Anda di halaman 1dari 33

Tugas Resume :

Nama : Putri Afriani Sirait


NPM : 1902090085
Matkul : Pendidikan Lingkungan Hidup

Materi Kelompok 1

Judul :
ETIKA LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat
langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia
melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia
berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada norma-
norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma
ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa
menggunakan ‘hati nurani.Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa
bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti
lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam.
Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.

A. Pengertian Etika Lingkungan


Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada
tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika
Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan
apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik
buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika
keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika
lingkungan sebagai berikut:
 Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga
perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
 Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk
emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
 Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan
energy.
 Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk
makhluk hidup yang lain.

B. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan


1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)
Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta perlu
untuk dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-punyai
kewajiban moral untuk menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun
makhluk lain dalam komunitas ekologis seluruhnya.
2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
Setiap bagian dan benda di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan
tujuannya masing-masing, terlepas dari apakah tujuan itu untuk kepentingan
manusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta
bertanggungjawab pula untuk menjaganya.Tanggung jawab ini bukan saja bersifat
individual tetapi juga kolektif.
3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Dalam diri manusia timbul perasaan solider, senasib sepenanggungan dengan
alam dan sesama makhluk hidup lain. Prinsip ini bisa mendorong manusia untuk
menyelamatkan lingkungan dan semua kehidupan di alam ini. Prinsip ini
berfungsi sebagai pengendali moral untuk mengharmonisasikan manusia dengan
ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-bats
keseimbangan kosmis.
4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian (Caring for Nature)
Prinsip ini tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi, tetapi
semata-mata demi kepentingan alam. Dengan semakin peduli terhadap alam,
maka manusia menjadi semakin matang dengan identitas yang kuat.
5. Prinsip ”No Harm”
Terdapat kewajiban, sikap solider dan kepedulian, paling tidak dengan tidak
melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup
lain di alam semesta ini (no harm). Jadi kewajiban dan tanggung jawab moral
dapat dinyatakan dengan merawat, melindungi, menjaga dan melestarikan alam,
dan tidak melakukan tindakan seperti membakar hutan dan membuang limbah
sembarangan.
6. Prinsip Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang baik, bukan
menekankan pada sikap rakus dan tamak. Ada batas untuk hidup secara layak
sebagai manusia, yang selaras dengan alam.
7. Prinsip Keadilan
Prinsip ini menekankan bahwa terdapat akses yang sama bagi semua kelompok
dan anggota masyarakat untuk ikut dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan
pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam.
8. Prinsip Demokrasi
Prinsip ini terkait erat dengan hakikat alam, yaitu keanekaragaman dan pluralitas.
Demokrasi memberi tempat seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman dan
pluraritas.

C. Perilaku Manusia Terhadap Lingkungan Hidup


Perilaku manusia terhadap lingkungan hidup telah dapat dilihat secara nyata
sejak manusia belum berperadaban, awal adanya peradaban,dan sampai sekarang pada
saat peradaban itu menjadi modern dan semakin canggih setelah didukung oleh ilmu
dan teknologi. Ironisnya perilaku manusia terhadap lingkungan hidup tidak semakin arif
tetapi sebaliknya.Kekeringan dan kelaparan berawal dari pertumbuhan penduduk yang
tinggi,penggundulan hutan,erosi tanah yang meluas,dan kurangnya dukungan terhadap
bidang pertanian,bencana longsor,banjir,terjadi berbagai ledakan bom,adalah beberapa
contoh kelalaian manusia terhadap lingkungan. Sebenarnya kemajuan ilmu dan
teknologi diciptakan manusia untuk membantu memecahkan masalah tetapi sebaliknya
malapetaka menjadi semakin banyak dan kompleks, oleh karena itu dianjurkan untuk
dapat berperilaku menjadi ilmuwan dan alamiah melalui amal yang ilmiah.
Sekecil apapun perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya harus segera
diperbuat untuk bumi yang lebih baik,bumi adalah warisan nenek moyang yang harus
dijaga dan diwariskan terhadap anak cucu kita sebagai generasi penerus pembangunan
yang berwawasan lingkungan berkelanjutan.Lingkungan hidup terbagi menjadi tiga
yaitu lingkungan alam fisik (tanah,air,udara) dan biologis (tumbuhan - hewan),
Lingkungan buatan (sarana prasarana),dan lingkungan manusia (hubungan sesama
manusia). Dalam rangka usaha manusia untuk menjaga lingkungan hidup,telah banyak
bermunculan perilaku nyata berupa gerakan-gerakan peduli lingkungan hidup baik
bersifat individu, kelompok, swasta, maupun pemerintah. Tapi yang terpenting dari itu
semua adalah bentuk konkrit yang harus dilakukan oleh semua pihak dalam berinteraksi
dengan lingkungan hidup.

