Anda di halaman 1dari 16

HASIL MONITORING DAN EVALUASI PROSES

PEMBERSIHAN DAN STERILISASI ALAT MEDIS


DI RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI (PPI)
RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK
TAHUN 2017
HASIL MONITORING DAN EVALUASI
PROSES PEMBERSIHAN DAN STERILISASI ALAT MEDIS
DI RUMAH SAKIT UMUM YARSI PERIODE JULI-AGUSTUS 2017

I. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi dan semakin banyaknya masyarakat dengan penyakit
kompleks yang berobat ke RSU Yarsi Pontianak dengan kondisi kompleks dan perlu
segera dilakukan tindakan invasive segera menuntut pelayanan kesehatan yang
bermutu.
Upaya peningkatan mutu rumah sakit harus selalu ditingkatkan dengan standar
prosedur yang ditetapkan, banyaknya permintaan alat-alat medis siap pakai dari
ruangan dan ruang operasi serta permintaan baju operasi steril menuntut Instalasi
Sterilisasi menyediakan alat-alat medis dan baju operasi yang steril. Penyediaan alat
medis steril membutuhan monitoring dan evaluasi yang indepent guna termonitornya
penyediaan produk alat steril yang bebas dari kontaminasi kuman secara terus
menerus.
Penyakit infeksi merupakan masalah penting, baik di Negara maju maupun di
Negara berkembang. Menurut asal kuman penyebab, infeksi dibagi 2 yaitu infeksi
yang berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah sakit.
Infeksi yang berasal dari rumah sakit disebut HAIs (Hospital Acquired
Infections) yaitu infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit atau di
fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam masa
inkubasi saat masuk, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul setelah
pulang juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan
(WHO, 2007).

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memonitoring dan mengevaluasi proses pembersihan dan sterilisasi alat medis steril,
dan perlengkapan linen steri luntuk ruangan operasi dan ruangan perawatan.
b. Tujuan Khusus
1. Memonitor dan mengevaluasi proses pembersihan alat medis dan pensterilan
alat
2. Memonitor dan mengevaluasi proses pembersihan dan pensterilan alat Single
use menjadi reuse.

III. TEHNIK PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan monitor/pengamatan dilakukan oleh tim PPIRS dengan mengisi
instrument penilaian monitoring dan evaluasi proses pembersihan dan pensterilan alat
medis di setiap unit.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Monitoring dan evaluasi telah dilakukan setiap bulan di setiap unit Ruang
Pelayanan yaitu Ruang IGD, Perawatan Dewasa, Ruang Kebidanan, Ruang ICU,
Ruang Hemodialisa, Ruang Bedah Sentral oleh tim PPIRS.

V. SASARAN
Petugas yang berada di instalasi rawat tersebut.

VI. TEHNIK EVALUASI


Instrument yang terisi setiap bulannya dikumpulkan dan ditabulasi
dijumlahkan jawaban Ya dibagi total indicator (Ya+Tidak) hasilnya di persentase.
JUMLAH = Jawaban Ya X 100%
Jawaban Ya dan Tidak

Kemudian discoring sebagai berikut;


 Nilai di bawah <60 kurang baik
 Nilai 71-86 cukup baik
 Nilai > 87 baik sekali
VII. HASIL MONITORING PEMBERSIHAN DAN STERILISASI ALAT
a. Hasil monitoring fasilitas dan proses pembersihan alat di setiap instalasi yang
melakukan sterilisasi alat.
b. Hasil monitoring proses sterilisasi alat kritis dan reuse di setiap instalasi yang
melakukan pensterilan alat.
c. Distribusi hasil monitoring fasilitas dan penyeterilan linen di instalasi bedah
sentral.

VIII. ANALISA HASIL MONITORING DAN EVALUASI PEMBERSIHAN DAN


PENYETERILAN ALAT MEDIS DI INSTALASI STERILISASI
a. Analisa hasil monitoring dan evaluasi fasilitas dan proses pembersihan alat
Fasilitas Pembersihan Di Instalasi Sterilisasi cukup baik (71%) karena selama
observasi di setiap unit rawat inap yang melakukan pensterilan aalat ditemukan
masalah yaitu ruang pembersihan sudah ada tapi belum ada ruangan khusus
tertutup, sedangkan proses pembersihan alat masih dilakukan di ruangan
seharusnya dilakukan di instalasi Sterilisasi.
b. Analisa hasil monitoring dan evaluasi proses sterilisasi alat kritis dan alat reuse
Proses Sterilisasi di Instalasi Sterilisasi sudah sangat baik 100% dari proses
pemisahan alat sampai dengan ada dokumen laporan bulanan tapi belum
dimonitoring dan evaluasi sendiri dan belum disampaikan ke tim PPIRS.
c. Analisa fasilitas dan penyeterilan linen di lakukan di instalasi bedah sentral
dengan menggunakan autoclave.
Fasilitas penyeterilan linen masih sangat kurang baik yaitu 40% hal ini karena
belum ada meja pelipatan linen, belum ada ruangan untuk pelipatan linen, dan
jumlah petugas di Sterilisasi yang masih kurang, sedangan penyeterilan linen
sudah sangat baik (100%).

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di atas dapat disimpulkan:
1. Fasilitas pembersihan alat kritis dan reuse baik (85,7%) dan proses proses
pembersihan alat kritis dan reuse baik (85,7%),
2. proses sterilisasi alat kurang baik (48%)
X. RENCANA TINDAK LANJUT
Perlu direalisasikannya yaitu:
1. Fasilitas pembersihan alat perlu dibuat ruang pembersihan khusus yang tertutup
dan ditambah petugas
2. Mengajukan pendirian unit sterilisasi dan lakukan proses pencucian di Instalasi
sterilisasi.
3. Perlu monitoring dan evaluasi continue proses sterilisasi dan penyeterilan linen di
Instalisasi Sterilisasi jika fasilitas sterilisasi linen tersedia.
4. Perlunya penyediaan ruang pelipatan, meja pelipatan untuk linen operasi.
FORMULIR MONITORING DEPT :
PEMBERSIHAN DAN
PENYETERILAN ALAT MEDIS DI
RSU YARSI PONTIANAK BULAN : Agustus 2017
RSU YARSI
PONTIANAK

No Indikator Penilaian Ya Tidak


1. A. PEMBERSIHAN ALAT
1.Fasilitas
1. Tersedia ruang khusus proses dekontaminasi
2. Air mengalir
3. Tersedia larutan enzimatik
4. Ada sikat
5. Tersedia APD
6. Ada tempat sampah infeksi dan non infeksi
7. Petugas cukup

B. PROSES PEMBERSIHAN ALAT KRITIS DAN


REUSE
1. Proses pembersihan dilakukan hanya di Instalasi
Sterilisasi
2. Serah terima alat terkontaminasi tubuh pasien dan
lakukan pencatatan
3. Menggunakan APD
4. Alat yang kotor direndam dengan larutan ENZIMATIK
selama 10 menit
5. Alat di sikat hingga bersih dari kotoran, darah dsb
6. Bilas dengan air mengalir hingga bersih.
7. Masukan alat medis ke mesin washers selama 1 jam

C. PROSES STERILISASI ALAT


1. Proses pemisahan alat
a. alat operasi
b. alat reuse
2. Melakukan packing alat dengan mesin sealer
3. Labeling indicator melakukan penanggalan di produksi
dan ekspired
4. Penyeterilan alat
a. alat medis disterilisasi dengan autoklaf 1 jam
b. alat reuse dengan eo selama 12 jam
c. linen dengan autoklaf selama 1 jam
5. Mengecek indicator alat yang steril bila hitam alat sudah
steril
6. Susun alat steril sesuai dengan jenisnya di rak
penyimpanan
7. Dokumentasi distribusi alat
8. Dokumentasi laporan bulanan
1. Jumlah petugas cukup
2. Ada ruangan khusus pengelolaan linen
3. Ada meja pelipatan
4. Ada tempat penyimpanan linen steril
5. Tersedia alat sterilisasi linen

2 A. Penyeterilan linen; baju operasi, dok bolong dll


1. Melakukan pencatatan linen dari petugas
2. Pastikan linen dalam keadaan kering dan bersih
3. Pisahkan dan lipat linen sesuai permintaan tindakan
4. Bungkus dengan kain
5. Labeling indicator steril yang dibuat tanggal
penyeterilan dan ekspired alat
6. Proses sterilisasi autoklaf selama 1 jam untuk alat tahan
panas
7. Proses sterlisasi selesai kertas indicator berubah hitam
8. Lakukan penyusunan dan penyimpanan di rak
9. Dokumen pencatatan/distribusi alat
10. Dokumen laporan bulan
HASIL MONITORING DAN EVALUASI PROSES LINEN DAN LAUNDRY
DI RUMAH SAKIT UMUM YARSI PERIODE JULI-AGUSTUS 2017

I. PENDAHULUAN
Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen
kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan,
penyimpanan, dan penggunaan kembali yang sudah bersih. Linen adalah bahan dan
kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur,bantal,
guling, dan alat instrument steril lainnya.
Unit laundry Rumah sakit umum YARSI Pontianak sebagai unit penyedia
pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien
dan petugas dirumah sakit. Salah satu indicator keberhasilan dalam pelayanan rumah
sakit adalah : Rendahnya angka infeksi nosokomial, untuk mencapai keberhasilan
tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
Pelayanan linen dan laundry yang terpusat merupakan salah satu mata rantai
yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya penekanan
kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan linen sangat
bergantung pada unit penunjang lain, seperti unsure pelayanan medic, fasilitas medic
farmasi, rumah tangga ( logistic Umum ), Pemelihara rumah sakit dan fasilitas
penyediaan air bersih, Sehingga apabila terjadi hambatan pada salah satu unit diatas
maka akhirnya akan mengganggu proses penyediaan linen bersih.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Monitoring evaluasi ini dimaksudkan untuk memudahkan staff/ karyawan dalam
melaksanakan pelayanan linen sehingga semua proses dapat dilaksanakan sesuai
dengan sasaran mutu berdasarkan ketentuan/ standar yang telah ditetapkan.
2. Tujuan
a. Umum :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan linen dan laundry di RSU YARSI
Pontianak. Memonitoring dan mengevaluasi proses pembersihan dan sterilisasi
alat medis steril, dan perlengkapan linen steri luntuk ruangan operasi dan
ruangan perawatan.
b. Khusus :
1) Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di Rumah sakit
Umum YARSI Pontianak.
2) Sebagai pedoman kerja untuk mendapatkan linen yang bersih, kering,
rapi, utuh dan siap pakai.
3) Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk
terjadinya infeksi silang/ nosokomial.
4) Untuk menjamin tenaga kesehatan, pengunjung kontraktor dan
lingkungan dari terpapar bahaya potensial.
5) Untuk menjamin ketersediaan linen disetiap unit di Rumah sakit
Umum YARSI Pontianak.
6) Sebagai sebuah panduan kerja bagi tenaga pelaksana untuk
memberikan pelayanan linen di rumah sakit Umum YARSI Pontianak.
c. Sasaran
1) Terpenuhinya kebutuhan linen diseluruh unit/ bangsal keperawatan,
serta unit- unit lain yang berhubungan dengan sasaran mutu.
2) Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan linen dan laundry dalam
suatu kesatuan prosedur kerja yang telah ditetapkan. Tercapainya
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan linen dan laundry
di Rumah sakit Umum YARSI Pontianak

III. TEHNIK PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan monitor/pengamatan dilakukan oleh tim PPIRS dengan mengisi
instrument penilaian monitoring dan evaluasi proses pencucian dan pensterilan linen
hingga pendistribusian linen sampai ke semua unit.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Monitoring dan evaluasi telah dilakukan 2 bulan berturut-turut yaitu pada
bulan juni – juli tahun 2017 di setiap unit Ruang Pelayanan yaitu Ruang IGD,
Perawatan Dewasa, Ruang Kebidanan, Ruang ICU, Ruang Hemodialisa, Ruang
Bedah Sentral oleh tim PPIRS.

V. SASARAN
Petugas laundry yang berada di unit laundry tersebut tersebut.
VI. TEHNIK EVALUASI
Instrument yang terisi setiap bulannya dikumpulkan dan ditabulasi
dijumlahkan jawaban Ya dibagi total indicator (Ya+Tidak) hasilnya di persentase.
JUMLAH = Jawaban Ya X 100%
Jawaban Ya dan Tidak

Kemudian discoring sebagai berikut;


 Nilai di bawah <60 kurang baik
 Nilai 71-86 cukup baik
 Nilai > 87 baik sekali

VII. HASIL MONITORING PEMROSESAN LINEN DAN PELAYANAN DI UNIT


LAUNDRY.
1. Hasil monitoring fasilitas dan proses pencucian sampai distribusi linen di unit
laundry .
2. Berdasarkan hasil monitoring yang dibuat, bahwa staff laundry melaksanakan
spo dengan baik untuk bulan pertama, dan berlanjut pada bulan ke dua
pelaksanaannya menurun , masih ada sebagian yang tidak menggunakan APD
lengkap pada saat mengambil linen kotor, pengolahan dan mendistribusi linen
bersih. Dari hasil pencucian harus dicek kembali bahwa linen tidak ada noda lagi,
bila di linen masih terdapat noda maka dilakukan pencucian ulang, baik linen OK
maupun linen ruangan.

VIII. ANALISA HASIL MONITORING DAN EVALUASI PEMROSESAN LINEN


DI UNIT LAUNDRY.
1. Hasil monitoring fasilitas dan proses pencucian sampai distribusi linen di unit
laundry .
Fasilitas Pembersihan Di unit laundry masih sangat kurang, karena selama
observasi di unit laundry yang melakukan pencucian linen masih bersifat manual
sehingga ditemukan masalah yaitu ruang pencucian masih terbuka lebar, ruangan
masih sangat kecil dengan fasilitas yang minimal. Tidak tersedianya air panas
pada saat pencucian, tidak tersedianya mesin cuci dikarenakan terjadi kerusakan
pembersihan sudah ada tapi belum ada ruangan khusus tertutup, sedangkan proses
pemilahan linen infeksius dan non infeksius sudah cukup baik, ruang pelipatan
masih belum memadai dikarenakan hanya terdapat meja pelipatan dan lemari
linen yang masih terbuka. Ruang pendistribusian masih belum tersedia, troly linen
kotor dan bersih masih terbuka.
2. Analisa fasilitas dan penyeterilan linen di lakukan di instalasi bedah sentral
dengan menggunakan autoclave.
Fasilitas penyeterilan linen masih sangat kurang baik yaitu 40% hal ini karena
belum ada meja pelipatan linen, belum ada ruangan untuk pelipatan linen, dan
jumlah petugas di Sterilisasi yang masih kurang, sedangan penyeterilan linen
sudah sangat baik (100%).

3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di atas dapat disimpulkan:
1. Fasilitas di unit laundry masih sangat kurang dan proses proses pecucian sudah
cukup baik
2. Proses pemilahan linen sampai ke pencucian dan pendistribusian linen sudah
cukup baik sejak tahun 2017 dan berjalan sangat baik
3. Fasilitas penyeterilan linen sangat kurang dan penyeterilan linen sudah sangat baik

4. RENCANA TINDAK LANJUT


Perlu direalisasikannya yaitu:
1. Fasilitas mesin cuci dan sarana air panas untuk memperlancar porses pencucian
linen,
2. perlu dibuat ruang pemilahan linen yang sesuai dengan standar
3. Mengajukan pendirian unit sterilisasi dan lakukan proses pencucian di Instalasi
sterilisasi.
4. Perlu monitoring dan evaluasi continue proses linen dari mulai pencucian sampai
pendistribusian linen.
5. Perlunya penyediaan ruang pelipatan yang dilengkapi dengan fasilitas lemari linen
yang tertutup, meja pelipatan.
6. Perlunya perbaikan troly linen yang tertutup.
MONITORING MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY HARIAN
BULAN : JULI
UNIT : LAUNDRY
BAGIAN : PENCUCIAN LINEN KOTOR

TANGGAL
NO. VARIABEL 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
0
Menggunakan APD
1. (tutup kepala, apron, Y YY Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y
sarung tangan, masker)
Linen dipisahkan
2. berdasarkan infeksi dan Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y T
non infeksi
Linen sejenis dijadikan
3. Y YY Y Y Y Y Y T T Y Y T Y Y Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T
satu kelompok
Memperhatikan
4. Y YY Y T Y Y Y Y T Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y
pasokan listrik
Perendaman linen
sebelum pencucian,
5. dengan disinfektan; Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
perbandingan 5-10
ml/liter air
Memastikan semua lien
6. kotor terendam Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y
seluruhnya oleh air
Memasukkan
detergen,alkali,
7. Y YY Y Y Y Y Y Y T Y T Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y Y Y T Y Y Y Y
emulsifier, sesuai
dengan kebutuhan.
Menyalakanmesinsesua
8. Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T Y Y T Y
iwaktu yang diperlukan
9. Memindahkan kain Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
kemesin pengering
sesudah mesin mati
Linen yang sudah
10. kering langsung Y YY Y Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y T Y
disetrika

Total YA = Pontianak,………………….
Kepala unit laundry

…………………………………
MONITORING MANAJEMEN LINEN DAN LAUNDRY HARIAN
BULAN : AGUSTUS
UNIT : LAUNDRY
BAGIAN : DISTRIBUSI LINEN BERSIH

NO. VARIABEL TANGGAL


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1. Menggunakan APD Y Y Y T T Y Y Y T T T Y Y Y T T T Y Y Y Y T T Y Y T T Y T T
(tutup kepala, apron,
sarung tangan,
masker)
2. Linen dipisahkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y T T Y Y Y T T Y Y
berdasarkan infeksi
dan non infeksi
3. Linen sejenis Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y T T
dijadikan satu
kelompok
4 Memperhatikan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
pasokan listrik
5. Perendaman linen Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T T
sebelum pencucian,
dengan disinfektan;
perbandingan 5-10
ml/liter air
6. Memastikan semua Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y T T Y Y Y T Y Y Y Y Y Y Y Y
lien kotor terendam
seluruhnya oleh air
7. Memasukkan Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
detergen, alkali,
emulsifier, sesuai
dengan kebutuhan.
8. Menyalakan mesin Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
sesuai waktu yang
diperlukan
9. Memindahkan kain Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
ke mesin pengering
sesudah mesin mati
10. Linen yang sudah Y Y Y Y T T Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
kering langsung
disetrika

Pontianak,………………….

Kepala unit laundry

…………………………………
ANALISA HASIL MONITORING
Berdasarkan hasil monitoring yang dibuat, bahwa staff laundry melaksanakan spo dengan baik
untuk bulan pertama, dan berlanjut pada bulan ke dua pelaksanaannya menurun , masih ada
sebagian yang tidak menggunakan APD lengkap pada saat mengambil linen kotor, pengolahan
dan mendistribusi linen bersih. Dari hasil pencucian harus dicek kembali bahwa linen tidak ada
noda lagi, bila di linen masih terdapat noda maka dilakukan pencucian ulang, baik linen OK
maupun linen ruangan.

Anda mungkin juga menyukai