Anda di halaman 1dari 42

MANUAL UTU

PUSKESMAS TEBING SYAHBANDAR

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
TAHUN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
profil
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurw Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah keqanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tenuang pada Pasal S
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat penama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua 1ungsi yang terdapat pada pasal 3, selanjwnya pasal 8
menyebwkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Kegiatan Utama Puskesmas Tebing Syahbandar adalah dalam usaha pelayanan
kesehatan perorangan dengan pelayanan medis, tindakan
medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan
sena didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan core bisnis
adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terwama terhadap
competitor layanan sejenis di Kabupaten Serdang Bedagai , Puskesmas Tebing
Syahbandar berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu
layanan, SDM, sarana prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Bisnis yang dijalankan olehPuskesmas Tebibg Syahbandar
merupakan bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business) yang
berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besamya
kepercayaan pelanggarvpengguna jasa pelayanan puskesmas.
Oleh Karena itu, Puskesmas Tebing Syahbandar sebagai organisasi
pemerintah dibawah kewenangan pemerintah daerah bertanggung jawab
memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat dengan berbasis pada Total
Ouality Management (TOM) yang menggabungkan amara konsep pelayanan
pemerintah dengan melihat kebwuhan pasar dalam hal ini masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Tebing Syahbandar. Penerapan TOM yang dilakukan
diwujudkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang mengacu
pada visi dan misi Puskesmas Tebing Syahbandar.

1) Profil Organisasi
Visi
Menjadi sahabat bagi masyarakat dalam mencapai kemandirian Hidup Sehat

Misi
Misi Puskesmas Tebing Syahbandar adalah :

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tebing Syahbandar.


b. Mengembangkan kemandirian masyarakat secara
berkesinambungarvberkelanjutan.
c. Mengembangkan inovasi dalam UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat).
d. Meningkatkan kompetisi dan profesionalisme SDM (Sumber Daya Manusia)
dalam pelaksanaan pelayanankesehatan.
Struktur
a. Struktur
1) Struktur organisasi Puskesmas Tebing Syahbandar mengacu pada
Peraturan Meweri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014, yang
ditetapkan sebagai berikut:

Penanggung Jawab Xepal aPenanggung


Puskesmas Jawab Penanggung Jawab
USM UDP Jejaring &Jaringan

Wakil Manajemen Mutu Kepal a Tata Usaha

P el aksana Pel aksana Pel aksana

2) Struktur Tim Manajemen Mwu Puskesmas Tebing Syahbandar,


sebagai berikw :

Kepal a Puskesmas

Waki I Manajemen Mutu

Auditor Internal

Mutu Admen Mutu UKM

b. Motto

4
Melayani bukan dilayani
c. Tata nilai
Senyum : Melayani pasien dengan senyum, salam dan
sapa E1ekti1 : Melayani dengan e1ekti1 sesuai dengan SOP
Humanis : Melayani dengan sikap kemanusiaan
Aman : pelaksanaan pelayanan kesehatan aman bagi penyedia
dan pengguna layanan.
Terpadu : pelayananyang diberikan dilakasanankan secara terpadu.

3) Kebijakan Mutu
Kami Jajaran Pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Tebing
Syahbar›dar dalam meningkatkan kepuasan pelanggan berkomitmen :
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas dan te§angkau
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan akti1 dalam
membe dayakan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Meningkatkan kompetensi Petugas untuk menunjang pro1esionalisme
tenaga kesehatan
4. Mengoptimalkan ke§a sama derqan Iir tas sektor dan lintas program

4) Ruang Lingkup Proses pelayanan : (sesuai proses bisnis)


a. PenyelenggaraanUpayaPuskesmas te6iri atas kegiatan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat) esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial
meliputi:
1. Pelayanan promosi kesehatan
2. Pelayanan kesehatan lingkungan
3. Pelayanan KIA dan KB
4. Pelayanan gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengerdalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:
1. Program Lansia
5
b. PenyelenggaraanPelayananKlinis/ UKP terdiri atas kegiatan pelayanan rawat
jalan.

