Anda di halaman 1dari 23

PASAR UANG, PASAR VALUTA ASING, DAN NERACA PEMBAYARAN

INTERNASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Ekonomi Moneter
Dosen Pengampu: Aryanti Muhtar Kusuma, M. Si.

Disusun oleh:

Kelompok 11 ESR-F4

1. Hamzah Saifullah (1950110211)


2. Anisa Fauzizatur Rahma (1950110212)
3. Lilis Setyowati Dewi Ayu Ningrum (1950110213)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2021/2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa semakin
meningkat dan komplek, bentuk-bentuk surat berharga juga turut mengalami
berbagai macam kemajuan dan semakin berkembang pesat. Dalam bidang
perdagangan dan jasa saat ini diperlukan bentuk-bentuk transaksi yang sangat
mudah dan cepat. Salah satu jenis transaksi yang sedang berkembang belakangan
ini adalah pasar uang yang telah dikenal di Indonesia, dan juga merupakan salah
satu alternatif pendanaan yang paling mudah dan cepat saat ini.
Sejak awal tahun 1980-an pemerintah telah mengeluarkan serangkaian
paket kebijakan deregulasi pada sektor riil, sektor finansial, sektor investasi dan
perdagangan. Pada dasarnya pengembangan sektor finansial di Indonesia dapat
dikelompokkan dalam tiga upaya, yaitu sistem pengembangan yang berlandaskan
pada mekanisme pasar, pengembangan instrumen-instrumen pasar finansial serta
pengembangan aktifitas-aktifitas pendukung kedua hal tersebut merupakan salah
satu bentuk pengembangan pasar finansial. Pasar uang merupakan suatu
kelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek, yang umumnya
berkualitas tinggi diperjual-belikan. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya
jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Pasar uang biasanya
menyediakan sarana pengalokasian dan pinjaman jangka pendek, karena itu pasar
uang merupakan pasar likuiditas primer.
Transaksi pasar uang dilakukan dengan menggunakan sarana
telekomunikasi. Sehingga pasar uang sering disebut pula dengan pasar abstrak
karena pelaksanaan transaksi tidak dilakukan di tempat tertentu sebagaimana
halnya dengan bursa efek pada pasar modal. Pasar uang bisa juga didefinisikan
sebagai bertemunya pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus dana)
dengan pihak yang kekurangan dana (defisit dana). Di pasar uang tersebut akan

2
terjadi transaksi, yaitu pihak defisit dana memperoleh dana dari pihak surplus
dana. Dengan kata lain, mobilisasi dana akan terjadi pada situasi tersebut.
Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau
pasar mata uang) adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi
global mata uang internasional. Pasar valuta asing membantu perdagangan
internasional dan investasi dengan memungkinkan konversi mata uang. Dalam
kegiatan mengimpor barang dari suatu negara, para importir tidak mungkin
membayarnya dengan mata uang negaranya.
Menyusun portofolio optimal valuta asing merupakan strategi yang sangat
penting bagi investor dan pengusaha bisnis Internasional untuk memperoleh hasil
yang diharapkan. Ketidaktepatan prediksi valuta asing dalam portofolio dapat
menghilangkan peluang memperoleh keuntungan dari transaksi valuta asing.
Menyusun portofolio optimal valuta asing, merupakan salah satu kunci untuk
pengambilan keputusan investasi yang melibatkan transfer dana dari satu mata
uang ke mata uang lain dalam suatu periode tertentu.
Sebagai salah satu negara penganut sistem ekonomi terbuka,
memungkinkan Indonesia berperan aktif dalam kegiatan ekspor dan impor.
Makanya, kamu bisa menggunakan berbagai barang dari negara lain. Atau negara
lain bisa menggunakan barang dari Indonesia.
Akibatnya, terdapat aliran uang antarpenduduk di suatu negara dengan
negara-negara lainnya. Untuk mengetahui seluruh transaksi ekonomi tersebut
dibutuhkan catatan sakti yang disebut sebagai neraca pembayaran internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pasar Uang?
2. Apa yang dimaksud dengan Pasar Valuta Asing?
3. Apa yang dimaksud dengan Neraca Pembayaran Internasional?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PASAR UANG
1. Pengertian
Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana
pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga
yang diperjualbelikan biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang
merupakan pasar likuiditas primer. Pelaku utama dalam pasar uang:
a. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan
asuransi.
b. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public
menerbitkan commercial paper.
c. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
d. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank
Indonesia.
2. Fungsi Pasar Uang
Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-
lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta
lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun
dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar
uang secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang
dilakukan oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.
Pelaksanaan operasi pasar terbuka di Indonesia dilakukan oleh Bank
Indonesia yaitu dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka
digunakan untuk tujuan kontraksi moneter yaitu untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan SBPU berfungsi sebagai piranti