D. Penerapan Etika Lingkungan Hidup


Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi suatu kebiasaan yang
dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap tersebut antara lain:
 Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah salah satu tempat yang sangat efektif menanamkan
nilai-nilai etika lingkungan.
 Lingkungan Sekolah
Kesadaran mengenai etika lingkungan hidup dapat dilakukan di lingkungan
sekolahdengan memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan etika
lingkungan,melalui kegiatan ekstrakulikuler sebagai wujud kegiatan yang
konkret dengan mengarahkan pada pembentukan sikap yang berwawasan
 Lingkungan Masyarakat
Pada lingkungan masyarakat , kebiasaan yang berdasarkan pada etika
lingkungan dapat ditetapkan melalui :
1. Membuangan sampah secara berkala ke tempat pembuangan sampah
2. Kesediaan untuk memisahkan antara sampah organic dan sampah nonorganik

KESIMPULAN
Dengan adanya etika lingkungan, manusia tidak hanya mengimbangi gak dengan
kewajiban terhadap llingkungan, tetapi juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas keperdulian
lingkungan. Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam, tanggung
jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan alam secara tidak
perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas
moral. Dasar etika, dalam mewujudkan kesadaran masyarakat meliputi dasar
pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar pendekatan teologis.
Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam rangka usaha manusia untuk
menjaga lingkungan hidup,telah banyak bermunculan perilaku nyata berupa gerakan-
gerakan peduli lingkungan hidup baik bersifat individu, kelompok, swasta, maupun
pemerintah. Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi suatu
kebiasaan yang dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Materi Kelompok 2

Judul:
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
PENDAHULUAN
Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara baik dan
benar dikarenakan sumber daya alam di Indonesia merupakan sektor paling penting
untuk kekayaan bangsa terutama menunjang dalam segi pendapatan Negara serta dapat
menunjang kehidupan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai dan diatur di dalam Pasal 33
ayat 3 Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar – besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut sifatnya sumber daya alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam yang dapat diproduksi
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam yang dapat
diproduksi kembali atau dimanfaatkan dalam sekala berkelanjutan contohnya tumbuh–
tumbuhan dan hewan, sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam yang tidak dapat diproduksi kembali ketika ketersediaanya
sudah mulai berkurang atau habis contohnya Batubara, Gas Bumi, Minyak Bumi dan
lainnya.

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Secara umum, Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang bersumber dari
alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam adalah sesuatu yang
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar
hidup lebih sejahtera. Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam baik itu benda
mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang bermanfaat bagi kita
semua.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang
bukan dibuat oleh manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di
dalam tanah,laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Yang termasuk sumber daya alam adalah komponen
biotik dan abiotik. komponen biotik seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
sedangkan komponen abiotik meliputi gas alam, tanah, jenis logam, air, dan minyak
bumi.

B. Macam-Macam Sumber Daya Alam


Sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi sumber daya
alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam tak dapat diperbaharui.
1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak
dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari,
angin, dan air adalah beberapa contoh sumber daya alam terbaharukan.
Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap
dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan
2. Sumber daya alam tak dapat diperbaharui
Adalah sumber daya alam yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih
cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-
menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang
lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk
kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas

C. Pengelolaan Sumber Daya Alam


Berikut ini adalah beberapa pengelolaan dari sumber daya alam:
1. Sebagai sumber energy dan bahan bakar
2. Sebagai pembangkit listrik
3. Untuk kebutuhan makan bagi manusia dan hewan
4. Untuk kebutuhan tempat tinggal
5. Sebagai pengembangan teknologi
6. Untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam
7. Menyuplai oksigen
8. Sebagai sumber mata pencaharian dan pendapatan

D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam


Berikut merupakan contoh konsep lestari dalam pengelolaan Sumber Daya
Alam, diantaranya:
1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Bidang Pertanian
2. Penggunaan Pupuk Alami atau Pupuk Organik
3. Penggunaan pestisida seperlunya
4. Pengelolaan tanah datar, lahan miring, dan perbukitan
5. Pengelolaan udara
6. Pengelolaan hutan
7. Pengelolaan laut dan pantai
8. Pengelolaan flora dan fauna

KESIMPULAN
Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Yang termasuk sumber daya alam adalah komponen biotik dan abiotik.
komponen biotik seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, sedangkan komponen
abiotik meliputi gas alam, tanah, jenis logam, air, dan minyak bumi. Macam-macam
sumber daya alam ada 2 yaitu : sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan
prinsip berwawasan lingkungan artinya dalam mengolah sumber daya alam harus
mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan jangan sampai menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan hidup.
Materi Kelompok 3