c. Indikator Mmu
1. Indikator Mwu Pelayanan Klinis/ UDP:
NO INDICATOR MUTU BAGIAN TARGET
1 hdeks Kepuasan Pelanggan Semua 0 0s
Pelayanan
2 Waktu tunggu pendafaran pasien lama Pendaftaran
yang
membawa kanu maks 10 Menit
(mulai dari diterima pasien sampai RM di
poli)
Kelengkapan Pengisian RM mencakup BP Umum 90%
anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan
Terapi
4 Tersedianya 2 buah minor set steril Ruang Tindakan 00
sebelum
pelayanan
5 Diberikan i orm Ponces pada setiap
tindakan eencabwan qiqi dewasa
Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD , TFU, K|A-ANC 100 0/
Fe,
LILA, TT, presentasi janin dan DJJ, temu
wicara, tes lab, tata laksana kasus) pada
ibu
hamil K1
7 Pemberian inform concent pada setiap KIA—KB 100 0/
tindakan umuk aceptor KB baru dan ganti
Para
Termonitoring penyimpanan vaksin dalam KIA-Imunisasi 100 0a
suhu 2-8 ° Celcius 2 kali setiap hari
9 Pelayanan obat sediaan maksimal 10 menit Ruang Obat 100 0a
dan racikan maks 15 menit
10 Waktu pemeriksaan Hemoglobin danGDS Laboratorium 100 0a
maks 10 menit
11 Setiap pasien baru yang berkonsultasi gizi Konsutasi Gizi 100 Oa
mendapatkan informasi KADARZI
12 Permintaan pengambilan sampel air Konsultasi 1OO O
ditindak
Sanitasi
lanjwi maksimal 1 hari kerja Lab

6
13 Peningkatan kompetensi dengan pelatihan Kepegawaian 100 Oa
minimal 10 pegawai setiap tahun

7
14 Pelaksanaan PE hari ke 2 setelah P2 1OO O
ditemukan
kasus demam berdarah

2. Indikator Mwu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas

Inclikator Sasaran Mutu UKM Target Capaian


INDIKATOR MUTU
2016

Kesehatan Masyarakat 1. Angka Kematian Ibu (AKI) per


KIA KB 100.000KH
2. Cakupan Kuniunqan ibu hamil K1 100 0/
3. Cakupan Kuniungan Ibu Hamil K-4 95 0a
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang 100 0a
Ditangani
5 Cakupan Penolongan Persalinan Oleh 100 0a
Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
6. Cakupan Pelayanan Nitas 100 0a
7. Cakupan Pesena KB Aktil Z0%
8. Angka Kematian Bayi (AKB) per 23
1.000
KH
9. Cakupan Kunjunqan Bayi 95 0a
10. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi 90 0a
yang ditangani
11. Angka Kematian Balita (AKABA) 32
per
1.000 KH

1. P ersemase Balita Gizi uruk/BGM 0 0s


GEI 2. Cakupan Balita Gizi Buruk menoapat 100 OF
perawatan
3 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak 95 0a
Balita
4. Balita yang dlfimbang BB 80 0a
5 Balita 6-59 bin merdapat Vit. A 95 0a
6. Bayi 0-6 bin mendapat ASI Eklusif 50 0a
7. Ibu Hamil mendapat ra 90i ab 90 0a
8. Rumah tangga yang menggunakan 90 0a
qaram beryodium
8
9. Cakupan P emberian makanan 100 O/
pendamping ASI pada anak usia 6-
24 bulan keluarga miskin

Penanganan Penyakit
Menular Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
1. Cakupan penemuan dan penanganan 70 0/&100 Oa
perderita penyakit TBC BTA (+)
2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 85 On
3. RFT Rate 70 0a
4. Cakupan balita dengan pneumonia 100 OF
yanq ditanqani
5 Cakupan perderita diare yang
ditangani
6. Angka Kesakitan (IR) DBD per 20
100.000 penduduk
7. Angka Kematian DBD (CFR) 0
8. Cakupan DesaKelurahan Universal 100 Oa
Child lmunization (UCI)
9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 0
100.000 penduduk < 15 tahun
10. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100 O/
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 iam
YES LING 1. Cakupan TTU
2. Cakupan Akses air bersih
Cakupan Jamban
3 Cakupan TPM
4. Cakupan Rumah Sehat
Pengendalian Penyakit 1. Cakupan Penanganan diabetes Membuat dan
Tidak Menular mellitus melaksanakan
2. Cakupan penanganan hipenensi Membuat dan
melaksanakan
Promosi kesehatan 1. Cakupan Posyandu Pumama dan 40 0a
dan pemberdayaan Mardiri
2. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa 100 Oa
SD dan setingkat
3 Cakupan Rumah Tangga Sehat
4. Cakupan Kelurahan Siaga Akti1

Pelayanan Kesehatan 1. Cakupan pelayanan kesehatan 100 Oa


dasar
9
pasien masyarakat miskin
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan 100 Oa
pasien masyarakat miskin

3. Indikator Mutu sasaran Keselamatan Pasien

No Sasaran Keselamatan Pasien Indikator fargel

1 I idak I erjadi salah I idak lerjadiny a salah dentilikasi 100%


idemifikasi pas ien di tempat pendaftaran

2 Komunikasi efektif dalam Pelaksanaan TUBAK pada 100%


pelayanan komunikasi lewal telpon di
pelayanan obal
3 Tidak terjadi kesalahan idak lerjadiny a pemberian obat 100%
pemberian obat salah orang

