Anda di halaman 1dari 26

TUGAS INDIVIDU AUDIT

Dosen :

Drs. Sidik Parmono, M.B.A, Q.I.A

Disusun oleh :

KELAS KA-13221

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI


Nama : Ariana Rosalia
Kelas : KA-13221
Nim : 210221130058

Program Audit KAS :


1. Siapkan skedul utama dari kas.
2. Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak untuk
semua jenis
kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita acara pemeriksaan.
3. Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua bukti
pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.
4. Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.
5. Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan prosedur
penarikan
mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila dilakukan sebelum tanggal neraca
lakukan
penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca.
6. Bandingkan saldo buku besar dengan saldo perhitungan kas setelah prosedur
penarikan
per tanggal neraca.
7. Periksa penjumlahan (footing/ cross footing) lembaran-lembaran buku kas secara
uji
petik, perhatikan pemindahan saldo pada lembaran tersebut ke lembaran berikutnya.
8. Jika kas kecil menggunakan sistem dana tetap (imprest fund system), teliti apakah
sudah
ada pertanggungjawaban dari dana tetap sebelum diadakan pengisian kembali.
9. Pastikan bila ada kas yang dalam mata uang asing telah dikonversikan ke dalam
kurs yang
benar per tanggal neraca.
10.Buat daftar koreksi yang diperlukan
11.Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan kas yang perlu diketahui oleh
para
partner serta saran perbaikan kepada pihak manajemen yang juga merupakan salah
satu
penilaian terhadap mutu audit anda.
NAMA : ARIJ WULAN ANJALI ACEH

KELAS : KA_13221

NIM 2102230057

AUDIT ATAS KAS KECIL IMPREST

1. Tujuan audit kas kecil


 Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
bank.
 Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di laporan
posisi keuangan (neraca) per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
betul betul ada dan dimiliki oleh perusahaan (existence).
 Untuk memeriksa apakah semua transaski betul-betul terjadi dan tidak ada
transaksi fiktif (occurance).
 Untuk memeriksa apakah transaksi sudah dicatat secara akurat dan pada
waktu yang tepat dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas
sehingga tidak ada transaksi yang dihilangkan (completeness), tidak ada
kesalahan perhitungan matematis, tidak salah posting dalam buku
penerimaan kas dan pengeluaran kas , klasifikasi (accuracy, posting, and
summarization, and classification.), dan tidak terjadi pergeseran waktu
pencatatan (timing).

 Untuk memeriksa sendainya ada saldo kas/setara kas dalam valuta asing.
Apakah saldo tersebut sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal laporan posisi
keuangan (neraca) dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan
atau dikreditkan ke laba rugi (komprehensif) tahun berjalan.
2. Prosedur kas kecil
 Siapkan schedule utama dari kas dan setara kas.

 Lakukan perhitungan kas (cash count) secara mendadak dan serentak


untuk semua jenis kas yang ada di perusahaan serta dibuatkan berita
acara pemeriksaan.

 Yakinkan bahwa buku kas telah ditutup per tanggal pemeriksaan dan semua
bukti pengeluaran dan penerimaan telah dibukukan.

 Bandingkan saldo kas menurut perhitungan kas dengan saldo buku kas.

 Apabila perhitungan kas dilakukan sesudah tanggal neraca, lakukan


prosedur penarikan mundur (trace back) ke tanggal neraca dan bila
dilakukan sebelum tanggal neraca lakukan penarikan maju (trace
forward) ke tanggal neraca.
Nama : Mutiara Maharani

Kelas : KA-13221
NIM : 2102211300

Bank

1. lakukan prosedur konfirmasi untuk semua akun bank, baik yang masih aktif maupun
yang sudah tidak aktif

2. minta dari klien hasil rekonsialisai bank dan periksa kebenaran rekonsialisasi
tersebut (meliputi percocokan saldo R/K dengan saldo buku bank, pemeriksaan
cek/giro yang masih beredar (outdtsnding check) dan setoran dalam perjalanan
(depodit in transit)

3. yakinkan bahwa saldo bank yang dalam mata uang asing sudah dikonversikan ke
dalam kurs yang benar oer tanggal neraca

4. yakinkan bahwa setiap pembukuan dan penutuo rekening bank mendapat


persetujuan dari pejabata yang berwewenang, minta informasi mengapa perlu dibuka
rekening baru maupun alasan dari penutupan rekening

5. yakin kan bahwa tidak ada ;aping/window dressing dengan memeriksa bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran akhir tanggal neraca

6. untuk rekening yang sudah aktif, mintalah penjelasan klien dan saran untuk ditutup
saja