Judul :
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PENDAHULUAN
Negara Indonesia mendapat sebutan sebagai Negara megabiodiversity, sebutan
tersebut berdasarkan keadaan alam yang ada di Indonesia yakni mempunyai iklim
tropis. Indonesia banyak di tumbuhi oleh flora serta banyak terdapat fauna yang
membuat keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia termasuk ke dalam tingkatan
yang tinggi.Keberagaman atau kekayaan makhluk hidup yang berasal dari berbagai
sumber dalam ekosistem disebut sebagai keanekaragaman hayati. Menurut Peimak et Al
dalam 1998 dalam Kuswanda, keanekaragaman hayati adalah kekayaan untuk
kehidupan yang ada di bumi, bagaimana kehidupan tumbuhan, kehidupan hewan,
kehidupan mikroorganisme, kehidupan genetika, ataupun ekosistem, contoh berbagai
jenis proses ekologi yang dibangun menjadi suatu lingkungan hidup. Keanekaragaman
hayati sering pula disebut dengan biodiversitas.
Adanya arus globalisasi dan efisien menuntut suatu keseragaman,
mengakibatkan krisis keragaman di berbagai bidang. Saat ini keragaman dianggap
sebagai in-efisien dan primitif, dimana keseragaman ialah efisien dan modern. Upaya
mengatasi ancaman pada keragaman hayati telah dilakukan di Indonesia, anatara lain
secara praktis mendorong proses suksesi ekologis untuk mewujudkan kondisi
lingkungan yang heterogen sehingga memberikan kesempatan semua spesies dapat
berkembang secara alami.

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Secara garis besar keanekaragaman hayati adalah istilah yang dipergunakan
untuk menyebutkan berbagai jenis makhluk hidup yang ada tinggal dibumi, jenis
tersebut dibagi atas perbedaan gen dan ekosistem sehingga melahirkan bentuk dan raga
beserta ciri khas yang berbeda. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-
macam makhluk hidup, keanekaragaman dari mahkluk hidup dapat terjadi karena
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, tekstur, penampilan dan sifat.
B. Faktor-Faktor Penyebab Hilangnya Keanekaragaman Hayati
a. Peningkatan populasi manusia.
b. Konsumsi SDA yang tidak berkelanjutan.
c. Penyempitan sprektrum produk pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan.
d. Kebijakan ekonomi yang gagal dalam memberikan penghargaan pada
lingkungan dan SDA.
e. Ketidakadilan dalam kepemilikan, pengelolaan dan penyaluran SDA.
f. Kurangnya pengetahuan dan penerapannya.
g. Konservasi Keanekaragaman Hayati

C. Upaya-Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Pelestarian (Konservasi)


Keanekaragaman Hayati Yaitu :
a. Taman nasional
b. Cagar alam
c. Suaka marga satwa
d. Kebun raya
e. Hutan wisata
f. Taman laut
g. Hutan lindung.

KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebutkan
berbagai jenis mahluk hidup yang ada tinggal di bumi, jenis- tersebut dibagi atas
perbedaan gen dan ekosistem sehingga melahirkan bentuk dan rupa beserta ciri khas
yang berbeda. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk
hidup. Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat. Faktor-faktor penyebab
hilangnya keanekaragaman hayati adalah ulah manusia itu sendiri. Untuk tetap menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati pemerintah telah memberikan upaya-upaya yang
bisa dilakukan untuk tetap terjaga.
Materi Kelompok 4

Judul :
MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
PENDAHULUAN
Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas, dan serius. Ibarat
bola salju yang menggelinding, semkain lama semakin besar. Persoalannya buan hanya
bersifat lokal atau translokal, tetapi regional, nasional, dan trans-nasional, dan global.
Dampak-dampak yang terjadi terhadap lingkungan tidak hanya berkait pada satu atau
dua segi aja, tetapi kait mengait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi
mata rantai relasi yang saling mempengaruhi secara subsistem. Apabila satu aspek dari
lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya mengalami dampak atau
akibat pula. Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini
terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat
pulih kemudian secara alami.
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai
masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab
yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa
disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor
manusia yang jauh lebih besar dan rumit

A. Permasalahan Lingkungan Hidup


Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya. Ada beberapa jenis pencemaran didunia yaitu :
a. Pencemaran air
b. Pencemaran udara
c. Hujan asam
d. Efek rumah kaca
e. Pencemaran tanah

B. Masalah Lingkungan Hidup Di Indonesia


a. Penebangan hutan secara liar atau pembakaran hutan.
b. Polusi air dari limbah industri dan pertambangan.
c. Polusi udara di daerah perkotaan.
d. Asap dan kabut dari kebakaran hutan.
e. Penghancuran terumbu karang.
f. Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju.
g. Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolaan semburan lumpur liar.
h. Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

C. Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Lingkungan Hidup


Usaha mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup pada umumnya
permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan
sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui dengan memperhatikan dukungan dan daya tampungnya.
b. Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber
daya alam maka diperlukan penegakan hukum secara adil dan konsisten.
c. Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
d. Pengeolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat
dilakukan dengan cara membudidayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

KESIMPULAN
Lingkungan adalah suatu tempat dimana terdapat makhluk hidup beserta
ekosistem didalamnya yang saling berhubungan satu sama linnya. Di dalam lingkungan
itu sendiri terdapat berbagai macam hidup (komponen biotik) diantaranya makhluk
herbivora, omnivora, karnivora, dan insektivora. Tidak hanya itu di dalam suatu
lingkungan juga terdapat komponen abiotik didalamnya seperti batu, tanah, air, udara,
cahaya, dan sebagaiannya. Tetapi dibalik makhluk hidup dan benda yang ada di
dalamnya selalu ada campur tangan manusia yang berdampak pada lingkungan tersebut.
Terkadang campur tangan manusia itu ada yang berdampak positif dan ada juga yang
berdampak negatif dan menyebabkan kerusakan yang menjadi permasalahan lingkungan
hidup.
Materi Kelompok 5

Judul:
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
PENDAHULUAN
Pembelajaran lingkungan dapat dikembangkan dengan memberikan serangkaian
keterampilan dalam bidang lingkungan pada siswa. Keterampilan ini akan menjadi
modal bagi siswa untuk memecahkan suatu permasalahan di bidang lingkungan.
Pembelajaran lingkungan dengen pendekatan pendidikan konservasi ternyata mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap ilmu lingkungan. Konservasi merupakan
upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumber daya alam untuk waktu sekarang dan
masa yang akan datang. Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran
untuk membangun sebuah kesadaran dan kepedulian terhadap linkungan sekitar. Prinsip
ini sangatlah penting untuk dipahami oleh masyarakat yang berada di daerah sekitar
kawasan konservasi.

A. Pengertian Konservasi
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Menurut UU No. 4 Tahun
1982 konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbaru menjamin
kesinambungan untuk persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman.
Konservasi merupakan upaya pelestarian sumber daya alam secara bijak dan
berpedoman pada asas pelestarian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konservasi
Sumber Daya Alam adalah pengelolaan sumber daya alam (hayati) dengan
pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaan dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keragamannya.

B. Macam-Macam Konservasi
Secara umum ada dua jenis konservasi lingkungan yang dapat diterapkan, yaitu
konservasi in-situ dan ex-situ, adalah sebagai berikut :
1. Konservasi In-Situ
Konservasi in-situ adalah konservasi pada suatu hewan atau tumbuhan yang
dilaksanakan didalam habitat aslinya. Hal ini dilakukan supaya peluang hidup suatu
oraganisme menjadi lebih tinggi karena berada dalam lingkungan yang sesuai
dengan habitat aslinya. Berikut ini beberapa kategori yang termasuk dalam
konservasi in-situ, adalah sebagai berikut :
a. Taman Nasional
b. Cagar Alam
c. Taman Wisata
d. Suaka Margasatwa
e. Taman Laut
2. Konservasi Ex-Situ
Konservasi ex-situ adalah konservasi pada hewan serta tumbuhan yang
dilaksanakan di luar habitat aslinya. Dalam pelaksanaannya, hewan ditempatkan di
lokasi yang situasinya sama atau mirip dengan habitat aslinya. Berikut ini contoh
konservasi ex-situ adalah sebagai berikut :
a. Kebun Binatang
b. Kebun Raya
c. Kebun Koleksi

C. Manfaat Konservasi
Manfaat konservasi lingkungan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok ekologi dan ekonomi. Pertama, manfaat ekologi. Manfaat ekologi yang
didapat dari upaya konservasi lingkungan ini secara besar adalah untuk memastikan
bahwa keanekaragaman hayati bisa mendapatkan perlindungan melalui keseimbangan
ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan di kemudian hari. Selain itu,
manfaat ekologi yang didapat dari konservasi lingkungan juga meliputi berbagai hal
seperti:
 Melindungi flora dan fauna yang terancam punah
 Melindungi dan menjaga ekosistem agar tetap indah, menarik, dan unik
 Mempertahankan kualitas lingkungan sekitar supaya tetap terjaga
 Merawat kekayaan ekosistem alam serta memelihara proses ekologi dan
keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan
 Melindungi dan menjaga ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor
alam, mikro organisme, dan lain-lain.
Beberapa dampak positif dari menjaga kelestarian lingkungan di bidang ekonomi antara
lain:
 Mencegah terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga
kehidupan, seperti rusaknya hutan lindung, terhentinya daerah aliran sungai, dan
lain-lain
 Mencegah terjadinya kerugian karena hilangnya sumber genetika yang
terkandung pada flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk
obat-obatan
Pendidikan konservasi adalah pendidikan yang mengharapkan adanya
perubahan tingkah laku, sikap dan cara berpikir, terutama yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya alam dan ekosistemnya. Pendidikan berbasis
konservasi dianggap penting karena pembelajaran ini bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran dalam menjaga lingkungan serta keanekaragaman makhluk
hidup agar tidak mengalami kepunahan. Membangun kesadaran harus dimulai dari
titik utama yang menggerakan perilaku seseorang.