4 Tidak terjadi kesalahan lngkat kepatuhan penerapan SOP 100%


prosedur Tindakan klinis

5 Pengurangan te§adinya K epatuhan terhadap prosedur cuci 100%


resiko ir feksi tangan
K epaluhan terhadap pemakaian APD 100%
6 I idak tcrjaulnya pasio i I idak iorjadiny a pas:on jatuh sela a 100°
berada di puskesmas
Jatuh

B. RuangLingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem
Manajemen Mwu dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi:
1. persyaratan umum sistem manajemen mwu,
2. tanggung jawab manajemen,
3. manajemen pengelolaan sumberdaya.
4. Proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas,
yang melipwi: :
UKM : upaya Pelayanan promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan
lingkungan, Pelayanan gizi, Pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit, dengan pengembangan Pelayanan Usia Lanjw.
9
UKP : rawat jalan poli umum, rawat jalan poli gigi, Ruang Bersalin,
Instalasi Gawat Darurat, pelayanan akupresure, pelayanan kesehatan ibu
dan KB , pelayanan kesehatan Anak/MTBS, pelayanan ke1armasian,
pleyanan laboratorium, pelayanan administrasi dan umum, pelayanan
konseling, pelayanan konseling, pelayanan persalinan, pelayanan puskesmas
keliling. Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis
memperhatikan keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan
manajemen risiko.

C.Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun untuk penyeIer›ggaraan pelayanan klinis.

BAB II
LANDASAN HUKUM DAN ACUAN

Lar›dasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang Urdang Nomor 36 tahun 3009 tentang Kesehatan

10
2. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik
4. Peraturan Memeri Kesehatan Republik hdonesia nomor 1691 tahun
2011 temang keselamatan Pasien Rumah sakit
5. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor s5 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
6. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun 20a
temang Rekam Medis
8. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
9. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
10. Kepwusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296 tahun 2008
temang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual mwu ini adalah: Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi PuskesmasTebing Syahbandar.

BAB Ill
ISTILAH DAN DEFINISI

a. Dokumen adalah benda berupa barang atau tulisan yang memuat informasi
yang digunakan umuk melakukan pekerjaan melipwi pedoman, surat
kepwusan, Kerangka acuan kerja dan operasional prosedur.
11
Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai
tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik.
b. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna dan
berhasil guna
c. Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara, waktu dan
sumber daya minimum dengan hasil yang optimum
d. Kepuasan pelanggan adalah perasaan positif pelanggan bahwa
pelayanan yang didapatkannya telah memenuhi harapan
e. Kebijakan mutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari
manajemen yang menjadi garis besar dan pondasi rencana dalam hal
mwu dalam aktifitas keseharian organisasi
f. Koreksi adalah pembetulan atau perbaikan
g. Pelanggan adalah individu atau keluarga atau lembaga yang mengakses
pelayanan kesehatan di puskesmas
h. Pasien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan di puskesmas
dengan tujuan meningkatkan kesehatan (promotif), atau mencegah
penyakit (prevemif), atau pengobatan penyakit (kuratif) maupun dalam
rangka pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
Pedoman mwu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen mwu
puskesmas dalam rangka meningkatkan kepuasan pada pelanggan
Perencanaan mwu adalah proses yang dilakukan terhadap perencanaan
pelayanan kesehatan umuk memenuhi kebwuhan pelanggan
k. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang nama
terlesenggaranya proses kegiatan
l. Proses adalah serangkaian langkah secara sistematis atau tahapan yang
jelas
m. Rekaman adalah jenis dokumen khusus yang berisi hasil dari suatu
kegiatan
n. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan
o. Sasaran mwu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu
Sasaran mwu harus mempunyai syarat:
• Scope/Specifik Jelas umukbagian atau departemen misalnya bagian
personalia, keuangan dsb.
• / easurab/e yang aninya sasaran mwu tersebw harus bisa diukur (
baik dim bemuk jumlah ataupun persemase)
• Achievable : semestinya sasaran mwu itu harus dapat dicapai
• Realible/Rasional: Sasaran mwu haruslah sesuatu yang nyata
• Time harus jelas, kapan seharusnyasasaran itu dicapai.
p. Tindakan korektif adalah proses yang dilakukan agar tidak terjadi
pengulangan kesalahan
q. Tindakanprevemif adalah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan dalam
rangka pencegahan suatu kesalahan

BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU

A. Persyaratan umum:
Puskesmas Tebing Syahbandar menetapkan, mendokumemasikan,
memelihara sistem manajemen mwu sesuai dengan akreditasi puskesmas.
Sistem ini disusun umuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
1
penyeIer›ggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan klinis, yang meliputi
kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu terdiri mulai dari perencanaan yang be dasar
kebutuhan masyarakat/pelarqgan, veri1ikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan veri1ikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil
yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambur›gan.

