Anda di halaman 1dari 13
BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1.Konsep Dasar Mioma Uteri 2.1.1 Definisi Mioma Uteri Menurut (Lestari, 2016) mioma uteri yang di sebut juga fibromioma uterus, leiomioma uterus, atau uterin fibroid adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot polos dinding uterus, Menurut (Aspiani, 2017)mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang berasal dari otot polos dan jaringan~ikat fibrous. Biasa juga-disebut fibromioma uteri, Jeiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma jinak yang sering ditemukan pada traktus genitalia Wanita, terutama wanita sesudah produktif (menopouse). Mioma uteri jarang ditemukan pada wanita usia produktif tetapi Kerusakan reproduksi dapat berdampak, karenamioma uteri ‘pada (usiaproduktif betupa infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur dan malpresentasi,Sehingga bisa di simpulkan bahwa-mioma uteri adalah tumor jinak berupa benjolan atau massa yang tumbuh di dinding rahim Wanita, mioma uteri ini sifatnya tidak ganas. Biasanya mioma uteri ini disebut juga dengan fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini berasal dari sel-sel otot polos'uterus. Tumor ini jarang mengenai usia pra pubertas serta progresivitasnya akan menurun pada masa menopause. 2.1.2, Etiologi Mioma Uteri Btiologi menurut (Aspiani, 2017)ada beberapa faktor yang diduga kuat merapakan faktor predisposisi tetjadinya mioma uteri a, Umur mionia uteri-ditemukan sekitar 20% pada wanita usia produktif dan sekitar 40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun, Mioma uteri jarang ditemukan sebelum menarche (sebelum mendapatkan haid). b, Hormon Endogen (endogenous hormonal) konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi dari pada jaringan miometrium normal. c. Riwayat keluarga wanita dengan garis Keturunan dengan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5. kali kemungkinan untuk menderita mioma dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri 4. Makanan di laporkan bahwah daging sapi, daging setengah matang (red meat), dan daging babi meningkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran hijau menurunkan insiden menurunkan mioma uteri, ¢. Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar estrogen dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal ini mempercepat pembesaran mioma uteri. Efek estrogen pada pertumbuhan miomamungkin berkubungan dengan respon dan faktor pertumbuhan’ lain, Terdapat bukti_peniiigkatan produksi reseptor progesteron, dain faktor pertumbuhan epidermal, f Péritas” Mioma uteri lebih sering)terjadi pada Wanita multipara dibandingkan dengan wanita yang mempunyai riwayat mélahirkan 1 (atti) kali atau 2 (2) kali. Faktor terbentukitya tumor: Faktor internal Faktor intemal adalah faktor yang terjadinya reflikasi pada saat sel- sel yang mati-diganti oleh selyang baru_merupakan- kesalahan genetika yang diturtinkan’ dari rang tua. Kesalahan ini biasanya mengakibatkan kanker pada usia dini. Jika seorang ibu mengidap kanker payudara tidak serta merté semua anak gandisnya akan mengalami hal yang-sama, Karena sel yang mengalami kesalahan genetik harus mengalamiykerusakan terlebih dahulu ebelum berubah menjadi-sel kanker, Secara internal, tidak dapat dicegah namun faktor eksternal dapat dicegah. Menurut WHO, 10% — 15% kanker, disebabkan oleh faktor intemal dan 85%, disebabkan oleh faktor ksternal, b, Faktor cksternal Faktor ekstemnal yang dapat merusak sel adalah virus, polusi udara, makanan, radiasi dan berasala dari bahan kimia, baik bahan kimia yang ditam,bahkan pada makanan, ataupun bahan makanan yang bersal dari polusi, Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan seperti pengawet dan pewama makanan cara memasak juga dapat mengubah makanan menjadi senyawa kimia yang berbahaya, Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun, misalnya aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya dengan kanker hati, Makin sering tubuh terserang virus makin besar kemungkinan sel normal menjadi sel kanker. Proses detoksifikasi yang dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa yang lebil berbahaya bagi tubub,yaitu senyawa yang bersifat radikal atau’ Korsinogenik, yZat korsinogenik dapat menycbabkan kerusakan pada sel. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi’pertumbuban’ tumor pada mioma, disamping faktor predisposisi genetik, a, Estrogen Mioma uteri dijumpai setelah menarké. Sering kali, pertumbuhan tumor yang cepat selama kehamilan terjadi dan dilakukan terapi estrogen cksogen. Mioma uteri akan mengecil pada saat menopouse dan oleh pengangkatan ovarium. Mioma uteri banyak: ditemukan bersamaan dengan anovulasi ovarium dan wanita dengan sterilitas. Enzim_ hidrxydesidrogenase mengungbah estradiol (sebuah estrogen kuat) menjadi estrogen (estrogen lemah). Aktivitas enzim ini berkurang pada jaringan miomiatous, yang. juga mempunyai jumlah reseptor estrogen yang lebih banyak dari pada miometrium normal. b. Progesteron Progesteronmerupakan antogonis natural dari estrogen, Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara, yaitu mengaktifkan —hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah reseptor estrogen pada tumor ¢. Hormon pertumbuhan (growth hormone) Level hormon pertumbuhan menurun — selama kehamilan, tetapi hormon yang mempunyai struktur dan aktivitas biologik serupa, yaitu HPL, terlihat pada periode ini dan memberi kesan bahwa pertumbuhan yang cepat dari Ieimioma selama kehamilan mungkin \merupakan hasil dari aksi sinergistik antara HPL dan estrogen. Fosguis Gambar 2.1 Mioma Uteri 2,13 Klasifikasi Mioma Uteri Menurut (Aspiani, 2017) mioma umunya digolongkan”berdasarkan lokasi dan kearah mana mioma tumbub.Lapisan’ Uterus Mioma uteri terdapat pada daerah koxpus. Sestlai dengan lokasinya, mioma ini dibagi ‘menjadi tiga jenis yaitu : @)\ Mioma Uteri Intramural Mioma_ uteri merupakan\yang® paling banyak ditemukan. Scbagian besar tumbuh diantara lapisan-uterus Yang paling tebal dan paling tengah (miometrium). Pertumbuhan tumor dapat menckan otot disckitarnya dan terbentuk sampai_mengelilingi tumor sehingga akan membentuk tonjolan dengan konsistensi padat. Mioma yaang terletak pada dinding depan uterus dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih ke atas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi. b. Mioma Uteri Subserosa Mioma uteri ini tumbuh keluar dari lapisan uterus yang paling luar yaitu serosa dan tumbuh ke arah peritonium. Jenis mioma ini bertangkai atau memiliki dasar lebar. Apa bila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol kepermukaan uterus diliputi oleh serosa. Mioma serosa dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter. Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga disebut wandering parasitis fibroid. Mioma Uteri Submukosa_ Mioma-ini terletak di dinding uterus yang paling dalam Sehingga menonjol ke dalam utefus-Jenis ini juga dapat bertangkai atau’ berdasarkan lebar, Dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, Kemudian di keluarkan melalui saluran seviks yang’disebut mioma geburt. Mioma \jenis) lain ‘meskipun besar )miungkin belum memberikan~ keluhan perdatahan, tetapi_mioma submukosa walaupun.Kecil Sering memberikan-keluhan gangguan perdarahan, Tumor jenis ini scring mengalami infeksi, terutama’ pada mioma submukosa” pedinkulata, Mioma submukosa pedinkulata) adalah jenis mioma submukosa yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar-dari rongga rahim ke vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau'mioma yang dilahirkan, Mioma Intraligamenter Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamentum atau omentum -kemudian membebaskan iri dari uteri schingga di sebut wondering parasitis fibroid. Jarang sekali di temukan satu macam mioma saja dalam satu uteri. Mioma pada servik dapat dapat menonjol ke dalam satu saluran servik