DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG
BEDAGAI
TAHUN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
profil
Secara umum Puskesmas merupakan satuan organisasi yang
memberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk
melaksanakan satuan tugas operasional pembangunan di wilayah kerja.
Menurw Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada Pasal 4 disebutkan
bahwasanya puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah keqanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Adapun fungsi puskesmas sebagaimana tenuang pada Pasal S
Permenkes RI No 75/2014 meliputi:
1. Penyelenggaraan UKM (upaya kesehatan masyarakat) tingkat penama di
wilayah kerjanya
2. Penyelenggaraan UKP (upaya kesehatan perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Selain dua 1ungsi yang terdapat pada pasal 3, selanjwnya pasal 8
menyebwkan bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan.
Kegiatan Utama Puskesmas Tebing Syahbandar adalah dalam usaha pelayanan
kesehatan perorangan dengan pelayanan medis, tindakan
medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan upaya rujukan
sena didukung dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Dengan core bisnis
adalah pelayanan kesehatan berbasis masyarakat.
Dalam upaya menghadapi persaingan global, terwama terhadap
competitor layanan sejenis di Kabupaten Serdang Bedagai , Puskesmas Tebing
Syahbandar berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu
layanan, SDM, sarana prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Bisnis yang dijalankan olehPuskesmas Tebibg Syahbandar
merupakan bisnis kepercayaan ( Trusty Business/ Value Business) yang
berarti bahwa berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besamya
kepercayaan pelanggarvpengguna jasa pelayanan puskesmas.
Oleh Karena itu, Puskesmas Tebing Syahbandar sebagai organisasi
pemerintah dibawah kewenangan pemerintah daerah bertanggung jawab
memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat dengan berbasis pada Total
Ouality Management (TOM) yang menggabungkan amara konsep pelayanan
pemerintah dengan melihat kebwuhan pasar dalam hal ini masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Tebing Syahbandar. Penerapan TOM yang dilakukan
diwujudkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang mengacu
pada visi dan misi Puskesmas Tebing Syahbandar.
1) Profil Organisasi
Visi
Menjadi sahabat bagi masyarakat dalam mencapai kemandirian Hidup Sehat
Misi
Misi Puskesmas Tebing Syahbandar adalah :
Kepal a Puskesmas
Auditor Internal
b. Motto
4
Melayani bukan dilayani
c. Tata nilai
Senyum : Melayani pasien dengan senyum, salam dan
sapa E1ekti1 : Melayani dengan e1ekti1 sesuai dengan SOP
Humanis : Melayani dengan sikap kemanusiaan
Aman : pelaksanaan pelayanan kesehatan aman bagi penyedia
dan pengguna layanan.
Terpadu : pelayananyang diberikan dilakasanankan secara terpadu.
3) Kebijakan Mutu
Kami Jajaran Pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Tebing
Syahbar›dar dalam meningkatkan kepuasan pelanggan berkomitmen :
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas dan te§angkau
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan akti1 dalam
membe dayakan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Meningkatkan kompetensi Petugas untuk menunjang pro1esionalisme
tenaga kesehatan
4. Mengoptimalkan ke§a sama derqan Iir tas sektor dan lintas program
c. Indikator Mmu
1. Indikator Mwu Pelayanan Klinis/ UDP:
NO INDICATOR MUTU BAGIAN TARGET
1 hdeks Kepuasan Pelanggan Semua 0 0s
Pelayanan
2 Waktu tunggu pendafaran pasien lama Pendaftaran
yang
membawa kanu maks 10 Menit
(mulai dari diterima pasien sampai RM di
poli)
Kelengkapan Pengisian RM mencakup BP Umum 90%
anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan
Terapi
4 Tersedianya 2 buah minor set steril Ruang Tindakan 00
sebelum
pelayanan
5 Diberikan i orm Ponces pada setiap
tindakan eencabwan qiqi dewasa
Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD , TFU, K|A-ANC 100 0/
Fe,
LILA, TT, presentasi janin dan DJJ, temu
wicara, tes lab, tata laksana kasus) pada
ibu
hamil K1
7 Pemberian inform concent pada setiap KIA—KB 100 0/
tindakan umuk aceptor KB baru dan ganti
Para
Termonitoring penyimpanan vaksin dalam KIA-Imunisasi 100 0a
suhu 2-8 ° Celcius 2 kali setiap hari
9 Pelayanan obat sediaan maksimal 10 menit Ruang Obat 100 0a
dan racikan maks 15 menit
10 Waktu pemeriksaan Hemoglobin danGDS Laboratorium 100 0a
maks 10 menit
11 Setiap pasien baru yang berkonsultasi gizi Konsutasi Gizi 100 Oa
mendapatkan informasi KADARZI
12 Permintaan pengambilan sampel air Konsultasi 1OO O
ditindak
Sanitasi
lanjwi maksimal 1 hari kerja Lab
6
13 Peningkatan kompetensi dengan pelatihan Kepegawaian 100 Oa
minimal 10 pegawai setiap tahun
7
14 Pelaksanaan PE hari ke 2 setelah P2 1OO O
ditemukan
kasus demam berdarah
Penanganan Penyakit
Menular Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
1. Cakupan penemuan dan penanganan 70 0/&100 Oa
perderita penyakit TBC BTA (+)
2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 85 On
3. RFT Rate 70 0a
4. Cakupan balita dengan pneumonia 100 OF
yanq ditanqani
5 Cakupan perderita diare yang
ditangani
6. Angka Kesakitan (IR) DBD per 20
100.000 penduduk
7. Angka Kematian DBD (CFR) 0
8. Cakupan DesaKelurahan Universal 100 Oa
Child lmunization (UCI)
9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 0
100.000 penduduk < 15 tahun
10. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100 O/
KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 iam
YES LING 1. Cakupan TTU
2. Cakupan Akses air bersih
Cakupan Jamban
3 Cakupan TPM
4. Cakupan Rumah Sehat
Pengendalian Penyakit 1. Cakupan Penanganan diabetes Membuat dan
Tidak Menular mellitus melaksanakan
2. Cakupan penanganan hipenensi Membuat dan
melaksanakan
Promosi kesehatan 1. Cakupan Posyandu Pumama dan 40 0a
dan pemberdayaan Mardiri
2. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa 100 Oa
SD dan setingkat
3 Cakupan Rumah Tangga Sehat
4. Cakupan Kelurahan Siaga Akti1
B. RuangLingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem
Manajemen Mwu dan standar akreditasi pukesmas, yang meliputi:
1. persyaratan umum sistem manajemen mwu,
2. tanggung jawab manajemen,
3. manajemen pengelolaan sumberdaya.
4. Proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Puskesmas,
yang melipwi: :
UKM : upaya Pelayanan promosi kesehatan, Pelayanan kesehatan
lingkungan, Pelayanan gizi, Pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit, dengan pengembangan Pelayanan Usia Lanjw.
9
UKP : rawat jalan poli umum, rawat jalan poli gigi, Ruang Bersalin,
Instalasi Gawat Darurat, pelayanan akupresure, pelayanan kesehatan ibu
dan KB , pelayanan kesehatan Anak/MTBS, pelayanan ke1armasian,
pleyanan laboratorium, pelayanan administrasi dan umum, pelayanan
konseling, pelayanan konseling, pelayanan persalinan, pelayanan puskesmas
keliling. Dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis
memperhatikan keselamatan pasien/pelanggan dengan menerapkan
manajemen risiko.
C.Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya
puskesmas maupun untuk penyeIer›ggaraan pelayanan klinis.
BAB II
LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Lar›dasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang Urdang Nomor 36 tahun 3009 tentang Kesehatan
10
2. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014
tentang Klinik
4. Peraturan Memeri Kesehatan Republik hdonesia nomor 1691 tahun
2011 temang keselamatan Pasien Rumah sakit
5. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor s5 tahun 2013
tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
6. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 tahun 20a
temang Rekam Medis
8. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
9. Peraturan Memeri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37 tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas
10. Kepwusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 296 tahun 2008
temang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas
Acuan yang digunakan dalam menyusun Manual mwu ini adalah: Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi PuskesmasTebing Syahbandar.
BAB Ill
ISTILAH DAN DEFINISI
a. Dokumen adalah benda berupa barang atau tulisan yang memuat informasi
yang digunakan umuk melakukan pekerjaan melipwi pedoman, surat
kepwusan, Kerangka acuan kerja dan operasional prosedur.
11
Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai
tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik.
b. Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat, berdaya guna dan
berhasil guna
c. Efisiensi adalah pencapaian tujuan dengan menggunakan cara, waktu dan
sumber daya minimum dengan hasil yang optimum
d. Kepuasan pelanggan adalah perasaan positif pelanggan bahwa
pelayanan yang didapatkannya telah memenuhi harapan
e. Kebijakan mutu adalah azas kebijakan resmi dan tertulis dari
manajemen yang menjadi garis besar dan pondasi rencana dalam hal
mwu dalam aktifitas keseharian organisasi
f. Koreksi adalah pembetulan atau perbaikan
g. Pelanggan adalah individu atau keluarga atau lembaga yang mengakses
pelayanan kesehatan di puskesmas
h. Pasien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan di puskesmas
dengan tujuan meningkatkan kesehatan (promotif), atau mencegah
penyakit (prevemif), atau pengobatan penyakit (kuratif) maupun dalam
rangka pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
Pedoman mwu adalah dokumen yang merincikan sistem manajemen mwu
puskesmas dalam rangka meningkatkan kepuasan pada pelanggan
Perencanaan mwu adalah proses yang dilakukan terhadap perencanaan
pelayanan kesehatan umuk memenuhi kebwuhan pelanggan
k. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang nama
terlesenggaranya proses kegiatan
l. Proses adalah serangkaian langkah secara sistematis atau tahapan yang
jelas
m. Rekaman adalah jenis dokumen khusus yang berisi hasil dari suatu
kegiatan
n. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan
o. Sasaran mwu adalah target dari masing-masing bagian yang ingin dicapai
dalam jangka waktu tertentu
Sasaran mwu harus mempunyai syarat:
• Scope/Specifik Jelas umukbagian atau departemen misalnya bagian
personalia, keuangan dsb.
• / easurab/e yang aninya sasaran mwu tersebw harus bisa diukur (
baik dim bemuk jumlah ataupun persemase)
• Achievable : semestinya sasaran mwu itu harus dapat dicapai
• Realible/Rasional: Sasaran mwu haruslah sesuatu yang nyata
• Time harus jelas, kapan seharusnyasasaran itu dicapai.
p. Tindakan korektif adalah proses yang dilakukan agar tidak terjadi
pengulangan kesalahan
q. Tindakanprevemif adalah tindakan yang dilakukan petugas kesehatan dalam
rangka pencegahan suatu kesalahan
BAB IV
SISTEM MANAJEMEN MUTU
A. Persyaratan umum:
Puskesmas Tebing Syahbandar menetapkan, mendokumemasikan,
memelihara sistem manajemen mwu sesuai dengan akreditasi puskesmas.
Sistem ini disusun umuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
1
penyeIer›ggaraan upaya puskesmas maupun pelayananan klinis, yang meliputi
kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu terdiri mulai dari perencanaan yang be dasar
kebutuhan masyarakat/pelarqgan, veri1ikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan veri1ikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil
yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambur›gan.
B. Per›gerdaliardokumen:
Secara umum dokumen6okumen dalam sistem manajemen mutu yang
disusunmeliputi:
Dokumen level 1 :Kebijakan
Dokumen level 2 :
pedoman/manual
Dokumen level 3 : standarproseduroperasional
Dokumen level :rekaman rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Tebing Syahbardar meliputi proses
penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran, pembeñakuan, distribusi,
penyimpanan, pencarian kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa,
perubahan/revisi dan pemusnahan dokumen.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Proses Penyusunan Dokumen
1. Pemegang program bersama koordinator administrasi manajemen/upaya
kesehatan/klinis
• Membuat draft dokumen
• Melakukan pembahasan terhadap draft dokumen tersebut dengan unit
terkait
• Mencetak agar pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap dokumen
14
yang telah disusun dan merdistribusikan ha dcopy dokumen untuk
15
diperiksa kepada penanggung jawab Manajemen Maul Wakil
Manajemen Mwu.
b. Penanggung Jawab Max WakilManajemen Mwu
• Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang telah disusun oleh
pemegang program dan koordinator.
• Jika setuju, maka melakukan persetujuan pada hardcopy umuk
memima persetujuan Kepala Puskesmas.
• Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dokumen dan
dikembalikan kepada koordinator umuk direvisi.
2. Pengesahan Dokumen
Kepala puskesmas menerima dokumen yang telah diperiksa oleh
Penanggung Jawab Max WakilManajemen Mwu melalui
hardcopy umuk disetujui.
a Jika setuju, maka melakukan persetujuan dengan menandatangani hardcopy
document.
Jika tidak setuju, maka melakukan penolakan dan dikembalikan kepada
Penanggung Jawab Marr Wakil Manajemen Mwu untuk
direvisi.
17
(Paraf sebelah Paraf sebelah
kiri) kanan)
3. Penomoran Dokumen
Metode penomoran dokumen menggunakan buku pedoman penyusunan
akreditasi Puskesmas Tebing Syahbandar.
4. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen Surat kepwusan diberlakukan mulai ...Januari 20a 8, Pedoman,
Panduan SOP diberlakukan mulai tanggal ... Juni 20a 7,
5. Ditribus
Dalam pendistribusian dokumen yang sudah disusun dan telah disahkan oleh
Kepala Puskesmas Tebing Syahbandar dikendalikan dengan:
6. Penyimpanan
7. Pencarian Kembai
18
kelompok pelayanarv upaya.
19
8. Penarikan Dokumen dan Pencetakan
• Mendaftar dokumen imernal yang disahkan dalam Daftar Dokumen
Imernal / Masterlist Dokumen.
• Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan dengan
jumlah copy sesuai Dakar Pemegang Dokumen.
• Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI terhadap copy dokumen.
• Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai Dakar
Pemegang Dokumen.
• Menarik dokumen lama, bila ada.
• Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku.
• Memberitahukan kepadaseluruh unit keqa terkait tentang dokumen baru darv
atau penarikan dokumen lama.
C. Pengendalianrekaman
Pengendalian rekaman di puskesmas meliputi:
1) Pengidemifikasian rekaman jenis-jenis rekaman diidemifikasikan pada masing-
masing SOP).
2) Penggunaan Dakar Rekaman yang menguraikan dimana saja rekaman
disimpan, bagian yang benanggung jawab, dan masa simpan rekaman.
20
3) Pengambilan, pendisposisian,
dan penggandaan rekaman
secara internal dan terbatas.
Hal ini perlu diatur dalam
prosedur karena pada
umumnya seluruh rekaman
bersifat rahasia.
4) Pemusnahan rekaman yang berisi
uraian mengenai tatacara
penarikan rekaman yang telah
habis masa simpannya dan
bagaimana cara
memusnahkannya.
BAB V
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas,
Penanggung Jawab Mute Wakil
Manajemen Mutu, Penanggung
Jawab Admerv Kepala Tata
Usaha,P enanggung Jawab
UKM, Penanggung Jawab UKP,
dan seluruh karyawan
Puskesmas bertanggung jawab
untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada
manual mutu ini.
Manajemen Puskesmas Tebing
Syahbandar membuktikan
komitmen umuk
mengembangkan dan
meningkatkan serta
memperbaiki kinerja sistem
manajemen mwu dengan:
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melakukan kegiatan
SS ( Senyum, Sapa, Sopan, Sawun, Sehat ).
2. Mensosialisasikan kepada seluruh pegawai agar lebih memahami pedoman
program sebagai lardasan dalam melakukan peke§aan.
3. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai tentang 1ungsi dan tugas
masing-masing karyawan sesuai SK dan SOP yang telah ditetapkan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta perbaikan mutu dan kine§a secara
berkesinambungan sebulan sekali.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukardengancara workshop (minilokakarya),
pertemuan, bma fing pagi , diskusi, email, sms, dan media Iain yang tepat
untuk melakukan komunikasi.
BAB VI
TINJAUAN MAN AdEMEN
A. Umum
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan
sistem manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan
yang dipeñukan uoluk e1ektivitas dan e1isiensi penerapan sistem tersebut.
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Prosedur ini mencakup mulai proses penemuan jadwal dan pesena,
pembuatan undangan, pelaksanaan, pembuatan risalah rapat, distribusi hasil
rapat, tirdak lanjut hasil rapat dan veri1ikasi hasil pelaksanaan kepulusan
rapat.
Penyelenggaraan Tinjauan Manajemen meliputi:
• Tinjauan manajemen dihadiri oleh Kepala Puskesmas, penarqgung jawab
manajemen mutu, Koordinator administrasi dan manajemen, Koordinator Upaya
puskesmas, koordinator klinis dan seluruh karyawan.
• Tinjauan manajemen dilakukan uwuk memastikan penerapan Sistem
Manajemen Mutu berjalan secara e1ekti1 dan e1isien dan dilakukan sesuai
dokumentasi Sistem Manajemen Mutu sehingga dapat diketahui perlu tidaknya
24
mengadakan perubahan dalam Kebijakan Mwu dan dokumentasi Sistem
Manajemen Mutu.
• Tinjauan Manajemen dilaksanakan secara periodik sekurang-kurangnya setiap
s enam) bulan sekali.
• Dalam tinjauan manajemen, agenda yang dibahas mencakup :
• Kebijakan Mwu dan Pencapaian Sasaran Mutu setiap bagian.
• Hasil pencapaian Rencana Manajemen Mwu, termasuk kinerja proses dan
Pelayanan
• Hasil audit internal maupun eksternal.
• Umpan balik pelanggan, termasuk hasil pengukuran kepuasan pelangganserta
keluhan pelanggan.
• Status Tindakan Perbaikan dan P encegahan
• Hasil tindak lanjw dari Tinjauan Manajemen sebelumnya.
• Perubahan Sistem Manajemen Mwu
• Rekomendasi umuk peningkatan
• Tinjauan manajemen tidak terjadwal, dapat dilakukan bila dibwuhkan.
B. MasukanTinjauanManajemen,meliputi:
• Hasil audit
• Umpanbalikpelanggan
• Kinerja proses
• Pencapaiansasaranmwu
• Status tindakankoreksidanpencegahan yang dilakukan
• Tindaklanjuttehadaphasiltinjauanmanajemen yang lalu
• Perubahamerhadapkebijakanmutu
• Perubahan yang perludilakukanterhadap sistem manajemenmwwsistem
pelayanan
C LuaranTinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mwu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
25
pelanggan, dan idemifikasi perubahan-perubahan, tewasukpenyediaan sumber
daya yang perlu dilakukan.
BAB VII
MANA3EMEN SUMBER DAYA
B ManajemenSumberdayaManusia
Penyediaan sumberdayamanusia, proses rekMmen, proses kredensial, proses
pelatihandanpeningkatankompetensi
C Ir frastruktur
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar te§adi kenyamaan
saat menunggu amrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. . Lingkungankerja
Pemeliharaan lingkungan setiap saat umuk mempertahankan kebersihan,
keamanan dan keasrian.
BAB VIII
PENYELENGGARAANPELAYANAN
0
8. Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk
data6ata medisnya.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tirdakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata casa tinoakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
Kewajiban pasien:
1. Memberikan irlormasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk tenaga kesehatan
3. Mematuhi ketentuan yarq beñaku di puskesmas
a. Memberi imbalan jasa atas pelayan yang diterima.
31
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien dengan memawau
apakah di unit-unit pelayanan klinis sudah tersedia sarana prasarana
untuk keselamatan pasien.
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien, dengan membuat 1ormat
pelaporan merqenai hal-hal yarq berhubungan derqan masalah yang
mengakibatkan pasien cedera sepeni pasien jatuh karena lawai licin, dan
lain-lain.
d. Analisis dan tindak lanjut, membuat analisa terhadap temuan masalah
yang mengakibatkan pasien cedera dan kemudian melakukan rencana
tindak lanjut untuk penanganan selanjutnya.
e. Penerapan Manajemen Resiko, melakukan kegiatan audit internal
terhadap unit unit layman secara berkesinambungan untuk melihat
beberapa jauh tingkat sa1ety atau keamanan yang di punyai oleh unit
pelayanan klinis tersebut.
32
BAB IX
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENYEMPURNAAN
BABX
PENUTUP
Manual mwu ini disusun oleh Tim Manajemen Mwu Puskesmas sebagai acuan
dalam proses kegiatan manajemen mwu Puskesmas dan
juga digunakan sebagai implememasi dari sistem manajemen mutu
akreditasi Puskesmas Tebing Syahbandar. Dengan mematuhi pedoman ini
diharapkan tidak te§adi kesalahan dalam memberikan pelayanan sehingga mwu
pelayanan dapatdioptimalkan, yang pada akhirnya dapat
mencapai kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
35