B. Per›gerdaliardokumen:
Secara umum dokumen6okumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusunmeliputi:
Dokumen level 1 :Kebijakan
Dokumen level 2 :
pedoman/manual
Dokumen level 3 : standarproseduroperasional
Dokumen level :rekaman rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Tebing Syahbardar meliputi proses
penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran, pembeñakuan, distribusi,
penyimpanan, pencarian kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa,
perubahan/revisi dan pemusnahan dokumen.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Proses Penyusunan Dokumen
1. Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/upaya
kesehatan/klinis
• Membuat draft dokumen
• Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan unit
terkait
• Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
14
yang telah disusun dan merdistribusikan ha dcopy dokumen untuk

15
diperiksa kepada penanggung jawab Manajemen Maul Wakil
Manajemen Mwu.
b. Penanggung Jawab Max WakilManajemen Mwu
• Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang telah disusun oleh
pemegang program dan koordinator.
• Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy umuk
memima persetujuan Kepala Puskesmas.
• Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dokumen dan
dikembalikan kepada koordinator umuk direvisi.
2. Pengesahan Dokumen
Kepala puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
Penanggung Jawab Max WakilManajemen Mwu melalui
hardcopy umuk disetujui.
a Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani hardcopy
document.
Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
Penanggung Jawab Marr Wakil Manajemen Mwu untuk
direvisi.

Tabel Pengesahan dokumen


No Level Penanggung Dipenksa Disahkan
Dokumen Jawab
1 Surat Penanggungjawab 3asubag TU Kepala
Kepwusan Ukm/UKP/Admen (Paraf sebelah Puskesmas
(Paraf sebelah kiri) kanan)
2 Pedoman Penanggungjawab Ketua lim Mwu Kepala
Panduan Ukm/UKP/Admen (Para1 Puskesmas
(Paraf sebelah kiri) sebelah
kanan)
3 SPO Penanggungjawab Ketua Tim Mwu XepalaPuske
16
Ukm/UKP/Admen (Para1 sebelah smas
(Paraf sebelah kanan)
kiri)
4 KAP/ Penanggungjawab Penanggungjawab Kepala
KAK proqram Ukm/UKP/Admen( Puskesmas

17
(Paraf sebelah Paraf sebelah
kiri) kanan)

3. Penomoran Dokumen
Metode penomoran dokumen menggunakan buku pedoman penyusunan
akreditasi Puskesmas Tebing Syahbandar.

4. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen Surat kepwusan diberlakukan mulai ...Januari 20a 8, Pedoman,
Panduan SOP diberlakukan mulai tanggal ... Juni 20a 7,

5. Ditribus

Dalam pendistribusian dokumen yang sudah disusun dan telah disahkan oleh
Kepala Puskesmas Tebing Syahbandar dikendalikan dengan:

1. distribusi dokumen terkendali diperumukkan kepada sekretariat/ tiap unit


pelaksana sebagai acuan dalam pekerjaan

2. distribusi dokumen tidak terkendali untuk kebwuhan eksternal atau atas


permimaan pihak luar Puskesmas Tebing Syahbandar, yang dikeluarkan
oleh Wakil Manajemen Mwu dan telah tercatat.

6. Penyimpanan

Dokumen asli (Master dokumen) disimpan di sekretariat Tim Mwu


Puskesmas Tebing Syahbandar dan dokumen foto copy disimpan di masing-
masing unit
/upaya di Puskesmas Tebing Syahbandar.

7. Pencarian Kembai

Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen akreditasi


Puskesmas Tebing Syahbandar agar dikelompokkan per masing-masing bab/

18
kelompok pelayanarv upaya.

19
8. Penarikan Dokumen dan Pencetakan
• Mendaftar dokumen imernal yang disahkan dalam Daftar Dokumen
Imernal / Masterlist Dokumen.
• Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan dengan
jumlah copy sesuai Dakar Pemegang Dokumen.
• Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI terhadap copy dokumen.
• Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai Dakar
Pemegang Dokumen.
• Menarik dokumen lama, bila ada.
• Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku.
• Memberitahukan kepadaseluruh unit keqa terkait tentang dokumen baru darv
atau penarikan dokumen lama.

