Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RAIHAN MAULANA ZULFIKAR

NPM : 4122120110020

PRODI : AGROTEKNOLOGI20.1

TUGAS RESUME PENGANTAR ILMU PERTANIAN

SKEMA HUBUNGAN SEMUA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN

A. Pendahuluan

Faktor – faktor dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat lah beragam contoh
dari faktor iklim untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman harus memperhatikan diantaranya
suhu, kelembaban, hujan, cahaya atau pada faktor pengganggu seperti penyakit, hama dan gulma.
Faktor – faktor tersebut haruslah diperhatikan karena akan sangat mengganggu pada perkembangan
dan pertumbuhan tanaman.

B. Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman


Sub – bab :
1. Kelompok faktor gangguan
 Penyakit atau Patogenik
Patogenik disebabkan oleh mikroorganisme yang menimbulkan penyakit atau penyimpangan
metabolisme, diantaranya jamur, bakteri, virus. Masuknya mikroorganisme (bakteri dan virus) atau
sebagian organ (haustoria jamur) dari patogen ke dalam jaringan tanaman untuk menimbulkan penyakit
ini disebut infeksi. Gangguan patogen ini bisa menyebar luas pada satu tanaman dan menular dari satu
tanaman ke tanaman lain. Untuk mendeteksi “organisme pelaku” dari gangguan patogenik ini sulit
dilakukan dengan mata telanjang dan membutuhkan alat seperti mikroskop. Yang bisa dilakukan untuk
mengenali pelakunya adalah dengan cara mempelajari dan mengamati  gejalanya.
 Hama atau Non-Patogenik
Non-patogenik Disebabkan oleh organisme yang berakibat kerusakan atau pelukaan fisik secara
kontak langsung misalnya tikus, ulat, serangga seperti jangkrik, uret, atau nematoda. Organisme
pengganggu non patogen inilah yang biasanya disebut dengan hama. Terdiri dari golongan insekta
(serangga) dan hewan bertulang belakang seperti tikus, burung dan babi hutan. Meski tidak menular,
perkembangan populasi dari hama-hama ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih luas dan menjadi
vektor terhadap infeksi organisme penyebab patogen. Contohnya serangga aphid, thrips dan tungau
dapat menjadi vektor bagi infeksi virus. Pelukaan oleh ulat, nematoda, bisa menjadi jalan masuk bagi
infeksi bakteri ke dalam tubuh tanaman. Gangguan hama lebih mudah dideteksi karena bisa dilihat
dengan mata telanjang sehingga tidak terlalu sulit menentukan jenis pestisida apa yang akan dipakai.
Selain itu, Kesalahan perlakuan manusia terhadap tanaman juga bisa dikategorikan sebagai faktor non
patogenis. Contohnya antara lain kesalahan pemberian pupuk, penanganan sanitasi dan drainase lahan,
penggunaan pestisida yang melebihi ambang fitotoksik dan lain sebagainya. Oleh karenanya petani
harus memperkaya pengetahuan dan wawasan teknis yang memadai dalam budidaya tanaman agar
kesalahan-kesalahan perlakuan tidak terjadi.
 Gulma
Faktor pengganggu yang disebabkan oleh adanya persaingan antara tanaman pokok dengan
tanaman yang dianggap sebagai pengganggu seperti rumput dan gulma di dalam perebutan unsur hara
dan biasanya menimbulkan kerugian bagi tanaman pokok. Dalam persaingan ini tumbuhan gulma yang
secara alamiah mempunyai ketahanan lebih kuat dibanding tanaman pokok yang dibudidayakan akan
memproduksi zat alelopati melalui akarnya. Alelopati ini merupakan zat penghambat pertumbuhan
tanaman pokok, sehingga dengan leluasa tanaman gulma akan menguasai unsur-unsur hara untuk
kepertingannya sendiri.