4
ekspansi moneter yaitu menambah jumlah uang yang beredar.Dalam sistem
perekonomian pasar uang juga dibutuhkan karena banyaknya perusahaan serta
individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan
outflows.
Oleh karena itu pasar uang juga berfungsi untuk menjembatani adanya
kesenjangan antara penerimaan dan pengeluaran dana. Bagi para investor,
pasar uang terutama untuk mencari keamanan dan likuiditas di samping
peluang untuk memperoleh pendapatan bunga.
3. Karakteristik Pasar Uang
Karakteristik pasar uang yaitu:
a. Menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli aset finansial.
b. Mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang
mengalami defisit.
c. Transaki dalam pasar uang sebagian bersifat jangka pendek.
d. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari overnight
sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun.
e. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi bagi pihak
surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh pendapatan atas dana
yang belum terpakai.
4. Debitur dan Kreditur dalam Pasar Uang
Menentukan siapa debitur (borrrower) dan siapa kreditur (leader) dalam
pasar uang agak sulit, karena kadang perusahaan atau lembaga-lembaga yang
sama beroperasi di kedua sisi pasar uang, yaitu dalam waktu yang sama bisa
sebagai debitur dan juga kreditur. Lembaga-lembaga yang biasanya ikut
bermain di dua sisi pasar uang adalah bank-bank besar, lembaga-lembaga
keuangan non bank, lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan kadang bank-bank

5
sentral dapat menjadi pemasok dana yang agresif di pasar uang dan
mengambil posisi sebaliknya pada esok harinya.
5. Jenis-Jenis Risiko Investasi Di Pasar Uang
Jenis-jenis risiko investasi di pasar uang, adalah sebagai berikut.
a. Resiko yang mungkin dihadapi investor dalam kegiatan investasi di pasar
keuangan yaitu:
b. Risiko Pasar (interest-rate risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan
turunnya harga surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan
investor mengalami capital loss.
c. Risiko reinvestment, yaitu risiko terhadap penghasilan suatu aset finansial
yang harus di-reinvest dalam aset yang berpendapatan rendah, atau dapat
dikatakan bahwa risiko reinvestment adalah risiko yang memaksa investor
menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat
berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat
bunga.
d. Risiko gagal bayar. Risiko ini terjadi akibat tidak mampunya peminjam
memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
e. Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-
harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas
pendapatan yang diterimanya.
f. Risiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional
dihadapkan pada risiko mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat
adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang
asing.
g. Risiko politik. Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan
ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang
diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total
dari modal yang diinvestasikan.

6
h. Marketability atau Liquidity risk. Risiko dapat terjadi apabila instrumen
pasar uang yang dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum jatuh tempo.
Sulitnya menjual kembali surat berharga tersebut memberi risiko untuk
tidak dapat mencairkan kembali instrumen pasar uang dalam bentuk uang
tunai pada saat membutuhkan likuiditas sebelum jatuh tempo.
6. Instrumen Pasar Uang
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang
ada beberapa macam,yaitu:
a. Treasury Bills
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang
diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas
tunjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang
pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara
langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto
ditetapkan melalui proses pelelangan.
T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga
keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan
dana. Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh
penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana
investasi instrumen pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
1) Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank
Sentral)
2) Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan
3) Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga
ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.
Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills
ini antara lain Bank Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN,

7
lembaga-lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, dan badan
pemerintah negara lain, dan individu.
b. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai
dengan jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk
mendapatkan dana jangka pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar
uang. Dengan demikian CP pada dasarnya merupakan promes di mana
penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh
tempo.Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270
hari. Penjualan CP pada umumnya dengan sistem diskonto, namun
beberapa di antaranya menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak perlu
menggunakan penjamin (underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit
karena alasan tertentu menggunakan arranger dalam penerbitannya.
Arranger ini pada umumnya merupakan bank-bank umum yang berfungsi
sebagai perantara antara pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak
bertanggung jawab atas terjual atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
c. Negotiable Certificate of Deposit
Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito
merupakan instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto
dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30
hari samapi dengan 1 tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan
setelah tanggal jatuh tempo, tetapi apabila pemegang instrumen tersebut
membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka dapat menjualnya
kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya. Di samping itu,
deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara CD atas
unjuk.