9. Perubahan revisi dan Pemusnahan dokumen


• Mengelompokkan dokumen yang sudah tidak akti1 dan yang perlu revisi
• Memisahkan status-status mana yang masih harus disimpan di ruang rekam
medis, yang perlu revisi serta status-status mana yang sudah dapat dikeluarkan
dari tempat penyimpanan di ruang rekam medis.
• Mencatat data-data yang masih diperlukan kedalam register pemusnahan.
• Musnahkan status RM yang sesuai dengan dasar rekaman.
• Membuat berita acara pemusnahan dengan sepengetahuan Kepala Puskesmas
• Pemusnahan RM dilakukan sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun.

C. Pengendalianrekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1) Pengidemifikasian rekaman jenis-jenis rekaman diidemifikasikan pada masing-
masing SOP).
2) Penggunaan Dakar Rekaman yang menguraikan dimana saja rekaman
disimpan, bagian yang benanggung jawab, dan masa simpan rekaman.

20
3) Pengambilan, pendisposisian,
dan penggandaan rekaman
secara internal dan terbatas.
Hal ini perlu diatur dalam
prosedur karena pada
umumnya seluruh rekaman
bersifat rahasia.
4) Pemusnahan rekaman yang berisi
uraian mengenai tatacara
penarikan rekaman yang telah
habis masa simpannya dan
bagaimana cara
memusnahkannya.
BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab Mute Wakil
Manajemen Mutu, Penanggung
Jawab Admerv Kepala Tata
Usaha,P enanggung Jawab
UKM, Penanggung Jawab UKP,
dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggung jawab
untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada
manual mutu ini.
Manajemen Puskesmas Tebing
Syahbandar membuktikan
komitmen umuk
mengembangkan dan
meningkatkan serta
memperbaiki kinerja sistem
manajemen mwu dengan:
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan
SS ( Senyum, Sapa, Sopan, Sawun, Sehat ).
2. Mensosialisasikan kepada seluruh pegawai agar lebih memahami pedoman
program sebagai lardasan dalam melakukan peke§aan.
3. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai tentang 1ungsi dan tugas
masing-masing karyawan sesuai SK dan SOP yang telah ditetapkan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta perbaikan mutu dan kine§a secara
berkesinambungan sebulan sekali.

B. Fokus pada Sasaran Pasien:


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berlokus pada
sasaraw'pasien. Sasaran' pasien dilibatkan mulai dari ider ti1ikasi kebutuhan
dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas
dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta
tirdak lanjut pelayanan. Oleh sebab itu Kepala Puskesmas:
1. Memastikan dimensi mutu pelanggan diidenti1ikasi dan dituangkan ke
dalam pemyataan kebijakan mutu.
2. Memastikan sasaran mutu yang ditetapkan, telah sesuai dengan
kebijakan mutu serta dimensi mutu pelanggan.
3. Memastikan bahwa seluruh pegawai memenuhi sasaran mutu yang telah
ditetapkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Puskesmas Tebing Syahbandar melakukan iden\i1ikasi dan menetapkan
dimensi mutu dan kebutuhan pelanggan yang diakomodir pada pemyataan
kebijakan mutu dan sasaran mutu.

Puskesmas Tebing Syahbandar memastikan seluruh pegawai beke§a uwuk


memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan berusaha mencapai sasaran
mutu yang disepakati dan menerapkan prosedur secara konsisten, dengan
tujuan uwuk mencapai kepuasan pelarqgan.
24
C. KebijakanMutu
Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutuyarq ditinjau secara
berkala. Kebijakan Mutu yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Kami seluruh karyawan Puskesmas Tebing Syahbandar berkomitmen :


1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas
2. Meningkatkan pro1esionalisme tenaga kesehatan yang ada.
3. Merdorong kemandirian masyarakat untuk berperan akti1 dalam
membe dayakan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Pengelolaan manajemen puskesmas yang e1ekti1 dan e1isien
5. Menyelenggarakan sistem idormasi puskesmas yarq cepat dan
akurat.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kine§a/Mutu


