ibu
merasakan dan bidan harus menghargai apa yang dialaminya. Sekali lagi
29
Pengurangan Rasa Nyeri Dalam Persalinan
Cara yang dirasakan oleh individu dan reaksi terhadap rasa sakit
terhadap rasa sakit. Rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui, rasa
menambah kecemasan.
b. Kepribadian
secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lemah dalam menghadapi
30
c. Kelelahan
Faktor sosial dan budaya juga berperan penting dalam reaksi rasa
menyatakan perasaan.
d.Pengharapan
31
BAB III
A. Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan
kerjanya.
khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru
lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi
kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan
tradisional tersebut.
32
B. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
www.google.com
http://rohanihasanuddin.blogspot.com/2016/06/budaya-dalam-praktik-
kebidanan.html https://slideplayer.info/slide/13342854/
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-4-2019-kebidanan
file:///C:/Users/User/Downloads/8196-18680-1-SM.pdf
34