81
Volume 05, Nomor 01, Juni 2016
82
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Perbandingan Pengelasan Smaw Dengan Variasi Ampere
Terhadap Sifat Mekanis
83
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 05, Nomor 01, Juni 2016
84
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Perbandingan Pengelasan Smaw Dengan Variasi Ampere
Terhadap Sifat Mekanis
energi yang ditransfer per satuan panjang Pada pengujian tarik beban
las. Ini merupakan ciri penting karena, diberikan secara kontinu dan pelan–pelan
seperti panaskan dan interpass temperatur, bertambah besar, bersamaan dengan
hal itu mempengaruhi pendinginan rate, itu dilakukan pengamatan mengenai
yang dapat mempengaruhi mekanik sifat perpanjangan yang dialami benda uji dan
dan struktur metalurgi las dan HAZ Input dihasilkan kurva tegangan-regangan.
panas biasanya dihitung sebagai rasio dari
daya ( yaitu , tegangan x arus ) dengan
kecepatan panas Sumber ( yaitu , busur )
sebagai berikut :
Dimana :
H = panas masukan (kj / mm)
E = busur tegangan (volt)
I = arus (amp)
S = kecepatan perjalanan (mm / s)
Pengujian Tarik
Proses pengujian tarik bertujuan Gambar 2.4. Kurva tegangan regangan
untuk mengetahui kekuatan tarik benda
uji. Pengujian tarik untuk kekuatan tarik Tegangan dapat diperoleh dengan
daerah las dimaksudkan untuk mengetahui membagi beban dengan luas penampang
apakah kekuatan las mempunyai nilai mula benda uji.
yang sama, lebih rendah atau lebih
σu =
tinggi dari kelompok raw materials.
Pengujian tarik untuk kualitas kekuatan
Dimana:
tarik dimaksudkan untuk mengetahui
σu = Tegangan nominal (kg/mm²)
berapa nilai kekuatannya dan dimanakah
Fu = Beban maksimal (kg)
letak putusnya suatu sambungan las.
Ao = Luas penampang mula dari
Pembebanan tarik adalah pembebanan
penampang batang (mm²)
yang diberikan pada benda dengan
memberikan gaya tarik berlawanan arah
Regangan (persentase pertambahan
pada salah satu ujung benda.
panjang) yang diperoleh dengan membagi
Penarikan gaya terhadap perpanjangan panjang ukur (ΔL) dengan
beban akan mengakibatkan terjadinya panjang ukur mula-mula benda uji.
perubahan bentuk (deformasi) bahan
tersebut. Proses terjadinya deformasi
pada bahan uji adalah proses
pergeseran butiran kristal logam yang Dimana:
mengakibatkan melemahnya gaya ε = Regangan (%)
elektromagnetik setiap atom logam L = Panjang akhir (mm)
hingga terlepas ikatan tersebut oleh Lo = Panjang awal (mm)
penarikan gaya maksimum.
85
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 05, Nomor 01, Juni 2016
METODE PENELITIAN
86
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Perbandingan Pengelasan Smaw Dengan Variasi Ampere
Terhadap Sifat Mekanis
87
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 05, Nomor 01, Juni 2016
d. Gaya atau beban yang maksimum specimen dengan ukuran 5 mm lalu diratakan
ditandai dengan putusnya benda dengan gerinda dan diamplas sampai
uji terdapat pada layar digital dan rata, selanjutnya bisa dilakukan pengujian
dicatat sebagai data. kekerasan Vickers seperti pada gambar 3.5.
e. Hasil diagram terdapat pada
kertas milimeter block yang ada Analisa dan Pembahasan
pada meja plotter. Setelah data diperoleh selanjutnya
f. Hal terakhir yaitu menghitung adalah menganalisa data dengan cara
kekuatan tarik, kekuatan luluh, mengolah data yang sudah terkumpul.
perpanjangan, reduksi penampang Data dari hasil pengujian dimasukkan
dari data yang telah didapat dengan kedalam persamaan-persamaan yang ada
menggunakan persamaan : sehingga deperoleh data yang bersifat
Kekuatan tarik maksimum kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-
merupakan tegangan maksimum angka. Analisa dan pembahasan ini
yang dapat ditanggung oleh dapat berpengaruh pada arus pengelasan,
material sebelum terjadinya tegangan las, dan kecepatan pengelasan
perpatahan. Nilai kekuatan tarik terhadap kekuatan tarik dan kekerasan las
maksimum σ uts ditentukan dari SMAW, berupa perbandingan rata-rata
beban maksimum Fmaks dibagi antara data-data yang mengalami variasi
luas penampang awal Ao. arus pengelasan.
UTS = Fmaks
Ao HASIL DAN PEMBAHASAN
88
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Analisa Perbandingan Pengelasan Smaw Dengan Variasi Ampere
Terhadap Sifat Mekanis
2. Perubahan Heat Input arus 120 A Tabel 4.4. Hasil uji tarik pengelasan
Untuk hasil perubahan Heat Input arus 100 A
pada proses pengelasan SMAW yang
Tensile Test
menggunakan arus 120 A adalah No
Results
sebagai berikut: Kgf/mm² kN/m² MPa Putus di
Base
1. 40.78 399993.64 399.99
Metal
89
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik
Volume 05, Nomor 01, Juni 2016
90
Jurnal keilmuan dan Terapan Teknik