Edisi 1
Oleh:
Penulis:
Christina Roosarjani, Sutami Wahyuningsih, Atik Sumiati
ISBN: …………………………..
Editor:
Ni'mah Hidayatul laili
Desain Sampul:
Wawan
Penerbit:
PT Cipta Gadhing Artha
Redaksi:
Centennial Tower Level 29, Jl. Gatot Subroto No.27, RT.2/RW.2,
Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950
Web : http://terbit.in
E-mail : pracetak@terbit.in
WhatsApp : +62811354321
KATA PENGANTAR............................................................ 3
DAFTAR ISI ......................................................................... 5
PENGERTIAN, MANFAAT, TUJUAN CONTROL CHART . 6
CONTOH CONTROL CHART............................................. 10
CONTOH PERHITUNGAN CONTROL POSITIF ............... 12
GRAFIK LEVEY JENNING CONTROL POSITIF ............... 13
WESTGARD RULES .......................................................... 14
KRITERIA UJI RIJECTION ................................................. 16
TROUBLE SHOOTING GUIDES ........................................ 17
UJI KETELITIAN ................................................................. 18
ATURAN WESTGARD RULES .......................................... 19
TROBLE SHOOTING ETIMAX-300 .................................... 25
TROBLE SHOOTINGADVIA CENTAUR CP ...................... 28
TROBLE SHOOTING ARCHITECT I2000SR..................... 29
TROBLE SHOOTING COBAS 6000 ................................... 37
PEMANTAPAN MUTU ........................................................ 42
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL ..................................... 48
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL ................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 99
Keterangan: - 12S : Nilai kontrol pada tanggal 13 berada di luar batas mean -2SD → warning
- 12S : Nilai kontrol pada tanggal 22 berada di luar batas mean +2SD → warning
1. 1-2s Rule
Nilai kontrol berada di luar batas ±2s
Normalnya sekitar 4,5% nilai kontrol bisa
berada di antara batas 2s dan 3s, walaupun
tidak ada kesalahan analitik
Sebab: random error atau systematic error
Cek nilai kontrol tes yang lain dan
identifikasi sumber errornya. Jika tidak ada
masalah, penyebabnya bisa karena random
error, hasil pemeriksaan masih bisa
dikeluarkan.
3. 2-2s Rule
Sebab: systematic error
Terjadi pada dua nilai kontrol
Melebihi batas ±2s
Terjadi pada sisi mean yang sama
Aplikasi pada kontrol within run: nilai QC
normal (level 1) dan abnormal (level 2)
3. Verifikasi
Verifikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan
kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra-analitik,
analitik sampai dengan pasca-analitik.Setiap tahapan
tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada mutu
sesuai dengan bakuan mutu yang ditetapkan.
2. Pemberian Identitas
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen
merupakan hal yang penting, baik pada saat pengisian
surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan,
pendaftaran, pengisian label wadah spesimen, maupun
pada formulir hasil pemeriksaan.
Pada surat pengantar/formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara
lengkap :
a. Tanggal permintaan.
b. Tanggal dan jaminan pengambilan.
c. Identitas pasien (Nama, umur, jenis kelamin,
alamat) atau identitas spesimen.
d. Identitas pengirim (Nama, alamat, nomor
telpon).
e. Diagnosis/keterangan klinis.
f. Obat-obat yang telah diberikan dan lama
pemberian.
g. Jenis spesimen, lokasi pengambilan spesimen,
dan volume spesimen.
3. Penerimaan Spesimen
Bagian penerimaan spesimen harus memeriksa
kesesuian antara spesimen yang diterima dengan
permintaan formulir pemeriksaan dan mencatat kondisi
spesimen tersebut pada saat diterima. Hal-hal yang
perlu dicatat yaitu volume, warna, kekeruhan, bau,
konsistensi dan lain-lain.
4. Pengambilan Spesimen
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengambilan spesimen sebagai berikut :
a. Waktu pengambilan, umumnya pengambilan
spesimen dilakukan pada pagi hari terutama
untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi dan
imunologi kerana umumnya nilai normal
berdasarkan nilai pada pagi hari. Namun ada
bebrapa pemriksaan yang waktu pengambilan
6. Pengawet Spesimen
Beberapa spesimen memerlukan bahan tambahan
berupa bahan pengawet atau anti koagulan.