8
d. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted”
apabila bank menyetujui wesel tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar
uang sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA merupakan
instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. BA pada
dasarnya memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat
barang-barang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar
negeri. BA pada umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan
luar negeri. Jangka waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai
180 hari.
e. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak
bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk
membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu
kepada penarik atau order atau pembawa.Surat wesel harus berisikan hal-
hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:
1) Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
2) Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).
3) Penetapan hari bayarnya.
4) Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
5) Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan
pembayaran.
6) Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
7) Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).
Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai
180 hari.

9
f. Repurchase Agreement (Repo)
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang
telah dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto.
misalnya SBI, SPBU, CD dan T-Bills.
g. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan
uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek.
SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan untuk
mengendalikan moneter untuk mengendalikan moneter melalui lelang
harian. Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah
sebagai alternatif kelebihan dananya untuk memeperoleh pendapatan, dan
apabila memerlukan dana maka SBI dapat dijual kepada lembaga lain atau
Bank Indonesia.
h. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjual belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang
dan juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka
ekspansi moneter oleh Bank Indonesia denagn menetapkan tingkat
diskonto SBPU. Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat
dibagi sebagai berikut:
1) Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:
a) Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka
penerimaan kredit dari bank untuk membiayai kegiatan tertentu.

10
b) Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman
antar bank.
2) Surat Wesel, dapat berupa:
a) Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak
lain dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik
adalah nasabah bank.
b) Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank
dalam rangka pemebrian kredit untuk membiayai kegiatan
tertentu.
i. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya
untuk jangka waktu pendek.1
B. PASAR VALUTA ASING
1. Pengertian
Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa valas
adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar
negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasional, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat
terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pasar valas
adalah untuk:
a. Transfer daya beli

1
Diakses dari laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/
132318570/pendidikan/pasar-
uang.pdf&ved=2ahUKEwj97Za7lu7wAhUOU30KHbHDDzUQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw0RJ
YDcpzhxk_chPhzxjfS7 pada tanggal 29 Mei 2021 pukul 19.00
11
b. Penyediaan kredit
c. Mengurangi resiko valuta asing
2. Peserta Dalam Pasar Valuta Asing
Transaksi di pasar valas terdiri atas 2 jenis tingkatan yaitu antar bank
atau wholesale market dan klien atau retail market.
a. Dealer Valas Bank dan Non Bank
Dealer, valas bank-bank internasional sering berfungsi sebagai
market. Mereka senantiasa bersedia menjual dan membeli valas yang
mereka khususkan. Biasanya mempertahankan suatu porsi persediaan
beberapa valas yang dikhususksan.
b. Perusahaan dan Individu
Perusahaan dan individu menggunakan pasar valas untuk
mempermudah pelaksanaan transfer investasi dan komersial. Kelompok ini
terdiri atas importir-importir, investor portfolio internasional, perusahaan-
perusahaan multinasional. Mereka menggunakan pasar valas untuk tujuan
investasi.
c. Spekulator dan Arbitrase
Spekulator dan Arbitrase melekukan transaksi dalam pasar valas
untuk memperoleh keuntungan. Arbitrase pada prinsipnya merupakan suatu
betuk spekulasi yang terdapat dalam pasar valas, dimana mereka membeli
valas di suatu pusat keuangan kemudian menjualnya kembali di pusat
keuangan lain untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan abritrase ini
dimungnkinkan oleh kemudahan dan kecepatan transfer dengan alat
telegrafik antara pusat keuangan satu dengan pusat keuangan dunia lain.
d. Bank Sentral
Bank-Bank sentral menggunakan pasar ini untuk memperoleh
cadangan devisa dan juga mempengaruhi harga dimana mata uangnya
diperdagangkan. Bank sentral mungkin melakukan langkah-langkah yang

12
semata-mata dimaksudkan untuk mendukung atau mendongkrak nilai mata
uang sendiri.
3. Jenis-Jenis Transaksi
Pada bagian ini transaksi dalam dalam pasar valas yang dilakukan atas
dasar sebagai berikut:
a. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan dan
pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut:
1) Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada (hari)
yang sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). Cara
penyelesaian ini juga disebut same day settlement atau cash settlement.
2) Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana dilakpada hari
kerja berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak atau one
day sattlement.
3) Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal
transaksi.
b. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka pada
prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah
mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs
ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan
penyerahan baru dilakukan pada pada saat kontrak jatuh tempo. Transaksi
forward ini biasanya sering digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi.
Hedging akibat terjadinya perubahan kurs.
c. Transaksi Swap

