Jurusan
Penyuluhan Perkebunan Presisi
2022
METODE ANALISIS SENSORI
Analisis
Sensori
Analitik Afektif
(Objektif) (Subjektif)
Pengujian analisis sensori dapat menggunakan satu jenis metode ataupun penggabungan
beberapa metode yang dirancang sesuai dengan tujuan.
2
TIPE UJI DAN KARAKTERISTIK PANELIS
3
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)
Pada uji ini biasanya digunakan untuk menetapkan apakah terdapat perbedaan karakteritik atau sifat sensori
antara dua atau lebih sampel.
Meskipun dalam pengujian dapat saja sampel disajikan secara bersamaan, namun dalam melaksanakan uji
pembedaan selalu ada 2 macam sampel yang dapat diketahui perbedaannya.
4
Apabila uji pembedaan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara 2 macam sampel,
maka tidak perlu digunakan sampel pembanding. Namun apabila uji pembedaan dilakukan untuk
mengetahui suatu perlakuan, maka perlu digunakan sampel pembanding.
2. Tingkat Latihan
Kekurangannya yaitu hasil uji pembedaan tidak dapat memberi petunjuk apakah perbedaan tsb dikehendaki
atau tidak.
Uji pembedaan yang dilakukan dengan menggunakan panelis yang terlatih secara seksama memberikan
hasil pembedaan yang jauh lebih baik daripada tanpa menggunakan panelis terlatih (meskipun dengan
jumlah panelis yang banyak)
6
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)…
PELAKSANAAN UJI “A” BUKAN “A”
• Sampel disajikan secara bergantian dan acak.
• Panelis tidak diperbolehkan membandingkan antar sampel.
• Salah satu sampel digunakan sebagai sampel baku dan disajikan beberapa kali dalam satu rangkaian
penyajian.
• Panelis diberi beberapa sampel, dan beberapa di antaranya adalah sampel "A" sementara sampel yang
lain merupakan sampel bukan "A".
• Panelis harus menilai dan membedakan setiap sampel apakah sampel tersebut sampel "A“ atau sampel
bukan "A".
• Karena pilihan pada masing-masing sampel yang disajikan hanya ada 2 pilihan "A" dan bukan "A", maka
probabilitas untuk membuat pilihan yang benar ketika tidak ada perbedaan yang nyata antar sampel
adalah ½ atau 50%.
7
CARA PENYAJIAN UJI “A” BUKAN “A” Sampel Uji
Pada saat pengujian, panelis akan menerima beberapa jenis
sampel yang terdiri dari:
8
CONTOH KUESIONER
Nama Panelis :
Tanggal :
Jenis Sampel :
Penilaian
Kode Sampel
A Bukan A
423
654
9
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)…
UJI SEGITIGA
Tujuannya adalah lebih kepada apakah panelis akan dapat mendeteksi perubahan dalam konsistensi, jika
diubah dengan cara apapun.
Uji ini merupakan uji pembedaan paling dasar, kemungkinan metode ini paling banyak digunakan pada industri
pangan.
Sederhananya, uji ini tidak memiliki standar dimana 3 sampel yg disajikan relatif sama
10
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)…
UJI SEGITIGA
Metode ini sangat berguna dalam situasi dimana efek perlakuan tertentu mungkin telah menghasilkan
perubahan pada produk yang tidak dapat dicirikan hanya oleh satu atau dua atribut.
• Secara statistik lebih efisien dibanding uji duo trio, uji ini penggunaannya terbatas dengan produk yang
melibatkan kejenuhan, akumulasi, atau adaptasi dan dengan panelis yang terlalu bingung dengan pengujian
3 sampel.
• Untuk menentukan apakah ada perbedaan produk yang dihasilkan dari adanya perubahan baku,
pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan
• Untuk menentukan apakah ada perbedaan keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat
diidentifikasi telah terpengaruh
Untuk memilih dan melatih panelis untuk meningkatkan kemampuan membedakan sampel yang diberikan
11
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)…
PELAKSANAAN UJI SEGITIGA
Panelis disajikan 3 buah sampel dan diberitahukan bahwa terdapat satu sampel yang berbeda dari dua
sampel lainnya.
