Anda di halaman 1dari 70

TRADISI MENGAYUN ANAK PADA MASYARAKAT MELAYU

BATUBARA
KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK

SKRIPSI

PURNAMA SARI
NIM : 160702029

PROGRAM STUDI SASTRA

MELAYU FAKULTAS ILMU

BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA MEDAN

2021
ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Tradisi Mengayun Anak Pada Masyarakat Melayu Batubara

Kajian Antropolinguistik”. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana Perfomance, Indexikality, dan Partisipation Tradisi Mengayun Anak .

Bertujuan untuk menjelaskan tentang Perfomance, Indexikality, dan Partisipation

Tradisi Mengayun Anak.Penelitian ini menggunakan teori Duranti . Metode

Penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Metode

Pengumpulan data menggunakan metode simak.Penyimakan dilakukan dengan

teknik cakap bertemu muka, teknik rekam, dan teknik catat. Adapun hasil

penelitian ini adalah perfomance atau penampilan yang berupa albarzanji,

marhaban, senandung dan doa. Indexicality atau alat yang digunakan berupa

tepung tawar, ayunan anak, rebana, gunting dan balai. Adapun participation atau

pihak-pihak yang terlibat adalah bayi dengan kedua orang tua, keluarga, kerabat,

tetangga, petua adat dan masyarakat lainnya.

Kata kunci : Antropolinguistik,Tradisi Mengayun Anak


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanallahu Wa ta`ala,

atas berkat, rahmat dan juga perlindungannya yang telah memberikan karunia

kesehatan dan nikmat umur yang panjang sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Tradisi Mengayun Anak pada Masyarakat

Melayu Batubara: Suatu Kajian Antropolinguistik” yang merupakan salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Program Studi

Sastra Melayu, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini terdiri atas lima bab yaitu: bab pertama pendahuluan, terdiri

atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab kedua berisi kajian pustaka yang terdiri atas kepustakaan yang relevan dan

teori yang digunakan. Bab ketiga berisi metode penelitian yang terdiri atas

metode dasar, lokasi penelitian, instrumen penelitian, metode pengumpulan data,

dan metode analisis data. Bab keempat berisi pembahasan yang terdiri atas

performance, indexicality, dan participation dalam mengayun anak. Bab kelima

berisi kesimpulan dan saran.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

sudah membantu dalam penyusunan, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih kurang sempurna

dan memiliki banyak kekurangan, baik dari segi pemaparan serta penulisannya.

Oleh karena itu, penulis menampung kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah diuraikan dalam

penulisan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Medan, 26 April 2021

Penulis

Purnama Sari
160702029
UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, saran, bantuan dan

dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

2. Ibunda Dr. Rozanna Mulyani, M.A selaku ketua Program Studi Sastra

Melayu, Serta Selaku Dosen Penguji Program Studi Sastra Melayu

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

3. Ibunda Dra. Mardiah Mawar Kembaren M.A Ph.D, selaku Sekretaris

Program Studi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

4. Bapak Drs. Baharuddin, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang

telah senantiasa memberikan arahan, tenaga, meluangkan waktu dan

pikiran dalam menyelesaikan skripsi ini`

5. Bapak Dedy Rahmad Sitinjak, S.S., M.Si, selaku dosen penguji Program

Studi Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh dosen atau Staf Pengajar Program Studi Sastra Melayu Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Terima kasih kepada kak Tri dan bang Yogo, selaku Tata Usaha Program

Studi Sastra Melayu yang sudah membantu penulis mempersiapkan

segala urusan yang berkaitan dengan akademik.


8. Kedua orang tua yang tersayang, ayahnda Ismail dan ibunda Ponitik

Sinaga yang tercinta atas kasih sayang, dukungan, kesabaran dalam

mendidik, doa, dan motivasi yang menjadi semangat penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada kakak pertama penulis Youce Hastuti yang selalu memberikan

semangat pada penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

10. Kepada kakak kedua penulis Mastuty S.Kom, yang menjadi motivasi dan

selalu memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

11. Kepada abangda Thomas Sanjaya S.Kom, yang sudah memberi arahan dan

yang selalu melengkapi kebutuhan penulis sekaligus memberikan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Terima kasih syakila, ridho, sendu, akhtar, ainuha, yang selalu menjadi

semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat tersayang “Hamidah Sekeluarga” yaitu tengku, midah, husna,

yani, yang juga lagi berjuang dan selalu memberikan dukungannya dan

memberi kata semangat kepada penulis.

14. Terima kasih kepada Kos Gang.Turi yaitu Rani, Lusi, Fitri, Boy , yang

selalu memberi kata semangat dan bismillah kepada penulis sekaligus

melengkapi keperluan penulis.

Medan, 26 April 2021

Penulis

Purnama Sari

160702029
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................v

UCAPAN TERIMA KASIH...............................................................................vii

DAFTAR ISI......................................................................................................viiii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................6

1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................6

1.4.2 Manfaat Praktis........................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................7


2.1 Kepustakaan Yang Relevan............................................................................7
2.2 Teori Yang Digunakan...................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................12


3.1 Metode Dasar................................................................................................12
3.2 Lokasi Penelitian..........................................................................................13
3.4 Instrumen Penelitian....................................................................................13
3.5 Data dan sumber data...................................................................................14
3.6 Metode Pengumpulan Data..................................................................................15
3.7 Metode Analisis Data............................................................................................16

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................18
4.1 perfomansi....................................................................................................18
4.2 indeksikalitas................................................................................................42
4.3 partisipan......................................................................................................47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................49


5.1 kesimpulan......................................................................................................49
5.2 saran.................................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis

khatulistiwa. Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua

Australia, dan di antara dua samudra yaitu Samudra Fasifik dan Samudra Hindia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas kurang

lebih 17.000 pulau termasuk yang belum ada nama dan penghuninya dan

mempunyai 35 provinsi salah satunya provinsi Sumatera Utara.

Sumatera Utara adalah sebuah provinsi yang terletak di ibu kota Medan,

yang memiliki penduduk yang cukup banyak dan memiliki beragam suku dan

etnik, setiap suku atau etnik mempunyai bahasa masing-masing yaitu bahasa

indonesia dan bahasa daerah. bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, dan

sebagai bahasa negara. bahasa daerah bagi sebagian masyarakat merupakan

bahasa yang pertama kita kenal, yang mana digunakan dalam berkomunikasi dan

berinteraksi antar suku.

Budaya adalah sesuatu yang berkembang dan bergerak menuju titik

tertentu. Menurut ilmu antropologi , kebudayaan berarti keseluruhan system

gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dengan cara belajar (Koentjaraningrat,

1990:18). Kelompok etnik (suku bangsa) yang merupakan bagian integral dari

bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan sendiri. oleh karena itu, dalam

kehidupan bangsa Indonesia terdapat kebudayaan etnik sebagai salah satu aset
kultur yang tidak ternilai harganya. Sebuah tradisi lisan dalam konteks budaya

yang berbeda akan memiliki makna, pesan, dan fungsi yang berbeda Sibarani

(2012:325).

Bahasa sebagai lambang bunyi yang diwujudkan ke dalam dua bentuk

yaitu bentuk bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan lebih banyak digunakan

daripada bahasa tulisan, karena bahasa lisan mengungkapkan tuturan dengan

tekanan, nada, irama, dan jeda untuk memperjelas makna atau maksud pembicara.

Sedangkan bahasa tulisan merupakan ragam bahasa yang menggunakan tulisan,

dimana penulislah yang lebih tahu tentang apa yang ditulis.

Beragam budaya memiliki ciri khas dan keunikan tertentu di masing-

masing negara, salah satunya budaya Melayu. yang merupakan salah satu budaya

daerah yang ada di Sumatera Utara termasuk di Kabupaten Batubara tepatnya di

desa Suka Jaya Dusun IX kecamatan Tanjung Tiram.

Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram merupakan salah

satu desa yang terletak di pesisir pantai dan mayoritas penduduknya adalah suku

Melayu. Masyarakat yang tinggal di daerah ini merupakan masyarakat yang

bermata pencaharian sebagai nelayan. Masyarakat yang ada di daerah ini masih

memiliki dan melestarikan adat atau tradisi-tradisi yang ada pada budaya Melayu

salah satunya adalah tradisi mengayun anak.

Masyarakat Melayu mengatur kehidupan mereka dengan adat yang

dilaksanakan secara turun temurun sehingga menjadi peraturan yang harus

dipatuhi. Namun sekarang sebagian masyarakat merubah tata cara tradisi

mengayun anak setelah mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi hal ini tidak
membuat masyarakat di desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram

ingin melepaskan atau merubah adat di saat tradisi mengayun anak.

Tradisi tersebut merupakan bagian dari serangkaian upacara atau adat yang

sangat penting bagi masyarakat Melayu Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan

Tanjung Tiram Kabupaten Batubara. Karena menurut masyarakat yang ada di

Desa tersebut upacara mengayun anak merupakan salah satu bentuk tradisi dan

merupakan bentuk rasa syukur orang tua kepada Allah Subhanahu Wata`ala atas

kelahiran anak. Biasanya anggota keluarga melakukan tradisi tersebut dengan

mengundang para tetangga atau kerabat terdekat.

Tradisi mengayun anak merupakan suatu kegiatan sosial yang juga

melibatkan para warga untuk ikut serta dalam bekerja agar tercapainya tujuan

keselamatan bersama yang dilakukan antar warga tersebut. Dorongan dasar

manusia untuk mempertahankan dan melestarikan hidupnya diwujudkan dalam

hubungannya dengan manusia dan lingkungannya, baik secara langsung ataupun

tidak langsung.

Tradisi mengayun anak merupakan salah satu bagian dari kajian

antropolinguistik. Antropolinguistik adalah salah satu cabang linguistik yang

menelaah hubungan antara bahasa dan budaya. Harafiah (dalam Asija, 2015:4)

juga mengatakan bahwa Antropolinguistik menganggap bahwa faktor budaya

tidak bisa ditinggalkan dalam penelitian bahasa. Bahasa merupakan faktor yang

harus dipertimbangkan dalam kajian budaya dalam kehidupan mansusia.

Selanjutnya dalam mengkaji bahasa, kebudayaan, dan aspek-aspek lain

kehidupan manusia, pusat perhatian atau perhatian utama antropolinguistik


menurut (Duranti, 1997:14) ditentukan pada tiga topik/fokus penting, yaitu

performansi (performance), indeksikalitas (indexicality), dan partisipan

(participation). Melalui konsep performasi bahasa dipahami dalam proses

kegiatan, tindakan, pertunjukan komunikatif yang membutuhkan kreatifitas.

Masyarakat Melayu yang ada di desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan

Tanjung Tiram Kabupaten Batubara memiliki tata cara tersendiri saat melakukan

tradisi mengayun anak. Misalnya saat tradisi mengayun anak dilakukan yaitu

penampilan seperti sholawat, barzanji, marhaban, nyanyian anak . Adapun alat

yang digunakan seperti rebana, ayunan anak. Pihak atau kerabat yang terlibat

dalam peristiwa tutur.

Seperti yang sudah dikemukakan oleh penulis kalimat di atas

menunjukkan bahwa masyarakat Melayu Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan

Tanjung Tiram Kabupaten Batubara masih memelihara, menjaga, dan

melestarikan budayanya dengan baik oleh masyarakat penuturnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk

meneliti yaitu:

1). Performance yang terdapat pada Tradisi Mengayun Anak dalam

masyarakat Melayu di Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung

Tiram Kabupaten Batubara?


2). Indexicality Tradisi Mengayun Anak dalam masyarakat Melayu di Desa

Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara?

3). Participation dalam Tradisi Mengayun Anak masyarakat Melayu di

Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten

Batubara.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1). Menjelaskan Performance Tradisi Mengayun Anak dalam masyarakat

Melayu di Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram

Kabupaten Batubara.

2). Menjelaskan Indexicality Tradisi Mengayun Anak dalam masyarakat

Melayu di Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram

Kabupaten Batubara.

3). Menjelaskan Participation Tradisi Mengayun Anak dalam masyarakat

Melayu di Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram

Kabupaten Batubara.
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bahasa dan budaya

yang terlihat dalam kegiatan Tradisi Mengayun Anak pada Masyarakat

Melayu.

b. Menjadi sumber masukan dan juga bacaan bagi peneliti lain yang ingin

mengkaji tentang Tradisi Mengayun Anak pada Upacara Adat

Masyarakat Melayu dengan menggunakan teori Antropolinguistik.

c. Untuk melestarikan dan menjaga salah satu budaya yaitu budaya

Melayu .

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Memperkenalkan kepada pembaca bagaimana tradisi mengayun anak

pada masyarakat Melayu.

b. Memberikan informasi bagi setiap orang bahwa penting mengetahui

budaya Melayu

c. Untuk melestarikan dan menjaga salah satu budaya yaitu budaya

Melayu dalam tradisi mengayun anak.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kepustakaan Yang Relevan

Penulisan teori tidak terlepas dari kajian pustaka yang mana menggunakan

beberapa macam referensi atau rujukan untuk menerima data-data yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Penulis menggunakan beberapa referensi buku-buku

dan karya ilmiah yang berhubungan dengan judul ini. dibawah ini akan dibahas

tentang karya ilmiah yang berupa skripsi sebagai perbandingan dalam penelitian

ini yaitu sebagai berikut:

Syaroh (2017) dalam skripsi yang berjudul “Upacara Mengayunkan Anak

Etnik Melayu Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara”. Kajian makna dan

fungsi. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Melayu masih menghormati

budayanya, yaitu tampak dalam pelaksanaan upacara menga yun anak yang masih

dilakukan oleh etnik Melayu kualuh yang ada di kabupaten labuhan batu utara

sampai sekarang. Anak yang baru lahir disambut dengan penuh suka cita oleh

orang tua dan sanak keluarga, bahkan masyarakat setempat. Kegembiraan itu

tercermin pada upacara yang dilakukan setelah anak tersebut lahir. Di samping itu

timbul kesadaran dan kewajiban dari pihak orang tua dan keluarga, untuk

mengurus dan mengasuh anak tersebut sesuai dengan kebiasaan yang berlaku

dalam masyarakat. hubungan penelitian ini dengan penulis adalah peneliti dan

penulis sama-sama membahas tentang Tradisi Mengayun Anak . Perbedaan

penelitian ini dengan penulis yaitu daerah yang diteliti, penulis membahas Tradisi
Mengayun Anak Etnik Melayu Kualuh Kabupaten Labuhan Batu Utara sedangkan

penulis membahas Tradisi Mengayun Anak Pada Masyarakat Melayu Batubara.

Nasution (2016) dalam skripsi yang berjudul “ mengayunkan anak di Desa

Rumbio kecamatan Pnyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal”. Hasil dari

penelitian ini adalah dalam acara mengayunkan anak tidak lepas dengan system

kekerabatan yang dimiliki dengan masyarakat Rumbio yaitu dalihan na tolu

karena jika salah satu dari dalihan na tolu tidak ada maka dianggap tidak beradat.

Hubungan penelitian ini dengan penulis masih sama membahas tentang Tradisi

Mengayun Anak. Perbedaan penelitian ini dengan penulis yaitu peneliti membahas

etnik batak sedangkan penulis etnik Melayu.

Sitanggang (2016) dalam skripsi yang berjudul “Tradisi Marharoan Bolon

pada upacara adat masyarakat simalungun di kecamatan raya kahean: kajian

antropolinguistik”. hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Simalungun di

Raya Kahean menyebut istilah gotong royong yang mengandung nilai gotong

royong secara umum, yaitu marharoan bolon yang makna konseptualnya kompak

dan bersama-sama dalam melakukan suatu kegiatan yang besar dan terlibat dalam

masyarakat. hubungan penelitian ini dengan penulis adalah penelitian tersebut

sama-sama mengkaji menggunakan teori antropolinguistik. perbedaannya peneliti

membahas tentang gotong royong pada upacara adat masyarakat simalungun di

kecamatan raya kahean. Sedangkan penulis membahas tentang tradisi mengayun

anak pada masyarakat Melayu batubara.


2.2 Teori Yang Digunakan

Penelitian ini membutuhkan teori-teori yang dapat dijadikan acuan. Teori

merupakan unsur yang memberi pencerahan atau memecahkan suatu masalah

yang dihadapi oleh seorang penulis. Teori juga dapat memberi arahan terhadap

penulis sehingga mempermudah untuk menyelesaikan permasalahan.

Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

Antropolinguistik yaitu yang menjelaskan Perfomance, Indexikality, dan

Participation Duranti (Sibarani 2015:92).

2.3 Antropolinguistik

Teori Antropolinguistik Dalam perkembangannya teori pendekatan Antropolinguistik

dijabarkan dalam tiga aspek yaitu Performance (Penampilan) , Indexicality

(Indeksikalitas) , Participation (Partisipasi) . Performance (Penampilan) Pandangan

Chomsky mengenai performance dituntun oleh dua asumsi. Yang pertama adalah jika

membicarakan performance, berarti membicarakan persepsi dan produksi. Yang kedua

adalah bahwa metode ilmiah mengharuskan kita mengabaikan performance karena

performance merupakan subjek dari “keterlibatan memori, pengalihan perhatian dan

minat, dan kesalahan (baik acak ataupun mempunyai karakteristik)”. Sementara itu,

Hymes meninjau kembali dan memperluas pandangan Chomsky mengenai performance

dengan memasukkan sesuatu yang lebih daripada catatan prilaku yang dilakukan oleh

penutur ketika mereka berbicara. Bagi Hymes, seperti bagi para pendongeng dan ahli

antropologi estetika, performance merupakan ranah aksi sosial, yang mengemuka dari

interaksi dengan penutur lain dan oleh karena itu tidak dapat dibatasi dengan penggunaan

pengetahuan linguistik yang dikendalikan oleh seorang indivdu. Konsep ini lebih jauh

lagi diperjelas oleh Hymes dengan menyatakan bahwa “Performance bukanlah sesuatu
yang bersifat mekanik atau interior, sebagaimana yang ada dalam beberapa diskusi

linguistik, performance adalah sesuatu yang kreatif, disadari, dipelajari bahkan

memberikan inspirasi dari percakapan atau kejadian yang biasa”. Indexicality

(Indeksikalitas) Salah satu ranah penelitian yang paling penting dalam bidang

antropolinguistik.. Participation (Partisipasi) Participation dalam teori Antropolinguistik

merupakan interaksi keterlibatan dengan orang lain dalam berbahasa. Menurut Hymes

(1972) participation (penampilan) dapat ditemukan pada unit-unit perilaku tuturan

(speech behaviour) dan juga dalam aktivitas bertutur (speech activities).

Antropolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari variasi dan

penggunaan bahasa dalam hubungan perkembangannya dalam perkembangan

waktu, perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pola-pola kebudayaan

lain dari suatu suku bangsa. Komunitas tutur adalah suatu kelompok masyarakat

yang mempunyai repertoir verbal yang relatif sama terhadap norma-norma

pemakaian bahasa yang digunakan dalam masyarakat tersebut (Chaer, 2004:36).

Antropolinguistik menitikberatkan pada hubungan antara bahasa dan

kebudayaan di dalam suatu masyarakat seperti peranan bahasa di dalam

mempelajari bagaimana hubungan keluarga diekspresikan dalam terminology

budaya, bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan orang lain dalam

kegiatan sosial dan budaya tertentu, dan bagaimana cara seseorang berkomunikasi

dengan orang dari budaya lain, bagaimana cara seseorang berkomunikasi dengan

orang lain secara tepat sesuai dengan konteks budayanya, dan bagaimana bahasa

masyarakat dahulu sesuai dengan perkembangan budayanya . Sibarani (2004:50).

Selanjutnya dalam perkembangannya Duranti (2000:1) teori

antropolinguistik dijabarkan dalam tiga aspek penting, yakni performance,


indexicality, dan participation. Perfomance merupakan penggunaan bahasa secara

nyata dalam situasi komunikasi yang sebenarnya merupakan cerminan dari sistem

bahasa yang ada pada pikiran penutur. Indexikalitas menyangkut tanda yang

memiliki hubungan eksistensial dengan yang diacu. Participation dimaksudkan

sebagai keterlibatan penutur dalam menghasilkan bentuk tuturan yang diterima


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Dasar

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif

yang bersifat deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat-sifat suatu

individu, keadaan atau kelompok tertentu dan adanya hubungan antara satu

dengan yang lain di dalam masyarakat. Penelitian ini menyajikan kajian serta

analisis data secara langsung yang berhubungan antara penulis dengan

informan yang telah terkumpul dalam sumber data yang terpilih serta

dianalisis berdasarkan data yang diperoleh.

Tujuan penelitian diarahkan pada tradisi mengayun anak pada

masyarakat Melayu di Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram

Kabupaten Batubara. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode

kualitatif yang bersifat deskripsi karena sesuai dengan objek yang diteliti.
3.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian penulis adalah di Desa Suka Jaya Dusun IX

Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara,

yang mana masyarakatnya masih menggunakan budaya Melayu dan masih

aktif melakukan ritual adat salah satunya Upacara Mengayun Anak.

3.2 Instrumen Penelitian

Instumen penlitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki, menganalisis suatu masalah, dan

menyajikan data secara sistematis berdasarkan objek yang diteliti untuk

memecahkan suatu permasalahan. Alat-alat tersebut antara lain:

1. Alat Tulis

Alat tulis ini berupa beberapa kertas yang berisikan pertanyaan-


pertanyaan biasa atau disebut dengan quistioner, kemudian pulpen untuk
menulis dikertas-kertas tersebut.

2. Alat rekam

Alat rekam ini sangat berfungsi, dimana peneliti memang menggunakan


metode pengumpulan data simak dan cakap. Oleh karena itu peneliti
membutuhkan alat rekaman sebagai bukti yang bisa dipertanggung
jawabkan.

3. kamera

Kamera berfungsi sebagai bukti dokumentasi agar terdapat foto-foto


yang dapat membuktikan bahwa penelitian ini benar-benar dilakukan oleh
peneliti. Kamera ini bisa menggunakan kamera apapun atau sejenisnya
yang dapat menyimpan bukti dokumentasi lebih lanjut.

Sumber : (Mahsun,2017: 134).

3.3 Data Dan Sumber Data

Data yang dihasilkan berasal dari tuturan oleh informan. Sumber data

yang digunakan di dalam penelitian ini ada dua, yaitu data lisan dan data tulis.

Data lisan diperoleh dari informan langsung yang merupakan penutur asli

masyarakat melayu yang ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Berjenis kelamin pria atau wanita.

2. Berusia 25-56 tahun (tidak pikun).

3. Orang tua, istri atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu
serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya.

4. Berstatus sosial menengah.

5. Memiliki kebanggaan terhadap isoleknya.

6. Sehat jasmani dan rohani.

(sumber: Mahsun, 2017:142)


Informan Desa Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung

Tiram (sumber : purnama sari)

Wawancara dilakukan dirumah informan yang terletak di Desa


Suka Jaya Dusun IX Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara pada
sore hari pukul 14.00 – 16.00 WIB pada hari senin. Kemudian data tulis
didapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan peneliti
untuk dipertanyakan kepada informan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan


oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data
berupa:

1. Observasi

Metode observasi yaitu peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk


mendapatkan data dan informasi yang akan diteliti. Tujuannya untuk
memperoleh informasi-informasi yang terkait dengan yang dilakukan oleh
peneliti.

2. Wawancara

Metode wawancara yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada informan


dan memberikan kesempatan kepada informan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Peneliti juga akan mencari data menggunakan buku-buku
dan karya ilmiah yang ada. Dan menjadikannya sebagai kumpulan data atau
informasi. Ada beberapa metode yang dilakukan saat wawancara:

a. Metode Simak

Metode simak yaitu menyimak untuk memperoleh data dengan penggunaan


bahasa secara lisan namun berkaitan juga dengan penggunaan bahasa secara
tertulis. Metode simak memiliki teknik dasar yaitu teknik sadap. Teknik
sadap juga disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya
penyimakan diwujudkan dengan penyadapan (Mahsun,2017:92).

Selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik
simak libat cakap, simak bebas libat cakap, catat, dan teknik rekam
(Mahsun, 2017 :92). Penelitian ini melakukan teknik libat cakap
dikarenakan peneliti melakukan penyadapan wajib berpatisipasi sambil
menyimak, berpatisipasi dalam pembicaraan,dan menyimak dalam
pembicaraan.

b. Metode Cakap

Metode cakap terjadi karena disebabkan pleh cara yang ditempuh dalam
penyediaan sebuah data yaitu dengan percakapan antara peneliti dan
informan. Teknik cakap ini memiliki dasar teknik pancing, dimana peneliti
mencoba memancing pembicaraan kemudian narasumber akan mulai
bercakap dan memberikan beberapa informasi. Teknik dasar tersebut
dijabarkan dalam dua teknik lanjutan, yaitu teknik lanjutan cakap semuka
dan cakap tak semuka (Mahsun,2017:95). Penelitian ini menggunakan
teknik lanjutan semuka dimana peneliti akan berhadapan langsung dengan
informan.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah metode atau cara peneliti dalam mengelola
data mentah sehingga menjadi data akurat dan ilmiah. Adapun langkah-
langkah yang penulis lakukan di dalam analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Menulis data yang diperoleh dari lapangan.

2. Data diklasifikasikan sesuai objek penelitian.

3. Data dianalisis sesuai dengan teori.


4. Data ditulis dalam laporan penelitian.

5. Membuat kesimpulan dari data yang diperoleh.


BAB IV
PEMBAHASA
N

Tradisi mengayun anak dalam masyarakat Melayu Batubara merupakan

salah satu kebiasaan yang masih dipertahankan dan terus berkembang dari waktu

ke waktu . Tradisi mengayun anak ini dilakukan 40 hari setelah kelahiran anak.

Tradisi mengayun anak ini dapat dikaji berdasarkan teori Antropolinguistik yakni

Performance, Indexicality, Dan Participation .

No Tahap-Tahap Pelaksanaan Dalam Tradisi Mengayun Anak


1. Shalawat yang dibawakan oleh kelompok marhaban.
2. Al-Barzanji yang dibawakan oleh salah satu anggota marhaban.
3. Menabalkan nama bayi, oleh orang tua, petua adat, anggota keluarga atau
kerabat lainnya.
Marhaban yang dibawakan oleh kelompok marhaban dan menyanyikannya
dengan cara berdiri.
4. Doa yang dibawakan oleh salah satu anggota marhaban.
5. Senandung yang dibawakan oleh kelompok marhaban.

4.1 Perfomansi (perfomance)

Performance (Penampilan) dalam tradisi mengayun anak dapat berupa

sholawat, al-barzanji, nyanyian anak, dan doa. Hanya orang yang telah memiliki

pengalaman dan pengetahuan dalam acara-acara adat yang tahu betul mana yang

harus ditampilkan dalam tradisi mengayun anak.

No Keterangan Uraian
1. Sholawat Pembacaan shalawat dibawakan oleh kelompok
anggota marhaban.
2. Al-Barzanji Berzanji atau Barzanji ialah suatu doa-doa, pujian-

pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw

yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang

biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan,

pernikahan dan maulid Nabi Muhammad

Shallallahu`alaihi wasallam. Pembacaan Al-Barzanji

biasanya dibawakan oleh salah satu anggota

marhaban.

3. Menabalkan nama Ibu bayi didampingi ayahnya menggendong


dan Marhaban
bayi dan berkeliling mendatangi petua adat dan

anggota keluarga yang lainnya. Satu orang bertugas

membawa baki untuk tempat gunting dan satu orang

lagi membawa baki yang di atasnya terdapat mangkuk

sebagai tempat rambut bayi yang dipotong. Di dalam

mangkuk diisi air dengan beberapa bunga mawar.

Setiap anggota keluarga atau kerabat yang dihampiri

harus memotong sedikit rambut bayi, lalu

memasukkannya kedalam mangkuk. Kemudian tubuh

bayi dibersihkan dan dipakaikan pakaian yang baru.

Setelah itu bayi dimasukkan kedalam ayunan dan

Kedua orang tua bayi duduk dekat ayunan . dan

dilanjutkan dengan upacara tepung tawar oleh para

anggota keluarga dan kerabat lainnya, sementara

kelompok marhaban masih dalam posisi berdiri


menyanyikan marhaban. Marhaban menggambarkan

bahwa tamu yang datang disambut dan diterima

dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta

dipersiapkan baginya ruangan yang luas untuk

melakukan apa saja yang diinginkannya.

4. Doa Setelah upacara tepung tawar, kelompok marhaban


pun selesai menyanyikan marhaban. Dilanjutkan
dengan penabalan nama secara resmi dan diiringi
pembacaan doa oleh salah satu anggota marhaban.
Doa adalah permohonan atau permintaan kepada

Allah Subhanahu Wataala atas hajat yang sudah

dilakukan. Dan senandung berarti nyanyian atau

alunan lagu dengan suara lembut untuk menghibur diri

atau menidurkan bayi.

5. Senandung Selesai penabalan nama dan pembacaan doa,


kemudian bayi dimasukan ke dalam ayunan.
Kemudian saat bayi dalam ayunan, kelompok
marhaban kembali berdiri sambil menyanyikan
nyanyian anak secara bergiliran oleh anggota
marhaban. Biasanya pada bait pertama dan kedua syair
dinyanyikan secara sendiri dan pada bait ketiga dan
keempat, semua kelompok marhaban ikut
menyanyikannya. Bahkan terkadang undangan dan
keluarga juga ikut menyahutinya.
1. Al-Barzanji

Judul Bahasa Arab Terjemahan

al-barzanji Bismillahirrahmanirrahim. Dengan menyebut nama allah

merupakan Abtadiul Imlaa yang maha pengasih lagi maha

doa-doa, Bismidzdzatil Aliyyah. penyayang.

pujian- Mustadirran Aku mulai menulis barzanji ini

pujian dan Faydhalbarakati Alama dengan menyebut nama allah

penceritaan Analahu Wa Awlah. dzat yang maha tinggi.

riwayat nabi Wa Utsanni Bihamdin seraya memohonkan berkah

Muhammad Mawariduhu Saighatun yang berlimpah (untuk nabi

Shallallahu Haniyyah. Shallallahu `alaihi wasallam)

`alaihi Mumtathiyan Minasy melebihi nikmat yang telah dia

wasallam Syukril Jamili Mathayah. karuniakan dan berikan

yang Wa Ushalli Wa Usallimu kepadanya.

dilafalkan Alannuril Mawshufi Aku panjatkan puja dan puji

dengan Bittaqaddumi Wal (kepadanya) dengan hati yang

suatu irama Awwaliyyah. tulus ikhlas.

atau nada Al Mutanaqqili Fil Ghuraril Lalu, mengucapkan syukur,

yang biasa Karimati Wal Jibah. sebagai suatu paduan yang baik

dilantunkan Wa Astamnihullaha Ta‘Ala bagaikan perpaduan antara

ketika Ridh Wanan Yakhushshul pengendara dan kendaraannya.

kelahiran, Itratath Thahiratan Aku bersalawat serta bersalam

khitanan, Nabawiyyah. kepada nabi Shallallahu `alaihi

pernikahan Wa Ya‘Ummush Shahabata wasallam, yang cahayanya


dan maulid Wal Atba‘A Wa Man Walah. (hidayahnya) telah ada saat

Nabi Wa Astajdihi Hidayatan zaman azali.

Muhammad Lisulukis Subulil Wadhihatil Cahaya itu berpindah-pindah

Shallallahu Jaliyyah. turun temurun di antara orang-

`alaihi Wa Hifzhan Minal orang mulia (kakek moyang

wasallam. Ghawayati Fikhithathil beliau), yang tampak pada dahi

Albarzanji Khatha I Wa Khuthah. mereka.

dibacakan Wa Ansyuru Min Qishshatil Aku memohon kepada allah

oleh selah Mawlidin Nabawiyyi SWT, semoga dia

satu Burudan Hisanan‘Abqariyy mengkhususkan rida-Nya bagi

anggota ah. keluarga nabi SAW yang suci.

marhaban Nazhiman Minan Juga kepada para sahabat, para

yang Nasabisysyarifi‘Iqdan tabi`in dan segenap orang yang

kemudian Tuhallal Masami‘U mencintainya.

anggota Bihulah. Aku memohon petunjuk

marhaban Wa Asta‘Inu Bihawlillahi kepada-Nya agar dapat

lainnya ikut Ta‘Ala Wa Quwwatihil menempuh jalan yang jelas dan

menyahutin Qawiyyah. terarah.

ya. Fainnahu La Hawla Wala Juga memohon kepada-Nya

Quwwata Illa Billah. agar dipelihara dari

“Atthirillaahumma ketergelinciran yang

Qobrohul kariim Bi Arfin menyebabkan terjerumus

Sadziyyin min Sholaatin Wa kedalam kekeliruan.

Tasliim. Alloohumma Sholi Aku paparkan sebagian kisah


Wasallim Wabari Alaih.” kelahiran nabi Shallallahu

Wa Lammaa Aroodalloohu `alaihi wasallam yang

Ta'alaa Ibrooza keindahannya bagaikan kain

Haqiiqotihil burdah yang ditenun oleh

Muhammadiyyah. orang-orang yang sangat ahli.

Wa Idzharuhu Jisman Wa Aku susun untaian permata

ruuhan Bi Shuurotihi Wa nasab yang mulia (nabi

Ma'naah. Shallallahu `alaihi wasallam)

Naqolahuu Ilaa Maqorrihii yang keindahannya menghiasi

Min Shodafatin pendengaran orang-orang yang

Aaminatazzuhriyyah. mendengarkannya.

Wa Khosshohaal Qoriibul Aku pun memohon

Mujiibu Bi Antakuuna pertolongan kepada Allah

Ummal Mushthofaah. Subhanahu Wataala dengan

Wa Nuudiya Fiss kekuasaannya yang maha kuat.

samawaati Wal Ardhi Bi Karena sesungguhnya tidak

Hamlihaa Li ada daya dan kekuatan kecuali

Anwaarihidzatiyyah. dengan pertolongan allah.

Wa Shobbaa Kullu Shobbin Ya allah, siramilah pusara nabi

Lihubuubi Nasiimi Shobaah. yang mulia dengan wewangian

Wa Kusiyatil Ardhu Ma’da yang semerbak berupa salawat

Thuuli Jadbihaa Minan dan salam.

Nabaati Hulalan Ketika allah berkehendak

Sundusiyyah. untuk menampilkan hakikat


Wa Aina'atits Tsimaaru Wa jati diri nabi yang terpuji.

Adnasy Syajaru Liljaanii Dan menampakkannya dalam

Janaah. bentuk jasa dan roh insan yang

Wanathoqot Bi Hamlihii kamil.

Kullu Daabbatin Li Maka allah memindahkan

Quroisyin Bi Fishoohil nurnya ketempat yang

Alsunil Arobiyyah. disediakan untuknya yaitu di

Wa Khorrotil Asirrotu Wal dalam kandungan Siti Aminah

Ashnaamu Alal Wujuuhi Az-Zuhriyyah.

Wal Afwaah. Yang mendekatkan lagi maha

Wa Tabaasyarot Wuhuusyul memperkenalkan doa telah

Masyaariqi Wal Magooribi mengkhususkan Siti Aminah

Wa Dawaaabbuhal sebagai ibu dari insan

Bahriyyah. pilihannya.

Wahtasatil Awaalimu Diserukan di langit dan di

Minass Suruuri Ka’sa bumi, bahwa aminah telah

Hummayyaah. mengandung Nabi Shallallahu

Wa Busyirotil Jinnu Bi `alaihi wasallam yang

Idzlaali Zamanihi bergelimang cahaya.

Wantakahatil Kahaanatu Maka berhembuslah angin

Wa Rohbatir Rohbaaniyyah. sepoi-sepoi yang membawa

Wa Lahija Bi Khobarihi kesuburan untuk menyambut

Kullu Hibrin Khobiirin Wa kelahirannya.

Fil Khulaa Husnihi Taah. Bumi yang tadinya tandus


Wa Utiyat Ummuhu Fil dalam kurun waktu yang cukup

Manaami Fa Qiila Lahaa panjang, sejak saat itu dihiasi

Innaki Qod Hamalti oleh tumbuh-tumbuhan yang

Bisayyidil Aalamiina Wa hijau keindahannya bagaikan

Khoiril Bariyyah. kain sutera.

Wa Sammiihi Idzaa Pepohonan berbuah lebat,

Wadho'tihii Muhammadan buahnya masak, serta mudah

Liannahu Satuhmadu dijangkau oleh orang yang

Uqbaah. hendak memetiknya.

“Athirillahumma Qobrohul Semua ternak orang-orang

Kariim Bi Arfin Syadziyyin quraisy mengobarkan masa

Min Sholaatin Wa Tasliim.” kandungannya dengan bahasa

Wa Lamma Tamma Min arab yang fasih.

Hamlihi Syahrooni Alaa Semua singgasana para raja

Masyhuuril Aqwaalil dan berhala terjungkal runtuh

Marwiyyah. jatuh ke tanah.

Tuwuffiya Bil Madiinatil Seluruh hewan darat di timur

Muawarroti Abuuhu dan di barat serta hewan-hewan

Abdullah. laut ikut bergembira

Wa Kaana Qodij Taaza Bi menyambut kelahirannya.

Akhwaalihi Baniiy Adiyyin Seluruh alam semesta dipenuhi

Minaththoo’ifatin kegembiraan menyambut

Najariyyah. kelahiran dambaannya.

Wa Makatsa Fiihim Jin mendapat berita bahwa


Syahron Saqiiman Yu’aanu masa kelahiran nabi

Suqmaahu Wa Syakwaah. Shallallahu `alaihi wasallam

Wa Lamma Tamma Min telah dekat (dengan ditutupnya

Hamlihi Alaar Roojihi langit untuk mereka), dan

Tis’atu Asyhurin semua tenung (peramal) tidak

Qomariyyah. berdaya lagi serta para rahib

Wa Aana Lizzamaani An merasa takut (kehilangan

Yanjaliya Anhu Shidrohu . kedudukannya).berita akan

Hadoro Ummahu Lailata kelahirannya menjadi buah

Maulidihi Asiyyaatu Wa bibir orang-orang alim, mereka

Maryamu Fii Niswatin tenggelam membicarakan sifat

Minal Hadziirotil dan akhlaknya yang baik dan

Qudshiyyah. terpuji.

Wa Akhodzal Makhoodu Ibunya didatangidalam

Fawaladathu Shollallahu tidurnya, lalu dikatakan

Alaihi Wasalam Nuuron kepadanya bahwa engkau telah

Yatala’lau Sannah. mengandung penghulu seluruh

makhluk dan manusia yang

paling baik.

Apabila engkau telah

melahirkannya, berilah ia nama

muhammad, karena dia kelak

akan menjadi insan yang

terpuji sepak terjangnya.


Ya allah, siramilah pusara nabi

yang mulia dengan wewangian

yang semerbak berupa salawat

dan salam.

Setelah kandungannya genap

dua bulan, menurut riwayat

yang terkenal ayahnya yaitu

abdullah wafat di madinah.

Yaitu setelah bersilaturahmi

mengunjungi paman-paman

dari pihak ibunya, yakni orang-

orang Bani`Adi dari golongan

Bani Najjar.

Dia tinggal bersama mereka

selama satu bulan dalam

keadaan sakit, mereka ikut

berduka cita atas keluhan dan

sakit yang dideritanya.

Ketika genap sembilan bulan

Qamariyah masa

kandungannya, menurut

pendapat yang kuat.

Dan sudah tiba masanya bagi

zaman untuk membuka


lembaran-lembaran baru yang

dinanti-nantikannya.

Maka pada malam

kelahirannya datanglah Siti

Aminah melahirkan nabi

Shallallahu `alaihi wasallam

yang bergelimang cahaya.

Wajahmu bersinar bagaikan

matahari, malam yang gelap

menjadi terang benderang

karenanya.

Yaitu, pada malam

kelahirannya yang membawa

kegembiraan dan kebanggaan

bagi agama.

Pada hari putri Wahb (Siti

Aminah) melahirkannya, ia

memperoleh kebanggan yang

belum pernah diraih oleh kaum

wanita.

Putri Wahb telah

menghadiahkan seorang anak

bagi kaumnya yang lebih

utama daripada anak yang


pernah dikandung oleh

Maryam, perawan suci

sebelum itu.

Dengan kelahirannya maka

tibalah masa permulaan

kehinaan dan bencana yang

akan dialami oleh orang-orang

kafir.

Ucapan selamat yang

disampaikan oleh yang tak

berwujud datang bertubi-tubi,

mereka mengatakan bahwa

telah lahir kedunia manusia

pilihan (Allah), dan ucapan

selamat itu memang sudah

selayaknya disampaikan.

Mengingat hal tersebut, maka

dianjurkan berdiri pada saat

disebutkan kisah kelahiran

yang mulia, menurut pendapat

para imam ahli riwayat dari

ahlul`ilmi.

Alangkah beruntungnya

seseorang yang tujuan utama


dambannya ialah menghormati

Nabi Shallallahu `alaihi

wasallam.

3. MARHABAN

Judul Bahasa Arab Terjemahan

Marhaban Marhaban Yaa Marhaban, Selamat datang wahai

merupakan Marhaban Jaddalhusaini selamat datang, wahai

langkah Marhaban. selamat datang, selamat

selanjutnya Yaa Nabii Salamun Alaika, Yaa datang datuk Husain,

setelah Rosuul Salamun Alaika. selamat datang.

pembacaan Yaa Habiib Salam Alaika, Wahai nabi, semoga

albarzanji Sholawaa Tullooh Alaika. kesejahteraan

dilakukan. Asyrokol Badru Alainaa, Fakh terlimpahkan kepadamu,

Marhaban Tafatc Minhul Buduuru. wahai rasul, semoga

menggambar Misylahus Nikmaa Ro Ainaa, Quth kesejahteraan

kan bahwa Thuyaa Wajhassuruuri. terlimpahkan kepadamu.

tamu yang Angta Syam Sun Antabadru, Wahai kekasih allah,

datang Angtanuu Rungfauqonuri. semoga kesejahteraan

disambut dan Angta Iksiiruwwagholii, Angtamish terlimpahkan kepadamu,

diterima Baahush Shuduuri. semoga salawat dari allah


dengan Yaa Habiibii Yaa Muhammadu, terlimpahkan kepadamu.

lapang dada, Yaa A'ruusal Khoofi Qoini. Telah terbit bulan

penuh Yaa Mu Ayyad Yaa Mumajjad, Yaa purnama di atas kita,

kegembiraan Imaa Mal Qiblataini. maka lenyaplah cahaya

serta Marro Aawajhaka Yas A'd, seluruh bintang

dipersiapkan Yaakariimalwalidaini. karenanya.

baginya Haudhukash Shoofil Mubarrod, Keindahan yang serupa

ruangan yang Wirdunaa Yaumannusyuuri. denganmu sama sekali

luas untuk Maa Ro Ainaal I'isahannatc, belum pernah kami lihat,

melakukan Bissuroo Illaa Ilaika. wahai orang yang

apa saja yang Walghomaa Mat Qod Azhollatc, berwajah gembira.

akan Wal Malaa Sholluu Alaika. Cahaya hidayahmu

dilakukanny. Wa Ataakal Uuduyabkii, adalah matahari yang

Marhaban Watadzallalbaina Yadaika. menerangi kegelapan,

dilakukan Wastajaa Rotc Yaa Habiibii, dan keindahan

secara I'ndakazh Zhobyunnufuuru. penampilanmu adalah

bersama- 'Indamaa Syaduul Mahaamil, rembulan pada malam

sama dan Watanaa Daulirrohiil. purnama, cahaya

dibaca sambil Ji Tuhum Waddam Usaa Il, hidayahmu berada di atas

berdiri Qultuqiflii Yaa Daadaliilu. cahaya hidayah lainnya.

dengan Hal Tuhammil Lii Rosaa Iil, Engkaulah logam mulia

penuh rasa Ayyuhaa Syaauquljaziilu. yang sangat didambakan,

hormat Nahwahaa Tiikalmanaazzil, Bil engkaulah pelita hati.

dengan A'siyyi Walbukuuri. Wahai kekasihku, wahai

anggota
marhaban Kullumang Fil Kauni Haamuu, muhammad, wahai

yang lainnya. Fiikayaa Baahiil Jabiini. pengantin (orang-orang

Walahum Fiikaghoromun, Waasy yang paling tampan)

Tiyaa Quwwahaniinun. diseluruh jagat.

Fiima 'Aaniikal Anaamu, Wahai orang yang

Qodtabbadatc Haa Iriina. dikukuhkan, wahai

Angta Lirrusuli Jitaamu, Angtalil muhammad, wahai imam

Maulaa Syakuuru. dua kiblat.

'Andukalmiskiinuyarjuu, Fadhlaka Orang yang memandang

Jammal Ghofiiru. wajahmu akan bahagia,

Fiika Qod Ahsantu Zhonnii, Yaa wahai orang yang mulia

Basyiiru Yaa Nadziiru. kedua orang tuanya .

Fa Aghiyatsii Yaa Malaadzii, Fii Telagamu yang bersih

Mulimmaatil Umuuri. dan sejuk adalah tempat

Sa A'da 'Abdurruttajall, Falakal tujuan kami pada hari

Washful Hasiinu. berbangkit nanti.

Laysa Azkaa Mingkaa Ashlan, Kami belum pernah

Qothuyaa Jaddal Husaini. melihat unta

Fa'alaikalloohushollaa, Da Imaan mengeluarkan suaranya

Thuuladuhuuri. pada malam hari karena

Yaa Waliyyaal Hasanaati, angin di ajak berjalan

Yaarofii'addarojaati. kecuali kepada engkau.

Kaffir Anniddunuuba, Waghfir Awan selalu

'Annissayyi'aati. menaungimu, dan


Angtaghoffaarul Khothooyaa, seluruh malaikat

Waddunuubil Muubiqooti. memohonkan salawat

Angtasattaarul Masaawii, untukmu.

Wamuqiilul A'sarootsi. Batang kurma datang

Aalimussirriwa Akhfaa, kepadamu seraya

Mustajiibudda A'waati. menangis kerinduan dan

Robbifaarhamnaa Jamii Aa, meminta kepadamu

Bijami'ish Shoolahaati. untuk dinaiki.

Washolatulloohi Taghsyaa, Kijang liar datang

'Addatahriirissuthuuri. kepadamu dengan jinak,

Ahmadal Haadii Muhammad, hai kekasihku meminta

Shoohibaawaj Hilmuniiri. perlindungan supaya

Wamuhayyakkasy Syamsi Mingka tidak diburu.

Mudhii U'asfarotc Anhulailatun Pada saat mereka telah

Ghoroo'u. Lailatulmalaulidilladzii mengikat semua

Kaanaliddiin Suruurubbiyaumihii perbekalannya pada

Wazdihaa'u. pelana unta

Yaumanaalat Biwadh'ihibnatu kendaraannya, dan

Wahabimmingfa Khoorimmaa Lam seluruh kaum berseru

Tanalhunnisaa. Wa Aatatc mengeluarkan aba-aba

Qoumahaa Biafdhola Mimmaa untuk berangkat.

Hamalatc Qoblu Aku datang kepada

Maryamul'adroo'u. Mauliduka Na mereka dengan air mata

Minhu Fi Thooli'ilkufri Wabaalun yang bercucuran, seraya


Alaihim Wawabaa'u. Watawalact berkata, “berhentilah

Busyrol Hawaatifi Angqodwulidal sejenak untukku, wahai

Mushthofaa Wahaqqolhanaa'u. penuntun jalan”.

Haadzaa Waqodis Dan bawalah pesan-

Tahsanalqiyaama Ingdadzikri pesan ini dariku untuk

Maulidihisy Syarifi A'immatudz memuaskan rasa rindu

Dzauri Waayatiwwaro Wiyyah, yang menggebu-gebu.

Fathuy Baalimang Kepada penduduk

Kaanata'azdiimuhu Shollalloohu rumah-rumah yang jauh

'Alaihiwasallamaghooyatamaroo yang selalu kurindukan

Mihii Wamarmaahu. pada setiap petang dan

Wabaroza Shollalloohu 'Alaihi pagi hari.

Wasallama Waa Dhiayyadaihi 'Alal Seluruh makhluk yang

Ardhi Roofi 'Arro Sahuu Ilassamaa berada di alam ini

Il'aliyyah, mencintaimu, wahai

Muumiyab Bidzaalikarrof 'Illaa orang yang bersinar

Suudadi Hii Wa 'Ulaah, keningnya.

Wamusyiiron Ilaa Rif Ati Qoqrihii Mereka mabuk

'Alaa Saa Iril Bariyyah, kepayang, rindu dan

Wa Annahul Habiibulladzii sayang kepadamu.

Hasunatc Thibaa 'Uhu Wasajaa Seluruh manusia yang

Yaah, menelusuri hakikat jati

Wada'utc Ummuhu Abdalmuth dirimu tenggelam dalam

Thulibi Wahuwa Yathuu Fabihaa kebingungan.


Tiikal Baniyyah, Engkau adalah penutup

Fa Aqbala Musri Awwanazdoro para rasul, engkau adalah

Ilaihi Wabalaghominassukuruuri hamba yang banyak

Munaah, bersyukur kepada

Wa Adkholahul Ka'batalghorroo tuhannya.

Awaqoo Mayad Pelayanmu yang miskin

'Uubikhuluuushinniyyah, ini mengharapkan

Wayasy Kurulloohuta'aalaa 'Alaa karuniamu yang

Maamannabbihii Alaihi Wa berlimpah.

A'thooh, Hanya kepada engkaulah

Wawulida Shollalloohu 'Alaihi aku berbaik prasangka,

Wasallama Nazdii Fammakhotuu wahai pembawa berita

Nammaqthuu 'Assurri Byadil Qud gembira, wahai pemberi

Rotil Ilaahiyyah, peringatan.

Thoyyiban Dahiinammak Huulatab Tolong dan

Bikuhlil'inaa Nati 'Ainaah, selamatkanlah aku, wahai

Waaqiila Khotanahu Jadduhuu orang yang mampu

Ba'dasab'i Ling Sawiyyah, menyelamatkan orang

Wa Aulama Wa Ath 'Ama lain dari neraka sa`ir.

Wasammaa Humuhammadaw Wa Wahai orang yang dapat

Akroma Mats Waah. menolongku, wahai

Aththiril Laahumma Qobrohul orang yang dapat

Kariimi Bi'ur Fingsadiyyim Ming melindungiku dari hal-

Shollatiw Watasliim, hal yang sulit.


Alloohumma Sholi Wasallim Berbahagialah orang

Wabari Alaih, yang berusia panjang dan

Wakaana Shollalloohu Alaihi dihindarkan dari

Wasallama Syadi Dal Hayaa kesedihan.

Iwattawaa Dhu' Yakh Shifa Na'lahu Karena cinta kepadamu,

Wayar Qo'u Syaubahu Wayahlubu wahai bulan yang tampak

Syaa Tahuu Wayasiiru Fikhid Mati jelas pada malam

Ah Lihii Bisiiroting Sariyyah, purnama, sifat yang baik

Wayuhibbulfaqoroo A Walsaa hanyalah ada pada

Kiina Wayah Lisu dirimu.

Ma'ahumwaya'uudumar Dhoo Hum Tiada seorangpun yang

Wayusayyi'u Janaaizahum lebih bersih

Walaayahqiru Faqiiron Adqo keturunannya daripada

'Ahulfaqruwa Asywaah, engkau, wahai datuk

Wayaqbalulma 'Adzirota Wala husain.

Yuqoo Bilu Ahadan Bimaa Yukrohu Semoga allah

Wayam Syii Ma 'Alarmalati Wadza mencurahkan salawatnya

Wil 'Ubuudiyyah, kepadamu selama masih

Walaa Yahaabulmuluuka Wauagh tetap berjalan.

Dhobulillahi Ta'alaa Wayar Dhoo Wahai tuhan yang

Liri Dhooh, Wayamsyii Kholda menguasai semua

Ashhaa Bihiiwayaquulu Kholluu kebaikan, wahai tuhan

Zhohrii, yang maha tinggi

Lilmalaa Ikatirruuhaa Niyyah, kedudukannya.


Wayarkabulba' Iiro Walfasa Hapuskanlah semua dosa

Walbaghlata Wahimaa diriku, dan ampunilah

Robba'dhulmuluuki Ilaihi Ahdaah, semua kesalahanku.

Waya'shibu Alaa Bath Nihil Engkaulah maha

Harominaljuu I Waqod Uutiya pengampun semua

Mafaa Tiihal Khozaa kesalahan dan dosa yang

Iniilardhiyyah, membinasakan.

Waroo Wadathul Jibaalu Bi Engkaulah maha pemaaf

Angtakuu Nalahu Dzahabang Fa terhadap semua

Abaah, keburukan (kejahatan),

Wakaana Shollalloohu Alaihi dan yang dapat

Wasallama Yuqillullagh mengenyahkan semua

Wawayabda Uman Laqiyahu halangan dan rintangan.

Bisalaam, Engkau maha

Wayuthiilsh Sholaata Wayaq mengetahui rahasia dan

Shurulkhuthoba Alkhumu I'yyah, yang tersembunyi juga

Wayataa Allafu Ahlash Sharofi maha memperkenankan

Wayukrmu Ah Lalfadhli semua doa.

Wayamzahu Walayaquulu Illaa Wahai tuhan, rahmatilah

Haqqoyyuhibbuhulloohu Ta kami dan hapuskanlah

'Alaalaa Wayar Dhooh, segala keburukan kami.

Wahaanaa Waqofa Binaa Jawaa Wahai tuhan, rahmatilah

Dulmaqoo Li 'Anith Thiroo Difil kami dengan segala

Halbatil Bayaaniyyah, kebaikan.


Walagho Dhoo 'Inul Imlaa Ifii Semoga allah

Fadaa Fidil Ii Dhoohi Hungtahaah. melimpahkan salawat

kepada Ahmad (nabi

Shallallahu `alaihi

wasallam) sebanyak

tulisan yang tertera pada

baris-baris ini.

Pujianku untuk pembawa

hidayah, (Muhammad)

yang memiliki wajah

yang bercahaya.

4. DOA

Judul Bahasa Arab Terjemahan

Setelah Bismillaahirrohmaanirrohiim Ya allah, wahai dzat

marhaban Allohummaj 'Alnaa Yaamaulanaa Li yang abadi

selesai Aalaa Ika Dzaakiriin, Walinagh Maaika anugerahnya kepada

dilaksanakan Syaakirin, Wa Alaa Qodhoo Ika manusia, wahai dzat

para hadirin Wabalaa Ika Waqoda Rika Minash yang membuka lebar

diperbolehkan Shoobirina Minalhalaali Mazuu Qiina kedua tangannya

duduk. Dan Wa A'nil Haroomi Ma'shuumiin, Wafil dengan pemberian,


selanjutnya Jinaa Ni Muna 'Imiin, Wa'aninniiroo wahai dzat yang

adalah Nimuba'idiin, Wa Ilaa Wajhika mempunyai

pembacaan Wawajhinabiyyika Sayyidinaa pemberian-

doa yang Wamaulaanaa Muhammading pemberian yang

dibawa oleh Shollillahum Ma'alaihi Wasallim luhur, limpahkanlah

salah satu Yaarobbi Naathirii Na Mutamatti rahmat kepada

anggota Ii'naruddanaalloohummalaika junjungan kita nabi

marhaban. Maroddang Jamiilang Tsalatsaw Walaa muhammad saw.

Taj A'lilloohummasy Syaithooni Alainaa Yaitu sebaik-

Fii Saairilhaalati Walaa Iidalmamaatc, baiknya manusia di

Walaqoblahuu Walaa Ba'dahu dalam perangainya.

Kaidawwalaa Sabilaw Atsibnallohum Ampunilah

Ma 'Alaa Qiroo Atinaa Haa Dzihii kepadanya, wahai

Waghoiri Haa Tsa Waabangjaziilaw Wa dzat yang

Ajromingka Adhiimaw Wataqobbal mempunyai

Haminnaa Bifadh Lika Wakaro Mika keluhuran pada hari

Qobuulan Hasanan Hamiilanjaliilan Ij ini. limpahkanlah

A'lilloohumma Yaa Maulaana Tsaawaa juga rahmat kepada

Ba Maa Qoro Naa Huwakabbar Naa keluarganya dan

Huwa Hallalnaa Huzi Yaa Datang Fii para sahabatnya

Syaronnabiyyil Akromi Shollalloohu dengan penuh

Alaihi Wasallam. keselamatan.


5. SENANDUNG

No Syair Makna

1. “Mengayun” Adapun makna dari

Dengan bismillah kami mulai nyanyian tersebut

Alhamdulillah sholawat kan nabi adalah setiap bait demi

Dengan takdir ilahi robbi bait tersebut

Sampai lah maksud yang di cintai mengandung unsur

Seorang anak cinta yang lama pendidikan terutama

Sekarang sudah kami terima tentang tata krama, adab,

Karna hajat ibu bapaknya sopan santun dalam

Kami ayunkan bersama sama beragama,

Dipanggilkan kami orang sekalian bermasyarakat,

Oleh ibumu bapakmu tuan berbangsa, dan

Serta diberi minum dan makan bernegara. Setiap kata

Minta kan syukur kepada tuhan juga bermakna nasehat-

Syukur kepada allah ta`ala nasehat atau peringatan,

Karna mendapat buah hatinya sebab dan akibat dari

Memberi sedekah beberapa pula perbuatan manusia jika

Dengan sekedar apa yang ada jahat dibalas dengan

Kur semangat pintamu tuan jahat, baik dibalas

Jangan termamang didalam dengan baik.

ayunan Penyampaian atau

Bersama sama kami ayunkan nyanyian kalimat-

Mana yang salah harap maaf kan kalimat juga bermakna


2. Mohon Dan Pinta sebagai media hiburan

Oh tuhan ku datang padamu karena disampaikan

Bersimpuh sujud menadah tangan melalui dendangan lagu-

Daku mengharap belaian kasihmu lagu diiringi irama

Serta lindungan sepanjang jalan pukulan rebana melalui

Seandainya engkau kasihi daku vocal yang terbaik

Tunjuki daku jalan lurus sehingga para pendengar

terhampar terhibur.

Mohon penuhi dalam dadaku

Iman dan yakin diiringi sabar

Bila engkau kasihkan hamba

Beri ku salah di gelap malam

Jangan biarkan diriku hampa

Penambah padat pengisi alam

Bila hidupku hanya ternyata

Tiada faedah sedikit jua

Padamu tuhan daku meminta

Keampunanmu kala bersama

Jikalau anak tidak mengikut

Pengajaran ibumu muka berkeri

Kalau nak mati kan terkejut

Di dalam alquran sudah disebut

Wahai anak hendaklah ingat

Jangan di ikut iblis yang kerat


Kerjakan olehmu amal mukat

Engkau jauhkan segala maksiat

Wahai anak kami berpesan

Kepada engkau didalam ayunan

Kami berpesan banyak sekalian

Kepada engkau minta ingatkan

Kerjakan olehmu amal yang bakti

Amal yang baik anak tuntuti

Engkau masukkan kedalam hati

Darilah rambut sampai kekaki

Jauh dan dekat datang sekalian

Besar dan kecil lelaki perempuan

Setengahnya batang perpayungan

Setengahnya batang berjalan

sampan

4.2 Indeksikalitas (indexicality)

No Alat/keterangan Makna

1. Tepung Tawar Susunan tepung tawar biasanya

terdiri dari

1. Beras putih, yang berarti

kesuburan dan pembasuh

diri dari yang kotor.

2. Beras kuning, adalah beras


Indeksikalitas adalah alat atau benda yang diberi warna kuning

yang digunakan berupa ayunan, rebana, dengan memanfaatkan zat-

gunting, dan balai. Dan masing- masing zat yang dapat

alat tersebut memiliki fungsi. Alat mengeluarkan warna

tersebut terdiri dari: kuning pada kunyit.

Telah menjadi tradisi masyarakat 3. Bertih, adalah campuran

Melayu memakai tepung tawar pada padi dan pulut yang

beberapa upacara pada saat mengayun digongseng sampai

anak, perkawinan, ataupun khitanan. warnanya putih, dan

Logat tepung tawar mulanya ialah berbentuk seperti kerupuk

“tampung tawar” yang berarti “yang kecil.

ditampung tangan untuk menerima 4. Bunga rampai, adalah sejenis

penawar (obat). campuran dari beberapa jenis

Tepung Tawar ini biasanya terdiri dari bunga terpilih dan daun

dua bagian yaitu ramuan penabur dan pandan yang diiris halus

ramuan rinjisan. Ramuan penabur dapat serta dicampur dengan

berupa beras putih, beras kuning, bertih, minyak wangi.

bunga rampai, dan tepung beras. 5. Tepung beras, adalah tepung

Masing-masing penabur tersebut yang dibuat dari beras yang

kemudian diletakkan pada masing ditumbuk atau digiling.

masing tempat atau piring. 6.Daunjenjuang, melambangkan

Sedangkan ramuan rinjisan berupa daun penolak bala dan dari hantu

kalinjuhang,tangkai pohon pepulut serta iblis yang mengganggu

(sipulut) dengan daun, daun gandarusa, masyarakat serta pembangkit


daun jejerun, daun sepenuh, daun semangat juang yang tinggi.

sedingin dan pohon sambau dengan 7. Daun sedingin, bermakna

akarnya. Ramuan rinjisan ini biasanya akan memberikan

diletakkan dalam sebuah mangkuk putih kesejukan, ketenangan, dan

yang berisi air biasa, segenggam beras kesehatan.

putih dan sebuah jeruk purut yang telah

diiris-iris yang kemudian diletakkan 7. daun sepenuh, mengingatkan

sebuah ikatan daun-daunan tersebut. kita kepada kata “penuh”

yang berarti penuh rejeki.

2. Ayunan Ayun atau Mengayun adalah

suatu kegiatan beberapa orang

dalam satu wadah yang

kemudian didorong perlahan

sehingga bergerak ke kedua

arah. Wadah tempat berayun

Ayunan yang digunakan biasanya tersebut dinamakan ayunan.

terbuat dari besi dan rotan, yang Ayunan melambangkan

dibentuk seperti keranjang dengan kehidupan di dunia yang selalu

penyangga disekeliling ayunan dan bergerak mundur dan maju, dan

dibagian atas ayunan. Kemudian ayunan juga melambangkan kasih

tersebut dihias menggunakan kertas sayang orang tua dan keluarga

babat yang bermotif atau menggunakan kepada bayinya, sebab bayi

kain. dalam ayunan dinyanyikan

dengan nyanyian yang


mengandung unsur keagamaan,

pendidikan dan nasihat.

3. Rebana Rebana berfungsi sebagai

hiburan. Alat tersebut sangat

mendukung untuk menghasilkan

jenis music yang akan

dinyanyikan. Rebana digunakan

pada saat anggota marhaban

Rebana dalam upacara mengayun anak mendendangkan syair-syair

digunakan pada saat mendendangkan mengayunkan anak, dimana bila

marhaban dan senandung mengayun salah satu anggota marhaban

anak. Dimana pada saat salah seorang mendendangkan syair-syair

anggota marhaban mendendangkannya mengayunkan anak dan anggota

anggota yang lainnya juga ikut marhaban yang lainnya ikut

memainnkan rebannya. dalam memainkan rebana

tersebut.

4. Gunting Gunting dalam tradisi

mengayun anak berfungsi untuk

memotong rambut bayi.

Gunting yang digunakan biasanya tajam

dan berukuran sedang dan besar.


5. Balai Balai biasanya digunakan pada

tiap-tiap tradisi seperti

perkawinan dan juga

khitanan.balai ini biasanya

berbentuk seperti meja. Balai

ini berfungsi untuk meletakkan


Nasi balai tersusun dari :
pulut, inti, telur atau ayam yang
1. Tingkatan masing-masing balai berisi
sudah dimasak ditapak balai .
pulut kuning
kemudian disekeliling pulut
2. Ditingkatan paling atas terletak
diberi hiasan yang berbentuk
panggang ayam ataupun inti (kelapa
bendera yang sudah diukir dan
parut yang dimasak dengan gula
biasanya berwarna kuning.
aren).

3. Beberapa telur yang dihias seperti

bunga telur dan ditancapkan

ditingkatan –tingkatan pulut.


4.3 Partisipan (participation)

No Pelibat Keterangan

1. bayi dengan orang tua. Kedua orang tua sangat mengucap

syukur kepada tuhan atas kelahiran

anaknya dengan selamat dan sehat

sebagai anggota keluarga baru.

2. Bayi dengan anggota bayi dengan anggota keluarga atau

keluarga atau kerabat dan kerabat dan makhluk sosial lainnya.

makhluk sosial lainnya. Hal ini sangat terlihat ketika

anggota keluarga atau kerabat

lainnya ikut dalam pelaksanaan

tepung tawar serta memberi doa

kepada bayi tersebut.

3. Orang tua dengan makhluk orang tua dengan makhluk sosial

sosial lainnya. lainnya.

Hal ini sangat terlihat ketika rasa

solidaritas itu tercermin , dimana

masyarakat saling membantu dan

bekerja sama dalam persiapan

pelaksanaan upacara mengayun

anak dilaksanakan.
Mereka datang dan kemudian

membantu segala keperluan dan

kelengkapan-kelengkapan yang

dibutuhkan dalam berlangsungnya

upacara. Seperti ada yang bertugas

memasak, menyiapkan

kelengkapan tepung tawar, bunga

rampai dan sebagainya.


BAB V

Simpulan Dan Saran

5.1 Simpulan

Berdasarkan masalah dan hasil penelitian yang dilakukan secara langsung

di lapangan dari sumber yang dapat dipercaya serta penjelasan yang telah

diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Performasi dalam penampilan pada acara mengayun anak, yang terdiri dari Al-

Barzanji, Marhaban, Doa, dan Senandung.

Berzanji atau Barzanji ialah suatu doa-doa, pujian-pujian dan penceritaan

riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada

yang biasa dilantunkan ketika kelahiran, khitanan, pernikahan dan maulid Nabi

Muhammad saw.

Marhaban menggambarkan bahwa tamu yang datang disambut dan diterima

dengan lapang dada, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruangan

yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Doa adalah permohonan atau permintaan kepada Allah SWT atas hajat yang

sudah dilakukan.

2. indeksikalitas alat atau benda yang digunakan berupa ayunan, rebana, gunting,

dan balai. Dan masing- masing alat tersebut memiliki fungsi .


3. partisipan

Setelah adanya keluarga yang melaksanakan mengayun anak kerabat atau

tetangga yang lain dapat membantu. Kedua orang tua juga mengucap syukur

kepada tuhan atas kelahiran anaknya dengan selamat dan sehat sebagai anggota

keluarga baru.

5.2 saran

Adapun saran yang dapat penulis simpulkan dalam penelitian ini yaitu

tradisi mengayun anak pada masyarakat Melayu Desa Suka Jaya Dusun IX

Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara harus dilestarikan dengan

tidak mengurangi makna, nilai budaya dan tujuannya agar tidak hilang oleh

perkemangan zaman. Penulis juga mengharapkan kritikan ataupun saran agar

skripsi ini dapat menjadi lebih sempurna


DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, dkk. 2018. Tradisi Gotong Royong Dalam Masyarakat Simalungun.

Medan: Lembaga Penelitian Sumatera Utara .

Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie.2004. Sosiolinguistik: Rineka Cipta. Jakarta.

Duranti, Allesandro. 1997. Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge

Duranti, Alessandro. 2000. Linguistic Anthropology: University Press.

Cambridge.

Hariyati, Khadijah. 2016 “mengayunkan anak di Desa Rumbio kecamatan

Penyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal”

(Skripsi).

Hymes, D. H. 1962. “The Ethnography of Speaking”. Dicetak ulang dalam Joshua

Fishman (Ed.). Readings on the Sociology of Language.

(pp. 99-138. The Hague-Mouton. 1968.

Koentjaraningrat.1984. kebudayaan, mentalitas dan pembangunan. Jakarta: PT

Gramedia

Koentjaraningrat.1990. “Pengantar Ilmu Budaya Antropologi”.Jakarta:Gramedia

Mahsun, 2017. Metode Penelitian Bahasa. Depok: Rajawali Pers

Mulia.2018. Kitab Al barzanji.Rembang

Sibarani, A.N. Parda.. 1976. Umpama Batak Dohot Lapatanna. Pematangsiatar:

Parda

Sibarani, R. 2004. Antropolinguistik. Medan: Polda


Sibarani, R. 2012. Kearifan Lokal, Jakarta Selatan:Asosiasi Tradisi Lisan.

Sitanggang, Ramayanti. 2016 “Tradisi Marharoan Bolon pada upacara adat

masyarakat simalungun di kecamatan raya

kahean” (Skripsi).

Syaroh, May. 2017 “Upacara Mengayunkan Anak Etnik Melayu Kualuh

Kabupaten Labuhan Batu Utara”(Skripsi). Program Studi

Sastra Melayu Fakultas Ilmu Budaya

University Press; Foley, W.A. 1997. Anthropological Linguistics: An

Introduction. Oxford: Blackwell.


Lampiran

Lampiran 1 foto dan biodata Informan

Nama :sajidah

Jenis kelamin:

Perempuan Umur : 45

tahun

Tempat lahir : Tanjung Tiram

Batubara Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Wiraswasta
Lampiran 2 Kitab Albarzanji dan Senandung
Lampiran 2 Kitab Albarzanji dan
Senandung
Lampiran 3 Biodata Penulis

Purnama Sari lahir di Gunung Monako 21 Februari


1998, anak keempat dari empat bersaudara dari
pasangan Ismail dan Ponitik Sinaga, penulis
menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri pada
tahun 2010, pendidikan menengah pertama di SMP
Swasta Swadaya pada tahun 2013, kemudian
penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMK Negeri 1 T.Tinggi pada tahun 2016, pada
tahun 2016 penulis diterima sebagai mahasiswi di
Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Budaya,
Jurusan Sastra Melayu.
Lampiran 4 Surat Keterangan

Anda mungkin juga menyukai