D. Manajemen PPPK
Dasar Hukum:
a. UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
b. PP 49 Tahun 2018 Tentang Manajemen PPPK, adalah pengelolaan PPPK
untuk menghasilkan pegawai yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Pengadaan PPPK:
a) Input, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
b) Proses, manajemen PPPK
c) Output, menghasilkan PPPK yang professional, memiliki nilai
dasar, memiliki etika profesi, bersih dari praktek korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Definisi PPPK (Sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN): PPPK adalah
warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Manajemen PPPK meliputi: (PP 49 Tahun 2018)
1. Penetapan kebutuhan;
2. Pengadaan;
3. Penilaian kinerja;
4. Penggajian dan tunjangan;
5. Pengembangan kompetensi;
6. Pemberian penghargaan;
7. Disiplin;
8. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
9. Perlindungan
Penjelasan manajemen PPPK: (PP 49 Tahun 2018)
1. Penetapan kebutuhan PPPK
• Instansi diwajibkan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PPPK jangka waktu 5 tahun dan diperinci per tahun
berdasarkan prioritas
• Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK merupakan satu kesatuan
dengan penyusunan kebutuhan PNS
• Kebutuhan jenis dan jabatan PPPK dengan Keputusan Menteri
setiap tahun, dengan pertimbangan Kementerian Keuangan dan
pertimbangan tehnis Kepala BKN
• Usulan disertai dengan kompetensi, kualifikasi, kebutuhan
instansi dan persyaratan kebutuhan dalam jabatan
2. Tahapan Pengadaan PPPK
1) Perencanaan. Pengadaan Calon PPPK oleh Instansi Pemerintah,
Pengadaan PPPK JF dapat di lakukan Nasional atau tingkat
Instansi
2) Pengumuman lowongan. secara terbuka kepada masyarakat
paling singkat 15 hari kalender
3) Pelamaran. Setiap WNI memiliki kesempatan yg sama untuk
melamar P3K , pelamar memenuhi dan menyampaikan
persyaratan dan memperoleh informasi ttg seleksi P3K
4) Seleksi. Pelamar yg Lulus seleksi administrasi mengikuti seleksi
kompetensi, seleksi mempertimbangkan integritas dan moralitas
dan hsl seleksi ditetapkan oleh PPK
5) Pengumuman seleksi. Disampaikan secara terbuka
berdasarkan penetapan hasil seleksi kompeten
6) Pengangkatan menjadi PPPK. Pelamar lulus ditetapkan sbg calon
P3K dg Keputusan PPK, disampaikan ke BKN untuk NI P3K, data
masuk sistem informasi ASN, P3K melaksanakan tugas jabatan
sesuai pengangkatan melalui perjanjian kerja oleh PPK
Selanjutnya pegawai yang sudah diangkat menjadi PPPK akan
m,enandatangani perjanjian kerja yang di dalam perjanjian tersebut
memuat masa kerja, tugas pokok, gaji dan tunjangan hari dan jam
kerja, disiplin, dll.
3. Penilaian kinerja PPPK
Dasar hokum: Pmempan RB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan
Kinerja. Poin yang dinilai melipiti:
1) Hasil kerja. Outcome, outcome antara, output, dan/atau layanan
yang dihasilkan pegawai
2) Perilaku kerja. Melipti perilaku kerja berorientasi pelayana,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Instrument penilaian kinerja PPPK:
1) Penyusunan SKP dan Penetapan dan klarifikasi Ekspektasi,
arahnya pada perencanaan kinerja pegawai. Penyusunan SKP
sebagai bahanpenilaian kinerja mengacu pada perencanaan
strategis, perjanijan unit kerja, organisasi dan tata unit kerja,
rencana kinerja pimpinan, kompetensi, dan/atau keterampilan
pegawai, prioritas pencapaian kinerja organisasi/unit
kerja/pimpinan, dan dokumen perjanjian seuai ketentuan.
2) Evaluasi kinerja. Penilaian kinerja pegawai
3) Pemberian penghargaan dan sanksi
4. Gaji dan Tunjangan
PPPK akan mendapatkan gaji sesuai yang tercantum dalam Surat
Keputusan Pengangkatan serta tunjangan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Dasar hokum gaji dan tunjangan:
Peraturan Presiden RI No. 98 Tahun 2020 tentang Gaji dan
Tunjangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 6 Tahun 2021 tentang
Teknis Pemberian Gaji dan Tunjangan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi Daerah
Gaji PPPK
PPPK diberikan gaji yangbesarannya didasarkan pada golongan dan
masa kerja golongan sebagaimana tersebut dalam lampiran Perpres
No. 98tahun 2020 (sebelum pemotongan pajak penghasilan).
Tunjangan PPPK
PPPk diberikan tunjangn yang terdiri atas: tunjang keluarga,
tunjangan pangan, tunjangan jabatan structural, tunjangan jabatan
fungsional, dan tunjangan lainnya.
5. Pengembangan Kompetensi
a. Pengembangan Kompetensi
PPPK diberikan kesempatan pengembangan kompetensi
Pengembangan kompetensi sesuai perencanaan Instansi
Memperhatikan hasil penilaian kinerja PPPK
Paling lama 24 jam pelajaran dalam 1 tahun perjanjian kerja
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengembangan
kompetensi PPPK diatur lebih lanjut dengan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara (PP 49 Tahun 2018)
Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti
Pengembangan Kompetensi sesuai dengan perencanaan
Pengembangan Kompetensi pada Instansi Pemerintah dan/atau hasil
penilaian kinerja PPPK yang bersangkutan.
Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi dilaksanakan berdasarkan:
a. penugasan tertulis dari PyB pada Instansi Pemerintah;
b. sesuai dengan kebutuhan organisasi
Dimungkinkan bagi PPPK untuk melakukan pengembangan kapasitas
secara mandiri yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, yang
dilakukan:
a. dalam jam kerja, berdasarkan atas izin dan penugasan tertulis
dari atasan langsung paling rendah setingkat JPT pratama;
dan/atau
b. di luar jam kerja, dengan menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada atasan langsung.
Bentuk Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi:
1) Pelatihan klasikal, dilakukan dengan proses pembelajaran di dalam
kelas
2) Pelatihan nonklasikal, dilakukan dengan proses prektik kerja
dan/atau pembelajaran di luar kelas.
6. Pemberian Penghargaan
PPPK yang menunjukan kesetiaan, pengabdian, kecakapan,
kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja
Tanda Kehormatan
Prioritas Pengembangan Kompetensi (prioritas kinerja plng baik)
Menghadiri acara resmi kenegaraan
7. Disiplin
Memuat kewajiban dan larangan saudara sebagai PPPK serta sanksi
apabila melanggar ketentuan yang berlaku, dari sanksi tingkat ringan
berupa teguran, sedang berupa penurunan golongan hingga yang
terberat yaitu pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat.
Dasar hokum: Pasal 86 ( 4) UU No. 15 tahun 2014 tentang ASN
Pasal 86
1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran
pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.
2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin
terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya
peningkatan disiplin.
3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman
disiplin.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Berdasarkan Pasal 134 UU ASN, PP ini seharusnya ditetapkan paling
lama 2 tahun terhitung sejak UU ASN berlaku, namun butuh waktu 7
tahun untuk menyelesaikan PP ini.
Prinsip Dasar Disiplin
1) Yang bertanggung jawab terhadap disiplin PNS adalah Atasan
Langsung masing-masing.
2) Pelanggaran disiplin PNS bukan Delik Aduan, oleh karena itu
setiap atasan langsung mengetahui/mendapat informasi tentang
dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan bawahannya, maka
atasan langsung tersebut wajib menindaklanjuti.
Psl. 26 ayat (1).
3) Atasan langsung yang telah mengetahui pelanggaran disiplin yang
dilakukan bawahannya, tetapi tidak memanggil, memeriksa,
menghukum atau tidak melaporkan kepada atasannya, maka
atasan langsung tersebut juga dijatuhi hukuman disiplin yang
lebih berat dengan hukuman disiplin yang seharusnya dijatuhkan
kepada PNS yang melakukan pelanggaran. (Psl. 28)
4) Pelanggaran disiplin = setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan
ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di
luar jam kerja. (Psl. 1 angka 6)
5) PP disiplin PNS juga berlaku untuk CPNS
(Psl.43) Disiplin, Pelanggaran Disiplin, dan
Hukuman Disiplin DISIPLIN PNS:
Kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
PELANGGARAN DISIPLIN PNS:
setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati
kewajiban dan / atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS,
baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
1) Ucapan:
Setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar
orang lain, seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, TV,
rekaman atau alat komunikasi, dll
2) Tulisan:
Pernyataan pikirandan/atau perasaan secara tertulis baik dalam
bentuk tulisan, gambar karikatur, coretan, dan lain-lain yang serupa
itu.
3) Perbuatan:
Setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan.
HUKUMAN DISIPLIN:
Hukuman yang dijatuhkan oleh Pejabat yang Berwenang Menghukum
kepada PNS karena melanggar peraturan Disiplin PNS.
Instrumen Pembinaan Disiplin:
• Peraturan Disiplin PNS
• Daftar Hadir
• Apel Pagi
• Inspeksi mendadak (SIDAK)
• Penilaian Prestasi Kerja
• Pengawasan Atasan
• Tambahan Penghasilan Pegawai
Perbandingan Sanksi Hukuman
Disiplin PP 53/2010
a. Tingkat Ringan, dengan teguran lisan; teguran tertulis; dan
pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Tingat Sedang, dengan penundaan KGB selama 1 tahun;
penundaan KP selama 1 tahun; dan penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 tahun.
c. Tingkat Berat, dengan turun pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 tahun; pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah; pembebasan jabatan; pemberhentian
dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
PP 94/2021
a. Tingkat ringan, dengan teguran lisan; teguran tertulis; dan
pernyataan tidak puas secara tertulis.
b. Tingkat Sedang, dengan pemotongan tunjangan kinerja sebesar
25% selama 6 bulan; pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
selama 9 bulan; pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%
selama 12 bulan
c. Tingkat Berat, dengan penurunan jabatan setingkat lebih rendah
selama
12 bulan; pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan
pelaksana selama 12 bulan; dan pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
Ketentuan tingkat dan jenis hukuman disiplin sedang berlaku setelah
PP mengenai gaji dan tunjangan berlaku serta masih diatur dalam
Psl. 7 ayat 3 PP No. 53 tahun 2010. (Pasal 42)
Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021
tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil maka Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 1974 tentang Pembatasan Kegiatan Pegawai Negeri
Dalam Usaha Swasta; dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, sepanjang tidak mengatur
jenis Hukuman Disiplin sedang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
8. Pemutusan Hubungan Kerja
PHK hal ini dapat dilakukan apabila:
a. Jangka waktu Perjanjian Kerja berakhir;
b. Saudara meninggal dunia;
c. Terjadi perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja pada Pihak Kesatu.
d. Tidak melaksanakan kewajiban dan atau melanggar larangan yang
mengakibatkan hukuman pemutusan hubungan kerja.
Cuti
PPPK berhak mendapatkan cuti tahunan (12 hari dalam satu tahun
dan baru boleh diambil haik ini setelah t th masa kerja PPPK), cuti
sakit, cuti melahirkan, dan cuti bersama selama masa Perjanjian
Kerja.
9. Perlindungan
Kepada PPPK diberikan jaminan hari tua, jaminan kesehatan, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian dalam sistem jaminan sosial
nasional dan bantuan hukum apabila berperkara terkait tugas jabatan
yang diemban.
Manajemen PNS Meliputi (PP 11 Tahun 2022 perubahan dari PP 17
Tahun 2020)
1) Penyusunan dan Penetapan kebutuhan;
2) Pengadaan;
3) Pangkat dan Jabatan;
4) Pengembangan karier;
5) Pola Karier;
6) Promosi;
7) Mutasi;
8) Penilaian Kinerja;
9) Penggajian dan Tunjangan;
10) Penghargaan;
11) Disiplin;
12) Pemberhentian;
13) Jamnan Pensiun dan Jaminan hari Tua.