Anda di halaman 1dari 40

BEST PRACTISE

Disusun oleh :

Nama : Ridwan Nurdiansyah, S.E


Kelas : PE A1
NIM : 952022D26

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN GURU EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
2022-2023
NAMA : RIDWAN NURDIANSYAH
NO. UKG : 201503137361

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
PPL 1
Lokasi SMK Negeri 1 Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Provinsi
Jawa Tengah
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan kreatifitas siswa dalam
mempelajari materi Persamaan Dasar Akuntansi kelas X
AKL 2 dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL)
Penulis Ridwan Nurdiansyah, S.E
Tanggal 13-14 Desember 2022
Situasi: Pendidikan tidak hanya bertujuan memberikan materi
Kondisi yang menjadi latar pelajaran saja tetapi lebih menekankan bagaimana mengajak
belakang masalah, mengapa siswa untuk menemukan dan membangun pengetahuannya
praktik ini penting untuk sendiri sehingga siswa dapat mengembangkan kecakapan
dibagikan, apa yang menjadi hidup (life skill) dan siap untuk memecahkan masalah yang
peran dan tanggung jawab anda di hadapi dalam kehidupan.
dalam praktik ini. Menurut Munandar dalam Nuraini (2020) kreativitas adalah
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik
yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide
baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan
beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya
suatu hal baru.
Menurut Tan dalam Handi Herdiawan dkk (2019) PBL
merupakan model pembelajaran yang menggunakan
berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata,
kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada.
Menurut penelitian Handi Herdiawan dkk (2019) Penerapan
model pembelajaran problem based learning (PBL)
memberikan pengaruh terhadap peningkatan lima indikator
keterampilan berpikir kreatif siswa (kelancaran, keluwesan,
keaslian, penguraian, dan perumusan kembali) pada kategori
sedang.
Menurut penelitian Arifah Purnamaningrum dkk (2012)
penerapan PBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif siswa kelas X-10 SMA Negeri 3 Surakarta. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam
menyampaikan banyak gagasan, kemampuan siswa dalam
mengajukan banyak pertanyaan, kemampuan siswa dalam
merancang langkah-langkah secara terperinci meningkat dari
sebelum diterapkannya PBL.
Menurut penelitian Ainum Oktaviani (2017) Penerapan
model problem based learning ini, memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menyelesaikan masalah atau
jawaban dari soal-soal kreativitas yang meliputi beberapa
indikator, yaitu rasa ingin tahu, memberikan banyak
gagasan, bebas dalam menyatakan pendapat, mampu melihat
suatu masalah dari berbagai sudut pandang, mempunyai
daya imajinasi, dan orisinil dalam ungkapan gagasan dan
memecahkan masalah. Penyelesaian soal dengan
menemukan sendiri solusi dari setiap permasalahan secara
berkelompok. Masing-masing peserta didik dalam kelompok
mempunyai tugas sehingga semua peserta didik aktif selama
proses pembelajaran. Dengan cara ini dapat membuat
suasana belajar menyenangkan dan tidak membosankan
serta memberikan pengalaman berlajar baru bagi peserta
didik sehingga pada akhirnya akan ada perbedaan yang
berarti pada kreativitas peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:
a. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang
dapat mendorong peningkatan kreatifitas siswa sehingga
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam materi
persamaan dasar akuntansi masih rendah.
b. Rendahnya kemampuan siswa dalam menyimpulkan 2
pendapat dengan lancar yang berkaitan dengan konsep
dasar persamaan dasar akuntansi (kelancaran)
c. Rendahnya kemampuan siswa dalam memadukan
masukan dari siswa lain berkaitan dengan analisis 2
transaksi dalam persamaan dasar akutansi (keluwesan)
d. Rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan 2
pendapat yang berbeda dari sebelumnya mengenai analisis
transaksi dalam persamaan dasar akuntansi (orisinalitas)
e. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengaitkan 2 ide
pencatatan transaksi pada pendapat siswa lain sehingga
dihasilkan ide yang terperinci (kolaborasi)
f. Siswa akan lebih berminat mengikuti pembelajaran yang
kontekstual.
g. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dengan berbasis teknologi.
Dari point diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa,
penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan
dapat mengembangkan seluruh potensi yang terdapat dalam
diri siswa.
Adanya variasi penggunaan media pembelajaran diharapkan
dapat menumbuhkan kreatifitas siswa sehingga siswa tidak
mengalami kejenuhan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan:
a. Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah
dilaksanakan serta menjadikan motivasi dan bahan
refleksi dalam proses pembelajaran
b. Dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi serta
berbagi pengalaman bagi rekan guru yang lain.
c. Sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas siswa
dalam pembelajaran ekonomi.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam praktik ini
yaitu:
a. Membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan
ajar, media pembelajran, LKPD, dan evaluasi yang sesuai
dengan kebutuhan siswa (solusi dari masalah)
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan model pembelajaran yang inovatif,
menggunakan metode yang bervariasi serta
menggunakan media inovatif yang dapat meningkatkan
kreatifitas belajar siswa
c. Melaksanakan analisis penilaian atas kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
d. Menentukan video pembelajaran yang akan digunakan
yang sesuai materi.
e. Melaksanakan tindak lanjut proses pembelajaran
f. Melaksanakan refleksi diri
Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengatasi
permasalahan tersebut dari hasil kajian literatur dan
wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk mengatasi permasalahan
kreatifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan berbantu LKPD, power
point dan video pembelajaran.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi tersebut?
tantangan untuk mencapai Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut
tujuan tersebut? Siapa saja yang antara lain :
terlibat, a. Pemilihan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakter materi dan siswa
b. Pemilihan media pembelajaran berupa video
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas
siswa.
c. Masih terbatasnya jurnal dan buku yang dapat dijadikan
rujukan untuk menyelesaikan masalah kreatifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
d. Mendesain pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran :
Siklus 1
- Diskusi kelompok dalam merinci akun dalam
persamaan dasar akuntansi
