Anda di halaman 1dari 43
PERCOBAAN IIL SE AMPLITUDE MODULATION (PAM) ur sinyal sinus pada keluaran dari Sample dan hold element dan 2AM dan membandingkan keduanya. kkarakteristik dari sinyal sinusoidal PAM pada demodulator Input fi karakteristik dari dua sinyal sinusoidal PAM dalam rime multiplex. uan ini, signal time response akan di-track pada PCM path. '$04203-2B (PAM/PCM Modulator) '$04203-2B (PAM/PUM Demodularor) ‘adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. ‘yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal ‘Dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing sinyal, digunakan untuk mentransmisikan sinyal informasi pada |jauh, Sebagai contoh sinyalinformasi(suara, gambar, data), i adalah sinyal radio yang disebut sinyal pembawa ‘penumpangan sangat beragam. Yaitu untuk jenis KAS) eve ime 3.3.4 Pengertian dan Jenis-jenis Modulasi Pulsa ‘Modulasi pulsa adalah sistem modulasi yang sinyal pembawanya berupa sinyal persegi, dimana pada modulasi pulsa, pembawa informasi berupa deretan pulsa-pulsa, Pembawa yang berupa pulsa-pulsa ini kemudian dimodulasi oleh sinyal informasi, schingga parameternya berubah sesuai dengan besarnya ‘amplitudo sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jenis-jenis modulasi pulsa antara Iain : 1. PAM (Pulse Amplitude Modulation) "Pada PAM, amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal pemodulasi. Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi maka semakin besar pula amplitudo pulsa pembawa. Pembentukan sinyal termodulasi PAM dapat dilakukan dengan melakukan pencuplikan (sampling), yaitu mengalikan sinyal pencuplik dengan sinyal informasi. Proses ini akan menghasitkan pulsa pala saat pencuplikan yang besamya sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi). Prinsip dasar dari PAM (Pulse Amplitude Modulation) ‘adalah amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal pemodulasi. ‘Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Jadi dalam hal ini hubungan antara amplitudo sinyal pemodulasi dengan amplitudo sinyal pembawa adalah berbanding lurus. Semakin besar aa pemodulasi maka semakin besar pula amplitudo pulsa pembawa. sinyal termodulasi pada PAM dapat dilakukan dengan melakukan disebut juga dengan sampling, yaitu mengalikan sinyal sampling Jinformasi dimana proses ini akan menghasilkan pulsa pada saat ang besamya sesuai dengan sinyal informasi. Ise Code Modulation) “Modulation (PCM) adalah salah satu teknik memproses suatu fi sinyal digital yang ekuivalen. Dengan kata lain, PCM adalah 1g setiap nilai sampel analog akan dikuantisasi menjadi nilai dari diskrit kode digital. Dengan demikian PAM dapat PCM dengan menambahkan A/D konverter yang sesuai jpada sumber sinyalnya dan D/A konverter pada tempat tujuan, Pada modulasi PCM, sinyal informasi dicuplik dan juga dikuantisasi. Proses ini akan membuat sinyal ‘menjadi lebih Kkebal terhadap derau. Setelah proses i penyandian (coding) menggunakan kode biner, schingga terbentul Sinyal ini dapat direpresentasikan dengan pulsa-pulsa yang menyatakan kode-Kode finer untuk setiap hasil cuplikan, Proses-proses utama pada sistem PCM, iantaranya Proses Sampling (Pencuplikan), Quamtizing (Kuantisasi, Coding (Pengkodean), Decoding (Pengkodean Kembali). 3, PWM (Pulse Width Modulation) Pada modulasi PWM, lebar pulsa pembawa diubah-ubah sesuai dengan besamya tegangan sinyal pemodulasi. Semakin besar tegangan sinyal pemodulasi (nformasi) maka semakin lebar pula pulsa yang dihasilkan. Modulasi PWM jugs dikenal sebagai Pulse Duration Modulation (PDM). 4, PPM (Pulse Position Modulation) Pulse Position Modulation merupakan bentuk modulasi pulsa yang mengubsh-ubh posisi pulsa (dari posisi tak termodulasinya) sesuai dengan jpesamya tegangan sinyal pemodulasi. Semakin besar tegangan sinyal pemodulast {Gnformasi) maka posisi pulsa PPM menjadi semakin jauh dari posisi pulsa tak- maka dilakukan proses k sinyal PCM. ertian dan Prinsip Kerja PAM Amlitude Modulation adalah teknik merubah amplitudo signal carrier pa deretan pulsa yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari i yang akan dikirimkan ketempat tujuan. Schingga signal informasi seluruhnya tapi hanya sampelnya saja. PAM, amplitude pulsa-pulsa pembawa di modulasi oleh sinyal pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitude J. Semakin besar amplitude sinyal pemodulasi maka semakin pulsa pembawa. sinyal termodulasi PAM dapat dilakukan dengan melakukan ing), yaitu mengalikan sinyal pencuplik dengan sinyal informast, Proses ini akan menghasilkan pulsa pada saat pencuplikan yang besarnya sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi) a i a ‘la, 3 Gambar 3.1 Pembangkit Gelombang PAM ‘Low Pass Filter (LPF) berfungsi melewatkan frekuesi rendah dan meredam frekuensi tinge! (yaitu ripple ), schingga output LPF adalah gelombang frekuenst rendah yang bersih dari ripple. “Switch Electronic berfungsi untuk membuka atau menutup Kontak ‘gviteh (On/Of) yang, digerakkan oleh gelombang pulsa. Pekerjaan ini sering discbut dengan proses sampling. Dalam proses penyamplingan gelombang, maka frekuensi sampling (fs) harus lebih besar atau sama dengan 2 kali frekuensi tertinggi dari frekuensi gelombang yang akan disampling yaitu. frekuensi audio (fs), Hal ini sesuai dengan teori Nyguist, syarat Nyquist dapat ditulis sebagai: iby: ie 2 ——— 1) _Secara matematis, bentuksinyal PAM ‘pada umumnya merupakan hasil kali dari sebuah sinyal sinus kontinue S(t) dengan sebuah sinyal pulsa disekret Sp(t) S(t) = Acos(2nft SPAM(t) = kS(t)SP(1). si continue 3.3.6 Kelebihan dan Kekurangan PAM Setiap alat atau kompenen atau proses sudah pasti: memiliki kelebihan tersendiri dibandingka alat/komponen/proses yang serupa begitupun pada PAM, selain memiliki kelebihan PAM tidak lepas dari, Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari PAM, Kelebihan-kelebihan PAM diantaranya 1. Desain pemancar dan receiver pada PAM sederhana schingga mudah ‘untuk dibangun, PAM dapat menghasilkan sinyal modulasi pulsa lain. PAM merupakan suatu proses yang sederhana dalam melakukan modulast ‘dan demodulasi PAM lebih kebal terhadap derau (noise) 5 Jarak transmisi yang dapat ditempuh oleh PAM lebih jauh (dengan Penggunaan pengulang regeneratif), 6. Deteksi dan koreksi kesalahan dapat dengan mudah diimplementasikan, ‘Sedangkan kekurangan dari PAM diantaranya ; 1. _Karakteristik sinyal PAM menyebabkan sinyal ini rentan terhadap error (kesalahan). 2. Sinyal Pulse Amplitude Modulation bervariasi schingga daya yang _ dfbutubkan untuk transmisi lebih banyak 3, Bandwidth rarus besar/lebar untuk mentransmisikan sinyal Pulse (pencuplikan) adalah proses pengambilan sampel-sampel dari ‘yang dilakukan dengan cara mengukur amplitudonya secara swaktu tertentu, Teknik sampling pada PAM diawali dengan an dibangkitkan dengan mengatur frekuensi sampling dan nilai. i filter anti-aliasing, sinyal informasi di-sampling oleh digital signal's frequency harus setidaknya bernilai dua kali ksimum sinyal informasi. Desain dari PAM modulator sirkuit dasar di bawah ini : 3.2 Blok Diagram Modulator PAM Setelah melewati filter anti-aliasing, sinyal informasi di-sampling oleh ity digital pulse sequence. Scanning signal's frequency harus setidaknya bernilai dua Kali dari frekuensi maksimum sinyal informasi. Percobaan ini mengkonfigurasi ‘dengan menggunakan sampling rate sebagai berikut mean Frampie = 8 KHz. G4) ‘Modulasi memberikan peningkatan kepada pulse sequence yang amplitudonya sesuai persis dengan sinyal Input pada waktu sampling. TINIAN se ha = al ai. M b ae sooo any Gambar 33 PAM Line Diagram ” nn sinyal PAM di demodulasikan dengan low-pass filter dengan yao! off yang lebih curam. werd os ie proses untuk mengelompokan elemen-elemen yang Jevel tiap diskrit sinyal hasil sampling dengan tetapan ; dt adalah tetapan angka-angka yang dijadikan menjadi s bilangan biner. Sinyal-sinyal diskrit yang ada akan disesuaikan levelnya dengan ‘etapan yang ada. Jika lebih kecil akan dinaikkan dan jika lebih besar akan

Anda mungkin juga menyukai