Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GIGI
Oleh :
Surya Dimastiar
Abstrak
Perilaku hidup sehat dengan menyikat gigi yang rajin dan benar sangtbperlu diperhtikan serta
diupayakan oleh orang tua dan anak sedari dini untuk mencegah berbagai penyakit gigi yang
mungkin akan dialami dikemudian hari. Penulisan artikel ini bertujuan mengetahui
bagaimana perilaku dalam menyikat gigi sedari dini untuk merawat kesehatan gigi anak.
Penulisan dilakukan dengan menggunakan sistematika review terkait tema yang diangkat
untuk kemudian dijabarkan oleh penulis dalam bentuk narasi.
Pendahuluan
Kesehatan terkait kondisi gigi dan mulut terkadang masih diabaikan oleh individu.
Padahal gigi dan mulut adalah gerbang utama masuknya kuman kedalam tubuh individu.
Harusnya gigi dan mulut menjadi hal yang penting untuk diperhtikan keadaan serta
kesehatannya. Perilaku menggosok gigi pada anak harus senantiasa dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari tanpa adanya perasaan terpaksa. Dalam menggosok gigi secara baik
dan benar menjadi faktor yang cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Karena dengan perilaku menjaga kesehatan dengan menyikat gigi dengan baik mampu
meminimalisir berbagai kesehatan mulut dan gigi yang akan mengganggu.
Perlunya perhatian secara serius dari tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun
perawat gigi diperlukan dalam kasus ini. Hal tersebut dapat dilihat bahwa penyakit gigi dan
mulut berada pada sepuluh besar penyakit terbanyak yang tersebar diberbagai wilayah.
Penyakit ini terjadi karena adanya pengabaian terhadap kondisi kesehatan gigi individu, baik
dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Siswa sekolah dasar perlu segera mendapatkan pembelajaran terkait kesehatan giginya.
Pada usia 10 - 12 tahun anak memasuki awal dari fase gigi geligi tetap, meskipun masih
berlangsung pergantian dari gigi sulung ke gigi permanen namun sudah banyak gigi
permanen yang tumbuh. Pada usia tersebut sudah dapat menangkap suatu pengertian dan
dapat menjelaskan tentang sesuatu secara realitis. Maka ketika pihak sekolah atau individu
memberikan pemahaman kepada dirinya maka anak sudah dapat menangkap apa yang
dijelaskan dengan baik dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan.
Perilaku menjaga kesehatan gigi pada individu sangat penting dilakukan dan
ditanamkan pada anak sedari dini agar tidak menimbulkan suatu permasalahan dikemudian
hari. Ardayani & Zandroto (2020) menyatakan bahwa permasalahan gigi pada umumnya
terjadi pada anak-anak terutama usia pra sekolah. Hal itu perlu mendapatkan pengetahuan
lebih lanjut karena kedaan gigi yang bermasalah mampu memicu suatu penurunan keadaan
fisik atau bahkan mengganggu kenyamanan aktivitas individu dalam sehari-hari. Masalah
gigi yang mayoritas terjadi di Indonesia yakni terkait gigi berlubang yang berkisar sebesar
45,3% dan mayoritasmasalah kesehatan mulut adalah gusi bengkak sebesar 14% (Kemenkes,
2018).
Permasalahan gigi seperti gigi berlubang tersebut terjadi bukan tanpa adanya faktor
yang mempengaruhi. Kebersihan individu dan bagaimana cara individu merawat kesehatan
gigi juga menjadi pemicu terjadinya permasalahan gigi. Kesadaran individu untuk menyikat
gigi sebelum tidur juga menjadi faktor utama. Karena plak-plak yang menempel pada gigi
akan menumpuk kuman yang harus segera dibersihan, terlebih ketika individu tidur tanpa
menyikat gigi akan mampu berpengaruh terhadap penyakit gigi yang dialami. Pengenalan
waktu dan cara menggosok gigi yang baik dan benar perlu dipahami oleh anak.
PERILAKU
1. Definisi Perilaku
Perilaku dijelaskan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas makhluk hidup yang
bersangkutan. Notoatmodjo (2010) menjelaskan perilaku manusia sebagai suatu tindakan atau
aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas Sementara
Blum dalam Notoatmodjo (2007), menjelaskan bahwa perilaku merupakan faktor terbesar
kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau
masyarakat. Perilaku manusia itu dibagi kedalam 3 (tiga) domain, ranah atau kawasan yakni:
a) kognitif (cognitive), b) afektif (affective), c) psikomotor (psychomotor).
Individu dapat berperilaku dari apa yang dia tangkap dan pelajari. Perilaku yang
ditunjukkan oleh orang lain atau figurnya dapat membantu individu untuk mempelajari
bagaimana ia akan bertindak. Perilaku yang dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik atau
terutama mulut dan gigi dapat dilakukan dengan rajin menyikat gigi.
b). Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personnal
references).
c). Sumber daya (resources) yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku
seseorang atau masyarakat.
d). Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap terbentuknya
perilaku seseorang.
Secara umum perilaku menyikat gigi dapat diartikan sebagai kemampuan menyikat
gigi secara baik dan benar yang menjadi faktor yang cukup penting dalam upaya perawatan
serta pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Arianto (2014) menerangkan bahwa perilaku
dalam menyikat gigi merupakan faktor dasar dari kebersihan gigi yang dapat menciptakan
kebersihan gigi dan mulut, dimana kebersihan gigi dan mulut dapat menentukan tingkat
kesehatan gigi dan mulut seseorang.
Banyak peran yang dapat dilakukan oleh individu yang akan mempengruhi individu
dalam menyikat gigi, terutama orang tua dan guru. Karena kuman yang ada dalam gigi dan
mulut mampu menimbulkan berbagai permaslahan pada kesehatan mulut dan gigi. Perilaku
menggosok gigi dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi pada siswa apabila tidak
dilakukan dengan baik, oleh karena itu guru harus lebih menyadari pentingnya membiasakan
siswa untuk menggosok gigi yang ditujukan dengan guru selalu menanyakan siswa di pagi
hari tentang apakah mereka menggosok gigi sebelum berangkat sekolah dan malam hari
sebelum tidur malam untuk menjadikan pembelajaran.
Komponen perilaku menyikat gigi yang penting dan perlu diperhatikan adalah waktu
menyikat gigi, seperti yang dijelaskan oleh Sirat (2017) pada penelitiannya, dalam
pelaksanaan perilaku menyikat gigi perlu bimbingan dengan pengajaran dan pendampingan
oleh orang tua di rumah maupun guru di sekolah untuk melakukan perilaku menyikat gigi
yang baik dan benar. Perilaku menyikat gigi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, Sihite
(2011) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku menyikat gigi,
yaitu:
Menyikat Gigi
Terdapat beberapa tujuan dari menyikat gigi, Ramadhan, (2012) menjelaskan beberap
hal yang menjadi tujuan dari menyikat gigi diantaranya, yaitu:
Kesehatan gigi sering juga disebut sebagai kesehatan rongga mulut. Sriyono (2009)
menjelaskan definisi kesehatan gigi sebagai keadaan rongga mulut, termasuk gigi geligi dan
struktur jaringan pendukungnya bebas dari penyakit dan rasa sakit, berfungsi secara optimal,
yang akan menjadikan percaya diri serta hubungan interpersonal dalam tingkatan paling
tinggi. Kesehatan gigi yang tidak dijaga dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah.
Beberapa penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah
satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut (Sihite,
2011). Hal ini juga didukung berdasarkan teori dari H.L Blum, bahwa empat faktor penting
adalah keturunan, lingkungan termasuk fisik maupun sosial dan budaya, perilaku, dan
pelayanan kesehatan akan berpengaruh pada status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau
masyarakat. Berdasarkan empat faktor tersebut, perilaku adalah pemilik peranan yang penting
dalam mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut (Lei dkk., 2019).
Metode
Penulisan ini menggunakan metode literature review. Metode ini merupakn suatu cara
menyusun penulisan dengan mengacu kepada jurnal-jurnal atau penulisan sebelumnya untuk
kemudian dijabarkan kembali oleh penulis dengan melakukan analisa terkait apa yang
dibahas.
Kesimpulan
Menyikat gigi yang ditanamkan kepada anak sejak usia dini mampu membentuk
kebiasan yang baik dan mencegah hal-hal yang buruk kepada gigi dikemudian hari.
Kebiasaan ini sering dianggap sepele oleh individu karena terlihat tidak begitu genting untuk
dilakukan, padahal mulut adalah sumber masuknya kuman dan bakteri dalam tubuh. Hal ini
harusnya perlu menjadi bahan analisa untuk upaya yang akan dilakukan.
Perilaku menyikat gigi dengan pedoman yang benar sangat bermanfaat dalam
membantu upaya kesehatan gigi yang ditanamkan. Sisa makanan yang dimakan individu akan
menjadi kuman apabila tidak segera ditangani dengan menyikat gigi yang intens untuk
menjaga terjadinya kesehatan gigi. Berbagai penyakit gigi yang dapat terjadi biasanya karena
faktor pengabaian terhadap kebiasaan sehat yang dilalaikan oleh individu.
DAFTAR PUSTAKA
Arianto, 2014. Perilaku menggosok gigi pada siswa sekolah dasar kelas v dan vi di
kecamatan sumberejo. https://www.google.com/ ejournal.undip.ac.id
Lei PF, Krisyudhanti E, Ngadilah C, Obi AL. Status karies gigi, status kebersihan gigi dan
mulut dan status gingivitis ibu hamil trimester I dan II. Dental Therapist Journal.
2019;1(1), 28–38.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. 2010 . Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran.
Ramadhan. 2012. Pembuatan Permen Hard Candy yang Mengandung Propolis Sebagai
Permen Kesehatan Gigi. [Skripsi]. Teknik Kimia . Universitas Indonesia. Depok.
Sadeghipour M, Khoshnevisan MH, Jafari A, Shariatpanahi SP. (2017). Friendship network
and dental brushing behavior among middle school students: An agent based
modeling approach. PLoS ONE, 12(1), 1–15. Available from:
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0169 236.
Sirat . (2017). Gambaran ohi-s dan perilaku menyikat gigipada siswa kelas vi sdn 5 pekutatan
kecamatanpekutatan kabupaten jembrana tahun 2016. Jurnal Skala Husada The
Journal of Health, Vol 14, No 1. DOI: https://doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v14i1.172
Sriyono, NW. (2009). Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut Guna Meningkatkan Kualitas
Hidup. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada,
Sihite, JN. (2011). Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut dengan
pengalaman karies. (online). Available: http://repository.usa.ac.id/pdf