Anda di halaman 1dari 13

Studi Kelayakan Bisnis (Kedai Kopi Bang Men)

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat dan kuasa-Nya penulisan proposal dapat diselesaikan.
Penulisan proposal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis Program Studi Manajemen S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Putera
Batam.
Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terima kasih banyak khususnya kepada
yang terhormat Ibu Khadijah, S,E., M.Ak. selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
Ide untuk membuka sebuah bisnis usaha kedai atau cafe kopi ini sebenarnya muncul dari
ide bersama teman-teman saya yang sangat ingin membuka sebuah usaha. Saya juga ingin
membuka lapangan pekerjaan yang luas agar tingkat pengangguran yang ada di Batam dapat
berkurang.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, saya selaku penyusun menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Terima kasih.

Batam, 15 Juni 2021

Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingkat stress yang semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan tempat untuk
sekedar melepas lelah atau mencari tempat refreshing yang bisa menyegarkan suasana kembali.
Ke cafe kopi menjadi salah satu pilihan yang favorit di masyarakat. Di samping sudah menjadi
budaya khusus di Indonesia, masyarakat terbukti mempunyai minat yang amat besar untuk
mengunjungi tempat yang di gemari semua usia ini.
Pergeseran budaya membuat keberadaan cafe kopi semakin di akui masyarakat. Peran
media – media yang sering mensosialisasikan cafe kopi mendukung perkembangan warung
khusus kopi ini. Semula cafe kopi di jadikan sebagai tempat berkumpul para masyarakat, tapi
sekarang seakan kedai kopi mempunyai fungsi tambahan sebagai tempat untuk bertemu teman
lama, sahabat atau bahkan relasi bisnis untuk membahas suatu bisnis tertentu.
Usaha ini dilator belakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah
Batam. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan swalayan di pusat Kota
Batam. Hal itu membuat peluang bisnis “Café Coffee Bang Men” terbuka lebar seiring dengan
taraf hidup masyarakat di Kota Batam. Berkembangnya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk
ngobrol – ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini.
Banyaknya pekerja dan anak muda di Batam tentunya membutuhkan ruang untuk bisa
berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha “Café Coffee
Bang Men” ini. Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan
minuman lain sebagai produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Batam hanya
menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap cafe.
Konsep usaha ini untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja,
mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol – ngobrol. Dengan menyediakan banyak
varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan makanan
ringan dengan tempat yang nyaman serta usaha kami mudah ditemukan.
B. Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan
para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis
yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia,
tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor
bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal
kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak
muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya
semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus,
karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir
dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai – ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya
sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi
sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga
dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai
kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman
memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan
peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo
masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan,
meski berada di tengah gempuran coffee shop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini
sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.

C. Gambaran Umum Industri


Kopi adalah jenis minuman yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh
dunia. Bukan hanya karena kenikmatan konsumen peminum kopi namun juga karena nilai
ekonomis bagi negara – negara yang memproduksi dan mengekspor biji kopi (seperti Indonesia).
Bagi beberapa orang produk ini, dibuat dari biji tanaman kopi yang dipanggang (tanaman
berbunga dari famili Rubiaceae), disebut sebagai “komoditi kedua yang paling banyak
diperdagangkan secara legal” dalam sejarah manusia.
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia.
Kebanyakan hasil produksinya adalah varietas robusta yang berkualitas lebih rendah. Indonesia
juga terkenal karena memiliki sejumlah kopi khusus seperti 'kopi luwak' (dikenal sebagai kopi
yang paling mahal di dunia) dan 'kopi Mandailing'. Berkaitan dengan komoditi – komoditi
agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit,
karet dan kakao.
Kopi diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda yang pada awalnya menanam pohon –
pohon kopi di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia namun kemudian dengan cepat
mengekspansi produksi kopi ke wilayah Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat di abad ke-17 dan
abad ke-18. Indonesia terbukti memiliki iklim yang hampir ideal untuk produksi kopi dan
karenanya perkebunan – perkebunan segera didirikan di wilayah-wilayah lain di Jawa, Sumatra
dan juga di Sulawesi.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home
industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk – produk yang dihasilkan tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar
di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar
yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus
menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.
