Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR TOKO NASKAH DIALOG PIDANA PEMBUNUHAN

“CEMBURU BUTA YANG MEMBUAT HILANGNYA NYAWA”

HAKIM KETUA : SUBHAN ALFAJAR dan NURUL ALAWIYAH

JAKSA PENUNTUT UMUM : ANDI NURKHALIK FAJAR dan MUH RAIS

PENGACARA : BAGUS PRASETYA dan NABILAH AINUN

SAKSI : UMAR LEBE dan ZARWAN

PANITERA : RAHMAT

TERDAKWAH DAN TERSANGKA : NUR FITRI ISMAIL


NASKAH SIDANG PERADILAN PIDANA

Petugas Ruang Sidang    :    Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera menyerahkan
berita acara kepada majelis hakim).

Hakim Ketua(subhan)                :    Sidang Perkara Pidana PN UMI yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN UMI, atas nama Terdakwa Fitri
Ismail dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.

JPU(Fajar)                                   :    Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang


persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)

Hakim Ketua(Subhan)                   :    Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas


Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:

Nama Saudara          : Nur Fitri Ismail

Tempat Lahir/Umur  : Makassar / 21 Tahun

Jenis Kelamin           : Perempuan

Kewarganegaraan     : Indonesia

Alamat                      : 

Agama                      : 

Pekerjaan                  : 

Hakim Ketua (subhan)                   :   Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat,
baik jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa (fitri)                        :    Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani
dan saya siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua (subhan)                   :    Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di


dakwa melakukan tindak pidana Pembunuhan sebagaimana diatur dan diancam pidana, Primair pasal
340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Subsidair, Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
dalam dakwaan.

Terdakwa(fitri)                         :    Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum
saya. Yaitu saudara (BAGUS PRASETYA, RAHMAT, dan Sdr. NABILAH AINUN)

Hakim Ketua  (subhan)                  :    Betul mereka penasehat hukum saudara ?

Terdakwa   (fitri)                      :    Betuk Pak Hakim

Hakim Ketua (subhan)                   :    Saudara  penasehat hukum, apakah saudara membawa


surat kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.

PH Terdakwa(BAGUS)                   :    Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya


(PH menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa
dan kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)

Hakim Ketua  (subhan)                  :    (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,
kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut Umum
Untuk memeriksa)

Hakim Ketua   (SUBHAN)                 :    Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah
sudah siap membacakan dakwaannya?

JPU (fajar)                                  :    Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.

Hakim Ketua (subhan)                   :    Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut


Umum.

JPU (FAJAR)                        :    (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua (subhan)                   :    Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa


mengerti dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa (FITRI)                        :    Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua                    :    Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa
penuntut umum?

Terdakwa                         :    Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat Hukum
saya Pak Hakim.

Hakim Ketua(SUBHAN)                    :    Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan


eksepsi?
PENASEHAT(BAGUS) :   Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi,
oleh karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua(SUBHAN)                    :    Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan


eksepsi maka sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada
jaksa penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?

JPU(FAJAR)                        :    Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan saksi-
saksi

Hakim Ketua(subhan)                    :    Sesuai berita acara sidang yaitu menghadirkan saksi –
saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi – saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU(FAJAR)                                   :    Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua(subhan)                    :    Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat


disamping penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)

Hakim Ketua (subhan)                   :    Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan
dihadirkan di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?

JPU (Fajar)                             :    3 orang saksi Pak Hakim

Hakim Ketua  (SUBHAN)                  :    Silahkan dihadirkan saksi pertamanya

JPU(FAJAR)                                   :    Baik Yang Mulia

Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama INTAN SETYAWARDANI ke persidangan

Petugas Sidang                     :    (Memanggil Saksi) Saksi atas nama UMAR LEBE  di


persilahkan memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua                    :    Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

JPU                                   :    Saksi di sini, merupakan Saksi Korban Pak Hakim

Hakim Ketua                    :    Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?

Saksi Korban                   :    Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua                    :    Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,
sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N  a  m  a                      :    UMAR LEBE

Tempat/Tanggal Lahir   :  

Jenis Kelamin               :    LAKI LAKI

U  m  u  r                      :    21 Tahun

A g a m a                      :    ISLAM

A l a m a t                     :   

Pekerjaan                      :   

Kebangsaan                  :    Indonesia

Hakim Ketua                    :    (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
Undang-Undang  saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?

