Anda di halaman 1dari 8

Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No.

2, Nopember 2014 : 102 - 209

PERENCANAAN STRATEGIS DALAM PERSPEKTIF


ORGANISASI

Rusniati(1) dan Ahsanul Haq(2)


(1)
Staf Pengajar Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
(2)
Staf Pengajar Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin

Ringkasan
Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Perencanaan strategis sangat penting dalam
organisasi karena perencanaan strategis ini berlaku bagi organisasi secara keseluruhan.
Perencanaan strategis dirancang sebagai perencanaan organisasi dalam jangka panjang
dan dijadikan pedoman untuk menjabarkan perencanaan-perencanan lainnya sebagai
perencanaan jangka pendek. Organisasi yang memiliki perencanaan strategis berarti
memiliki dasar yang kuat dalam menjalankan semua aktivitasnya sehingga berguna untuk
memastikan agar semua anggota organisasi bekerja ke arah tujuan yang sama.
Perencanaan strategis sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan organisasi.
Kata kunci : perencanaan strategis, perspektif organisasi

1. PENDAHULUAN menyangkut hasil (apa yang harus dikerjakan)


dan sasaran (bagaimana cara melakukannya).
Perencanaan merupakan salah satu fungsi Menurut Daft (2006 : 315) perencanaan
manajemen yang harus dijalankan oleh sebuah merupakan tindakan untuk menentukan tujuan
organisasi, disamping fungsi lainnya yaitu organisasi dan apa yang dibutuhkan untuk
pengorganisasian, pengarahan dan pengawas- mencapainya. Kemudian dinyatakan oleh
an. Perencanaan dinilai sebagai salah satu Stoner et al (1996 : 263) bahwa perencanaan
fungsi manajemen yang penting dan mempu- adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk
nyai keterkaitan yang erat dengan setiap fungsi masa depan yang spesifik yang dikehendaki
manajemen lainnya. Hal ini mengingat bahwa oleh manajer bagi organisasi mereka. Selanjut-
perencanaan memuat segala sesuatu yang nya menurut Hasibuan (2006 : 91) bahwa
bersifat menyeluruh sebagai pedoman untuk perencanaan adalah fungsi dasar (fundamen-
melaksanakan semua aktivitas organisasi. Pe- tal) karena organizing, directing, controlling,
rencanaan pun seringkali juga dikatakan seba- evaluating dan reporting harus lebih dahulu
gai fungsi manajemen yang utama karena direncanakan. Lebih jauh dijelaskan Stoner et
menjadi dasar bagi semua fungsi manajemen al (1996 : 265) bahwa dalam organisasi, pe-
lainnya yang dilakukan para manajer. Robbin rencanaan adalah proses menetapkan sasaran
et al ( (2000 : 247) mengemukakan planning is dan memilih cara untuk men-capai sasaran
a process that defining the organisation’s tadi. Tanpa rencana, manajer tidak dapat me-
objectives or goals, establishing an overall ngetahui bagaimana mengorganisasikan orang
strategy for achieving those goals, and dan sumber daya secara efektif. Mereka mung-
developing a comprehensive hierarchy of plans kin bahkan tidak mempunyai ide yang jelas
to integrate and coordinate activities. Robbin mengenai apa yag perlu mereka organisasikan.
dan Mary Coulter (2004 : 174) menyatakan Tanpa rencana, manajer dan bawahannya ha-
bahwa perencanaan mencakup mendefinisikan nya mempunyai peluang kecil untuk mencapai
sasaran organisasi, menetapkan strategi me- sasaran atau mengetahui kapan dan di mana
nyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan mereka keluar dari jalur.
menyusun serangkaian rencana yang menye- Perencanaan juga dijelaskan Handoko
luruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordi- (2009 : 77-78), perencanaan adalah proses
nasikan pekerjaan organisasi. Perencanaan dasar dimana manajemen memutuskan tujuan
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