ASPEK HUKUM

A. Nama Usaha
Unit usaha ini diberi nama “Café Coffee Bang Men” penjualan minuman kopi dengan
menghasilkan minuman kopi yang nikmat.
Nama Organisasi : Café Coffee Bang Men

Café Coffee
Bang Men
Jenis Organisasi : Firma
Pemilik : Almas Izzaty Syahida Febby Agustini Armeliya Moch. Syawal Muhammad As’ad
Rika Putri Amelia Listiana Weni Solekha
Alamat : Jl. Srengseng Sawah, (Depan Statiun Universitas Pancasila, arah Ps. Minggu), Kel.
Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
No. Telepon : 0822 3344 6789
10. 6 2.2 Legalitas Usaha Dari segi legalitas usaha, unit usaha kami memiliki beberapa dokumen
badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan
berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan
aspek hukum adalah: 1. Badan Hukum Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah Firma.
Karena perusahaan terdiri dari 6 orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha
Firma. Firma sendiri merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modalnya berasal dari anggota pendiri.
Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta sewaktu
pendiriannya. 2. Perjanjian Sewa Menyewa Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan
pemilik usaha Kedai Kopi Bang Ben baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan
sudah diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan usaha. 3.
Tanda Daftar Perusahaan atau Surat Ijin Usaha Usaha Kedai Kopi Bang Ben akan
mempersiapkan ijin usaha dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 4. NPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) Sebagai unit bisnis, usaha Kedai Kopi Bang Ben juga mendaftarkan
11. 7 NPWP atas aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomor
yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya. 5. SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) Merupakan surat ijin
pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke Dinas Daerah setempat. Berdasarkan
hal tersebut, perusahaan juga akan mempersiapkan surat ijin mengenai tempat usaha. 6. Ijin
Domisili dan IMB Karena usaha Kedai Kopi Bang Ben memerlukan sebuah gudang yang akan
didirikan di atas sebidang tanah. Demi kelancaran usaha, maka perusahaan melakukan perijinan
untuk penggunaan tanah sebagai lahan tempat beroperasinya gudang dari usaha perusahaan.
12. 8 BAB III ASPEK MANAJEMEN 3.1 Bagan Organisasi Dalam pendirian usaha ini tentunya
membutuhkan pengelolaan barang, keuangan dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang
diharapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu disampaikan bentuk
kepemilikan usaha Kedai Kopi Bang Ben adalah perorangan (Kerabat) sehingga yang terlibat
dalam pengolahan usaha ini adalah Kerabat, dalam hal ini kawan seperjuangan. Mengenai
kebutuhan tenaga kerja adalah 10 orang, yang kemudian, akan di bagi menjadi 2 shift yaitu, shift
1 dari mulai pukul 11.00 – 19.00 dan Shift 2 dari mulai pukul 17.00 sd 01.00, dimana Bisnis ini
dimiliki bersama dengan sistem bagi modal. Bisnis ini dikelola secara bersama - sama dan tiap
orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 10 orang tersebut:  5 orang bertugas
mencari dan mengolah bahan  orang bertugas mengantar pesanan dan melakukan perekrutan
tenaga kerja apabila membutuhkan. Dalam mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu
perorangan (kerabat), maka bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas usaha sebagai
berikut:
13. 9 OWNER Rika Putri Amelia Listiana MANAGER Moch. Syawal ACCOUNTING Weni
Solekha AST. MANAGER Febby Agustini Armeliya MARKETING Almas Izzaty Syahida
SUPERVISIR Muhammad As’ad KARYAWAN
14. 10 BAB IV ASPEK PEMASARAN 4.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning 1.