- Melaksanakan presentasi sebagai hasil diskusi serta
melakukan tanya jawab antar kelompok.
Siklus II
- Diskusi dalam menganalisis transaksi terhadap akun
dalam persamaan dasar akuntansi
- Melaksanakan presentasi sebagai hasil diskusi serta
melakukan tanya jawab antar kelompok
e. Sarana dan prasarana yang belum memadai
diantaranya masih kurangnya LCD proyektor di
masing-masing kelas.
f. Siswa yang belum begitu terbiasa dengan model dan
media pembelajran yang digunakan.
g. Kemampuan guru yang masih terbatas.
h. Waktu yang terbatas dalam mempersiapkan rancangan
model pembelajaran inovatif bagi siswa.
Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang guru harus
dapat mendesain pembelajaran inovatif sehingga
pembelajaran bisa lebih menarik, tidak membosankan, dan
kreatifitas siswa dalam pembelajaran bisa meningkat .
Dari tantangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi melibatkan peran guru dari sisi kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional. Sedangkan dari sisi
siswa adalah kemampuan berpikir kreatif siswa.
Siapa saja yang terlibat:
a. Dosen pembimbing Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai
fasilitator yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis.
b. Guru Pamong Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah membimbing,
mengarahkan, berbagi pengalaman dan mengamati pada
saat praktik PPL.
c. Teman Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2
tahun 2022 yang telah membantu dalam penyusunan Best
Practise.
d. Kepala Sekolah yang telah memberi ijin melaksanakan
PPL di SMKN 1 Bulukerto.
e. Saya pribadi sebagai guru mata pelajaran Ekonomi.
f. Guru teman sejawat yang telah membatu proses
pelaksanaan PPL penulis.
g. Siswa yang sudah menjadi obyek dalam pelaksanakan
PPL penulis.
Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis
Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan antara lain :
dilakukan untuk menghadapi Langkah yang dilakukan penulis untuk melaksanakan
tantangan tersebut/ strategi apa praktik pembelajaran adalah berkoordinasi dengan kepala
yang digunakan/ bagaimana sekolah terkait ijin dan rencana waktu pelaksanaan praktik.
prosesnya, siapa saja yang Penulis kemudian melakukan wawancara dan kajian literatur
terlibat / Apa saja sumber daya dari berbagai sumber yang menunjang alternatif solusi yang
atau materi yang diperlukan mungkin dapat dilaksanakan.
untuk melaksanakan strategi ini Strategi yang dilakukan:
Strategi yang dilakukan penulis dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran mata
pelajaran ekonomi adalah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based learning
(PBL). Model pembelajaran berbasis masalah merupakan
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari siswa baik secara individu maupun kelompok.
Selanjutnya, penulis memilih metode pembelajaran dengan
memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah,
diskusi kelas, diskusi kelompok dan tanya jawab.
Pada kegiatan pendahuluan, guru memotivasi siswa dengan
menyampaikan manfaat materi yang dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian guru melakukan apersepsi
(tanya jawab). Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran yang akan
dipelajari. Setelah itu, siswa dibentuk ke dalam 7 kelompok
dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa.
Masing-masing kelompok berdikusi memecahkan
permasalahan dalam melakukan analisis transaksi dalam
persamaan dasar akuntansi.
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
powerpoint dan video pembelajaran yang berkaitan dengan
materi persamaan dasar akuntansi. Dalam kegiatan diskusi
siswa diberikan waktu sekitar 10 menit begitu juga waktu
yang diberikan kepada siswa untuk merumuskan masalah
yang diberikan pada lembar LKPD. Dalam kegiatan diskusi
dan perumusan masalah, guru akan melakukan
pendampingan untuk membantu siswa apabila menemukan
kesulitan dalam pelaksanaan nya. Selain itu guru juga harus
bisa memilih media yang dapat dikuasai baik dalam
pembuatan maupun pengoperasiannya.
Pada kegiatan ini, guru menggunakan media LKPD, Power
point (PPT), dan beberapa video pembelajaran yang diambil
dari youtube.
Prosesnya :
Proses pemilihan model pembelajaran pada praktik
pembelajaran adalah sesuai yangtelah ditetapkan dari Tim
pengembang PPG Daljab kategori 1 gelombang 2 tahun
2022 dengan menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learnig)
Sedangkan dalam proses pemilihan metode, pertama guru
mempelajari apa saja metode-metode dalam pembelajaran.
Kemudian guru memahami karakteristik siswa dengan
melihat kemampuan dan kebiasaan siswa ketika
pembelajaran di kelas.
Sumber daya atau materi yang diperlukan:
Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model
pembelajaran PBL ini adalah pemahaman/kompetensi guru
pada sintaks model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning).
Adapun sintak model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terdiri dari 5 fase/tahapan sebagai berikut:
a. Orientasi siswa kepada masalah
Siswa mengamati permasalahan tentang analisis transaksi
pada persamaan dasar akuntasni pada PPT, setelah
mengamati permasalahan, siswa menanya tentang
permasalahan yang ada di PPT.
b. Mengorganisasikan siswa
Guru mengelompokkan siswa dengan kelompok yang
heterogen. Yang terbagi menjadi 7 kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Siswa menganalisis permasalah yang terkait dengan
materi persamaan dasar akuntansi dengan mengerjakan
LKPD. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
bahan ajar dan media youtube yang telah disisipkan pada
bahan ajar dan melalui diskusi kelompok, siswa
mengerjakan LKPD yang berbasis permasalahan HOTS.
Guru memantau aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
dan membimbing secara individu dan kelompok.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar LKPD yang
dibagikan oleh guru. Perwakilan siswa mempresentasikan
hasil diskusinya dengan percaya diri.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru bersama siswa melakukan evaluasi terhadap
penyajian karya dengan memberikan tanggapan,
komentar dan penegasan konsep. Siswa bersama guru
memberikan apresiasi kepada siswa atas pencapaian
belajar.
Sementara, sumber daya yang diperlukan guru dalam
pemilihan metode pembelajaran adalah
pemahaman/kompetensi guru terhadap metode-metode
pembelajaran dan juga pemahaman guru terhadap materi
pembelajaran.
Sedangkan sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
membuat media pembelajaran inovatif ini antara lain: buku
paket/modul Akuntansi SMK kelas X, internet, youtube dan
referensi lainnya yang relevan.
Sintak Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

1. Orientasi siswa kepada masalah


Siswa mencermati tayangan tentang permasalahan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
persamaan dasar akuntansi.