13
Transaksi swap dalam pasar antarbank adalah pembelian dan
penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan tanggal
valuta (penyerahan) yang berbeda. Jenis transaksi swap yang umum adalah
“spot terhadap forward”. Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi
spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank
lain dengan kontrak forward. Transaksi swap antara bank dengan Bank
Indonesia:
1) Swap likuiditas yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank
Indonesia untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi
(outstanding) swap likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20%
dari modal bank
2) Swap investasi yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank
berdasarkan swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari
pinjaman luar negeri (offshore loam) untuk keperluan investasi di
Indonesia
4. Kurs Dan Kuotasi Valuta Asing
Kurs valuta asing adalah harga suatu mata uang yang dinyatakan dalam
mata uang lain. Sedangkan kuotasi (quotation) valas merupakan suatu
peryataan kesediaan melakukan transaksi jual beli valas pada suatu kurs yang
diumumkan. Kuotasi ini dapat dilakukan dengan cara:
a. Langsung atau direct quotation
Yaitu cara penentuan kurs suatu mata uang dimana satu mata uang
asing digunakan untuk menilai mata uang lokal. Oleh karena itu menurut
metode direct quotation, unit mata uang asing senantiasa tetap terhadap
mata uang lokal.
b. Tidak langsung atau Indirect Quotation
Penentuan kurs berdasarkan indirect quotation merupakan kebalikan
dari direct quotationyaitu penentuan kurs dimana unit mata uang lokal

14
digunakan untuk menilai mata uang asing. Dalam indirect quotation unit
mata uang lokal selalu tetap terhadap mata uang asing.
c. USD Quotation
Dalam transaksi valas internasional, USD selalu dijadikan sebagai
mata uang referensi dalam penentuan kurs mata uang asing lain.
5. Margin Trading
Margin trading adalah transaksi jual beli valas yang tidak diikuti dengan
pergerakan dana yang pergerakan dana dan yang diperhitungkan sebagai
keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih antara harga beli/jual suatu
jenis valuta yang bersangkutan pada akhir transaksi.
Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan yang mengenai kegiatan
margin trading yang diatur dalam Paket kebijaksanaan 28 Februari 1991 yang
pokok-pokoknya sebagai berikut:
a. Margin trading valuta asing harus dilaksanakan berdasarkan:
1) Kebijaksanaan direksi bank
2) Suatu kontrak yang telah dibuatnya
b. Dalam kontrak margin trading yang dimuat sekurang-kurangnya base
currency yang digunakan, pelaksanaan settlement, pembukuan laba atau
rugi dari margin trading, dan jumlah yang dipergunakan sebagai batas
keharusan menyetor tambahan margin deposit (cut loss).
c. Kegiatan margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit.
d. Margin trading untuk kepentingan nasabahnya ditetapkan setinggi-
tingginya 10x (sepuluh kali) dari margin deposit nasabah yang disetor ke
bank.
e. Margin trading untuk kepentingan bank ditetapkan setinggi-tingginya 10%
dari modal bank.

15
f. Apabila bank mengalami kerugian sebesar 5% dari modal, bank harus
menghentikan kegiatan margin trading-nya dan hanya boleh melakukan
kembali setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia.
g. Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalam laporan
mingguan maupun laporan bulanan.
6. Eurocurency
a. Pengertian Eurocurrency dan Eurobank
Eurocurrency adalah suatu mata uang yang disimpan atau yang
disimpan atau didepositokan pada suatu bank yang berkedudukan diluar
negara yang memiliki mata uang tersebut. Eurobank adalah suatu lembaga
keuangan yang secara simultan menerima deposito dan memberikan
pinjaman dalam mata uang, selain mata uang lokal dimana di mana
lembaga keuangan tersebut membuka kantornya. Kegiatan Eurobanking
diberbagai negara tidak tunduk pada ketentuan perbankan setempat seperti
misalnya ketentuan likuiditas minimun, reserve requirement dan
pembebasan tingkat bunga.
b. Eurocurrency Market
Eurocurrency Market sering disebut Euromarket saja adalah suatu
pasar perbankan internasional dalam bentuk simpanan atau deposito dan
memberikan kredit dalam mata uang selain mata uang di mana bank di
mana bank tersebut berkedudukan. Pusat kegiatan Erocurrency market di
Eropa adalah City of London yaitu suatu wilayah khusus di London di
mana lembaga-lembaga keuangan secara kolektif berkantor.
Kondisi Eurocurrency Market dari sisi penyaluran kredit Euromarket
menawarkan berbagai kondisi atau persyaratan antara lain sebagai berikut:
1) Jangka waktu kredit
2) Tingkat bunga
3) Instrumen pendanaan

