Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Materi Kelompok 1
Judul :
ETIKA LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat
langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia
melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia
berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada norma-
norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma
ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa
menggunakan ‘hati nurani.Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa
bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti
lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam.
Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
KESIMPULAN
Dengan adanya etika lingkungan, manusia tidak hanya mengimbangi gak dengan
kewajiban terhadap llingkungan, tetapi juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas keperdulian
lingkungan. Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam, tanggung
jawab, solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan alam secara tidak
perlu, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas
moral. Dasar etika, dalam mewujudkan kesadaran masyarakat meliputi dasar
pendekatan ekologis, dasar pendekatan humanisme, dan dasar pendekatan teologis.
Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dalam rangka usaha manusia untuk
menjaga lingkungan hidup,telah banyak bermunculan perilaku nyata berupa gerakan-
gerakan peduli lingkungan hidup baik bersifat individu, kelompok, swasta, maupun
pemerintah. Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi suatu
kebiasaan yang dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Materi Kelompok 2
Judul:
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
PENDAHULUAN
Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara baik dan
benar dikarenakan sumber daya alam di Indonesia merupakan sektor paling penting
untuk kekayaan bangsa terutama menunjang dalam segi pendapatan Negara serta dapat
menunjang kehidupan ekonomi masyarakat. Hal ini sesuai dan diatur di dalam Pasal 33
ayat 3 Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar – besarnya kemakmuran rakyat”.
Menurut sifatnya sumber daya alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumber
daya alam yang dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam yang dapat diproduksi
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam yang dapat
diproduksi kembali atau dimanfaatkan dalam sekala berkelanjutan contohnya tumbuh–
tumbuhan dan hewan, sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam yang tidak dapat diproduksi kembali ketika ketersediaanya
sudah mulai berkurang atau habis contohnya Batubara, Gas Bumi, Minyak Bumi dan
lainnya.
KESIMPULAN
Sumber daya alam ialah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Yang termasuk sumber daya alam adalah komponen biotik dan abiotik.
komponen biotik seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, sedangkan komponen
abiotik meliputi gas alam, tanah, jenis logam, air, dan minyak bumi. Macam-macam
sumber daya alam ada 2 yaitu : sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan
prinsip berwawasan lingkungan artinya dalam mengolah sumber daya alam harus
mempertimbangkan kelestarian lingkungan dan jangan sampai menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan hidup.
Materi Kelompok 3
Judul :
KEANEKARAGAMAN HAYATI
PENDAHULUAN
Negara Indonesia mendapat sebutan sebagai Negara megabiodiversity, sebutan
tersebut berdasarkan keadaan alam yang ada di Indonesia yakni mempunyai iklim
tropis. Indonesia banyak di tumbuhi oleh flora serta banyak terdapat fauna yang
membuat keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia termasuk ke dalam tingkatan
yang tinggi.Keberagaman atau kekayaan makhluk hidup yang berasal dari berbagai
sumber dalam ekosistem disebut sebagai keanekaragaman hayati. Menurut Peimak et Al
dalam 1998 dalam Kuswanda, keanekaragaman hayati adalah kekayaan untuk
kehidupan yang ada di bumi, bagaimana kehidupan tumbuhan, kehidupan hewan,
kehidupan mikroorganisme, kehidupan genetika, ataupun ekosistem, contoh berbagai
jenis proses ekologi yang dibangun menjadi suatu lingkungan hidup. Keanekaragaman
hayati sering pula disebut dengan biodiversitas.
Adanya arus globalisasi dan efisien menuntut suatu keseragaman,
mengakibatkan krisis keragaman di berbagai bidang. Saat ini keragaman dianggap
sebagai in-efisien dan primitif, dimana keseragaman ialah efisien dan modern. Upaya
mengatasi ancaman pada keragaman hayati telah dilakukan di Indonesia, anatara lain
secara praktis mendorong proses suksesi ekologis untuk mewujudkan kondisi
lingkungan yang heterogen sehingga memberikan kesempatan semua spesies dapat
berkembang secara alami.
KESIMPULAN
Keanekaragaman hayati adalah istilah yang dipergunakan untuk menyebutkan
berbagai jenis mahluk hidup yang ada tinggal di bumi, jenis- tersebut dibagi atas
perbedaan gen dan ekosistem sehingga melahirkan bentuk dan rupa beserta ciri khas
yang berbeda. Keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk
hidup. Keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan
warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat. Faktor-faktor penyebab
hilangnya keanekaragaman hayati adalah ulah manusia itu sendiri. Untuk tetap menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati pemerintah telah memberikan upaya-upaya yang
bisa dilakukan untuk tetap terjaga.
