Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAIBP

HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU

NAMA KELOMPOK :
1. AKHMAD BILLY .A
2. A. SAEPUDIN
3. ADRIANSAH .Y
4. ANGGA RIZKY
5. DIAH YULIANTI
6. MAULANA RAMA DANI
7. PRATAMA WIBAWO
KELAS : VIII. A

SMP NEGERI 1 JAMBE


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan Makalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti ini. Secara garis besar,
makalah ini meliputi pembahasan mengenai hormat dan patuh kepada Orang tua dan Guru
yang meliputi materi mengenai pembahasan ini. Selain untuk menambah wawasan dan
pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Perkerti.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya ucapkan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga mengucapkan doa
dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya
makalah ini. Semoga kita semua selalu diberikan dan senantiasa dalam lindungannya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin

penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
 
1. Latar Belakang
Dalam agama Islam menghormati kedua orang tua adalah wajib hukumnya, karena Islam
sangat menganjurkan umatnya agar saling menghargai satu sama lain.sikap menghargai
terhadap orang lain tentunya didasari oleh jiwa yang baik pula, yang nantinya dapat
menumbuhkan sikap menghargai orang diluar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih
terlebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun.
Begitu halnya dengan guru kitapun diwajibkan untuk menghormatinya, karena guru
merupakan orang yang sangat berjasa terhadap seorang murid. Dengan kata lain guru
merupakan orang yang mendidik dan memberi ilmu pengetahuan kepada murid di luar
bimbingan orang tua di rumah, sehingga adab kepada guru perlu di terapkan sebagaimana
adab kita kepada kedua orang tua.

1. Rumusan Masalah
2. Apakah pengertian hormat?
3. Bagaimanakah tatacara hormat kepada orang tua?
4. Bagaimanakah tatacara hormat kepada guru?
 

 
BAB II

PEMBAHASAN
 
1. Pengertrian Hormat
Dalam KKBI (Kammus Besar Bahasa Indonesia) hormat adalah, menghargai (takzim,
khidmad, sopan). Jadi hormat adalah suatu sikap sopan yang di tujukan kepada orang yang
lebih tua.

Sikap hormat merupakan nilai dan norma dalam masyarakat, karena nilai adalah suatu
perangkat keyakinan/ perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak
khusus pada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku. Sedangkan norma
adalah pelaksana dari nilai tersebut. Oleh sebab itu budaya hormat merupakan bagian dari
nilai dan norma.

1. Hormat Terhadap Orang Tua


Orang tua adalah ayah dan ibu kandung dari anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KKBI) orang tua artinya ayah dan ibu. Sedangkan dalam bahasa Arab sering disebut Al
Walid.[1]
Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap anak, termasuk tata cara pergaulannya
antara orang tua dan anak masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam
Islam. Diantara kewajiban orang tua terhadap anak adalah merawat dan mendidik dengan
sebaik-baiknya sesuai syariat Islam. Proses pendidikan di lingkungan keluarga sangat
berpengaruh terhadap perkembangan mental dan spiritual Oleh karena itu orang tua harus
memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Dalam agama Islam, kedua orang tua memiliki kedudukan yang tinggi. Setiap anak
diwajibkan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua (Birrul Walidain). Birrul Walidain
juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua orang tua. Perilakumenghormati dan mematuhi
nasihat-nasihatnya termasuk BirrulWalidain. Seorang anak wajib menghormati dan mematuhi
semua nasihat orang tuanya selama keduanya tidak memerintahkan kemaksiatan atau
kemusyrikan. Bahkan seorang anak tetap harus menghormati kedua orang tuanya meskipun
orang tuanya kafir.
Kewajiban menghormati dan mematuhi kedua orang tua termaktub di dalam Al-Qur’an . Ada
banyak ayat yang berbicara tentang hal ini, diantaranya surat An-Nisaa’ ayat 36:

Terjemahannya,  sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan


sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri.

Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa perintah berbuat baik kepada kedua orang tua
merupakan perintah langsung dari Allah Swt. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua
diletakkan setelah perintah untuk menyembah Allah Swt dan larangan syirik. Ini menjadi
bukti bahwa kedua orang tua menempati kedudukan mulia dalam pandangan Islam. Maka,
sebagai anak kita harus menghormati dan mematuhi nasihat dan perintah orang tua sebagai
wujud bakti kita kepada keduanya. Baik itu orang tua masih hidup ataupun sudah meninggal
dunia.

Cara menghormati kedia orang tua ketika masih hidup:

1. Mendengarkan semua perkataannya dengan rasa penuh rasa hormat dan rendah hati.
2. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua.
3. Senantiasa meminta do’a restu.
Jika orang tua sudah meninggal maka cara menghormatinnya adalah sebagai berikut:

1. Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.


2. Melanjutkan cita-cita orang tua,
3. Senantiasa mendoakan kedua orang tua yang telah meninggal.

2.1       Guru

Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu dengan tugas utama untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi murid. Guru dalam Islam
juga disebut pewaris para nabi. Karena lewat seorang guru, wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia.
Imam Al-Gazali mengkhususkan seorang guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan
penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa:
“Seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang
dinamakan besar di bawah kolong langit ini, dia ibarat matahari yang menyinari orang lain
dan mencahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan
dia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya dia
telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya dia
memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.”
2.2       Pentingnya seorang Guru
Guru adalah orang yang mengajarkan kita dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan
mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Walau bagaimanapun
tingginya pangkat atau kedudukan seseorang, dia adalah bekas seorang pelajar yang tetap
berhutang budi kepada gurunya yang pernah mendidik pada masa dahulu.
Guru merupakan bapak rohani bagi seorang murid, guru lah yang memberikan santapan jiwa
dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbing para muridnya untuk mengarahkan murid
ke arah yang baik. Karena seorang guru, murid menjadi tahu dari yang tidak tahu, dan bisa
dari yang tidak bisa.
Peran seorang guru, sangatlah penting dalam kehidupan ini. oleh karena itu, sudah kewajiban
kita untuk hormat dan patuh kepada guru.
2.3       Bentuk-Bentuk Akhlak kepada Guru
Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi
lebih baik sebagaimana yang diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya
mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah
tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Diantara bentuk-bentuk akhlak kepada guru adalah sebagai berikut.

1. Di antara akhlaq kepada guru adalah memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki
guru, sebagaimana sabda Rosulullah saw :

‫يرنَا‬ َ ‫ْس ِمنَّا َم ْن لَ ْم يُ َوقِّرْ َكبِي َرنَا َو يَرْ َح ْم‬


َ ‫ص ِغ‬ َ ‫لَي‬
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan
tidak menyayangi orang yang lebih muda.” ( HSR. Ahmad dan At-Tirmidzi )

2. Di antara akhlaq kepada guru adalah mendatangi tempat belajar dengan ikhlas dan
penuh semangat, sebagaimana sabda Rosulullah saw :
‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َم ْن َسل‬
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Alloh mudahkan
baginya dengannya jalan menuju syurga.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi
dan Ibnu Majah )

3. Di antara akhlaq kepada guru adalah datang ke tempat belajar dengan penampilan
yang rapi,
4. Di antara akhlaq kepada guru yaitu diam memperhatikan ketika guru sedang
menjelaskan, sebagaimana hadits berkata :

“Bila kamu melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang guru sedang
menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa
malunya.”( AR. Al-Baihaqi dalam Al-Madkhol ilas-Sunan )

5. Di antara akhlaq kepada guru adalah bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang
belum dia mengerti dengan cara baik. Allah berfirman :

َ‫فَا ْسَألُوْ ا َأ ْه َل ال ِّذ ْك ِر ِإ ْن ُك ْنتُ ْم الَ تَ ْعلَ ُموْ ن‬


“Bertanyalah kepada ahli dzikr ( yakni para ulama ) bila kamu tidak tahu.”( Qs. An-Nahl :
43 dan Al-Anbiya’ : 7 )
Dan Rosulullah saw bersabda :
‫َأالَ َسَألُوْ ا ِإ ْذ لَ ْم يَ ْعلَ ُموا فَِإنَّ َما ِشفَا ُء ْال ِع ِّي السَُّؤا ُل‬
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu ? Bukankah obat dari ketidaktahuan
adalah bertanya ?” ( HSR. Abu Dawud )

6. Di antara akhlaq kepada guru adalah menegur guru bila melakukan kesalahan dengan
cara yang penuh hormat, sebagaimana sabda Rosulullah :

‫ لِ َم ْن ؟ قَا َل هَّلِل ِ َو لِ ِكتَابِ ِه َو لِ َرسُولِ ِه َو َألِئ َّم ِة ْال ُم ْسلِ ِمينَ َو عَا َّمتِ ِه ْم‬: ‫ قُ ْلنَا‬, ُ‫ص ْي َحة‬
ِ َّ‫ال ِّديْنُ الن‬
“Agama adalah nasihat.” Kami ( Shahabat ) bertanya : “Untuk siapa ?” Beliau menjawab :
Untuk menta’ati Alloh, melaksanakan Kitab-Nya, mengikuti Rosul-Nya untuk para pemimpin
kaum muslimin dan untuk orang-orang umum.” ( HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-
Tirmidzi dll )
Cara Hormat dan Patuh kepada Guru
Murid adalah orang yang sedang belajar dan menuntut ilmu kepada seorang guru. Demi
untuk keberkahan dan kemudahan dalam meraih dan mengamalkan ilmu atau pengetahuan
yang telah diperoleh dari seorang guru, maka seorang murid haruslah memiliki akhlak atau
etika yang benar terhadap gurunya.
Beberapa contoh etika murid terhadap guru , diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Seorang murid hendaklah hormat kepada guru, mengikuti pendapat dan petunjuknya.
2. Seorang murid hendaklah memberi salam terlebih dahulu kepada guru apabila
menghadap atau berjumpa dengan beliau.
3. Seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan keagungan dan meyakini
bahwa gurunya itu memiliki derajat kesempurnaan, sebab hal itu lebih memudahkan
untuk mengambil manfaat dari beliau.
4. Seorang murid hendaklah mengetahui dan memahami hak-hak yang harus diberikan
gurunya dan tidak melupakan jasanya.
5. Seorang murid hendaklah bersikap sabar jika menghadapi seorang guru yang
memiliki perangai kasar dan keras.
6. Seorang murid hendaklah duduk dengan sopan di hadapan gurunya, tenang,
merendahkan diri, hormat sambil mendengarkan, memperhatikan, dan menerima apa
yang disampaikan oleh gurunya.
7. Seorang murid hendaklah ketika mengadap gurunya dalam keadaan sempurna dengan
badan dan pakaian yang bersih.
8. Seorang murid hendaklah jangan banyak bicara di depan guru ataupun membicarakan
hal-hal yang tidak berguna.
9. Seorang murid hendaklah jangan bertanya dengan tujuan untuk mengujinya dan
menampakkan kepandaian kepada guru.
10. Seorang murid hendaklah jangan bersenda gurau di hadapan guru.
11. Seorang murid hendaklah jangan menanyakan masalah kepada orang lain ditengah
majlis guru.
12. Seorang murid hendaknya tidak banyak bertanya, apalagi jika pertanyaan itu tidak
berguna.
13. Jika guru berdiri, Seorang murid hendaklah ikut berdiri sebagai penghormatan kepada
beliau.
14. Seorang murid hendaklah tidak bertanya suatu persoalan kepada guru ketika sedang di
tengah jalan.
15. Seorang murid hendaklah tidak menghentikan langkah guru di tengah jalan untuk hal-
hal yang tidak berguna.
16. Seorang murid hendaklah tidak berburuk sangka terhadap apa yang dilakukan oleh
guru ( guru lebih mengetahui tentang apa yang dikerjakannya).
17. Seorang murid hendaklah tidak mendahului jalannya ketika sedang berjalan bersama.
18. Ketika guru sedang memberi penjelasan/ berbicara hendaklah murid tidak memotong
pembicaraannya. Kalaupun ingin menyanggah pendapat beliau maka sebaiknya
menunggu hingga beliau selesai berbicara dan hendaknya setiap memberikan
sanggahan atau tanggapan disampaikan dengan sopan dan dalam bahasa yang baik.
19. Murid haruslah berkata jujur apabila guru menanyakan suatu hal kepadanya.
20. Meskipun sudah tidak dibimbing lagi oleh beliau ( karena sudah lulus) murid
hendaklah tetap selalu mengingat jasanya dan tetap terus mendoakan kebaikan –
kebaikan atas mereka.

2.5       Keuntungan Sikap Hormat dan Patuh kepada Guru


Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya sikap hormat dan patuh kepada guru. Dengan
menghormati seorang guru, kita akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, antara lain
sebagai berikut.

1. Ilmu yang diperoleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.


2. Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikan.
3. Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi bermanfaat bagi orang lain.
4. Akan selalu didoakan oleh guru.
5. Akan membawa berkah, memudahkan urusan, serta dianugerahi nikmat yang lebih
dari Allah Swt.

 
BAB III

PENUTUP
 
Kesimpulan
1. Dalam KKBI (Kammus Besar Bahasa Indonesia) hormat adalah, menghargai (takzim,
khidmad, sopan). Jadi hormat adalah suatu sikap sopan yang di tujukan kepada orang yang
lebih tua.
2. Orang tua adalah ayah dan ibu kandung dari anak. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KKBI) orang tua artinya ayah dan ibu. Sedangkan dalam bahasa Arab sering
disebut Al Walid.
Maka, sebagai anak kita harus menghormati dan mematuhi nasihat dan perintah orang tua
sebagai wujud bakti kita kepada keduanya. Baik itu orang tua masih hidup ataupun sudah
meninggal dunia.

Cara menghormati kedia orang tua ketika masih hidup:

1. Mendengarkan semua perkataannya dengan rasa penuh rasa hormat dan rendah hati.
2. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat meringankan beban orang tua.
3. Senantiasa meminta do’a restu.
Jika orang tua sudah meninggal maka cara menghormatinnya adalah sebagai berikut:

1. Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan sahabat orang tua.


2. Melanjutkan cita-cita orang tua,
3. Senantiasa mendoakan kedua orang tua yang telah meninggal.
4. Guru adalah pendidik atau pengajar pada pendidikan formal. Guru adalah orang tua kedua,
yaitu orang yang mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan agar murid-muridnya dapat
menjadi lebih baik. Menghormati dan mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara :
5. Menyapa dan mengucapkan salam ketiak bertemu
6. Memandang guru dengan penuh rasa hormat (Ta’dzim)
7. Hendaknya duduk dihadapan guru dengan sopan dan tenang.

Anda mungkin juga menyukai