D. Tujuan
Tujuan dasar dari konservasi alam adalah memberikan perlindungan terhadap
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar manusia bisa memanfaatkannya.
konservasi itu sendiri bertujuan untuk memperkenalkan alam kepada masyarakat dan
meningkatkan kesadaran akan nilai penting sumber daya alam yang beraneka dalam
sebuah ekosistem kehidupan. Pendidikan konservasi masuk dalam pendidikan
lingkungan yang mengandung pengertian sebuah proses yang ditujukan untuk
membangun spirit penduduk dunia yang sadar dan memperhatikan lingkungan secara
keseluruhan termauk masalah-masalahnya. Lebih lanjut dengan pendidikan konservasi,
diharapkan mereka memiliki pengetahuan, sikap motivasi, komitmen, dan keterampilan
untuk bekerja secara individu dan kelompok dalam mencari solusi masalah saat ini dan
mencegah masalah yang akan datang. Pendidikan konservasi merupakan salah satu
pembelajaran secara eksperiental. Program ini memfokuskan pada beberapa hal antara
lain:
a) untuk mendukung kepedulian dan perhatian terhadap ekonomi, sosial dan
keterkaitannya terhadap lingkungan ekologis baik di perkotaan maupun di
pedesaan
b) untuk menyediakan setiap orang dengan kesempatan mendapatkan pengetahuan,
nilai, perilaku, komitmen, kemampuan yang diperlukan dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup
c) untuk menciptakan pola sikap hidup yang positif baik lingkup individu,
kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap lingkungan alamnya.

E. Sasaran Konservasi
Sasaran konservasi adalah
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan
lingkungan hidup
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar
wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan
hidup.

KESIMPULAN
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Secara umum ada dua
jenis konservasi lingkungan yang dapat diterapkan, yaitu konservasi in-situ dan ex-situ.
Adapun beberapa kategori yang termasuk dalam konservasi in-situ, yaitu sebagai
berikut :Taman Nasional, Cagar Alam, Taman Wisata, Suaka Margasatwa, Taman Laut
sedangkan contoh konservasi ex-situ yaitu Kebun Binatang, Kebun Raya, Kebun
Koleksi. Manfaat konservasi lingkungan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok ekologi dan ekonomi. Tujuan dasar dari konservasi alam adalah memberikan
perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar manusia bisa
memanfaatkannya.
Materi Kelompok 6

Judul :
KESEHATAN LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan
hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor
perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku
kesehatan lingkungan) dan faktor kesehatan lingkungan.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi
harapan tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan
denganbaik Jika masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang
mandiri terutama secara finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan
memberikan semangat tersendiri serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja.
A. Definisi Kesehatan Lingkungan
Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik,
mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan
kecacatan. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan
sebagai berikut :
a. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO)
pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health and disease
that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.”
b. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.”
c. Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya
perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin
meningkat.”
B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
a. Menurut WHO
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
b. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang
lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya.
C. Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
 Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.
 Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
 Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
 Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
 Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar besaran
reaktor/tempat yang bersifat khusus.

D. Masalah – Masalah Kesehatan Lingkungan


Di Indonesia permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
2. Pembuangan kotoran atau tinja

KESIMPULAN
Kesehatan Lingkungan adalah upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi
lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat. Kesehatan lingkungan juga merupakan faktor
penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur
penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengeruhi kesehatan masyarakat yaitu kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan kesehatan olahraga. Adapun cara untuk pemeliharaan kesehatan lingkungan yakni
dengan cara : tidak mencemari air dengan membuang sampah sembarangan di sungai,
mengelola tanah dengan sebagaimana mestinya, menenam tumbuhan pada lahan-lahan
yang kosong.
Materi Kelompok 7

