Submitted as:
Students:
Annisa Kartika Octavia | 2010102066
Lecturer:
Muhammad Eko Sucipto, M.Irkh
• Toleransi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan suatu bangsa kehilangan jati dirinya,
karena asimilasi yang kuat. Islam di Andalusia adalah Islam yang memiliki wajah
damai. Sikap toleransi terhadap agama lain begitu meyakinkan. Tak hanya toleransi
beragama, namun juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Namun ternyata toleransi yang diberikan umat islam pada masa itu telah
membuka celah bagi agama lain yang ingin merusak aqidah islam dengan mecampur-
adukkan prinsip islam dengan agama mereka.
• Jangan mengabaikan ilmu politik dan kemiliteran karena itu merupakan pintu
kekuatan dalam menjaga kekuasaan.
• Faktor-faktor yang melemahkan umat Islam Andalusia adalah perpecahan di internal
kaum Muslimin sendiri.
• Memperkuat keyakinan akan kebesaran Islam di tempo dulu yang penuh dengan
peradabannya. untuk mengingatkan, menyadarkan dan membangunkan kita dari tidur
nyenyak yang panjang, sekaligus membangkitkan gairah masyarakat muslim hari ini
guna menemukan kembali prestasi yang hilang sebagai tanggungjawab masa depan
peradaban manusia.
• Belajar dari sejarah dan masa lalu. Kehancuran yang di alami Dinasti yang berkuasa
di Andalusia tidak mengambil pelajaran masa lalunya. Kebanyakan para penguasa
hanya memikirkan ambisinya untuk tahta dan kekuasaan. Mereka rela memberontak
demi semua itu. Maka timbullah kedengkian dan hasut-menghasut bahkan tak segan
untuk membunuh sesama Muslim demi cita dan ambisinya untuk berkuasa.
• Dengan majunya ilmu pengetahuan serta penerapannya, kita bisa membuat peradaban
di dunia ini. Seperti majunya ilmu pengetahuan di Andalusia.