Segmenting Untuk produk kopi ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya remaja atau
anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang perusahaan segmen yaitu
15 – 40 tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena
para remaja menyukai hal baru dan berbeda serta remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari
buatan sendiri. 2. Targeting Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi
(niche marketing) yang mana perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan
hanya melayani satu segmen saja yaitu segmen usia. 3. Positioning Diferensiasi dari produk
perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh perusahaan menggunakan biji kopi yang
berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang minuman ini dijual berkisar antara Rp. 5.000 s/d
Rp. 20.000. 4.2 Permintaan 1. Perkembangan Permintaan Saat ini Dewasa ini kalau kita cermati,
permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup
masyarakat yang
15. 11 cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang
berkumpul dan ngobrol – ngobrol sambil minum kopi. 2. Prospek permintaan di masa yang akan
datang Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum
kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi
trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan
minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu
pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang – orang tertarik untuk terus
mencoba semua rasa kopi yang ada. 33% 28% 39% Kedai Kopi Bang Ben Mahasiswa Kantoran
Lainnya
16. 12 4.3 Penawaran 1. Perkembangan penawaran saat ini Di Jakarta sendiri penawaran disektor
usaha kedai kopi memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya
bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk Kedai Kopi Bang Ben
sendiri, di Jakarta masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan
satu – satunya di Jakarta yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan
franchise kopi yang sudah ada saat ini. 2. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha kedai kopi pada masa yang akan datang,
maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen.
Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang
dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun
pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku
usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar. 4.4
Strategi Pemasaran Strategi pemasaran Kedai Kopi Bang Ben akan menggunakan bauran
pemasaran 4P. Berikut penjelasannya: 1. Price (Harga) Harga produk perusahaan terjangkau
untuk konsumen terutama konsumen
17. 13 remaja yang menyukai produk berkualitas dengan harga terjangkau. 2. Place (Tempat)
Tempat beroperasi di wilayah yang padat aktivitas seperti di Jalan Srengseng Sawah, depan
statiun dan kampus Universitas Pancasila yang notabene disana banyak mahasiswa – mahasiswi
yang mencari tempat tongkrongan untuk mengobrol atau mengerjakan tugas kuliah, dan tempat –
tempat yang terdapat institusi pendidikan serta kantoran lainnya. 3. Product (Produk) Produk
yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku yang berkualitas dan
tanpa pemanis buatan. Selain mejual produk perusahaan, perusahaan juga melakukan pelayanan
untuk memuaskan para pelanggan, sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan
produk perusahaan, maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali untuk
membeli produk minuman kopi perusahaan. 4. Promotion (Promosi) Perusahaan menggunakan
semaksimal mungkin sosial media untuk
18. 14 membantu memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak
anak – anak muda menggunakan sosial media sehingga informasi tentang produk perusahaan
lebih cepat di dapat oleh para konsumen perusahaan. Facebook, Twitter, dan Instagram salah
satu sosial media yang perusahaan gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai
dimana perusahaan akan berjualan, informasi mengenai diskon jika mem-follow twitter
perusahaan dan mentweet mention terunik mengenai produk perusahaan, maka akan dapat
diskon. Perusahaan juga akan menyebarkan foto varian – varian baru dari produk perusahaan
serta foto – foto dimana perusahaan akan berjualan. 4.5 Analisis Peluang Usaha Analisis SWOT
adalah analisis kelayakan yang dilakukan terhadap suatu usaha meliputi Strength atau kekuatan
usaha, Weakness atau kelemahan usaha, Opportunity atau peluang yang akan diraih sehubungan
dengan usaha yang akan dijalankan, Threath atau ancaman yang mungkin akan timbul dan
mengganggu jalannya usaha. Analisis SWOT yang dilakukan terhadap Kedai Kopi Bang Ben
adalah: 1. Strenght a. Produk yang unik dengan bahan dasar kopi b. Terbuat dari kopi pilihan
yang bekualitas tinggi c. Rasanya yang nikmat d. Proses pengolahan tanpa bahan penyedap,
tanpa pengawet, tanpa
19. 15 pewarna, tanpa pemanis buatan serta diproduksi dengan memakai air yang benar-benar
matang dan hygienis. e. Harga yang cukup terjangkau dan mempunyai aroma yang harum f.
