Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AUTOKLAF
Disusun Oleh
ANALIS KESEHATAN
PRODI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
BAB I
PENDAHULUAN
Autoklaf adalah instrumen yang menggunakan uap di bawah tekanan untuk mensterilkan
barang seperti kain kasa, instrumen gigi dan bedah, solusi steril, dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi. Kondisi autoklaf yang khas adalah 121 oC untuk 15-20 menit pada lima
belas pound per inchi (psi). Uap diterima masuk kedalam ruang. Siklus waktu dimulai ketika
temperatur dan tekanan telah mencapai level yang di set. Autoklaf memiliki alat pengukur waktu
dan tekanan, dan kebanyakan memiliki diagram atau perekam digital yang merekam temperatur
dari setiap siklus autoklaf. Pada akhir dari siklus, tekanan dan temperatur akan turun; autoklaf
dapat dibuka ketika alat pengukur tekanan menunjuk 0 psi (Estridge et al, 2000).
Autoklaf ini diciptakan untuk memberikan kemungkinan dapat mengembangkan pembuluh
tekanan yang dapat digunakan untuk memanaskan makanan kaleng pada temperatur yang jauh
lebih tinggi untuk jangka waktu yang relatif lebih pendek dari waktu untuk mempertahankan
kualitas makanan (Bhunia dan Ray, 2008).
Autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari yang
sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari
pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor
atau api Bunsen. Pada autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah
panas dari api. Kelemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan panas
secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Keuntungan autoklaf ini adalah sederhana,
harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema pada
negara-negara yang sedang berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan
setaraf (Estridge, dkk, 2000).
Autoklaf yang bertipe yang lebih canggih menggunakan sumber energi dari listrik. Alatnya
dilengkapi dengan pengatur suhu dan waktu. Bila pengatur automatis ini berjalan dengan baik,
maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan lain. Sterilisasi dengan
menggunakan uap panas atau autoklaf mempunyai beberapa keuntungan dan kekurangan.
Keuntungan penggunaan autoklaf adalah waktu putaran yang singkat, penetrasi yang baik dan
kisaran lingkup bahan yang luas yang dapat diproses tanpa terjadi kerusakan.
Adapun kekurangannya adalah korosi dari instrumen baja karbon yang tidak terlindungi,
tumpulnya ujung potong yang tidak terlindungi, kemasan tetap basah pada akhir putaran serta
dapat merusak bahan yang peka terhadap panas (Prasko, 2012).
Prinsip kerja autoklaf adalah pengunaan uap air jenuh pada tekanan di atas atmosfer dan
digunakan untuk memanaskan isi autoklaf. Pada awalnya muatan atau isi autoklaf tersebut dalam
keadaan dingin, kemudian uap air memenuhi ruang dalam autoklaf sehingga tekanannya
menghasilkan suhu tinggi. Agar autoklaf bekerja dengan tepat, perlu dipastikan bahwa uap air
benar – benar jenuh (udara dalam autoklaf harus dikeluarkan). Autoklaf telah dirancang bekerja
untuk sterilisasi pada temperatur 121 oC dengan tekanan 103,4 kPa (15 lbf in -2) atau pada
temperatur 115 oC dengan tekanan 69 kPa (10 lbf in-2) (Prasko, 2012).
Autoklaf mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan autoklaf adalah waktu yang
dibutuhkan untuk proses sterilisasi lebih cepat dan dapat membunuh jasad mikroorganisme
terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim – enzim di
dalam sel dari mikroorganisme. Kekurangan autoklaf adalah terdapat tetesan uap air yang
mengenai alat dan bahan yang disterilisasi dan pada saat memakai autoklaf, autoklaf tidak dapat
ditinggalkan untuk mengerjakan hal lain (Permatasari dkk, 2013).
BAB II
GAMBAR, ALAT DAN BAGIANNYA
Autoklaf terdiri dari beberapa komponen, di antaranya :
1. Saklar ON/OFF : saklar yang berfungsi untuk menghidupkan autoklaf setelah disambungkan
ke sumber listrik dan menonaktifkan autoklaf setelah selesai dipakai dan setelah kabel
sambungan sumber listrik dicabut.
2. LID cover : berbentuk persegi berfungsi sebagai penutup untuk menutup bagian dalam
autoclaf, selain itu berfungsi sebagai tempat menempelnya display, tombol pengoperasi, dan
LID handle.
3. LID handle : berbentuk seperti pegangan pada pintu, di mana fungsinya adalah sebagai
pegangan ketika akan menutup atau membuka autoklaf.
4. Magnet pengunci : berfungsi sebagai “klep” atau bagian yang menyambungkan antara bagian
dalam autoklaf dan LID cover sehingga apabil sudah saling menempel, autoklaf sudah
tertutup dengan baik.
5. Chamber : berbentuk seperti bejana, merupakan bagian dalam dari autoklaf yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan alat dan bahan selama proses sterilisasi berlangsung dan
memberi batas untuk ruang penyimpanan air dan ruang untuk menyimpan alat dan bahan
yang akan disterilisasi.
6. Tuas pengunci : tuas yang berfungsi untuk mengunci autoklaf sehingga tertutup dengan benar
dan hanya bisa dikunci saat akan memulai proses sterilisasi, pada saat proses sterilisasi LID
cover tidak dapat dibuka karena terkunci oleh tuas ini dan dapat dibuka lagi ketika proses
sterilisasi selesai.
7. Tuas pengatur suhu : berfungsi untuk mengatur suhu yang akan digunakan ketika akan
melakukan sterilisasi. Tuas ini biasanya digunakan apabila autoklaf dalam keadaan error
sehingga suhunya harus diatur secara manual.
8. Indikator tekanan : berfungsi sebagai indikator/penunjuk tekanan yang digunakan selama
proses sterilisasi.
9. Botol Exhaust : berfungsi sebagai wadah untuk menampung air yang digunakan untuk proses
sterilisasi menggunakan uap air dan jumlah air di dalamnya selalu stabil.
10. Ventilasi : sebagai lubang untuk masuknya udara.
11. Handle : berfungsi sebagai pegangan untuk mengangkat/memindahkan autoklaf.
12. Display : berfungsi sebagai indikator autoklaf untuk melihat berapa suhu dan waktu yang
digunakan untuk sterilisasi dan untuk melihat sudah sampai mana proses sterilisasi pada
autoklaf.
13. Tombol pengoperasi : berisi tombol-tombol yang berfungsi untuk membantu pengaturan dan
pengoperasian proses sterilisasi. Terdiri dari beberapa tombol, di antaranya :
a. Tombol mode : berfungsi untuk menentukan apa yang akan disterilisasi, apakah alat saja,
bahan saja, atau alat dan bahan.
b. Tombol power ON/OFF : untuk mengatur autoklaf saat akan dinyalakan atau
dimatikan/sudah selesai digunakan.
c. Tombol Start/Stop : untuk memulai dan menghentikan proses sterilisasi.
d. Tombol panah naik turun : untuk mengatur suhu yang akan digunakan.
e. Tombol set/enter : tombol yang digunakan untuk mengatur suhu yang akan digunakan.
Setelah menekan tombol panah naik turun lalu tekan tombol set/enter jika suhu telah
selesai diatur.
f. Tombol next : tombol untuk berpindah menjadi mengatur waktu yang akan digunakan
(mengatur waktu yang digunakan).
14. Besi penunjuk : sebagai indikator penunjuk air yang digunakan sudah cukup atau belum, air
yang digunakan harus terlihat sesuai/pas pada besi penunjuk pada autoklaf.
15. Keranjang : berfungsi sebagai alas/wadah untuk meletakkan alat dan bahan yang akan
disterilisasi, yang kemudian akan disimpan di dalam chamber, selanjutnya akan disterilisasi.
16. Erlenmeyer : sebagai alat yang akan disterilisasi dan di dalamnya ada aquades sebagai bahan
yang akan disterilisasi.
17. Cawan petri : juga sebagai alat yang akan disterilisasi.
18. Tabung reaksi : sama halnya dengan erlenmeyer dan cawan petri, berfungsi sebagai alat yang
akan disterilisasi.
BAB III
CARA KERJA ALAT
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari
batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil
destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.
3. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang
keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan)
dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
BAB IV
FUNGSI ALAT
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi bahan, alat,
intrumen atau media dengan metode penguapan suhu bertekanan tinggi yang dilengkapi pengatur
suhu dan waktu yang dapat disesuaikan untuk mendapatkan hasil atau tujuan tertentu
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa :
Autoklaf adalah suatu lat yang terdapat di ruang laboratorium yang berfungsi sebagia lat
mensterilisaikan suatu benda dengan cara menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi
(1210C, 15 lbs). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2
(15 Psi = 15 pounds per square inch). selama kurang lebih 15 menit Penurunan tekanan pada
autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu
dalam autoklaf.
DAFTAR PUSTAKA
Bhunia, A. dan Ray, B. 2008. Fundamental Food Microbiology Fourth Edition. CRC Press. New
York
Estridge, B. H., Reynolds, A. P., dan Walters, N. J. 2000. Basic Medical Laboratory Techniques
Fourth Edition. Delmar. New York.
Permatasari, T. D. A, Sumarlan, S. H., dan Susilo, B. 2013. Uji Pembuatan Marning Jagung
dengan Menggunakan Autoklaf. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(1): 69
– 75.
Prasko. 2012. Sterilisasi Uap Panas Tekanan Tinggi (Autoklaf) Alat Kedokteran Tinggi.
http://www.prasko.com/2012/03/sterilisasi-uap-panas-tekanan-tinggi.html. 18 September
2012.
SOAL
1.Kisaran suhu pada autoklaf ialah ?
A.1210 C
B.1220 C
C.1310 C
D.1410 C
E.1510 C
D.Alat sterilisasi
JAWABAN:
1.A
2.D