dan cara mencapainya. Perencanaan dalam perencanaan strategis yang baik dan keber-
organisasi adalah esensial, karena dalam ke- hasilan mengimplementasikan perencanaan
nyataannya perencanaan memegang peran-an strategis tersebut memegang peranan penting
lebih dibandingkan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
lainnya. Fungsi–fungsi pengorganisasian, pe- Dengan demikian jelaslah bahwa perenca-
ngarahan dan pengawasan sebenarnya hanya naan merupakan suatu fungsi yang sangat
melaksanakan keputusan–keputusan perenca- pokok dalam organisasi. Perencanaan sudah
naan. Sebelum manajer dapat meng-organisa- sangat sering dikatakan sebagai fungsi yang
si, mengarahkan, atau mengawasi, mereka paling mendasar. Perencanaan selalu menyaji-
harus membuat rencana-rencana yang mem- kan penentuan tujuan organisasi dan yang
berikan tujuan dan arah organisasi. Perenca- disertai dengan cara meraih tujuan tersebut.
naan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan Perencanaan senantiasa dijadikan sebagai
dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dasar untuk menjalankan berbagai aktivitas
dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. organisasi untuk mencapai tujuan oganisasi
Kebutuhan akan perencanaan ada di se- tersebut. Perencanaan mampu membuat seti-
mua tingkatan dan pada kenyataannya me- ap orang yang ada di dalam organisasi itu
ningkat di mana tingkatan tersebut mem- mengetahui dan memahami tentang apa yang
punyai dampak potensial terbesar terhadap ingin dicapai dan bagaimana cara mencapai-
sukses organisasi atau tingkatan manajemen nya. Adanya perencanaan yang baik akan
atas. Manajer puncak biasanya mencurahkan membuat semua aktivitas yang diakukan
sebagian besar waktu perencanaan mereka menjadi terarah dengan baik pula. Jika semua
untuk rencana-rencana jangka panjang dan aktivitas yang dilakukan sudah dijalankan
strategi-strategi organisasi. Manajer pada sebagai mana mestinya maka keberhasilan
tingkatan bawah merencanakan terutama bagi mencapai tujuan sudah ada di depan mata.
kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek. Jadi sudah jelaslah bahwa keberhasilan se-
Menurut Handoko (2009 : 85), dalam suatu buah organisasi membuat perencanaan yang
organisasi rencana diperinci melalui tingkatan- baik merupakan suatu usaha untuk mencapai
tingkatan yang membentuk hirarki dan paralel keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
dengan struktur organisasi. Pada setiap ting- Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikata-
katan, rencana mempunyai dua fungsi : kan bahwa perencanaan mutlak harus ada
menyediakan peralatan untuk pencapaian dalam setiap organisasi.
serangkaian sasaran dari rencana tingkatan di
atasnya, dan sebaliknya menunjukkan sasaran
yang harus dipenuhi rencana tingkatan di- 2. ARTI PENTING PERENCANAAN
bawahnya. Rencana dari manajemen puncak
akan dibuat menjadi rencana-rencana yang Perencanaan merupakan suatu hal pokok
lebih terperinci oleh satuan-satuan manajemen yang sangat mendasar bagi organisasi. Kebe-
menengah dan lini pertama. Ada dua tipe radaannya membuat segala sesuatu di dalam
utama rencana, yaitu rencana strategik dan organisasi tersebut menjadi jelas dan terarah
rencana operasional. Rencana-rencana strate- dengan baik. Sehubungan dengan pentingnya
gik dirancang memenuhi tujuan-tujuan organi- memiliki perencanaan yang baik dalam organi-
sasi yang lebih luas dan rencana-rencana ope- sasi, maka sudah tentu perencanaan tersebut
rasional menguraikan lebih terperinci bagai- mempunyai manfaat yang besar pula.
mana rencana-rencana strategik akan dicapai. Perencanaan penting sekali untuk dilaksa-
Perencanaan strategis jelaslah merupakan nakan karena ada beberapa alasan mendasar
perencanaan untuk jangka panjang. Keberada- yang menguatkan hal tersebut. Hasibuan
an perencanaan strategis sudah tentu dapat (2006 : 91) telah mengungkapkan pentingnya
dijadikan sebagai sesuatu yang dapat menje- perencanaan, yaitu : (1) Tanpa perencanaan
laskan langkah-langkah tindakan organisasi berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai ; (2)
untuk jangka waktu yang panjang tersebut. Tanpa perencanaan tidak ada pedoman pelak-
Perencanaan strategis dirancang dalam rang- sanaan sehingga banyak pemborosan ; (3)
ka menghasilkan rencana jangka panjang yang Perencanaan adalah dasar pengendalian, ka-
tersusun dengan baik dan digunakan untuk rena tanpa ada rencana pengendalian tidak
menentukan tujuan organisasi serta mencapai dapat dilakukan ; (4) Tanpa perencanaan, tidak
tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu ada keputusan dan proses manajemen.
dapat dikatakan bahwa kemampuan membuat
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

