Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas kebesaran serta karunia yang diberika-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Mata Kuliah MBS. Tugas dalam bentuk makalah ini diberi judul
“Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan” Sangatlah penting bagi suatu negara untuk
mempelajari tentang pentingnya mutu pendidikan untuk masa yg akan datang.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Walaupun demikian kami tetap berusaha dengan segala kemampuan yang ada dan berkat
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan” ini.
Untuk itu pada kesempatan ini pula kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang telah membantu sehingga terselesaikanya makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
terhadap dosen yang telah memberikan arahan pelajaran sebelumnya agar kami dapat
menyelesaikan dan menyempurnakan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULIAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................3
D. Manfaat...........................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
1. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN..............................................................4
A. Penganggaran (budgeting)...........................................................................................5
B. Pelaksanaan (Akunting)...............................................................................................5
C. Evaluasi (Auditing).....................................................................................................5
2. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN..........................................................6
3. IMPLEMENTASI...........................................................................................................7
4. PEMANFAATAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN MANAJEMEN
KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN BERBASIS SEKOLAH............................................8
A. Memperbaiki Manajemen Keuangan........................................................................10
B. Kreativitas Mencari Pemasukan................................................................................10
C. Reformasi Secara Mental..........................................................................................10
D. Mencari sumber pemasukan internal di sekolah.......................................................11
E. Memanfaatkan Lembaga Pinjaman Dana Pendidikan...............................................11
5. PENTINGNYA DITERAPKAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN
PEMBIAYAAN DISETIAP SEKOLAH.............................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
1. Saran Bagi Pemerintah Kab./Kota.............................................................................12
2. Saran Bagi Kepala Sekolah dan Guru.......................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di
substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui menetapkan dan memperoleh sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana,
pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban. manajemen memiliki tiga tahapan penting
yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Ketiga tahapan tadi apabila
diterapkan dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan keuangan
(budgeting), Pelaksanaan (Akunting) dan tahap penilaian atau evaluasi.
1
untuk membantu mengatasi masalah keuangan. Melalui pinjaman yang bisa dicicil
pembayarannya, masalah pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana jelas akan terbantu.
Dalam jangka panjang sekolah akan bisa mencari sumber pemasukan untuk membayar
cicilan.
Maka dari itu Tujuan penulis dalam makalah ini agar dapat mengetahui maksud dengan
manajemen keuangan, maksud dengan manajemen pembiayaan, Untuk mengetahui
bagaimana pemanfaatan dan strategi pengelolaan manajemen keuangan dan pembiayaan
berbasis sekolah dan untuk mengetahui mengapa manejemen keuangan dan pembiayaan
berbasis sekolah perlu di terapkan di setiap sekolah. Bertujuan Pemanfaatan dana sekolah
bisa lebih efektif dan efisien. Penggunaan keuangan sekolah bias lebih transparan dan
akuntabilitasnya terjamin. Anggran biasa digunakan dengan semestinya dan penggunaan
anggaran biasa diminimalisir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang ditemukan,
yaitu sebagai berikut:
2
C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah di atas, maka penulis merumuskan tujuan penunulisan
makalah, yaitu sebagai berikut:
D. Manfaat
Agar bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemakaian dana sekolah. Meningkatkan
akuntanbilitas dan juga tranparansi yang berhubungan dengan keuangan sekolah.
Meminimalisir penyalahgunaan anggaran untuk hal yang tidak diperlukan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Menurut Kasmir (2010:6) Manajemen keuangan adalah segala aktfitas yang
berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana untuk membiayai usahanya, mengelola
dana tersebut sehingga tujuan tercapai, dan pengelolaan asset yang dimiliki secara efektif
dan efesien.
Menurut Suad Husnan dan Enny pudjiastuti (1998 : 4) Manajemen Keuangan adalah
pengaturan kegiatan keuangan dalam suatu organisasi yang menyangkut kegiatan
perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan.
Serta Menurut Sonny, S (2003) Merupakan sebuah tujuan semua aktivitas perusahaan
secara menyeluruh dalam memperoleh dana, mengelola asset dan menggunakan dana.
Secara umum
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen sekolah yang akan
turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana yang terjadi di
substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui menetapkan dan memperoleh sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana,
pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban.Manajemen keuangan sekolah merupakan
bagian dari kegiatan pembiayaan pendidikan, yang secara keseluruhan menuntut kemampuan
sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggung
jawabkan secara efektif dan transparan.
Secara umum, manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan dan tahap penilaian. Ketiga tahapan tadi apabila diterapkan dalam manajemen
keuangan terdiri menjadi beberapa tahap perencanaan yaitu, penganggaran keuangan
(budgeting), Pelaksanaan (Akunting) dan tahap penilaian atau evaluasi (Auditing).
4
A. Penganggaran (budgeting)
Penganggaran (budgeting) merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran.
Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk
satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan lembaga
dalam kurun. Dalam menentukan biaya satuan pendidikan terdapat dua pendekatanyaitu
pendekatan makro dan pendekatan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada
keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana
kemudian dibagi jumlah murid. Pendekatan mikro berdasarkan perhitungan biaya dimana
menggunakan alokasi pengeluaran perkomponen pendidikan yang digunakan oleh murid.
B. Pelaksanaan (Akunting)
Kata akuntansi (Akunting) berasal dari bahasa inggris to account yang berarti
memperhitungkan atau mempertanggung jawabkan. Menurut Mulyasa,pelaksanaan keuangan
sekolah dapat dikelompokan dalam dua kegiatan, yakni penerimaan dan pengeluaran.
Penerimaan keuangan sekolah dari sumber-sumber dan perlu dibukukan berdasarkan
prosedur pengelolaan yang selaras dengan kesepakatan yang telah disepakati, baik berupa
konsep teoritis maupunperaturan pemerintah.
C. Evaluasi (Auditing)
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten
dan independen untuk dapat melaporkan. kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi keuangan sekolah, pengawasan merupakan
salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen pembiayaan berbasis sekolah.
Dalam keuangan manajemen sekolah, kepala sekolah perlu melakukan pengendalian
pengeluaran keuangan sekolah selaras dengan anggaran anggaran belanja yang telah
ditetapkan, secara sederhana proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan, yaitu memanatau
(monitoring), menilai dan melaporkan.
5
2. PENGERTIAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN
Menurut (Mulyono 2010:77-78) menyatakan manajemen Pembiayaan pendidikan pada
dasarnya adalah menitikbertakan upaya pendistribusikan benefit pendidikan dan beban yang
harus ditanggung masyarakat. Pembiayaan pendidikan berhubungan dengan distribusi
distribusi beban pajak dalam berbagai jenis pajak, kelompok manusia serta metode
pengalihan pajak ke sekolah. Hal yang penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berupa
besar uang yang harus dibelanjakan dari mana sumber uang diperoleh, dan kepada siapa uang
harus dibelanjakan. Pembiayaan pendidikan sangat penting untuk perencana pendidikan dan
para pembuat kebijakan pendidikan.
Menurut (Kisbiyanto 2008:102) untuk dapat menentukan rencana pembiayaan yang tepat
maka kita harus memiliki ilmu dan mau mempelajari tentang dasar pembiayaan pendidikan,
ruang lingkup pembiayaan pendidikan dan karakteristik biaya pendidikan. Apabila kita
memiliki ilmu tentang dasar pembiayaaan pendidikan, ruang lingkup pembiayaan pendidikan
dan karakteristik pembiayaan pendidikan dapat membuat estimasi yang tepat dan mampu
memilah kebutuhan yang harus diutamakan. Studi tentang pendidikan semakin difokuskan
pada aspek-aspek yang sangat detail seiring dengan semakin komplek dan detailnya
permasalahan dalam pendidikan yang membutuhkan solusi dan alternatif inovasinya. Di
dalam kajian manajemen pendidikan juga demikian halnya. Aspek perencanaan pendidikan,
efisiensi, efektifitas, produktifitas baik yang menyangkut man, money, material maupun
method perlu mendapat kajian terfokus dan mendalam.Sedangkan
6
Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen pembiayaan
pendidikan pada dasarnya adalah menitikbertakan upaya pendistribusikan benefit pendidikan
dan beban yang harus ditanggung masyarakat. Untuk dapat menentukan rencana pembiayaan
yang tepat maka kita harus memiliki ilmu dan mau mempelajari tentang dasar pembiayaan
pendidikan, ruang lingkup pembiayaan pendidikan dan karakteristik biaya pendidikan. Aspek
perencanaan pendidikan, efisiensi, efektifitas, produktifitas baik yang menyangkut man,
money, material maupun method perlu mendapat kajian terfokus dan mendalam.
3. IMPLEMENTASI
(Jaenudin & Suroto, 2017) Implementasi atau pengelolaan keuangan sekolah
dialokasikan sesuai dengan RAPBS (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
dan kebutuhan yang sudah dianggarkan sebelumnya, sedangkan jika ada biaya-biaya lain
yang tidak terduga dibiayai dari dana yang belum terpakai. Namun dalam pelaksanaannya di
beberapa sekolah masih terdapat kendala karena penggunaan dana yang meyeluruh dan dana
bantuan dari BOSN (Bantuan Operasional Sekolah Nasional) diberikan secara rutin 3 bulan
sekali. Kontribusi antara kepala sekolah dan bendahara menunjukkan kerjasama yang sangat
baik sehingga beberapa program kegiatan pengembangan dapat terealisasi dengan cukup
baik. Meskipun semua operasional sekolah sudah dibiayai oleh dana BOS, pengembangan
sarana prasarana sekolah masih kurang maksimal. Hal ini dikarenakan tata kelola keuangan
belum terealisasi dengan baik sesuai dengan harapan mengingat kebutuhan masing-masing
sekolah berbeda.
7
Berdasarkan pendapat diatas maka disimpulkan bahwa implementasi atau pengelolaan
keuangan sekolah dialokasikan sesuai dengan RAPBS dan kebutuhan yang sudah
dianggarkan sebelumnya, sedangkan jika ada biaya-biaya lain yang tidak terduga dibiayai
dari dana yang belum terpakai. Meskipun semua operasional sekolah sudah dibiayai oleh
dana BOS, pengembangan sarana prasarana sekolah masih kurang maksimal. Hal ini
dikarenakan tata kelola keuangan belum terealisasi dengan baik sesuai dengan harapan
mengingat kebutuhan masing-masing sekolah berbeda. Peningkatan kemampuan dan
keterampilan Kepala Sekolah dalam mengelola pembiayaan pendidikan untuk memanfaatkan
dana yang dialokasikan pada program prioritas, sehingga proses belajar mengajar sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik. Kejelasan pendistribusian dana untuk membiayai
program-program yang menjadi prioritas.
Biaya Investasi, meliputi biaya manajemen sarana dan prasarana, pengembangan SDM,
dan modal kerja rsonal, biaya pendidikan yang dibayarkan oleh peserta didik supaya bisa
menjalankan pembelajaran.Biaya Operasi di Satuan Pendidikan, meliputi gaji guru, tenaga
kependidikan, tunjangan, bahan atau peralatan pendidikan yang habis pakai, biaya
operasional tak langsung (air, listrik, internet, pajak, asuransi, telepon, dan lain-lain.
Memanfaatkan keuangan sekolah tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Keuangan
sekolah berkaitan an banyak orang jadi harus memenuhi prinsip keadilan, akuntabilitas
publik, efisiensi, efektif, dan transparan.Perannya juga cukup krusial dalam menerapkan
strategi pengelolaan keuangan sekolah.
8
Strategi sekolah dalam menggali sumber dana dan mengoptimalkan sumber dana yang ada
antara lain adalah:
9
Strategi sekolah dalam mengatasi masalah-masalah pembiayaan sekolah gratis antara lain:
1) mengalokasikan anggaran rutin dengan sumber dana dari pemerintah pusat yang bisa
dipastikan waktu penerimaannya,
2) memberikan tugas tambahan yang menghasilkan honor tambahan kepada GTT dan
PTT agar kesejahteraan mereka meningkat, dan
3) membentuk paguyuban wali murid.Strategi dan pemanfaatan pengelolaan manajemen
keuangan di sekolah:
10
D. Mencari sumber pemasukan internal di sekolah.
Pemasukan Internal Sekolah Sekolah bisa membuat unit-unit usaha yang dapat
membantu meningkatkan pemasukan keuangan internal sekolah. Melalui koperasi hal ini bisa
diwujudkan. Bukan hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk seluruh anggota koperasi yakni
siswa maupun guru yang ingin terlibat.
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Manajemen keuangan adalah kegiatan keuangan dalam suatu organisasi untuk
pengelolaan/ Pembiayaan Dana seefektif mungkin untuk tujuan tercapai suatu organisasi
yang telah di rencanaka.Manajemen Pembiayaan adalah manajemen keseluruhan proses
upaya memperoleh serta memperdayakan seluruh dana.Manajemen keuangan perlu
diterapkan oleh institusi pendidikan supaya: pemanfaatan dana sekolah bisa lebih efektif dan
efesien.Penggunaan keuangan sekolah bisa lebih transparan dan akuntabilitas yang
terjamin.anggaran bisa digunakan dengan semestinya dan penyalahgunaan anggaran bisa di
minimalisir.
B. Saran
1. Saran Bagi Pemerintah Kab./Kota
a) Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dasar dan
menengah di Kab./Kota, seyogyanya pemerintah daerah memenuhi anggaran 20%
untuk alokasi biaya pendidikan dari APBD nya masing-masing. Hal ini ditujukan
untuk lebih leluasanya pemerintah kab./kota dalam memenuhi kebutuhan
peyelenggaraan pendidikan yang lebih bermutu.
b) Mengingat besarnya biaya yang harus ditanggung oleh pemerintah dan minimnya
PAD yang dimiliki oleh masing-masing kab./kota di Jawa Barat, maka seyogyanya
pemerintah daerah kab/kota menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industry
untuk turut membiayai pendidikan. Pembiayaan dari dunia industry dapat
dialokasikan secara khusus untuk membiaya komponen atau item tertentu dalam biaya
operasional atau biaya investasi.
c) Untuk kepentingan efektivitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan, permerintah
daerah kab./kota seyogyanya menyusun rencana pembiayaan pendidikan dengan
melibatkan stakeholder pendidikan, menggunakan biaya dengan prinsis transparan,
dan melakukan akuntabilitas pendidikan bersama dengan stakeholder.
d) Untuk kelancaran pengelolaan pembiayaan pendidikan pada level sekolah (mikro),
seyogyanya pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki kewenangan pokok
dalam penyelengaraan pendidikan dasar dan menengah membuat pedoman mengenai
perencanaan, penggunaan, dan akuntabilitas biaya di tingkat sekolah.
12
2. Saran Bagi Kepala Sekolah dan Guru
a) Untuk kepentingan perencanaan, penggunaan dan akuntabilitas pembiayaan
pendidikan yang lebih baik di sekolah, sebaiknya sekolah menggunakan prinsip
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas sehingga setiap dana yang dibutuhkan dan
dimiliki dapat dikelola dengan lebih baik.
b) Dalam system sekolah, orang tua merupakan pelanggan kedua, setelah peserta didik.
Akan hal itu, sebaiknya orang tua siswa selalu dilibatkan dalam berbagai hal terkait
dengan pengelolaan keuangan sekolah.
c) Untuk mendapatkan manfaat biaya yang lebih baik, kepala sekolah sebaiknya
membuat peta pembiayaan dengan alokasi utama pada dukungan penyelenggaran
KBM yang efektif.
d) Untuk kelancaran pengelolaan keuangan sekolah, kepala sekolah perlu mengupdate
kemampuannya dalam mengelola keuangan, khususnya dalam kemampuan wirausaha
dan berbagai informasi kebijakan pembiayaan pendidikan yang dikeluarkan oleh
pemerintah pusat, propinsi, maupun kab./kota.
13
DAFTAR PUSTAKA
14