Saksi Korban                   :  Saya bersedia disumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua                    :  Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.

Hakim Ang. I                   :  (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji bahwa
saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak lain dari
yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali ketempat)

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara
saksi mengerti?

Saksi Korban                   :    Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua                    :    Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban                   :    Tidak pak hakim

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi Korban                   :    Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pembunuhan teman saya
atas nama Mardyansah
Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah terjadi pembunuhan
terhadap Mardyansah?

Saksi Korban                   :    Saya mengetahuinya karena saya adalah tetangga Mardyansah, dan
sya berkunjung kerumah mardyansah dan telah melihat teman saya meninggal di dalam
kamarnya sendiri

Hakim Ketua                    :    Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya nyawa


teman anda?

Saksi Korban                   :    Saya bingung, marah, dan sedih karna mardyansah adalah ibarat
sahabat saya sendiri

Hakim Ketua                    :    Baik Coba sudara jelaskan,  saat saudara mengetahui hilangnya
nyawa korban, apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?

Saksi Korban                   :    Tidak ada pak hakim, hanya ada saya temuka sibilah pisau didalam
kamar korban

Hakim Ketua                    :    Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.

JPU                                    :    Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa BB ke
meja Hakim)

Hakim Ketua                    :    Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari kasus
pembunuhan Marydansah? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )

Berupa : PISAU SATU

Saksi Korban                   :    Iya benar Bapak Hakim

Hakim Ketua                    :    (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk
mengajukan pertanyaan.

JPU I                                 :    Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar pada
saat kejadian anda mau kerumah korban? Apakah rumahnya terkunci rapat?

Saksi Korban                   :    Tidak terkunci pak,sempat saya memanggil Namanya tapi tidak
menyahut jadi saya masuk langsung pak.

JPU II                               :    Saudara saksi, Apakah tidak ada lagi barang yang mencurigakan
saat korban sudah tidak bernyawa??

Saksi Korban                   :    Tidak ada lagi pak, hanya ada sebilah pisau yg tergeletak tepat
dimeja korban
JPU                                   :    Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua                    :    Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang
ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa                   :    Ada pak hakim. Terimakasih

PH.Terdakwa                   :    Kepada Saudara saksi datang kerumah korban? Dan jam berapa?

Saksi Korban                   :    Pada saat itu sekitar pukul 12.00 siang saya hendak pergi
kerumahnya untuk bermain.

PH.Terdakwa                   :   Pada saat anda mendapati korban sudah tergeletak,apakah sudah
tidak ada orang lagi didaalam rumahnya??

Saksi Korban                   :    Tidak ada pak, saya hanya panik dan secepat cepatnya menelfon
ambulance agar teman saya selamat. Tapi saya curiga terhadap mantan mardyansah(terdakwah)
karena disaat saya keluar rumah, saya melihatnya keluar dari rumah korban dengan panik.

PH.Terdakwa                  :    Saudara saksi, apakah anda tidak salah lihat apakah betul itu adalah
saudari terdakwah

Saksi Korban                   :    Benar Pak, sesuai dengan ciri2 yang saya lihat.

PH.Terdakwa                   :    Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.

Hakim Ketua                    :    (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara


Saksi?

Hakim Anggota I             :    Terimakasih Pak Ketua,

                                               Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau


informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya nyawa korban??

Saksi Korban                   :   Ya bu, saya sempat bertanya kepada tetangga saya, namun tidak
ada yang mengetahui informasi terkait hilangnya nyawa korban

Hakim Anggota I             :   Baik Cukup Yang Mulia.

Hakim Ketua                    :    Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?

JPU                                   :    Tidak ada Pak Hakim


Hakim Ketua                    :    saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?

Terdakwa                         :    Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua                    :    Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

Hakim Ketua                    :    Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.

JPU                                        :    Baik Yang Mulia

                                               Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama ZARWAN ke


Persidangan !

Petugas Sidang                :    (Memanggil Saksi) Saksi atas nama ZARWAN di persilahkan


memasuki ruang Sidang.

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II                             :    Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Hakim Ketua                    :    Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?

Saksi III                           :    (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)

Hakim Ketua                    :    Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

                                               N  a  m  a                    ZARWAN

Tempat tanggal lahir   :

Jenis Kelamin             : Laki-Laki

U  m  u  r                    : 

A g a m a                    : ISLAM

A l a m a t                   : 

Pekerjaan                    : 
Kebangsaan                : Indonesia

Hakim Ketua                    :    (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera


pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut UU,
saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?

Saksi                                 :    Saya Bersumpah Bapak Hakim

Hakim Ketua                    :    Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat

Hakim Ang. I                   :  (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya bersumpah
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)

Hakim Ketua                    :    Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara anut,
untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti
saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana penjara
selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudara saksi
mengerti ?

Saksi II                             :    Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II                             :    Ya Pak Hakim,

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?

Saksi II                             :    Tidak, Pak Hakim.

Hakim Ketua                    :    Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan
sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II                             :    Mengerti Yang Mulia, Terkait pembunuhan atas nama
Mardyansah.

Hakim Ketua                    :    Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang akan
diajukan kepada saksi?

JPU                                   :    Ada Pak Hakim, Apakah benar anda adalah teman korban dan
terdakwah?

Saksi II                             :    Iya Pak, saya, korban dan terdakwah adalah teman, setau saya
terdakwah adalah mantan pacar korban.
JPU                                   :    Apakah saudara saksi ketahui seputar hubungan korban dan
terdakwah?

Saksi II                             :    Saya hanya mengetahui mereka pacaran beberapa bulan tetapi
setelah itu break atau putus karna terlalu seringnya terjadi percekcokkan

JPU                                   :    Lalu apa lagi info selanjutnya mengenai korban?

Saksi II                             :   Setelah itu korban tidak melakukan kontak atau hubungan lagi
terhadap terdakwah.

JPU                                   :   Jadi korban dan terdakwah terlibat hubungan asmara?

Saksi II                             :    Iya pak.

JPU                                   :    Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua                    :    Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum
Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum           :    Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda mengetahui
bahwa saudara korban dan terdakwah pacaran?

Saksi II                             :    saya dan korban cukup dekat jadi kadang curhat Bersama.

Penasehat Hukum                :    Apakah saudara mengetahui masalah apa yang terjadi dengan
korban dan terdakhwah?

Saksi II                             :    Iya Pak, setau saya teakhir itu sebelum putus, korban diliat berjalan
Bersama cwek lain yang menyebabkan terdakwah cemburu.

Penasehat Hukum                :    Darimana anda tahu permasalahan itu?

Saksi II                             :    Korban yang cerita kepada saya.

Penasehat Hukum           :    Setelah itu apakah respon dari terdakwah?

Saksi II                             :    Respon dari terdakwah yang saya ketahui adalah pernah meneror
korban ingin dibunuh lewat SMS dengan nomor asing.

Penasihat Hukum            :   Dari mana anda keetahui bahwa nomor itu nomor terdakwah?

Saksi II                             :    Saya mengetahui nya karna nomor korban adalah privasi dan dari
gaya Bahasa SMS terdakwah yang diketahui korban.

Penasehat Hukum           :    Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.
 

Hakim Ketua                    :    Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?

Hakim Anggota I             :   Tidak,  Pak Ketua.

Hakim Ketua                    :    Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di tanyakan
lagi kepada Saksi?

JPU                                   :    Tidak ada Pak Hakim

Hakim Ketua                    :    Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?

Saksi II                             :    Baik, tolong pak hakim hukum terdakwah dengan seberat beratnya
karna telah menghilangkan nyawa teman saya.

Hakim Ketua                    :    Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi?

Terdakwa                         :    Benar Pak Hakim

Hakim Ketua                    :    Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap saudara
saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat
menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

PEMERIKSAAN TERDAKWAH 

Hakim Ketua                    :    Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN UMI yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2019/PN UMI, atas nama Terdakwa FITRI
ISMAIL dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3 kali).

Hakim Ketua                    :    Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali didepan.

Hakim Ketua                    :    (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali mengambil
tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan
rohani dan   siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa                         :    Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua                    :    Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP.
Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua                   :    Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa                         :    Kenal pak Hakim,

Hakim Ketua                    :    Saudara terdakwa, apa benar terdakwah telah menghilangkan


nyawa korban?

Terdakwa                              :    Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua                        :    Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?

JPU                                        :    (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar saudara


yang melakukan pembunuhan?

Terdakwa                              :    Iya pak

JPU                                        :    Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara


merencanakan pembunuan itu tersebut?

Terdakwa                              :    Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan


pembunuhan terhadap korban tetapi saya kesal dan sakit hati jadi saya buta untuk
memaaffkannya.

JPU                                        :    Apakah saudara benar pernah menjalin hubungan asmara


dengan korban? ?

Terdakwa                              :    benar pak.

JPU                                        :    Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang lain
yang ikut membantu saudara dalam melakukan pepembunuhan itu?

Terdakwa                              :    Tidak ada pak

JPU                                        :    Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan


pencurian tersebut.

Terdakwa                              :    Awalnya sya meneror korban dengan sms nomor yang palsu,
lau esok harinya saya datang kerumahnya dengan jalan kaki, laluu mengetuk pintunya dan
korban membuka kan pintu, terus saya beradu argument lagi terkait permasalahan yang membuat
saya, dan saya kesal dan sangat marah lalus spontan mengambil pisau lalu menusuk korban
dibagian dadanya..

JPU                                        :    Kemudian saudara apakan jasad korban setelah dibunuh?


Terdakwa                              :    Jasadnya saya seret kekamarnya sendiri, lalu sya ketakutan dan
kabur dari rumah korban.

JPU                                        :    Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua                        :    Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang
ingin diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa                       :    (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat anda


dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan dengan
sejujur-jujurnya?

Terdakwa                              :    Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.

PH Terdakwa                       :    Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda


sudah mengakui semua perbuatan anda?

Terdakwa                              :    Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pembunuhan itu dan
menceritakan kronologisnya..

PH Terdakwa                       :    Berarti benar anda melakukan pembunuhan itu? Apakah anda


tidak ada teman untk membantu mebunuh korban?

Terdakwa                              :    Benar pak, saya hanya sendiri.

PH Terdakwa                       :    Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum


dari tindakan saudara?

Terdakwa                              :    Iya, pak saya mengetahui.

PH Terdakwa                       :    Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan


pembunuhan?

Terdakwa                              :    Iya Pak, saya sangat menyesal.

PH Terdakwa                       :    Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua                        :    Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.

Hakim Anggota I                  :    Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana situasi
rumah korban saat saudara pergi setelah membunuh korban?

Terdakwa                              :   Saat itu sepi skali disekitar rumahnya pak.


Hakim Anggota I                  :   Baik Cukup Pak Ketua.

 .Hakim Ketua                        :    Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?

JPU                                        :   Tidak ada lagi Pak Hakim

Hakim Ketua                        :    Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut
Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU                                        :   Kami sudah siap membacakan tuntutannya hakim yang mulia

Hakim Ketua                        :    Baik,jaksa tolong dibacakan tuntutannya

 JPU                                   :    (membacakan sambil berdiri) Menyatakan terdakwa FITRI


ISMAIL Telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pembunuhan
sebagaimana diatur dan diancam pidana, Primair pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan
Subsidair, Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dalam dakwaan

Hakim Ketua                    :    Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas tuntutan
pidana tersebut?

Terdakwa                         :    Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua                    :    Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan
pembelaan atasa tuntutan tersebut?

PH Terdakwa :    Kami tidak akan melakukan pembelaan dikarenakan terdakhwa telah


mengakui kesalahan yang diperbuat.

Hakim Ketua                    :    Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang
hari ini?

Terdakwa                         :    Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan  apabila selesai


membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali) PENJARAN 15 TAHUN

Hakim Ketua                   :    Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan bahwa


apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat mengajukan upaya Banding selambat-
lambatnya 14 hari sejak putusan ini di bacakan.

Hakim Ketua                    :    Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan  putusan ini?

Terdakwa                         :    Saya mengerti pak hakim.


Hakim Ketua                   :    Saudara penasihat hukum siap dibantu ya apabila terdakwa akan
mengajukan banding.

PH Terdakwa                   :    Baik pak hakim.

Hakim Ketua                    :    Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Peradilan
Semu FH Unmas dengan Nomor Reg : 1777Pid.B/2017/PN UMI, atas nama Terdakwa FITRI
ISMAIL dinyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3 kali)

Anda mungkin juga menyukai