7. yakinkan bahwa semua rekening di bank merupakan rekening atas nama


perusahaan bukan perseorangan

8. perhatikan apakah ada kelebihan saldo di bank yang tidak di gunakan dalam waktu
yangsingakt dan disarankan sebaiknya didepositokan untuk mendapatkan bunga
yang lebih tinggi

9. periksa pendebitan dan pengeluaran yang ada dalam jurnal dan dibukukan

kedalam buku besar. pemeriksaan ini meliputi hal-hal sebagai berikut

a. lakukan vouching bukti kas masuk dan bukti kas keluar untuk bulan januari, jul dan
desember

apakah penerimaan kas atau cek/giro sudah di buatkan kuitansi dan slip setoran bank
untuk di kiringkan apakh setiap pengeluaran mendapatkan persetujuan dar penjabat
yang berwewenangdan di dukung oleh dokumen yang diperlukan
b. lakukan uji penerimaan dalam buku kas/giro dangan bukti kas keluar didukung
oleh dokumen pendukung slip setoran bank telah dijurnalkan dengan benar

c. jumlah yang tercantum dalam bukti kas keluar di dukung oelh dokumen
pendukung lainnya telah dicocokkan dengan jurnal giro yang telah di dibayarkan

10. apakah ada hal-hal yang perlu di ungakapkan dalam surat pernyataan klien (cliens
rpresention letter) dan catatan hal-hal yang perlu di berikan dalam saran-saran
perbaikan kepada pihak menajement (management lette)
Nama : Sylvia Nursarila

NIM : 210221130063

Kelas : KA-13221

PIUTANG

- Dapatkan saldo percobaan umur piutang pada akhir tahun; periksa footings dan
telusuri jumlah totalnya ke neraca saldo.
- Telusuri saldo akun individu ke setiap saldo buku pembantu.
- Uji umur pada setiap akun individu.
- Melakukan konfirmasi positif untuk semua akun dengan saldo lebih dari $1.000; dan
kirim konfirmasi negative untuk seluruh akun lainnya.
- Selidiki konfirmasi yang dikembalikan oleh kantor pos karena tidak terkirim.
- Setelah 10 hari, kirimkan permintaan kedua untuk semua akun yang tidak membalas
konfirmasi positif.
- Jika memungkinkan, selidiki setiap laporan pengecualian dengan asisten klien.
- Jika tidak ada balasan atas konfirmasi positif setelah pengiriman yang kedua,
gunakan prosedur alternative seperti mencari bukti atas pesanan pelanggan, faktur,
pengumpulan data setelahnya.
- Mendekati akhir pekerjaan lapangan, daftar semua pengumpulan data yang diterima
setelah pembayaran akhir tahun dari saldo akhir tahun.
- Siapkan analisis dari penyisihan piutang tak tertagih untuk tahun tersebut, pindahkan
hasilnya pada neraca percobaan dan dipindahkan total debet ke beban piutang tak
tertagih.
- Diskusikan tingkat pengembalian piutang dengan manajer kredit.
- Gunakan presentase piutang tak tertagih historis untuk neraca percobaan yang telah
dibuat dan juga berdasar pada pengumpulan piutang sebelumnya dan komentar
manajer kredit, tentukan alasan dari provisi piutang tak tertagih.
- Dapatkan data yang dibutuhkan untuk pengungkapan pada pelaporan seperti piutang
dari pelanggan, petugas atau karyawan, pemegang saham, lain-lain, dan saldo kredit.
- Pastikan bahwa semua piutang yang dihapus dalam tahun tersebut telah disetujui
oleh petugas yang berwenang.
- Memastikan jumlah barang terjual, disetujui, atau dijaminkan untung hutang.
- Siapkan uji menyeluruh dari pendapatan iklan dengan menentukan rating iklan rata-
rata dari sample riil dan gunakan hasilnya untuk kekosongan iklan tahun ini.
- Dapatkan peredaran pembayaran terakhir yang dilaporkan dengan Audit Berau of
Circulation (ABC). Uji alasan dari peredaran ini.
- Apabila hasil dari keseluruhan uji yang dilakukan pada poin ke-17 diatas beralasan
logis, gunakan peredaran pembayaran ABC untuk menguji pendapatan dair penjualan
penerbitan dengan mengalihkan total pembayaran dengan harga langganan.
Nama : Muhammad Hafiz Darmawan
NIM : 210221130077
Kelas : KA-13211

