Pemerintah adalah bagian dari negara. Seperti banyak yang tercantum dalam
teori mengenai negara unsur-unsur suatu negara terdiri dari wilayah, rakyat
dan ,kedaulatan. Seringkali pulang unsur ini ditambah dengan tujuan negara dalam
negara yang tujuannya didasarkan paham kedaulatan negara atau kepentingan
penguasa semata-mata, maka dapat diharapkan pemerintahannya akan dilakukan
dengan cara-cara yang cenderung otoriter. sebaliknya dalam negara yang tujuannya
berpijak pada paham kedaulatan rakyat, maka pemerintahannya cenderung akan
berlangsung dengan cara-cara yang demokratis.
Dalam istilah yang lebih umum, kegiatan untuk membawa perubahan kearah
kehidupan warga negara yang lebih baik disebut sebagai fungsi pembangunan.
Menyebutkan bahwa fungsi negara: Berkaitan dengan pertahanan, yakni melindungi
dan mengembangkan wilayah negara, berkaitan dengan Keamanan eksternal, yakni
penegakan hukum, peningkatan kesejahteraan penduduk dan pemeliharaan
legitimasi Ideologi dan simbolik. Sejauh mana rakyat mendukung ruang lingkup
kegiatan pemerintah penting dalam arti mendukung mereka terhadap sistem politik
secara keseluruhan.
Etika pemerintahan dan ekologi pemerintahan adalah dua hal yang berjalan
beriringan suatu kepatutan dalam kehidupan kolektif akan selalu merupakan
pencarian dari hal-hal yang dinilai positif kelangsungan kolektivitas tersebut. Sebagai
bagian dari organisasi kekuasaan yang bernama negara, pemerintahan kadang kala
berhadapan dengan masalah yang muncul sebagai akibat pelaksanaan kekuasaan
tersebut pemerintah yang semestinya pertama-tama menyesatkan sifat demokratis.
Dengan sifat ini, pemerintahan yang semestinya akan selalu berlangsung atas
landasan konstitusi, yang dipahami merupakan suatu kesepakatan bangsa tentang
pengaturan dirinya dan mencerminkan nilai-nilai kedaulatan rakyat, kebebasan, dan
persamaan. Secara umum, etika dimaknai sebagai suatu sistem dari prinsip-prinsip
moral, yang berfungsi sebagai ukuran atau standar kepatutan perilaku atau
tindakan, baik secara individual maupun secara institusional atau profesional. Etika
pemerintahan diartikan sebagai suatu ukuran kepatutan atau keutamaan dalam
menyelenggarakan pemerintahan, termasuk kepatutan perilaku dan tindakan aparat
dan lembaga pemerintahan.
Pada era globalisasi sekarang ini, makna faktor ekologis yang sangat
signifikan tersebut mensyaratkan setiap pengambil kebijakan untuk memahami apa
dan bagaimana globalisasi. Persyaratan yang demikian ini dapat dengan lebih mudah
dipahami, dalam konteks ini, globalisasi dapat diartikan sebagai proses peningkatan
saling ketergantungan masyarakat dunia. Globalisasi hubungan-hubungan sosial
hanya dipahami terutama sebagai penataan kembali waktu dan jarak dalam
kehidupan kita. Berbagai faktor yang membentuk Proses globalisasi adalah
perusahaan transnasional, integrasi ekonomi yang berkembang dan globalisasi
komunikasi dan media.
Era globalisasi menjadi isu luas hampir semua negara di dunia. Era ini benda
yang memiliki sifat khusus yang diperkirakan tidak hanya menjadi tatanan pergaulan
internasional yang telah ada akan mengalami perubahan, juga akan pengaruh besar
pada lingkup nasional, dan bahkan lokal di suatu negara. Termasuk dalam hal ini
adalah pengaruh era globalisasi terhadap birokrasi. Pada dasarnya birokrasi adalah
suatu jenis organisasi, birokrasi merupakan organisasi yang paling cocok untuk
masyarakat modern alasannya, selain menjamin terwujudnya efisiensi, birokrasi
merupakan organisasi yang didasarkan pada sumber kekuasaan yang bersifat legal
rasional, terutama dalam bentuk tidak diskriminatif dan objektif.
Pemerintah sebagai suatu aktivitas, proses dan institusi yang terbentuk atas
dasar kesepakatan warga negara adalah pencerminan dari harapan, kebutuhan, dan
keinginan warga negara untuk mewujudkan hidup bersama yang tertib dan maju
agar setiap dapat menjalani kehidupan secara nyaman dan wajar. Keberadaan suatu
pemerintah sebagai sebuah realita hidup manusia yang dipahami dengan banyak
perspektif dan pandangan. Bagi sebuah negara demokratis, rakyatlah yang menjadi
sumber utama inspirasi dan aspirasi dari setiap penyelenggaraan fungsi dan kegiatan
pemerintahan berkaitan dengan bagaimana inspirasi dan aspirasi rakyat itu dikelola
secara sepatutnya.
Pengelolaan inspirasi dan aspirasi rakyat akan memunculkan kebutuhan
bingkai pengelolaan yang akan dibingkai oleh pilihan terhadap bentuk negara,
bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan.
Dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini, pemaknaan kembali suatu
pemerintahan sudah tidak dapat lagi dilepaskan dari kenyataan interaksi antar
bangsa dan antar wilayah yang sangat insentif. Teknologi informasi yang terus
berkembang dan globalisasi dapat dihadang menyebabkan pemerintahan suatu
negara Angela subsistem dari pemerintahan dunia. Artinya, proses pembangunan
karakter bangsa dan semangat kebangsaan semakin dibutuhkan suatu pemerintah
tidak ingin terjadi cabik dalam konflik promodialisme yang berkepanjangan. Kajian
umum itu kiranya dapat menjadikan bahan sebagai setiap warga negara untuk
merenungkan kembali makna dan arah penyelenggaraan pemerintahan. Bagi bangsa
Indonesia, renungan itu dapat dimulai dengan menggali dan mengembangkan
kembali Khazanah kekayaan dan pengalaman bangsa yang antara lain kristalisasi
dalam pepatah yang pernah ada.