Menurut Handoko (2009 : 80-81), ada dua departemen dan individu mungkin bekerja
alasan dasar perlunya perencanaan. Perenca- dengan tujuan yang saling bertentangan, se-
naan dilakukan untuk mencapai 1) protective hingga menghambat organisasi untuk bergerak
benefits yang dihasilkan dari pengurangan secara efisien menuju sasarannya.
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pem- Perencanaan juga mengurangi ketidakpas-
buatan keputusan, dan 2) positive benefits tian dengan mendorong para manajer untuk
dalam bentuk meningkatnya sukses pencapai- melihat ke depan, mengantisipasi perubahan,
an tujuan organisasi. Perencanaan mempunyai mempertimbangkan dampak perubahan, dan
banyak manfaat. Sebagai contoh, perencana- menyusun tanggapan yang tepat. Perencana-
an 1) membantu manajemen untuk menyesuai- an juga memperjelas akibat dari berbagai
kan diri dengan perubahan-perubahan ling- tindakan yang mungkin dilakukan oleh para
kungan; 2) membantu dalam kristalisasi manajer dalam rangka menanggapi perubah-
persesuaian pada masalah-masalah utama ; 3) an. Walaupun perencanaan tidak dapat meng-
memungkinkan manajer memahami keseluruh- hapuskan perubahan, para manajer merenca-
an gambaran operasi lebih jelas ; 4) membantu na supaya dapat mengantisipasi perubahan
penempatan tanggung jawab lebih tepat ; 5) dan membuat tanggapan yang paling efektif
memberikan cara pemberian perintah untuk terhadap perubahan itu.
beroperasi ; 6) memudahkan dalam melakukan Selain itu, perencanaan mengurangi kegi-
koordinasi diberbagai bagian organisasi ; 7) atan-kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia.
membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan Jika berbagai kegiatan kerja dikoordinasikan
lebih mudah dipahami ; 8) meminimumkan pe- ke seputar rencana yang mapan, pemborosan
kerjaan yang tidak pasti ; dan 9) menghemat waktu dan sumber daya serta berbagai kegia-
waktu, usaha dan dana. tan rangkap dapat diminimalkan. Selain itu,
Selanjutnya Badrudin (2013 : 54) menge- apabila sarana dan hasil diperjelas melalui
mukakan bahwa perencanaan dapat memini- perencanaan, ketidakefisienan menjadi jelas
malkan resiko kegagalan dalam organisasi dan dan dapat dikoreksi atau dihilangkan. Akhirnya,
ketidakpastian tindakan dengan mengasumsi- perencanaan digunakan sebagai sasaran atau
kan kondisi di masa mendatang dan mengana- standar untuk mengendalikan. Apabila kita
lisis konsekuensi dari setiap tindakan yang tidak pasti mengenai apa yang ingin kita capai,
akan dilaksanakan. Perencanaan yang disusun bagaimana kita bias menentukan apakah kita
dapat membantu manajer berpandangan masa sungguh-sungguh sudah mencapainya atau
mendatang dan menekankan setiap tindakan belum. Dalam perencanaan, kita menyusun
sesuai tujuan organisasi. Dengan demikian sasaran dan rencana itu. Kemudian, melalui
perencanaan berisi tahap-tahap yang diperlu- fungsi pengendalian, kita memperbandingkan
kan untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer kinerja aktual terhadap sasaran tersebut,
harus bisa menyeimbangkan perencanaan dan mengidentifikasi setiap penyimpangan yang
fungsi lainnya agar tujuan organisasi dapat besar, dan mengambil berbagai tindakan
tercapai dengan efektif. Kemudian Robbin dan koreksi yang perlu. Tanpa perencanaan, tidak
Mary Coulter (2004:174-175) menyatakan akan ada cara untuk mengendalikan.
bahwa sekurang- kurangnya ada empat alasan
untuk merencana. Perencanaan memberi arah,
mengurangi dampak perubahan, meminimal-
kan pemborosan dan kegiatan rangkap, dan 3. JENIS PERENCANAAN
menjadi standar yang digunakan dalam pe-
ngendalian. Pada hakikatnya setiap perencanaan yang
Perencanaan menghasilkan usaha yang dibuat oeh organisasi memiliki dasar pijakan
terkoordinasi. Perencanaan memberi arah ke- yang kuat terkait dengan apa yang ingin
pada para manajer dan juga non manajer. dicapai oleh organisasi tersebut. Setiap peren-
Ketika para karyawan mengetahui kemana canaan yang dibuat selalu mengambil peranan
arah organisasi atau unit pekerjaan tertentu penting dalam rangka mewujudkan kesukses-
dan apa yang harus mereka sumbangkan an organisasi. Setiap organisasi boleh jadi
untuk mencapai sasaran tersebut, mereka da- memiliki perencanaan yang berbeda, namun
pat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan me- yang tak boleh terlupakan adalah bahwa
reka, bekerja sama satu sama lain, dan perencanaan tersebut selalu dibuat dengan
melakukan berbagai hal untuk mencapai bertumpu pada pemikiran tentang kesuksesan
sasaran itu. Tanpa perencanaan, berbagai organisasi. Perencanaan yang dibuat akan
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

