Anda di halaman 1dari 20

KARAKTERISTIK IKATAN GLIKOSIDIK KARBOHIDRAT SECARA POLARIMETER

Kelompok Q-B Theresia Ayu.R. /2443009070 Yonas B. /2443009087 Lailia Rhamadan /2443009092 Arina Nur N /2443009096

TUJUAN PERCOBAAN

Mengidentifikasi suatu karbohidrat dengan karakteristik kimia dan polarimetrik

DASAR TEORI

Karbohidrat adalah senyawa golongan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton MONOSAKARIDA Berdasarkan jumlah unit penysunnya DISAKARIDA
POLISAKARIDA

Berdasarkan gugus aldehid atau keton

ALDOSA

KETOSA

CHO H HO H H OH H OH OH CH2OH (+) D-Glucose R S R R


SUKROSA

Karbohidrat ledih stabil pada bentuk sikliknya Ketika membentuk siklik, monosakarida membentuk heimasetal terlebih dahulu Bentuk hemiasetal likosida)
O C R' H OH C ROH dry HCl ROH H dry HCl R' OR hemiacetal
OH ROH R'' dry HCl R' C ROH R'' dry HCl R'

asetal (disebut
OR R' C OR acetal
OR C OR ketal R''

O C R'

OR hemiketal

Ikatan antara monosakarida yang satu dengan monosakarida yang lain akan membetuk disakarida, ikatannya disebut ikatan glikosidik Contohnya sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa dengan ikatan 1-2' glikosidik Ikatan glikosidik terjadi pada atom c anomerik (-OH anomerik) yang saling berikatan (tidak bebas)

Karbohidrat adalah molekul asimetrik, bersifat optis aktif. Senyawa tersebut bisa memutas bidang polarisasi cahaya dengan sudut sebesar [], dengan arah putar ke kan (+)
atau ke kiri (-) Alat yang digunakan adalah polarimeter

Pada monosakarida, atom -OH anomeriknya bebas sehingga bisa mengalami mutarotasi (perubahan besarnya harga rotasi spesifik []) dalam larutan

Rotasi optis diukur dari suatu larutan berdasarkan rumus:

[]= abs . 100/ l . c


abs rotasi optis yang diamati c konsentrasi (g/100ml) l panjang sel polarimeter (dm)

ALAT DAN BAHAN

ALAT

Polarimeter Labu ukur 100ml Penangas air Glukosa 10% Fruktosa 10% Sukrosa 10% Hcl 6N

BAHAN

CARA KERJA

GLUKOSA 10% SEBANYAK 100 ml

Timbang 10 g glukosa, larutkan dg aquadest secukupnya Masukkan dalam labu ukur 100 ml, + aquadest ad 100ml, tutup dan kocok ad homogen Sisihkan 50ml untuk diamati di polarimeter (observasi A) Sisihkan 50ml dalam beaker glass, + 1 tetes Hcl 6N Tunggu 30', amati di polarimeter (observasi B)

FRUKTOSA 10% SEBANYAK 100 ml

Timbang 10 g fruktosa, larutkan dg aquadest secukupnya Masukkan dalam labu ukur 100 ml, + aquadest ad 100ml, tutup dan kocok ad homogen Sisihkan 50ml untuk diamati di polarimeter (observasi A) Sisihkan 50ml dalam beaker glass, + 1 tetes HCl 6N Tunggu 30', amati di polarimeter (observasi B)

SUKROSA 20% SEBANYAK 50 ml

Timbang 5 g sukrosa, larutkan dg aquadest secukupnya Masukkan dalam labu ukur 50 ml, + aquadest ad 50ml, tutup dan kocok ad homogen Sisihkan 20ml sukrosa 20%, + 20ml air, amati di polarimeter (observasi A) Sisihkan 20ml sukrosa 20%, + 20ml Hcl 6N, panaskan di WB selama 60C selama 15' amati di polarimeter (observasi B)

CARA PENGGUNAAN POLARTIMETER

Bilas sel polarimeter dg aquadest 2-3x. Bilas dg larutan yang akan diamati Tuang larutan yang akan diamati hingga permukaan cembung Tutup dg kaca lensa, pastikan tidak ada gelembung,tutup lalu bersihkan Masukkan sel dalam polarimeter dan atur titik nol alat dengan memutar analyzer

Putar analyzer sampai daerah separuh lingkaran menjadi sama warna/ cahaya Baca sudut yang terbaca

Lihat melalui kaca okuler dan carilah dua daerah lingkaran separuh gelap yang bebeda, gelap di kanan, gelap di kiri Putar analyzer sampai daerah separuh lingkaran menjadi sama warna/ cahaya

Baca sudut yang terbaca

PENGOLAHAN DATA []= abs . 100/ l . c

No
1 2 No

Perbandin gan []
LITERATUR

HASIL PERCOBAAN
+52,7 -92,4 -86,25

GLUKOSA FRUKTOSA SUKROSA +66,5 +60

OBSERVASI A +58

Perbandin gan []
SUKROSA

SUKROSA SUKROSA A B +60 OBS A -86,25 +58 -9 OBS B -83 +48

No 1 2

Perbandin gan []
FRUKTOSA GLUKOSA

PEMBAHASAN

Pengamatan glukosa A, fuktosa A dan sukrosa A tidak berbeda signifikan dengan literatur
HCl 6N C12H22011 SUKROSA =+66,5 T=60' C6H1206 Glukosa = +52,7 C6H1206 fruktosa =-92,4

Proses ini disebut invertase, yaitu terjadi perputaran arah bidang polarisai yaitu dari glukosa dan fruktosa, yaang masing-masing memilikiarah dan besar yang berbeda.

Hasil dari rotasi spesifiknya adalah selisih dari kedua rotasi spesifik glukosa dan fruktosa. Dengan arah putar ke kiri karena fruktosa=-92,4, glukosa = +52,7 Percobaan glukosa A dan B, maupun fruktosa A dan B, masing-masing mengalami perubahan karena penambahan HCl membantu terjadinya mutarotasi, di mana terbentuk anomer dan anomer

KESIMPULAN

Ikatan glikosidik pada sukrosa terhidrolisis oleh asam, pada suhu yang panas Sukrosa mengalami invertasi pada saat terhidrolisis Glukosa, fruktosa, dan sukrosa bersifat optis aktif, yaitu mampu memutar bidang polarisasi cahaya; glukosa dan sukrosa ke kanan, fruktosa ke kiri Pada penambahan asam , pada glukosa dan fruktosa, menyebabkan terjadinya mutarotasi.

Anda mungkin juga menyukai