PROGRAM AUDIT BEBAN DIBAYAR DIMUKA


Melalui audit beban dibayar di muka, auditor harus selalu berpikir bahwa jumlah dalam
beban dibayar dimuka adalah nilai sisa (residual). Residual ini berasal dari saldo awal
pada beban dibayar di muka dan saldo akhirnya. Satu-satunya pengujian dalam akun
beban yang harus dilakukan adalah prosedur analitis dan pengujian untuk memastikan
bahwa seluruh tagihan beban yang muncul dari kredit beban dibayar di muka. Oleh
karena pembayaran diuji sebagai bagian dari pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi dan prosedur analitis, maka penekanan pada pengujian
perincian saldo adalah pada beban dibayar di muka. Dalam audit beban dibayar di muka,
auditor memiliki sebuah skedul yang diperoleh dari klien atau membuatnya sendiri yang
berisi tentang kebijakan tertentu. biasanya melakukan prosedur dengan cara :
1. Membandingkan total beban dibayar di muka dengan tahun-tahun sebelumnya.
2. Membandingkan masing-masing periode yang diperoleh dari klien dengan tahun
sebelumnya sebagai pengujian pengurangan kebijakan tertentu.
3. Membandingkan perhitungan saldo beban dibayar di muka untuk tahun berjalan
sebagai pengujian atas kesalahan perhitungan.
4. Menela’ah saldo kewajaran pada skedul beban dibayar di muka.
Beban yang dibayar di muka adalah asset yang umurnya bervariasi dari beberapa bulan
hingga tahun . Contohnya sewa dibayar dimuka , paten , pajak dibayar dimuka , asuransi
dibayar dimuka , hak cipta , goodwill , beban yang ditangguhkan , dll .

Pengendalian Internal
Pengendalian internal khususnya terhadap asuransi dibayar dimuka adalah dengan
mengidentifikasi polis yang berlku terkait dengan asuransi dibayar dimuka tersebut .
Dalam melakukan hal tersebut dengan menggunakan register asuransi ( insurance
register ) .Selain itu auditor juga dapat melakukan pengecekan terhadap ayat jurnal yang
berkaitan dengan pencatatan asuransi tersebut .
Prosedur Analitis 
Prosedur analitis untuk audit terhadap beban dibayar dimuka yang dapat dilakukan oleh
auditor antara lain :
1. Melakukan perbandingan total asuransi yang dibayar di muka dan beban asuransi
dengan periode sebelumnya
2. Membandingkan rasio asuransi dibayar dimuka thd beban asuransi dengan periode
sebelumnya
3.   Membandingkan dan mereview cakupan polis asuransi dengan periode sebelumnya
4.   Membandingkan saldo asuransi dibayar dimuka untuk menghitung adanya kesalahan.

Tujuan Audit Beban DIbayar di Muka


Asersi Manajemen Pengujian
Eksistensi dan Kelengkapan , Memeriksa sampel faktur asuransi dan
mengetahui apakah polis asuransi polis , melakukan konfirmasi terhadap
dalam sekdul memang ada dan telah agen asuransi perusahaan
disajikan.
Hak , mengecek apakah klien benar- Melakukan review 
benar memiliki hak atas polis asuransi
tersebut.
Keakuratan dan Detail Tie-In , jumlah Melakukan verifikasi terhadap
yang dibayarkan pada skedul sudah keakuratan jumlah premi , lama
akurat dan sesuai dengan buku besar  periode , alokasi . Melakukan footing
terhadap total skedul asuransi dan
menelusurinya ke buku besar.
Klasifikasi , beban asuransi yang Melakukan evaluasi terhadap klasifikasi 
berbubungan dengan asuransi dibayar
dimuka telah di lakukan klasifikasi
dengan benar 
Pisah batas , transaksi asuransi telah Melakukan pengujian pisah batas yang
dicatat pada periode yang tepat biasanya bersamaan dengan utang
usaha.
Nama : Dewi anggraeni

Kelas : KA-13221
NIM : 210221130062
Program atas audit perlengkapan

Perlengkapan dalam akuntansi adalah barang- barang yang dimiliki perusahaan


yang
bersifat habis dipakai ataupun bisa dipakai berulang- ulang yang bentuknya relatif
kecil dan pada umumnya bertujuan untuk melengkapi kebutuhan bisnis
perusahaan.
Perlengkapan (supplies) bisa menjadi salah satu biaya perusahaan yang besar
(tergantung pada jenis usaha). Contoh perlengkapan kantor seperti meja,
kursi,
steples, cap, lemari, filing cabinet, etalase, lemari arsip, kotak sampah, pena,
pensil dan sebagainya.

Pengertian peralatan adalah suatu alat ataupun bisa berbentuk tempat yang
gunanya adalah untuk mendukung berjalannya pekerjaan. Perlatan pada
umumnya lebih tahan
lama ( masa manfaatnya lebih lama) jika dibandingkan dengan perlengkapan
(supplies). Istilah peralatan dalam akuntansi mengacu pada mesin, perabot
dan peralatan kantor, kendaraan, komputer, perangkat elektronik dan mesin
perkantoran.