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kine§a/stardar pelayanan minimal
yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator penyelerqgaraan
upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelarqgan, sena upaya uwuk
mencapai sasaran kine§a yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas Tebing Syahbar›dar dan keselamatan pasien
berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kine§a baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tirdak lanjut insiden keselamatan pasien
1. Peningkatan mutu pelayananlaboratorium
g. Peningkatan mutu pelayananobat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
25
E. TanggungJawab dan wewenang:
• Kepala puskesmas
Benanggung jawab menetapkan kebijakan puskesmas berdasarkan sistem
manajemen mwu dan terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang ada
di puskesmas sena berwenang untuk menunjuk Wakil Manajemen Mwu.
• Wakil manajemen mwrrpenanggung jawab mwu,
Benanggung jawab merumuskan, melaksanakan, mengkoordinasikan
kegiatan penjamin mwu berdasarkan standar sistem manajemen mwu dan
mempunyai kewenangan menyusun dan mengembangkan dokumen,
mengelola dan memelihara dokumervrekaman, melakukan penjaminan
mUu proses dan hasil, membantu Kepala Puskesmas Tebing Syahbandar
dalam mengendalikan proses-proses pelayanan.
• Kepala Tata Usaha /Penanggung jawab administrasi manajemen
Benanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada kegiatan
administrasi dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan
administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan,
mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan.
• Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Benanggung jawab menerapkan sistem manajemen mwu pada program-
program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan
mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan,
melaksanakan kegiatan upaya kesehatan, mengevaluasi kegiatan upaya
kesehatan.
• Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Benanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan
klinis di Puskesmas Tebing Syahbandar yang beroriemasi pada
keselamatan pasien dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal
kegiatan pelayanan klinis, melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan, mengevaluasi kegiatan klinis.
• Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan Bertanggung
jawab menerapkan sistem manajemen mwu pada fasilitas Jaringan dan
Jejaring pelayanan kesehatan Puskesmas Tebing Syahbandar yang terdiri
dari pelayanan Puskesmas Pembamu, Puskesmas Keliling, maupun Poliklinik
Kesehatan Desa, Bidan Desa yang berorientasi pada kepuasan
peIanggan,dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan
pelayanan di jaringan atau jejaring pelayanan kesehatan, dan
mengevaluasi kegiatan pelayanan jaringan atau jejaring pelayanan.
• Pelaksana Administrasi Manajemen
Membantu Penanggung Jawab Administrasi Manajemen melaksanakan
sistem manajemen mwu pada kegiatan administrasi, menyusun jadwal
kegiatan administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan, dan
mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan.
• Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
dalam menerapkan sistem manajemen mwu pada program-program
upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat , menyusun jadwal
kegiatan upaya kesehatan, melaksanakan kegiatan upaya kesehatan,
dan mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan.
• Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dalam menerapkan sistem manajemen mwu pada pelayanan klinis di
Puskesmas Tebing Syahbandar yang berorientasi pada keselamatan
pasien, menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis, melaksanakan
kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan,
dan mengevaluasi kegiatan klinis.
• Pelaksana Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan
Membantu Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan
Kesehatan dalam menerapkan sistem manajemen mwu pada fasilitas
Jaringan dan Jejaring pelayanan kesehatan Puskesmas Tebing
Syahbandar yang terdiri
dari Puskesmas Keliling, Bidan Desa yang beroriewasi pada kepuasan
pelanggan, menyusun jadwal kegiatan pelayanan di jaringa jejaring
kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan pelayanan jaringan atau jejaring
pelayanan kesehatan.

F. Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Mutu


Kepala Puskesmas Tebing Syahbandar menunjuk seorang Wakil Manajemen
Mutu yang bertanggung Jawab untuk mengkoo dinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas Tebing Syahbandar.
Selain itu Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawa Mutu juga :
• Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimpIemen\asikan, dan
dipelihara.
• Melaporkan kepada Kepala Puskesmas Tebing Syahbardar tentang kine§a
dari sistem manajemen mutu dan kine§a pelayanan.
• Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran pasien.

G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukardengancara workshop (minilokakarya),
pertemuan, bma fing pagi , diskusi, email, sms, dan media Iain yang tepat
untuk melakukan komunikasi.
BAB VI
TINJAUAN MAN AdEMEN

A. Umum
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan
sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan
yang dipeñukan uoluk e1ektivitas dan e1isiensi penerapan sistem tersebut.
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Prosedur ini mencakup mulai proses penemuan jadwal dan pesena,
pembuatan undangan, pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil
rapat, tirdak lanjut hasil rapat dan veri1ikasi hasil pelaksanaan kepulusan
rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
• Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penarqgung jawab
manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator Upaya
puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
• Tinjauan manajemen dilakukan uwuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara e1ekti1 dan e1isien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu tidaknya

24
mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mwu dan dokumentasi Sistem
Manajemen Mutu.
• Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya setiap
s enam) bulan sekali.
• Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
• Kebijakan Mwu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
• Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mwu, termasuk kinerja proses dan
Pelayanan
• Hasil audit internal maupun eksternal.
• Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan pelangganserta
keluhan pelanggan.
• Status Tindakan Perbaikan dan P encegahan
• Hasil tindak lanjw dari Tinjauan Manajemen sebelumnya.
• Perubahan Sistem Manajemen Mwu
• Rekomendasi umuk peningkatan
• Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibwuhkan.
B. MasukanTinjauanManajemen,meliputi:
• Hasil audit
• Umpanbalikpelanggan
• Kinerja proses
• Pencapaiansasaranmwu
• Status tindakankoreksidanpencegahan yang dilakukan
• Tindaklanjuttehadaphasiltinjauanmanajemen yang lalu
• Perubahamerhadapkebijakanmutu
• Perubahan yang perludilakukanterhadap sistem manajemenmwwsistem
pelayanan
C LuaranTinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mwu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan

25
pelanggan, dan idemifikasi perubahan-perubahan, tewasukpenyediaan sumber
daya yang perlu dilakukan.

