Anda di halaman 1dari 6

MENGGUNAKAN METODE STAR

Disusun guna memenuhi tugas PPG Dalam Jabatan 2022 Kategori 1 Gelombang 2

Oleh

YAYU NURUL HIZQIYYAH


201501314225

PPG-PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SDN 1 TAROGONG GENTRA MASEKDAS GARUT


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan yang ingin Meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dalam
dicapai kegiatan pembelajaran di SDN 1 Tarogong
Penulis Yayu Nurul Hizqiyyah
Tanggal 12 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting
untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam
praktik ini.
A. Latar Belakang Masalah
Siswa berkesulitan belajar matematika sering melakukan kekeliruan dalam belajar berhitung dan
kekeliruan dalam menyelesaikan soal cerita. Masih banyaknya siswa kelas II yang mengalami kesulitan
saat mengerjakan soal cerita, hal ini dipengaruhi oleh:
1. Siswa kurang lancar membaca
2. Kemampuan siswa dalam memahami maksud soal masih kurang
3. Siswa belum menguasai konsep dasar matematika
4. Siswa tidak mampu menemukan kata kunci yang dapat diterapkan sebagai cara penyelesaiannya
5. Kurangnya pembiasaan drill latihan soal HOTS oleh guru
Kondisi-kondisi yang dialami oleh siswa tersebut disebabkan oleh guru belum menerapkan model
pembelajaran yang inovatif. Guru masih dominan menggunakan ceramah dan pembelajaran lebih
berpusat pada guru. Pemanfaatan media pembelajaran di kelas juga belum maksimal. Oleh sebab itu,
kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi dan menyelesaikan soal menjadi kurang sehingga
berpengaruh pada hasil belajar.
Permasalahan kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berbasis masalah dialami oleh mayoritas
siswa di sekolah dasar baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Salah satu solusinya adalah kembali ke
sistem pembelajaran. Pembelajaran yang membiasakan siswa dalam berlatih soal-soal cerita berbasis
masalah. Sehubungan dengan hal itu, guru sebagai figur sentral, hendaknya menggunakan program
pengajaran yang dilandasi dengan pendekatan (model, media, dan metode) yang relevan sehingga
kegiatan belajar mengajar membuat siswa secara aktif dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan
soal cerita. Pendekatan tersebut adalah pendekatan pembelajaran diskusi kelompok, cara pembelajaran
siswa aktif, tanya jawab serta komunikatif dalam pengajaran secara menyeluruh dan totalitas.
B. Pentingnya praktik baik ini dibagikan
Permasalahan di atas menjadi dasar bagi guru untuk melakukan best practice karena dapat menjadi
referensi atau inspirasi baru yang dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Dan
karena keterampilan memecahkan masalah soal cerita dapat digunakan sebagai
bekal siswa di masa depan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena banyak rekan guru yang mengalami
permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga
diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.

2
Best Practise “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
C. Peran dan Tanggung Jawab Penulis
Dalam kegiatan Best Practise ini penulis berperan sebagai Guru yang memiliki tanggung jawab dalam
menciptakan proses pembelajaran yang yang inovatif, variatif dan menarik dengan cara memilih dan
memanfaatkan metode dan media belajar yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai
harapan. Dengan diterapkan model pembelajaran inovatif di dalam kelas, diharapkan pembelajaran lebih
bermakna pada siswa sehingga kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik dapat berkembang
dengan baik.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa
saja yang terlibat?

A. Tantangan yang Dihadapi


Dalam mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siwa, tantangan yang dihadapi oleh seorang
guru diantaranya sebagai berikut:
1. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa
2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam
mengikuti pembelajaran
3. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakterstik materi pelajaran dan
karakteristik peserta didik
4. Pengelolaan kelas yang disesuaikan dengan rancangan pembelajaran yang dibuat
5. Pembuatan perangkat pembelajaran yang berbasis HOTS

B. Pihak yang Terlibat


Oleh karena itu, guru melakukan berbagai kegiatan eksplorasi untuk mengatasi tantangan tersebut
melalui pencarian jurnal, wawancara dengan rekan sejawat,, kepala sekolah, dan pakar. Adanya kegiatan
eksplorasi tersebut dapat membantu guru dalam menentukan solsusi dalam menyelsaikan masalah-
masalah yang terjadi di dalam kelas.
Dalam Pembuatan Praktek baik ini tentu tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak yang turut
mendukung sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan sukses. Pihak – pihak tersebut
adalah : Keluarga, Kepala sekolah, teman-teman guru, pegawai dan siswa.
Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/
strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat
/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan
strategi ini

A. Langkah-langkah yang dilakukan

Dalam menghadapi tantangan tersebut, maka guru harus melakukan aksi dalam pembelajaran. Guru
melakukan pemilihan strategi, model, dan metode pembelajaran yang akan dilakukan sebelum
melakukan langkah-langkah pembelajaran.

1. Memilih model pembelajaran inovatif


Guru memilih pendekatan saintifik TPACK, model pembelajaran problem based learning pada aksi,
menerapkan model polya untuk menyelesaikan soal cerita, serta metode pembelajaran yang lebih
banyak menekankan pada aktivitas siswa seperti: kolaboratif, ceramah yang disertai tanya jawab,
diskusi kelompok, demonstrasi, dan penugasan.
Langkah-langkah pembelajaran pada aksi terdiri dari tiga kegiatan, seperti kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan diawali dengan salam, presensi kehadiran, dan berdoa
sebelum pembelajaran dimulai. Selanjutnya, siswa menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung, melakukan
literasi 5 menit. Setelah literasi, dilakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai materi yang
3
Best Practise “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
dipelajari sebelumnya hingga menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran yang dilakukan pada
hari aksi tersebut.
Kegiatan inti pada pembelajaran ini adalah penerapan sintak-sintak dari model problem based
learning yang meliputi:
a. Orientasi siswa terhadap masalah
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan secara individu maupun kelompok.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Setelah kegiatan inti, dilanjutkan kegiatan penutup seperti membuat rangkuman kegiatan
pembelajaran hari ini, melakukan evaluasi pembelajaran, analisa, refleksi, tindak lanjut, diakhiri
dengan do’a dan salam.
2. Memilih media pembelajaran yang digunakan
Selain melakukan pemilihan model pembelajaran, guru juga memperhatikan media atau alat peraga
yang digunakan untuk mendukung kegiatan di dalam kelas. Pada aksi yang dilakukan, guru
menggunakan PPT Interaktif, media konkret berupa penggaris dan benda-benda di kelas, juga
membuat lagu “Permintaan maaf”. PPT Interaktif ini berisikan video yang berkaitan dengan
pembelajaran, materi, rangkuman, soal latihan, video ice breaking.
Proses mempersiapkan media tersebut dimulai dari menyiapkan perangkat pembelajaran pada
masing-masing aksi. Sumber daya yang diperlukan untuk media tersebut antara lain: video youtube,
image downloader, buku tematik kelas 2, dan lain-lain.
3. Mengaitkan materi pembelajaran sesuai kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran juga dilakukan dengan mengaitkan materi yang disampaikan dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Pada aksi yang dilakukan, siswa diberi pengantar materi berupa
masalah-masalah yang ada disekitarnya seperti masalah yang berkaitan dengan pengalaman selama
liburan semester ganjil, ungkapan permintaan maaf, pengukuran panjang, dan lain-lain.
4. Melakukan kegiatan ice breaking agar pembelajaran lebih kondusif.

B. Proses Pelaksanaan
Dalam prosesnya, guru melakukan hal-hal berikut:
1. Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Membuat perangkat pembelajaran, meliputi RPP, media, bahan ajar, LKPD, dan instrument
penilaian
3. Menyiapkan alat (sarana dan prasarana) yang dibutuhkan
4. Melakukan praktek pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah
dirancang
5. Melakukan evaluasi dan analisa
6. Melakukan remedial dan pengayaan

C. Pihak yang Terlibat


Warga sekolah yang terlibat, antara lain:
1. Peserta didik, sebagai subjek
2. Rekan sejawat, membantu dalam recording dan penataan kelas
3. Kepala sekolah, sebagai pengawas dalam kegiatan PPL

4
Best Practise “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
D. Sumber Daya atau Materi yang Diperlukan
1. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melakukan strategi diatas adalah Guru harus
memiliki pemahaman yang baik tentang penerapan model Problem Based Learning maupun cara
menggunakan media audio visual dan media nyata serta penggunaan alat pendukung lainya agar
tujuan Best Practice dapat tercapai
2. Tema yang diajarkan adalah tentang Pengalamanku di Rumah, vidio pembelajaran yang sesuai
materi, gambar dan benda nyata dan alat-alat lainnya.
3. Guru harus memiliki keterampilan bertanya, memberi penguatan, melakukan variasi, membuka
dan menutup pembelajaran, mengelola kelas, membimbing diskusi, dan menjelaskan

Refleksi Hasil dan Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah
dampak hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain
terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor
keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

A. Hasil dan Dampak


1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning sangat efektif untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berpikir kritis untuk meganalisis dan menyelesaikan suatu masalah.
Disamping itu pemilihan model pembelajaran PBL menumbuhkan berpikir kritis siswa terlihat dari
tanggapan dan jawaban yang dilontarkan guru saat pembelajaran
2. Penerapan langkah Polya sangat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita terutama mata pelajaran Matematika, dibuktikan dengan hasil evaluasi
pembelajaran siswa yang di atas KKM (85%>KKM)
3. Penggunaan media PPT Interaktif dan media konkret, sangat efektif dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Siswa berani dalam mencoba media yang telah dipersiapkan.
4. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari
kegiatan siswa saat pembelajaran
5. Dengan adanya ice breaking pada kegiatan pembelajaran sangat efektif dalam mengatasi siswa
yang mulai bosan dan bersemangat kembali mengikuti pembelajaran.
6. Dengan melakukan diskusi kelompok, sikap kerja sama, gotong royong, toleransi sudah
diterapkan oleh siswa.
7. Desain kegiatan yang berpusat pada siswa (student centre) sangat meningkatkan keaktifan
siswa saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar
8. Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pada evaluasi apabila dibandingkan dengan
pembelajaran sebelum menggunakan model problem based learning.

B. Respon
1. Bagi siswa; sebagai wujud pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik, dirasakan
menyenangkan, bisa memacu aktivitas belajar, meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita, dan juga bisa meningkatkan prestasi belajar mereka.
2. Bagi guru yang bersangkutan dan teman sejawat; hal ini setidaknya bisa mendorong semangat
untuk lebih meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru.
3. Bagi sekolah; best practise ini setidaknya bisa dijadikan sebagai referensi untuk menambah dan
memperkaya khazanah kepustakaan

5
Best Practise “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
C. Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan

1. Kesiapan guru dalam merancang pembelajaran, mulai dari model, metode, dan media
pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang akan
disampaikan.
2. Pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan guru terhadap media pembelajaran,
metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.
3. Sebagai tenaga pendidik perlu memperhatikan hal-hal yang menyebabkan timbulnya problem
atau masalah dalam menyelesaikan soal cerita dalam pengajaran matematika agar dalam
penerapannya dapat meningkatkan kemampuan siswa sekolah dasar dalam menyelesaikan soal
cerita.
4. Sarana dan prasarana yang mendukung sehingga dapat menunjang proses pembelajaran.
5. Kolaborasi dengan siswa, rekan sejawat, kepala sekolah, dan orang tua berjalan dengan baik.

D. Pembelajaran dari seluruh proses BEST PRACTICE

1. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah
seyogyanya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih pendekatan pembelajaran untuk
membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya seorang guru harus memiliki kesiapan yang
cukup baik agar pembelajaran dapat terlaksana dengan terarah sesuai tujuan yang telah
dirancang.
3. Terus melakukan inovasi – inovasi baru akan membawa hal yang sangat baik terhadap
perkembangan dan motivasi belajar siswa.
4. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat menyenangkan

6
Best Practise “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Anda mungkin juga menyukai