PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ELEKTRONIKA DAYA 1
saat listrik padam. Masalahnya sel surya menghasilkan energi DC untuk itu
membutuhkan konversi dari DC ke AC untuk digunakan pada lampu dan sistem
elektronika lainnya oleh karena itu dituntut untuk membuat sistem konversi
dalam hal ini inverter dengan output gelombang sinusoidal dengan distorsi
kecil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Elektronika daya?
2. Apa saja komponen yang digunakan dalam Elektronika daya?
3. Apa fungsi dari masing-masing komponen Elektronika daya?
4. Bagaiamana tipe-tipe rangkaian Elektronika daya??
5. Bagaiaman aplikasi dari Elektronika daya?
C. Tujuan
1. Supaya memahami pengertian dari elektronika daya
2. Agar mengenal saja komponen yang digunakan dalam Elektronika daya
3. Agar mengetahui fungsi dari masing-masing komponen Elektronika daya
4. Agar lebih memahami tipr-tipe rangkaian dari rangkaain Elektronika daya
5. Supaya mengetahui bagaimana pengaplikasian dari Elektronika daya
ELEKTRONIKA DAYA 2
BAB II
PEMBAHASAN
ELEKTRONIKA DAYA 3
Gambar 2.1. Sistem Elektronika Daya
ELEKTRONIKA DAYA 4
memiliki kapasitas tegangan dan arus hingga 3000 V, 3500 A, dengan
waktu pemulihan balik antara 0,1 – 5 µS (detik).
2. Thyristor
ELEKTRONIKA DAYA 5
Macam-macam Thyristor
ELEKTRONIKA DAYA 6
Simulasi Cara Kerja :
3. Transistor
Transistor memiliki tiga terminal : basis, emitor, dan kolektor. Pada
rangkaian elektronika daya, transistor umumnya dioperasikan sebagai
sakelar dengan konfigurasi emitor-bersama. Transistor bekerja atas
dasar prinsip kendali-arus (current driven). Gambar 3 merupakan
ELEKTRONIKA DAYA 7
simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal dari transistor.
Transistor dengan jenis NPN akan ON jika pada terminal kolektor-
emitor diberi panjar (bias) dan pada basis memiliki potensial lebih
positif daripada emitor dan memiliki arus basis yang mampu
mengendalikan transistor pada daerah jenuh. Sebaliknya, transistor
akan OFF jika arus basis dikurangi hingga pada kolektor tidak dapat
mengalirkan arus listrik.
Jika transistor dalam kondisi ideal, ketika transistor dalam kondisi
ON memiliki karakteristik tegangan pada terminal emitor dan kolektor
(VCE) sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan arus
bebannya. Sebaliknya, ketika transistor dalam kondisi OFF memiliki
karakteristik tegangan pada transistor sama dengan tegangan sumbernya
(VCC) dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi
transistor ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya
pada transistor sebagai sakelar. Transistor daya umumnya digunakan
sebagai konverter dengan kapasitas tegangan dan arus mencapai 1200
V, 400 A, dengan frekuensi pensakelaran di bawah 10 kHz.
ELEKTRONIKA DAYA 8
4. Mosfet
Mosfet merupakan piranti semikonduktor daya yang memiliki tiga
terminal : gate (gerbang), sumber (source), dan pengalir (drain).
MOSFET bekerja atas dasar prinsip kendali-tegangan (voltage-driven).
Gambar 4 merupakan simbol, karakteristik i-v, dan karakteristik ideal
dari MOSFET. Rangkaian pengaturan ON dan OFF dengan piranti
MOSFET lebih mudah dibandingkan piranti transistor. Jika pada
terminal gerbang-sumber dicatu tegangan yang cukup besar maka
piranti akan ON, sehingga menghasilkan tegangan yang kecil antara
terminal pengalir-sumber. Dalam kondisi ON, perubahan tegangan pada
terminal pengalir-sumber berbanding lurus dengan arus pada terminal
pengalirnya. Jadi, terminal pengalir-sumber memiliki resistansi sangat
kecil pada saat kondisi ON. MOSFET daya umumnya digunakan
sebagai konverter dengan kapasitas tegangan dan arus mencapai 1000
V, 50 A, dengan frekuensi pensakelaran di atas 100 kHz.
ELEKTRONIKA DAYA 9
IGBT memiliki kesamaan dengan Transistor bipolar, perbedaannya
pada Transistor bipolar arus basis IB yang diatur sedangkan pada IGBT
yang diatur adalah tegangan gate ke emitor UGE. Dari Gambar 10.19
karakteristik IGBT, pada tegangan UCE = 20 V dan tegangan gate diatur
dari minimum 8 V, 9 V dan maksimal 16 V, arus kolektor IC dari 2 A
sampai 24 A
ELEKTRONIKA DAYA 10
2. Converting
Fungsi yang kedua dari peralatan semikonduktor elektronika daya
adalah untuk melakukan pengubahan atau converting dari tipe sumber.
Konversi dapat dilakukan dari AC ke DC, AC ke AC, DC ke DC maupun
dari DC ke AC. Proses pengubahan besaran meliputi pengubahab bentuk
gelombang arus, tegangan maupun besaran lainnya.
ELEKTRONIKA DAYA 11
merupakan rangkaian pembagi tegangan yang digunakan untuk mengatur
tegangan V2 sesuai dengan yang dibutuhkan. Melalui pengaturan resistor
variable (Potensiometer) kita bisa mendapatkan tegangan V2 sesuai
kebutuhan. Cara pengaturan konvensional seperti ini memang sangat
mudah tetapi coba lihat rugi-rugi yang dihasilkan. Dengan menggunakan
resistor maka akan muncul panas yang besarnya berbanding dengan
kuadrat arus (I) dan nilai resistornya. Rugi-rugi panas = I2 . R Watt
ELEKTRONIKA DAYA 12
b. Penyearah terkendali (konverter).
e. Inverter.
ELEKTRONIKA DAYA 13
Gambar 2.12. diagram rangkaian dan bentuk gelombang
Penyearah Tak-Terkendali
2. Penyearah Terkendali (Konverter)
Rangkaian penyearah terkendali (konverter)
merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan AC
menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur.
Komponen semikonduktor daya yang digunakan umumnya berupa
SCR yang beroperasi sebagai sakelar, pengubah, dan pengatur.
Rangkaian konverter satu fasa ditunjukkan pada Gambar 2.12
Nilai tegangan keluaran dapat diatur dengan melakukan
pengaturan waktu konduksi atau sudut pemicuan (α) dari SCR,
yaitu dengan cara memberi arus picu pada terminal gate. Tegangan
masukan dari konverter ini dapat berbentuk tegangan arus bolak-
balik satu-fasa maupun tiga-fasa. Selanjutnya, proses penyearahan
dapat dibedakan dalam tiga jenis proses, yaitu konverter setengah
gelombang (halfwave), konverter gelombang tegangan penuh
(fullwave), dan semikonverter.
ELEKTRONIKA DAYA 14
Gambar 2.12 merupakan rangkaian konverter satu fasa setengah
gelombang.
3. Pengatur Tegangan AC (AC-Regulator)
AC-regulator merupakan suatu rangkaian yang digunakan
untuk mengubah sumber tegangan AC tetap menjadi sumber
tegangan AC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen
semikonduktor daya yang digunakan berupa SCR dan TRIAC
yang beroperasi sakelar dan pengatur.
Tegangan masukan dari AC-regulator ini dapat berbentuk
tegangan arus bolak-balik satu-fasa maupun tiga-fasa.
Selanjutnya, proses pengaturan dapat dibedakan dalam dua jenis
proses, yaitu pengaturan searah
ELEKTRONIKA DAYA 15
Tegangan luaran ac-regulator ini dapat diatur dengan
melakukan pengaturan waktu konduksi atau gelombang sudut
pemicuan (α) dari SCR, yaitu dengan cara memberi arus picu pada
terminal gate dari TRIAC.
4. Pemangkas Arus Searah (Chopper)
Chopper merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk
mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan
DC yang dapat dikendalikan/diatur. Komponen semikonduktor
daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET
yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur.
Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam
tiga jenis, yaitu : chopper penurun (stepdown), chopper penaik
(step-up), dan chopper penurunpenaik (step down-up).
ELEKTRONIKA DAYA 16
Gambar 2.15 Rangkaian dan gelombang dari Inverter Satu Fasa
ELEKTRONIKA DAYA 17
industri seperti pengaturan kecepatan putar motor listrik, pengatur
kecepatan putar penggerak konveyor, pengatur kecepatan gerak lift,
pengatur kecepatan gerak eskalator dengan beban yang berubah-ubah,
pengaturan kecepatan aliran fluida gas dan minyak, pengaturan tekanan
pada mesin pompa, blower, pengaturan kipas dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika daya berfungsi
sebagai sekelar (switching) sekaligus sebagai pengubah (converting) dan
atau pengatur (controlling). Penyearah Takterkendali (penyearah)
merupakan rangkaian yang mengubah sumber tegangan arus bolakbalik
(AC) menjadi sumber tegangan arus searah (DC) tetap. Penyearah
terkendali (konverter) merupakan rangkaian yang mengubah sumber
tegangan AC menjadi sumber tegangan DC yang dapat dikendalikan/diatur.
Pengatur tegangan AC (AC-regulator) merupakan suatu rangkaian yang
digunakan untuk mengubah sumber tegangan AC tetap menjadi sumber
tegangan AC yang dapat dikendalikan/diatur. Pemangkas arus searah
(chopper) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah
sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan DC yang dapat
dikendalikan/diatur. Inverter merupakan suatu rangkaian yang digunakan
untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan AC
yang dapat dikendalikan/diatur.
ELEKTRONIKA DAYA 18
B. SARAN
1. .Diharapkan penulis dapat mengembangkan dan melanjutkan penulisan
makalah mengenai elektronika daya.
2. .Diharapkan hasil penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan dan ilmu pengetahuan.
ELEKTRONIKA DAYA 19
DAFTAR PUSTAKA
ELEKTRONIKA DAYA 20