2. Kelompok faktor iklim


 Suhu
Tinggi atau rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22
derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut bisa mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Tiap jenis tanaman maupun
populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan
terdapat bertahun-tahun yang mempunyai kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek.
 Kelembaban
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan.
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih
mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya
tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat
dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat
menghambat proses pertumbuhan.
 Hujan
Curah hujan memberikan pengaruh terhadap proses pertumbuhan dan produksi tanaman
pangan. Hal tersebut disebabkan karena hujan menghasilkan air yang bermanfaat sebagai pengangkut
unsur hara dari tanah ke akar tumbuhan untuk kemudian dilanjutkan ke bagian yang lainnya.
 Angin dan udara
Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti  suhu yang optimum dimana
tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban udara yang berpengaruh
terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan,
Membawa uap air  sehingga udara panas menjadi sejuk  dan juga Membawa gas-gas yang sangat
dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan  tanaman. Dari segi keuntungannya angin sangat
membantu dalam penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk  lebih aktif
membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan
angin  kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap
keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan penyerbukan silang. Dari segi kerugiannya,
angin yang kencang  dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan, karena angin  bijinya tidak bisa
menjadi murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan  hama penyakit seperti
perkembangan jamur.
 Panjang hari
cahaya Matahari berperan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
karena berperan penting dalam proses fotosintesis, sinar Matahari yang mengenai daun tumbuhan akan
diserap oleh klorofil atau pigmen hijau daun dan rubah menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa dan
mineral dibutuhkan tanaman untuk membentuk organ daun, batang, dan juga akar dalam pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan. Tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan lamanya tumbuhan tersebut
mendapatkan sinar matahari atau fotoperiodisme. Hal ini dikarenakan daerah di permukaan Bumi
memiliki lama penyinaran Matahri yang berbeda-beda lamanya. Menurut fotoperiodisme, tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan hari pendek, hari panjang, dan hari netral.
a) Tumbuhan hari pendek
Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang mendapatkan penyinaran Matahari kurang dari
periode gelapnya. Tumbuhan ini dapat berbunga jika disinari cahaya Matahari kurang dari 11 jam.
Contoh tumbuhan berhari pendek adalah strawberi, ubi jalar, dan bunga krisan.
b) Tumbuhan hari netral
Tumbuhan berhari netral adalah tumbuhan yang tidak bergantung pada periode penyinaran,
namun bergantung pada umur tumbuhannya sendiri. Contoh tumbuhan berhari panjang adalah jagung
dan tomat yang memiliki periode panen yang tetap pada setia tahunnya.
c) Tumbuhan hari panjang
Tumbuhan hari panjang adalah tumbuhan yang mendapatkan penyinaran Matahari lebih lama
dari periode gelapnya yakni diatas 12 jam. Contoh tumbuhan berhari panjang adalah kentang, kol, dan
gandum.

3. Kelompok faktor bahan tumbuhan


 Sifat keturunan benih
Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama
dengan sarana produksi lainnya seperti pupuk, air, cahaya, iklim  menentukan tingkat hasil tanaman.
Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka
hasilnya akan rendah. Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni dari
varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya, mutu fisiologis yaitu
kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih
dan mutu fisik benih yaitu penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran homogen,
bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan  menarik.
 Kemurnian benih
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan penanaman. Sehingga masalah
teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi sendiri diartikan sebagai suatu gugus
ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang produksi dengan segenap unsure alam (iklim,
tanah, air), tanaman, hewan dan manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal. Dalam
pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang dinyatakan berdasarkan penemuan
dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke dalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih
masak dan utuh, benih yang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah
sebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang sesungguhnya,
asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam species yang dimaksud.
 Daya tumbuh atau vigor
Daya tumbuh atau Daya berkecambah ialah jumlah benih yang berkecambah dari se jumlah
benih yang di kecambahkan pada media tumbuh optimal ( kondisi laboratorium ) pada waktu yang telah
ditentukan, dan dinyatakan dalam persen, setiap benih memiliki kemampuan yang berbeda untuk
berkecambah, meskipun kondisi genetis dan fisiologisnya sama. Hal ini disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang dapat menentukan suatu kecambah. Dengan memberikan perlakuan yang berbeda
pada satu jenis benih yang sama akan dapat diketahui kemampuan tumbuh dari masing-masing benih
tersebut. Kemampuan benih tersebut dinyatakan dengan daya kecambah dan kecepatan kecambah
dapat aktifnya Syarat luar utama yang dibutuhkan untuk kembali pertumbuhan embryonic exis adalah :
air yang cukup, suhu yang pantas, oksigen yang cukup, serta cahaya yang cukup. Pengujian
perkecambahan benih yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan substratum kertas dan pasir.
Beberapa metode yang dikenal antara lain : pada kertas (PK), pada pasir (PP), dalam pasir (DP), antar
kertas (AK), dan pada kertas digulung dalam plastic (PKDp).
 Kecepatan dan kekuatan tumbuh
Untuk memperkirakan kekuatan tumbuh di lapangan, kelompok benih harus bisa disimulasi
vigornya dengan menggunakan metode yang tepat. Makin dini suatu metode dapat mengindikasikan
vigor benih dengan akurat akan semakin baik, baik metode tersebut untuk mengungkapkan kebenaran
indikasi mutu genetik ataupun mutu fisiologis. Setiap jenis akan memiliki kriteria vigor, baik vigor
kekuatan tumbuh (VKT), maupun vigor daya simpan (VDS) sendiri untuk dapat dikatakan kuat atau
kurang kuat. Analisis vigor menjadi lebih sederhana apabila tolok ukur itu bersifat relatif, artinya nilai
pada tolok ukur hanya untuk membandingkan suatu kelompok benih terhadap kelompok benih lainnya.
4. Kelompok faktor essensial
 Cahaya
Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis,
respirasi, pertumbuhan serta pembungaan, pembukaan dan penutupan stomata, serta perkecambahan
dan pertumbuhan tanaman. Sifat cahaya matahari yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu intensitas
cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan lamanya penyinaran (panjang hari). Kebutuhan
intensitas matahari setiap tanaman berbeda-beda. Intensitas cahaya yang rendah dapat menghasilkan
daun lebih besar, lebih tipis dengan lapisan epidermis tipis, dan jumlah stomata lebih banyak. Ketika
terjadi perubahan intensitas cahaya, maka tanaman akan melakukan penyesuaian. Penyesuaian
tanaman yang ternaung dan tanaman terbuka bertujuan untuk efisiensi kegiatan fotosintesis sehingga
tanaman dapat tetap bertahan dan produktivitas tanaman tetap tinggi.
 Air
Air berfungsi sebagai bahan baku tanaman dalam proses fotosintesis dan juga dapat menjaga
kelembaban tumbuhan agar tidak layu, selain untuk proses fotosintesis, air juga berfungsi sebagai
pelarut polar. Air dapat melarutkan nutrisi atau unsur hara atau mineral yang diserap oleh akar.
Tumbuhan membutuhkan air yang cukup, tidak terlalu banyak atau pun terlalu sedikit. Air yang terlalu
sedikit mengurangi proses fotosintesis sehingga tanaman kekurangan makanan dan layu, sedangkan bila
terlalu banyak ini mengakibatkan tidak adanya sirkulasi oksigen di dalam tanah. Hal ini juga membuat
tumbuhan kekurangan nutrisi.
 Unsur hara
Unsur hara atau nutrisi tanaman merupakan faktor penting bagi pertumbuhan tanaman yang
dapat diibaratkan sebagai zat makanan bagi tanaman. Sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tanaman,
unsur hara di bagi menjadi dua kelompok, yaitu unsur hara makro dan unsure hara mikro. Unsur hara
makro merupakan unsurhara yang diburuhkan tanaman dalam jumlah banyak, antara lain, Fosfor (P),
Kalium (K), Nitrogen (N) belerang (S), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg). unsurhara primer (N,P, K) dan
unsurhara sekunder (S, Ca, Mg), sedangkan yang tergolong unsurhara mikro (dibutuhkan dalam jumlah
kecil, antara lain besi (fe), boron (B), mangan (Mn) seng (Zn), tembaga (Cu) dan molybdenum (Mo).
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal adalah
ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan
unsur hara yang cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk memenuhi
kekurangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Dripp Widodo. 2019. Macam – macam faktor penyebab gangguan pada tanaman. Tersedia [ Online ]
pada : https://bumikita.id/artikel/detail/Macam-macam-Faktor-Penyebab-Gangguan-Pada-Tanaman

