Anda di halaman 1dari 10

Lingkaran

Pendahuluan
Lebih dari seribu tahun yang lalu, para ahli matematika Bangsa Yunani biasa memandang garis
singgung sebuah lingkaran sebagai sebuah garis yang menyentuh lingkaran hanya di satu titik. Descartes
bahkan mempunyai argument bahwa pasti ada dua titik potong ketika sebuah garis memotong
lingkaran. Jika hanya ada satu titik potong, maka garis itu pastilah garis singgung lingkaran. Mereka
hanya menenmpatkan lingkaran sebagai bangun yang stagnan.
Berlawanan dengan ide-ide tersebut, Issac Newton, orang Inggris yang menemukan Hukum
Universal Gravitasi, mempunyai pendapat yang berbeda mengenai garis singgung. Ia memandang garis
singgung pada sebuah titik sebagai limit posisi dari sebuah garis yang melalui titik itu dan titik lain yang
bergerak semakin dekat ke titik tadi. Dengan demikian, lingkaran menurut Newton merupakan lintasan
lengkung tertutup sederhana yang membolehkan gerakan dan oleh karena itu lingkaran disebut bangun
yang dinamis.
STANDAR KOMPETENSI
1. Menyusun persamaan lingkaran dan garis singgungnya.
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.1 Menyusun persamaan lingkaran yang memenuhi  Merumuskan persamaan lingkaran berpusat di (0,0)
persyaratan yang ditentukan dan (a,b).
 Menentukan pusat dan jari-jari lingkaran yang
persamaannya diketahui.
 Menentukan persamaan lingkaran yang memenuhi
kriteria tertentu.
3.2 Menentukan persamaan garis singgung pada  Melukis garis yang menyinggung lingkaran dan
lingkaran dalam berbagai situasi menentukan sifat-sifatnya
 Merumuskan persamaan garis singgung yang
melalui suatu titik pada lingkaran.
 Menentukan persamaan garis singgung yang melalui
titik di luar lingkaran.
 Merumuskan persamaan garis singgung yang
gradiennya diketahui.

A. Persamaan Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik tertentu
yang digambarkan dalam grafik cartesius. Jarak yang sama itu disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu
itu dinamakan pusat lingkaran.
1. Persamaan Lingkaran Berpusat di titik 0(0,0)
Menurut rumus, jarak dua titik ( A A ) dan ( B B) dapat ditentukan dengan rumus :
A x ,y B x ,y

√ 2
AB= ( x B −x A ) + ( y B − y A )
2
………….. (1)
Jika titik pada lingkaran dimisalkan M(x, y) dan pusat lingkarannya di O(0, 0) , maka Jari-jari = OM
r= √( x−0 )2 + ( y−0 )2
r= √ x 2 + y 2
r 2 =x 2 + y 2
2 2 2
Jadi persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan berjari-jari r adalah x + y =r
Contoh :
Tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di 0(0,0) melalui titik (3,4)
Jawab :
x 2 + y 2 =r 2
(−32 ) +4 2 =r 2
2
9+16=r
25=r 2
2 2
Sehingga persamaan lingkarannya x + y =25
2. Persamaan Lingkaran Berpusat di titik P(a,b)
untuk pusat lingkaran di P(a, b) maka didapat ;
Jari-jari = PM
r= √( x−a )2 + ( y −b )2
r 2 =x−a 2 + y−b 2
Sehigga rumus persamaan yang berpusat di titik P(a,b) dan berjari-jari r adalah
( x−a )2 + ( y−b )2=r 2 ………. …(3)

contoh :
tentukan persamaan lingkaran yang berpusat di titik P(2,-3) dan berjari-jari 4.
Jawab :
( x−a )2 + ( y−b )2=r 2
( x−2 )2 + ( y−(−3 ) )2 =42
( x−2 )2 + ( y +3 )2=16
3. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
( x−a )2 + ( y−b )2=r 2
x 2−2 ax +a 2 + y 2 −2 by+b2 =r 2
x 2 + y 2 −2 ax−2 by+a2 +b2 −r 2 =0
2 2
Jika bentuk terakhir ini dianalogikan ke dalam bentuk x + y + Ax+By +C=0 , maka akan
diperoleh :
1
−2 a= A sehingga a=− A
2
1
−2 b=B sehingga b=− B
2
2 2
a +b −r =C maka r=
A 2 B2
4
2
+ −C
4 √
Jadi persamaan umum lingkaran adalah
2 2
x + y + Ax+ By +C=0 …….(4) di mana pusat lingkaran di P

( A B
− ,− )
2 2 dengan jari-jari
Contoh :
√ A2 B 2
+ −C
4 4

1. Tentukanlah bentuk umum lingkaran yang berpusat di P(2, –3) dan berjari-jari 5.
Jawab :
( x−a )2 + ( y−b )2=r 2
( x−2 )2 + ( y−(−3 ) )2 =52
( x−2 )2 + ( y +3 )2=25
x 2−4 x +4 + y 2 +6 y +9=25
x 2−4 x +6 y +12=0
2 2
2. Tentukan koordinat titik pusat dan jari-jarilingkaran x + y −2 x +4 y−20=0 .
Jawab :
x 2 + y 2 −2 x +4 y−20=0
Pusat P − ,−
2(
A B
2 )
P− ( (−2 ) 4
2
,−
2 )
P (1 ,−2 )

r=
4 4 √
A 2 B2
+ −C

r=
4 √
(−2 )2 4 2
+ −(−20 )
4
r= + +20
4 4√
4 16

r= √ 1+4+20
r= √ 25
r=5
Jika suatu lingkaran berpusat di P(a, b) dan menyinggung garis Ax + By + C = 0, maka persamaannya
adalah : ( x−a )2 + ( y−b )2=r 2

Contoh :
Tentukanlah persamaan suatu lingkaran yang berpusat di P(3, 2) dan menyinggung garis 6x + 8y + 26 = 0.
Jawab :
6 (3)+8 ( 2 ) +26
50
r=| |==5
√ 62+8 2 √ 100
2 2
Sehingga persamaannya adalah ( x−3 ) + ( y−2 ) =25
B. Kedudukan titik dan garis pada Lingkaran
Jika diketahui lingkaran L adalah ( x−a )2 + ( y−b )2=r 2 dan terdapat titik
M ( x 1 , y 1)
diluar
2 2 2
lingkaran L, maka kuasa titik M terhadap lingkaran L dirumuskan : K(M) = ( 1 ) ( 1 )
x −a + y −b −r
Nilai
kuasa ini menunjukkan kuadrat jarak dari titik M ke titik T. Sedangkan untuk lingkaran
x + y + Ax+ By +C=0 , kuasa titik M ( x 1 , y 1 ) dirumuskan K(M) = x 12 + y 1 2 + Ax1 + By 1 +C=0 .
2 2

Jika M titik diluar lingkaran dan g adalah garis singgung lingkaran yang ditarik dari M serta T adalah

adalah titik singgungnya, maka dirumuskan : MT=√ K ( M ) .


Contoh :
2 2
1) Tentukanlah nilai kuasa titik A(–3, 2) terhadap lingkaran x + y −10 x +6 y +18=0
Jawab :
x + y + Ax 1 + By 1 +C
K(A) = 12 1 2 .
K(A)= (−3 )2 +22−10 (−3 ) +6 ( 2 ) +18
K(A)= 9+ 4+30+12+18
K(A)=73
2) Diketahui lingkaran berpusat di P(2, 4) dan berjari jari r. Jika kuasa lingkaran tersebut di titik A(6, 1)
bernilai 16, maka tentukanlah persamaan lingkarannya.
Jawab :
K(A)=16
2 2 2
( x 1 −2 ) + ( y 1−4 ) −r =16
( 6−2 )2 + (−1−4 )2−r 2=16
( 4 )2 + (−5 )2 −r 2=16
2
16+25−r =16
r 2 =25
Jadi persamaan lingkarannya adalah
( x−a )2 + ( y−b )2=r 2
( x−2 )2 + ( y −4 )2=25
x 2−4 x +4 + y 2 −8 y+16−25=0
x 2 + y 2 −4 x −8 y−5=0
Tiga kemungkinan kedudukan titik terhadap lingkaran L
1. Titik A(x, y) terletak di dalam lingkaran jika K(A) < 0
2. Titik B(x, y) terletak pada lingkaran jika K(B) = 0
3. Titik C(x, y) terletak di luar lingkaran jika K(C) > 0

Contoh :
Tentukan kedudukan titik-titik tersebut terhadap persamaan ( x−3 )2 + ( y+5 )2=25
a). A(6,-1) b) B(-2,1) c) C (4,-2)
jawab :
dik : ( x−3 )2 + ( y+5 )2=25 , maka
( 6−3 ) + ( (−1 ) +5 )2=25
2

( 3 )2 + (−4 )2=25
9+16=25
a) A(6,-1) di uji 25=25 titik A terletak pada lingkaran
( (−2 )−3 )2+ ( 1+5 )2=25
(−5 )2 + (6 )2 =25
25 ¿
25+36=25
61
b) B(-2,1) di uji ¿ titik B terletak di luar Lingkaran
2 2
( 4−3 ) + ( (−2 ) +5 ) =25
( 1 )2 + ( 3 )2 =25
¿
1+9=25
10 ¿
c) C (4,-2) di uji ¿ titik C terletak di dalam lingkaran
Jika ( 1 1 ) titik diluar lingkaran serta a dan b adalah garis singgung lingkaran yang ditarik dari M
M x ,y
maka : M dinamakan titik polar g dinamakan garis polar
2 2 M ( x 1 , y 1)
Persamaan garis polar pada lingkaran x + y + Ax+By +C=0 yang ditarik dari titik
A B
x1 x + y1 y +
2
( x+x 1 ) + ( y+ y 1 ) +c =0
2
dirumuskan :
Contoh :
Tentukan persamaan garis polar terhadap lingkaran x 2 + y 2 −8 x+6 y+9=0 . yang ditarik dari titik A
(–2, 5)
Jawab :
A B
x1 x + y 1 y +
2
( x +x 1 ) + ( y+ y 1 ) +c=0
2
(−8 )
(−2 ) x + ( 5 ) y + ( x + (−2 ) ) + 6 ( y +5 )+9=0
2 2
−2 x +5 y−4 ( x−2 ) +3 ( y +5 ) +9=0
−2 x +5 y−4 x +8+3 y +15+9=0
−6 x+ 8 y+32=0 . .. .. . . ( :−2 )
3 x −4 y +16
Kedudukan garis g terhadap lingkaran L ditentukan oleh nilai diskriminan D = b2 – 4ac, hasil dari
substitusi persamaan lingkaran dan persamaan garis. Ketentuannya :
1. D > 0 garis g memotong lingkaran L di dua titik persekutuan
2. D = 0 garis g menyinggung lingkaran L di satu titik
3. D < 0 garis g di luar lingkaran L

contoh :
Tentukanlah kedudukan garis y = x – 2 terhadap lingkaran (x – 3) 2 + (y + 4)2 = 9
Jawab :
Lingkaran : (x – 3)2 + (y + 4)2 = 9
Garis : y = x -2
Maka
(x - 3)2 + (x -2+ 4 )2 = 9
( x-3 )2 + ( x+2 )2=9
x 2 −6 x +9+x 2 +4 x+4=9
2 x 2−2 x +4=0. . .. .. .. (:2 )
x 2 −x+2=0
2
Di tinjau D = b2-4ac = (−1 ) −4 ( 1 ) ( 2 )=1−8=−7 <0
Karena D < 0 maka garis berada di luar lingkaran.
C. Persamaan Garis singgung Lingkaran
1. Pers. Garis singgung lingkaran Melalui Titik pada Lingkaran
g
Garis g disebut garis singgung Lingkaran L di titik A(x1, y1).
A(x 1, y1)


P(a, b)
Catatan :
1. Titik A harus pada lingkaran L.

Rumus Persamaan Garis Singgung Lingkaran di titik A(x 1 , y1) :


Pers. Lingkaran Pers. Garis Singgung

x 2 + y 2 = r2 x1x + y1y = r2

(x – a)2 + (y – b)2 = r2 (x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2


A B
x2 + y2 + Ax + By + C = 0
x1x + y1y + 2 (x + x1) + 2 (y + y1) + C = 0

Contoh
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran :
a. L ¿ (x + 3)2 + (y – 2)2 = 58 di titik B(0, 9)
b. L ¿ x2 + y2 + 4x + 8y – 21 = 0 di titik C(2, 1)
Jawab :
a. PGS L ¿ (x + 3)2 + (y – 2)2 = 58 di titik B(0, 9) berarti x1 = 0, y1 = 9, a = - 3, b = 2, r2 = 58
PGS ¿ (x1 – a)(x – a) + (y1 – b)(y – b) = r2
⇔ (0 + 3)(x + 3) + (9 – 2)(y – 2) = 58
⇔ 3x + 7y – 63 = 0
Jadi persamaan garis singgungnya adalah 3x + 7y – 63 = 0.
b. PGS L ¿ x2 + y2 + 4x + 8y – 21 = 0 di titik C(2, 1) berarti x 1 = 2, y1 = 1, A = 4, B = 8,
C = – 21.
A B
PGS ¿ x1x + y1y + 2 (x + x1) + 2 (y + y1) + C = 0
⇔ 2x + 1.y + 2(x + 2) + 4(y + 1) – 21 = 0
⇔ 4x + 5y – 13 = 0
Jadi persamaan garis singgungnya adalah 4x + 5y – 13 = 0.

2. Pers. Garis singgung lingkaran Melalui suatu Titik di luar Lingkaran

Q Langkah-langkah menentukan PGS dari titik di luar


lingkaran :
1. Menentukan persamaan garis kutub ( rumus yang


P

A(x1 , y1)
digunakan sama dengan rumus mencari PGS lingk.
diatas)
2. Menentukan titik singgung lingkaran (titik Q dan R)
dengan mensubtitusikan pers. Garis kutub ke pers.
Lingkaran.
R 3. Menentukan persamaan garis singgung di titik
singgung tersebut

Garis hubung QR disebut Garis kutub atau garis polar.


Garis hubung AQ dan AR disebut garis singgung lingkaran.
Contoh 9
Tentukan PGS pada x2 + y2 = 9 yang dapat ditarik dari titik A(0, 4) !
Jawab :
(i) Menentukan persamaan garis kutub/polar dari titik A(0, 4), berarti x1 = 0, y1 = 4, r2 = 9
9
Pers. Grs kutub ¿ x1x + y1y = r2 ⇒ 0.x + 4y = 9 ⇒ y = 4
(ii) Menentukan titik singgung lingkaran dengan cara mensubtitusi pers. Garis polar ke pers. Lingkaran.
9
y= 4 ⇒ x2 + y2 = 9

()
2
9
x2 + 4 =9
144−81 63
x2 = 16 = 16
3 √7 3 √7

x1 = 4 atau x2 = 4

Jadi titik singgungnya


( 3 √47 , 94 ) (− 3 √47 , 94 )
dan

(iii) Menentukan persamaan garis singgung L ¿ x2 + y2 = 9 di titik


( 3 √7 9
,
4 4 ) (
dan

3 √7 9
,
4 4 )
Garis singgung di titik
( 3 √7 9
,
4 4 ) ⇒ x1x + y1y = r2
3 √7 9
⇔ 4 x+ 4 y=9
⇔ 3 √7 x + 9y = 36 ⇒ √ 7 x + 3y – 12 = 0

Garis singgung di titik


(− 3 √47 , 94 ) ⇒ x1x + y1y = r2
3 √7 9

⇔ 4 x+ 4 y=9
⇔ – 3 √7 x + 9y = 36 ⇒ √ 7 x – 3y + 12 = 0
Jadi persamaan garis singgung L ¿ x2 + y2 = 9 yang ditarik dari titik A(0, 4) adalah √ 7 x + 3y – 12 = 0 dan
√ 7 x – 3y + 12 = 0.
3. Pers. Garis singgung lingkaran dengan Gradien tertentu

PGS dengan Pers. Lingkaran Pers. Garis Singgung


gradien m

¿
P(a, b) x2 + y2 = R2 y=mx±r √ 1+m2
(x – a)2 + (y – b)2 = R2 y−b=m( x−a )±r √ 1+m2

Contoh 10
Tentukan persamaan garis singgung lingkaran :
a. L ¿ (x + 2)2 + (y – 1)2 = 4 yang sejajar dengan garis 3x + 4y – 1 = 0
b. L ¿ x2 + y2 – 2x + 6y + 5 = 0 yang tegak lurus garis x + 2y = 5
Jawab:
a. L ¿ (x + 2)2 + (y – 1)2 = 4 yang sejajar dengan garis 3x + 4y – 1 = 0, berarti a = – 2, b = 1, dan r = 2.
4 4
− −
Gradien garis 3x + 4y – 1 = 0 adalah m 1 = 3 . Syarat dua garis sejajar m1 = m2. Jadi m2 = 3 .

PGS ¿ y−b=m( x−a )±r √ 1+m ⇒ y – 1 = 3 (x + 2) ± 2


2 −
4
1+
16
9 √
4

y – 1 = 3 (x + 2) ± 2 9
4 10
25


y – 1 = 3 (x + 2) ± 3
3y – 3 = – 4x – 8 ± 10
4x + 3y = 3 – 8 + 10 atau 4x + 3y = 3 – 8 – 10
4x + 3y = 5 atau 4x + 3y = – 15
Jadi persamaan garis singgungnya adalah 4x + 3y – 5 = 0 atau 4x + 3y + 15 = 0.
b. L ¿ x2 + y2 – 2x + 6y + 5 = 0 yang tegak lurus garis x + 2y = 5
Dari L ¿ x2 + y2 – 2x + 6y + 5 = 0 diperoleh A = – 2, B = 6 dan C = 5
Pusat lingkaran = (1, -3) dan r = √ 1+9−5 = √ 5
1

Dari x + 2y = 5 diperoleh m1 = 2 , karena tegak lurus maka m1.m2 = – 1, diperoleh m2 = 2

PGS ¿ y−b=m( x−a )±r √ 1+m2


√ √
y + 3 = 2(x – 1) ± 5 1+ 2
2

y + 3 = 2x – 2 ± 5
2x – y – 5 ± 5 = 0
Jadi persamaan garis singgungnya adalah 2x – y = 0 atau 2x – y – 10 = 0

Anda mungkin juga menyukai