• Penyajian sampel harus diatur sedemikian mungkin, apakah sampel yang berbeda disajikan pertama,
kedua, atau ketiga Terdapat enam kombinasi penyajian sampel sebagai berikut:
AAB BBA
ABA BAB
BAA ABB
Oleh karena sampel yang yang diujikan adalah sebanyak 3, maka probabilitas untuk membuat pilihan
yang benar ketika tidak ada perbedaan yang nyata antara sampel adalah 1/3 atau 33,33%.
Panelis yang dapat digunakan pada uji ini yaitu panelis terlatih dan agak terlatih dengan minimal
sebanyak 15 orang.
12
CARA PENYAJIAN UJI SEGITIGA Sampel Uji
Contoh: B
A A
13
Contoh Kasus
PT CHOCO Prima merupakan suatu perusahaan yang berfokus pada produk olahan cokelat. Salah satu
produk cokelat yang dihasilkan adalah produk chocolate spread (selai). Perusahaan saat ini mengalami
permasalahan, dimana perusahaan menerima keluhan dari konsumen yang melaporkan bahwa terdapat rasa
yang tidak diinginkan (off flavor) pada selai cokelat yang diproduksi pada batch B-200-213. Perusahaan
mengambil tindakan dengan menarik produk pada batch tersebut dan ingin mengetahui adakah perbedaan
dalam hal atribut rasa dari selai cokelat yang dikeluhkan tersebut dengan selai cokelat yang menjadi standar
mutu perusahaan. Perusahaan memutuskan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara selai
cokelat batch tersebut dan selai cokelat yang digunakan sebagai standar mutu perusahaan.
Dalam pengujian ini disajikan 3 sampel sekaligus secara acak, dimana satu dari ketiga sampel yang disajikan
merupakan selai cokelat batch yang dikeluhkan (kode 603) dan dua sampel lainnya merupakan selai cokelat
yang digunakan sebagai standar mutu perusahaan (kode 374 dan 812). Sebanyak 16 panelis diminta untuk
mencari sampel yang paling berbeda diantara ketiga sampel tersebut dengan mengisi kuesioner berikut.
14
CONTOH KUESIONER UJI SEGITIGA
Nama Panelis :
Tanggal :
Jenis Sampel : Selai cokelat
Instruksi : Pilihlah salah satu sampel yang paling berbeda di antara
ketiga sampel ini dengan memberi notasi (1) pada sampel
yang paling berbeda dan notasi (0) pada sampel yang
tidak berbeda
374
603
812
Komentar :
15
Ketentuan untuk uji pembedaan adalah:
Uji ini menggunakan sampel baku sebagai pembanding yang dapat menghindari panelis kebingungan
dalam membedakan sampel yang disajikan.
• Secara statistik, uji ini kurang efisien dibandingkan uji segitiga namun pada sisi lain pengujian ini lebih
sederhana dan mudah dipahami.
• Untuk menentukan apakah ada perbedaan produk yang dihasilkan dari adanya perubahan bahan baku,
pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan
Untuk menentukan apakah ada perbedaan keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat
diidentifikasi telah terpengaruh
17
UJI PEMBEDAAN (DISCRIMINATIVE TEST)…
PELAKSANAAN UJI DUO TRIO
Panelis disajikan 3 buah sampel dengan satu sampel adalah sampel baku sebagai pembanding (A) dan dua
sampel lainnya (A dan B) yang akan diuji.
• Panelis diminta untuk menentukan sampel mana di antara dua buah sampel (A dan B) yang sama dengan
pembanding A
• Uji duo-trio cocok untuk sampel yang tidak homogen, karena pertanyaan yang diajukan adalah "sampel
mana yang paling mirip (bukan identik)?" atau "sampel mana yang paling berbeda dengan sampel baku?"
Baku A AB
Baku A BA
Baku B AB
Baku B BA
18
CARA PENYAJIAN UJI DUO TRIO Sampel Uji
19
Contoh Kasus
PT Mega Utama Raya baru saja memproduksi produk baru yait biskuit chococip. Sebelum memproduksi
secara massal dan dijual di pasaran, perusahaan ini ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dalam
hal atribut kerenyahan pada biskuit chocochip mereka dengan salah satu merk biskuit chocochip sejenis
yang paling laku di pasaran yaitu biskuit merk ABC Perusahaan memutuskan untuk melakukan pengujian
inderawi menggunakan uji duo-trio untuk mengetahui perbedaan kerenyahan biskuit chocochip mereka
dengan biskuit chocochip sejenis yang telah ada di-pasaran dan disukai oleh konsumen.
Dalam pengujian ini disajikan satu sampel baku dan dua sampel yang akan diuji. Sampel baku (R) dan
sampel dengan kode 135 berupa biskuit chocochip merk ABC, sedangkan sampel dengan kode 548 berupa
biskuit chocochip dari PT Mega Utama Raya. Sebanyak 18 orang panelis diminta untuk memilih salah satu
sampel yang berbeda dengan sampel baku (R) dengan mengisi kuisioner sebagai berikut.
20
CONTOH KUESIONER UJI DUO TRIO
Nama Panelis :
Tanggal :
Jenis Sampel : Biskuit Chocochip
Instruksi : Pilihlah salah satu sampel yang berbeda dengan baku (R)
dengan memberi notasi (1) pada sampel yang paling
berbeda dan notasi (0) pada sampel yang tidak berbeda
dan mengisi kolom komentar
548
135
Komentar :
21
Ketentuan untuk uji pembedaan adalah:
Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Di samping
panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau sebaliknya, mereka juga mengemukakan tingkat
kesukaannya. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya, dalam hal "suka" dapat
mempunyai skala hedonik seperti: amat sangat suka, sangat suka, suka, dan agak suka. Sebaliknya, jika
tanggapan itu tidak suka" dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka, terdapat
tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka (neither like nor
dislike).
Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendakinya. Skala
hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan
data numerik ini dapat dilakukan analisis secara parametrik.
23
UJI AFEKSI
UJI KESUKAAN (HEDONIK)
Skor penerimaan relatif juga dapat menunjukkan kesukaan, contoh dengan skor tertinggi berarti lebih
disukai. Hasil yang paling baik diperoleh dari skala yang seimbang, yaitu yang jumlahnya ganjil, misalnya
skala 1-3, 1-5, 1-7, dan 1-9. Uji penerimaan pada dasarnya memiliki kemiripan dengan uji pembedaan,
hanya saja pada uji penerimaan atribut yang digunakan adalah penerimaan atau kesukaan. Contoh skala
hedonik yang bisa digunakan adalah sebagai berikut.
1 2 3 2 7
2 1 4 3 8
3 2 6 2 10
Total 5 13 7 25
JK (jumlah kuadrat) total = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠 - FK
JK Galat= 𝐽𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − (𝐽𝑘 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 + 𝐽𝑘 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙𝑖𝑠) = 17,6 – (11,56 + 1,56) = 17,6 – 13,12 = 4,48
Total 8 17,6
29
UJI LANJUT BEDA NYATA TERKECIL (BNT) ATAU LSD
1. Menghitung nilai SD (standar deviasi) dengan rumus
2 𝑥 𝐽𝐾𝑅 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡
2. SD = , dimana : r adalah ulangan (jumlah panelis)
𝑟
3. Mencari nilai t tabel untuk tingkat alpha=0,05/2. Bisa menggunakan tabel distribusi t pada
nilai alpha=0,05/2 atau nilai alpha =0,025. Untuk nilai Df atau db dipilih nilai db galat.
Atau menggunakan perintah tinv di excel yaitu =TINV(0,05;db)
5. Membuat tabulasi sbb dengan terlebih dahulu mengurutkan berdasarkan nilai rata-rata dari yang
terkecil hingga terbesar:
dst terbesar 30
UJI AFEKSI…
CONTOH KASUS UJI KESUKAAN (HEDONIK)
Pengembangan Produk Minuman Kopi Siap Saji
Perusahaan CV “Kopiku Enak" adalah perusahaan yang memproduksi minuman kopi siap minum (ready to
drink). Dalam rangka mengembangkan usahanya, perusahaan ini ingin mencoba menghasilkan produk
minuman kopi dengan beberapa jenis formula. Untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap
atribut rasa dan aroma dilakukan uji hedonik. Digunakan 6 varian kopi untuk menguji atribut aroma, dan 7
varian kopi untuk menguji atribut rasa. Penilaian terhadap uji hedonik harus dilakukan secara spontan Skala
penilaian pada kasus ini adalah dengan 5 skala tingkat kesukaan.
Pengujian dilakukan terhadap 20 orang panelis semi terlatih.
31
CONTOH KUESIONER UJI HEDONIK
Nama Panelis :
Tanggal :
Jenis Sampel : Minuman kopi (ready to drink)
Instruksi : Nyatakan penilaian anda dan berikan tanda (v) pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian
Saudara
32
CONTOH KUESIONER UJI HEDONIK
Nama Panelis :
Tanggal :
Jenis Sampel : Minuman kopi (ready to drink)
Instruksi : Nyatakan penilaian anda dan berikan tanda (v) pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian
Saudara
4. Suka
5. Sangat
suka
33
UJI AFEKSI
CARA ANALISIS UJI HEDONIK
a. Hasil uji hedonik ditabulasikan dalam suatu tabel, untuk kemudian dilakukan analisis dengan ANOVA
(Analysis of Variance). Apabila terdapat beda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan uji BNT (Beda Nyata
Terkecil) atau LSD (Least Significance Difference)
b. Hasil yang telah diperoleh dari uji hedonik ditabulasikan dan dihitung total perlakuan (Yi.), total kelompok
(Yj), total umum (Y..), dan dihitung pula ΣY2 untuk setiap perlakuan dan kelompok
c. Kemudian dilakukan analisis varian untuk membedakan contoh yang satu dengan contoh yang lainnya.
34
HASIL REKAP UJI HEDONIK
ATRIBUT AROMA ATRIBUT RASA
Sampel Sampel
Panelis Panelis
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
1 3 3 3 4 4 4 1 2 3 4 4 5 5 5
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 1 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4
5 3 2 3 4 4 4 5 2 4 4 4 3 5 5
6 1 2 1 3 3 2 6 4 1 4 3 2 4 2
7 3 4 4 2 4 2 7 3 3 4 3 2 4 2
8 1 4 3 2 4 3 8 2 1 4 3 2 4 5
9 1 4 1 4 3 1 9 4 2 4 1 1 3 4
10 3 3 3 3 1 1 10 3 3 2 2 3 3 3
11 3 4 2 4 4 2 11 1 1 5 3 2 4 3
12 4 2 5 5 4 4 12 4 5 4 5 5 5 4
13 2 2 2 3 4 4 13 3 3 2 2 3 5 5
14 4 5 4 4 4 4 14 2 4 4 4 4 5 5
15 3 3 4 4 3 4 15 3 4 3 5 4 3 4
16 3 3 5 3 3 4 16 3 3 3 5 4 3 4
17 4 4 4 3 4 5 17 5 3 4 3 5 5 5
18 4 3 3 3 3 3 18 5 4 3 3 4 3 4
19 4 3 2 4 3 2 19 5 4 3 3 5 4 2
20 3 3 3 3 3 3 20 4 3 3 3 4 4 5
35
TUGAS MANDIRI
a. Hasil rekap uji hedonik minuman kopi diolah secara statistik dengan
alat bantu MS Excel menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA)
dan uji lanjut BNT bila diperlukan
36