Materi Kelompok 4
Judul :
MASALAH LINGKUNGAN HIDUP
PENDAHULUAN
Masalah lingkungan semakin lama semakin besar, meluas, dan serius. Ibarat
bola salju yang menggelinding, semkain lama semakin besar. Persoalannya buan hanya
bersifat lokal atau translokal, tetapi regional, nasional, dan trans-nasional, dan global.
Dampak-dampak yang terjadi terhadap lingkungan tidak hanya berkait pada satu atau
dua segi aja, tetapi kait mengait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi
mata rantai relasi yang saling mempengaruhi secara subsistem. Apabila satu aspek dari
lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainnya mengalami dampak atau
akibat pula. Pada mulanya masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni
peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini
terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat
pulih kemudian secara alami.
Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai
masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab
yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa-peristiwa lingkungan. Tidak bisa
disangkal bahwa masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor
manusia yang jauh lebih besar dan rumit
KESIMPULAN
Lingkungan adalah suatu tempat dimana terdapat makhluk hidup beserta
ekosistem didalamnya yang saling berhubungan satu sama linnya. Di dalam lingkungan
itu sendiri terdapat berbagai macam hidup (komponen biotik) diantaranya makhluk
herbivora, omnivora, karnivora, dan insektivora. Tidak hanya itu di dalam suatu
lingkungan juga terdapat komponen abiotik didalamnya seperti batu, tanah, air, udara,
cahaya, dan sebagaiannya. Tetapi dibalik makhluk hidup dan benda yang ada di
dalamnya selalu ada campur tangan manusia yang berdampak pada lingkungan tersebut.
Terkadang campur tangan manusia itu ada yang berdampak positif dan ada juga yang
berdampak negatif dan menyebabkan kerusakan yang menjadi permasalahan lingkungan
hidup.
Materi Kelompok 5
Judul:
KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP
PENDAHULUAN
Pembelajaran lingkungan dapat dikembangkan dengan memberikan serangkaian
keterampilan dalam bidang lingkungan pada siswa. Keterampilan ini akan menjadi
modal bagi siswa untuk memecahkan suatu permasalahan di bidang lingkungan.
Pembelajaran lingkungan dengen pendekatan pendidikan konservasi ternyata mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap ilmu lingkungan. Konservasi merupakan
upaya menjaga kelangsungan pemanfaatan sumber daya alam untuk waktu sekarang dan
masa yang akan datang. Pendidikan konservasi merupakan sebuah proses pembelajaran
untuk membangun sebuah kesadaran dan kepedulian terhadap linkungan sekitar. Prinsip
ini sangatlah penting untuk dipahami oleh masyarakat yang berada di daerah sekitar
kawasan konservasi.
A. Pengertian Konservasi
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Menurut UU No. 4 Tahun
1982 konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbaru menjamin
kesinambungan untuk persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan
kualitas nilai dan keanekaragaman.
Konservasi merupakan upaya pelestarian sumber daya alam secara bijak dan
berpedoman pada asas pelestarian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konservasi
Sumber Daya Alam adalah pengelolaan sumber daya alam (hayati) dengan
pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaan dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keragamannya.