sehingga ostium uteri ekstermum berbentuk bulan__sabit (Wiknjosastro, 2009). Uretine Fibroids Gambar 2.2 Letak Mioma Uteri 2.1.4 Patofisiologi Mioma Uteri ‘Menurut (Lestari, 2016) mioma memiliki reseptor estrogen yang febih banyak dibanding miometrium normal. Teori cellnest “atau teori genitoblast/membuktikan\,\dengan// pemberian “estrogen _temyata menimbulkan tutor fibromatosa yang berasal dari sebimatur, Mioma uteri sebenarhya berasal dari sel miosit normal yang kemudian’ bermutasi somatik akibat-mengalami defek kariotipe seperti-kromosom 6,7, 12, dan 14. Mioma/uteri terdiri dari otot polos dan jaringan yang tersusun seperti konde diliputi pscudokapsul.. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada nulipara, faktor keturunan juga berperan. Perubaban sekunder pada mioma uteri sebagian besar|bersifat degeneratif karena berkurangnya aliran darah ke mioma uteri, Mioma uteri niulai tumbuh ‘sebagai bibit yang) kecil didalam miometrium—dan_lambat laun membesar_karenapertumbuhan itu miometrium mendesak menyusun Semacam pseudokapsula atau sampai semua mengelilingi tumor didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi mioma biasanya banyak. Bila ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan mendorong kandung kemih keatas sehingga sering menimbulkan keluhan miksi (Aspiani, 2017) 10 Secara makroskopis, tumor ini biasanya berupa massa abu-abu putih, padat, berbatas tegas dengan permukaan potongan memperlihatkan gambaran kumparan yang khas. Tumor mungkin hanya satu, tetapi umumnya jamak dan tersebar di dalam uterus, dengan ukuran berkisar dari benih keeil hingga neoplasma masif yang jauh lebih besar dari pada ukuran uterusnya. Sebagian terbenam didalam miometrium, sementara yang lain terletak tepat di bawah endometrium (submukosa) atau tepat dibawah serosa (subserosa). Terakhir membentuk tangkai, bahkan kemudian melekat ke organ disekitamya, dati mana tumor tersebut mendapat pasokan darah dan kemudian_membebaskan diti dari uterug*untuk menjadi leimioma “parasitik”” Neoplasma yang berukuran’ besar_mémperlihatkan fokus Kemik disertai daerah perdarahan dan pérlunakan kistik, dan setelah ‘menopause! tumor menjadi padat kolagenosa, bahkan mengalami kalsifikasi (Robbins, 2007). nekrosis 2.1.5 Gambaran Klinis Mioma Uteri Menurut (Armantius, 2017) hampir separuh dari kasus:mioma uteri ditemukan_ secara kebetulan pada- pemeriksaan~pelyik rutin Penderita memang tidak mempunyai Keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengalami pényakit mioma-uteri dalant rahim. 1) Faktor-faktor yang mempengarubi timbulnya gejala Klinik meliputi hal-hal berikut, Besarnya mioma uteri: a, b. Lokalisasi mioma uteri Perubahan-perubahan pada mioma uteri. eB Gejala Klinik ferjadi hanya sekitar 35%-50% dari pasien yang terkena, 2) Gejalah klinis lain yang dapat timbul pada mioma uteri adalah sebagai berikut, a. Perdarahan abnormal merupakan gejala Klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa menoragia, metroragia, dan 1 hipermenorhe. Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe. Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh Karena bertambahnya areah permukaan dari endometrium yang menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi, dan kongesti dari pembuluh darah disekitamya dan ulserasi dari lapisan endometrium, b. Penekanan rahim yang membesar. ¢. Terasa beratdi abdomen bagian bawah 4. Texjadi~ gejalahttaktus urinarius: urine fregency, retensi urine, obstruksi ureter, dan hidroneftosis, Terjadi gejalah intestinal: Kontipasi dan obstruksi intestinal. £, Terasa nyeri karena saraf tertekan. 3) Sedangkan ‘rasa nyeti, pada’ kasus mioma dapat disebabkan ‘oleh beberapa hal berikut. a. -Penekanan saraf. b. Torsi bertangkai ¢. “Submukosa miomia terlahir. 4. Tnfeksi:pada mioma, 4) Perdarahan Kentinu pada\pasien derigan mioma submukosa dapat berakibat pada hal-hal berikut, a c 4. Menghalangi implantasi terdapat peningkatan insiden aborsi datrkelahiran-prematur pada pasien/ dengan mioma intramural dan submukosa. Kongesti vena terjadi karena kompresi tumor yang menyebabkan-edema ekstermitas bawah, hemorrhoid, nyeri, dan dyspareunia, Selain itu terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan kelahiran, Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling mempengaruhi Keguguran dapat terjadi, Persalinan prematuritas. 12 €. Gangguan proses persalinan. f Tertutupnya saluranindung telur_ menimbulkan infentritas. g. Gangguan pelepasan plasenta dan perdarahan. h. Biasanya mioma akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran, 2.1.6 Komplikasi Mioma Uteri Menurut(Lestari, 2016)Komplikasi mioma uteri ada 3 yaitu a) Degenerasi ganas Mioma~uteri yang menjadi _igiomiosarkoma _ditemukan ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seiuruh “mioma, serta merupakan 50-75%, dari semua. sarkoma uterus, Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemetiksadn histologi uterus yang telah diangkat, Kecurigaan akan. kefanasan uterus apabila-mioma uteri cepat. membesar dan apabila terjadi ‘pembesaran ‘sarang mioma dalam menopause, 'b) Torsi (putaran tangkai) sarang -mioma yang berlangkai dapat mengalami, timbul — gangguan ~ sirkulasi akut- sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian’ terjadilah sindrom abdomen akut, Jika torsi terjadi perlahan-lahan, ganigguan akut tidak terjadi ©) Nekrosis dai infeksi pada mioma submukosum, yang menjadi polip, ujug tumor kadang-kadang dapat/ melalui kanalis servikalis dan dilahirkan di_vagina.-Dalam hal Ini ada ada kemungkinan gangguan sirkulasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sckunder. 2.1.7. Penatalaksanaan Mioma Uteri Menurut (Haris, 2018) tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah, Penanganan mioma uteri tergantung pada usia, status fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor, schingga biasanya mioma yang 13 ditangani yaitu yang membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan fertilitas. Penanganan mioma uteri terbagi atas: 1. Konservatif Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak ‘memerlukan pengobatan, tetapi harus diawasi_perkembangan tumomya. Jika mioma lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang cepat, terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operas. 2. Medikamentosa Pérapi_yang dapat) memperkeeil volume atau menghentikan pértumbuhan’ mioma uteri secara menetap belum tersedia pada saat ini) Terapimedikamentosa masih merupakan tefapi tambahan atau terapi’ pengganti sementara dari, operatif, Preparat yang, selalu digunakan untuk \terapi_miedikamentosa adalah analog GnRHa (Gonadotropin Realising Hormon Agonist), Progesteron, danazol, gestrinon, tamoksifen, goserelin, antiprostaglandin, agen-agen lain seperti gossypol dan amantadine. 3, Operatif Pengobatan operatif meliputi miomektomi, histerektomi dan cembolisasi arteri uteri a, Miomektomi Miomektomi adalah pengémbilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan“ uteri. Titdakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosa pada mioma geburt dengan Cara ekstirpasilewat vagina, b. Histerektomi Histerektomi adalah pengangkatan uteri, yang umumnya tindakan terpilih. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri ¢, Embolisasi arteri uteri (Uterin Artery Embolization /UAE), 14 Embolisasiarteri_ uteri (Uterin Artery Embolization /UAE)adalah injeksi arteriuterina dengan butiran polyvinyl alkohol melalui kateter yang nantinya akan menghambat aliran darah ke mioma dan menyebabkan nekrosis. Nyeri setelah UAE lebih ringan daripada setelah pembedahan mioma dan pada UAE tidak dilakukan insisi serta waktu penyembuhannya yang cepat. dengan radioterapi. Radioterapi-dilakukan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi pada beberapa kasus. 2.2,Konsep Dasar Pengalaman 2.24 Definisi Pengalaman Menurut (Soyomukti, 2017), pengalaman»merupakan keseluruhan dalam® pengamatan yang disimpan pada ingatan atau’ bahkan bisa digabungkan bersama penghargaan terhadap masa depan, sesuai' dengan yang sudabidilihat pada masa lalunya, Pengalaman ini dapat juga diartikan sebagai sebuah penjelasan lain-dari empirisme; Empirisme merupakan aliran filsafat yang-memberikan pandangan. bahwa suaty pengetahuan_yang-menyeluruh betdasarkan pada pengalaman yang menggunakan indera, Secara terminology pengalaman “adalah, suatu permulaan” semua’ pengenalan. Pengenalan intelektual disebut juga dengan semacam suatu perhitungan, yaitu gabungan data-data inderawi yang samia-akan tetapi dengan cara yang berbeda (Susanto & Hermawan, 2011). Sehingga dapatdi simpulkan bahwa pengalaman merupakan\ pengamataninderawi atau pengenalan— yang pernah di_alami manusia di masalalunya kemudian di simpandi ingatan memori 2.2.2 Fungsi Pengalaman Fungsi pengalaman yaitu sebagai awal mulainya suatu penjajahan ilmu, Pengalaman berfungsi juga untuk penggambaran suatu objek secara jelas, menyeluruh dan terperinci. ada juga pengalaman sebagai suatu perkiraan terhadap apa yang akan terjadi tethadap suatu objek setelahnya, Pengalaman disebut juga suatu imu yang dapat menjaubkan atau 15, menghindarkan diri dari suatu hal yang tidak diinginkan dan juga mengarahkan terhadap suatu hal yang diinginkan. Fungsi itu dapat terjadi karena sebelumnya kita telah merasakan dimasa lalu (Latif, 2014). 2.2.3. Tipe Pengalaman Menurut (Garvey, 2010) pengalaman mempunyai 2 tipe, tipe yang pertama yaitu perjumpaan dengan objek-objek yang saat dirasakan dapat menimbulkan suatu pemahaman dengan suatu ide-ide sensasi, Pada saat mata, telinga, lidah dan jari-jari kita”sedang.dipengaruhi oleh objek fisik, maka pikiran dipengaruhi_oleh suatu objek-objek yang kita rasakan, Tipe yang kedua yaitu suatt pertimbangan diatas operasional pikiran diri sendiri dalam memberikan pemahaman dengan ide-ide_ refleksi, Pada saat pikiran kita sedang meréfleksikan ide-ide yang akan muncul dari sensasi, yaitu pada saat kita sedang berfikir, ragu akan suatu hal, percaya akan suatu hal, memberikan alasan, tahu akan sesuatu, kita melakukan Kegiatan-kegiatan tertentu. 2.2.4-Jenis Pengalaman Pengalaman.memurut (Adbim, 2016) terbagi dalam 2 jenis antara lain perigalaman lahiriahi dan pengalaman batiniah, 1, Pengalaman Lahitiah Merupakan’pengalaman \ yang terlihat “jelas oleh indera manusia. Contohnya yaitu seorang manusia mengungkapkan bahwa bulan itu bersinar menerangi kegelapan setelah malam hari tiba atau seseorang mengatakan ait es itu “dingin setelah ia menaruh tangannya diatas air es tersebut. 2, Pengalaman Batiniah Pengalaman batiniah yaitu suatu pengalaman yang tidak tampak dengan jelas oleh indera penglihatan dan tidak dapat dirasakan oleh indera perabaan karena pengalaman tersebut hanya ada terdapat dalam batin seseorang yang telah mengalaminya, misalnya suatu perasaan gembira, gelisah, ragu akan hal, dan suatu perassan yang sedih, Semua perasaan itu hanya dapat dirasa dan 16 diketahui oleh seseorang yang mengalami dan merasakannya melalui pengalaman batinnya (Adhim, 2016), 2.2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda walaupun melihat sesuatu obyek yang sama, hal ini di pengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan seseorang, pelaku atau faktor pada pihak yang mempunyai pengalaman, faktor obyek atau target yang di persepsikan dan faktor situasi dimana pengalaman itu di lakukan. Umur, tingkat pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, budaya, lingkungan fisik,~pekerjaan, kepribadian, dan pengalaman hidup setiap individu juga /ikut ménentukan_pengalaman. Pengalaman setiap orang terhadap suatu obyek dapat berbeda-beda karena pengalaman\mempunyai ‘sifat subyektif, yang di pengaruhi oleh isi memorinya, Apapun yang memasuki indera dan di perhatikan akan di simpan di dalam memorinya dan\ akan Ui /gunakan sebagai “referensi “tintuk menanggapi hal yarig baru (Latif, 2014). 7

Anda mungkin juga menyukai