Perbedaan Perlengkapan Dan Peralatan Menurut

Akuntansi Ciri-Ciri Peralatan ( Equipment) :

1. Terdapatnya biaya penyusutannya.


2. Bisa dijual kembali dan akan terdapat Gain atau Loss pada saat
menjualnya.
3. Masa manfaat atau masa pemakaian lebih dari 1 tahun.
4. Biasanya digunakan dengan listrik.
5. Lebih mahal dan lebih besar.
6. Tujuan utamanya adalah sebagai pendukung jalannya usaha (j ika
tidak ada peralatan berarti bisnis tidak jalan).
7. Dicatat sebagai Fixed Asset ( aktiva tetap) atau Capital Asset
8. Contoh peralatan : komputer desktop ( PC), mesin dsb.

Ciri-Ciri Perlengkapan ( Supplies) :

1. Tidak adanya biaya penyusutan karena termasuk barang yang habis


pakai.
2. Tidak bisa dijual kembali.
3. Masa manfaat atau masa pemakaiannya kurang dari 1 tahun.
4. Dapat digunakan tanpa listrik.
5. Lebih murah dan relatif lebih kecil.
6. Tujuan utamanya hanya sebagai pelengkap ( untuk melengkapi) bukan
sebagai pendukung usaha.
7. Dicatat sebagai Current Asset ( aktiva lancar).
8. Contoh perlengkapan : alat tulis kantor, steples, stabilo dsb.

Dalam banyak hal terkadang menemui dilema. Perusahaan membeli cap stempel.
Stempel ini memiliki umur lebih dari 1 tahun. Beberapa perusahaan menganggap
ini sebagai aset karena masa pakai lebih dari satu tahun. Beberapa yang lain
menganggap stempel biaya karena nilai stempel yang kecil sehin gga cukup diakui
sekedar jadi biaya saja. Nah, ini tergantung dari perusahaan, jika nilai
stempel itu
bernilai kecil, maka sebaiknya perusahaan mengakui sebagai biaya saja. Namun
ketika stempel memiliki harga perolehan yang tinggi maka sebaiknya diakui
seb agai aset
karena memiliki nilai yang signifikan.
Nama : Adelia Safitri

NIM : 2102211300

Kelas : KA-13221

PERSEDIAAN

1. PERIKSA SALDO PERSEDIAAN MENURUT NERACA

2. MINTAKAN DAFTAR RINCIAN ATAS SALDO PERSEDIAAN

3. BANDINGKAN SALDO MENURUT NERACA DAN SALDO MENURUT DAFTAR.

4. HITUNG PISIK PERSEDIAAN/BARANG

5. BANDINGKAN ANTARA PISIK BARANG DENGAN DAFTAR BARANG

6. JIKA TERJADI PERBEDAAN, YANG DIANGGAP BENAR ADALAH DAFTAR


PISIK BARANG
7. BUAT BERITA ACARA PEMERIKSAAN PISIK BARANG, YANG DITANDA
TANGANI OLEH AUDITOR, PENANGGUNG JAWAB BARANG DAN ATASAN
DARI YANG DIAUDIT.
8. BANDINGKAN ANTARA SALDO NERACA DENGAN DAFTAR
BARANG YANG SUDAH DICOCOKKAN DENGAN DAFTAR PISIK
BARANG
9. JIKA TERJADI PERBEDAAN ANTARA SALDO DI NERACA DENGAN
DAFTAR PISIK, MAKA YANG DIANGGAP BENAR ADALAH DAFTAR PISIK.
10. BUATKAN ADJUSTMENT SEBAGAI KOREKSI AUDIT
Nama : Resya Apriansyah
Kelas: KA-13221

NIM : 210221130015

Program Audit atas Aset Tetap

ľujuan audit atas Aset ľetap

1. Untuk memeíiksa apakah aset tetap yang teícantum dalam lapoían Neíaca
benaí-benaí ada, masih digunakan, dan dimiliki oleh peíusahaan/oíganisasi.
2. Untuk memeíiksa apakah penambahan aset tetap dalam tahun beíjalan benaí- benaí
meíupakan capital expendituíe, diotoíisasi oleh pejabat yang beíwenang dan didukung
oleh bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benaí.
3. Untuk memeíiksa apakah penyusutan atas aset tetap dalam peíiode yang dipeíiksa
dilakukan sesuai dengan SAK, dan sudah ditetapkan secaía konsisten.
4. Untuk memeíiksa apakah penyajian aset tetap dalam lapoían keuangan sudah
sesuai dengan standaí akuntansi keuangan yang beílaku.
5. Untuk memeíiksa apakah teídapat aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan
hutang (kíedit).