2. Mengorganisasikan siswa
Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen yang
beranggotakan 5-6 orang sesuai pembagian kelompok
yang direncanakan guru dan masing-masing kelompok
menerima LPKD persamaan dasar akuntansi.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Siswa berkolaborasi mengidentifikasi permasalahan
pada LKPD persamaan dasar akuntansi.
- Siswa berdiskusi untuk memperoleh informasi-
informasi mengenai konsep persamaan dasar
akuntansi. Kemudian guru memantau siswa dan
melakukan tanya jawab untuk menggali pemahaman
siswa dalam menjawab LKPD persamaan dasar
akuntansi.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD persamaan
dasar akuntansi
- Setiap kelompok berunding untuk menentukan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan LKPD
persamaan dasar akuntansi.
- Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok
- Guru memeberikan penguatan materi terhadap
presentasi yang dilakukan.

5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
- Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
mengenai konsep persamaan dasar akuntansi
- Siswa diberikan kuis dikerjakan secara mandiri untuk
mengukur ketercapaian indikator pembelajaran yang
telah dilaksanakan memalui lembar evaluasi.

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari pembelajaran yang dilakukan dirasa
hasilnya efektif, hal ini terlihat dari:
Bagaimana dampak dari aksi a. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning,
dari Langkah-langkah yang langkah – langkah pembelajaran lebih terarah/berurutan
dilakukan? Apakah hasilnya sesuai dengan sintak yang ada.
efektif? Atau tidak efektif? b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
Mengapa? Bagaimana respon Learning dapat membuat pemahaman siswa lebih baik.
orang lain terkait dengan strategi Pemahaman siswa tersebut dapat terbangun karena siswa
yang dilakukan, Apa yang menyelesaikan masalah nyata yang terdapat di LKPD.
menjadi faktor keberhasilan atau Hasil LKPD yang dikerjakan siswa sangat baik, dan hasil
ketidakberhasilan dari strategi tes tulis siswa pun menunjukan sudah masuk kategori
yang dilakukan? Apa baik.
pembelajaran dari keseluruhan c. Siswa melaksanakan pengisian LKPD persamaan dasar
proses tersebut akuntansi sesuai dengan perintah yang tersedia.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi persamaan dasar akuntansi dan siswa menjawab
semua pertanyaan yang ada dengan benar.
e. .Siswa berdiskusi ketika diberikan permasalahan untuk
diselesaikan dalam kelompok.
f. Siswa dapat menemukan konsep ketika diminta mengkaji
materi yang berkaitan dengan persamaan dasar akuntansi.
g. Siswa nampak bersemangat dengan ditunjukkan dengan
bertanya kepada siswa lain berkaitan dengan materi yang
belum dipahami
h. Siswa tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada
saat pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok serta perkelompok menjawab soal pada LKPD
yang diberikan oleh guru.
i. Siswa juga menjadi aktif bertanya dan berani
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
j. Siswa juga sudah mampu dan mulai terbiasa membuat
kesimpulan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
k. Penggunaan media pembelajaran berupa LKPD, bahan
tayang ppt dan video pembelajaran juga dapat
meningkatkan perhatian mereka sehingga mereka terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa adanya peningkatan kreatifitas
belajar siswa.
l. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari siswa
adalah sangat senang, dilihat dari jawaban refleksi siswa
pada kegiatan penutup.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang telah
dilakukan:
a. Siswa

Sebagian besar siswa menyukai dengan model, metode,


dan media inovatif yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran dengan hasil 22,2 % siswa
menyatakan bahwa pembelajaran cukup menyenangkan
dan mereka paham dengan materi yang dipelajari dan
77,8 siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan dan mereka paham dengan materi yang
dipelajari. Selain itu, siswa terlihat lebih bersemangat,
antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Guru/Teman sejawat
Secara umum teman sejawat memberikan respon positif
yang ditunjukkan dengan lembar observasi
keterlaksanaan aksi yang memperoleh skor 88 dengan
kategori baik terhadap praktik pembelajaran yang
dilakukan. Pembelajaran berjalan dengan baik, mulai
dari perancangan, pelaksanaan hingga proses tindak
lanjut, namun harus tetap diperbaiki pada hal – hal yang
menjadi catatan seperti perlunya mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan, konsisten
dengan waktu dan tidakterburu-buru dalam berbicara.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
a. Penguasaan guru dalam menerapkan sintak-sintak pada
model pembelajaran Problem Based Learning yang telah
direncanakan. Dalam kegiatan pembelajaran semua
sintak dalam pendekatan Problem Based Learning sudah
dilaksanakan secara keseluruhan.
b. Penguasaan guru terhadap media pembelajaran yang
telah dibuat 77,8 %, hal ini terlihat dari masih terdapat 8
siswa yang tergolong dalam indikator kreatif dan belum
sepenuh nya termasuk dalam indikator sangat kreatif.
c. Interaksi siswa dengan guru 71,4%, hal tersebut terlihat
dari masih ada 2 kelompok yang belum menyajikan hasil
karya nya dari 7 kelompok yang ada.
d. Dari 36 siswa, masih terdapat 8 siswa yang masuk dalam
indikator kreatif sehingga diperlukan motivasi dari guru
untuk lebih dapat meingkatkan kreatifitasnya.
e. Keseriusan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran.
f. Kerja sama yang baik dari semua pihak.
Kesimpulan :
Terdapat peningkatan kreatifitas belajar siswa melaui pbl
peningkatan ini ditunjukkan oleh 66,7% siswa yang
menunjukkan indikator kreatifitas pada siklus 1 menjadi
77,8% siswa yang menunjukkan indikator kreatifitas pada
siklus 2.
Hal tersebut dibuktikan dari respon peserta didik dalam
pembelajaran yang diamati guru dengan indikator kreatifitas
meliputi kelancaran, keluwesan, orisinalitas, dan kolaborasi.
Hasil analisis observasi kreatifitas belajar siswa dapat dilihat
pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1 Analisis Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2


