Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fitri Mentari Sitompul

NPM :2015100253
No.Absen:11

RESUME JURNAL STUDI KELAYAKAN PROYEK PERTEMUAN 13


JURNAL 1: PECKING ORDER THEORY: PENGARUH PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN PADA KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN
Oleh: Putu Sri Mae Yanti Dewi, Dewa Gede Wirama

PENDAHULUAN:
Perkembangan ekonomi saat ini mendorong semakin ketatnya persaingan antar perusahaan.
Perusahaan dituntut untuk mampu merumuskan strategi yang efektif dan efisien dalam upaya
meningkatkan nilai perusahaannya. Strategi tersebut mencakup keputusan-keputusan keuangan
yang berorientasi pada laba, yaitu meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
keputusan operasional. Keputusan pendanaan merupakan objek utama dalam penelitian ini.
Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan yang mencakup aktivitas-aktivitas pembiayaan
investasi maupun operasional perusahaan (Wiagustini, 2013:6). Hal ini terkait dengan upaya
pencarian sumber dana yang paling ekonomis atau dengan kata lain pencarian sumber dana dengan
biaya modal terendah untuk memenuhi jumlah tertentu. Keputusan pendanaan berhubungan erat
dengan struktur modal yang akan terbentuk dan berimplikasi pada biaya modal yang menjadi bagian
terpenting dalam pembentukan nilai perusahaan (Jumono et al., 2013). Struktur modal mengacu
pada proporsi sumber pendanaan perusahaan berupa sumber dana ekuitas dan utang, dimana
perusahaan harus menentukan kombinasi struktur modal yang mampu mengoptimalkan nilai
perusahaan.

Pecking Order Theory mampu menjelaskan preferensi perusahaan dalam menentukan struktur
modal optimal. Teori ini menyatakan bahwa terdapat tata urutan keputusan pendanaan perusahaan
dalam menentukan struktur modal optimal, yaitu memilih sumber dana internal dan kemudian
sumber dana eksternal, dengan urutan utang terlebih dahulu dan sekuritas ekuitas sebagai alternatif
terakhir. Sumber dana internal yang dimaksud adalah laba ditahan dan cadangan depresiasi aktiva
tetap. Perusahaan lebih menyukai sumber dana internal karena tidak perlu mengungkapkan
sejumlah informasi kepada pihak eksternal berupa prospektus perusahaan (Noor, 2015).
Pembelanjaan modal (capital expenditure) adalah penggunaan dana perusahaan untuk membeli
sejumlah aset yang diperlukan dalam mendukung pertumbuhan perusahaan. Pembayaran dividen
(dividend payment) berkaitan dengan pendistribusian keuntungan yang menjadi hak para pemegang
saham.
Profitabilitas menjadi salah satu faktor perusahaan dalam menentukan pilihan sumber
pendanaannya. Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
melalui pengelolaan manajemen. Beberapa rasio keuangan seperti Profit Margin, Return on Equity
(ROE), dan Return on Asset (ROA)dapatmencerminkan profitabilitas suatu perusahaan.Profit Margin
menggambarkan margin laba yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan. ROE
menggambarkan kemampuan perusahaan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui
pengelolaan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui pengelolaan aktiva yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan teori yang telah dikaji tersebut, peneliti dapat melakukan perumusan hipotesis.
Hipotesis pada penelitian ini mengacu pada pengaruh profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan
pada keputusan pendanaan perusahaan. Hipotesis pertama mengacu pada pengaruh profitabilitas
pada keputusan pendanaan perusahaan. Profitabilitas yang diestimasi dengan ROE menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal sendiri yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan dengan profitabilitas tinggi menunjukkan adanya kinerja perusahaan yang baik dan
kondisi perusahaan yang menjanjikan di masa yang akan datang. Sumber dana internal cenderung
tidak mampu mendanai aktivitas investasi dan operasional perusahaan dalam upaya meningkatkan
profitabilitas tersebut, sehingga perusahaan akan beralih pada sumber dana eksternal. Perusahaan
dengan profitabilitas yang tinggi akan dengan mudah mendapatkan kepercayaan dari kreditor.
Kondisi tersebut mendorong perusahaan untuk mencari dana melalui sumber dana utang, daripada
sumber dana ekuitas yang berpotensi menimbulkan biaya-biaya keagenan.

METODE PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.Sampel
dipilih menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan
suatu kriteria tertentu.
Peneliti juga melakukan menganalisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran umum
mengenai karakteristik variabel yang diuji, uji koefisien determinasi untuk menilai kemampuan
model dalam mengestimasi variasi variabel terikat, dan uji kelayakan model penelitian untuk menilai
apakah model penelitian layak atau tidak.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Temuan penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Fitrijanti (2012) serta Suhadak (2015) yang
menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif pada keputusan pendanaan
perusahaan di Indonesia. Temuan ini menunjukkan hasil penelitian tidak mendukung pola
pendanaan berdasarkan Pecking Order Theory. Hal ini diindikasikan terjadi akibat perusahaan
dengan pertumbuhan yang tinggi akan cenderung mengurangi tingkat penggunaan utang untuk
menghindari terjadinya debt overhang. Temuan ini juga diperkuat dengan hasil penelitian Jung et al.
(1994) yang menyimpulkan bahwa semakin tinggi pertumbuhan perusahaan, maka perusahaan
cenderung beralih pada sumber dana eksternal melalui penerbitan sekuritas ekuitas.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan bahwa
hasil penelitian ini tidak mendukung Pecking Order Theory dalam menjelaskan preferensi pola
keputusan pendanaan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Hal ini didukung dengan temuan-temuan berikut ini:
1) Profitabilitas perusahaan yang diestimasi dengan ROE tidak berpengaruh pada keputusan
pendanaan perusahaan atau H1 pada penelitian ini ditolak. Hasil penelitian tidak mendukung pola
pendanaan perusahaan berdasarkan Pecking Order Theory, dan
2) Pertumbuhan perusahaan yang diestimasi dengan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif
pada keputusan pendanaan perusahaan atau H2 pada penelitian ini ditolak. Perusahaan dengan
pertumbuhan yang tinggi akan cenderung memilih sumber dana eksternal melalui penerbitan
sekuritas ekuitas untuk menghindari terjadinya debt overhang.
JURNAL 2 : ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA BERDASARKAN CAPITAL BUDGETING UNDER
RISK (Studi Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banyuwangi)
OLEH: Retno Damara Vivianie, Darminto, Fransisca Yaningwati

PENDAHULUAN
Studi kelayakan proyek adalah cara perusahaan menganalisis peluang dan mengurangi dampak
risiko. Studi kelayakan proyek melakukan penelitian yang menyangkut berbagai aspek dimana itu
semua digunakan untuk mengambil keputusan manajemen. Kajian pada studi kelayakan proyek
dapat digunakan dalam berbagai jenis bidang usaha. Masih luasnya lahan pertanian di Indonesia,
yang juga dikenal Negara agraris, membuat banyak usaha di bidang agribisnis dan olahan makanan
cukup banyak di Indonesia. Begitu pula dengan perusahaan air minum bersih sangat berpotensi
menjadi perusahaan yang besar karena banyaknya aliran air bersih di Indonesia yang perlu dikelola
dengan baik.
Perluasan usaha jaringan pipa atau ekspansi dapat dilakukan yaitu memperluas pangsa pasar dengan
menambah lini/lapak (jaringan) seperti melakukan penjualan melalui agen, menambah kapasitas
produksi pipa atau aktiva tetap yang sudah ada dengan penambahan mesin yang digunakan atau
dengan membukan cabang baru. Melakukan investasi perluasan usaha jaringan pipa pasti tidak
semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang harus diperhatikan seperti kualitas produk pipa dan
layanan pada pelanggan yang harus dijaga.
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Banyuwangi, dengan tujuan untuk melaksanakan pembangunan daerah, menyediakan dan
meningkatkan pendapatan daerah, serta memperluas lapangan kerja di Kabupaten Banyuwangi.
Dalam melaksanakan perluasan
jaringan pipa diperlukan kelancaran, agar hal itu terwujud maka dibutuhkan investasi yang cukup
besar. Salah satunya adalah dengan melaksanakan investasi aktiva perusahaan yang berupa rencana
perluasan jaringan pipa. PDAM Kabupaten Banyuwangi berencana memperluas pemasangan
jaringan pipa saluran air baru pada tiga kecamatan yaitu Banyuwangi, Giri dan Glagah. Dengan
mengacu pada data permintaan pemasangan jaringan pipa tersier tahun 2009-2013 yaitu tahun
2009 sebanyak 75 Sambungan Rumah (SR), tahun 2010 sebanyak 383 Sambungan Rumah (SR), tahun
2011 sebanyak 422 Sambungan Rumah (SR), tahun 2012 sebanyak 632 Sambungan Rumah (SR), dan
tahun 2013 sebanyak 644 Sambungan Rumah (SR).
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah analisis kelayakan investasi usaha
berdasarkan capital budgeting under risk untuk perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten
Banyuwangi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan investasi
usaha berdasarkan capital budgeting under risk untuk perusahaan daerah air minum (PDAM)
Kabupaten Banyuwangi.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus
karena penelitiannya menghasilkan data deskriptif yang membahas tentang penilaian kelayakan
investasi usaha dengan menggunakan metode ARR, PP, NPV, dan PI. Penelitian deskriptif yang
peneliti lakukan, tidak menggunakan uji hipotesis. Akan tetapi hanya menggunakan data analisis
laporan keuangannya saja yang berbentuk kata-kata tertulis atau lisan.
Analisis data yang digunakan peneliti adalah analisis data berbentuk angka atau kuantitatif dengan
cara mengaplikasikannya dalam berbagai rumus-rumus yang sesuai. Prosedur analisis yang
digunakan sebagai berikut:
1.Menentukan jumlah investasi awal dan taksiran umur ekonomis,
2.Penentuan sumber dana dan penentuan cost of capital,
3.Estimasi aliran kas. Analisis yang digunakan adalah teknik capital budgeting digunakan untuk
mengetahui diterima tidaknya suatu usulan investasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan rencana investasi yang akan dilakukanPDAM Kabupaten Banyuwangi adalah pembelian aktiv
a tetap berupatanah, mesin dan instalasi bangunan. Dana yang dibutuhkan adalahsebesar
Rp.21.645.218.046. Penilaian investasi usaha menggunakan empatmetode yaitu Average Rate of
Return (ARR) sebesar 54,65% dimanaCoC 5,8%, Payback Period (PP) sebesar 1+(-4,063), Net Present
Value sebesar Rp.47.214.147.546,61894 dengan tingkat discount factor sebesar5,8%, dan Profitability index
(PI) sebesar 3,18127. Penilaian investasiusaha menggunakan empat metode dikatakan layak karena ARR>CoC, PP
< umur ekonomis, NPV>0, dan PI>1.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti mengenai analisis
kelayakan terhadap investasi aktiva tetap yang akan dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) kabupaten Banyuwangi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Rencana investasi yang akan dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Banyuwangi adalah pembelian aktiva tetap berupa tanah, mesin dan instalasi bangunan. Dana yang
dibutuhkan untuk melakukan investasi tersebut adalah sebesar Rp.21.645.218.046,00.

Anda mungkin juga menyukai