Mujiati Diah. 2014. Pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Tersedia [ Online ] pada :
https://digital-meter-indonesia.com/pengaruh-faktor-iklim-terhadap-pertumbuhan-tanaman/

Yasmanidar. 2020. Pengaruh angin terhadap tanaman. Tersedia [ Online] pada :


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91827/PENGARUH-ANGIN-TERHADAP-TANAMAN/

Utami Silmi Nurul. 2020. Pengaruh cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tersedia
[ Online] pada : https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/223310769/pengaruh-cahaya-pada-
pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan?page=all

UMY. 2010. Pengguaan benih bermutu, penting bagi peningkatan produksi pertanian. Tersedia [ Online ]
pada : https://www.umy.ac.id/penggunaan-benih-bermutu-penting-bagi-peningkatan-produksi-
pertanian

Rizal Fathul, dkk. 2015. Pengujian kemurnian benih. Tersedia [ Online ] pada :
http://yulfasari.blogspot.com/2015/04/laporan-kemurnian-benih.html

G Admin. 2020. Pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis. Tersedia [ Online ] pada :
https://himaba.fkt.ugm.ac.id/2020/10/23/pengaruh-cahaya-terhadap-proses-fotosintesis/
Kompas.com. 2020. Fungsi air dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tersedia [ Online ]
pada : https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/223329569/fungsi-air-dalam-pertumbuhan-
dan-perkembangan-tumbuhan?page=all

Cybext. 2019. Uji daya kecambah benih padi. Tersedia [ Online ] pada :
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79242/Uji-Daya-Kecambah-Benih-Padi/

Zanzibar M dan Agus Astho Pramono. 2009. Penentuan vigor kekuatan tumbuh dan vigor daya simpan
relatif benih merbau, akor dan mindi. Tersedia [ Online ] pada :
https://media.neliti.com/media/publications/229456-penentuan-vigor-kekuatan-tumbuh-dan-vigo-
16b6d691.pdf

Anda mungkin juga menyukai