Kriteria Persent Persent Persent
Siswa Siswa Siswa
ase ase ase
Sangat kreatif 5 13,9% 24 66,7% 28 77,8%
Kreatif 7 19,4% 9 25% 8 22,2%
Cukup kreatif 16 44,4% 3 8,3% 0 0%
Kurang kreatif 8 22,2% 0 0% 0 0%
Tidak kreatif 0 0% 0 0% 0 0%

Keterangan:
Berdasarkan Tabel 1 nampak bahwa melalui kegiatan
pembelajaran menggunakan model problem based learning
(PBL) pada siklus 2 dengan metode diskusi berbantuan
media powerpoint, kreatifitas belajar meningkat daripada
pembelajaran yang dilakukan sebelumnya pada siklus 1.
Dari 36 siswa dikelas, 22,22% kreatif (melakukan 3
indikator kreatif) dan 77,78% sangat kreatif (melakukan 4-5
indikator kreatif).
Pelaksanaan PBL untuk meningkatkan kreatifitas siswa
dengan :

1. Orientasi siswa kepada masalah


Siswa mencermati tayangan tentang permasalahan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
persamaan dasar akuntansi.

2. Mengorganisasikan siswa
Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen yang
beranggotakan 5-6 orang sesuai pembagian kelompok
yang direncanakan guru dan masing-masing kelompok
menerima LPKD persamaan dasar akuntansi.

3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


- Siswa berkolaborasi mengidentifikasi permasalahan
pada LKPD persamaan dasar akuntansi.
- Siswa berdiskusi untuk memperoleh informasi-
informasi mengenai konsep persamaan dasar akuntansi.
Kemudian guru memantau siswa dan melakukan tanya
jawab untuk menggali pemahaman siswa dalam
menjawab LKPD persamaan dasar akuntansi.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD persamaan
dasar akuntansi
- Setiap kelompok berunding untuk menentukan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan LKPD
persamaan dasar akuntansi.
- Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok
- Guru memeberikan penguatan materi terhadap
presentasi yang dilakukan.

5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
- Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
mengenai konsep persamaan dasar akuntansi
- Siswa diberikan kuis dikerjakan secara mandiri untuk
mengukur ketercapaian indikator pembelajaran yang
telah dilaksanakan memalui lembar evaluasi.
Saran:
1. Guru lebih memotivasi agar siswa lebih percaya diri dan
tidak malumalu baik saat curah pendapat di dalam
kelompok maupun saat presentasi. Siswa diminta untuk
belajar materi selanjutnya di rumah.
2. Siswa lebih didorong pada tahap penyelidikan secara
mandiri maupun kelompok dilakukan melalui studi
literatur dan tetap menggunakan panduan LKPD.
Kegiatan ini melatih siswa untuk menemukan
pengetahuan dari gagasan yang sudah ada, kemudian
siswa dapat menambahkan gagasannya untuk
memperkaya gagasan yang sudah ada. Hal ini dapat
mengembangkan aspek elaboration. Siswa dapat
memaparkan langkah-langkah secara terperinci dengan
mengembangkan gagasan mereka sendiri setelah
menemukan kajian pustaka yang relevan.
3. Memberi kesempatan siswa untuk merancang percobaan
sederhana, sehingga membantu siswa melatih
kemampuan memerinci (elaboration).
4. Siswa sering dilatih untuk mengemukakan ide-ide
orisinilnya melalui rancangan praktikum sederhana.
Melalui merancang percobaan, siswa dapat lebih
memberdayakan kemampuan berpikir kreatifnya.
5. Untuk mendukung kebenaran data yang didapat dengan
mengambil data langsung dari responden.
6. Dengan wawancara yang dilakukan dengan teman sejawat
atau guru dapat memperbaiki kekurangan selama praktek
pembelajaran yang dilakukan.
7. Dengan angket yang diberikan kepada siswa akan
diperoleh data yang berkaitan dengan keberhasilan
pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.
8. Desain pembelajaran ini diharapakan guru bisa
melaksanakan dalam kegiatan pemberlajaran di sekolah
masing-masing
9. Dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan
PBL diharapakan dapat diterapakan oleh guru lain untuk
meningkatkan kreatifitas siswa.
10. Sebagai seorang guru, kita wajib memfasilitasi siswa agar
mendapatkan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa agar
terlibat aktif dalam membangun pemahamannya dan
merasakan kebermanfaatan pembelajaran yang diikuti.

DAFTAR PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA


BERBASIS STEM (Sciences, Technology, Engineering and Mathematics) PADA
MATERI ENERGI DAN DAYA LISTRIK. Nuraini JURNAL ILMIAH Edisi September
2020 EduChemia Vol.4, No.1, 2019 (Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
PENERAPAN PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR
KREATIF SISWA PADA KONSEP KOLOID Handi Herdiawan*, Indah Langitasari**,
Solfarina*** Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman
39-51
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MELALUI PROBLEM
BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARANmBIOLOGI SISWA KELAS
X-10 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Arifah
Purnamaningrum1), Sri Dwiastuti2), Riezky Maya Probosari3), Noviawati4)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM
MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIKKELAS X SMA NEGERI 10
MAKASSAR SKRIPSI Ainum Oktaviani Muzakkir UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN FISIKA 2017 Seminar Nasional Pendidikan, FKIP UNMA 2019 “Literasi
Pendidikan Karakter Berwawasan Kearifan Lokal pada Era Revolusi Industri 4.0”. 8 Agustus
2019

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN


BERPIKIR KRITIS Enok Noni Masrinah1, Ipin Aripin2, Aden Arif Gaffar3 Program Studi
Pendidikan Biologi-FKIP, Universitas Majalengka
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI
MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X SMK
TEKNOSA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 Hasan Tri Aryanto Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Surakarta 2016
PPL 2
Lokasi SMK Negeri 1 Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Provinsi
Jawa Tengah
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan HOTS siswa dalam
mempelajari materi Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan
Jasa kelas X AKL 2 dengan pendekatan Problem Based
Learning (PBL)
Penulis Ridwan Nurdiansyah, S.E
Tanggal 9-10 Januari 2023
Situasi: Pendidikan tidak hanya bertujuan memberikan materi
Kondisi yang menjadi latar pelajaran saja tetapi lebih menekankan bagaimana mengajak
belakang masalah, mengapa siswa untuk menemukan dan membangun pengetahuannya
praktik ini penting untuk sendiri sehingga siswa dapat mengembangkan kecakapan
dibagikan, apa yang menjadi hidup (life skill) dan siap untuk memecahkan masalah yang
peran dan tanggung jawab anda di hadapi dalam kehidupan.
dalam praktik ini. Menurut Mardhiyan a & Sejati,dalam Regina Nurul Sakinah
(2022) : Cara berpikir tingkat tinggi yang disebut dengan
HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah pengembangan
sikap, spritual, sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama,
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik
membutuhkan model pembelajaran yang
inovatif dengan menggunakan cara berpikir tingkat tinggi
pada siswa
Menurut penelitian Ririn Handayani dkk (2013) :
penggunaan pembelajaran problem solving berorientasi
HOTS (Higher Order Thinking Skills) berpengaruh positif
terhadap hasil belajar kimia khususnya materi pokok larutan
elektrolit dan konsep redoks.
Menurut penelitian Achmad Mukhdor (2020) : Penggunaan
model PBL dengan pendekatan
saintifik mampu meningkatan kemampuan siswa dalam hal
menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta dimana kemampuan-kemampuan tersebut
merupakan kemampuan HOTS.
Menurut penelitian Royhanah (2022) : model problem based
learning (PBL) memiliki pengaruh positif dalam
meningkatkan higher order thinking skills (HOTS).
Miao dalam Enok Noni Masrinah dkk (2019) menjelaskan
sintaks PBL sebagai berikut :

Gambar 1.1 Sintaks PBL


Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:
a. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang
dapat mendorong peningkatan berpikir tingkat tinggi
siswa sehingga kemampuan HOTS siswa dalam materi
Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa masih
rendah.
b. Rendahnya kemampuan siswa dalam menganalisis 2
aturan debit-kredit (menganalisis)
c. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengevaluasi 2
aturan saldo normal (mengevaluasi)
d. Rendahnya kemampuan siswa dalam enyusun 2
penggolongan akun (menyusun)
e. Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah 2 pencatatan akuntansi pada perusahaan jasa
(pemecahan masalah)
f. Siswa akan lebih berminat mengikuti pembelajaran yang
kontekstual.
g. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media
pembelajaran dengan berbasis teknologi.
Dari point diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa,
penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran akan
dapat mengembangkan seluruh potensi yang terdapat dalam
diri siswa.
Adanya variasi penggunaan media pembelajaran diharapkan
dapat menumbuhkan berpikir tingkat tinggi siswa sehingga
siswa tidak mengalami kejenuhan dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran di dalam kelas.
Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan:
a. Untuk menunjukkan praktik baik yang sudah
dilaksanakan serta menjadikan motivasi dan bahan
refleksi dalam proses pembelajaran
b. Dapat dijadikan sebagai referensi atau inspirasi serta
berbagi pengalaman bagi rekan guru yang lain.
c. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa dalam pembelajaran ekonomi.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:
Adapun peran dan tanggungjawab penulis dalam praktik ini
yaitu:
a. Membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan
ajar, media pembelajaran, LKPD, dan evaluasi yang
sesuai dengan kebutuhan siswa (solusi dari masalah)
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan model pembelajaran yang inovatif,
menggunakan metode yang bervariasi serta
menggunakan media inovatif yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
c. Melaksanakan analisis penilaian atas kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
d. Menentukan video pembelajaran yang akan digunakan
yang sesuai materi.
e. Melaksanakan tindak lanjut proses pembelajaran
f. Melaksanakan refleksi diri
Kerangka berpikir menurut Sitti Hatijah (2021) dalam
pelaksanaan praktek pengalaman lapangan dapat dilihat
pada Gambar 1.2 :

Gambar 1.2 Keangka berpikir praktek pengalaman lapangan

Berdasarkan permasalahan di atas untuk mengatasi


permasalahan tersebut dari hasil kajian literatur dan
wawancara, penulis yang berperan sebagai guru mendesain
pembelajaran inovatif untuk mengatasi permasalahan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
dengan berbantu LKPD dan power point dan video
pembelajaran.
Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi tersebut?
tantangan untuk mencapai Tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut
tujuan tersebut? Siapa saja yang antara lain :
terlibat, a. Pemilihan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakter materi dan siswa
b. Pemilihan media pembelajaran berupa video
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa.
c. Masih terbatasnya jurnal dan buku yang dapat dijadikan
rujukan untuk menyelesaikan masalah kreatifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
d. Mendesain pembelajaran yang melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Siklus 1
- Diskusi kelompok dalam merinci akun dalam
persamaan dasar akuntansi
- Melaksanakan presentasi sebagai hasil diskusi serta
melakukan tanya jawab antar kelompok.
Siklus II
- Diskusi dalam menganalisis transaksi terhadap akun
dalam persamaan dasar akuntansi
- Melaksanakan presentasi sebagai hasil diskusi serta
melakukan tanya jawab antar kelompok
e. Sarana dan prasarana yang belum memadai diantaranya
masih kurangnya LCD proyektor di masing-masing
kelas.
f. Siswa yang belum begitu terbiasa dengan model dan
media pembelajran yang digunakan.
g. Kemampuan guru yang masih terbatas dalam merancang
pemberlajaran yang inovatif
h. Waktu yang terbatas dalam mempersiapkan rancangan
model pembelajaran inovatif bagi siswa.
Tantangan tersebut yang menyebabkan seorang guru harus
dapat mendesain pembelajaran inovatif sehingga
pembelajaran bisa lebih menarik, tidak membosankan, dan
meningkatnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
dalam belajar.
Dari tantangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tantangan
yang dihadapi melibatkan peran guru dari sisi kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional. Sedangkan dari sisi
siswa adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
Siapa saja yang terlibat:
a. Dosen pembimbing Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga sebagai
fasilitator yang telah membimbing dan mengarahkan
penulis.
b. Guru Pamong Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah membimbing,
mengarahkan, berbagi pengalaman dan mengamati pada
saat praktik PPL.
c. Teman Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2
tahun 2022 yang telah membantu dalam penyusunan Best
Practise.
d. Kepala Sekolah yang telah memberi ijin melaksanakan
PPL di SMKN 1 Bulukerto.
e. Saya pribadi sebagai guru mata pelajaran Ekonomi.
f. Guru teman sejawat yang telah membatu proses
pelaksanaan PPL penulis.
g. Siswa yang sudah menjadi obyek dalam pelaksanakan
PPL penulis.
Aksi : Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penulis
Langkah-langkah apa yang untuk menghadapi tantangan antara lain :
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa Langkah yang dilakukan penulis untuk melaksanakan
yang digunakan/ bagaimana praktik pembelajaran adalah berkoordinasi dengan kepala
prosesnya, siapa saja yang sekolah terkait ijin dan rencana waktu pelaksanaan praktik.
terlibat / Apa saja sumber daya Penulis kemudian melakukan wawancara dan kajian literatur
atau materi yang diperlukan dari berbagai sumber yang menunjang alternatif solusi yang
untuk melaksanakan strategi ini mungkin dapat dilaksanakan.
Strategi yang dilakukan:
Strategi yang dilakukan penulis dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran mata
pelajaran ekonomi adalah dengan menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based learning
(PBL). Model pembelajaran berbasis masalah merupakan
pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari siswa baik secara individu maupun kelompok.
Selanjutnya, penulis memilih metode pembelajaran dengan
memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah,
diskusi kelas, diskusi kelompok dan tanya jawab.
Pada kegiatan pendahuluan, guru memotivasi siswa dengan
menyampaikan manfaat materi yang dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. Kemudian guru melakukan apersepsi
(tanya jawab). Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana
pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran yang akan
dipelajari. Setelah itu, siswa dibentuk ke dalam 7 kelompok
dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa.
Masing-masing kelompok akan berdikusi memecahkan
masalah yang telah diberikan dengan materi pencatatan
transaksi akuntani pada perusahaan jasa.
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah
powerpoint dan video pembelajaran yang berkaitan dengan
materi persamaan dasar akuntansi. Dalam kegiatan diskusi
siswa diberikan waktu sekitar 10 menit begitu juga waktu
yang diberikan kepada siswa untuk merumuskan masalah
yang diberikan pada lembar LKPD. Dalam kegiatan diskusi
dan perumusan masalah, guru akan melakukan
pendampingan untuk membantu siswa apabila menemukan
kesulitan dalam pelaksanaan nya. Selain itu guru juga harus
bisa memilih media yang dapat dikuasai baik dalam
pembuatan maupun pengoperasiannya.
Pada kegiatan ini, guru menggunakan media LKPD, Power
point (PPT), dan beberapa video pembelajaran yang diambil
dari youtube.
Prosesnya :
Proses pemilihan model pembelajaran pada praktik
pembelajaran adalah sesuai yangtelah ditetapkan dari Tim
pengembang PPG Daljab kategori 1 gelombang 2 tahun
2022 dengan menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learnig)
Sedangkan dalam proses pemilihan metode, pertama guru
mempelajari apa saja metode-metode dalam pembelajaran.
Kemudian guru memahami karakteristik siswa dengan
melihat kemampuan dan kebiasaan siswa ketika
pembelajaran di kelas.
Sumber daya atau materi yang diperlukan:
Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model
pembelajaran PBL ini adalah pemahaman/kompetensi guru
pada sintaks model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning).
Adapun sintak model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terdiri dari 5 fase/tahapan sebagai berikut:
a. Orientasi siswa kepada masalah
Siswa mengamati permasalahan tentang analisis
transaksi pada persamaan dasar akuntasni pada PPT,
setelah mengamati permasalahan, siswa menanya tentang
permasalahan yang ada di PPT.
b. Mengorganisasikan siswa
Guru mengelompokkan siswa dengan kelompok yang
heterogen. Yang terbagi menjadi 7 kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa.
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Siswa menganalisis permasalah yang terkait dengan
materi persamaan dasar akuntansi dengan mengerjakan
LKPD. Dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
bahan ajar dan media youtube yang telah disisipkan pada
bahan ajar dan melalui diskusi kelompok, siswa
mengerjakan LKPD yang berbasis permasalahan HOTS.
Guru memantau aktivitas siswa dalam diskusi kelompok
dan membimbing secara individu dan kelompok.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa menuliskan hasil diskusi pada lembar LKPD yang
dibagikan oleh guru. Perwakilan siswa
mempresentasikan hasil diskusinya dengan percaya diri.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru bersama siswa melakukan evaluasi terhadap
penyajian karya dengan memberikan tanggapan,
komentar dan penegasan konsep. Siswa bersama guru
memberikan apresiasi kepada siswa atas pencapaian
belajar.
Sementara, sumber daya yang diperlukan guru dalam
pemilihan metode pembelajaran adalah
pemahaman/kompetensi guru terhadap metode-metode
pembelajaran dan juga pemahaman guru terhadap materi
pembelajaran.
Sedangkan sumber daya atau materi yang diperlukan untuk
membuat media pembelajaran inovatif ini antara lain: buku
paket/modul Akuntansi SMK kelas X, internet, youtube dan
referensi lainnya yang relevan.
Sintak Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

1. Orientasi siswa kepada masalah


Siswa mencermati tayangan tentang permasalahan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa.

2. Mengorganisasikan siswa
Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen yang
beranggotakan 5-6 orang sesuai pembagian kelompok
yang direncanakan guru dan masing-masing kelompok
menerima LPKD Pencatatan Akuntansi Pada
Perusahaan Jasa.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
- Siswa berkolaborasi mengidentifikasi permasalahan
pada LKPD Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan
Jasa.
- Siswa berdiskusi untuk memperoleh informasi-
informasi mengenai konsep debit kredit dan saldo
normal. Kemudian guru memantau siswa dan
melakukan tanya jawab untuk menggali pemahaman
siswa dalam menjawab LKPD Pencatatan Akuntansi
Pada Perusahaan Jasa.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD Pencatatan
Akuntansi Pada Perusahaan Jasa
- Setiap kelompok berunding untuk menentukan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan LKPD
Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa.
- Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok
- Guru memeberikan penguatan materi terhadap
presentasi yang dilakukan.

5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
- Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan
mengenai konsep debit kredit dan saldo normal
- Siswa diberikan kuis dikerjakan secara mandiri untuk
mengukur ketercapaian indikator pembelajaran yang
telah dilaksanakan memalui lembar evaluasi.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari pembelajaran yang dilakukan dirasa
Bagaimana dampak dari aksi hasilnya efektif, hal initerlihat dari:
dari Langkah-langkah yang a. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning,
dilakukan? Apakah hasilnya langkah – langkah pembelajaran lebih terarah/berurutan
efektif? Atau tidak efektif? sesuai dengan sintak yang ada.
Mengapa? Bagaimana respon b. Penggunaan model pembelajaran Problem Based
orang lain terkait dengan strategi Learning dapat membuat pemahaman siswa lebih baik.
yang dilakukan, Apa yang Pemahaman siswa tersebut dapat terbangun karena siswa
menjadi faktor keberhasilan atau menyelesaikan masalah nyata yang terdapat di LKPD.
ketidakberhasilan dari strategi Hasil LKPD yang dikerjakan siswa sangat baik, dan hasil
yang dilakukan? Apa tes tulis siswa pun menunjukan sudah masuk kategori
pembelajaran dari keseluruhan baik.
proses tersebut c. Siswa melaksanakan pengisian LKPD pencatatan
akuntansi pada perusahaan jasa sesuai dengan perintah
yang tersedia.
d. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi persamaan dasar akuntansi dan siswa menjawab
semua pertanyaan yang ada dengan benar.
e. .Siswa berdiskusi ketika diberikan permasalahan untuk
diselesaikan dalam kelompok.
f. Siswa dapat menemukan konsep ketika diminta mengkaji
materi yang berkaitan dengan pencatatan akuntansi pada
perusahaan jasa.
g. Siswa nampak bersemangat dengan ditunjukkan dengan
bertanya kepada siswa lain berkaitan dengan materi yang
belum dipahami
h. Siswa tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena
pada saat pembelajaran siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok serta perkelompok menjawab soal pada LKPD
yang diberikan oleh guru.
i. Siswa juga menjadi aktif bertanya dan berani
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
j. Siswa juga sudah mampu dan mulai terbiasa membuat
kesimpulan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
k. Penggunaan media pembelajaran berupa LKPD, bahan
tayang ppt dan video pembelajaran juga dapat
meningkatkan perhatian mereka sehingga mereka terlibat
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa adanya peningkatan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
l. Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari
siswa adalah sangat senang, dilihat dari jawaban refleksi
siswa pada kegiatan penutup.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang telah
dilakukan:
a. Siswa
Sebagian besar siswa menyukai dengan model, metode,
dan media inovatif yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat saat kegiatan refleksi
akhir pembelajaran dengan hasil 19,4 % siswa
menyatakan bahwa pembelajaran cukup menyenangkan
dan mereka paham dengan materi yang dipelajari dan
80,6 % siswa menyatakan bahwa pembelajaran
menyenangkan dan mereka paham dengan materi yang
dipelajari. Selain itu, siswa terlihat lebih bersemangat,
antusias, dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Guru/Teman sejawat
Secara umum teman sejawat memberikan respon positif
yang ditunjukkan dengan lembar observasi
keterlaksanaan aksi yang memperoleh skor 88 dengan
kategori baik terhadap praktik pembelajaran yang
dilakukan. Pembelajaran berjalan dengan baik, mulai
dari perancangan, pelaksanaan hingga proses tindak
lanjut, namun harus tetap diperbaiki pada hal – hal yang
menjadi catatan seperti perlunya mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang akan digunakan, konsisten
dengan waktu dan tidakterburu-buru dalam berbicara.
Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan:
a. Penguasaan guru dalam menerapkan sintak-sintak pada
model pembelajaran Problem Based Learning yang telah
direncanakan. Dalam kegiatan pembelajaran semua
sintak dalam pendekatan Problem Based Learning sudah
dilaksanakan secara keseluruhan.
b. Penguasaan guru terhadap media pembelajaran yang
telah dibuat 83,3 %, hal ini terlihat dari masih terdapat 6
siswa yang tergolong dalam indikator mampu berpikir
tingkat tinggi dan belum sepenuh nya termasuk dalam
indikator sangat mampu berpikir tingkat tinggi.
c. Interaksi siswa dengan guru 71,4%, hal tersebut terlihat
dari masih ada 2 kelompok yang belum menyajikan hasil
karya nya dari 7 kelompok yang ada.
d. Dari 36 siswa, masih terdapat 6 siswa yang masuk dalam
indikator mampu berpikir tingkat tinggi sehingga
diperlukan motivasi dari guru untuk lebih dapat
meingkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
e. Keseriusan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran.
f. Kerja sama yang baik dari semua pihak.
Kesimpulan :
Terdapat peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa melaui PBL peningkatan ini ditunjukkan oleh 72,2%
siswa yang menunjukkan indikator kreatifitas pada siklus 1
menjadi 83,3% siswa yang menunjukkan indikator
kreatifitas pada siklus 2.
Hal tersebut dibuktikan dari respon peserta didik dalam
pembelajaran yang diamati guru dengan indikator kreatifitas
meliputi menganalisis, mengevaluasi, menyusun, dan
memecahkan masalah.
Hasil analisis observasi kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa siswa dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1 Analisis Hasil Observasi berpikir tingkat tinggi
siswa

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2


Kriteria Persent Persent Persent
Siswa Siswa Siswa
ase ase ase
Sangat mampu
berpikir tingkat 5 13,9% 26 72,2% 30 83,3%
tinggi
mampu berpikir
9 25% 7 19,4% 6 16,7%
tingkat tinggi
Cukup mampu
berpikir tingkat 16 44,4% 3 8,3% 0 0%
tinggi
Kurang mampu
berpikir tingkat 6 16,7% 0 0% 0 0%
tinggi
Tidak mampu
berpikir tingkat 0 0% 0 0% 0 0%
tinggi

Keterangan:
Berdasarkan Tabel 1 nampak bahwa melalui kegiatan
pembelajaran menggunakan model problem based learning
(PBL) pada siklus 2 dengan metode diskusi berbantuan
media powerpoint, kreatifitas belajar meningkat daripada
pembelajaran yang dilakukan sebelumnya pada siklus 1.
Dari 36 siswa dikelas, 16,7% mampu berpikir tingkat tinggi
(melakukan 3 indikator berpikir tingkat tinggi) dan 83,3%
sangat mampu berpikir tingkat tinggi (melakukan 4-5
indikator berpikir tingkat tinggi).
Pelaksanaan PBL untuk meningkatkan kreatifitas siswa
dengan :
1. Orientasi siswa kepada masalah
Siswa mencermati tayangan tentang permasalahan
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi
persamaan dasar akuntansi.

2. Mengorganisasikan siswa
Siswa dibagi dalam kelompok secara heterogen yang
beranggotakan 5-6 orang sesuai pembagian kelompok
yang direncanakan guru dan masing-masing kelompok
menerima LPKD persamaan dasar akuntansi.

3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


- Siswa berkolaborasi mengidentifikasi permasalahan pada
LKPD persamaan dasar akuntansi.
- Siswa berdiskusi untuk memperoleh informasi-informasi
mengenai konsep persamaan dasar akuntansi. Kemudian
guru memantau siswa dan melakukan tanya jawab untuk
menggali pemahaman siswa dalam menjawab LKPD
persamaan dasar akuntansi.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


- Setiap kelompok menjawab secara lengkap setiap
pertanyaan / permasalahan pada LKPD persamaan dasar
akuntansi
- Setiap kelompok berunding untuk menentukan perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan LKPD persamaan
dasar akuntansi.
- Perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi dan kelompok lain saling menanggapi dan
merespon hasil pekerjaan dari setiap kelompok
- Guru memeberikan penguatan materi terhadap presentasi
yang dilakukan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
- Siswa dan guru bersama-sama menyimpulkan mengenai
konsep persamaan dasar akuntansi
- Siswa diberikan kuis dikerjakan secara mandiri untuk
mengukur ketercapaian indikator pembelajaran yang telah
dilaksanakan memalui lembar evaluasi.
Saran:
1. Guru lebih memotivasi agar siswa lebih percaya diri dan
tidak malumalu baik saat curah pendapat di dalam
kelompok maupun saat presentasi. Siswa diminta untuk
belajar materi selanjutnya di rumah.
2. Untuk mendukung kebenaran data yang didapat dengan
mengambil data langsung dari responden.
3. Dengan wawancara yang dilakukan dengan teman sejawat
atau guru dapat memperbaiki kekurangan selama praktek
pembelajaran yang dilakukan.
4. Dengan angket yang diberikan kepada siswa akan
diperoleh data yang berkaitan dengan keberhasilan
pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran.
5. Desain pembelajaran ini diharapakan guru bisa
melaksanakan dalam kegiatan pemberlajaran di sekolah
masing-masing
6. Dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan
PBL diharapakan dapat diterapakan oleh guru lain untuk
meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
7. Sebagai seorang guru, kita wajib memfasilitasi siswa agar
mendapatkan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa agar
terlibat aktif dalam membangun pemahamannya dan
merasakan kebermanfaatan pembelajaran yang diikuti.
DAFTAR PUSTAKA

ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online) Halaman 9350-9356 Volume 6 Nomor 2


Tahun 2022 Jurnal Pendidikan Tambusai Urgensi Penerapan Pembelajaran Berbasis HOTS di
Sekolah Dasar Regina Nurul Sakinah, Prihantini Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, 2013, PENGARUH PEMBELAJARAN


PROBLEM SOLVING BERORIENTASI HOTS (Higher Order Thinking Skills) TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X Ririn Handayani* dan Sigit Priatmoko Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

JPTM. Volume 1 0 Nomor 01 Tahun 2020, 52 – 61 PENINGKATAN KEMAMPUAN


BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH Achmad Mukhdor S-1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya

Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Higher Order Thinking Skills
(Hots) Peserta Didik Pada Materi Koloid Royhanah Program Studi Pendidikan
Kimia,Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Syarif,Hidayatullah
Jakarta 2022

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(2): 208-214 DOI 10.33087/jiubj.v19i2.653


ISSN 1411 -8939 (Online) | ISSN 2549-4236 (Print) Mohamad Muspawi, Suratno, Ridwan
Upaya Peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Siswa Melalui Penerapan Model
Inquiri di SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur Mohamad Muspawi, Suratno, Ridwan
Universitas Jambi

PENERAPAN MODEL INQUIRY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HIGHER


ORDER THINKING SKILLS MATERI MOMENTUM DAN IMPULS Inarsih Meutia,
Stepanus Sahala Sitompul, Diah Mahmuda Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Untan
Pontianak 2018

Seminar Nasional Sosial Sains, Pendidikan, Humaniora (SENASSDRA) Volume 1, 420-428,


2022 Penerapan pembelajaran berbasis proyek (project based learning) untuk peningkatan
high order thinking skills siswa kelas X otomatisasi perkantoran pada pembelajaran ekonomi
dan bisnis di SMK Negeri 5 Kota Madiun Enggar Wilujeng Novita Erliana Sari, Maretha
Berlianantiya, Universitas PGRI Madiun

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika ISSN : 2337-604X (print) ISSN : 2549-2764 (online) Vol 7
No 2 2019 Penerapan Project Based Learning berbasis Alat Peraga Sederhana untuk
Meningkatkan HOTS Peserta Didik Febiyanti C.V Sambite, M. Mujasam, Sri Wahyu
Widyaningsih, dan Irfan Yusuf Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Papua

Anda mungkin juga menyukai