Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
V. DASAR TEORI
Iodoform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin dengan etanol /
aseton dan asetaldehida dalam suasana basa. Iodoform adalah zat padat kuning dengan bau
yang khas. Iodoform banyak digunakan dalam bidang kedokteran yaitu sebagai antiseptik
terhadap luka-luka lecet, karena membebaskan I2 yang dapat membunuh bakteri. Selain itu
juga masih dalam bidang kedokteran iodoform berfungsi sebagai pencegah keluarnya
nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri.
Rumus molekul iodoform : CHI3
Iodoform pertama kali disintesis oleh George Serullas pada tahun 1882 dan rumus
molekul diidentifikasi pertama kali oleh Jean Baptieste Dumas pafa tahun 1834. Hal ini
disintetis oleh reaksi haloform reaksi iodium dengan natrium hidroksida dengan salah satu
dari empat jenis denyawa organik yaitu metal keton, asetaldehida, etanol dan alkohol
sekunder tertentu. Reaksi Iodium dengan basa metil keton akan menghasilkan endapan
berwarna kuning pucat (iodoform test). Selain dari warnanya, iodoform dapat dikenali
dengan baunya yang khas yaitu berbau obat.
Sebagaimana senyawa kimia lainnya, iodoform ini memiliki sifat-sifat kimia dan
fisika. Diantara sifat kimia iodoform dapat diuraikan sebagai berikut:
Kondensasi lipidine ethiodide dari alkil menghasilkan cis(1-ethylguinoline-4-
trimetinaiomine).
Iodoform dan kalium poidat membentuk CL4 – (tetraidometane)
Iodoform dapat di hidrogenasi di itomenasi (metilan iodida)
Iodoform bila dipanaskan dengan campuran anilin dan larutan NOH alkoholat
karbilamine membentuk isosianida.
Iodoform dapat di hidrolisis dengan kuat.
Iodoform bila direduksi dengan Na2As2O4 akan membentuk metilen iodida.
Iodoform bila direaksikan dengan dan NaOH akan menghasilkan warna merah ungu
pada lapisan piridin, setelah di panaskan sebentar.
Jika iodoform di panaskan dalam satu tabung kering, akan timbul uap yang berwarna
violet dari iodium.
Test larutan AgHO3 reaksi dengan larutan AgHO3 (argentum nitrat) tidak memberikan
endapan kuning perak iodida (Agl).
Tidak bereaksi dengan kolomel, HgO.
Sedangkan sifat fisika iodoform dapat dirinci sebagai berikut :
Bentuk berupa kristal kuning berkilauan
Bentuk bangun merupakan heksagonal dengan I sebagai pusatnya
Titik lebur 119-1230C
Berat jenis 4,00 gr/mil
Berat molekul 393,73
Komposisi C = 3,05 g ; H = 6,266 g ; I = 96,496 g
Mudah menguap (meyublim) pada suhu kamar
Terurai oleh pengaruh panas cahaya dan udara membentuk CO2, CO, I2, H2O
Memiliki bau yang khas
Sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam akohol
Perlahan-lahan larut dalam pentaoida atom
Senyawa iodoform dapat dibuat dengan beberapa cara, diantaranya dengan campuran
pelarut alkohol, campuran aseton, dengan elektrolisa pelarut.
a. Alkohol
Alkohol direaksikan dengan I2 dan KOH, maka mula-mula alkohol direaksikan
dengan alkanal. Etanol kemudian bereaksi dengan I2 sehingga terbentuk triiodoetanol.
Dalam lingkungan KOH maka triiodoetanal berubah menjadi iodoform dan kalium
metanoat
Alkohol sekunder dengan etanol dapat teroksidasi menghasilkan asetaldehid
sehinggadapat membentuk iodoform jika direaksikan dengan natrium hipoiodit.
b. Aseton
Aseton direaksikan dengan I2 dan larutan basa (KOH atau NaOH), maka I2 akan
mengoksidasi aseton. Dalam lingkungan basa (KOH atau NaOH), H3C-C-Cl3 di ubah
menjadi iodoform dan kalium asetat.
Iodoform (CHI3) adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara iodin
dalamsuasana basa dengan senyawa organik yang memiliki gugus metil keton (CH3-CO-),
sepertiasetaldehid dan aseton atau jika diooksidasi menghasilkan senyawa yang memiliki
gugusmetil keton, seperti etanol. Dalam reaksi iodoform digunakan iodin (I2) dan larutan
alkalihidroksida (NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan iodoform. Persamaan
reaksinyadinyatakan sebagai berikut:
c. Secara elektrolisa
Aseton maupun etanol dapat di elektrolisa oleh KI dan Na2CO3, elektrolisa dilakukan
dengan elektroda platinum. Larutan yang ada mengandung K+, Na+, I-, CO2 dan H+ serta O-
dari air. Ion-ion akan kehilangan muatan selama elektrolisa, H + pada katoda, dan I- serta
OH yang dibebaskan pada anoda, bereaksi bersama menghasilkan iopoiodit CO-. Larutan
menjadi mengandung ion NaOI yang bereaksi dengan etanol atau aseton.
Kegunaan Iodoform
1. Sebagai pemusnah baktei iodoform digunakan sebagai antiseptik terhadap luka-luka
lecet, karena membebaskan I2
2. Sebagai pencegah keluarnya nanah dan pencegah pertumbuhan bakteri.
Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat secara mengkristalkan kembali dari
cairanpelarut atau campuran pelarut, melarutkan kristal dalam pelarut panas (atau
campuranpelarut) kemudian mendinginkan larutan secara perlahan sampaiterbentuk kristal
yang murni.
Tujuan Rekristalisasi :
1. Menghilangkan kotoran yang dihasilkan selama reaksi baik mekanis maupunfisis.2.
2. Mendapatkan kristal yang bagus.
Proses rekristalisasi terdiri dari :
1. Melarutkan zat yang belum murni ke dalam pelarut yang cocok pada ataudekat titik
didihnya.
2. Menyaring larutan panas dari partikel-partikel / kotoran-kotoran / bahanyang tidak larut.
3. Pendiaman larutan panas menjadi dingin, sehingga terbentuk kristal.
4. Pemisahan kristal dari larutan induk.
5. Pengering
DAFTAR PUSTAKA