Anda di halaman 1dari 28

“MORACEAE”

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

“BOTANI TUMBUHAN TINGGI”

Dosen pengampu : Nurma Aini Hanapi, M.Pd

Disusun oleh Kelompok 4

1) Ahmad Fadilah (1701060039)


2) Dini Dewi Utami (1701060009)
3) Dwi Saraswati (1701060011)
4) Indri Septianti (1701060018)
5) Nuranisa (1701060022)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa dipanjatkan oleh penyusun
karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang
“Moraceae”

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat tantangan


dan hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak semua dapat
teratasi dengan mudah. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
pada pihak yang telah membantu seluruh pekerjaan penyusun semoga bantuannya
mendapat balasan dari Tuhan yang Maha Esa.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


baik bentuk penyusunan maupun materinya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk penyusunan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb

Metro, 29 Februari 2020

Kelompok 4

DAFTAR ISI

ii
Halaman Judul...................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Moraceae...............................................................................3
B. Ciri Morfologi Moraceae........................................................................4
C. Habitat Moraceae....................................................................................5
D. Manfaat Moraceae...................................................................................6
E. Keanekaragaman jenis famili Moraceae...............................................6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki
keanekaragaman tumbuhan dan sumber daya hayati yang merupakan asset
bangsa. Beberapa jenis tumbuhan telah dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan seperti, menjegah dan mengobati bermacam penyakit, bahaya
makanan, pewarna, peralatan rumah tangga dan bahan bangunan. Pada
zaman modern sekarang ini, telah bnayak diisolasi senyawa metabolit
sekunder dari berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat obat seperti
golongan steroid, terponoid, alkaloid, flavonoid, fenolik, dan kumarin.
Moraceae, sering disebut keluarga murbai atau keluarga ara,
adalah keluarga tanaman berbunga yang terdiri dari sekitar 40 genera dan
lebih dari 1000 spesies. Sebagian besar tersebar luas di daerah tropis dan
subtropics, sedikit di daerah beriklim sedang. Genus terpenting dalam
family Moraceae adalah Ficus, Artocarpus, Morus, dan Cudrania. Genus
Artocarpus terdiri dari hamper 60 sepesies yang terdapat di Asia dari
Timur sampai Selatan.
Tanaman yang termasuk genus Artocarpus, mempunyai banyak
kegunaan yaitu sebagai tanaman yang dapat memproduksi buah-buahan
cukup besar yang dapat dimakan seperti: Artocarpus heterophyllus
(nangka), Artocarpus altilus atau communis (sukun) dan Artocarpus
champeden (cempedak) dan juga kayunya merupakan kayu yang baik.
Selain itu bagian tnaman genus Artocarpus, baik yang di atas tanah
maupun di bawah tanah telah banyak digunakan dalam pengeobatan
tradisional, antara lain untuk pengeobatan hati sirosis, hipertensi, diabetes,
peradangan, demam malaria, dan penyakit lainya.
Ficus merupakan salah satu tumbuhan yang telah banyak
dimanfaatkan untuk membantu dalam pencegahan berbagai penyakit
seperti, antidiabetes, kulit, bisul, disentri, jantung dan gondok. Tumbuhan
ficus terdiri dari sekitar 1000 spesies, yang tersebar di Asia Selatan dan

1
Tenggara seperti India, Nepal, Vietnam, Thailand, Myanmar, Cina
Selatan, Sumatera, Jawa dan Taiwan. Serta banyak juga ditemukan di Asia
Barat Daya dan timur Mediterania, dari Turki di Timur sampai Spanyol,
dan Portugal di Barat dan telah di budidayakan di sebagaian Amerika
Serikat, Chilia, Arab, Iran, India, China dan Jepang.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan tumbuhan Moraceae?
2. Apa saja ciri-ciri dari tumbuhan Moraceae?
3. Dimanakah habitat dari tumbuhan Moraceae?
4. Apakah manfaat dari Moraceae ?
5. Apa saja keanekaragaman jenis Moraceae?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui lebih jelas tumbuhan Moraceae
2. Mengetahui ciri-ciri tumbuhan Moraceae
3. Mengetahui habitat tumbuhan Moraceae
4. Mengetahui manfaat Moraceae
5. Mengetahui keanekaragaman jenis Moraceae