Belum banyak saingan usaha sejenis. 2. Weakness a. Promosi terbanyak masih MLM (Mulut
Lewat Mulut) b. Harga bahan baku terutama kopi tidak stabil 3. Opportunity a. Dapat menjadi
peluang bisnis yang sangat menjanjikan b. Dapat menjadi icon kumpul anak muda gaul, teman
untuk hang out bareng. 4. Threath a. Pembuatannya yang sangat mudah sehingga mudah ditiru,
sehingga akan menimbulkan persaingan usaha.
20. 16 BAB V ASPEK LOKASI ATAU OPERASI 5.1 Lokasi Produksi Sebagai sebuah
perusahaan manufaktur perusahaan memproduksi, jadi perusahaan tidak menggunakan tempat
usaha atau pabrik untuk memproduksi produk perusahaan. Tetapi perusahaan sebagai perusahaan
manufaktur membutuhkan gudang yang bertempat di daerah Jakarta. Lokasi yang perusahaan
pilih untuk menjalankan usaha ini rencananya di daerah: Umum : Daerah Lenteng Agung
(Universitas Pancasila) Mahasiswa : Di dekat Kampus Universitas Pancasila, Universitas
Indonesia dan Universitas Guna Darma Karyawan kantoran : Di Perkantoran Jalan Srengseng
Sawah
21. 17 Keunggulan dari lokasi produksi: 1. Tersedianya tenaga kerja. Tenaga kerja yang kami
pekerjakan adalah tenaga kerja yang ahli dalam meracik kopi, dan tenaga kerja biasa yang
bekerja sebagai pelayan dan bagian kebersihan. Jika perusahaan memerlukan tenaga kerja
tambahan nantinya akan sangat mudah untuk mencarinya karna dekat dengan pusat perkotaan
yang padat penduduk. 2. Tersedianya sarana dan prasarana, dipusat perkotaan ini tentunya untuk
masalah sarana dan prasarana sangat mudah memperolehnya dibandingkan dengan wilayah
lainnya. 3. Kemudahan untuk melakukan ekspansi, salah satu pertimbangan perusahaan dalam
melakukan ekspansi adalah karna adanya konsumen potensial yang bisa perusahaan lihat dan
perkirakan. 4. Kondisi adat istiadat atau budaya atau sikap masyarakat memberikan respon
positif. 5. Hukum yang berlaku di wilayah setempat tidak berat. 6. Jadwal Pelaksanaan: Usaha
ini akan mulai launching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 1 April 2019. 5.2 Sifat
Usaha Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan minuman kopi. Usaha perusahaan yakni
mengolah biji kopi menjadi minuman kopi yang nikmat serta memberikan kualitas yang baik.
Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.
22. 18 5.3 Rencana Pengoperasian Usaha 1. Proses Operasi Usaha Proses operasi perusahaan
meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan penggajian pegawai,
pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan. 2. Kebutuhan Bahan Operasi Kebutuhan
bahan operasi Kedai Kopi Bang Ben dikelola oleh pemilik yang ikut adil dalam pembagian
bidangnya masing – masing yang meliputi pendanaan, kualitas produk, dan kegiatan
pemasarannya. 3. Kegiatan Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan ciri khas usaha ini kami
menggunakan tenaga ahlinya. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan
menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
23. 19 BAB VI ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL 6.1 Aspek Ekonomi 1. Memberikan
Kesempatan Kerja bagi Masyarakat Perusahaan manufaktur yang perusahaan buat ini
menghasilkan sebuah produk berupa minuman kopi. Meskipun pada awal usaha perusahaan
belum memerlukan tenaga kerja. Namun untuk ke depannya perusahaan perusahaan akan
memerlukan tenaga kerja lokal yang berpengalaman. 2. Menggunakan Sumber Daya Lokal
Perusahaan ini tentunya memerlukan bahan baku untuk bisa menghasilkan sebuah produk. Disini
bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kopi ini berasal dari dalam negeri dengan kualitas
yang tidak kalah bermutu dengan produk diluar negeri. Dengan kata lain perusahaan tidak perlu
mengimpor bahan baku dari luar untuk mendapatkan kualitas yang tinggi dikarenakan di
Indonesia sendiri sudah tersedia bahan baku yang memenuhi standar kualitas yang perusahaan
tetapkan. 3. Menghemat Devisa Perusahaan manufaktur ini hanya memakai bahan baku dan
tenaga kerja dari dalam negeri dan tidak memakai bahan baku maupun tenaga kerja dari luar
negeri. Oleh karna itu mengurangi penggunaan barang impor berarti dapat menghemat devisa. 4.
Menumbuhkan Industri Lain Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan
dapat
24. 20 merangsang masyarakat untuk menumbuhkan industri pendukung lainnya. Seperti industri
yang menyediakan bahan baku ataupun industri dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu
bukti positif adanya kegiatan ini. 5. Menambah Pendapatan Nasional Karena produk ini bisa
diproduksi dan dikonsumsi di dalam negeri sehingga impor atas produk dan biaya – biaya yang
dibebankan lainnya berkurang bahkan tidak ada sama sekali. 6.2 Hambatan di Bidang Ekonomi
1. Iklim tropis Disini iklim sangat berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan bahan baku.
Seberapa banyak bahan baku yang dapat diperoleh sangat bergantung pada iklim, dimana cuaca
dan musim menjadi faktor yang utama. Jika pasokan bahan baku berkurang ini dapat menaikkan
harga dari bahan baku tersebut. Dengan begitu harga dari minuman kopi ini juga akan meningkat
sehingga memungkinkan konsumen untuk mencari produk pengganti. 2. Produktivitas rendah
Jika pendapatan dari konsumen atau daya beli masyarakat rendah maka konsumen akan
memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang paling utama terlebih dahulu. 3. Nilai
pendapatan luar negeri ini di sebabkan negara miskin mengandalkan ekspor bahan mentah yang
mempunyai elastisitas
25. 21 penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis, dalam jangka panjang
mengakibatkan kerugian. 4. Tekanan penduduk yang berat dimana ini dapat berupa kurangnya
kesadaran penduduk untuk memiliki hidup yang sehat dan dapat berumur panjang. Misalnya saja
minuman alcohol nantinya dapat menjadi suatu budaya disuatu negara. 6.3 Aspek Sosial Tujuan
utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar – besarnya. Namun demikian,
perusahaan tidak dapat hidup sendirian, perusahaan hidup bersama – sama dengan komponen
lain, salah satu komponen lain yang di maksud adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka
keseimbangan tadi, hendaknya perusahaan memiliki tanggung jawab sosial. 1. Perusahaan
sebagai lembaga social Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam kegiatan
dalam waktu bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur ini dapat diproduksi bahan bakunya
menjadi produk jadi dan terus langsung dipasarkan ke konsumen dengan pelayanan jasa yang
terbaik yang dapat perusahaan berikan. 2. Perubahan kondisi social yang kompleks Di sewaktu –
waktu konsumen akan sadar tentang kesehatan, maka mereka akan berupaya untuk memperoleh
produk yang sehat dan terkadang tanpa memandang biaya yang akan dikeluarkan. Tapi jika
sewaktu – waktu konsumen sudah terbiasa dengan budaya yang negatif.
26. 22 Misalnya budaya mabuk – mabukan dengan minuman berakohol dan mereka tentunya
tidak akan peduli lagi akan kesehatan. 3. Perubahan dalam masyarakat pluralistik Masyarakat
pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan
perusahaan dalam mendapatkan harapan – harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing – masing
kelompok berusaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu efektif. Berkaitan dengan yang
di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat – manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh
masyarakat, seperti: membuka lapangan kerja baru, meningkatkan mutu hidup, memberikan tren
positif dan berpengaruh positif pada masyarakat.