BAB VII
MANA3EMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Kepala puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibwuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber daya
melipwi: penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan klinis. Umuk
kepeñuan penyediaan SDM, proses pengajuan dilakukan oleh Kepala
Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan. Selanjmnya prosedur dan
pelaksanaan rekruitmen SDM dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

B ManajemenSumberdayaManusia
Penyediaan sumberdayamanusia, proses rekMmen, proses kredensial, proses
pelatihandanpeningkatankompetensi

C Ir frastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar te§adi kenyamaan
saat menunggu amrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. . Lingkungankerja
Pemeliharaan lingkungan setiap saat umuk mempertahankan kebersihan,
keamanan dan keasrian.

BAB VIII
PENYELENGGARAANPELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
Perencanaan Upaya Kesehatan di Puskesmas dilakukan setiap tahun untuk
perencanaan anggaran tahun yang akan datang dengan rumus T-1
(tahun min satu). Dengan demikian kegiatan tahun depan direncanakan pada
tahun ini. Perencanaan Upaya Kesehatan disesuaikan dengan kebwuhan
masyarakat dengan mempenimbangkan masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat. kegiatan upaya kesehatan bersumberdana
dari APBD dan APBN. Sumber dana APBD yang berasal dari
pendapatan puskesmas, sedangkan APBN menyangkw kegiatan Bamuan
Operasional Kesehatan (BOK).
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan (kebutuhan dan harapan)sasaran
b. Tinjauanterhadappersyaratansasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3 Pembelian
Proses pengadaan barang dan jasa mengacu pada Perpres 54 tahun
2010 temang Pengadaan
Barang dan Jasa.
a. Proses pembelian mengacu pada Perpres 54 tahun 2010 temang
Pengadaan Barang dan Jasa.
b. Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh tim belanja
c. Kontrak dengan pihak ketiga dilakukan pada rekanan yang menang dalam
proses pengadaan barang dan jasa.
4. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya dilakukan oleh tim mutu
upaya kesehatan masyarakat di puskesmas
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya dilakukan secara
berkesinambungan melalui survei secara berkala kepada sasaran
c. Proses mengidentifikasi sasaran harus jelas sehingga mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hak sasaran:
1) Mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang berorientasi
promotiv dan preventif
2) Mendapatkan iMormasi yang jelas terkait masalah kesehatan
masyarakat yang berkembang di wilayahnya
3) Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat yang manusiawi, adil,
jujur, dan tanpa diskriminasi.
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermwu , efektif dan efisien.
5) Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuanyang diterima
Kewajiban sasaran:
1)Membenkan informasi yang lengkap dan jujur temang masalah
kesehatan di wilayah
2)Melaporkan kepada puskesmas bila ada kejadian luar biasa (KLB)
3)Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
e. Manajemen risiko dan keselamatanmasyarakat diperhatikan guna
terjadi penularan penyakit di masyarakat
GB
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a.Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei kepuasan
pelanggan internal dan eksternal. Kepuasan pelanggan eksternal
melibatkan masyarakat yang menjadi sasaran kegiatan dan lintas sektor.
Sedangkan kepuasan pelanggan imernal dengan sasaran petugas
yang berkecimpung pada bidang pelayanan masyarakat.

b. Pemamauan dan pengukuran


1)Kepuasanpelanggan: dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni dan
Desember)
2) Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun
3) Pemamauan dan pengukuran proses: dilakukan 2 kali setahun
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layman: dilakukan 2 kali setahun
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai dilakukan oleh tim
manajemen mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Analisis data: dikelompokan menus capaian hasil kinerja kepuasan
pelanggan, dicari unsur yang penyebab terhadap masalah kepuasan
pelanggan
e. Peningkatan berkelanjwan: seluruh petugas upaya kesehatan
berkomitmen dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan
f. Tindakan korektif: diperlukan agar tidak terjadi pengulangan kesalahan
yang sama
g. Tindakan prevemif: diperlukan untuk mencegah kesalahan yang dilakukan
oleh petugas upaya puskesmas.

