(Ni Kadek Radharisnawati, 2017
(Ni Kadek Radharisnawati, 2017
Ni Kadek Radharisnawati
Rina Kundre
Linnie Pondaag
Abstrak: Pemenuhan kebutuhan gizi ibu menyusui adalah susunan menu seimbang yang
dianjurkan untuk ibu menyusui yang terdiri dari energi, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Kelancaran Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu ibu yang banyak dapat merembes keluar melalui
puting, sebelum disusukan payudara terasa tegang, berat badan bayi naik dengan memuaskan
sesuai umur, jika air susu ibu cukup setelah menyusu bayi akan tertidur/tenang. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisa hubungan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dengan kelancaran
air susu ibu (ASI) pada ibu menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado. Metode penelitian
yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan cross secsional. Teknik
pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan rumus slovin dengan jumlah 95 sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian berdasarkan uji
chi-square dengan tingkat kemaknaan 95 % (α ≤ 0,05) diperoleh nilai p = 0,003 yakni lebih
kecil dibandingkan α (0,05) dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan terdapat
hubungan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dengan kelancaran air susu ibu (ASI) pada ibu
menyusui di Puskesmas Bahu Kota Manado.
Kata Kunci : Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu, Kelancaran ASI, Ibu Menyusui
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
bayi dengan senyaman mungkin gizi ibu pasca menyusui (Fikawati dkk,
(Nugroho dkk, 2014). 2015).
Resolusi World Health Assembly Wanita yang menyusui
(WHA) menegaskan bahwa tumbuh membutuhkan 500-1000 kalori lebih
kembang anak secara optimal merupakan banyak dari wanita yang tidak menyusui.
salah satu hak asasi anak. Modal dasar Wanita menyusui rentan terhadap
pembentukan manusia berkualitas dimulai kekurangan magnesium, vitamin B6,
sejak bayi dalam kandungan dilanjutkan folat, kalsium, dan seng. Air Susu Ibu
dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) (ASI) tidak memiliki suplai zat besi yang
(Prawirohardjo, 2013). cukup untuk bayi prematur atau bayi yang
Menurut Kemenkes RI (2011) berusia lebih dari 6 bulan. Oleh karena
menyusui merupakan cara alamiah untuk itu, suplementasi zat besi sebaiknya
memberikan makanan dan minuman pada diberikan pada ibu menyusui dengan bayi
awal kehidupan bayi. Pada masa prematur. Nutrisi yang tidak adekuat dan
menyusui kebutuhan gizi ibu perlu stress dapat menurunkan jumlah produksi
diperhatikan karena ibu tidak hanya harus Air Susu Ibu (ASI) (Proverawati &
mencukupi kebutuhan dirinya melainkan Rahmawati, 2010).
harus memproduksi Air Susu Ibu (ASI) Hasil survei pendahuluan yang
bagi bayinya. dilakukan peneliti di Puskesmas Bahu
Hasil Survei Demografi dan Kota Manado jumlah ibu menyusui bayi
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun umur 0-6 bulan yang mendapatkan Air
2009, hampir seluruh bayi di Indonesia Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bulan
(96 %) pernah mendapatkan Air Susu Ibu Agustus 2016 berjumlah 124 orang.
(ASI) tapi tidak eksklusif. Salah satu Berdasarkan dari hasil wawancara dengan
sasaran Suntainable Development Goals 11 orang responden yang ada di
(SDGs) tahun 2015 tentang pemberian Air Puskesmas Bahu Kota Manado 4
Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah sekurang- diantaranya menyatakan bahwa tidak
kurangnya 80 % ibu menyusui lancar Air Susu Ibu (ASI) hal ini
memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dikarenan tidak suka mengkonsumsi
pada bayi. Menurut Riset Kesehatan sayuran hijau seperti sayur bayam dan
Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan, daun katuk dan 7 diantaranya menyatakan
sebanyak 30,2 % bayi umur kurang dari 6 lancarnya Air Susu Ibu (ASI) hal ini
bulan yang mendapatkan Air Susu Ibu dikarenakan mereka mengkonsumsi susu,
(ASI) eksklusif (Permatasari, 2015). sayuran hijau dan kacang-kacangan untuk
Cakupan Pemberian Air Susu Ibu memperlancar Air Susu Ibu (ASI).
(ASI) Ekslusif di Sulawesi Utara pada Berdasarkan uraian diatas, maka
tahun 2012 menurut data Dinas Kesehatan penulis tertarik untuk melakukan
Provinsi yaitu kota Manado hanya penelitian tentang “Hubungan Pemenuhan
mendapatkan presentase 9,59 % yaitu Kebutuhan Gizi Ibu dengan Kelancaran
presentase yang paling kecil dibandingkan Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui Di
dengan kabupaten/kota lain. Pencapaian Puskesmas Bahu Kota Manado”.
ini sangatlah kecil apabila dibandingkan
dengan target nasional yaitu 80 % METODE PENELITIAN
(Wowor, 2013). Jenis penelitian yang digunakan
Status gizi ibu menyusui adalah penelitian observasional analitik,
memegang peranan penting untuk dimana peneliti mencoba mencari
keberhasilan menyusui yang indikatornya hubungan terhadap data yang
diukur dari durasi Air Susu Ibu (ASI) dikumpulkan, seberapa besar hubungan
eksklusif, pertumbuhan bayi dan status antara variabel yang ada, dengan
menggunakan rancangan Cross Sectional
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat Variabel Dependen dalam penelitian ini
atau kasus yang terjadi pada objek adalah Kelancaran Air Susu Ibu (ASI).
penelitian diukur atau dikumpulkan secara Analisa Bivariat dilakukan terhadap dua
simultan, satu kali saja dalam satu waktu variabel yang diduga berhubungan atau
(dalam waktu yang bersamaan) (Setiadi, berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa
2013). Tempat penelitian dilakukan di data dilakukan untuk melihat hubungan
Puskesmas Bahu Kota Manado yang telah variabel independen dan variabel
dilaksanakan pada 4 November 2016 dependen dengan menggunakan uji
sampai 26 November 2016. Populasi statistik yang digunakan dalam penelitian
penelitian ini adalah semua ibu menyusui ini adalah uji Chi-Square dengan α < 0,05
bayi usia 0-6 bulan yang ada di dan Ho ditolak jika nilai α ≤ 0,05 dengan
Puskesmas Bahu Kota Manado. Sampel tingkat kepercayaan 95%. Analisa data
pada penelitian ini menggunakan rumus menggunakan bantuan komputer.
slovin yaitu berjumlah 95 responden.
Instrument dalam penelitian ini HASIL dan PEMBAHASAN
yang digunakan sebagai pengumpulan Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan
data berupa identitas responden umur ibu, umur ibu menyusui di Puskesmas Bahu
umur bayi, tingkat pendidikan ibu Kota Manado
menyusui, kuesioner pemenuhan
kebutuhan gizi ibu menyusui yang terdiri Umur %
dari 9 pertanyaan dengan skor ≥ 23 gizi < 21 tahun 10 10,5
ibu terpenuhi sedangkan < 23 gizi ibu 21-25 tahun 28 29,5
tidak terpenuhi dan kuesioner kelancaran 26-30 tahun 29 30,5
ASI yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan 31-35 tahun 17 17,9
isian dibagi dalam dua kategori yaitu Ya > 35 tahun 11,6
atau Tidak dimana kurang lancar, jika Total 95 100,0
responden menjawab tidak pada salah satu Sumber : Data Primer 2016
pertanyaan dan lancar, jika responden
menjawab ya pada semua pertanyaan. Berdasarkan data pada tabel di
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil atas menunjukkan bahwa kelompok umur
penelitian ini diolah secara manual ibu menyusui di Puskesmas Bahu Kota
dengan mengelompokkan hasil dari Manado tarbanyak yakni rentang umur
lembar kuesioner yang dibagikan dan dari 26-30 tahun yang berjumlah 29
selanjutnya dilakukan analisis responden dengan presentase 30,5 %
menggunakan uji statistik. Setelah itu sedangkan kelompok umur ibu paling
diolah menggunakan sistem sedikit adalah rentang umur < 21 tahun
komputerisasi, tahap-tahap tersebut yaitu yang berjumlah 10 responden dengan
Editing, Coding, Entry Data dan presentase 10,5 %.
Cleaning. Bertambahnya usia seseorang
Analisa unvariat adalah analisa dapat berpengaruh pada pertambahan
yang bertujuan untuk menjelaskan atau pengetahuan yang diperolehnya, pada
mendeskripsikan karakteristik setiap umur-umur tertentu atau menjelang usia
variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). lanjut kemampuan penerimaan atau
Analisa univariat dimaksudkan untuk mengingat sesuatu pengetahuan akan
mengetahui distribusi variabel yang berkurang (Goni, 2013).
diamati seperti melihat gambaran
pemenuhan kebutuhan gizi ibu dengan
kelancaran Air Susu Ibu (ASI). Variabel
Independen dalam penelitian ini adalah
Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu dan
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Umur n %
1 bulan 17 17,9
2 bulan 21 22,1
3 bulan 18 18,9
4 bulan 15 15,8
5 bulan 15 15,8
6 bulan 9 9,5
Total 95 100,0
Sumber : Data Primer 2016
Tingkat Pendidikan n %
SD 2 2,1
SMP 7 7,4
SMA 62 65,3
Perguruan Tinggi 24 25,3
Total 95 100,0
Sumber : Data Primer 2016
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Susu Ibu (ASI) yang diproduksi karena Maharani. (2016). Faktor-faktor yang
kebutuhan gizi ibu menyusui harus lebih Berhubungan dengan Status
banyak dari biasanya karena ibu perlu gizi Gizi Ibu Menyusui Di Wilayah
untuk dua orang yakni untuk ibu dan Kerja Puskesmas
bayinya. Sehingga ibu menyusui harus Kedungmundu Kota
memperhatikan dan meningkat kebutuhan Semarang. Jurnal FKM
gizinya karena dengan gizi yang seimbang UNDIP Semarang. Diakses
akan mendukung pada kelancaran pada tanggal 03 Desember
produksi air susu ibu. 2016
7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017