Anda di halaman 1dari 23

B A B VI

Stabiliteit Melintang Dalam praktek


CURVES OF Static Stability

A. Pendahuluan

Pada Bab ini di jelaskan tentang ; Stabilitas


melintang ;Titik berat kapal,titik apung, besarnya moment
penegak dengan rumus moment penegak ,titik
metacenter ,stabilitas positif stable equilibrium,stabiliteit
negative (Stable unstable equilibrium) Stabiliteit netral cara
mengatasi stabiliteit negative ,dan neutral
stabiliteit ,mengetahui keadaan stabiliteit kaku ,
(stiff),stabiliteit langsar, (tender) cara mengatasi stabiliteit
langsar ,jenis – jenis stabiliteit, lengkungan KN lengkungan
stabiliteit statis .

setelah mempelajari materi dalam bab ini, diharapkan perserta didik


dapat :

1) Mendefinisikan stabiliteit melintang,titik apung ,titik berat,titik


metacentre,stabliteit positif,stabiliteit negatif, stabiliteit neutral.
2) Menjelaskan besarnya moment penegak sebuah kapal.
3) Mengetahui ciri –ciri stabiliteit kaku dan stabiliteit langsar,dan
stabiliteit negatif dan satbiliteit positif. .
4) Menghitung tinggi metacentris diatas pusat daya apung .
5) Menghitung tinggi titik apung ( KB ) dari jenis-jenis kapal
6) besarnya lengan penegak kapal berdsarkan sudut senget.

92
Agar berhasil dengan baik peserta didik dapat mempelajari bab ini maka :

1. Bacalah pengertian dan maksud dari Stabiliteit melintang cara


menghitung besar kecilnya moment penegak,tinggi metacentris
diatas pusat daya apung, menghitung tinggi titik apung.dsb.
2. Diskusikan bersama dengan teman tentang materi bab ini untuk
mempermudah pemahaman dan pengertian materi.
3. pakailah buku-buku referensi untuk lebih memahami materi.

B. PENYAJIAN.

Definisi –definisi :

1. Titik berat benda adalah titik pusat dimana semua gaya


berat bekerja tegak lurus kebawah melalui titik tersebut
sebesar gaya yang yang sama dengan berat benda tersebut
2. Titik pusat gaya apung adalah semua titik gaya yang bekerja
tegak ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang
dipindahkan, dimana merupakan titik berat dari bagian yang
terbenam.
3. Untuk mengapung pada air tenang sebuah kapal harus
memindahkan air seberat badannya, dan titik beratnya
harus berada pada garis tegak yang sama dengan titik
pusat gaya apungnya.

93
a. Miring/ Heel
Miring/ Heel adalah Kapal dikatakan miring ketika kapal
tersebut mendapat pengaruh gaya dari luar.Contoh Pada
waktu kapal miring karena pengaruh ombak
B Senget/ List
Kapal dikatakan senget ketika kapal tersebut mendapat
gaya dari dalam kapal Contoh Pada waktu kapal
memindahkan berat secara melintang.

4 .METACENTRE

Gambar. 6.00

Pada waktu kapal miring mendapat gaya dari luar pada sudut
Ө seperti pada gambar , Karena tidak ada perubahan/
pembagian berat maka titik beratnya tetap berada di G dan
berat kapal tetap ( W ) yang bekerja tegak keatas melalui titik
tersebut.
Ketika kapal miring maka bagian WOW’ berada diatas air, dan
bagian LOL’ terbenam dalam air. Titik berat pada bagian-
bagian tersebut dipindahkan dari g ke g’. Titik pusat daya
apung merupakan titi berat dari volume kapal yang terbenam,

94
bergeser dari B ke posisi baru B ‘ sehingga BB’ sejajar
dengan gg’.

BB ‘ =

Dimana :
v = Volume bagian yang dipindahkan
V = Volume kapal ( Displacement ).

Titik pusat gaya apung yang memotong tegak di dua sudut


pada waktu kapal miring disebut metacentre. Untuk sudut
sampai 15° garis tegak yang memotong garis tengah pada titik
metacentre terhadap lunas lunas kapal ( KM ) tergantung dari
bentuk kapal yang berada dibawah air.
Jarak tegak antara G dan M dinamakam tinggi metacentrik.
Jika G dibawah M kapal dikatakan mempunai titik metacentrik
positif dan G berada diatas M dikatakan mempunyai titik tinggi
metacentrik negatif.Lihat gambar 6.10.

95
Gambar 6.10

5 MACAM- MACAM STABILITAS

a.Stabilitas Positif ( Stable equilibrium )


Kapal di katakan mempunyai stabilitas positif jika
mendapat pengaruh/ gaya kemiringan cenderung ke posisi
awal. Untuk itu maka titik beratnya ( G ) harus terletak
dibawah metacentre ( M ), agar kapal tetap mempunyai
titik tinggi metacentrik awal positif pada nampak kapal
dalam keadaan tegak dan mempunyai GM positif.

96
Gambar 6.11

Kapal miring pada sudut kecil Posisi G tetap tidak berobah


dan gaya beratnya dianggap bekerja tegak kebawah
melalui titik ini. Titik pusat daya apung bergerak kebawah
dari B ke B' untuk mendapatkan titik berat baru dari
volume yang terbenam, dan gaya apung dianggap bekerja
kebawah melalui B' dan M. Bila momennya diambil sekitar
G maka terjadi momen yang menyebabkan kapal kembali
ke posisi semula (kopel). Momen ini dikenal sebagai
Moment of Statical Stability yang sama dengan hasil dari
gaya 'W' dan panjang lengan GZ,

Momen of Statical stability = W x GZ TON meter

Lengan GZ dinamakan momen penegak dan tegak lurus


jarak antara titik berat dan tegak melalui titik berat dari
daya apung.
Pada sudut senget kurang dari 15° :

= sin

GZ = GM.sin
Moment penegak =
=

97
Bila kapal menyenget maka akan mendapat sebuah
moment penegak yang akan mengembalikan kapal ke
kedudukan semula
b Stabilitas negative (Unstable equilibrium )
Apabila kapal mengalami senget pada sudut kecil dan
ada gejala untuk tambah senget, maka dinamakan
unstable equilibrium. Ini tandanya bahwa kapal itu
mempunyai GM negative maka

Gambar.6.12

Keadaan dimana titik G berada di atas titik M, maka


timbullah sebuah moment yang dinamakan momen
penerus / heeling moment/ capsizing moment, dengan
demikian maka kapal akan bertambah miring.
Moment of Statical Stability = W x GZ

C Stabiliats netral ( Neutral equilibrium )


Apabila titik G berimpit dengan M, maka kapal
dinamakan dalam keadaan kestabilan netral (neutral
equilibrium), dan akan miring pada sudut kecil dan akan
tetap pada kedudukan itu sampai ada gaya luar yang
mempengaruhinya. Kapal itu mempunyai GM nol.

98
Gambar 6.13
Momen dari Statical stability = W x GZ, tetapi pada gejala
GZ=O
Momen dari Statical stability = 0

6.MEMBETULKAN UNSTABLE DAN NEUTRALEQUILIBRIUM

Pada waktuu kapal dalam unstable atau neutral


equilibrium dan akan di jadikan stabil, maka titik berat
kapal harus diturunkan. Untuk itu, maka hal-hal dibawah
ini harus dilakukan sebagai berikut :
1. Bobot yang sudah ada dikapaI harns diturunkan
2. Bobot harus dimuatkan dibawah titik berat ( G )kapal.
3. Ada bobot yang harus dibongkar yang terletak diatas titik
berat, atau
4. Free surface yang ada dikapal harus dihilangkan
.
7.KAPAL KAKU DAN LANGSAR

a . Kapal Kaku ( Stiff )


Periode olengan ialah waktu yang digunakan untuk kapal
oleng ke sisi satu dan ke sisi lainnya dan kembali ke
keadaan semula. Apabila kapal mempunyai GM besar,
maka momen penegaknya pada sudut senget kecil akan
besar. Jadi diperlukan momen yang lebih besar untuk
memiringkan kapal, dan bila miring akan bertendensi untuk

99
kembali tegak ke posisi semula dengan lebih cepat.
Hasilnya bahwa kapal akan mempunyai periode olengan
yang kecil, dan akan oleng dengan cepat, dan dapat
membahayakan. Kapal seperti itu dinamakan "kaku", dan
kondisi seperti itu tidak diinginkan. Titik berat efektipnya
harus dinaikkan.

I. Sifat : Olengan kapal cepat dan menyentak- nyentak


II. Penyebabnya : Konsentrasi muatan berada dibagian
bawah kapal
III. Kerugiannya : Tidak menyenangkan/ tidak nyaman ,
dapat merusak kontruksi kapal, terutama pada bagian
sambungan.
IV. Mengatasinya : Membuang ballast pada tangki dasar
berganda, Memindahkan muatan dari bawah
keatas.tujuannya menaikan titik G agar titik GM menjadi
lebih kecil.

b. Kapal Langsar ( Tender )

Bila GM-nya kecil, maka momen penegaknya pada


sudut senget kecil, juga kecil. Jadi kapal akan lebih mudah
miring dan tidak ada gejala untuk kembali tegak ke posisi
semulanya dengan cepat. Periode olenngannya panjang
lama, dan kondisi seperti ini disebut 'tender' atau langsar.
Hal·seperti ini juga diinginkan dan harus diusahakan untuk
menambah GM-nya dengan menurunkan titik berat
kapalnya.
Perwira yang bertanggung jawab terhadap muatan harus
berusaha agar kondisinya diantara keduanya tadi tidak
kaku tapi tidak langsar.

100
1. Sifat : Olengan kapal lambat
2. Penyebabnya : Konsentrasi muatan berada dibagian
atas kapal
3. Kerugiannya : Dalam cuaca ombak besar kapal bisa
terbalik
4. Mengatasinya : Mengisi ballast pada tangki dasar
berganda, Memindahkan muatan dari
atas kebawah.
5. tujuannya menurunkan titik G agar titik GM menjadi
lebih besar.

7. GM NEGATIF DAN SUDUT SENGET ( ANGLE OF LOLL)

Telah kita paparkan sebelumnya, bahwa kapal akan tidak


stabil bila senget pada sudut kecil dan mempunyai tinggi
metacenter awal negatif. Ini nampak pada gambar dibawah
ini.

Gambar 6.14
Bila sudut sengetnya bertambah, maka titik pusat daya
apung B, akan· bergerak lagi semakin ke bawah pada posisi
tegak lurus dibawah.G. Momen Terbalik (capzizing moment)
menghilang seperti nampak pada Gambar

101
Gambar 6.15
Apabila kapal akan senget terus sampai melampaui angle of
loll, maka titik .B akan bergerak terus kebawah seperti gambar
dimana terdapat momen yang akan mengembalikan sampai
angle of loll. Nampak bahwa kapal akan tambah senget. Bila B
tidak bergerak sampai berada tegak lurus dibawah· G maka
kapal akan terbalik.

SOAL
Apakah stabilitas itu?
Gambarlah penampangmelintang kapal dan letaknya dari titik-
titik G, B dan GM bila kapal dalam keadaan (a) stabil (b) tidak
stabil (unstable) dan (c) kestabilan netral.
Jelaskan kapal (a) kaku dan (b) kapallangsar.
Sebuah kapal mempunyai displecement 10.000 ton dan tinggi
metacentre awal 1,5 meter. Berapa momen stabilitasnya bila
kapal senget 10·.

Gambar 6.16

102
Gaya-gaya luar yang dapat menyebabkan kapal miring :
 Angin
 Ombak dan gelombang.

Stabilitas terbagi dalam 2 (dua) bagian :


 Stabilitas statis : Stabilitas bagi kapal2 yang
diam
 Stabilitas dinamis : Stabilitas bagi kapal2 yang
bergerak

Stabilitas statis juga terbagi dalam 2 bagian :


 Stabilitas melintang
 Stabilitas membujur

Untuk memahami Stabilitas maka dibedakan antara Stabilitas


pada sudut-sudut seget kecil( 10° - 15° ) yang disebut juga
Stabilitas awal serta pada sudut-sudut senget besar ( > 15° )

a).Tampak / profil Melintang b). Tampak / profil Membujur


CL AP FP

Gambar 6.17

Stabilitas awal ditentukan oleh 3 (tiga) titik utama yaitu :


 Titik Berat ( Centre of Gravity ) “G “
 Titik Apung ( Centre of Buoyancy ) “B“
 Titik Metacentris ( Metacentre ) “M”

A.Titik Berat ( Centre of Gravity )Titik “G ”

 Titik pusat dari semua gaya-gaya berat yang menekan


tegak lurus kebawah.
 Kedudukan Titik “G” sangat tergantung daripada
penempatan bobot-bobot / gaya berat yang bekerja pada
kapal itu.

W L
G

103
Gambar.6.18

B. Titik Apung ( Centre of Buoyancy ). Titik “B”

1. Titik pusat dari semua gaya-gaya yang menekan tegak


lurus keatas.
2. Merupakan titik pusat dari bagian / badan kapal yang
terbenam.
3. Kedudukan titik “B” sangat tergantung daripada bentuk
bagian kapal yang terbenam.

Cl
CL

W B L Gambar. 16.19

C. Titik Metacentris ( Metacentre ) Titik “M”

1. Merupakan titik perpotongan antara centre line dengan


garis gaya-gaya yang menekan keatas yang melalui titik
“B” saat kapal miring.
2. Merupakan titik pusat penggerakan titik “B” saat kapal
miring.
3. Dapat juga disebut titik pusat meta,atau metacentre,titik
M merupakan titik potong centre Line atau gaya yang
melalui titik B pada waktu tegak,setelah mengalami
senget.

104
CL CL

M
W1 L1
M
B B
B1
B2

B
B
Gambar. 6.20

1. Kapal Tegak Dalam Kondisi Seimbang“


“ EQILIBRIUM “

CL
W M L

GM G
KM
B
KG

Gambar. 6.21

= Berat benaman ( Displacement )


M = Titik Metacenter
G = Titik Berat ( Gravity )
B = Titik Apung ( Buoyancy )
K = Lunas ( Keel )
CL = Centre Line
a Jarak titik M terhadap lunas “ KM “
b Jarak titik G terhadap lunas “ KG “
c Jarak titik G terhadap titik M “ GM “
d GM disebut “ Tinggi Metecenter “

2.Jenis-jenis Stabilitas

105
a Jika letak titik G dibawah titik M maka stabilitas kapal
“ Positip “ Nilai GM Positip.
b Jika letak titik G diatas titik M maka stabilitas kapal “
Negatip “ Nilai GM Negatip.
c Jika letak titik G berimpit dengan titik M, maka
stabilitas kapal “ Netral “ Nilai GM = 0.

2 Stabilitas Positip ( Stable ). GM positip


CL

W M L M
G
G Z
B G Z
B1
B
K

Gambar.6.22

Pada kapal yang memikili Stabilitas Positip, berarti letak


dari titik berat (G) kapal berada dibawah titik metacenter
(M), bilamana kapal mendapat gaya dari luar sehingga
kapal miring, maka titik pusat daya apung (B) yang
menekan keatas bergerak kesisi yang rendah sesuai bentuk
bangunan kapal yang terbenam sehingga timbullah dua
buah gaya yang berlawanan arah, antara pusat gaya yang
menekan keatas melalui titik B dan pusat gaya yang
menekan kebawah melalui titik berat (G). Adapun jarak
antara kedua gaya ini adalah lengan (GZ) sehingga timbul
kopple dengan moment kopple sebesar Berat benaman x
jarak antara kedua gaya (GZ) dan .Moment inilah yang
menjadikan kapal tegak sehingga disebut Moment Penegak.

106
Gambar. 6.23

1.Lengkung silang stabilitas

(a) Lengkung GZ
Ini merupakan satu set lengkung-lengkung dimana merupakan GZ
sekitar titik berat untuk tiap sudut senget dan displacement yang diperoleh
dengan pemeriksaan. Lengkung-lengkung itu digambar untuk KG tertentu,
apabila K( i kapal saat itu berbeda niaka ada koreksi yang harus
diperhitungkan lengan penegak dari lengkung tersebut.
Pada gambar-6.23 memperlihatkan satu set Stability Cross Curves
dari
tangker MV. ENERGI Lima, yang dibuat untuk KG 9 meter. Skala displace
ment berada di sepanjang dasar dan skala lengan penegak (GZ) dalam
meter
pada sisi kiri. Skala GZ mulai dari +4,5 m melalui 0 sampai -1 meter. Lengkung-
lengkung itu dilukis dengan interval 15° sudut senget antara 15 sampai
dengan
90 derajat.

107
Untuk mencari GZ untuk tiap displacement, lukiskan displacement
bersangkutan pada skala dasar dan dari titik ini tarik garis tegak lurus
sampai memotong semua lengkungan itu. Kemudian dari titik-titik potong
itu tarik garis mendatar ke kiri dan perpotongannya dengan skala tegak itu
merupakan nilai GZ untuk setiap sudut senget.

Contoh-1 .
Menggunakan Stability Cross Curves MV. NIAGA ENERGI LIMA, carilah GZ
pada interval 15 antara sudut senget 0 sampai denan 90 derajat, bila
displacementnya 40.000 ton dan KG=9 rn
Tarik garis tegak lurus dari titik 40.000 ton pada skala displacemen dan
bacalah nilai GZ pada skala tegak sebelah kiri sebagai berikut:

Sudut senget 0° 15° 30° 45° 60° 75° 90


GZ dalam meter 0 0,8 1,8 2,1 1,5 0,6 0,5

Bila KG kapal saat itu tidak 9 meter, maka harus dilakukan koreksi dari.
lengkungan untuk mendapatkan GZ yang betul, yang terdapat ditabel
sebelah kanan atas dan diberikan untuk setiap 1 meter perbedaan antara 9
meter dengan KG kapal saat itu. Untuk memperoleh koreksi GZ, kalikan
koreksinya yang diambil dari tabel tersebut bagi sudut senget yang
bersangkutan dengan perbedaan KG-nya. Untuk menggunakan koreksi :
bila KG kapal lebih dari 9 meter, maka kapal kurang stabil, dan koreksinya
harus dikurangkan, tetapi bila KG-nya kurang dari 9 meter maka kapal akan
lebih stabil dan koreksinya ditambahkan.

108
Gambar. 6.24

Gambar. 6.25

109
Gambar.6.26

2 Lengkungan KN

a LengkungKN
Telah kita perlihatkan bahwa Stability Cross Curves bagi sebuah kapal
dibuat dengan meletakkan lengan penegak untuk KG tertentu. Pada beberapn
lengkung-lengkung dibuat untuk KG nol. Lengkung itu disebut Lengkung KN KN
merupakan lengan penegak diukur dari lunas. Pada gambar-6.24
memperlihatkan KN curves untuk kapal MV. Niaga Energi Lima.
Untuk menentukan lengan penegak untuk displacement tertentu dan KG
in.ika nilai-nilai KN lebih dulu dicari dari lengkung berdasarkan displacement ing
bersangkutan. Lengan penegak yang benar kemudian diperoleh dengan UK

ngurangkan dari nilai-nilai KN yaitu koreksi yang sama dengan hasil KG il.ui
Sin.sudut senget.

Pada gambar-6.25, umpamakan Kn adalah ordinat yang diperoleh dari curve.


Seumpama titik berat kapal berada diG, dengan demikian KG merupakan tinggi titik
berat yang sebenarnya diatas lunas dan GZ menggambarkan panjang Iengan
penagaknya.

Sekarang GZ = XN
= KN-KX atau GZ = KN - KG Sin.o

Jadi, lengan penegak diperoleh dengan mengurangkan dari ordinat KN ili-


ngan koreksi yang sama dengan KG.Sin. sudut senget.

110
Contoh-3
Carilah lengan penagak MV. Niaga Energi Lima apabila displacement ndalah
40.000 ton dan KG adalah 10 meter.

Sudut senget KN Sin.tf KG Sin.tf GZ = KN - KG.Sin.tf


5° 0,90 0,087 0,87 0,03
10° 1,92 0,174 0,174 0,18
15° 3,11 0,259 2,59 0,52
20° 4,25 0,342 3,42 0,83
30° 6,30 0,500 5,00 1,30
45° 8,44 0,707 7,07 1,37
60° 9,39 0,866 8,66 0,73
75° 9,29 0,966 9,66 -0,37
90" 8,50 1,000 10,00 -1,50

b. Lengkung Stabilitas Statis


Lengkung dari stabilitas statis bagi semuah kapal dalam kapal dalam kondisi
pemuatan tertentu diperoleh dengan menggambar lengan penegak kalau ditarik
;aris mendatar terhadap sudut senget seperti pada gambar 6.27 dan 6.28

Gambar. 6.27

111
c. Diagram metacenter seperti gambar-6.28

Gambar 6.28

digambar dari KB, BM juga KM yang dapat dihitung untuk semua draft dengan
pemeriksaan. Bila KG diketahui, maka KM dapat dicari di diagram, I 'crbedaannya
menunjukkan GM-nya. Juga bila GM akhimya telah ditentukan, maka KM dapat diambil
dari diagram tersebut, dan perbedaannya menunjukkan nilai KG.
Diagram itu biasanya digambar untuk draft antara kapal kosong dan loa ded
displacement.

112
Pada gambar 6.28 menunjukkan diagram dengan rincian sebagai berikut:
Kondisi muatan : Draft 13 m KB 6,65m dan KM 11,60m
Penuh (loaded 12m 6,20m 11,30m
condition) lira 5,71m 11,14m

10m 5,20m 11,10m


9m 4,60m 11,15m
8m 4,10m 11,18m
7m 3,62m 11,94m
6m 3,08m 12,81m
5m 3,52 m 14,30 m
4m 2,06m 16,63m
Kondisi kapal kosong 3m 1,55 m 20,54 m
(lihat condition)

Berikut ini ialah rincian dari cara yang dipergunakan untuk menggambar
diagram itu. Skala disebelah kiri menunjukkan skala dalam meter, dan dari .kala
inilah semua ukuran diambil.

113
C. SOAL – SOAL LATIHAN

1. Apakah yang dimaksud dengan stabiliteit positif dan stabiliteit negatif. Jelaskan
dengan gambar !

2. Apakah yang menyebabkan kapal yang dalam keadaan stabilitas positif bisa
kembali kekeadaan semula setelah menyenget oleh gaya dari luar .

3. Apakah yang dimaksud dengan keseimbangan netral itu ?

4. Apakah yang dimaksud dengan keseimbangan netral itu ?

5. Sebuah kapal mempunyai berat benaman 6000 Ton dengan titik berat dan titik
metacentris metacentrumnya 22 kaki dan 25 kaki di atas lunas. Sekarang di
pindahkan 200 Ton muatan dari geladak antara ke palka bawa sejiauh 30
kaki . Ditanyakan : Berapa tinggi metacentris kedudukan
titik berat di atas lunas ?

6. Sebuah kapal memiliki berat benaman = 2000 Ton dan KG = 18 kaki, di


bongkar 100 Ton dari titik berat 20 kaki di atas lunas dan di muat = 150 Ton
dengan titik berat 10 kaki di atas lunas .Selain itu juga di isi bahan bakar ke
dalam sebuah tangki dasar berganda yang semula hanya di isi separuh dan
sekarang di isi sampai penuh. Tangki itu kapasitasnya 200 Ton dan tinggi 4 kaki
di atas lunas. Selesai kegiatan – kegiatan tersebut di atas di ketahui KM = 19
kaki. Ditanyakan : Bila da maksud untuk bertolak dengan tinggi
metacentris 3 kaki .Hitunglah banyak ballast yang harus anda isi dengan titik
berat 2,5 diatas lunas.

114

Anda mungkin juga menyukai