Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BEDSITE TEACHING

PEMASANGAN INFUS
DI RUANG ALAMANDA
RSUD BINTAN

DISUSUN OLEH :
YANI LISANDARI, S.Kep
NIM. 2022149001020

PRESEPTOR AKADEMIK PRESEPTOR KLINIK

(RIZKI SARI UTAMI MUCHTAR, Ners., M.Kep ) (Ns. MEITA WITRI ARTATY, S.Kep)
NIDN. 011078402 NIP. 19840506 200803 2 002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS AWAL BROS
TAHUN AJARAN 2022
LAPORAN KASUS BEDSITE TEACHING
PEMASANGAN INFUS

NamaKlien : Tn.M

Diagnosa : HIV

Tindakan : Melakukan Pemasangan Infus

Tanggal : 05 Desember 2022

Nama Mahasiswa : Yani Lisandari, S.Kep

PersiapanPelaksanaanP 1. Persiapan alat :


rosedur a. Sarung tangan1 pasang
b. Infus set ( sesuai kebutuhan )
c. Cairan sesuai program medis (RL)
d. Aboket/venflon( ukuran 20 atau 18)
e. Kapas alcohol/ alcohol swep
f. Torniquet
g. Hipafix/plester
h. Bengkok 1 buah
i. Tiang infus
j. Gunting
k. Bengkok
2. PersiapanPasien
a. Melakukan verifikasi identitas klien
b. Hand hygine
c. Menyiapkan alat
d. Persetujuan pasien untuk dilakukan tindakan (bila pasien
sadar), bila pasien tidak sadar minta persetujuan dari
keluarganya
e. Menyiapkan posisi yang nyaman bagi pasien, atur suasana
lingkungan dan jaga privasi pasien.

Prosedur Tahap Pelaksanaan :


1. Pra interaksi :
a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
b. Menyiapkan alat-alat kedekat pasien
c. Mencuci tangan
d. Menyiapkan pasien dan lingkungan

2. Tahap Orientasi :
a. Memberi salam terapeutik kepada klien dan
memperkenalkan diri
b. Mengidentifikasi pasien
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan dan dekatkan
alat ke pasien
d. Evaluasi keadaan pasien sebelum dilakukan tindakan
e. Menjaga privasi pasien

3. Tahap Kerja :
a. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
b. Hubungkancairaninfus set dengan memasukan kebagian
karet atau akses masuk kebotol infus
c. Menutup saluran infus( klem )
d. Menggantungkan cairan infuse ke standard infus
e. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
f. Mengalirkan cairan infus dan pastikan tidak ada udara
diselang infus
g. Mengatur posisi dan memilih vena
h. Memasang perlak dan pengalas
i. Membebaskan daerah yang akan di insersi
j. Memasang tourniquet 5 cm proksimal dari yang akan
ditusuk
k. Memasang hanscon
l. Membersihkan kulit dengan kapas alcohol (melingkar dari
bagian dalam keluar
m. Mempertahankan vena pada posisi yang stabil
n. Memegang aboket atau vemplon pada posisi 30 derajat
o. Lakukan penusukan pembuluh darah vena dengan
meletakan ibu jari pada bagian bawah vena dengan posisi
jarum (aboket/venflon) menghadap ke atas
p. Tusuk intravena dan pastikan ada darah yang keluar melalui
jarum
q. Tarik mandrin keluar bagian dalam jarum sambil
melanjutkan tusuk kedalam vena
r. Setelah jarum bagian dalam dilepaskan tekan ujung jarum
agar darah tidak keluar
s. Ambil selang infus yang sudah terpasang dengan cairan
yang dibutuhkan dan hubungkan dengan aboket/venflon
t. Buka pengatur tetesan dan pastikan infus mengalir
u. Pastikan cairan infus masuk dengan benar dan tidak terjadi
pembengkakan ditangan pasien
v. Atur tetesan infuse sesuai kebutuhan
w. Pasang plester dan hipafik serta tulis nama, RM, dan
tanggal pemasangan infus
x. Beri tanda dibotol infus agar tidak terlupakan sudah kolf
keberapa
y. Bersihkan alat dan jelaskan kepada pasien bahwa
pemasangan infus telah selesai
z. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan menggunakan 6
langkah
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
b. Rencana Tindak lanjut
c. Kontrak waktu yang akan datang

Kesimpulan Telah dilakukan tindakan pemasangan infuse pada Tn, M diharapkan


pemenuhan cairan dan nutrisi dapat terpenuhi dengan dan pemberian
obat-obatan injeksi dapat terlaksana dengan tepat dan rasa nyaman
pada pasien saat pemberian obat injeksi
PEMASANGAN INFUS

I. PENGERTIAN
Pemasangan infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
lewat sebuah jarum kedalam pembuluh darah intravena untuk dapat
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

II. TUJUAN
1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yang didalamnya
mengandung air, vitamin, elektrolit, lemak, protein, dan kalori yang tidak
mampu untuk dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
2. Dapat memperbaiki keseimbangan asam dan basa
3. Memperbaiki volumen komponen darah dan Memberikan jalan/jalur masuk
dalam pemberian obat-obatan kedalam tubuh
4. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)
5. Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan untuk di istirahatkan

III. KEBIJAKAN
1. Kondisi emergency (misalnya tindakan RJP),yang
memungkinkan untuk pemberian obat secara langsung kedalam pembuluh
darah intra vena
2. Untuk dapat memberikan respon cepat terhadap pemberian obat seperti
furosemid, digoxin
3. Pasien yang mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus
menerus yang melalui pembuluh darah intra vena
4. Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit
5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi
kepentingan dalam injeksi intramuskular
6. Pasien yang mendapat tranfusi darah

Anda mungkin juga menyukai