Anda di halaman 1dari 12

FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

BINUS University

BINUS ONLINE LEARNING Semester: Odd/ Even *)


 Graduate Program  Undergraduate Program Period: 1 / 2 *)
Academic Year:
 Final Exam  Others Exam:
2022/2023
Faculty / Dept. : Binus Online Learning/Akuntansi
Course : TAXN6040039 Taxation Student ID :
Day/ Date : Senin-senin/ 7-14 November 2022
BULC : Bekasi, Jakarta, Palembang Name :
Class : TYFA
Time : 00.00 – 12.00 WIB
Exam Feature : Open/ Close Books*) Signature :
Equipment : Exam Booklet / Calculator / Laptop )🞸
🞸
) Strikethrough the unnecessary items
Please insert this test paper into the exam booklet and submit both documents after the test!!!
The penalty for CHEATING is DROP OUT!!!

PETUNJUK UJIAN
i. Jawablah setiap pertanyaan yang berada pada bagian PERTANYAAN UJIAN dibawah ini
ii. Unduh soal ujian ini, kemudian ubah file dalam bentuk PDF ini ke bentuk words
iii. Jawaban di ketik rapi pada halaman JAWABAN UJIAN dibawah ini
iv. Jawaban dikumpulkan paling lambat tanggal 14 November 2022 dalam bentuk file dan submit melalui portal ujian
v. Format file Jawaban adalah : KodeMatakuliah-Nama Matakuliah-NIM.pdf
Contoh : TAXN6040039-Taxation -2012345678.pdf

PERTANYAAN UJIAN
Variasi 1
Soal 1 - NPWP & PKP (bobot 5%)
(LO 1 - Explain overview of Corporate Taxpayers in Indonesia)
PT Sinar Kudus merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur peralatan olahraga beralamat di kota
Tangerang Selatan. Berdasarkan akta PT Sinar Kudus didirikan pada tahun 2018, namun baru mulai beroperasi pada
tahun 2019 dengan omzet sebesar Rp 5.900.000.0000, kemudian di tahun 2020 memiliki omzet sebesar Rp
7.000.000.000. Dari awal pendirian perusahaan tersebut PT Sinar Kudus tidak memiliki NPWP dan juga belum
mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP), Berdasarkan saran dari konsultan Pajak, PT Andara Mulya
diminta agar segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dan NPPKP.

Berdasarkan kasus tersebut


1. Apa dampaknya jika PT Sinar Kudus tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP? Dan jika Pada tahun 2021
Dirjen Pajak menetapkan NPWP PT Sinar Kudus secara jabatan, dampak apa yang akan ditimbulkan dari penetapan
tersebut?
2. Apa dampaknya jika PT Sinar Kudus tidak mendaftarkan diri sebagai PKP (Penguasaha Kena Pajak)? dan jika Pada tahun
2021 Dirjen Pajak mengukuhkan sebagai PKP, dampak apa yang akan ditimbulkan dari pengukuhan tersebut?

Soal 2 – Deductible & Non-Deductible Expenses (Bobot 5%)


(LO2 - Analyze tax subject and tax object, deductible and non-deductible expenses, and specific income taxes applied for
income tax calculation.)
Analisislah pernyataan berikut ini kemudian tentukan apakah termasuk kedalam Deductible Expense atau Non
Deductible Expense

NO PERNYATAAN
1. Biaya PPh pasal 21 ditanggung perusahaan.
2. Biaya Sumbangan kepada ormas sekitar perusahaan
3. Pembelian bahan baku untuk produksi
4. Biaya perbaikan rumah pemegang saham
5. Biaya penyusutan mesin pabrik

AW,FM | Page 1 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Soal Kasus III - Perhitungan Pajak Penghasilan dan SPT Wajib Pajak Badan (Bobot 50%)
Dalam rangka untuk memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak, Bapak Albani selaku Direktur Utama PT Global Telekom
meminta bantuan anda untuk menyiapkan perhitungan dan pelaporan pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2022.
Berikut data dari PT Global Telekom:

Informasi Wajib Pajak


Nama Wajib Pajak : PT Global Telekom
NPWP : 01.000.000.8-022.000
Alamat Kantor : Jl. Bahagia No. 1 Jakarta Pusat
No. Telepon 021 98765432
Jenis Usaha : Dagang
KLU 46521
Nama Pimpinan : Albani
Alamat : Jl. Rumah Tangga No. 1, Tangerang Selatan
Klasifikasi Badan : PT (Perseroan Terbatas)

Daftar Pemegang Saham


Nama Alamat NPWP Modal Disetor % Dividen
Jl. Rumah Tangga No.
Albani 1, Tangerang Selatan 01.400.400.1-048.000 40.000.000.000 40% 40.000.000
Jl. Pulogebang No. 1,
Syafiq Jakarta 01.400.400.1-045.000 30.000.000.000 30% 30.000.000
Jl. Industri No. 1,
PT Sentosa Jakarta 02. 100.100.9-020.000 30.000.000.000 30% 30.000.000
Pada Tahun 2022 PT Global Telekom membagikan dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 100.000.000

Perhitungan Harga Pokok Penjualan PT Global Telekom tahun 2022


Persediaan Awal 75.000.000.000
Pembelian 20.000.000.000
Persediaan Akhir (40.500.000.000)
Harga Pokok Penjualan 54.500.000.000

PT Global Telekom
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2022
(dalam Rupiah)
Penghasilan dari usaha dalam Negeri: Komersil
Penjualan 58.545.000.000
Retur Penjualan (49.000.000)
Diskon Penjualan (77.000.000)
Penjualan Netto 58.419.000.000
Harga Pokok Penjualan (54.500.000.000)
Laba Bruto 3.919.000.000

Beban Usaha
Gaji, Upah, THR, Tunjangan (1.983.000.000)
Beban Telekomunikasi (40.000.000)
Beban Administrasi (37.000.000)
Beban Piutang tak tertagih (20.000.000)
Beban Konsumsi (15.000.000)
Beban Promosi (120.000.000)
Beban Sanksi (2.000.000)
Pajak Penghasilan (150.000.000)
Beban Sumbangan (35.000.000)
Beban Penyusutan (Depresiasi) (810.000.000)
Kerugian Kurs mata uang asing (5.000.000)
Total Beban Usaha (3.217.000.000)

AW,FM | Page 2 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Laba Usaha 702.000.000

Penghasilan di luar usaha:


Dividen 250.000.000
Sewa 70.000.000
Total Penghasilan di luar usaha 320.000.000

Penghasilan di luar Negeri:


Laba usaha dari Amerika 75.000.000
Laba usaha dari Korea Selatan 65.000.000
Total Penghasilan di Luar negeri 140.000.000
Laba Usaha Penghasilan Netto 1.162.000.000

Informasi tambahan yang berguna untuk rekonsiliasi fiskal adalah sebagai berikut:
a. Pada penjualan, perusahaan belum memasukkan nilai pemakaian sendiri dan juga penjualan kepada
karyawan sebesar Rp 78.000.000
b. Beban gaji, upah dan THR termasuk didalamnya terdapat biaya PPh 21 ditanggun perusahaan sebesar Rp
50.000.000.
c. Beban Telekomunikasi merupakan biaya berlangganan telepon selular yang digunakan untuk keperluan
operasional kantor dan pribadi karyawan.
d. Beban administrasi terdapat biaya sebesar Rp 15.000.000 untuk berlangganan koran dan majalah bagi manajer
dan direksi.
e. Beban piutang tak tertagih merupakan piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dari pelanggan yang
tidak bisa membayar dan sudah didaftarkan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku.
f. Beban Konsumsi, merupakan biaya makanan bagi karyawan yang sedang lembur.
g. Beban Promosi meliputi biaya agen periklanan sebesar Rp 100.000.000, dan nilai biaya agen tersebut belum
dipotong diskon sebesar 25%, kemudian sisanya sebesar Rp 20.000.000 merupakan biaya yang tidak ada bukti
pendukung.
h. Beban Sanksi merupakan sanksi administratif perpajakan dibayar perusahaan selama tahun 2022.
i. Pajak penghasilan merupakan angsuran PPh pasal 25 pada tahun 2022.
j. Biaya sumbangan terdiri dari :
 Biaya karangan bunga sebesar Rp 5.000.000 yang diberikan untuk acara pelantikan pejabat daerah
dan pernikahan anak direksi perusahaan
 Biaya yang diberikan kepada korban bencana yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bencana
nasional sebesar Rp 30.000.000

k. Beban penyusutan merupakan beban penyusutan aset tetap yang berupa:

Harga Perolehan Jumlah Tahun


Jenis Aset per Unit unit perolehan Umur Fiskal
Bangunan 6.000.000.000 1 Januari 2015 20 Tahun
Minibus 400.000.000 5 Januari 2020 8 Tahun
SUV 600.000.000 1 Jan 2022 8 Tahun
Komputer 10.000.000 10 Januari 2020 8 Tahun

Informasi tambahan terkait biaya penyusutan :


 Perusahaan menetapkan nilai residu sebesar 10% dari harga perolehan untuk seluruh jenis aset tetap.
 Untuk kendaraan sedan yang dimiliki perusahaan , digunakan untuk kendaraan dinas direksi perusahaan.
 Metode penyusutan yang digunakan baik komersil maupun fiskal disusutkan menggunakan metode garis
lurus.

l. Penghasilan Dividen sebesar Rp 250.000.000 terdiri atas dividen kas dari penyertaan saham di PT Anak Emas
(NPWP 01.200.200.1-022.000, alamat Jakarta) sebesar Rp 3.500.000.000 dengan persentase atas
kepemilikan saham sebesar 35%.

m. Pendapatan sewa merupakan pendapatan sewa yang berasal dari :

Jenis Sewa Jumlah Pemotong NPWP No. Bukti Potong Tanggal


Minibus 18.000.000 PT Peminjam 01.123.123.5-541.000 01/Ps23/05/2022 02-Mei-22
Genset 12.000.000 PT Peminjam 01.123.123.5-541.000 02/Ps23/06/2022 10-Jun-22
Ruangan Kantor 40.000.000 PT Kost 02.123.123.5-541.000 01/Ps4(2)/10/2022 10-Okt-22

AW,FM | Page 3 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Informasi tambahan untuk perhitungan kredit Pajak :


1. PT Global Telekom (importir yang memiliki API) dipotong PPh pasal 22 dengan nomor bukti potong
22/ps22/06/2020 oleh Bea dan Cukai (NPWP 11.100.100.1.111.000, alamat Jakarta) yang berasal dari
transaksi tanggal 1 Juni 2022 yaitu impor barang elektronik dengan harga faktur $40,000, asuransi sebesar
$2,000, biaya angkut sebesar $4,000 dan Bea masuk sebesar 10% dari CIF dengan tarif PPh 2,5%, Kurs yang
ditetapkan Kementerian Keuangan sebesar Rp 13.000.
2. Tarif Pajak Penghasilan pasal 23 untuk sewa sebesar 2%
3. Tarif Pajak penghasilan yang dipotong di Amerika sebesar 35% dan Korea Selatan sebesar 25%
4. Total Angsuran PPh Pasal 25 selama tahun 2022 adalah sebesar Rp 150.000.000
5. Perhitungan Kompensasi kerugian :
Rugi Tahun 2019 sebesar Rp 1.000.000.000
Laba Tahun 2020 sebesar Rp 100.000.000
Laba Tahun 2021 sebesar Rp 800.000.000

Instruksi Soal
1. Buatlah Rekonsiliasi Fiskal dan hitunglah jumlah Penghasilan Kena Pajak (bobot 20%) LO4
2. Hitunglah Kredit Pajak PPh Pasal 22, 23 dan 24 (Bobot 15%) LO3
3. Hitunglah Jumlah PPh Lebih/Kurang Bayar PT Global Telekom (Bobot 10%) LO4
4. Hitunglah angsuran PPh pasal 25 per bulan untuk tahun 2023 (Bobot 5%) LO3

(Tarif PPh Badan untuk tahun 2022 = 22%)

Soal Kasus IV – PPN, PPnBM dan PPN KMS (Bobot 30%)


(LO6 : Prepare Value Added Tax and sales tax on luxury goods tax return (SPT) in accordance with applicable tax
regulations.

Perhitungan & Pelaporan SPT Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan PPN
KMS
PT. Pemasak adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan kompor induksi merek “Ozone” dan dikenakan tarif
PPnBM 20 %. Produk dari perusahaan dipasarkan baik di pasar domestik maupun internasional. PT. Pemasak telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) sejak 31 Januari 2008.

1. Identitas Pengusaha Kena Pajak


Nama : PT. Pemasak
Alamat : Jl. Terbangin Blok Matahari No. 11, RT 001/RW 014 Jakarta
No telepon : 021 – 98765432
NPWP : 99.999.999.9-99.000
Direktur Utama : Suhendra

2. Transaksi Selama Bulan November 2022

Penjualan dan Kegiatan Membangun Sendiri


No. Tanggal Keterangan
1 2 November Melakukan penyerahan 25 unit Kompor Ozone @ Rp 7.500.000 ke PT Cooking
yang beralamat di Jalan Indah no 3 Jakarta. NPWP 01.000.000.8-022.000.
Harga belum termasuk PPN dan PPnBM. No Faktur Pajak
010.000.19.00000001.Penjualan ini dilakukan dengan secara kredit

2 5 November Melakukan Ekspor ke TEKA, Ltd, Inggris sebanyak 100 unit Kompor Ozone @
8.500.000 Harga belum termasuk PPN dan PPnBM. No Dokumen Ekspor
200200200.

3. 9 November Mengirim pesanan 2 unit Kompor Ozone @ Rp 8.500.000 ke kantor Kedutaan


Besar Perancis yang beralamat di Jalan Rasuna Said No 1 Jakarta Selatan. Harga
tidak termasuk PPN dan PPnBM. No Faktur Pajak 080.000.19.00000002.
Penyerahan BKP tersebut dibebaskan dari PPN dan PPnBM.

4. 12 November Melakukan penyerahan 7 unit kompor untuk disumbangkan ke Yayasan Cinta


anak. Harga per unitnya @ Rp7.500.000, harga tersebut termasuk laba sebesar
Rp 1.500.000. Harga belum termasuk PPN dan PPnBM. No Faktur Pajak
040.000.19.00000003.

AW,FM | Page 4 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

5. 15 November Mengirim pesanan 8 unit Kompor Ozone @ Rp 8.880.000 ke Gedung


Kementerian Sosial . Alamat kantor : Jalan Medan Merdeka Barat no 17 Jakarta
Pusat. NPWP Bendaharawan 07.100.100.2-022.000. No Faktur Pajak
020.000.19.00000004. Harga termasuk PPN namun belum termasuk PPnBM

6. 16 November Menerima Pelunasan dari PT Cooking atas transaksi tanggal 2 November

7. 20 November Mengirim pesanan 10 unit Kompor Ozone @ Rp 9.956.000 ke PT Masakin yang


beralamat di Jalan Indah no 3 Jakarta. NPWP 02.100.100.3-022.000. Mengirim
faktur dengan No Faktur Pajak 010.000.19.00000005. Harga termasuk PPN dan
PPnBM.

8. 25 November Perusahaan melakukan pembangunan gudang dengan luas 1000 m2. Harga
perolehan tanah sebesar Rp 5.000.000.000, Selama bulan November 2022
menghabiskan total biaya pembangunan sebesar Rp 1.000.000.000, biaya
tersebut merupakan biaya pembelian material dan upah buruh, perusahaan
mendapatkan Faktur Pajak Masukan atas pembelian material senilai Rp
900.000.000

Pembelian
No. Tanggal Keterangan
1. 15 Pembelian secara tunai Kemasan Kompor Ozone dengan DPP Rp 50.000.000
November dari PT Panas Bara. NPWP 04.100.100.9-022.000. Diterima faktur pajak
010.100.19.00005678. Harga belum termasuk PPN.

2. 17 Pembelian 1 buah Sedan dari PT Lexus, mobil tersebut untuk diberikan kepada
November pemegang saham @Rp 550.000.000 kena PPnBM 20 %. NPWP 05.100.100.6-
022.000 Diterima faktur pajak 010.220.19.00005677. Harga belum termasuk
PPN dan PPnBM.

3. 21 Pembelian Kompor induksi dengan impor dari Itaewon Co Ltd , Korea Selatan,
November dengan Cost $5,000 kemudian Insurance dan freight masing – masing 1 % dan
2
% dari cost. Bea masuk yang dikenakan Rp 1.000.000, Kurs 1 $ = Rp 15.000.
Nomor PIB 200200 Harga belum termasuk PPN dan PPnBM 20 %.

4 22 Perusahaan membeli 10 unit logam mulia 10 gram, dengan harga per unit
November sebesar Rp 8.850.000, logam mulia tersebut akan diberikan kepada Karyawan
perusahaan yang memiliki kinerja terbaik selama tahun 2022.
5. 23 Pembelian Paket Sembako senilai Rp 50.000.000 dari Delta Mart, Paket
tersebut November akan dibagikan kepada korban bencana alam.

4. Informasi Tambahan
 Pada 15 November PT Pemasak membayar uang muka PPN sebesar Rp 4.000.000, (PPN disetor dimuka) untuk
masa pajak November 2022.
 Terdapat Lebih Bayar PPN Bulan Oktober 2022 sebesar Rp 3.000.000 yang dapat dikompensasikan
 PPN Kurang Bayar, PPnBM dan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri di setor pada tanggal 10 Desember 2022
 SPT PPN dilaporkan pada tanggal 15 Desember 2022

Petunjuk Pengerjaan
1. Buatlah Perhitungan PPN Lebih/Kurang Bayar dalam Format Excel (bobot 15%) LO6
2. Buatlah Perhitungan PPnBM dalam Format Excel (bobot 10%) LO6
3. Buatlah Perhitungan PPN KMS (bobot 5%) LO6

AW,FM | Page 5 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Soal V - BPHTB (Bobot 10%)


Pada 5 Maret 2021, Annasya membeli sebidang tanah dengan nilai transaksi sebesar Rp 11.751.000.000 di daerah Jakarta
Barat untuk dijadikan gudang. Sesuai dengan SPPT PBB tahun 2021 tanah tersebut seluas 3.000 meter persegi
mempunyai NJOP Rp 3.905.000 per meter persegi. NPOPTKP sebesar Rp 80.000.000 (sesuai Pergub DKI no 112 Tahun
2011) dan tarif sebesar 5 %.

Diminta : Hitunglah berapakah BPHTB yang harus dibayar ! (LO5)

AW,FM | Page 6 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

RUBRIK PENILAIAN
SKORE : % dari Bobot
LO
NILAI
Level KONTEN / ELEMEN Skor x bobot
3 : 71 – 100 2 : 51 – 70 1 : 0 - 50
Bobot

Menjelaskan keterkaitan Penjelasan terhadap


Explain general konten secara holistik, konten lengkap, namun Penjelasan konten singkat,
LO 1 provisions and tax disertai contoh dan tidak menjelaskan tidak ada bukti yang 5
procedures in Indonesia. ilustrasi yang hubungan antar konten mendukung
mendukung. yang tersirat.

Analisa dilakukan Analisa dilakukan


Analyze tax subject and Analisa dilakukan dengan
dengan benar karena dengan benar karena
tax object, deductible and benar karena sesuai
sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan
non-deductible expenses, dengan peraturan atau
LO 2 atau informasi yang atau informasi yang 5
and specific income taxes informasi yang disajikan
disajikan cukup, disajikan cukup,
applied for income tax terbatas, jawaban tidak
jawabannya lengkap dan jawaban lengkap dan
calculation. lengkap.
detail. dapat diterima.

Perhitungan dilakukan Perhitungan dilakukan Perhitungan tidak


secara benar, terstruktur secara benar, namun dilakukan secara benar,
Calculate specific income
LO 3 dan sesuai dengan tidak terstruktur dan namun terstruktur dan
taxes and personal annual 20
peraturan atau Undang- sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan
income tax.
undang Pajak yang atau Undang-undang atau Undang-undang
berlaku Pajak yang berlaku Pajak yang berlaku

Perhitungan dan laporan Perhitungan dan laporan


Perhitungan dan laporan
pajak dilakukan secara pajak tidak dilakukan
Calculate and Prepare pajak dilakukan secara
benar, namun tidak secara benar, namun
fiscal reconciliation and benar, terstruktur dan
LO 4 terstruktur dan sesuai terstruktur dan sesuai 30
corporate annual income sesuai dengan peraturan
dengan peraturan atau dengan peraturan atau
tax return. atau Undang-undang
Undang-undang Pajak Undang-undang Pajak
Pajak yang berlaku
yang berlaku yang berlaku

Perhitungan dilakukan Perhitungan dilakukan Perhitungan tidak


Calculate tax on land and secara benar, terstruktur secara benar, namun dilakukan secara benar,
buildings; and tax on dan sesuai dengan tidak terstruktur dan namun terstruktur dan
LO 5 10
acquisition of land and peraturan atau Undang- sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan
buildings. undang Pajak yang atau Undang-undang atau Undang-undang
berlaku Pajak yang berlaku Pajak yang berlaku

Perhitungan dilakukan Perhitungan dilakukan Perhitungan tidak


secara benar, terstruktur secara benar, namun dilakukan secara benar,
Calculate VAT and sales
LO 6 dan sesuai dengan tidak terstruktur dan namun terstruktur dan
tax on luxury goods 30
peraturan atau Undang- sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan
regulation in Indonesia.
undang Pajak yang atau Undang-undang atau Undang-undang
berlaku Pajak yang berlaku Pajak yang berlaku

TOTAL NILAI UJIAN 100

AW,FM | Page 7 of 6
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

JAWABAN UJIAN

Variasi 1
Soal 1 – NPWP & PKP
1. Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak
atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak maka akan terkena
sanksi pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling
sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan
perpajakan khususnya dalam Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 39 ayat (1).

Jika pada 2021 Dirjen Pajak menetapkan NPWP PT Sinar Kudus secara jabatan, maka kewajiban
perpajakan bagi PT Sinar Kudus dimulai sejak saat PT Sinar Kudus memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan, paling lama 5 (lima) tahun sebelum dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak. Maka dari itu PT Sinar Kudus yang telah ditetapkan menjadi PKP memiliki
kewajiban untuk menghitung, menyetor dan melapor PPN yang terutang sejak 5 tahun kebelakang, yaitu
mulai tahun 2018. Selain itu akan ditambahkan juga sanksi seperti yang disebutkan dalam Pasal 13 ayat (2)
UU KUP yaitu berupa bunga sebesar 2% per bulan paling lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya
pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya
SKPKB.

2. Sanksi pidana yang ditetapkan bagi perusahaan yang dengan sengajak tidak mendaftarkan diri sebagai
PKP sementara telah memenuhi persyaratan maka akan dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang bayar sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan perpajakan khususnya dalam Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan Pasal 39 ayat (1). Selain itu perusahaan yang memiliki omzet diatas Rp4,8 miliar
dan belum dikukuhkan sebagai PKP maka perusahaan tersebut tidak berhak untuk memungut PPN dan
menerbitkan faktur pajak. Tidak hanya itu, PPN ditambah dengan sanksi administrasi berupa denda sesuai
Pasal 14 ayat (4) UU KUP sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang ditagih melalui Surat
Tagihan Pajak (STP), sebagai konsekuensi dari penarikan kewajiban perpajakan yang seharusnya
dilaksanakan oleh WP atau PKP sampai dengan lima tahun ke belakang.

Jika pada tahun 2021 Dirjen Pajak mengukuhkan PT Sinar Kudus sebagai PKP, maka PT Sinar Kudus
wajib memungut PPN/PPnBM yang terutang; Menyetorkan PPN yang masih harus dibayar dalam hal Pajak
Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, serta menyetorkan PPnBM yang
terutang; Melaporkan PPN/PPnBM yang terutang.
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Soal 2 – Deductible & Non-Deductible Expenses


No Pernyataan Keterangan
1 Biaya PPh pasal 21 ditanggung perusahaan Non-deductible expense
2 Biaya Sumbangan kepada ormas sekitar perusahaaan Non-deductible expense
3 Pembelian bahan baku untuk produksi Deductible expense
4 Biaya perbaikan rumah pemegang saham Non-deductible expense
5 Biaya penyusutan mesin pabrik Deductible expense

Soal Kasus III – Perhitungan Pajak Penghasilan dan SPT Wajib Pajak Badan
Pendapatan Komersil Koreksi Positif Koreksi Negatif Fiskal
Penghasilan dari usaha dalam negeri :
Penjualan Rp 58.545.000.000 Rp 78.000.000 Rp 58.623.000.000
Retur Penjualan -Rp 49.000.000 Rp -
Potongan Penjualan -Rp 77.000.000 Rp -
-Rp 126.000.000 -Rp 126.000.000
Penjualan Netto Rp 58.419.000.000 Rp 58.497.000.000
Harga Pokok Penjualan -Rp 54.500.000.000 -Rp 54.500.000.000
Laba Bruto Rp 3.919.000.000 Rp 3.997.000.000

Beban Usaha :
Gaji, Upah, THR, Tunjangan Rp 1.983.000.000 -Rp 50.000.000 Rp 1.933.000.000
Beban Telekomunikasi Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
Beban Administrasi Rp 37.000.000 -Rp 15.000.000 Rp 22.000.000
Beban Piutang tak tertagih Rp 20.000.000 -Rp 20.000.000 Rp -
Beban Konsumsi Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Beban Promosi Rp 120.000.000 -Rp 75.000.000 Rp 45.000.000
Beban Sanksi Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Pajak Penghasilan Rp 150.000.000 -Rp 150.000.000 Rp -
Beban Sumbangan Rp 35.000.000 -Rp 30.000.000 Rp 5.000.000
Beban Penyusutan (Depresiasi) Rp 810.000.000 Rp 115.500.000 Rp 925.500.000
Kerugian Kurs mata uang asing Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Total Beban Usaha Rp 3.217.000.000 Rp 2.992.500.000
Laba Usaha Rp 702.000.000 Rp 1.004.500.000

Penghasilan di luar usaha:


Dividen Rp 250.000.000 -Rp 250.000.000 Rp -
Sewa Rp 70.000.000 -Rp 40.000.000 Rp 30.000.000
Total Penghasilan di luar usaha Rp 320.000.000 Rp 30.000.000

Penghasilan di luar negeri:


Laba usaha dari Amerika Rp 75.000.000 Rp 75.000.000
Laba usaha dari Korea Selatan Rp 65.000.000 Rp 65.000.000
Total Penghasilan di Luar Negeri Rp 140.000.000 Rp 140.000.000

Laba Usaha Penghasilan Netto Rp 1.162.000.000 Rp 1.174.500.000

Jumlah Penghasilan Kena Pajak


PPh terutang (0,5% karena peredaran bruto dibawah Rp4,8 M)
Penghasilan neto fiskal Rp 1.174.500.000
Kompensasi rugi tahun sebelumnya Rp 100.000.000
Penghasilan kena pajak 1.074.500.000
Penghasilan kena pajak yang mendapat fasilitas:
(Rp 4.800.000.000 / Rp 58.497.000.000) x Rp 1.074.500.000 = Rp 88.168.000
Penghasilan kena pajak yang tidak mendapat fasilitas:
(Rp 1.074.500.000 – Rp 88.168.000) = Rp 986.332.000
PPh terutang:
22% x Rp 986.332.000 = Rp 216.993.000
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Kredit Pajak PPh 22, 23, dan 24


PPh Pasal 22 atas impor barang (Bea & Cukai)
Nilai impor = CIF + bea masuk dan bea masuk tambahan
($40.000 + $2.000 + $4.000) + (10% x $46.000)
= $46.000 + $4.600
= $50.600 x Rp 13.000
= Rp 657.800.000
PPh Pasal 22 = 2,5% x Rp 657.800.000 = Rp 16.445.000
PPh Pasal 23 = 2% x Sewa
= 2% x Rp 70.000.000
= Rp 1.400.000
PPh Pasal 24 = (Total PPh terutang x 35%) + (Total PPh terutang x 25%)
= (Rp 75.000.000 x 35%) + (Rp 65.000.000 x 25%)
= Rp 26.250.000 + Rp 16.250.000
= Rp 42.500.000

Total PPh terutang Rp 216.993.000


Kredit Pajak
 PPh Pasal 22 Rp 16.445.000
 PPh Pasal 23 Rp 1.400.000
 PPh Pasal 24 Rp 42.500.000
 PPh Pasal 25 Rp 150.000.000
Total kredit pajak Rp 210.345.000
PPh kurang dibayar Rp 6.648.000

Angsuran PPh Pasal 25 per bulan


Dengan asumsi semua penghasilan adalah penghasilan teratur, maka angsuran PPh Pasal 25 sebulan tahun
pajak 2023 dihitung sebagai berikut.
Penghasilan sebagai dasar penghitungan angsuran Rp 1.174.500.000
Kompensasi kerugian -> tahun 2022 tidak terdapat sisa rugi Rp -
Penghasilan kena pajak Rp 1.174.500.000

Penghasilan kena pajak yang mendapat fasilitas:


(Rp 4.800.000.000 / Rp 58.497.000.000) x Rp 1.174.500.000 = 96.374.000
Penghasilan kena pajak yang tidak mendapat fasilitas:
(Rp 1.174.500.000 – Rp 96.374.000) = Rp 1.078.126.000
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

PPh terutang tahun 2022:


22% x Rp 1.078.126.000 = Rp 237.187.000
Kredit Pajak:
 PPh Pasal 22 Rp 16.445.000
 PPh Pasal 23 Rp 1.400.000
 PPh Pasal 24 Rp 42.500.000
Total kredit pajak tahun 2022 Rp 60.345.000
Dasar penghitungan angsuran Rp 176.842.000
Angsuran PPh Pasal 25 sebulan tahun 2023:
Rp 176.842.000 / 12 Rp 14.736.000
FM-BINUS-AA-FPU-579/R3

Soal Kasus IV – PPN, PPnBM dan PPN KMS


Pajak Keluaran
No Tgl DPP PPN (11%) PPnBM Keterangan
1 2-Nov Rp 187,500,000 Rp 20,625,000 Rp 37,500,000 DPS
2 5-Nov Rp 850,000,000 0 0 Ekspor
3 9-Nov Rp 17,000,000 Rp 1,870,000 Rp 3,400,000 Dibebaskan
4 12-Nov Rp 42,000,000 Rp 4,620,000 Rp 8,400,000 DPS
5 15-Nov Rp 64,000,000 Rp 7,040,000 Rp 12,800,000 DPS
6 16-Nov - - - -
7 20-Nov Rp 76,000,000 Rp 8,360,000 Rp 15,200,000 DPS
Rp 42,515,000 Rp 77,300,000

Pajak Masukan
No Tgl DPP PPN PPnBM Keterangan
1 15-Nov Rp 50,000,000 Rp 5,500,000 dapat dikreditkan
2 17-Nov Rp 550,000,000 Rp 60,500,000 Rp 110,000,000 tidak dapat dikreditkan
3 21-Nov Rp 78,250,000 Rp 8,607,500 Rp 15,650,000 dapat dikreditkan
Rp 74,607,500 Rp 125,650,000

Nilai Impor = CIF + Bea Pungutan Resmi


C 5000
i 50
f 100
CIF 5150
IDR CIF Rp 77,250,000
Bea Masuk Rp 1,000,000
Nilai Impor Rp 78,250,000

PPN KMS
No tgl DPP PPN KMS
8 25-Nov Rp 1,000,000,000 Rp 22,000,000

Kurang/Lebih bayar PPN Keluaran -


Uang Muka PPN -Rp 4,000,000
PPN Masukan -Rp 74,607,500
Lebih Bayar Rp 78,607,500

PPN Keluaran > PPN Masukan = Kurang Bayar


PPN Keluaran < PPN Masukan = Lebih Bayar

PPnBM Rp 77,300,000

Soal V – BPHTB
Nilai Transaksi = Rp 11.751.000.000
NJOP = Rp 3.905.000*3000 m2
= Rp 11.715.000.000
DPP = Rp 11.751.000.000 – Rp 80.000.000
= Rp 11.671.000.000
BPHTB = 5% x 11.635.000.000 = Rp 583.550.000
Jadi BPHTB yang harus dibayar adalah senilai Rp 583.550.000,-

Anda mungkin juga menyukai