menentukan isi rencana itu sendiri. Ada dua yang relatif lebih halus (Stoner et al 1996 :
tipe rencana yaitu (1) rencana-rencana strate- 266-267). Dengan demikian sangat jelas
gik (strategic plan), yang dirancang memenuhi terlihat bahwa rencana strategis sebagai
tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas ; dan rencana jangka panjang yang dibuat untuk
(2) rencana-rencana operasional (operational meraih tujuan strategis dan rencana opera-
planning), penguraian lebih terperinci bagaima- sional merupakan rencana turunan yang
na rencana-rencana strategik akan dicapai. merinci tentang bagaimana mencapainya.
Ada dua tipe rencana-rencana operasional,
yaitu rencana sekali pakai (single use plans)
dan rencana tetap (standing plans). Rencana
sekali pakai dikembangkan untuk mencapai 4. PENGERTIAN DAN PROSES
tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan PERENCANAAN STRATEGIS
kembali bila telah tercapai. Rencana tetap
merupakan pendekatan-pendekatan standar Pada dasarnya, seperti sudah kita ketahui
untuk penanganan situasi-situasi yang dapat bahwa kata perencanaan strategis merupakan
diperkirakan dan terjadi berulang-ulang perpaduan antara kata perencana-an dan kata
(Handoko, 2009 : 85-86) strategis. Perencanaan, telah diuraikan sebe-
Kemudian Robbin dan Mary Coulter (2004 lumnya, sebagai proses mendasar dalam
: 178) mengemukakan bahwa rencana strate- menentukan apa yang ingin dicapai dan bagai-
gis adalah rencana yang berlaku bagi mana cara mencapainya. Menurut Siagian
organisasi secara keseluruhan, menjadi sa- (2008 : 15) istilah strategi semula bersumber
saran umum organisasi tersebut dan berusaha dari kalangan militer dan secara popular sering
menempatkan organisasi tersebut ke dalam dinyatakan sebagai kiat yang digunakan oleh
lingkungannya. Rencana yang memerinci de- para jenderal untuk meme-nangkan suatu
tail cara mencapai sasaran menyeluruh itu peperangan. Dewasa ini istilah strategi sudah
disebut rencana operasional. Rencana strate- digunakan oleh semua jenis organisasi dan
gis cenderung mencakup kerangka waktu yang ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian
lebih panjang. Rencana strategis juga menca- semula tetap dipertahankan hanya saja apli-
kup perumusan sasaran sedangkan rencana kasinya disesuaikan dengan jenis organisasi
operasional mendefinisikan berbagai cara yang menerapkannya. Hunger (2001 : 16)
untuk mencapai sasaran itu. Juga, rencana menyatakan bahwa strategi perusahaan meru-
operasional cenderung mencakup periode pakan rumusan perencanaan komprehensif
waktu yang pendek. tentang bagaimana perusahaan akan menca-
Rencana strategis didesain oleh manajer pai misi dan tujuannya. Kemudian David (2010
tingkat tinggi dan menentukan sasaran secara : 18) mengemukakan bahwa stra-tegi adalah
luas untuk organisasi . Rencana operasional sarana bersama dengan tujuan jangka panjang
berisi rincian untuk melaksanakan, atau meng- hendak dicapai. Handoko (2009 : 86) men-
implementasikan rencana strategis tadi dalam jelaskan bahwa strategi memberikan penga-
kegiatan sehari-hari. Rencana strategis dan rahan terpadu bagi organisasi dan berbagai
operasional berbeda dalam tiga hal besar. tujuan organisasi, dan memberikan pedoman
Pertama, kurun waktu. Rencana strategis cen- pemanfaatan sumber daya sumber daya
derung untuk melihat ke depan beberapa organisasi yang digunakan untuk mencapai
tahun. Bagi rencana operasional, satu tahun tujuan. Strategi menghubungkan sumber daya
sering kali merupakan periode yang relevan. manusia dengan sumber daya lainnya dengan
Kedua, cakupan. Rencana strategis mempe- tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari
ngaruhi aktivitas organisasi secara luas, lingkungan di luar perusahaan.
sedangkan rencana operasional mempunyai Perencanaan strategis merupakan rencana
cakupan yang sempit dan terbatas. Ketiga, jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
tingkat rincian. Seringkali sasaran strategis memberikan rumusan arah organisasi atau
dinyatakan dalam istilah yang tampaknya perusahaan, dan prosedur pengalokasian sum-
menyederhanakan dan umum. Tetapi cakupan berdaya untuk mencapai tujuan selama jangka
yang luas ini perlu untuk mengarahkan orang waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
dalam organisasi untuk memikirkan operasi keadaan lingkungan. Perencanaan strategis
perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, juga merupakan proses pemilihan tujuan-tu-
rencana operasional, yang diturunkan dari pe- juan organisasi, penentuan strategi, kebijaksa-
rencanaan strategis, dinyatakan dalam rincian naan, program-program strategi yang diperlu-
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

kan untuk tujuan-tujuan tersebut. Perencanaan kungan ; 4) Analisa internal perusahaan –


strategis adalah proses memutuskan program- kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis
program yang akan dilaksanakan oleh orga- ini dilakukan dengan memperbandingkan profil
nisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang perusahaan dengan lingkungan eksternal. Tu-
akan dialokasikan pada setiap program jangka juan proses analisa internal adalah untuk
panjang selama beberapa tahun ke depan. mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan
Hasil dari proses perencanaan strategi berupa kelemahan-kelemahan strategik yang penting
dokumen yang dinamakan strategic plan yang bagi perumusan strategi perusahaan ; 5) Iden-
berisi informasi tentang program-program tifikasi kesempatan dan ancaman strategik.
beberapa tahun yang akan datang (Badrudin, Penentuan berbagai kesempatan yang terse-
2013 : 96). dia bagi organisasi dan ancaman-ancaman
Pengertian tentang perencanaan strategis yang harus dihadapi ; 6) Pembuatan keputus-
juga dikemukan oleh Handoko (2009 : 92) an strategik, mencakup identifikasi, penilaian
yang menyatakan bahwa perencanaan stra- dan pemilihan berbagai alternatif strategik ;
tegik (strategic planning) adalah proses 7) Pengembangan strategi perusahaan.
pemilihan tujuan-tujuan organisasi ; penentuan Setelah tujuan jangka panjang dan strategi
strategi, kebijaksanaan dan program-program dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu men-
strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan jabarkannya ke dalam sasaran-sasaran jangka
tersebut ; dan penetapan metode-metode yang pendek (tahunan) dan strategi-strategi operasi-
diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan onal ; 8) Implementasi strategi, yang me-
kebijaksanaan telah diimplementasikan. Seca- nyangkut kegiatan manajemen untuk mengo-
ra lebih ringkas perencanaan strategik merupa- perasikan strategi ; 9) Peninjauan kembali
kan proses perencanaan jangka panjang yang dan evaluasi, untuk menilai apakah organisasi
disusun dan digunakan untuk menentukan dan berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan
mencapai tujuan-tujuan organisasi. Menilik atau tidak.
uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa Proses penyusunan perencanaan strategis
perencanaan strategis dipandang sebagai yang diuaraikan diatas, apabila diikuti dengan
perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu baik tentu akan menghasilkan perencanaan
yang panjang, memiliki cakupan yang luas strategis yang benar-benar tepat untuk orga-
dan bersifat menyeluruh. nisasi yang bersangkutan. Setiap orang yang
Selanjutnya sangat penting untuk diketahui melakukan penyusunan perencanaan strategis
tentang proses perencanaan strategis yang untuk organisasinya hampir bisa dipastikan
baik. Hal ini mengingat bahwa dalam menyu- selalu mengharapkan perencanaan strategis
sun perencanaan strategis haruslah dengan itu bisa diimplementasikan dengan baik dan
cermat dan teliti karena perencanaan strategis dapat mencapai hasil seperti yang dikehen-
merupakan perencanaan yang bersifat menye- daki. Adapun beberapa kriteria dapat diguna-
luruh. Kesalahan dalam menyusun perencana- kan untuk menilai efektivitas perencanaan
an strategis akan berakibat fatal bagi organi- menurut Handoko (2009 : 103), yaitu men-
sasi. Handoko (2009 : 94- 98) menjelaskan cakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas,
bahwa secara ringkas langkah-langkah proses ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas
penyusunan strategik dapat diuraikan sebagai dan ketepatan waktu.
berikut : 1) Penentuan misi dan tujuan, yang
mencakup pernyataan-pernyataan umum ten-
tang misi dan tujuan organisasi ; 2) Pengem-
bangan profil perusahaan, yang mencerminkan 5. PERAN PERENCANAAN STRATEGIS
kondisi internal dan kemampuan perusahaan. DALAM ORGANISASI
Langkah ini dilakukan dengan mengidenti-
fikasikan tujuan-tujuan dan strategi-strategi Perencanaan strategis sebagai perencana-
yang ada sekarang. Suatu profil perusahaan an jangka panjang yang bersifat menyeluruh
adalah hasil analisa internal perusahaan untuk sudah tentu memegang peranan penting da-
mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi- lam organisasi. Keberadaannya diyakini mam-
strategi yang ada sekarang, serta memerinci pu membuat segala sesuatunya menjadi lebih
kuantitas dan kualitas sumber daya-sumber baik. Hal ini mengingat bahwa perencanaan
daya perusahaan yang tersedia ; 3) Analisa strategis dijadikan dasar untuk membuat
lingkungan eksternal, dengan maksud untuk perencanaan operasional dalam rangka men-
mengidentifikasi perubahan-perubahan ling- capai tujuan organisasi. Perencanaan strategis
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

dinilai sangat berperan dalam membangun pada organisasi sosial bidang pendidikan,
sebuah sistem kerja yang mengarah kepada khususnya pada sebuah sekolah. Hasil pene-
pencapaian tujuan organisasi. Handoko (2009 : litiannya membuktikan bahwa perencanaan
92-94) mengemukakan bahwa ada tiga alasan strategis yang disusun pada sebuah sekolah
yang menunjukkan pentingnya perencanaan dan diimplementasikan dengan baik mampu
strategik. Pertama, perencanaan strategik memberikan manfaat yang besar bagi sekolah
memberikan kerangka dasar dalam mana tersebut dalam mencapai tujuannya. Proses
semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya ha- penyusunan perencanaan strategis yang terta-
rus diambil. Kedua, pemahaman terhadap ta rapi pada sebuah sekolah membuat sekolah
perencanaan strategik akan mempermudah tersebut berhasil mencapai tujuannya. Adapun
pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lain- proses penyusunan perencanaan strategis di
nya. Ketiga, perencanaan strategik sering sekolah ini diawali dengan merumuskan visi
merupakan titik permulaan bagi pemahaman sekolah, misi sekolah dan tujuan sekolah, ke-
dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan mudian dilanjutkan dengan membentuk satuan
organsasi. tugas penyusun perencanaan strategis, selan-
Perencanaan strategis juga dikatakan me- jutnya ada proses perumusan dan akhirnya
miliki peran penting guna memastikan agar penetapan perencanaan strategis pada seko-
semua anggota organisasi bekerja ke arah lah tersebut. Analisis SWOT digunakan dalam
tujuan yang sama. Peran perencanaan stra- menyusun perencanaan strategis sekolah ini.
tegispun menjadi semakin diperlukan dalam Adanya analisis tentang kekuatan-kekuatan
organisasi mengingat adanya kebaikan-kebaik- sekolah, kelemahan-kelemahan sekolah, pe-
an yang terkandung dalam perencanaan stra- luang-peluang bagi sekolah dan tantangan-
tegis tersebut. Handoko (2009 : 99) menyata- tantangan yang akan dihadapi sekolah dijadi-
kan bahwa kebaikan utama perencanaan kan dasar untuk menyusun perencanaan stra-
strategik adalah dalam memberikan pedoman tegis sekolat tersebut. Selanjutnya dikemuka-
yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organi- kan pula bahwa implementasi perencanaan
sasi. Dengan mempergunakan perencanaan strategis pada sekolah ini berjalan efektif.
strategik, para manajer akan memberikan Adapun faktor-faktor yang berperan dalam
kepada organisasi tujuan-tujuan yang dirumus- mempengaruhi efektivitas implementasi peren-
kan secara jelas dan metode-metode bagi canaan strategis pada sekolah ini adalah
pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Jadi organi- kepemimpinan, pemahaman guru dan staf
sasi mempunyai sasaran dan pengarahan terhadap rencana strategis, dukungan dari
yang jelas. Di samping itu proses perencanaan pemerintah, monitoring dan evaluasi, kerja
strategik, membantu manajer mengantisipasi sama dan tanggung jawab semua anggota
masalah-masalah sebelum timbul dan mena- organisasi , dana, dan kerja sama yang baik
nganinya sebelum menjadi lebih berat. berupa kerja sama secara internal dan
Kebaikan penting perencanaan strategik eksternal. Akhirnya diuraikan bahwa kontribusi
lainnya adalah membantu manajer dalam implementasi perencanaan strategis bagi
pembuatan keputusan. Analisis hati-hati dari sekolah ini adalah sekolah mempunyai pedo-
perencanaan strategik memberikan kepada man dalam menjalankan semua aktivitasnya,
para manajer lebih banyak informasi yang sekolah mempunyai dasar kebijakan sehingga
mereka perlukan untuk membuat keputusan- kebijakan-kebijakan yang diambil menjadi tera-
keputusan yang baik. Perencanaan strategik rah, memudahkan dalam membuat program
juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, tahunan sekolah dan menentukan target-target
karena tujuan atau sasaran, dan strategi yang harus dicapai serta sekolah menjadi
dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini berkembang secara efektif (Nugroho, 2010).
akan mengurangi kesalahan atau kemungki- Studi Ugboro (2011) menunjukkan dengan
nan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam jelas bahwa efektivitas perencanaan strategis
organisasi di mana ada periode waktu yang merupakan alat yang efektif dari manajemen
panjang antara suatu keputusan manajer dan strategis. Perencanaan strategis diperlukan da-
hasilnya. lam mencapai tujuan pada organisasi. Selan-
Adanya peran perencanaan strategis yang jutnya diungkapkan pula bahwa perencanaan
sangat penting dalam organisasi juga dapat strategis yang efektif memerlukan peran aktif
dilihat secara nyata dalam uraian-uraian beri- pimpinan organisasi dalam menentukan arah
kut ini. Penelitian Nugroho (2010) menguraikan strategis organsasi. Peran aktif lainnya adalah
tentang implementasi perencanaan strategis menciptakan lingkungan yang mengakui kebe-
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

radaan perencanaan strategis sebagai alat but juga akan menjadi lebih jelas. Semua ang-
efektif manajemen strategis. Adanya dukungan gota organisasi akan bekerja fokus pada
yang baik dari semua anggota organisasi pencapaian tujuan. Semua anggota organisasi
terhadap perencanaan strategis tersebut sa- akan melakukan aktivitas ke arah yang sama
ngat membantu keberhasilan penca-paian karena mereka memiliki satu tujuan yang
tujuan. Perencanaan strategispun harus bisa sama. Adanya keberhasilan menyusun dan
merespon perubahan lingkungan yang terjadi mengimplementasikan perencanaan strategis
dan perencanaan strategis harus bisa mengha- dalam organisasi akhirnya akan mengantarkan
dapi tantangan yang ada. organisasi mencapai kesuksesannya.
Penelitian Moutinho dan P.A.Phillips(2002)
menegaskan peran penting perencanaan stra-
tegis pada persaingan, kinerja dan efektivitas 6. PENUTUP
di sektor perbankan. Penelitian Sudarma
(2003) telah menunjukkan hasil yang berbeda Perencanaan strategis merupakan peren-
antara organisasi yang melakukan perencana- canaan yang bersifat menyeluruh bagi orga-
an strategis formal dengan organisasi yang nisasi. Perencanaan strategis menjadi sangat
melakukan perencanaan strategis non formal. penting dalam organisasi mengingat perenca-
Dalam hal ini, organisasi yang dimaksud ada- naan tersebut dibuat untuk jangka panjang dan
lah perbankan, yaitu Bank Perkreditan Rakyat. mengingat pula luasnya cakupan yang ada
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orga- dalam perencanaan strategis tersebut. Adanya
nisasi yang melaksanakan perencanaan stra- perencanaan strategis dalam sebuah organi-
tegis formal memiliki rata-rata kinerja keuang- sasi berarti pula bahwa organisasi itu memiliki
an yang lebih baik daripada yang melakukan kerangka dasar yang dapat dijadikan sebagai
perencanaan strategis non formal (Sudarma, pedoman untuk melakukan semua aktivitas.
2003). Kemudian studi Elbanna (2009) menge- Perencanaan strategis merupakan acuan un-
mukakan tentang praktek perencanaan strate- tuk menjabarkan sasaran-sasaran organisasi
gis yang mampu meningkatkan efektivitas pe- dalam jangka pendek.
rencanaan strategis. Berikutnya adalah peneli- Perencanaan strategis yang tepat sangat
tian Kargar dan John A. Parnel (1996) mengu- berguna untuk meminimumkan kesalahan ka-
raikan adanya keterkaitan karakteristik peren- rena semua aktivitas organisasi yang dijalan-
canaan strategis dan kepuasan perencanaan kan selalu diarahkan untuk menuju arah yang
pada perusahaan kecil. Kemudian penelitian sama. Hal ini berarti pula bahwa setiap ang-
Pudjadi, Kristianto dan Andre Tommy (2007) gota organisasi akan melakukan aktivitas
menunjukkan bahwa adanya penggunaan sesuai dengan apa yang telah ditentukan
perencanaan strategis informasi membuat dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
pihak perusahaan dapat mengetahui tentang
faktor-faktor penting yang dibutuhkan perusa-
haan dalam rangka mengembangkan suatu
sistem informasi yang sejalan dengan strategi 2. DAFTAR PUSTAKA
perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa uraian di atas jelas
membuktikan bahwa perencanaan strategis 1. Badrudin, Dasar-Dasar Manajemen, Ce-
dalam organisasi memegang peranan penting takan kesatu, ALFABETA, Bandung, 2013
dalam organisasi. Perencanaan strategis mam- 2. Daft, Richard L., Manajemen, Terjemahan
pu memberikan kontribusi yang berarti untuk
Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina, Edisi
meraih keberhasilan organisasi. Oleh karena
itu sudah seharusnya setiap organisasi memi- keenam, Buku 1, Salemba Empat, Jakar-
liki perencanaan strategis yang tepat untuk ta, 2006
dapat mencapai tujuan organisasinya. 3. David, Fred R., Manajemen Strategis Kon-
Akhirnya dapat dikatakan bahwa organisa- sep, Edisi Dua Belas, Buku 1, Salemba
si yang mampu menyusun perencanaan strate- Empat, Jakarta, 2010
gis dengan cermat akan mampu menghasilkan 4. Elbanna, Said, Determinants of Strategic
perencanaan strategis yang tepat bagi organi-
Planning Effectiveness : Extension of
sasi tersebut. Tujuan organisasi ditetapkan
dengan tepat sehingga segala sesuatu yang Earlier Work, Journal of Strategy and
akan dikerjakan untuk mencapai tujuan terse-
Jurnal INTEKNA, Tahun XIV, No. 2, Nopember 2014 : 102 - 209

Management, Volume 2, Iss :2, pp.175- Bahasa Alexander Sindoro, Jilid I, Simon
187, 2009 & Schuster (Asia) Pte. Ltd, 1996
5. Handoko, Hani T., Manajemen, Edisi 2, 16. Sudarma, Made, Pengaruh Perencanaan
Cetakan Keduapuluh, BPFE Yogyakarta, Strategis Terhadap Kinerja Keuangan
2009 (Studi Kasus Pada Bank Perkreditan
6. Hasibuan, Malayu P., Manajemen (Dasar, Rakyat di Malang), TEMA, Volume IV,
Pengertian dan Masalah), Bumi Aksara, Nomor 1, 2003
Jakarta, 2006 17. Ugboro, Isaiah O., Kofi Obeng dan Ora
7. Hunger, J. David., dan Thomas L. Spann, Strategic Planning As an Effective
Wheelen., Manajemen Strategis, Tool of Strategic Management in Public
Terjemahan Julianto Agung, Edisi kelima, Sector Organization, Administration and
Andi Yogyakarta, 2001 Society Journal, Volume 43, No 1, 2011
8. Kargar, Javad dan John A. Parnell,
Strategic Planning Emphasis and
Planning Satisfaction in Small Firms : An
Empirical Investigation, Journal of ₪ INT © 2014 ₪
Business Strategies 13, No.1 (Spring
1996) : 42-64
9. Moutinho, L. dan P. A. Phillips, The
Impact of Strategic Planning on The
Competitiveness, Performance and
Effectiveness of Bank Branches : A Neural
Network Analysis, International Journal of
Bank Marketing, Volume 20, Iss : 3,
pp.102 – 110, 2002
10. Nugroho, Agung, Implementasi
Perencanaan Strategis di SMK Negeri 1
Slawi Kabupaten Tegal, Tesis, Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Malang, 2010
11. Pudjadi, Tri, Kristianto dan Andre Tommy,
Analisis Untuk Perencanaan Strategi
Sistem dan Teknologi Informasi Pada PT.
Ritrans Cargo, Prosiding Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi,
2007
12. Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter,
Manajemen, Alih Bahasa T. Hermaya dan
Harry Slamet, Jilid I, Edisi ketujuh, PT.
Indeks, Jakarta, 2004
13. Robbins, Stephen P., Rolf Bergman, Ian
Stagg dan Mary Coulter, Management,
Edisi kedua, Prentice Hall Australia Pty
Ltd, 2000
14. Siagian, Sondang P., Manajemen
Stratejik, Cetakan kedelapan, Bumi
Aksara, Jakarta, 2008
15. Stoner, James A. F., R. Edward Freeman,
dan Daniel R. Gilbert, Manajemen, Alih

Anda mungkin juga menyukai