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Moraceae
Moraceae tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae
merupakan tumbuhan yang berbatang kayu yang jarang sekali berupa
terna dan menghasilkan getah. Daun tunggal dan tersebar, seringkali
dengan daun penumpu besar yang memeluk batang atau merupakan suatu
selaput bumbung. Bunga telanjang atau dengan tenda bunga, berkelamin
tunggal. Buah berupa buah keras, seringkali terkumpul merupakan buah
majemuk berbatas atau buah semu yang berbentuk bongkol, tongkol, atau
periuk.
Bunga-bunga tersebut telanjang atau dengan hiasan bunga yang
tidak gugur kemudian menjadi tebal dan berdaging. Bunga jantan dengan
tenda bunga yang berbilangan 2-6, kebanyakan 4, benang sari sama
dengan daun hiasan bunga, duduknya berhadapan dengan daun-daun
hiasan bunga . Bunga betina dengan bakal buah yang tenggelam sampai
menumpang, dengan 1 atau 2 tangkai putik. Beruang 1 dengan 1 bakal biji
yang bergantung atau terletak didasarnya. Buahnya buah semu majemuk.
Famili ini dikenal sebagai sumber utama senyawa fenolat turunan
flavonoida, aril-benzofuran, stilbenoid dan santon turunan flavonoid,
terdiri dari 40 genus dan tidak kurang dari 3000 spesies, dari sejumlah
senyawa yang dihasilkan mempunyai aktivitas biologi, sebagai promotor
antitumor, antibakteri, antifungal, antiimflamatori, anti kanker.1

B. Ciri-ciri Moraceae

1
Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). (Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 1988).

3
Gambar 1. Stipula gambar 2. Stipula Artocarpus castilis

sumber: torajafarmer.wordpress.com

Karakter yang khas suku Moraceae adanya getah putih (latex) dan
stipula yang sering rontok meninggalkan bekas yang jelas seperti kunat
cincin (circular scars) merupakan pembeda Moraceae. Duduk daun
berseling (alternate) atau alternate distichous, tunggal, mempunyai satu
daun penumpu pada setiap daun. Bunga dalam bulir rapa, majemuk, ada
yang terkurung dalam dasar bunga berbentuk kendi, bunga berkelamin
satu (unisex), berumah 1 atau 2. Jenis-jenis berumah satu (Monoesis),
diantaranya terdapat pada genus Artocarpus, Hulettia, Streblus, Antiaris,
dan Castilla. Jenis-jenis berumah dua (Diesis) diantarnya terdapat pada
genus Antiaropsis, Broussonetia, Maclura, Morus, Parartocarpus,
Prainea, dan Trophis. 2

(a) A heterophylus (b) F benjamina (c) Morus alba


2
Sahromi, Konservasi ex situ Famili Moraceae di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. PRP SEM
NAS MASY BIODIV INDON. Vol 6, No 1, Juni 2020.

4
Genus Ficus mempunyai ciri khas pada sistem perbungaannya.
Perbungaannya disebut bunga periuk atau syconium yang bersifat tertutup
dimana bunga terletak di dalam buah semu yang merupakan perbesaran
dari bagian dasar bunga (Zuhri 2012)3. Perbungaan Artocarpus termasuk
bunga mejemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) dimana ujung ibu
tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang
bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang menebal tadi,
sehingga tercapai bentuk bulat atau silinder (Tjitrosoepomo 2005). 4
Sedangkan buah Morus termasuk bauh buni majemuk. Secara morfologi,
semua lapisan pembungkusnya (perikarp) buah buni lunak: lapisan terluar
(eksokarp atau epikarp) tipis dan lunak, lapisan dalamnya (mesokarp dan
endokarp kerap tidak dapat dibedakan) tebal, lunak, dan berair.

C. Habitat Tumbuhan Moraceae


Habitat berupa pohon, tanaman memanjat, perdu yang sering
bergetah. Bergetah putih , daun tunggal, alternatif, stipula kecil/ besar,
daun mudah rontok, daun penumpu rontok/ tidak rontok kalau rontok
meninggalkan bekas yang jelas/ kadang-kadang bekasnya bersatu (kunat
cincin).
Bunga dalam bulir rapa, majemuk, ada yang terkurung dalam dasar
bunga berbentuk kendi, bunga berkelamin satu (unisex), berumah 1 atau 2,
sebagian bnga kadang-kadang berganti bentuk menjadi bunga GAL
(bunga yang disebabkan sekresi serangga dipacu pertumbuhannya menjadi
melembung). Bunga agregat, missal Morus alba, bunga multiple, misal
Artocarpus, buah fig (ara), missal Ficus (Ficus: daun penumpu 2 pada tiap
daun, Artocarpus: daun penumpu 2 pada tiap daun).5

3
M. Zuhri, Strategi Penyerbukan Ficus. Warta Kebun Raya 11.
4
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2005)
5
https://docplayer.info/30657983-Tinjauan-Pustaka-tumbuhan-yang-masuk-pada-famili-
moraceae-merupakan-tumbuhan-yang.html Online at 01 Maret 2020 pukul 16.41 WIB.

5
D. Manfaat Moraceae
Pada pelestarian Moraceae sangat penting untuk terjadinya
kesimbangan antara oroduktivitas dan kebutuhannya. Moraceae memiliki
peran penting dalam kehidupan manusia dari pada kelompok tumbuhan
lain. Moraceae merupakan sumber makanan seperti buah-buahan, biji-
bijian dan sayuran. Beberpa manfaat Moraceae dalam kehidupan manusia,
yaitu:
1. Tanaman penghasil buah dan sayuran atau bahan pangan. Contohnya
Artocarpus altilis (sukun), Artocarpus heterophyllus (nangka),
Artocarpus integer (cempedak), dan Artocarpus odoratissimus (terap).
2. Tanaman penghasil bahan bangunan. Contohnya Artocarpus
lanceifolius (keledang), Artocarpus altissimus (kelutum), Artocarpus
anisophllus (mentawa). 6
3. Tanaman penghasil obat-obatan trasional yaitu pada daunya, misalnya
demam, disentri dan malaria. Contohnya Artocarpus champeden
(cempedak), Artocarpus atilis (sukun), dan Artocarpus elastica
(benda).
4. Tanaman hias. Contohnya Focus benjamina (beringin), Morus alba
(murbai putih), Ficus elastic (karet kebo) dan Ficus carica (buah tin).
Adapun beberapa jenis Moraceae tidak ada yang yang bersifat
merugikan, karena kebanyakan dari tumbuhan Moraceae digunakan
sebagai bahan bangunan, obat-obatan, buah-buahan, sayurmayur dan
kerajinan lainnya, salah satunya dari tumbuhan Artocarpus elasticus
(Tureup), pohon ini memiliki khasiat, antara lain bijinya bias dijadikan
minyak rambut, kulit batangnya direbus untuk mengobati sakit perut,
getahnya mampu menghentikan diare atau mencret, dan daunya memiliki
manfaat untuk mengatasi cacingan.

E. Keanekraagaman Jenis Moraceae

6
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Artocarpus online at 29 Februari 2020 pukul 13.58 WIB

6
Ficus, Artocarpus, dan Morus merupakan tiga genus utama famili
Moraceae.7 Sebagian besar genus Artocarpus tumbuh menyebar di
kawasan Malasiana, sedangkan setengah dari spesies genus terbesar, yaitu
Ficus, juga menyebar di kawasan Malesiana. Morus merupakan genus
dominan yang tumbuh pada kondisi iklim hangat bagian utara (northern
warm temperate) dan menyebar luas ke pegunungan tropik Asia dan
Amerika dan dataran rendah Afrika.

