Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

STARTEGI RANTAI PASOK


PADA UMKM SAMBEL PECEL BURAHAYU
Mata Kuliah : Manajemen Rantai Pasok
Dosen Pengampu: Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.AB.

Disusun Oleh :
Adetia Chorisholekah / 1942620010
Dalaya Rasuly / 1942620087
Muhammad Reza Ikhwandrie Wijaya / 1942620110

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PEMASARAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Proposal ini
dengan baik. Proposal ini berisi tentang strategi rantai pasok yang terdapat di
UMKM Sambel Pecel Burahayu

Proposal ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak diantaranya; Ibu Dr. Baroroh Lestari, S. Sos., M.AB. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Rantai Pasok. Oleh karena itu kami sampaikan terima
kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan proposal ini, kami menyadari bahwa hasil proposal ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir
kata Semoga proposal riset ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
khususnya.

Malang, 20 Oktober 2022

Penulis
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
LANDASAN TEORI...............................................................................................7
2.1 Manajemen Rantai Pasokan...........................................................................7
2.2 Tujuan Strategis Rantai pasokan....................................................................8
2.3 Indikator Manajemen Rantai Pasokan............................................................9
2.4 Strategi Manajemen Rantai Pasokan............................................................10
BAB III..................................................................................................................12
METODE PENELITIAN.......................................................................................12
3.1 Profil Usaha..................................................................................................12
3.2 Jenis Data.....................................................................................................12
3.3 Metode Pengumpulan Data..........................................................................13
3.3.1 Wawancara..........................................................................................13
BAB IV..................................................................................................................14
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................14
4.1 Hasil..............................................................................................................14
4.2 Pembahasan..................................................................................................17
BAB IV..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan...................................................................................................19
3.2 Saran.............................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai


kebutuhan konsumen yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih
kebutuhannya. Mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas selalu
menuntut kualitas yang terbaik dan harga yang ekonomis. Perekonomian
mengalami perubahan yang cukup signifikan, apalagi di Negara yang sedang
berkembang seperti di Indonesia, yang semakin hari mengalami peningkatan baik
dibidang ekonomi maupun pembangunan.
Perkembangan pesat teknologi informasi, komunikasi, maupun proses
pabrikan mengakibatkan pendeknya siklus hidup produk. Oleh karena itu setiap
perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan
produktivitas, efesiensi, pelayanan yang cepat, mudah, dan terus menciptakan
berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan bertahan dipasar.
Selain produktivitas dan efesiensi yang perlu ditingkatkan, perusahaan juga harus
memahami dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pujawan dan Mahendrawati (2010) menjelaskan bahwa pentingnya peran
semua pihak mulai dari supplier, manufacturing, distributor, retailer, dan costumer
dalam menciptakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat inilah yang
kemudian melahirkan konsep baru yaitu Supply Chain Management.
Menurut Inrajit dan Djokopranoto (2005) istilah supply chain pertama kali
digunakan oleh beberapa konsultan logistk sekitar tahun 1980-an, kemudian oleh
para akademisi dianalisis lebih lanjut pada tahun 1990-an, maka lahirlah konsep
supply chain management. Lebih lanjut Indrajit dan Djokopranoto (2005)
menjelaskan, pada hakikatnya Manajemen supply chain adalah perluasan dan
pengembangan konsep dan arti dari manajemen logistik, manajemen logistik
berperan dalam mengatur arus barang dan supply chain juga demikian namun
meliputi antar perusahaan yang berhubungan dengan arus barang dan semakin
berkembang menyangkut kepada hal-hal yang diperlukan oleh pelanggan.
Menurut Heyzer dan Render (2005) perusahaan perlu mempertimbangkan
permasalahan rantai pasokan untuk memastikan bahwa rantai pasokan mendukung
strategi perusahaan secara keseluruhan, maka rantai pasokan didesain untuk
mendukung strategi manajemen operasi. Fasilitas dan biaya-biaya yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dengan tujuan mencapai biaya minimum
dan service level maksimum semuanya dipertimbangkan dalam supply chain
management.
Perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun jasa pada umumnya
mempunyai tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal dengan melakukan
proses manajemen yang baik, efektif, dan efesien dan memanfaatkan peran
menejer melalui proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan
yang tepat berdasarkan informasi yang berkaitan dengan biaya dalam organisasi.
Pada perusahaan manufaktur, biaya produksi merupakan komponen biaya yang
paling penting dimana dengan biaya produksi yang lebih dari pesaing, berarti
dapat menurunkan biaya secara keseluruhan.
UMKM Sambel Pecel Burahayu yang menajadi objek dari penelitian ini
merupakan salah satu UMKM yang bergerak dalam industri makanan atau
kuliner. Produk yang dihasilkan adalah sambel pecel, sambel gado-gado yang
menjadi primadona di UMKM ini. UMKM Sambel Pecel Burahayu selalu
berusaha untuk memasarkan barang yang berkualitas dengan harga yang murah
dan terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Untuk mempertahankan hal
tersebut, UMKM Sambel Pecel Burahayu perlu memperhatikan biaya-biaya yang
digunakan dalam memasarkan produknya. Tujuannya agar perusahaan dapat
memaksimalkan laba yang dapat digunakan kembali untuk menjalankan aktivitas
dari perusahaan tersebut dan dapat memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di