Píoseduí Pemeíiksaan Aset ľetap

Píoses audit atas aset tetap adalah sebagai beíikut :


1. Pelajaíi dan evaluasi pengendalian inteínal (inteínal contíol) atas aset tetap.
2. Meminta ľop Schedule dan Suppoíting Schedule asset tetap yang beíisikan saldo
awal, penambahan dan penguíangannya, dan saldo akhií baik untuk haíga peíolehan
maupun akumulasi penyusutan.
3. Peíiksa footing dan cíoss footing dan cocokkan totalnya dengan geneíal ledgeí
atau sub-ledgeí, saldo awal dengan woíking papeíI tahun lalu.
4. Vouch penambahan dan penguíangan daíi aset tetap teísebut. Untuk penambahan,
liat peísetujuannya dan kelengkapan dokumen pendukung. Untuk penguíangan dapat
dilihat daíi otoíitasinya juínalnya apakah sudah dicatat dengan benaí. Contohnya
apabila ada keuntungan atau keíuian atas penjualan aset tetap teísebut. Selain itu
peíiksa juga peneíimaan hasil penjualan aset tetap.
5. Peíiksa fisik daíi aset tetap dengan caía tes basis dan peíiksa kondisi dan
nomoí kode daíi aset tetap.
6. Peíiksa bukti atas kepemilikan aset tetap. Untuk tanah peíiksa seítifikat tanah,
dan Gedung peíiksa IMB (Izin Mendiíikan Bangunan) seíta SIPB (Suíat Izin
Penempatan Bangunan). Untuk kendaíaan, peíiksa BPKP, dan SľNK-nya.
7. Buat analisis tentang peíkiíaan peíbaikan dan pemelihaíaan, sehingga kita dapat
mengetahui apakah teídapat pengeluaían yang sehaíusnya masuk dalam
kelompok capital expendituíes tetapi dicatat sebagai íevenue expendituíe.
8. Peíiksa apakah aset tetap telah diasuíansikan dan apakah insuíance coveíage
nya cukup atau tidak.
9. ľes peíhitungan penyusutan, cíoss íefeíence angka penyusutan dengan biaya
penyusutan dipeíkiíakan dengan laba íugi dan peíiksa alokasi/distíibusi biaya
penyusutan.
10. Peíiksa notulen íapat, peíjanjian kíedit, jawaban konfiímasi daíi bank untuk
mengetahui apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan atau tidak, dan
jika ada maka hal ini peílu diungkapkan dalam catatan atas lapoían keuangan
(CALK).
Nama : Ardi Prayoga
Nim : 210221130068

Prosedur Audit Investasi


Pengujian substantif terhadap investasi dapat melalui beberapa tahapan berikut ini:
1. Prosedur audit investasi pendahuluan
Auditor akan melakukan prosedur audit investasi awal:
 Cocokkan saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu
 Review seluruh transaksi investasi dan pendapatan investasi, serta lakukan
identifikasi atas transaksi dan saldo akun yang tidak lazim. Baik dari jumlah
maupun sumber transaksi
 Cocokkan data dalam daftar dengan data dalam buku bantu dan buku besar.
2. Prosedur analitis
Prosedur analitis adalah bagian penting dalam proses audit investasi. Terdiri atas
evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan
antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data
keuangan dengan data non keuangan.
 Lakukan perhitungan rasio, misalnya investasi jangka pendek dengan aktiva
lancar, investasi jangka panjang dengan total aktiva, dan rasio pendapatan per
klasifikasi investasi
 Bandingkan hasil perhitungan rasio dengan angka pembanding. Contohnya,
rasio per anggaran, rasio tahun lalu, atau rasio rata-rata industri (jika ada).
3. Pengujian detail transaksi
Lakukan pelacakan, baik untuk transaksi debit maupun kredit yang mencakup:
 Debit atau kredit transaksi perolehan atau penjualan investasi ke advis broker
dan bukti kas keluar atau kas masuk, serta otorisasi notulen rapat direksi
 Debit atau kredit akun investasi dan market adjustment ke dokumen kenaikan
atau penurunan harga pasar
 Lakukan perhitungan ulang untuk investasi saham dengan metode ekuitas.
4. Pengujian detail saldo akun
Sementara untuk melakukan pengujian detail saldo akun, tahapannya meliputi:
 Inspeksi bukti-bukti kepemilikan investasi
 Konfirmasi untuk investasi yang dijadikan sebagai jaminan utang
 Hitung ulang pendapatan investasi, seperti laba-rugi transaksi investasi,
dividen, pendapatan dan penerimaan bunga investasi obligasi, daftar
amortisasi premi atau diskonto, maupun verifikasi pendapatan investasi yang
dicatat dengan metode ekuitas
 Tentukan juga ketepakan klasifikasi investasi. Misalnya jangka pendek atau
jangka panjang dengan cara:
 Melakukan verifikasi dokumen kebijakan investasi
 Mendapatkan surat pernyataan manajemen tentang klasifikasi investasi
Dapatkan bukti pendukung nilai pasar investasi per tanggal neraca, melalui informasi nilai
pasar investasi, estimasi nilai wajar investasi, kelayakan model penilaian investasi.
5. Penyajian dan pengungkapan
Dalam penyajian dan pengungkapan, langkah yang harus dilakukan:
 Bandingkan penyajian dengan standar akuntansi yang berlaku
 Pastikan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan tepat
dalam laporan keuangan
 Pastikan kecukupan pengungkapan tentang dasar penilaian investasi, komponen
realisasi dan tidak terealisasi keuntungan atau kerugian, serta investasi yang
dijadikan jaminan utang.
Nama : Ferlina Winda Sari Kelas:
KA-13221
NIM 210221130043

Program Audit atas Modal Saham


a) Review dan evaluasi pengendalian intern atas ekuitas pemegang saham
b) Review hasil rapat anggaran rumah tangga dan catatan dalam perusahaan
sebagai referensi untuk transaksi modal saham
c) Siapkan analisis atas akun modal saham dan tambahan modal disetor yang
menyajikan semua perubahan selama tahun berjalan
d) Telusuri proses atas emisi baru dalam penerimaan kas
e) a. Konfirmasikan lembar yang beredar dengan register saham atau agen
transfer saham
b. > Uji pencatatan sertifikasi saham dalam akun untuk saham yang dikeluarkan
> Uji apakah ada sertifikasi yang dibatalkan
> Rekonsiliasikan pencatatan sertifikasi saham dengan buku besar
f) Ringkas informasi modal saham sebagai nilai pari, lembar saham yang
dioturisasi, yang dikeluarkan dan yang beredar serta telusuri dalam laporan
keuangan
g) Uji hasil rapat Dewan Direktur atas deviden yang diumumkan
h) Monitor debiden dan telusuri yang sesuai
i) Telusuri saldo awal atas semua akun akuitas pemilik dalam kertas kerja
periode yang bersangkutan
j) Siapkan analisis akun laba ditahan atas semua perubahan dan telusuri saldo
akhir dalam laporan keuangan
NAMA : Naila Najwa

KELAS : KA – 13221

NIM 210221130061

PROGRAM AUDIT ATAS PEMBELIAN

Tujuan:

 Untuk memastikan bahwa semua TDP (Transaksi Dalam Penyelesaian) sudah


dicatat didalam buku monitoring TDP dan penyelesaian TDP tidak ada yang
umurnya lebih dari 1 bulan.
 Untuk memastikan bahwa stock barang yang digudang tidak ada yang dibawah
minimum stock dan over stock.
 Untuk memastikan semua PO (Purchase Order) ke supplier tidak ada yang diatas
3 bulan dan memastikan apabila ada PO diatas 3 bulan, bagian mengetahui
alasan kenapa PO belum bisa dipenuhi oleh pihak supplier dan bagian
memastikan purchasing sudah mencari supplier lain untuk memenuhi barang
yang dibutuhkan .
 Untuk memastikan setiap perubahan harga dari pihak pemasok bagian
pembelian sudah membandingkan dengan harga 3 pemasok yang lain.

Dokumen

 Buku Pemantauan TDP


 Data stok minimal manual PPIC
 Saldo akhir stock barang digudang
 PO Luar Biasa
 Data Perubahan harga dari Supplier

Prosedur Pemeriksaan

 Minta pemantauan data TDP


 Hitung total TDP yang belum diselesaikan di Accounting, dan lakukan uang fisik
opname yang belum habis dan opname bon-bon yang belum dipertanggung
jawabkan ke akunting.
 Pastikan semua pengeluaran (Pembelanjaan) yang dilakukan wajar.
 Print Data saldo akhir barang 6 bulan terakhir dari program Axis dan hitung
jumlah barang masuk dan barang keluar setiap bulannya dan bandingkan
dengan jumlah minimum stock yang ditetapkan oleh bagian PPIC, apabila jumlah
minimum stock yang ditentukan dibawah stock akhir dan sebaliknya pastikan
alasan dari bagian PPIC terhadap hal tersebut.
 Print Data PO Outstanding dari pihak program AXIS, dan lakukan opname PO
yang Outstanding, pastikan apabila ada PO yang mempunyai umur lebih dari 3
bulan pastikan kenapa belum terkirim, serta bagian Purchasing telah mencari
supplier lain untuk memenuhi kebutuhan produksi.
 Minta data kenaikan harga dari bagian Purchasing dan accounting, bandingkan
daftar perubahan harga tersebut.
 Apabila ditemukan perbedaan harus meminta penjelasan dari pihak yang membeli, serta
setiap ada kenaikan harga minta penawaran harga dari pemasok minimal 3 pemasok.
 Bandingkan dengan Purchase Order, apakah bagian purchasing melakukan pemesanan
dari supplier dengan harga yang paling rendah, apabila tidak meminta alasan dari pihak
purchasing dan lakukan konfirmasi ke supplier tersebut.

Simpulan

 Apakah fisik uang TDP sudah sesuai dengan pencatatan pada Laporan Harian TDP?
 Apakah setiap pengeluaran uang sudah dilengkapi dengan bukti-bukti yang memadai dan
dapat dipertanggungjawabkan kewajarannya?
 Apakah ada pencurian uang TDP?
 Apakah ada barang yang slow moving yang menumpuk di gudang?
 Apakah ada barang yang selalu kosong di gudang dan belum dilakukan pengorderan?
 Apakah ada perbedaan harga pembelian dengan harga pasar yang berlaku?
Nama

NIM 210221130074

Prosedur Analitis untuk


Peralatan Program Audit atas Peralatan

Prosedur Analitis Kemungkinan Salah Saji


Membandingkan beban penyusutan Kesalahan penyajian beban
dan penyusutan dan akumulasi
biaya peralatan kotor dengan penyusutan
periode sebelumnya
Membandingkan akumulasi penyusutan Kesalahan penyajian
dan biaya peralatan kotor dengan akumulasi penyusutan
periode sebelumnya
Membandingkan reparasi dan Kesalahan dalam pembebanan jumlah
pemeliharaan yang dikapitalisasi
bulanan / tahunan , beban peralatan ,
beban perlengkapan dengan periode
sebelumnya
Membandingkan biaya kotor manufaktur Kesalahan dalam penyajian peralatan
dengan beberapa ukuran produksi yang menganggur dan dihapuskan
dengan periode sebelumnya yang ternyata masih dicatat

Tujuan Audit Penambahan Peralatan


1. Detail Tie-In , Akuisisi dalam tahun berjalan dalam skedul akuisisi sama dengan jumlah file
induk terkait . Serta totalnya sama dengan buku besar
.
2. Eksistensi ( Existence ) , Akuisisi tahun berjalan seperti yang terdapat dalam daftar memang
benar-benar ada
3. Kelengkapan ( Completeness ) , seluruh akuisisi yang dilakukan telah dicatat
4. Keakuratan ( Accuracy ) , seluruh akuisisi yang ada dalam daftar sudah akurat
5. Klasifikasi ( Classification ) ,seluruh akuisisi dalam tahun berjalan telah
diklasifikasikan dengan benar
6. Pisah Batas ( Cut-off ) , Akuisisi dicatat dalam periode yang benar
7. Hak , klien ( auditee ) memiliki ha katas akuisisi tahun berjalan

Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo


Tujuan Audit Prosedur Pengujian
Detail Tie-in Menelusuri total ke buku besar , menelusuri setiap akuisisi ke file
induk
Eksistensi Memeriksa faktur vendor dan laporan penerimaan , memeriksa
asset
Kelengkapan Mereview perjanjian sewa , memeriksa faktur vendor
Keakuratan Memeriksa faktur vendor
Klasifikasi Memeriksa faktur vendor , memeriksa beban sewa
Pisah Batas Melakukan review thd transaksi yang mendekati tanggal neraca
Hak Memeriksa faktur vendor
Nama : Ermadhita Alifani
Nim : 210221130069
Kelas : KA-13221

PROSEDUR PROGRAM AUDIT BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR


Audit atas biaya yang masih harus dibayar (kewajiban akrual) merupakan perkiraan
kewajiban yang belum dibayar untuk jasa atau manfaat yang telahditerima sebelum
tanggal neraca.verifikasi beban akrual bervariasi tergantung sifat akrual dan situasi
yang dihadapi klien. Bagi sebagian besar audit, akrual hanya memerlukan waktu audit
yang sedikit,
A. Tujuan
1. Property yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan
pajak.
2. Pajak property akrual telah dicatat secara akurat.

B. Metode untuk pengujian:


1. Melakukan pengujian akrual dalam hubungannya dengan pembayaran
tahun berjalan.
2. Membandingkan akrual tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Auditor dapat memverivikasi pajak properti akrual dengan menghitung kembali bagian
dari total pajak yang dikenakan pada tahun berjalan bagi setiap bagian property.
Pertimbangan yang paling penting adalah menggunakan bagian yang sama dari
setiap pembayaran pajak untuk akrual yang telah digunakan pada tahun sebelumnya.
Nama : Mochamad Zahri

Madon Kelas : KA 13221

Nim : 210221130076

Judul : Program audit payroll

1. Tinjau daftar karyawan, jumlah gaji, dan jam kerja

Cek apakah semua orang di daftar gaji adalah benar-benar karyawan perusahaan dan
jumlah gaji mereka sudah benar pula. Banyak skema penipuan dalam sistem
penggajian yang menggunakan karyawan palsu. Artinya, administrator penggajian
menambahkan karyawan yang sebetulnya tak ada dan menyalurkan gaji ke kantong
sendiri.

2. Konfirmasikan jumlah gaji dan jam kerja

Administrator penggajian mungkin mengubah jumlah gaji atau jam kerja mereka sendiri
atau karyawan lain agar mendapat gaji lebih besar dari yang seharusnya.
Konfirmasikan data jumlah gaji dan jam kerja dengan bukti seperti presensi atau
daftar jam kedatangan dan kepulangan karyawan tiap hari serta slip gaji untuk
setiap periode pembayaran.

3. Verifikasi pembayaran variabel

Periksa variabel yang dibayarkan dalam setiap periode. Variabel ini terpisah dari upah
atau gaji reguler dan jumlahnya bisa berbeda dalam setiap periode pembayaran
gaji. Pastikan variabel yang diterima karyawan sudah sesuai. Contoh variabel
antara lain bonus dan komisi alias insentif yang diberikan untuk menunjang prestasi
karyawan.

4. Periksa penggajian di luar siklus

Sistem penggajian dalam setiap usaha berbeda-beda, tapi ada satu siklus yang tetap
dalam sistem tersebut. Misalnya pembayaran gaji tiap bulan, berarti dalam setahun
ada siklus 12 kali pembayaran gaji. Bila ternyata ada 13 kali penggajian, misalnya,
periksa lebih lanjut. Mungkin saja ada pembayaran variabel di luar siklus dan hal ini
wajar. Tapi bisa jadi ketidaksengajaan administrator yang membayarkan gaji dua
kali untuk satu periode.

5. Rekonsiliasi penggajian

Dalam audit payroll, ini tahap yang paling lama tapi sekaligus terpenting. Rekonsiliasi
penggajian berarti membandingkan catatan penggajian dengan buku besar.
Pastikan mengecek satu per satu catatan dengan akurat. Proses ini akan jauh lebih
singkat dan mudah bila memiliki software akuntansi dan penggajian yang
terintegrasi.

6. Rekonsiliasi catatan penggajian dengan formulir pajak


Tak hanya dengan buku besar, catatan penggajian mesti dibandingkan dengan formulir
pajak yang sesuai. Perbandingan ini penting untuk memastikan tidak ada kurang
bayar ataupun kelebihan bayar pajak. Pada tahap ini, Anda bisa sekaligus mencari
apakah ada kewajiban perpajakan terkait dengan penggajian yang belum dibayar.

7. Pastikan semua sesuai dengan aturan


Sistem penggajian atau pengupahan di suatu perusahaan tunduk pada aturan
pemerintah daerah ataupun pusat yang berkaitan. Pastikan sistem yang Anda
jalankan telah sesuai dengan aturan itu, termasuk soal jumlah minimum dan
pemotongan wajib seperti untuk BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

8. Identifikasi kesalahan dan perbaiki

Dalam tahap terakhir ini, dokumentasikan semua kesalahan yang teridentifikasi


dalam audit. Catat juga langkah perbaikan yang telah dilakukan dan strategi
apa yang akan diambil untuk mencegah kesalahan serupa.

Audit payroll sangat penting dalam menguatkan posisi perusahaan baik secara
finansial maupun legal. Dengan audit rutin, Anda dapat menerapkan sistem
payroll yang lebih efisien dan mengurangi risiko kerugian akibat beban biaya yang
semestinya bisa dihindari. Audit akan lebih mudah dijalankan bila bisnis Anda
memanfaatkan teknologi digital atau software akuntansi dan payroll yang
terintegrasi dalam manajemen pengeluaran.

Salah satunya adalah Spenmo. Spenmo memiliki fitur pembayaran yang


mempermudah transfer dana untuk kebutuhan pembayaran invoice, sampai
pembayaran fee dan payroll karyawan.

Anda mungkin juga menyukai