Anda di halaman 1dari 3

Tgl Mulai Kegiatan 31 Mei 2022

Tgl Akhir Kegiatan


Judul Laporan Kegiatan Skrining Tuberculosis pada Pasien di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Abang 2
Identitas Pasien Nama: IWP. Jenis Kelamin: Laki-laki. Usia 60 tahun.
BB 57 kg. Tb: 160 cm.
Latar Belakang Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi
(+permasalahan dan rencana menular yang disebabkan oleh kuman Tuberkulosis
kegiatan) yaitu Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar
kuman Tuberkulosis menyerang paru, tetapi dapat
juga mengenai organ tubuh lainnya. Kuman ini
berbentuk batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu
disebut pula sebagai basil tahan asam (BTA).
Penyakit TB paru merupakan masalah utama
kesehatan masyarakat di Indonesia. Jumlah penderita
TB paru di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di
dunia setelah India dan Cina dengan jumlah penderita
sekitar 10% dari total jumlah penderita TB paru dunia.
Jumlah kasus TB tahun 2013 yaitu besar 316.562
kasus dengan prevalensi sebesar 289 per 100.000
penduduk dan jumlah kasus baru TB sebesar 194.780
kasus dengan angka insiden 189 per 100.000
penduduk. Selain itu, angka kematian karena TB juga
masih tinggi yaitu 27 per 100.000 penduduk dengan
jumlah kematian sebesar 169 orang per hari atau
61.000 orang per tahun.
Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2017, dari
10,4 juta kasus baru TB hanya 6,1juta yang di obati
dan 49% diantaranya yang berhasil di obati (success
rate). Menurut Laporan Kesehatan Indonesia tahun
2014 menyatakan bahwa angka keberhasilan
pengobatan TB belum mencapai target yaitu 81,3 %
dari target 88%. Sedangkan tahun 2015 mengalami
peningkatan menjadi 84% namun belum mencapai
target nasional 88% sedangkan tahun 2016 angka
keberhasilan pengobatan TB menurun. Salah satu
penyebab masih rendahnya keberhasilan dalam
pengendalian TB adalah adanya keterlambatan dalam
diagnosa dan pengobatan pasien TB (diagnosis and
treatment delay).
Skrining TB pada pasien-pasien dengan gejala TB
sangat penting dilakukan. Kegiatan skrining dilakukan
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang kepada pasien. Melalui
deteksi dini penegakan diagnosis TB paru, diharapkan
akan menekan transmisi penularan infeksi yang luas
dan berkepanjangan, menurunkan risiko kematian
maupun resiko perburukan penyakit dan
komplikasinya serta membantu meningkatkan
keberhasilan pengobatan.
Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Skrining TB dilaksanakan di Poli Paru
(metode binaan, gambaran UPTD Pskesmas Abang 2. Pelayanan skrining TB
pelaksanaan, monitoring dan dilakukan setiap hari kerja pada seluruh pasien yang
evaluasi) suspek TB. Kegiatan identifikasi dan skrining
meliputi:
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan penunjang terhadap pasien

- Identitas Pasien :
Nama: IWP. Jenis Kelamin: Laki-laki. Usia 60 tahun.
BB 57 kg. Tb: 160 cm.

- Tgl Kunjungan : 31 Oktober 2022


Hasil Pemeriksaan :
S/
Pasien datang ke Poli Paru dengan keluhan batuk yang
dirasakan sejak dua minggu yang lalu. Batuk
dikatakan berdahak dan disertai bercak darah. Pasien
juga mengatakan nyeri tenggorokan sejak beberapa
hari sebelumnya. Pasien sebelumnya pernah
terkonfirmasi BTA (+) sekitar tiga puluh tahun yang
lalu dan telah melakukan pengobatan TB kategori I
secara tuntas. Pasien sempat melakukan pemeriksaan
sebelumnya dan disarankan untuk melakukan
pemeriksaan BTA. Tidak ada keluhan lainnya yang
dirasakan.
RPD : Keluhan ini dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu.
RPK : Tidak ada keluarga yang mangalami keluhan
serupa.
RS: Pasien melakukan aktivitas seperti biasanya.
O/
Keadaan umum: Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
S : 37.3 C
N :80 x/menit
RR : 25 x/m
TD: 130/80 mmHg
Spo2: 99%

St. General
Kepala : Normocephali
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), Sclera ikterik (-/-)
Mukosa bibir: basah, sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax : Simetris, retraksi (-).
Pulmo: Ronkhi (+/+), wheezing (-/-)Cor: Bunyi
jantung I & II reguler, galop (-), mur-mur (-)
Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, hepar
dan lien tidak teraba
Ekstremitas : hangat (+/+), edema -/-.

Pemeriksaan Penunjang (2 Juni 2022) dengan hasil


BTA (-)

A/ Acute Tonsilitis

P/
Non Farmakologi
KIE:
1. Kurangi snack, banyak minum air hangat
2. Minum obat teratur
3. Kontrol rutin
4. Makan bergizi
5. Istirahat cukup

Farmakologi
Ambroxol 3x30 mg
Paracetamol 3x500 mg
Amoxicillin 3x500 mg
Dexametason 3x0,5 mg

Anda mungkin juga menyukai