identifikasikan beberapa rumusan masalah yang ada, antara lain :
1. Apakah strategi rantai pasok yang digunakan UMKM Sambel Pecel
Burahayu?
2. Apakah terdapat resiko dengan strategi rantai pasok yang telah dipilih dan di
terapkan UMKM Sambel Pecel Burahayu?
3. Apa cara yang dapat dilakukan UMKM Sambel Pecel Burahayu untuk
meminimalisir resiko yang terjadi dengan strategi rantai pasok yang telah
dipilih?

1.3 Tujuan

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka dapt di


identifikasikan beberapa ruang lingkup masalah yang ada, antara lain :
1. Untuk mengetahui strategi rantai pasok apa yang telah dipilih dan diterapkan
UMKM Sambel Pecel Burahayu
2. Menganalisis resiko strategi rantai pasok yang telah dipilih dan di terapkan
UMKM Sambel Pecel Burahayu
3. Menemukan cara meminimalisir resiko strategi rantai pasok yang telah dipilih
UMKM Sambel Pecel Burahayu.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Rantai Pasokan.


Supply Chain Management (SCM) merupakan serangkaian aktivitas yang
terintegrasi, dari pengadaan material dan pelayanan jasa, kemudian mengubahnya
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, serta mendistribusikannya kepada
konsumen (Heizer dan Render, 2011). Supply Chain Management (SCM) adalah
suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada
para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi
yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik
mungkin menyelenggarakan pengadaan atau barang tersebut, istilah supply chain
meliputi juga proses perubahan barang tersebut, misalnya dari barang mentah
menjadi barang jadi (Indrajit dan Djokopranoto, 2009).
Supply chain rangkaian dari fasilitas, fungsi dan aktivitas perusahaan yang
terlibat dalam pembuatan dan penyaluran barang atau jasa. Rangkaian tersebut
dimulai dari pemasok dan berakhir pada konsumen akhir. Dengan menganalisis
keseluruhan proses, dari pemasok awal sampai dengan konsumen akhir, dapat
diketahui keuntungan-keuntungan dari Supply Chain yaitu mengurangi inventory
barang dengan berbagai cara, menjamin kelancaran penyediaan barang dan
menjamin mutu (Setiawan, Ikhwan, Rahardian, 2006). Manajemen rantai pasokan
merupakan seperangkat pendekatan untuk mengefisiensikan integrasi supplier,
manufaktur, gudang dan penyimpanan, sehingga barang diproduksi dan
didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat
dengan tujuan mencapai biaya minimum dan memberikan kepuasan bagi
pelanggan (Levi, David Simchi et al, 2003). Manajemen rantai pasokan berfokus
pada mengintegrasikan dan mengelola aliran barang dan jasa dan informasi
melalui rantai supply untuk membuatnya responsif terhadap kebutuhan pelanggan
sambil menurunkan total biaya. Definisi tersebut didasarkan atas beberapa hal:
1) Manajemen rantai pasokan perlu mempertimbangkan bahwa semua
kegiatan mulai dari pemasok, manufaktur, gudang, distributor, retailer
sampai ke pengecer berdampak pada biaya produk yang diproduksi sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
2) Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah agar total biaya dari semua
bagian, mulai dari transportasi dan distribusi persediaan bahan baku,
barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih efektif dan efisien
sehingga dapat mengurangi biaya.
3) Manajemen rantai pasokan berputar pada integrasi yang efisien dari
pemasok, manufaktur, gudang, distributor, retailer dan pengecer yang
mencakup semua aktivitas perusahaan, mulai dari tingkat strategis sampai
tingkat taktik operasional.

2.2 Tujuan Strategis Rantai pasokan.

Rantai pasokan bagaikan darah dari setiap organisasi bisnis karena


menghubungkan pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di jaringan yang sangat
penting untuk penciptaan dan pengiriman barang dan jasa. Dalam mengelola
rantai pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian operasi rantai pasokan. Tujuan manajemen rantai pasokan
adalah dengan menyelaraskan permintaan dan penawaran seefektif dan seefisien
mungkin. Masalah-masalah utama dalam rantai pasokan terkait dengan
(Stevenson, 2009):
 Menentukan tingkat outsourcing yang tepat
 Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang
 Mengelola pemasok
 Mengelola hubungan terhadap pelanggan
 Mengelola resiko
 Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat
Sedangkan menurut I Nyoman Pujawan, supply chain memiliki tujuan strategis
yang perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan
dalam persaingan. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain
harus bisa menyediakan produk yang :
•Murah
•Berkualitas
•Tepat waktu
•Bervariasi
Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson (2001), semua tindakan yang diambil
oleh perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai daya
saing strategisnya dan menghasilkan laba di atas rata-rata. Daya saing strategis
dicapai ketika sebuah perusahaan berhasil memformulasikan dan menerapkan
strategi penciptaan nilai. Ketika perusahaan mengimplementasikan suatu strategi
yang tidak dapat ditiru oleh org lain.

2.3 Indikator Manajemen Rantai Pasokan


1. Berbagi informasi
Berbagi informasi merupakan elemen penting dalam Supply Chain
Management, karena dengan adanya berbagi informasi yang transparan
dan akurat dapat mempercepat proses rantai pasokan mulai dari supplier
sampai ke pasar atau ke tangan konsumen.
2. Hubungan jangka panjang
Hubungan jangka panjang bisa tercipta dengan adanya hubungan yang
berkesinambungan antara semua pihak yang terlibat dalam Supply Chain
Management agar mencapai efisiensi dalam kinerja perusahaan sehingga
mampu menciptakan produk yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen.
3. Kerjasama
kerjasama yang baik dan saling meguntungkan dalam Supply Chain
Management dapat dilakukan antara produsen dengan supplier dan
diharapkan mampu menciptakan sebuah komitmen, saling percaya dan
saling terbuka yang nantinya akan bermanfaat bagi kedua belah pihak.
4. Integrasi
proses Integrasi proses dari penggabungan keseluruhan semua kegiatan
yang ada dalam Supply Chain Management agar semua kegiatan
perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
2.4 Strategi Manajemen Rantai Pasokan

1. Banyak Pemasok (Many Supplier)


Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok
yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan
pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak
pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan
jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung
jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi.
keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka
panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini,
pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan
dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat
menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala
ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi yang lebih rendah. Dengan sedikit pemasok maka biaya
mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi
resiko akan menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk
merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli
harus memperhatikan rahasia- rahasia dagang pemasok yang berbisnis di
luar bisnis bersama.
3. Vertical Integration
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa
yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau
distributor. Integrasi vertical dapat berupa: Integrasi ke belakang
(Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya
Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik Baja. Integrasi kedepan (Forward
Integration) berarti penguasaan kepada konsumennya, misalnya
Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yang semula sebagai
distributornya.

4. Kairetsu Network
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah
antara membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara
misalnya mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau
pinjaman. Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan
yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan
jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra,
menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada
perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai
subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
5. Perusahaan Maya (Virtual Company)
Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk
memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya
mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga
memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi
permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk
dapat memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji,
pengangkatan karyawan, disain produk atau distribusinya. Hubungan bisa
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau
kolaborasi, pemasok atau subkontraktor. Apapun bentuk hubungannya
diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping.
Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemen
yang terspesialisasi, investasi modal yang rendah, fleksibilitas dan
kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Profil Usaha

Nama UMKM : Sambel Pecel Bu Rahayu

Pemilik UMKM : Bu Rahayu

Tahun Berdiri : 2014

Alamat : Jl.Danau Paniai C7A-32, Madyopuro,

Kedungkandang, Kota Malang

Media Sosial : Whatsapp ( 08133263135 )

Instagram : ( @sambelpecel_burahayu )

Marketplace : Shoope ( sambelpecelburahayu )

Tokopedia ( sambel pecel burahayu )

Berawal dari hobi hingga saat ini mampi menembus pasar nasional.Sambel
Pecel Burahayu ini memiliki cita rasa yang khas dan mudah dibedakan dengan
berbagai merek lainnya. Seiring dengan perkembangannya Sambel Pecel
Burahayu terus meningkatkan mutu serta kualitas produk Sambel Pecel Burahayu
sesuai dengan slogan dari usaha ini “ Enak, Lezat dan Higienis” kini mampu
membuktikan dengan diperolehnya sertifikat PIRT, IUMK, NIB dan HALAL
NUTRICITION FACT.

3.2 Jenis Data

Data Primer : Sumber data primer diperoleh dalam bentuk kata-kata atau
ucapan lisan dan perilaku dari subyek (informan), berkaitan dengan
keputusan pembelian pada UMKM Sambel Pecel Burahayu didapatkan
melalui wawancara dan kuesioner.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam kegiatan penelitian sangatlah penting karena
berkaitan dengan tersedianya data yang dibutuhkan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian, sehingga simpulan yang diambil adalah
benar. Oleh karena itu dalam penelitian, metode pengumpulan data harus
dilakukan dengan tepat. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang
digunakan adalah:
3.3.1 Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama
(primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya, menguji hasil
pengumpulan data lainnya (Usman dan Akbar, 2008: 55).
Wawancara ini ditujukan kepada pemilik UMKM Sambel Pecel
Burahayu, sebagai pendukung metode kuesioner dalam pengumpulkan
data, apabila metode kuesioner kurang mendalam sehingga dengan
metode wawancara akan memperoleh informasi lebih mendalam dari
informan tentang Strategi rantai pasok yang dilakukan pada UMKM
Sambal Pecel Burahayu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

TRANSKIP WAWANCARA STRATEGI RANTAI PASOK


SAMBEL PECEL BURAHAYU

Informasi Pelaksanaan

Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 13 November 2022

Tempat : Wawancara via aplikasi WhatsApp

Waktu : 09:00-10:00

Identitas Informan

Nama : Sri Rahayu

Alamat : Jalan Danau Paniai C7 A32, Madyopuro,


Kec. Kedungkandang, Kota Malang, Jawa
Timur 65139

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pemilik Sambel Pecel Burahayu

Seiring urbanisasi dan penetrasi Smartphone terus meningkat,


mayoritas pembeli menjadi semakin paham teknologi. Pelanggan yang
maju secara digital mengharapkan lebih banyak transparansi dari penjual
tentang status pesanan mereka, dan ingin tahu kapan sebuah paket akan
tiba, siapa yang akan membawanya, dan apakah itu diangkut dengan aman
dan tepat waktu. Visibilitas telah menjadi kebutuhan, bukan kenyamanan
atau kemewahan. Dengan berbagai macam ketidakpastian yang berada di
sekitar pasar, hal berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang kami ajukan
kepada produsen Sambel Pecel Burahayu selaku produsen sambel pecel
yang berada dikota malang:

a) Bagaimana sejarah berdirinya usaha ini ?


b) Tantangan apa saja dan peluang apa saja yang didapatkan dari rantai
pasokan di wilayah pemasaran sambel pecel burahayu, dan apa
strategi/Langkah yang dilakukan oleh sambel pecel burahayu?
c) Dalam proses mendapatkan bahan baku, kemasan, dan segala yang
berkaitan dengan produksi, bagaimana sambel pecel burahayu
mendapatkannya ?
d) Apakah hanya memiliki satu supplier saja untuk memasok kebutuhan
produksi, dan apa yang dilakukan ketika supplier tersebut tidak bisa
memasok barang baku tepat waktu ?
e) Hingga kini, apakah sambel pecel burahayu selalu memiliki produk
yang siap jual ?
f) Bagaimana cara komunikasi yang dilakukan oleh usaha sambel pecel
burahayu ini dalam melakukan pemesanan terhadap supplier ?
g) Strategi apa yang diterapkan pada usaha sambel pecel burahayu dalam
menentukan supplier ? dan jenis supplier yang digunakan yang seperti
apa dan apa alasannya ?
h) Dalam memasarkan produknya media apa saja yang digunakan oleh
sambel pecel burahayu ?
i) Berapakah harga yang dipatok untuk setiap produk sambel pecel
burahayu yang ditawarkan ?
j) Apakah sambel pecel burahayu memiliki ciri khas yang berbeda dari
sambel pecel lainnya ?
k) Apakah selama ini ketepatan waktu produksi dan pengiriman
mempengaruhi permintaan terhadap sambel pecel burahayu ?
l) Variasi produk apa saja yang sudah dihasilkan oleh produk sambel
pecel burahayu hingga saat ini ?
Jawaban Narasumber

a) Berdirinya Sambel Pecel Burahayu karena Saya berasal dari Blitar


terus ada permintaan dari kerabat dekat sama teman untuk coba buat
sambel pecel khas Blitar…hmmm terus akhirnya nyoba-nyoba
ternyata banyak yang cocok dan minta dibikinkan lagi. Terus akhirnya
banyak pesanan sampai keluar kota, akhirnya memutuskan untuk
serius melakukan usaha ini.
b) Terjadinya peningkatan terhadap penjualan online yang sangat tinggi
secara tidak langsung menuntut kami untuk ikut serta dalam industry
digital ini, terlebih saat ini pelanggan cukup detail dalam melakukan
pemesanan hingga memastikan pengiriman, sehingga kamipun
berinisiatif menjual produk kami di platform online yang bekerja sama
dengan logistik, agar pelanggan dengan mudah mentracking barang
pesanan.
c) Dalam memenuhi bahan baku kami yaitu bahan baku utama berupa
kacang dan rempah-rempah, kami telah memiliki supplier yang
memasok bahan baku kami secara berkala, sedangkan untuk bahan-
bahan pelengkap kami biasanya membeli di toko langganan kami
yang berada di pasar terdekat. Sedangkan untuk kemasan kami
memiliki satu vendor percetakan yang menjadi langganan untuk
mencetak kemasan dan mendesain kemasan terbaru kami.
d) Tidak juga, sebenarnya kami memiliki beberapa supplier, tetapi
memang ada salah satu supplier yang benar-benar cocok dengan
kriteria kami, sedangkan supplier lain kami jadikan backup apabila
supplier langganan kami terkendala dalam memasaok bahan.
e) Kami selalu memiliki barang yang siap jual, karena hingga hari ini
kami makin bisa melihat peluang pasar tentang produk yang kami
jual. Hal ini yang menjadikan kita optimis dan semangat untuk selalu
memiliki barang yang siap jual, karena kami juga berjualan di
beberapa marketplace online yang menuntut kami untuk selalu
memiliki barang yang siap dijual ketika sewaktu-waktu ada pesanan
dari calon pelanggan.
f) Dalam menjalin komunikasi dengan supllier biasanya media yang
kami gunakan yaitu whatsapp, karena kita ketahui sendiri whatsapp
merupakan media yang paling efektif dan cepat untuk komunikasi
jarak jauh. Terlebih lagi informasi yang dibutuhkan juga segera.
g) Strategi supplier yang kami gunakan yaitu kami menggunakan sedikit
supllier dimana kami mencoba untuk menanamkan kepercayaan
terhadap supplier terhadapkualitas yang kami gunakan.
h) Media yang kami gunakan untuk memasarkan produk yaitu berupa
Tokopedia, instagram, dan facebook.
i) harga yang dipatok untuk produk sambel pecel burahayu sendiri mulai
dari 18.000 – 70.000 tergantung dengan berat yang dipasarkan.
j) untuk ciri khas sendiri dari segi bahannya sama saja yang digunakan
oleh sambel pecel lainnya, akan tetapi kami lebih memperhatikan
kualitas bahan baku yang digunakan, dan menggunakan variasi rasa
yang dapat memberikan pilihan kepada pembeli.
k) Dari kami sendiri iya, karena selama ini kami memperhatikan
permintaan dari konsumen sehingga ketepatan waktu produksi dan
pengirimannya sangat kami perhatikan dengan baik.
l) Untuk variasi produk sendiri kami telah memproduksi dengan variasi
rasa original , sedang dan pedas.

1.
2.
3.
3.1.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Sri Rahayu


selaku pendiri sekaligus pemilik dari umkm Sambel Pecel Burahayu,
diperoleh hasil sebagai berikut. Peneliti mengajukan pertanyaan tentang
apa yang menjadi latar belakang bedirinya Sambel Pecel Burahayu, Ibu
Sri menjawab “Berdirinya Sambel Pecel Burahayu karena Saya berasal
dari Blitar terus ada permintaan dari kerabat dekat sama teman untuk coba
buat sambel pecel khas Blitar…hmmm terus akhirnya nyoba-nyoba
ternyata banyak yang cocok dan minta dibikinkan lagi. Terus akhirnya
banyak pesanan sampai keluar kota, akhirnya memutuskan untuk serius
melakukan usaha ini.” Sedangkan saat ditanya kapan usaha tersebut
berdiri, Beliau menjawab “Didirikan pada tahun 2014”.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alasan awal berdirinya Sambel Pecel
Burahayu adalah permintaan dari lingkungan sekitar yang kemudian
mendapatkan respon yang baik. sehingga banyak menerima pesanan dan
memutuskan untuk menekuni usaha ini dan diresmikan pada tahun 2014.
Dalam menekuni usahanya Ibu Sri Rahayu tidak tanggung-tanggung
dalam proses memasarkan barangnya dan memperhatikan keamanan
barang dagangannya hingga sampai ke tangan konsumen, hal ini
dilakukan Ibu Sri Rahayu selaku pemilik untuk bisa mendapatkan
loyalitas pelanggan. Di era yang serba digital ini pelanggan akan merasa
lebih aman dan lebih nyaman ketika pelanggan mengerti di mana letak
barang pesanannya yang sedang dikirim, maka dari itu Ibu Sri Rahayu
memutuskan untuk juga menjual barangnya di marketplace online berupa
Tokopedia dan Shopee yang bekerjasama dengan lembaga logistik
sehingga hal ini memudahkan pelanggan untuk bisa memantau barang
pesanannya. Dengan keputusan Ibu Rahayu untuk bergabung atau
menjual produknya di marketplace online, hal ini menuntut sambal pecel
burayu untuk selalu menyediakan barang yang siap jual. Hal ini
mencerminkan bahwa sambal pecel Bu Rahayu menerapkan Pull Based
Model dalam bisnisnya, di mana proses produksi dan penyediaan barang
yang dilakukan atas dorongan dari permintaan pelanggan secara aktual.
Untuk mendapatkan loyalitas pelanggan tentunya tidak cukup
dengan itu, Ibu Sri Rahayu cukup selektif dalam memilih bahan baku
sebagai bahan pembuatan sambal pecel ini, hal itu ditunjukkan dengan
kriteria-kriteria yang ketat dalam memilih supplier untuk pemasok bahan
baku sambal pecel ini. Bu Rahayu mengaku memiliki beberapa supplier,
tetapi dari beberapa supaya tersebut ada satu supplier yang menurut Bu
Rahayu paling mendekati kriteria yang ditentukan oleh beliau. Tentunya
dengan mempertimbangkan dari segi ekonomisnya, dan meminimalisir
resiko jika suatu saat supplier yang dipilih tidak dapat memasok bahan
baku tepat waktu.
Kualitas produk sangat diperhatikan oleh usaha Sambel pecel
burahayu sehingga dalam memenuhi permintaan apek ketepatan waktu
produksi dan pengiriman juga merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam mempertahankan produk dalam jangka panjang.
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam menjalani usaha sambel pecelnya Ibu Sri Rahayu menginginkan loyalitas
dari pelanggannya yaitu dengan cara proses memasarkan produknya dan
memperhatikan keamanan dari produk tersebut. Di era yang serba digital ini Ibu
Sri Rahayu melakukan strategi penjualannya melalui marketplace online yang
bekerjasama dengan lembaga logistik sehingga hal ini memudahkan pelanggan
untuk bisa memantau barang pesanannya. Dengan keputusan Ibu Rahayu untuk
bergabung atau menjual produknya di marketplace online, hal ini menuntut
sambal pecel burayu untuk selalu menyediakan barang yang siap jual. Hal ini
mencerminkan bahwa sambal pecel Bu Rahayu menerapkan Pull Based Model
dalam bisnisnya, di mana proses produksi dan penyediaan barang yang dilakukan
atas dorongan dari permintaan pelanggan secara aktual.

3.2 Saran

1. Usaha Sambel Pecel Bu Rahayu lebih meningkatkan lagi pengembangan


produknya agar mencapai keuntungan yang diinginkan dan menciptakan
inovasi baru.
2. Usaha Sambel Pecel Bu Rahayu ini bisa mengikuti kegiatan pameran agar
produk sambel pecelnya lebih dikenal masyarakat dan dapat dijadikan
sebagai media promosi.

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

Anda mungkin juga menyukai