1. Genus Ficus
Secara umum masyarakat mengenal Ficus dengannama beringin,
ara/aro dengan ciri khas pada bentuk dan struktur buah yang disebut
dengan fig atau sychonium. Fig merupakan bunga atau buah semu
majemuk yang disusun oleh recetaculum atau dasar bunga yang
berdaging dan berair. Ficus terdiri dari hampir 800 jenis yang tersebar
di seluruh dunia tetapi lebih banyak didapatkan pada daerah tropis dan
sebagian besar di Indo-Malesia.
Berikut adalah spesies dari genus Ficus, diantaranya:

a. Beringin (Ficus benjamina)


Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : ficus
sumber: id.wikipedia.org spesies : Ficus benjamina

Ficus benjamina adalah pohon yang tingginya mencapai 30


m (98 kaki) dalam kondisi alami, dengan dahan-dahan pohon yang
terkulai dan daun mengkilap 6—13 cm (2—5 in), berbentuk oval
dengan ujung yang tajam. Kulitnya abu-abu muda dan halus. Kulit
cabang muda berwarna kecoklatan. Puncak pohon yang tersebar
luas dan sangat bercabang seringkali menutupi diameter 10 meter.
7
Sahromi, Konservasi ex situ Famili Moraceae di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. PRP SEM
NAS MASY BIODIV INDON. Vol 6, No 1, Juni 2020.

7
Ini adalah ara yang relatif kecil. Daun yang dapat berubah itu
sederhana, utuh dan menguntit. Panjang tangkai daun adalah 1
hingga 2,5 cm. Dedaunan muda berwarna hijau muda dan sedikit
bergelombang, daun yang lebih tua berwarna hijau dan halus; helai
daun berbentuk bulat telur sampai bulat telur dengan lanset
berbentuk baji sampai bulat lebar dan berakhir dengan ujung pipet
pendek. Daun pucat mengkilap hingga tumpul memiliki panjang 5
hingga 12 cm dan lebar 2 hingga 6 cm. Dekat margin daun adalah
sel kristal kuning ("cystolites"). Kedua ketetapan membran,
deciduous tidak menyatu, lanset dan panjang 6 sampai 12 mm
(jarang sampai 15 mm).
Benjamina adalah monoecious. Perbungaannya berbentuk
bulat hingga berbentuk telur, berwarna hijau mengkilap, dan
berdiameter 1,5 cm. Dalam perbungaan ada tiga jenis bunga:
jantan dan bunga betina subur dan steril. Bunga-bunga jantan yang
berserakan, berbunga, menguntit, memiliki sepal bebas dan benang
sari. Banyak bunga betina subur yang sessile dan memiliki tiga
atau empat sepal dan ovarium berbentuk telur. Gaya lateral yang
lebih atau kurang berakhir di bekas luka yang membesar. Buah ara
yang matang (buah kolektif) berwarna oranye-merah dan memiliki
diameter 2,0 hingga 2,5 cm.
b. Karet kebo (Ficus elastica)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : ficus
en.wikipedia.org spesies : Ficus elastica

Ini adalah pohon besar dalam kelompok beringin ara,


tumbuh hingga 30-40 meter (jarang 98-113 kaki) (jarang hingga 60
meter atau 200 kaki) tinggi, dengan batang kokoh hingga

8
diameter 2 meter (6,6 kaki) . Batang mengembangkan akar udara
dan penyangga untuk menjangkarkannya di tanah dan
membantu mendukung cabang-cabang yang berat.

Memiliki daun oval mengilap lebar 10—35 sentimeter (3,9


—13,8 in) panjang dan 5—15 sentimeter (2,0—5,9 in) luas;
ukuran daun terbesar pada tanaman muda (kadang-kadang
sampai 45 sentimeter atau 18 inci panjang), jauh lebih kecil
pada pohon- pohon tua (biasanya 10 sentimeter atau 3,9 inci
panjang). Daun berkembang di dalam selubung di meristem
apikal, yang tumbuh lebih besar saat daun baru berkembang.
Ketika sudah dewasa, itu membentang dan selubung jatuh dari
tanaman. Di dalam daun baru, daun imatur lain sedang
menunggu untuk berkembang.

c. Buah tin (Ficus carica)


Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : ficus
spesies : Ficus carica
viverosveron.com