27. 23 BAB VII ASPEK KEUANGAN 7.1 Sumber dan Penggunaan Dana Untuk memenuhi
kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini menggunakan modal sendiri dan dana tersebut
dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk semua kegiatan. 7.2 Kebutuhan
Investasi dan Modal Kerja 1. Biaya sewa tempat Rp 5.000.000,00/bulan dan Rp
60.000.000,00/tahun. 2. Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp 1.500.000,00. 3. Aktiva
Tetap dan Aktiva Lancar Aktiva Lancar Aktiva Tetap Modifikasi tempat Mesin Kopi, 1 buah
Kulkas Peralatan Minum, 40 set Peralatan Makan, 20 set Peralatan Masak Meja – kursi Kipas
Angin Peralatan pembersih Tempat sampah Generator mini 1500 watt Mesin kasir lengkap Total
Aktiva Tetap Rp. 40.000.000,00 Rp. 8.000.000,00 Rp. 2.689.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp.
600.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 2.600.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 1.010.000,00 Rp.
1.008.000,00 Rp. 2.300.000,00 Rp. 8.000.000,00 Rp. 70.707.000,00 Kas Bahan Kopi Bahan
Makanan Total Aktiva Lancar Rp. 10.000.000,00 Rp. 7.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp.
20.000.000,00
28. 24 4. Proyeksi Keuangan a. Proyeksi pendapatan  Pendapatan per hari  Pendapatan per
bulan Pendapatan per tahun b. Proyeksi biaya per tahun  Pengadaan Kopi dan Makanan  Gaji
karyawan  6 Pimpinan  10 Karyawan  Biaya listrik  PBB  PPn  Biaya Telepon Jumlah
Biaya c. Proyeksi rugi / laba Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluaran Rp. 3.000.000,00 Rp.
70.000.000,00 Rp. 380.000.000,00 Rp. 64.800.000,00 Rp. 57.600.000,00 Rp. 10.000.000,00 Rp.
2.400.000,00 Rp. 80.000.000,00 Rp. 3.000.000,00 Rp. 840.000.000,00 (Rp. 597.800.000,00) Rp.
242.200.000,00 d. Analisis Keuntungan Rentabilitas = Laba bersih X 100 % = Rp
242.200.000,00 = 40,5 % . Total modal Rp 597.800.000,00 Profitabilitas = Laba bersih X 100%
= Rp 242.200.000,00 = 28,8 % Omzet Penjualan Rp 840.000.000,00 Kesimpulan : Rentabilitas “
Kedai Kopi Bang Ben ” lebih besar dibandingkan profitabilitasnnya, maka usaha ini
menguntungkan. e. Perhitungan BEP ( Break Even Point ) dengan memakai harga jual termurah
@ Rp. 5.000,00 Total Biaya atau Modal = Rp 597.800.000,00 = 119.560 cup/porsi Harga Jual
Satuan Rp 5.000,00 Jadi dalam 1 tahun, kami mengalami titik BEP ketika sudah menjua 119.560
porsi
29. 25 atau kalau dihitung perhari BEPnya = 119.560 : 12 bulan : 30 hari = 332,1 Atau 333
cup/porsi per hari.
30. 26 BAB VIII PENUTUP 8.1 Kesimpulan Usaha Kedai Kopi Bang Ben dapat disimpulkan
bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, walaupun termasuk usaha yang baru. Perusahaan
berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat bersaing dengan produk lain
khususnya produk minuman kopi yang telah dulu beredar di masyarakat. Perusahaan mempunyai
harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya.
Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi
segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan
laba. Perusahaan berharap dengan ada usaha Kedai Kopi Bang Ben ini dapat membangkitkan
semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena jika
dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekenomian negara tersebut
akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat
membantu permodalan usaha Kedai Kopi Bang Ben ke depan. 8.2 Saran Dalam menjalankan
Kedai Kopi Bang Ben ini, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga
minuman kopi yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga
menentukan dalam memasarkan produk ini kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai