• MIKROVASKULAR
• Retinopathy
• Nefropathy
• 1) Epidemiologi PAD pada pasien DM ?
• 2) Patofisiologi PAD pada pasien DM?
• 3) Diagnosis dan Evaluasi PAD pada pasien DM?
• 4) Penatalaksanaa PAD pada pasien DM?
EPIDEMIOLOGI
• Framingham Heart Study
• 20% dari pasien PAD yang bergejala menderita DM
• Pasien DM usia>40 thn à 20% menderita PAD
• DM usia > 50 thn à 29% menderita PAD
PATOFISIOLOGI
• Click to add text
Penyulit Vaskular diawali dari proses
ATHEROSKLEROSIS yang disebabkan karena :
profil lemak yang lebih atherogenik ( LDL, APO B,
trigliserida yang tinggi dan HDL yang rendah)
PATOFISIOLOGI
• Click to add text
• Penyulit Vaskular diawali dari proses
ATHEROSKLEROSIS yang disebabkan karena :
– Aktivasi platelet yang tinggi à aktivasi alpha granules
termasuk thromboglobulin, platelet faktor 4,
meningkatnya ikatan fibrinogen pada GPIIb/IIIa
PATOFISIOLOGI
• Click to add text
• Penyulit Vaskular diawali dari proses
ATHEROSKLEROSIS yang disebabkan karena :
– Gangguan koagulasi :
Terjadi peningkatan kadar fibrinogen, menurunnya
aktivitas fibrinolisis, serta peningkatan tissue factor dan
thrombogenicity
PATOFISIOLOGI
• Kejadian vaskular pada DM merupakan dampak
dari
– Kerusakan endotel
– Kelainan vaskular
– Perubahan rheologi ( bentuk dan aliran darah)
PATOFISIOLOGI
• SEL ENDOTEL à NITRIT OKSIDE
– Mencegah interaksi trombosit dan leukosit dengan
dinding pembuluh darah
– Vasodilatasi
– Mencegah proliferasi dan migrasi sel otot polos
pembuluh darah
DISFUNGSI ENDOTEL
• Berbagai kelainan metabolisme seperti
hiperglikemia, dislipidemia dan resistensi insulin
akan merusak endotel à atherosklerosis
• Tingginya kadar radikal bebas dari pemecahan
asam lemak bebas
• Peningkatan AGE ( advance glycation end product)
• Aktivasi protein kinase C
• Menurunnya ketersediaan NO
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS
– Claudicatio Intermitten
– Nyeri saat istirahat ( rest pain )
– Gangguan fungsi
– Faktor Risiko
• PEMERIKSAAN FISIK
– Inspeksi
– Palpasi nadi perifer
INSPEKSI
• Dependent rubor,
• Pallor on elevation
• Absence of hair growth
• Dystrophic toenails
• Cool, dry, fissured skin
• The interdigital spaces should be inspected for
fissures, ulcerations, and infections
PALPASI
• Doppler Vascular
• Pengukuran ABI
• Computed tomogrpahy angiography
• Magnetic resonance angiography
ANCLE BRACIAL INDEX
• ratio tekanan darah sistolik di pergelangan kaki
dengan tekanan darah sistolik di lengan à hand-
held 5–10 MHz Doppler probe
• Kriteria diagnostik
» Normal if 0.91–1.30
» Mild obstruction if 0.70–0.90
» Moderate obstruction if 0.40–0.69
» Severe obstruction if <0.40
» Poorly compressible if >1.30
ANCLE BRACIAL INDEX
• ABI disarankan pada
• pasien DM usia >50 thn, bila hasil normal
disarankan 5 thn sekali
• pasien DM < 50 thn yang memiliki faktor risiko
lainnya (merokok, hipertensi, dislipidemia).
• PAD
• Revaskularisasi
NON INVASIVE STUDY
• A toe pressure <40 mmHg
• Toe waveform <4 mm
• Systolic toe pressure àmedial arterial
calcification
• Transcutaneous partial pressure of oxygen
(TcPO2)<30 mmHg àpoor healing of wounds or
amputations.
TATALAKSANA
• STOP MEROKOK
– Rokok merupakan faktor risiko yang dominan dalam menyebabkan
progresivitas atherosklerosis dan terjadinya amputasi pada pasien PAD
TATALAKSANA
• INDEKS GLIKEMIK
– good glycemic control (A1C <7.0%)à mencegah komplikasi
mikrovaskular
TATALAKSANA
• HIPERTENSI
– Target tekanan darah <130/80 mmHg pada pasien PAD dengan DM
• Heart Outcomes Prevention Evaluation (HOPE) study
Ramipril secara signifikan menurunkan MACE pada pasien
Hipertensi
• Dari 9,297 pasienà4,051 memiliki PAD.
TATALAKSANA
• DISLIPIDEMIA
Scandinavian Simvastatin Survival Study (4S), the
simvastatin à mengurangi 38% perburukan gejala
claudicatio intermitten.
– Dislipidemia pada pasien DM à target LDL cholesterol
level <100 mg/dl.
• Antiplatelet therapy