Judul:
EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN (TIMBAL BALIK)
PENDAHULUAN
Konsep dasar ekologi secara tak sadar justru sudah diterapkan dalam masyarakat
tradisional. Bagaimana konsep hidup bahwa hewan dan manusia, air dan udara serta
tumbuhannya memenuhi kehidupan masyarakat pedesaan yang tidak begitu dekat dengan
ilmu-ilmu baru. Konsep gunungan dalam pewayangan atau konsep hasta brata dalam
kehidupan kejawen. Namun demikian konsep yang ada pada masyarakat tradisional tidak
dipandang sebagai konsep ilmu ekologi, karena pada dasarnya tidak dicetuskan secara
teoritis, tetapi melalui “tutur tinular”, pendekatan “ilmu titen”  dalam pendekatan-pendekatan
empiris. Justru orang Baratlah yang pada akhirnya mengeluarkan konsep dan teori tentang
ekologi secara tertulis.
Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan
lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan
hidup, terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini
berarti sudah berkaitan dengan konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan timbal
balik (inter-related) antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian
apabila membicarakan lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu terkait.
1.  Pengertian Ekologi
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur
dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. (Zoer’aini Djamal
Irwan, 1996:6)
Jadi, berdasarkan pengertian para ahli tersebut ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal-balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan
mahluk hidup disini adalah “kelompok”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekologi
merupakan ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makluk hidup
dengan sesamanya dan dengan komponen disekitarnya. Pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan sesamanya yang sudah terbentuk ini terjadi di lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik yang secara umum kita sebut sebagai lingkungan hidup.

B.  Pembagian Ekologi
Sehingga kajian ekologi dibagi menjadi 3:
a. Ekosfera
Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung
tinggi untuk menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng, fungsi-fungsi
ekosfera :
 Memperlunak iklim
 Meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup
 Menimbun bahan buangan atau limbah
 Mengontrol lebih dari 95% dari semua hama tumbuhan, penyakit pada hewa dan
manusia
 Mengelola plasma nutfah yang luar biasa jumlahnya.
Ekosfera dibagi menjadi 3 yaitu;
1. Atmosfera
2. Hydrosfera
3. Litosfera
b. Biosfer
Biosfer adalah  bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia bumi.
c. Matahari adalah Sumber bagi Kehidupan
Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan
seperti:
 Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup
organisme di bumi. Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas
untuk membuat air tetap berbentuk cair yang mana merupakan salah satu siklus
hujan, cuaca, dan iklim
 Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
berlangsungnya proses fotosintesis
 Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak
bumi dan batu bara sebagai sumber energi
 Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik
 Sel surya sudah banyak digunakan untuk kalkurator tenaga surya
 Pergerakan rotasi bumi menyebabkan adanya siang dan malam
 Karena gravitasi matahari sangat besar, matahari menjadi penyatu planet-
planet dan benda  angkasa lain yang mengelilinginya.

C.  Hubungan Ekologi dengan Ilmu Lainnya


Di atas telah disebutkan bahwa ekologi adalah bagian dari biologi, namun menurut
(Soedjiran Resosoedarmo, 1984:5-6) ekologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu lainnya.
1. Hubungan Ekologi dengan Ilmu Alam lainnya
a. Ilmu Fisika berperan karena dalam ekologi faktor fisik seperti sinar matahari,
perubahan suhu, daya serap tanah, hujan, dan lain-lain terlibat.
b. Ilmu Kimia berperan karena dalam ekologi proses kimia seperti pendaman unsur-
unsur C, N, CO2 dan sebagainya, merupakan bagian yang penting.
c. Ilmu Bumi dan Antariksa juga berperan karena ekologi berkaitan dengan berbagai
proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang malam, musim kemarau dan
musim hujan, gravitas, endapan aluvial, vulkanik, erosi, abrasi, sedimentasi, dan lain-
lain.
2. Hubungan Ekologi dengan Sosial.
Ilmu sosial sangat penting bila komponen manusia dimasukkan dalam cakupan
ekosistem, atau bila kita mempelajari peran ekosistem terhadap kehidupan manusia.

KESIMPULAN
Ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara mahluk hidup
dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan mahluk hidup di sini adalah “kelompok”.
Dengan demikian ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai
fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu
sosial. Ekologi juga  merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang berkembang
dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama dengan lingkungan. Maka
jelaslah ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan.
Dapat dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir
semua bidang ilmu yang ada. Oleh karena itu semua orang harus memahami ekologi dan
dapat dikatakan bahwa ekologi merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang ada dan
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.
Materi Kelompok 8

Judul: PENDEKATAN LINGKUNGAN DAN SALINGTEMAS

PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai
sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan
siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berbagai macam pendekatan nantinya akan diterapkan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yanag maksimal. Kombinasi dari
beberapa pendekatan harus dilakukan oleh pendidik untuk mengenal karakteristik dari
peserta didiknya. Karena setiap peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik
yang berbeda.
A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran
atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran. Pendekatan merupakan dasar penentuan strategi
yang akan diwujudkan dengan penentuan metode. Hal ini sesuai pendapat Wahjoedi
(1999 121) bahwa, “pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar
dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat
memperoleh hasil belajar secara optimal”.
Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful (2003:68) adalah sebagai aktifitas guru
dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas dan
juga mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga
mempermudah siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan
memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut pendapat Gladene Robertson ada 2 macam pengertian pendekatan, yaitu
Pendekatan pembelajran sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai kerangka umum
dalam praktek professional guru, yaitu serangkain dokumen yang dikembangkan untuk
mendukung pencapaian kurikulum dan Pendekatan pembelajaran yang terus
berkambang oleh Galadene diartikan sebagai kerangka umum untuk prektek profesional
guru, juga dimaksudkan sebagai studi komprehensif tentang praktik pembelajaran
maupun petunjuk pelaksanaannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan
pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengenalkan
peserta didik terhadap lingkungan sekitar dengan cara belajar diluar kelas. Pendekatan
lingkungan adalah pendekatan yang menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pada pendekatan ini menggunakan lingkungan serta masalah-masalah yang ada
dilingkungan sebagai sumber pelajaran dan fokus kemasalah lingkungan dan mencari
solusi untuk permasalahan lingkungan tersebut.
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai
sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik
siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari
berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan.

C. Pendekatan SALING TEMAS/STM


Pendekatan salingtemas adalah pendekatan untuk membantu peserta didik
mengetahui sains, perkembangan sains, teknologi-teknologi yang digunakannya, dan
bagaimana perkembangan sains serta teknologi mempengaruhi lingkungan serta
masyarakat. Pendekatan salingtemas adalah pendekatan yang memberikan pengetahuan
kepada siswa pengetahuan yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Isi pendidikan
saling temas diberikan sesuai dengan hasil pendidikan yang ditargetkan. Hubungan
yang tepat antara salingtemas dalam pembahasannya adalah keterkaitan antara topik
dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti bahwa bahasan yang berkaitan dengan
kehidupan siswa harus lebih diutamakan.
Sasaran pengajaran salingtemas adalah cara membuat siswa agar dapat melakukan
penyelidikan untuk mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan sains, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat yang berkaitan (Wulandari, 2006:16). Dengan kata lain,
siswa dibawa pada suasana yang dekat dengan kehidupan nyata siswa sehingga
diharapkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki untuk
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul disekitar
kehidupannya.
Aplikasi Salingtemas
1. Tetap memberi pengajaran sains.
2. Murid dibawa ke situasi untuk memanfaatkan konsep sains ke bentuk teknologi
untuk kepentingan masyarakat.
3. Murid diminta untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan akibat yang terjadi
dalam proses pentransferan sains ke bentuk teknologi.
4. Murid diminta untuk menjelaskan keterhubungkaitan antara unsur sains yang
diperbincangkan dengan unsur-unsur lain dalam salingtemas yang mempengaruhi
keterkaitan antara unsur tersebut bila diubah dalam bentuk teknologi berkenaan.
5. Dalam konteks kontruktivisme murid dapat diajak berbincang tentang salingtemas
dari berbagai macam titik awal tergantung pengetahuan dasar yang dimiliki oleh
siswa bersangkutan.

KESIMPULAN
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau
merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran. Pendekatan lingkungan adalah suatu pendekatan
yang menggunakan lingkungan serta masalah-masalah yang ada dilingkungan sebagai
sumber pelajaran dan fokus kemasalah lingkungan dan mencari solusi untuk
permasalahan lingkungan tersebut.Pendekatan salingtemas adalah pendekatan untuk
membantu peserta didik mengetahui sains, perkembangan sains, teknologi-teknologi
yang digunakannya, dan bagaimana perkembangan sains serta teknologi mempengaruhi
lingkungan serta masyarakat.
Materi Kelompok 9

Judul: SIMULSDI PENDEKATAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat
langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia
melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada pendekatan
lingkungan hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang
dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia
kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang
seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern
menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani.Alam begitu saja
dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah.Akibatnya terjadi penurunan secara
drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi,
yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun
akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
Pendekatan lingkungan merupakan salah satu cara seseorang agar mengenali
lingkungan alam nya dengan baik sehingga dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari, berdasarkan latar belakang masalah tersebut judul makalah ini adalah
simulasi pendekatan lingkungan.
A. Pengertian Simulasi Pendekatan Lingkungan
Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan,
dan karakteristik dari suatu yang nyata. Adanya simulasi adalah untuk meniru situasi
dunia nyata yang secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter
operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan
berdasarkan hasil simulasi. Dapat disimpulkan bahwa simulasi adalah cara untuk
melakukan peniruan situasi nyata secara matematis dan sistematis, kemudian
mempelajari sifat dan karakter proses pelaksanaannya sehingga dapat mengambil
kesimpulan dari hasil pelaksanaan setiap proses simulasi.
Pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar (Roskina, 2019).
Dari pengertian yang dikemukan oleh pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yanmg memanfaatkan lingkungan
alam sebagai bentuk meningkatkan kualitas pembelajaran dari proses pendekatan
lingkungan.
B. Jenis-jenis Simulasi Pendekatan Lingkungan
Menurut (Sanjaya, 2018) jenis-jenis simulasi pendekatan lingkungan adalah
sebagai berikut :
1. Sosiodrama
Adalah simulasi pembelajaran dengan bermain peran untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan fenomena alam, permasalahan yang
menyangkut dengan keadaan alam untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan akan masalah-masalah peristiwa alam serta
mengembangkan kemapuan peserta didik dalam memecahkannya,
2. Role playing
Adalah simulasi dalam bentuk pembelajaran bermain dengan membawa
peserta didik ke lingkungan alam gar peserta didik dapat ikut serta
langsung dalam pembelajaran.
3. Peer Teaching
Adalah simulasi yang digunakan guru dalam memberikan tutor tentang
pendekatan lingkungan alam agar peserta didik dapat memiliki pengalaman
tentang cara belajar sesungguhnya.
C. Langkah-langkah Simulasi Pendekatan Lingkungan
Langkah-langkah dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan Simulasi
 Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
dalam proses simulasi.
 Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan.
 Guru menyusun dan menetapkan kelompok siswa yang telibat dalam
simulasi.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya petunjuk
dalam pengerjaan pemecahan masalah pendekatan lingkungan hidup.
2. Pelaksanaan Simulasi
 Simulasi mulai dilaksanakan oleh peserta didik.
 Siswa mengikuti arahan dan bimbingan oleh guru.
 Guru mendorong siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah
yang sedang disimulasikan.
 Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi
maupun materi cerita yang disimulasikan.
 Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengemukakan
pendapatnya tentang simulasi pendekatan lingkunga
3. Penutup Simulasi
 Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran.
 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simulasi pendekatan
lingkungan.
D. Peranan Guru dalam Simulasi Pendekatan Lingkungan
Peran guru dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan
Guru dapat menjelaskan informasi pengarahan kepada peserta didikuntuk
mengembangkan ide-ide peserta didik.
2. Memimpin
Guru memipin peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok dan
membagi peserta didik dalam pembelajaran.
3. Melatih
Guru sebagai seorang pelatih yang memberikan petunjuku-petunjuk kepada
peserta didik agar dapat berdiskusi dengan baik.
E. Kelebihan Simulasi Pendekatan Lingkungan
Kelebihan dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Siswa dapat melakukan interaksi dan komunikasi dalam kelompoknya.
2. Siswa aktif dalam pembelajaran.
3. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi karena memanfaatkan
benda-benda yang ada dilingkungan.
4. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, maka benda-benda
tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
5. Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memberikan pengalaman
langsung kepada peserta didik.
6. Lebih komunikatif, karena benda dan peristiwa yang ada di lingkungan
mudah dicerna oleh siswa.

F. Kelemahan Simulasi Pendekatan Lingkungan


1. Dalam pemilihan informasi atau materi di kelas didasarkan pada kebutuhan
peserta didik dalam tingkatan kemampuan siswa yang berbeda sehingga guru
kesulitan dalam menentukan materi pembelajaran karena tingkat pencapaian
peserta didik yang tidak sama.
2. Kurang efisien karena membutuhkan waktu yang lama dalam proses belajar.
3. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak tepat dengan kenyataan di
lapangan.
4. Pengelolaan yang kurang baik, sehingga pembelajaran menjadi kurang baik.
5. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.
6. Tidak semua peserta didik dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan pendektan
lingkungan.

KESIMPULAN
Simulasi pendekatan lingkungan yaitu cara untuk melakukan peniruan atau
melakukan sebuah cara dalam menggambarkan suatu kenyataan yang nantinya akan
direalisasikan melalui pendektan lingkungan sebagai wadah sasaran belajar, sumber
belajar, dan sarana belajar. Simulasi pendekatan lingkungan dilakukan untuk
mempermudah peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum melakukan
pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai