Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM PENGENDALIAN

RESISTENSI ANTIMIKROBA
RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA MEDAN

Jl.Bilal No.24, Kel.P Brayan Darat I, Kec.Medan Timur, Kota Medan,


Kode Pos 20239,Telp : 061 6610072, Fax : 061 6618457
Email : ritonga.imelda@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatNya, Penyusunan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Rumah
Sakit Imelda dapat terselesaikan. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
(PPRA) Rumah Sakit Imelda Medan akan digunakan untuk menjalankan kegiatan
program pengendalian antimikroba di Rumah Sakit Imelda Medan. Diharapkan
dengan adanya rangkaian program ini dapat meningkatkan perbaikan dalam
penggunaan antibiotik di Rumah Sakit Umum bagi para tenaga medis dan non
medis dan pasien yang ada di Rumah Sakit Imelda Medan.
Penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak dalam
menyelesaikan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Rumah Sakit
Imelda Medan. Pembuatan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba ini
tentunya masih jauh dari sempurna, baik secara konteks maupun konten, untuk itu
kami membuka diri untuk saran dan kritik demi perbaikan ke depan.

Medan, Januari 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

II. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 2

III. TUJUAN ................................................................................................................. 2

IV. SASARAN KEGIATAN ......................................................................................... 3

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ............................................... 3

VI. JADWAL KEGIATAN ............................................................................................ 4

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .............................................................. 4

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN ............................................................................... 6

IX. KEGIATAN DAN PELAPORAN ........................................................................... 7

ii
I. PENDAHULUAN

Antimikroba merupakan suatu zat-zat kimia yang dihasilkan oleh


mikroorganisme dimana zat tersebut mempunyai daya penghambat aktivitas
mikroorganisme lain meskipun dalam jumlah sedikit.
Resistensi antimikroba adalah kemampuan mikroba untuk bertahan hidup
terhadap efek antimikroba sehingga tidak efektf dalam penggunaan klinis. Pengendalian
resistensi antimikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau
menurunkan adanya kejadian mikroba resisten. Resistensi antimikroba yang dimaksud
adalah resistensi terhadap antimikroba yang efektif untuk terapi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri, jamur, virus dan parasite. Bakteri adalah penyebab infeksi terbanyak maka
penggunaan antibakteri yang dimaksud adalah penggunaan antibiotik .
Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak.
Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup tinggi dan kurang bijak akan
meningkatkan kejadian resistensi. Resistensi antibiotik merupakan keadaan dimana
kuman tidak dapat lagi dimatikan dengan antibiotik tersebut. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa telah muncul mikroba yang resisten antara lain Methicillin
Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), resistensi multi obat pada penyakit
tuberkulosis (MDR TB) dan lain-lain. Dampak resistensi terhadap antibiotik adalah
meningkatnya morbiditas, mortalitas dan biaya kesehatan.
Rumah sakit perlu pemahaman dan pengetahuan tentang adanya masalah
resistensi antimikroba yang dilanjutkan dengan gerakan nasional melalui program
terpadu dari Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia antara rumah sakit, profesi
kesehatan, farmasi, pasien/masyarakat dan pemerintah daerah (Dinas Kesehatan)
dibawah koordinasi pemerintah pusat. Gerakan penanggulangan dan pengendalian
resistensi antimikroba ini disebut dengan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA).
Dalam rangka pelaksanaan PPRA di rumah sakit, maka perlu disusun program
kerja PPRA agar pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit dapat berjalan
dengan baik dan terarah.

2
II. LATAR BELAKANG

Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit dalam Peraturan


Menteri Kesehatan (Permenkes) RI nomor 8 tahun 2015 menyatakan bahwa setiap
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya wajib melaksanakan program pengendalian
resistensi antimikroba.
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) merupakan gerakan
pengendalian resistensi antimikroba secara terpadu dan paripurna di unit pelayanan
kesehatan. Implementasi PPRA di rumah sakit akan berjalan dengan baik apabila
mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Rumah Sakit yaitu ditetapkan kebijakan
PPRA di rumah sakit, program dan kegiatan PPRA, fasilitas dan sarana untuk
menunjang PPRA.
Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) merupakan
kepanitiaan di rumah sakit yang berperan dalam menetapkan kebijakan penggunaan
antibiotik, pencegahan dan penyebaran bakteri yang resisten serta pengendalian
resistensi bakteri terhadap antibiotik. Setiap unit berperan penting dalam meningkatkan
penggunaan antibiotik secara bijak.
Penggunaan antibiotik yang terkendali dapat mencegah munculnya resistensi
antimikroba dan menghemat penggunaan antibiotik yang dapat mengurangi beban biaya
perawatan pasien, mempersingkat lama perawatan, penghematan bagi rumah sakit serta
meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di RSU Imelda
Pekerja Indonesia Medan adalah tercapainya penggunaan antibiotik yang rasional di
RSU Imleda Pekerja Indonesia Medan

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di RSU Imelda
Pekerja Indonesia Medan, diantaranya adalah :
a. Memonitoring atau mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis
b. Memonitoring atau mengevaluasi penggunaan antibiotik empiris

3
c. Memonitoring dan mengevaluasi pola penggunaan antibiotik melalui data
kuantitatif
d. Memonitoring dan mengevaluasi pengukuran antibiotik yang resisten dari hasil
pemeriksaan kultur

IV. SASARAN
a. Dokter
b. Apoteker
c. Perawat
d. Bidan
e. Laboran

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Melakukan monitoring Pemberian Melakukan evaluasi mengenai terapi
terapi antibiotik di ruangan rawat antibiotik yang diberikan secara rasional di
inap ruangan rawat inap

2 Melakukan sosialisasi PPRA Melakukan sosialisasi panduan


pengendalian resistensi antimikroba yang
sudah disusun oleh tim PPRA
3 Menetapkan dan melaksanakan Menetapkan indikator pengukuran
evaluasi analisis indikator kerasionalan penggunaan antibiotik :
pengukuran kerasionalan penggunaan terapi profilaksis, penggunaan
penggunaan antibiotik terapi empiris, pengukuran kuantitatif dan
pengukuran resistensi antibiotik
4 Monitoring dan Evaluasi : Melakukan monitoring dan evaluasi
a. Tim PPRA mengadakan rapat terhadap pelaksanaan rapat tim PPRA,
setiap 3 bulan sekali mengumpulkan bukti pelaksanaan
penggunaan terapi antibiotik dan
b. Bukti pelaksanaan pengendalian
profilaksis pencegahan pada seluruh asuhan
penggunaan terapi antibiotik keperawatan serta melaporkan bukti
c. Melaporkan bukti kegiatan PPRA kegiatan tersebut ke direktur rumah sakit
setiap 6 bulan kepada direktur
rumah sakit
5 Pelaksanaan tindak lanjut sesuai Melakukan tindak lanjut sesuai
dengan rekomendasi direktur rekomendasi direktur

4
VI. JADWAL KEGIATAN
No Nama Kegiatan 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menetapkan dan
melaksanakan evaluasi analisis
indikator pengukuran
kerasionalan penggunaan
antibiotik
2 Melakukan sosialisasi tentang
pengunaan antibiotik secara
rasional
3 Monitoring Dan Evaluasi
a. Tim PPRA mengadakan
rapat 3 bulan sekali
b. Bukti pelaksanaan
pengendalian penggunaan
terapi antibiotik
c. Melaporkan bukti
kegiatan PPRA setiap 6
bulan kepada direktur
rumah sakit
4 Pelaksanaan tindak lanjut
sesuai dengan rekomendasi
direktur

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Sasaran Sasaran Cara
Umum Khusus Pelaksanaan
1 Pembentukan tim Membentuk tim Terlaksananya Tim PPRA Rapat
PPRA PPRA dan pembentukan menyusun pembentukan
menyusun uraian tim PPRA uraian tugas tim PPRA
tugas sesuai bidang masing -
masing-masing masing

2 Penyusunan Menyusun SK Terbentuknya Terlaksananya Rapat


regulasi dan (Surat Keputusan) Surat program Internal
panduan tentang dan panduan Keputusan pengendalian dengan tim
pengendalian tentang (SK) tentang resistensi PPRA untuk
resistensi pengendalian program Antimikroba menyusun
antimikroba resistensi pengendalian sesuai SK dan SK dan
sesuai undang- antimikroba di resistensi terlaksananya panduan

5
undang yang rumah sakit sesuai antimkiroba penggunaan penggunaan
berlaku undang-undang dan menyusun antibiotik antibiotik di
yang berlaku panduan secara RSU Imelda
tentang rasional Pekerja
pengggunaan berdasarkan Indonesia
antibiotik di panduan
RSU Imelda penggunaan
Pekerja antibiotik
Indonesia RSU Imelda
Pekerja
Indoneisa
3 Melakukan Melakukan Terlaksananya Setiap KSM Sosialisasi
sosialisasi PPRA sosialisasi panduan sosialisasi dan tenaga panduan dan
pengendalian panduan medis lainnya program
resistensi penggunaan dapat pengendalian
antimikroba yang antibiotik ke menerapkan resistensi
sudah disusun oleh setiap KSM pengendalian antimikroba
tim PPRA dan tenaga resistensi
medis lainnya antimikroba
berdasarkan
panduan
4 Menetapkan dan Menetapkan Melakukan Terlaksananya Melakukan
melaksanakan indikator monitoring kerasionalan evaluasi
evaluasi analisis pengukuran indikator penggunaan penggunaan
indikator kerasionalan pengukuran antibiotik antibiotik
pengukuran penggunaan kerasionalan berdasarkan terapi
kerasionalan antibiotik : penggunaan indikator profilaksis,
penggunaan penggunaan terapi antibiotik : penggunaan penggunaan
antibiotik profilaksis, penggunaan antibiotik antibiotik
penggunaan terapi terapi tersebut terapi
empiris, pengukuran profilaksis, empiris,
kuantitatif dan penggunaan pengukuran
pengukuran terapi empiris, kuantitatif
resistensi antibiotik pengukuran dan
kuantitatif dan pengukuran
pengukuran resistensi
resistensi antibiotik
antibiotik
5 Monitoring dan Melakukan Terlaksananya Terbentuknya Melakukan
Evaluasi : monitoring dan monitoring pelaksanaan rapat Tim
a. Tim PPRA evaluasi terhadap dan evaluasi rapat kegiatan PPRA
pelaksanaan rapat penggunaan tim PPRA sebulan
mengadakan

6
rapat 3 bulan tim PPRA, antibiotik dalam sekali
sekali mengumpulkan monitoring membahas
b. Bukti bukti pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
penggunaan terapi antibiotik PPRA dan
pelaksanaan
antibiotik sesuai jadwal melaporkan
pengendalian rapat tiap kegiatan
penggunaan bulan, dan tersebut ke
terapi antibiotik melaporkan Direktur
c. Melaporkan bukti kegiatan setiap 6 bulan
bukti kegiatan PPRA setiap 6 sekali
PPRA setiap 6 bulan sekali
bulan kepada
direktur rumah
sakit
6 Pelaksanaan Melakukan tindak Pelaksanaan Melakukan Dilakukan
tindak lanjut lanjut sesuai tindak lanjut tindak lanjut rapat hasil
sesuai dengan rekomendasi dapat sesuai tindak lanjut
direktur dipahami oleh rekomendasi yang
rekomendasi
tim PPRA dari direktur dipimpin
direktur untuk oleh Direktur
memperbaiki
monitorng dan
evaluasi
penggunaan
antibiotik

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN


No Evaluasi Pelaksanaan
1 Menyiapkan konsep monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2 Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian hasil kinerja Tim secara berkala

3 Berkoordinasi dengan Tim lain untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan


dengan program pengendalian resistensi antimikroba di Rumah Sakit

4 Menyusun laporan tindak lanjut untuk penyelesaian pengendalian resistensi antimikroba

5 Menyampaikan rekomendasi sebagai saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun
tertulis kepada setiap KSM dan Direktur sebagai masukan bagi peningkatan mutu
kerasionalan penggunaan antibiotik dan hasil kinerja Tim .

7
IX. KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setiap kegiatan PPRA dimulai dari pembentukan tim/komite, penyusunan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam ppra dilaporkan ke ketua Tim PPRA dan
direktur rumah sakit serta diketahui oleh instalasi terkait untuk meningkatkan mutu
penggunaan antibiotik dan pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit.
Pelaporan kegiatan monitoring tim PPRA terhadap penggunaan antibiotik di RSU IPI
dilaporkan setiap 3 bulan kepada Ketua Tim PPRA dan setiap enam bulan kepada
Direktur RSU IPI. Selanjutnya laporan PPRA RSU IPI Medan dilaporkan ke KPRA
Kemenkes minimal 1 tahun sekali.

Diketahui Oleh, Disetujui Oleh,


Ketua Tim PPRA Direktur RSU IPI

(dr. Lili Syarief, Sp.PD) (dr. Hedy Tan, MARS, MOG.,Sp.OG)

Anda mungkin juga menyukai