16
4) Pengawasan Eurocurrency Market
Pentingnya diadakan pengawasan :
1) Mengekang kemampuan penciptaan kredit
2) Mengurangi spekulasi mata uang
3) Memelihara kedaulatan ekonomi negara-negara industry
4) Mengekang ruang gerak negara-negara kecil ke jalur keuangan yang
lebih sempit dan terbatas.
Fakta bahwa Eurocurrency market memberikan kontribusi dalam
memperluas dan mengembangkan perdagangan dan investasi dunia. Di
samping itu telah banyak membantu mengatasi masalah neraca pembayaran
khususnya negara-negara berkembang.
Argumentasi yang paling sering diajukan mengenai perlunya
pengawasan atas Eurocurrency market antara lain sebagai berikut:
1) Alasan Prudential. Yaitu kegiatan bank dalam Eurocurrency dapat
menimbulkan risiko lainnya yang pada gilirannya akan mempengaruhi
kesehatan lembaga-lembaga keuangan itu sendiri dan stabilitas sistem
perbankan internasional.
2) Alasan nilai tukar mata uang. Alasan nilai tukar ini berhubungan
dengan anggapan bahwa pasar ini semakin memperburuk keadaan
dalam bursa valuta asing, disamping itu sebagai sumber terjadinya
tekanan-tekanan yang bersifat spekulatif yang menyebabkan ketidak-
stabilan nilai tukar.
3) Alasan inflasi. Yaitu akibat pemberian kredit tanpa pengawasan telah
mengakibatkan peningkatan likuiditas dan pembelanjaan dunia secara
berlebihan yang memberikan dampak atas meningkatnya inflasi dunia.
4) Memperburuk dan mempersulit pengaturan moneter dalam negeri
terutama menyangkut kebijaksanaan pengetatan.

17
5) Mudahnya memperoleh kredit oleh negara-negara yang neraca
pembayarannya mengalami defisit telah melemahkan keinginan
negara-negara yang bersangkutan untuk menganut kebijaksanaan
penyesuaian (adjustment policy) yang diperlukan.2
C. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. Pengertian
Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu
catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu
negara dengan negara lainnya pada periode waktu tertentu, biasanya satu
tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional
meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.
Sistem pencatatan pada neraca pembayaran, yaitu:
a. Debit (-)
Bertambahnya kewajiban atau utang penduduk suatu negara untuk
melakukan pembayaran terhadap penduduk negara lain.
Contoh: barang/jasa yang diterima dari luar negeri (impor),
pembayaran bunga dan denda, pemberian hadiah dan uang kepada
penduduk negara lain, penduduk yang menabung uang di luar negeri,
pembelian valuta asing, investasi jangka panjang/pendek yang ditanamkan
di negara lain.
b. Kredit (+)
Bertambahnya hak penduduk suatu negara untuk menerima
pembayaran dari penduduk negara lain.

2
Diakses dari laman
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/
132318570/pendidikan/pasar-valuta-asing.pdf&ved=2ahUKEwiK_a_Qlu7wAhWRXSsKHTZ-
ADQQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw1A216k1qrh5iBhlmcjfcKm pada tanggal 29 Mei 2021 pukul
19:02
18
Contoh: barang/jasa yang disalurkan ke luar negeri (ekspor),
penerimaan jasa dari negara lain, penerimaan bunga dan deviden,
penerimaan hadiah dan uang dari negara lain, penduduk negara lain yang
menabung uang di dalam negeri, penjualan valuta asing, investasi jangka
panjang/pendek yang ditanamkan penduduk dari negara lain.
Jika sisi kredit lebih besar dari sisi debit maka neraca pembayaran
mengalami surplus. Sebaliknya jika sisi debit lebih besar dari sisi kredit
maka neraca pembayaran mengalami defisit.
Defisit pada neraca pembayaran tidak selamanya buruk. Harus dilihat
dulu pada komponen mana yang mengalami defisit. Misalnya nih defisit
tejadi pada komponen transaksi berjalan, maka untuk menutupnya perlu
peningkatan penerimaan pada transaksi modal. Caranya bisa dengan
mencari pinjaman luar negeri atau menarik investor asing untuk
menanamkan modal di dalam negeri.
Defisit yang terjadi dalam jangka pendek mungkin tidak begitu
berarti, namun jika defisit terjadi dalam jangka panjang bisa berbahaya
juga lho. Meski begitu, surplus yang terjadi dalam jangka panjang pun bisa
tidak begitu berarti, jika tidak digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
2. Komponen
Komponen transaksi berjalan merupakan salah satu komponen dalam
neraca pembayaran internasional. Berikut komponen utama neraca
pembayaran internasional adalah sebagai berikut.
a. Neraca berjalan (current account)
1) Neraca perdagangan
Neraca perdagangan mencatat transaksi ekspor dan impor di
antara dua negara atau lebih. Terdapat tiga kemungkinan yang terjadi
pada neraca perdagangan, yaitu surplus, defisit, atau seimbang.

19
2) Neraca jasa
Neraca jasa mencatat transaksi jasa dari atau kepada negara lain.
Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh
transaksi ekspor dan impor jasa seperti tenaga kerja, pengiriman uang,
biaya transportasi, biaya asuransi, dan pariwisata.
3) Neraca transaksi sepihak (transaksi unilateral)
Neraca unilateral mencatat transaksi sepihak berupa hadiah atau
bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri tanpa
kewajiban untuk membayar kembali.
b. Neraca modal (capital account)
Neraca modal mencatat transaksi penerimaan atau pembayaran
sehubungan dengan peminjaman dan penanaman modal (ekspor dan impor
modal) yang terjadi di antara dua negara atau lebih baik untuk investasi
jangka pendek atau jangka panjang.
Investasi jangka pendek misalnya membeli obligasi untuk
memperoleh keuntungan. Sedangkan investasi jangka panjang misalnya
membeli saham untuk investasi jangka panjang.
Selain itu, dalam neraca ini juga dicatat jual beli efek, penanaman
modal asing, bantuan luar negeri, dan pembayaran utang luar negeri.
c. Neraca moneter (monetary account)
Neraca moneter mencatat mutasi dalam hubungannya dengan IMF
serta memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu
negara. Cadangan tersebut bisa berupa emas atau valuta asing lainnya.
3. Fungsi
Fungsi neraca pembayaran internasional bagi suatu negara, adalah
sebagai berikut.
a. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah di bidang ekonomi, seperti ekspor dan impor, utang-piutang,

20
penanaman modal di dalam dan luar negeri, serta hubungan lainnya
menyangkut neraca pembayaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah di bidang moneter dan fiskal. Di neraca pembayan kan bisa dilihat
jumlah cadangan devisa. Jadi kalau cadangan devisa menipis, maka
pemerintah perlu membuat kebijakan untuk menambah devisa atau
menghemat devisa.
c. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengetahui pengaruh
hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
d. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah untuk mengambil kebijakan di
bidang politik perdagangan internasional.

Kesimpulannya, pemerintah menggunakan neraca pembayaran


internasional sebagai dasar pembuatan kebijakan atau peraturan terkait
berbagai hal yang berhubungan dengan perdagangan internasional.

Tujuannya, untuk menghindari defisit yang merugikan negara,


meningkatkan surplus negara sehingga dapat membantu kesejahteraan
masyarakat, dan tentu saja untuk meningkatkan devisa negara. Itulah mengapa
neraca pembayaran internasional ini bisa disebut sebagai catatan sakti.3

3
Alam S., Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2014
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana
pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga
yang diperjualbelikan biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang
merupakan pasar likuiditas primer.
Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa valas
adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang.
Neraca pembayaran internasional (balance of payment) adalah suatu
catatan sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi antara penduduk suatu
negara dengan negara lainnya pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi
orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah di atas masih banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki pada tugas selanjutnya
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertangung jawabkan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Diakses dari laman https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/
pendidikan/pasar-
uang.pdf&ved=2ahUKEwj97Za7lu7wAhUOU30KHbHDDzUQFjAAegQIAxA
C&usg=AOvVaw0RJYDcpzhxk_chPhzxjfS7 pada tanggal 29 Mei 2021 pukul
19.00

Diakses dari laman https://www.google.com/url?


sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/
pendidikan/pasar-valuta-
asing.pdf&ved=2ahUKEwiK_a_Qlu7wAhWRXSsKHTZ-
ADQQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVaw1A216k1qrh5iBhlmcjfcKm pada
tanggal 29 Mei 2021 pukul 19:02

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

23

Anda mungkin juga menyukai