B. Pelayanan klinis Upaya Kesehatan Perorangan ):


1. Perencanaan Pelayanan Klinis
Perencanaan kegiatan pelayanan klinis diatur pada mekanisme RKA
(rencana kegiatan dan anggaran) yang bersumber dana APBD.
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
Adanya komunikasi dan imeraksi yang baik amara petupasdan pelanggan
dalam pemecahan masalah kesehatan yang diderita pelanggan.
3. Pembeliarvpengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian mengacu pada Perpres 54 tahun 2010 temang
Pengadaan Barang dan Jasa.
b. Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh tim belanja.
c. Komrak dengan pihak ketipa dilakukan pada rekanan yang menang
dalam
proses pengadaan barang dan jasa.
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis dilakukan oleh tim mwu
b. Validasi proses pelayanan dilakukan secara berkesinambungan melalui
survei secara berkala kepada pelanggan.
c. Idemifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
Hak pasien:
Memperoleh iCormasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Puskesmas.
2. Memperoleh informasi temang hak dan kewajiban pasien.
3. Memiliki hak umuk memilih tenaga medis yang diinginkan dalam
pelayanan.
4. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
5. Memperoleh layanan kesehatan yang bermcu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
6. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
0
7. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelyanan yang didapatkan.

0
8. Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk
data6ata medisnya.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tirdakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata casa tinoakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.

11. Diaampingi keluarganya dalam keaoaan kritis.

12. Memperoleh keamanan dan keselmatan dirinya selama dalam perawatan


di Puskesmas.

13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap


dirinya.

Kewajiban pasien:
1. Memberikan irlormasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
3. Mematuhi ketentuan yarq beñaku di puskesmas
a. Memberi imbalan jasa atas pelayan yang diterima.

e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (misalnya rekam medis) disimpan


pada tempat yang tidak lembab dan terarq.
1. Manajemen risiko dan keselamatan pasien menjadi titik poin dalam
manajemen mutu
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
a. Penilaian indikator kine§a klinis dengan meIiha1 indikator mutu pelayanan
klinis apakah sesuai indikator tidak.

31
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien dengan memawau
apakah di unit-unit pelayanan klinis sudah tersedia sarana prasarana
untuk keselamatan pasien.
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien, dengan membuat 1ormat
pelaporan merqenai hal-hal yarq berhubungan derqan masalah yang
mengakibatkan pasien cedera sepeni pasien jatuh karena lawai licin, dan
lain-lain.
d. Analisis dan tindak lanjut, membuat analisa terhadap temuan masalah
yang mengakibatkan pasien cedera dan kemudian melakukan rencana
tindak lanjut untuk penanganan selanjutnya.
e. Penerapan Manajemen Resiko, melakukan kegiatan audit internal
terhadap unit unit layman secara berkesinambungan untuk melihat
beberapa jauh tingkat sa1ety atau keamanan yang di punyai oleh unit
pelayanan klinis tersebut.

32
BAB IX
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENYEMPURNAAN

Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:


1) Umum
Untuk mengukur kepuasan pelanggan, dilakukan survei kepuasan
pelarqgan internal dan eksternal. Kepuasan pelanggan eksternal
sasaran pasien yang berkunjung ke puskesmas. Sedangkan kepuasan
pelanggan internal derqan sasaran semua karyawan puskesmas.
2) Pemawauan dan perqukuran:
1. Kepuasan pelanggan: dilaksanakan 2 kali setahun (pada Bulan Juni
dan Desember)
2. Audit internal: dilaksanakan 2 kali setahun
3. Tinjauan Manajemen : Dilaksanakan 2 kali setahun
4. Pemantauan dan pengukuran proses: dilakukan 2 kali setahun
5. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan: dilakukan 2
kali setahun
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai dilakukan oleh tim
manajemen mutu pelayanan klinis.
4) Analisis data: dikelompokan menurut capaian hasil kinerja kepuasan
pelanggan, dicari unsur yang penyebab terhadap masalah kepuasan
pelanggan
5) Peningkatan berkelanjutan: seluruh karyawan puskesmas berkomitmen
dalam upaya perbaikan yang berkesinambungan
6) Tindakan korektif: diperlukan agar tidak te§adi pengulangan kesalahan
yang sama
7) Tindakan prevemif: diperlukan untuk mencegah kesalahan yang dilakukan
oleh petugas upaya puskesmas.

BABX
PENUTUP

Manual mwu ini disusun oleh Tim Manajemen Mwu Puskesmas sebagai acuan
dalam proses kegiatan manajemen mwu Puskesmas dan
juga digunakan sebagai implememasi dari sistem manajemen mutu
akreditasi Puskesmas Tebing Syahbandar. Dengan mematuhi pedoman ini
diharapkan tidak te§adi kesalahan dalam memberikan pelayanan sehingga mwu
pelayanan dapatdioptimalkan, yang pada akhirnya dapat
mencapai kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Penyusunan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Penama, Direktorat


Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan dasar
Tahun 2015;
2. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas Tebing Syahbandar, Dinas
Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2017;

35

Anda mungkin juga menyukai