Kesalahan dalam pemberian bahan tambahan tersebut
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. Bahan
7. Pengiriman Spesimen
Laboratorium yang akann melakukan pengiriman
spesimen ke laboratorium lain harus segera mengirim
sampel yang telah terkumpul, agar kualtas dari sampel
dapat terjamin. Disamping itu, petugas laboratorium
yang akan melakukan pengiriman spesimen harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium,
pastikan bahwa spesimen telah memenuhi
persyaratan seperti yang tertera dalam
persyaratan masing-masing pemeriksaan.
Lakukan pengambilan ulang pada spesimen yang
tidak memenuhi persyaratan.
b. Pengiriman spesimen harus disertai formulir
permintaan yang diisi dengan data lengkap.
Pastikan bahwa identitas pasien pada label dan
formulir permintaan sudah sama.
8. Penyimpanan Spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa
dapat disimpan dengan memperhatikan jenis
pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan
penyimpanan beberapa spesimen untuk beberapa
pemeriksaan harus memperhatikan jenis spesimen,
antikoagulan/pengawet dan wadah serta stabilitasnya.
Beberapa cara penyimpanan spesimen, yaitu :
a. Disimpan pada suhu kamar.
b. Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2-8°C.
9. Pengolahan Spesimen
Waktu antara pengambilan spesimen dengan
pemisahan serum/plasma sampai analitik tidak boleh
terlalu lama, biasanya 1-2 jam. Sebaliknya pemisahan
serum yang terlalu cepat dapat menyebabkan
terjadinya benang fibrin
Serum dapat dipisahkan setelah darah dibiarkan
membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selam 20-
30 menit, kemudian dicentrifuge 5-15 menit pada
kecepatan 3000 rpm. Pemisahan serum dilakukan
paling lambat dalam waktu 2 jam setelah pengambilan
spesimen. Sedangkan plasma pemisahanya dapat
dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan
spesimen dengan terlebih dahulu mengocok darah
EDTA atau citrat dengan segera secara pelan-pela
dan plasma yang memenuhi syarat harus tidak
kelihatan merah atau keruh (lipemik)
6. Waktu
Waktu pengambilan sampel harus diperhatikan,
demikian pula waktu inkubasi pada proses
pemeriksaan harus sesuai dengan Standar
Operasional Pemeriksaan (SOP).
A. Input Hasil
Prosedur yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah
cara melakukan input hasil dalam Aplikasi Program
Nasional Pemantapan Mutu Eksternal (PNPME)
1. Akses Aplikasi PNPME dengan cara membuka
aplikasi Google Chrome lalu membuka link
http://sipamela.bblkjakarta.id/
C. Cetak Hasil
Cetak Hasil merupakan menu yang berfungsi
menampilkan data cetakan hasil berdasarkan data yang
telah diisi oleh peserta.
Menu Cetak Hasil terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Cetak
Hasil Sementara dan Cetak Hasil Final.
Cetak Hasil Sementara merupakan tampilan data
cetak hasil yang berasal dari data Menu Edit Hasil
yang pesertanya telah meng-klik tombol Simpan.
Cetak Hasil Final merupakan tampilan data cetak
hasil yang berasal dari data menu Edit Hasil yang
pesertanya telah meng-klik tombol Kirim.
B. Ketelitian / Presisi
Ketelitian atau presisi adalah kemampuan untuk
mendapatkan nilai yang hampir sama pada
pemeriksaan yang berulang-ulang dengan metode yang
sama. Namun teliti belum tentu akurat.
Serum Kontrol
A. Serum Kontrol Cair
Terdiri dari pool serum dan serum kontrol
cair komersial.
Pool serum adalah pool serum yang terbuat
dari serum-serum penderita yang tersisa, namun
tidak hemolitik dan lipemik.
Sedangkan kontrol cair komersial adalah
serum kontrol yang siap pakai. Didalamnya
terkandung stabilisator dan zat-zat anti bakteri ,
serum kontrol cair komersial merupakan bahan
kontrol untuk analisa rutin di laboratorium klinik.