B. Macam-Macam Konservasi
Secara umum ada dua jenis konservasi lingkungan yang dapat diterapkan, yaitu
konservasi in-situ dan ex-situ, adalah sebagai berikut :
1. Konservasi In-Situ
Konservasi in-situ adalah konservasi pada suatu hewan atau tumbuhan yang
dilaksanakan didalam habitat aslinya. Hal ini dilakukan supaya peluang hidup suatu
oraganisme menjadi lebih tinggi karena berada dalam lingkungan yang sesuai
dengan habitat aslinya. Berikut ini beberapa kategori yang termasuk dalam
konservasi in-situ, adalah sebagai berikut :
a. Taman Nasional
b. Cagar Alam
c. Taman Wisata
d. Suaka Margasatwa
e. Taman Laut
2. Konservasi Ex-Situ
Konservasi ex-situ adalah konservasi pada hewan serta tumbuhan yang
dilaksanakan di luar habitat aslinya. Dalam pelaksanaannya, hewan ditempatkan di
lokasi yang situasinya sama atau mirip dengan habitat aslinya. Berikut ini contoh
konservasi ex-situ adalah sebagai berikut :
a. Kebun Binatang
b. Kebun Raya
c. Kebun Koleksi
C. Manfaat Konservasi
Manfaat konservasi lingkungan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok ekologi dan ekonomi. Pertama, manfaat ekologi. Manfaat ekologi yang
didapat dari upaya konservasi lingkungan ini secara besar adalah untuk memastikan
bahwa keanekaragaman hayati bisa mendapatkan perlindungan melalui keseimbangan
ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan di kemudian hari. Selain itu,
manfaat ekologi yang didapat dari konservasi lingkungan juga meliputi berbagai hal
seperti:
Melindungi flora dan fauna yang terancam punah
Melindungi dan menjaga ekosistem agar tetap indah, menarik, dan unik
Mempertahankan kualitas lingkungan sekitar supaya tetap terjaga
Merawat kekayaan ekosistem alam serta memelihara proses ekologi dan
keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan
Melindungi dan menjaga ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor
alam, mikro organisme, dan lain-lain.
Beberapa dampak positif dari menjaga kelestarian lingkungan di bidang ekonomi antara
lain:
Mencegah terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga
kehidupan, seperti rusaknya hutan lindung, terhentinya daerah aliran sungai, dan
lain-lain
Mencegah terjadinya kerugian karena hilangnya sumber genetika yang
terkandung pada flora yang mengembangkan bahan pangan dan bahan untuk
obat-obatan
Pendidikan konservasi adalah pendidikan yang mengharapkan adanya
perubahan tingkah laku, sikap dan cara berpikir, terutama yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya alam dan ekosistemnya. Pendidikan berbasis
konservasi dianggap penting karena pembelajaran ini bertujuan untuk
menumbuhkan kesadaran dalam menjaga lingkungan serta keanekaragaman makhluk
hidup agar tidak mengalami kepunahan. Membangun kesadaran harus dimulai dari
titik utama yang menggerakan perilaku seseorang.
D. Tujuan
Tujuan dasar dari konservasi alam adalah memberikan perlindungan terhadap
keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar manusia bisa memanfaatkannya.
konservasi itu sendiri bertujuan untuk memperkenalkan alam kepada masyarakat dan
meningkatkan kesadaran akan nilai penting sumber daya alam yang beraneka dalam
sebuah ekosistem kehidupan. Pendidikan konservasi masuk dalam pendidikan
lingkungan yang mengandung pengertian sebuah proses yang ditujukan untuk
membangun spirit penduduk dunia yang sadar dan memperhatikan lingkungan secara
keseluruhan termauk masalah-masalahnya. Lebih lanjut dengan pendidikan konservasi,
diharapkan mereka memiliki pengetahuan, sikap motivasi, komitmen, dan keterampilan
untuk bekerja secara individu dan kelompok dalam mencari solusi masalah saat ini dan
mencegah masalah yang akan datang. Pendidikan konservasi merupakan salah satu
pembelajaran secara eksperiental. Program ini memfokuskan pada beberapa hal antara
lain:
a) untuk mendukung kepedulian dan perhatian terhadap ekonomi, sosial dan
keterkaitannya terhadap lingkungan ekologis baik di perkotaan maupun di
pedesaan
b) untuk menyediakan setiap orang dengan kesempatan mendapatkan pengetahuan,
nilai, perilaku, komitmen, kemampuan yang diperlukan dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup
c) untuk menciptakan pola sikap hidup yang positif baik lingkup individu,
kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan terhadap lingkungan alamnya.
E. Sasaran Konservasi
Sasaran konservasi adalah
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, keseimbangan, antara manusia dan
lingkungan hidup
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki
sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
6. Terlindunginya Indonesia terhadap dampak usaha dan atau kegiatan di luar
wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan atau perusakan lingkungan
hidup.
KESIMPULAN
Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan
manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan
setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan. Secara umum ada dua
jenis konservasi lingkungan yang dapat diterapkan, yaitu konservasi in-situ dan ex-situ.
Adapun beberapa kategori yang termasuk dalam konservasi in-situ, yaitu sebagai
berikut :Taman Nasional, Cagar Alam, Taman Wisata, Suaka Margasatwa, Taman Laut
sedangkan contoh konservasi ex-situ yaitu Kebun Binatang, Kebun Raya, Kebun
Koleksi. Manfaat konservasi lingkungan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok ekologi dan ekonomi. Tujuan dasar dari konservasi alam adalah memberikan
perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistemnya agar manusia bisa
memanfaatkannya.
Materi Kelompok 6
Judul :
KESEHATAN LINGKUNGAN
PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan
hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan
hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah disebabkan karena faktor
perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku
kesehatan lingkungan) dan faktor kesehatan lingkungan.
Terciptanya masyarakat sehat yang mandiri dan berkemampuan akan menjadi
harapan tersendiri saat mereka berhasil mengaplikasikan kesehatan lingkungan
denganbaik Jika masyarakat sehat, maka hal ini akan menciptakan generasi yang
mandiri terutama secara finansial karena jiwa dan badan yang sehat tentunya akan
memberikan semangat tersendiri serta rasa fokus bagi mereka dalam bekerja.
A. Definisi Kesehatan Lingkungan
Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan fisik,
mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari penyakit dan
kecacatan. Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan
sebagai berikut :
a. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO)
pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health and disease
that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.”
b. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.”
c. Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya
perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin
meningkat.”
B. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
a. Menurut WHO
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
b. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang
lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya.
C. Sasaran Kesehatan Lingkungan
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis.
Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar besaran
reaktor/tempat yang bersifat khusus.
KESIMPULAN
Kesehatan Lingkungan adalah upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi
lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan
manusia yang semakin meningkat. Kesehatan lingkungan juga merupakan faktor
penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur
penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengeruhi kesehatan masyarakat yaitu kesehatan lingkungan, kesehatan kerja
dan kesehatan olahraga. Adapun cara untuk pemeliharaan kesehatan lingkungan yakni
dengan cara : tidak mencemari air dengan membuang sampah sembarangan di sungai,
mengelola tanah dengan sebagaimana mestinya, menenam tumbuhan pada lahan-lahan
yang kosong.
Materi Kelompok 7
Judul:
EKOLOGI SEBAGAI DASAR ILMU LINGKUNGAN (TIMBAL BALIK)
PENDAHULUAN
Konsep dasar ekologi secara tak sadar justru sudah diterapkan dalam masyarakat
tradisional. Bagaimana konsep hidup bahwa hewan dan manusia, air dan udara serta
tumbuhannya memenuhi kehidupan masyarakat pedesaan yang tidak begitu dekat dengan
ilmu-ilmu baru. Konsep gunungan dalam pewayangan atau konsep hasta brata dalam
kehidupan kejawen. Namun demikian konsep yang ada pada masyarakat tradisional tidak
dipandang sebagai konsep ilmu ekologi, karena pada dasarnya tidak dicetuskan secara
teoritis, tetapi melalui “tutur tinular”, pendekatan “ilmu titen” dalam pendekatan-pendekatan
empiris. Justru orang Baratlah yang pada akhirnya mengeluarkan konsep dan teori tentang
ekologi secara tertulis.
Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan
lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan
hidup, terjadi hubungan timbal balik antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Ini
berarti sudah berkaitan dengan konsep ekologi, terutama tentang konsep hubungan timbal
balik (inter-related) antara lingkungan biofisik dengan lingkungan sosial. Dengan demikian
apabila membicarakan lingkungan hidup, maka konsep ekologi akan selalu terkait.
1. Pengertian Ekologi
Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur
dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. (Zoer’aini Djamal
Irwan, 1996:6)
Jadi, berdasarkan pengertian para ahli tersebut ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari
hubungan timbal-balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan
mahluk hidup disini adalah “kelompok”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ekologi
merupakan ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makluk hidup
dengan sesamanya dan dengan komponen disekitarnya. Pola hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan sesamanya yang sudah terbentuk ini terjadi di lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik yang secara umum kita sebut sebagai lingkungan hidup.
B. Pembagian Ekologi
Sehingga kajian ekologi dibagi menjadi 3:
a. Ekosfera
Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya dukung
tinggi untuk menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng, fungsi-fungsi
ekosfera :
Memperlunak iklim
Meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup
Menimbun bahan buangan atau limbah
Mengontrol lebih dari 95% dari semua hama tumbuhan, penyakit pada hewa dan
manusia
Mengelola plasma nutfah yang luar biasa jumlahnya.
Ekosfera dibagi menjadi 3 yaitu;
1. Atmosfera
2. Hydrosfera
3. Litosfera
b. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia bumi.
c. Matahari adalah Sumber bagi Kehidupan
Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan
seperti:
Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup
organisme di bumi. Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas
untuk membuat air tetap berbentuk cair yang mana merupakan salah satu siklus
hujan, cuaca, dan iklim
Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
berlangsungnya proses fotosintesis
Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak
bumi dan batu bara sebagai sumber energi
Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik
Sel surya sudah banyak digunakan untuk kalkurator tenaga surya
Pergerakan rotasi bumi menyebabkan adanya siang dan malam
Karena gravitasi matahari sangat besar, matahari menjadi penyatu planet-
planet dan benda angkasa lain yang mengelilinginya.
KESIMPULAN
Ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara mahluk hidup
dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan mahluk hidup di sini adalah “kelompok”.
Dengan demikian ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai
fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu
sosial. Ekologi juga merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang berkembang
dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama dengan lingkungan. Maka
jelaslah ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan.
Dapat dikatakan bahwa semakin hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir
semua bidang ilmu yang ada. Oleh karena itu semua orang harus memahami ekologi dan
dapat dikatakan bahwa ekologi merupakan ilmu dasar dari semua cabang ilmu yang ada dan
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas.
Materi Kelompok 8
PENDAHULUAN
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai
sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan
siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berbagai macam pendekatan nantinya akan diterapkan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yanag maksimal. Kombinasi dari
beberapa pendekatan harus dilakukan oleh pendidik untuk mengenal karakteristik dari
peserta didiknya. Karena setiap peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik
yang berbeda.
A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran
atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran. Pendekatan merupakan dasar penentuan strategi
yang akan diwujudkan dengan penentuan metode. Hal ini sesuai pendapat Wahjoedi
(1999 121) bahwa, “pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar
dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat
memperoleh hasil belajar secara optimal”.
Pendekatan pembelajaran menurut Syaiful (2003:68) adalah sebagai aktifitas guru
dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas dan
juga mempermudah bagi para guru memberikan pelayanan belajar dan juga
mempermudah siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan
memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut pendapat Gladene Robertson ada 2 macam pengertian pendekatan, yaitu
Pendekatan pembelajran sebagai dokumen tetap dimaknai sebagai kerangka umum
dalam praktek professional guru, yaitu serangkain dokumen yang dikembangkan untuk
mendukung pencapaian kurikulum dan Pendekatan pembelajaran yang terus
berkambang oleh Galadene diartikan sebagai kerangka umum untuk prektek profesional
guru, juga dimaksudkan sebagai studi komprehensif tentang praktik pembelajaran
maupun petunjuk pelaksanaannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan
pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengenalkan
peserta didik terhadap lingkungan sekitar dengan cara belajar diluar kelas. Pendekatan
lingkungan adalah pendekatan yang menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.
Pada pendekatan ini menggunakan lingkungan serta masalah-masalah yang ada
dilingkungan sebagai sumber pelajaran dan fokus kemasalah lingkungan dan mencari
solusi untuk permasalahan lingkungan tersebut.
Pendekatan lingkungan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai
sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik
siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari
berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan.
KESIMPULAN
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran atau
merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di dalam
perwujudan kegiatan pembelajaran. Pendekatan lingkungan adalah suatu pendekatan
yang menggunakan lingkungan serta masalah-masalah yang ada dilingkungan sebagai
sumber pelajaran dan fokus kemasalah lingkungan dan mencari solusi untuk
permasalahan lingkungan tersebut.Pendekatan salingtemas adalah pendekatan untuk
membantu peserta didik mengetahui sains, perkembangan sains, teknologi-teknologi
yang digunakannya, dan bagaimana perkembangan sains serta teknologi mempengaruhi
lingkungan serta masyarakat.
Materi Kelompok 9
PENDAHULUAN
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat
langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia
melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada pendekatan
lingkungan hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang
dihadapi umat manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral. Umat manusia
kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang
seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern
menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani.Alam begitu saja
dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah.Akibatnya terjadi penurunan secara
drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi,
yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun
akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
Pendekatan lingkungan merupakan salah satu cara seseorang agar mengenali
lingkungan alam nya dengan baik sehingga dapat mengimplementasikan dalam
kehidupan sehari, berdasarkan latar belakang masalah tersebut judul makalah ini adalah
simulasi pendekatan lingkungan.
A. Pengertian Simulasi Pendekatan Lingkungan
Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan,
dan karakteristik dari suatu yang nyata. Adanya simulasi adalah untuk meniru situasi
dunia nyata yang secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter
operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan
berdasarkan hasil simulasi. Dapat disimpulkan bahwa simulasi adalah cara untuk
melakukan peniruan situasi nyata secara matematis dan sistematis, kemudian
mempelajari sifat dan karakter proses pelaksanaannya sehingga dapat mengambil
kesimpulan dari hasil pelaksanaan setiap proses simulasi.
Pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar (Roskina, 2019).
Dari pengertian yang dikemukan oleh pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yanmg memanfaatkan lingkungan
alam sebagai bentuk meningkatkan kualitas pembelajaran dari proses pendekatan
lingkungan.
B. Jenis-jenis Simulasi Pendekatan Lingkungan
Menurut (Sanjaya, 2018) jenis-jenis simulasi pendekatan lingkungan adalah
sebagai berikut :
1. Sosiodrama
Adalah simulasi pembelajaran dengan bermain peran untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan fenomena alam, permasalahan yang
menyangkut dengan keadaan alam untuk memberikan pemahaman dan
penghayatan akan akan masalah-masalah peristiwa alam serta
mengembangkan kemapuan peserta didik dalam memecahkannya,
2. Role playing
Adalah simulasi dalam bentuk pembelajaran bermain dengan membawa
peserta didik ke lingkungan alam gar peserta didik dapat ikut serta
langsung dalam pembelajaran.
3. Peer Teaching
Adalah simulasi yang digunakan guru dalam memberikan tutor tentang
pendekatan lingkungan alam agar peserta didik dapat memiliki pengalaman
tentang cara belajar sesungguhnya.
C. Langkah-langkah Simulasi Pendekatan Lingkungan
Langkah-langkah dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai
berikut :
1. Persiapan Simulasi
Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
dalam proses simulasi.
Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan
disimulasikan.
Guru menyusun dan menetapkan kelompok siswa yang telibat dalam
simulasi.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya petunjuk
dalam pengerjaan pemecahan masalah pendekatan lingkungan hidup.
2. Pelaksanaan Simulasi
Simulasi mulai dilaksanakan oleh peserta didik.
Siswa mengikuti arahan dan bimbingan oleh guru.
Guru mendorong siswa untuk berpikir dalam menyelesaikan masalah
yang sedang disimulasikan.
Guru dan siswa melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi
maupun materi cerita yang disimulasikan.
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengemukakan
pendapatnya tentang simulasi pendekatan lingkunga
3. Penutup Simulasi
Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran.
Guru melakukan evaluasi terhadap hasil simulasi pendekatan
lingkungan.
D. Peranan Guru dalam Simulasi Pendekatan Lingkungan
Peran guru dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan
Guru dapat menjelaskan informasi pengarahan kepada peserta didikuntuk
mengembangkan ide-ide peserta didik.
2. Memimpin
Guru memipin peserta didik untuk membentuk kelompok-kelompok dan
membagi peserta didik dalam pembelajaran.
3. Melatih
Guru sebagai seorang pelatih yang memberikan petunjuku-petunjuk kepada
peserta didik agar dapat berdiskusi dengan baik.
E. Kelebihan Simulasi Pendekatan Lingkungan
Kelebihan dalam simulasi pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Siswa dapat melakukan interaksi dan komunikasi dalam kelompoknya.
2. Siswa aktif dalam pembelajaran.
3. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi karena memanfaatkan
benda-benda yang ada dilingkungan.
4. Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, maka benda-benda
tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
5. Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memberikan pengalaman
langsung kepada peserta didik.
6. Lebih komunikatif, karena benda dan peristiwa yang ada di lingkungan
mudah dicerna oleh siswa.
KESIMPULAN
Simulasi pendekatan lingkungan yaitu cara untuk melakukan peniruan atau
melakukan sebuah cara dalam menggambarkan suatu kenyataan yang nantinya akan
direalisasikan melalui pendektan lingkungan sebagai wadah sasaran belajar, sumber
belajar, dan sarana belajar. Simulasi pendekatan lingkungan dilakukan untuk
mempermudah peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran sebelum melakukan
pembelajaran dengan pendekatan lingkungan.