Ficus carica adalah spesies Asia tanaman berbunga dalam


keluarga moraceae, yang dikenal sebagai ara biasa (atau hanya
ara). Ini adalah sumber buah yang juga disebut buah ara dan
karena itu merupakan tanaman penting di daerah-daerah di mana
ia ditanam secara komersial. Berasal dari Timur Tengah dan Asia
Barat, telah dicari dan dibudidayakan sejak zaman kuno dan
sekarang banyak ditanam di seluruh dunia, baik untuk
buahnya dan sebagai tanaman hias. Spesies ini telah
dinaturalisasi di lokasi yang tersebar di Asia dan Amerika Utara.

9
2. Genus Morus
Tumbuhan Morus yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan
“mullberry” atau “murbei” ini tumbuh baik di daerah beriklim sedang
dan subtropis, yang tersebar di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika8.
Di Indonesia ditemukan beberapa jenis morus yang dapat tumbuh
dengan baik antara lain: Morus nigra dan Morus alba.

Berikut adalah beberapa spesies Morus, diantaranya:

a. Murbei putih (Morus alba)


Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : morus
spesies : Morus alba
en.wikipedia.org

Morus alba, yang dikenal sebagai mulberry putih, adalah


pohon mulberry yang tumbuh cepat, kecil hingga sedang yang
tumbuh setinggi 10-20 m (33-66 kaki). Ini umumnya pohon
berumur pendek dengan umur yang sebanding dengan manusia,
meskipun ada beberapa spesimen yang diketahui berumur lebih
dari 250 tahun. Spesies ini berasal dari Cina utara dan India, dan
dibudidayakan secara luas dan dinaturalisasi di tempat lain
(Amerika Serikat, Meksiko, Australia, Kirgistan, Argentina, Turki,
Iran, dll.).
Murbei putih banyak dibudidayakan untuk memberi makan
ulat sutra yang digunakan dalam produksi komersial sutra. Hal ini
juga terkenal karena pelepasan serbuk sarinya yang cepat, yang
diluncurkan pada lebih dari setengah kecepatan suara. Buahnya
bisa dimakan saat matang.

8
https://id.scribd.com/doc/286261003/Makalah-Botani-Tumbuhan-Tinggi Online at 27 Februari
2020 pukul 17.30 WIB

10
b. Murbei hitam (Morus nigra)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : morus
spesies : Morus nigra
flora-toskana.com

Morus nigra, disebut black mulberry atau blackberry


(jangan dikelirukan dengan blackberry yang merupakan berbagai
spesies Rubus), adalah spesies tanaman berbunga dalam keluarga
Moraceae, asli Asia barat daya, di mana ia telah dibudidayakan
begitu lama sehingga kisaran alami tepatnya tidak diketahui. Ia
dikenal karena jumlah kromosomnya yang besar, 308 (44x
ploidy). Spesies murbei lain kadang-kadang bingung dengan
murbei hitam, khususnya individu berbuah hitam dari murbei
putih, tetap murbei hitam dapat dibedakan dengan permukaan
daun bawah berbulu yang seragam.
3. Genus Artocarpus
Genus Artocarpus merupakan salah genus dari famili Moraceae.9
Tumbuhan genus Artocarpus terdiri dari 60 spesies dan terdistribusi
mulai Srilangka, India, Pakistan, Indo-China, Malaysia hingga
Kepulauan Soloman. Tumbuhan ini terdapat di hutan tropis biasanya
ditemukan dibawah ketinggian 1000 meter,. Di Indonesia terdapat 32
spesies tumbuhan dalam genus Artocarpus. Spesies Artocarpus yang
terdapat di ekosistem hutan beragam pada habitat yang berbeda.
Keragamannya yang ada di seluruh dunia bergantung pada cara
konsevasi dan keadaan dari genus Artocarpus, keragaman yang paling
besar adalah di Malesian.
Berikut beberapa spesies dari genus Artocarpus, diantaranya:
a. Nangka (Artocarpus heterophylus)
9
Ibid.

11
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus
heterophylus
id.wikipedia.org

Nangka (Artocarpus heterophyllus), juga dikenal sebagai


pohon jack, adalah spesies pohon dalam keluarga ara, mulberry,
dan sukun (Moraceae). Asalnya berada di wilayah antara Ghats
Barat di India selatan dan hutan hujan Malaysia. 10
Pohon nangka sangat cocok untuk dataran rendah tropis,
dan menghasilkan buah terbesar dari semua pohon, mencapai
berat 55 kg (120 lb), panjang 90 cm (35 in), dan 50 cm (20 in).
dengan diameter. Pohon nangka dewasa menghasilkan sekitar 200
buah per tahun, dengan pohon yang lebih tua menghasilkan
hingga 500 buah dalam setahun. Nangka adalah buah ganda yang
terdiri dari ratusan hingga ribuan bunga individu, dan kelopak
berdaging dari buah mentah dimakan. Buah yang belum matang
(mentah, diberi label komersial sebagai nangka muda) memiliki
rasa yang lembut dan tekstur seperti daging yang cocok untuk
menjadi pengganti daging untuk vegetarian dan vegan. Buah yang
matang bisa jauh lebih manis (tergantung jenisnya) dan lebih
sering digunakan untuk makanan penutup.
Nangka umumnya digunakan dalam masakan Asia Selatan
dan Tenggara. Baik biji matang dan buah mentah dikonsumsi.
Pohon jack banyak ditanam di seluruh wilayah tropis dunia.
Nangka adalah buah nasional Bangladesh dan Sri Lanka, dan
buah negara bagian India, Kerala dan Tamil Nadu. Buah ini
Sahromi, Konservasi ex situ Famili Moraceae di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. PRP SEM
10

NAS MASY BIODIV INDON. Vol 6, No 1, Juni 2020.

12
tersedia di pasar luar negeri dalam bentuk berbagai produk,
seperti mie dan keripik. Ini juga tersedia dalam kaleng atau beku
sebagai "sayuran" atau sebagai buah manis dalam sirup.
b. Cempedak (Artocarpus integer)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus integer

id.wikipedia.com

Artocarpus integer, umumnya dikenal sebagai chempedak


atau cempedak adalah spesies pohon dalam keluarga Moraceae,
dan dalam genus yang sama dengan sukun dan nangka. Ini asli ke
Asia Tenggara. Cempedak adalah tanaman penting di Malaysia
dan juga dibudidayakan secara populer di Thailand selatan dan
sebagian Indonesia, dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan di
daerah lain. Cempedak saat ini terbatas dalam jangkauan ke Asia
Tenggara, dengan beberapa pohon di Australia dan Hawaii.
Pohon cempedak adalah pohon besar yang selalu hijau.
Mereka dapat tumbuh hingga ketinggian 20 m, meskipun
kebanyakan hanya mencapai selusin meter. Pohon-pohon itu
monoecious, dengan bunga jantan dan betina tumbuh di pohon
yang sama. Ada banyak varietas, meskipun sedikit yang diberi
nama. Pohon yang tumbuh kuat dapat menghasilkan buah yang
banyak sekali atau dua kali setahun.
c. Sukun (Artocarpus altilis)
Klasifikasi:

13
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus altilis
id.wikipedia.org

Sukun (Artocarpus altilis) adalah spesies pohon berbunga


dalam keluarga mulberry dan nangka (Moraceae) yang diyakini
sebagai keturunan Artocarpus camansi yang berasal dari New
Guinea, Kepulauan Maluku, dan Filipina. Awalnya menyebar ke
Oceania melalui ekspansi Austronesia. Lebih lanjut menyebar ke
daerah tropis lain di dunia selama Era Kolonial. Navigator
Inggris dan Prancis memperkenalkan beberapa varietas Polinesia
tanpa biji ke pulau-pulau Karibia selama akhir abad ke-18. Hari
ini tumbuh di sekitar 90 negara di seluruh Asia Selatan dan
Tenggara, Samudra Pasifik, Karibia, Amerika Tengah dan Afrika.
Namanya berasal dari tekstur buah yang cukup matang saat
dimasak, mirip dengan roti yang baru dipanggang dan memiliki
rasa seperti kentang.
Pohon-pohon tersebut telah banyak ditanam di daerah
tropis, termasuk Amerika Tengah dataran rendah, Amerika
Selatan bagian utara, dan Karibia. Selain buah yang menjadi
makanan pokok di banyak budaya, kayu sukun yang ringan dan
kuat telah digunakan untuk cadik, kapal, dan rumah-rumah di
daerah tropis.11
d. Kluwih (Artocarpus camansi)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae

11
Ibid.

14
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus camansi
en.wikipedia.org

Artocarpus camansi, kluwih adalah pohon berukuran


sedang yang ditemukan dalam keluarga mulberry Moraceae. Ini
asli ke Papua, Kepulauan Maluku, dan Filipina. Ini adalah nenek
moyang liar sukun (Artocarpus altilis) dan juga kadang-kadang
dikenal sebagai sukun berbiji, untuk membedakannya dari
keturunannya yang kebanyakan tanpa biji. Buah-buahan dari
Breadnut bisa dimakan saat dimasak. Biji besar juga bisa
dipanggang dan dimakan.
e. Pohon Benda (Artocarpus elasticus)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus elasticus
id.wikipedia.org
Benda, tekalong, atau terap adalah sejenis pohon buah yang
masih satu marga dengan nangka (Artocarpus). Buahnya mirip
dengan buah timbul atau kulur, dengan tonjolan-tonjolan serupa
duri lunak panjang dan pendek, agak melengket. Nama ilmiahnya
adalah Artocarpus elasticus.
Pohon buah ini di Malaysia juga dikenal sebagai tekalong
atau terap, tetapi jangan dikelirukan dengan terap, Artocarpus
odoratissimus. Benda di berbagai wilayah juga disebut dengan
nama-nama seperti malagumihan (Filipina);kalam (Mentawai);
torop (Karo); bakil (Melayu); tarok (Mink.); bĕnda, teureup (Sd.);
bendhå (Jw.); kokap (Md.); taéng (Mak.). Nama-nama lainnya di
Kalimantan, di antaranya, terap, kapua, kumut, pekalong. Orang

15
Dayak di wilayah Sungai Pesaguan dan Sungai Gerunggang
menyebutnya dengan nama torap (untuk pohon yang muda), atau
punuk untuk pohon yang telah berbuah.
f. Buah bakil (Artocarpus dadah)
Klasifikasi:
Kingdom : plantae
Filum : angiospermae
Famili : moraceae
Suku : ficeae
genus : artocarpus
spesies : Artocarpus dadah
en.wikipedia.org

Artocarpus dadah adalah spesies pohon dalam genus


Artocarpus yang ditemukan di Myanmar hingga W. Malesia
termasuk Sumatra. Ini berasal dari Pasifik dan merupakan spesies
dari keluarga Moraceae. Tumbuhan Artocarpus dadah juga
mempunyai beberapa nama daerah seperti keledang tampang
bulu, tampang telor, tampang cempedak anyer, merubi, ta-mal,
thangkhan, dadah, hat-lukyai, tampang-dadak, dan hat-rum.
Tumbuhan Artocarpus dadah memiliki tinggi phon 25-50
m. Batangnya berbentuk bulat panjang, berkayu keras dan
tumbuhnya lurus dengan diameter 0,5-2,5 m. Kulit batang
tanaman A. dadah agak tebal dengan tekstur yang kasar dan
berwarna keabu-abuan. Bentukdaunnya agak memulat dan
panjang, tepinya rata, permukaan atas daun berwarna hijau tua
agak kusam dan kaku.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Moraceae tumbuhan yang masuk pada Famili Moraceae merupakan
tumbuhan yang berbatang kayu yang jarang sekali berupa terna dan
menghasilkan getah. Daun tunggal dan tersebar, seringkali dengan
daun penumpu besar yang memeluk batang atau merupakan suatu
selaput bumbung. Bunga telanjang atau dengan tenda bunga,
berkelamin tunggal. Buah berupa buah keras, seringkali terkumpul
merupakan buah majemuk berbatas atau buah semu yang berbentuk
bongkol, tongkol, atau periuk.

17
2. Genus Ficus mempunyai ciri khas pada sistem perbungaannya.
Perbungaannya disebut bunga periuk atau syconium yang bersifat
tertutup dimana bunga terletak di dalam buah semu yang merupakan
perbesaran dari bagian dasar bunga . Perbungaan Artocarpus termasuk
bunga mejemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) dimana ujung
ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada,
sedang bunga-bunganya terdapat meliputi seluruh bagian yang
menebal tadi, sehingga tercapai bentuk bulat atau silinder. Sedangkan
buah Morus termasuk bauh buni majemuk. Secara morfologi, semua
lapisan pembungkusnya (perikarp) buah buni lunak: lapisan terluar
(eksokarp atau epikarp) tipis dan lunak, lapisan dalamnya (mesokarp
dan endokarp kerap tidak dapat dibedakan) tebal, lunak, dan berair.
3. Habitat berupa pohon, tanaman memanjat, perdu yang sering bergetah.
Bergetah putih , daun tunggal, alternatif, stipula kecil/ besar, daun
mudah rontok, daun penumpu rontok/ tidak rontok kalau rontok
meninggalkan bekas yang jelas/ kadang-kadang bekasnya bersatu
(kunat cincin).
4. Beberpa manfaat Moraceae dalam kehidupan manusia, yaitu:
a. Tanaman penghasil buah dan sayuran atau bahan pangan.
Contohnya Artocarpus altilis (sukun), Artocarpus heterophyllus
(nangka), Artocarpus integer (cempedak), dan Artocarpus
odoratissimus (terap).
b. Tanaman penghasil bahan bangunan. Contohnya Artocarpus
lanceifolius (keledang), Artocarpus altissimus (kelutum),
Artocarpus anisophllus (mentawa).
c. Tanaman penghasil obat-obatan trasional yaitu pada daunya,
misalnya demam, disentri dan malaria. Contohnya Artocarpus
champeden (cempedak), Artocarpus atilis (sukun), dan Artocarpus
elastica (benda).
d. Tanaman hias. Contohnya Focus benjamina (beringin), Morus
alba (murbai putih), Ficus elastic (karet kebo) dan Ficus carica
(buah tin).

18
5. Ficus, Artocarpus, dan Morus merupakan tiga genus utama famili
Moraceae. Sebagian besar genus Artocarpus tumbuh menyebar di
kawasan Malasiana, sedangkan setengah dari spesies genus terbesar,
yaitu Ficus, juga menyebar di kawasan Malesiana. Morus merupakan
genus dominan yang tumbuh pada kondisi iklim hangat bagian utara
(northern warm temperate) dan menyebar luas ke pegunungan tropik
Asia dan Amerika dan dataran rendah Afrika.
Berikut adalah spesies dari genus Ficus:
a. Ficus Benjamin
b. Ficus elastica
c. Ficus carica
Genus Morus
a. Morus alba
b. Morus nigra
Genus Artocarpus

a. Artocarpus heterophyllus
b. Artocarpus integer
c. Artocarpus altilis
d. Artocarpus camansi
e. Artocarpus elasticus
f. Artocarpus dadah

19
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/30657983-Tinjauan-Pustaka-tumbuhan-yang-masuk-pada-
famili-moraceae-merupakan-tumbuhan-yang.html Online at 01 Maret 2020
pukul 16.41 WIB.
https://id.scribd.com/doc/286261003/Makalah-Botani-Tumbuhan-Tinggi Online
at 27 Februari 2020 pukul 17.30 WIB
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Artocarpus online at 29 Februari 2020 pukul
13.58 WIB

Sahromi, Konservasi ex situ Famili Moraceae di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat.
PRP SEM NAS MASY BIODIV INDON. Vol 6, No 1, Juni 2020.

Tjitrosoepomo, G. 1988. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press.

20
Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Zuhri, M. Strategi Penyerbukan Ficus. Warta Kebun Raya 11.

LAMPIRAN

21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai