Anda di halaman 1dari 8

Bunga Rampai Pemerintah

Penulis : Muchlis Hamdi, MPA PhD


Penerbit : Yarsif Watampone
Tahun Terbit : 2002

Pemerintah adalah bagian dari negara. Seperti banyak yang tercantum dalam
teori mengenai negara unsur-unsur suatu negara terdiri dari wilayah, rakyat
dan ,kedaulatan. Seringkali pulang unsur ini ditambah dengan tujuan negara dalam
negara yang tujuannya didasarkan paham kedaulatan negara atau kepentingan
penguasa semata-mata, maka dapat diharapkan pemerintahannya akan dilakukan
dengan cara-cara yang cenderung otoriter. sebaliknya dalam negara yang tujuannya
berpijak pada paham kedaulatan rakyat, maka pemerintahannya cenderung akan
berlangsung dengan cara-cara yang demokratis.

Negara adalah organisasi kekuasaan. Negara juga merupakan bentuk kontak


sosial baik untuk menghindari yang kasar dan keji menurut Thomas Hobbes, tujuan-
tujuan untuk menjadikan negara sebagai sarana menjamin wujudnya kebajikan dan
ketertiban sosial tersebut. Negara melalui pemerintah mengalokasikan bunga yang
bersifat mengikat. Pemerintah membentuk, mengembangkan , dan Apakah nilai-
nilai publik. Kebijakan publik adalah gambaran dari penggunaan akal sehat untuk
mewujudkan ketertiban dan keamanan kehidupan bersama. Pemerintah bertujuan
untuk harmonisasikan malam , kebiasaan, dan alasan. Suatu pemerintahan perlu
selalu mengupayakan efektifnya kepemimpinan pemerintahan. Yang membuat
keputusan dan mengembangkan kebijakan sesuai dengan kebutuhan situasi yang
berkembang dan menyediakan kepemimpinan. negara sebagai pemelihara
kelangsungan dan legitimasi tatanan sosial bertujuan untuk mewujudkan kehidupan
yang tertib dan maju, proses pemerintahan juga sangat terkait dengan upaya dalam
kehidupan warga negara yang sehat jasmani sebagai suatu sumber daya
pembangunan bangsa.

Pencapaian tujuan pemerintahan itu memunculkan fungsi pemerintahan,


yakni melakukan pengaturan dan memberikan pelayanan menurut
(Rosenbloom,.1993). Pengaturan dalam arti yang menegaskan bingkai kesepakatan
kehidupan kolektif, agar dapat kepastian dalam perilaku memberikan kemanfaatan
pada kepentingan umum.
Pelayanan dalam suatu proses pemerintahan bermakna penyediaan
kemudahan dan kemanfaatan kepada masyarakat dalam upaya mencapai hidup
yang sejahtera dan bermartabat. Pelayanan terhadap kewajiban masyarakat berisi
kegiatan dan kemampukan masyarakat memahami kepatutan kolektif yang
semestinya dikembangkan. Layanan ini kemudian sangat berkaitan dengan fungsi
pemberdayaan.

Pemberdayaan berisi kegiatan untuk menjadikan masyarakat semakin


mampu untuk menikmati haknya dan memenuhi kewajibannya. Warga negara
hanya akan mampu menuntut haknya memenuhi kewajibannya dan juga berkaitan
dengan kemampuan warga negara untuk memiliki sumber daya serta
memanfaatkan dan menikmati hasil pengelolaan sumber daya tersebut. Apabila
pemberdayaan dimaksud untuk menjadikan masyarakat berperan seimbangan
dalam pemenuhan hak dan kewajibannya, maka keadaan tersebut hanya mungkin
terjadi manakala di antara anggota masyarakat ada rasa percaya bawa ia dapat
mengharapkan bantuan orang lain untuk memenuhi hal-hal yang tidak dapat
dilakukannya sendiri.

Dalam istilah yang lebih umum, kegiatan untuk membawa perubahan kearah
kehidupan warga negara yang lebih baik disebut sebagai fungsi pembangunan.
Menyebutkan bahwa fungsi negara: Berkaitan dengan pertahanan, yakni melindungi
dan mengembangkan wilayah negara, berkaitan dengan Keamanan eksternal, yakni
penegakan hukum, peningkatan kesejahteraan penduduk dan pemeliharaan
legitimasi Ideologi dan simbolik. Sejauh mana rakyat mendukung ruang lingkup
kegiatan pemerintah penting dalam arti mendukung mereka terhadap sistem politik
secara keseluruhan.

Konsep pemerintahan pusat berkembang dengan perkembangan


kebudayaan dan peradaban manusia. Dalam perkembangan penyelenggaraan
pemerintah, saat sekarang dikembangkan suatu bingkai baru penyelenggaraan
pemerintahan yang disebut dengan good governance. Rhodes (1996) Menyatakan
bahwa good governance menegaskan suatu perubahan dalam makna pemerintahan,
yang menunjukkan suatu proses pemerintahan yang baru atau suatu kondisi yang
dari penguasaan yang tertata atau metode baru dengan mana masyarakat
diperintahkan.
Good Government merupakan konsep yang menekankan pada perluny
mengembangkan institusi pemerintah, dengan suatu pemikiran bahwa lembaga
pemerintahan yang berfungsi dengan baik akan memungkinkan melaksanakan tugas
mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Good governance juga tetap memberikan
penekanan pada terwujudnya aparat dan lembaga pemerintah yang baik. Untuk itu
pelaksanaan kegiatan pemerintahan akan memberikan peluang peranan pada
masing-masing faktor tersebut, walaupun dengan satu catatan bawah pemerintah
tetap dalam peranan sebagai pengalokasi nilai-nilai otoritatif.

Berbagai karakteristik dari Good Government adalah: Akuntabilitas,


keterbukaan, , partisipasi, tertib hukum, daya tanggap, orientasi konsensus,
keadilan, Efisiensi dan efektivitas, dan visi strategis. Good governance hanya
merupakan pengarah sekaligus bingkai analisis dalam memahami makna dan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara. Implementasi Konsep ini pada dasarnya
merupakan upaya pembangunan nilai-nilai baru dalam praktek pemerintahan yang
berkaitan dengan kemampuan aparat dan lembaga pemerintahan untuk memahami
dan mengamalkan etika pemerintahan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Etika pemerintahan dan ekologi pemerintahan adalah dua hal yang berjalan
beriringan suatu kepatutan dalam kehidupan kolektif akan selalu merupakan
pencarian dari hal-hal yang dinilai positif kelangsungan kolektivitas tersebut. Sebagai
bagian dari organisasi kekuasaan yang bernama negara, pemerintahan kadang kala
berhadapan dengan masalah yang muncul sebagai akibat pelaksanaan kekuasaan
tersebut pemerintah yang semestinya pertama-tama menyesatkan sifat demokratis.
Dengan sifat ini, pemerintahan yang semestinya akan selalu berlangsung atas
landasan konstitusi, yang dipahami merupakan suatu kesepakatan bangsa tentang
pengaturan dirinya dan mencerminkan nilai-nilai kedaulatan rakyat, kebebasan, dan
persamaan. Secara umum, etika dimaknai sebagai suatu sistem dari prinsip-prinsip
moral, yang berfungsi sebagai ukuran atau standar kepatutan perilaku atau
tindakan, baik secara individual maupun secara institusional atau profesional. Etika
pemerintahan diartikan sebagai suatu ukuran kepatutan atau keutamaan dalam
menyelenggarakan pemerintahan, termasuk kepatutan perilaku dan tindakan aparat
dan lembaga pemerintahan.

Dengan pemahaman ini maka pengkajian tentang bingkai penyelenggaraan


pemerintahan juga selalu perlu didasarkan atas kondisi lingkungan yang melingkupi
gerak dan arah penyelenggaraan suatu pemerintahan, yang secara umum disebut
sebagai ekologi pemerintahan.
Suatu proses dalam kehidupan bernegara, pemerintahan selalu harapkan
berlangsung suatu keadaan yang semestinya. Harapanmu sekaligus menunjukkan
bahwa pemerintah juga selalu mencerminkan aspek-aspek struktur dan nilai.
Pemerintahan akan selalu berinteraksi dengan lingkungan tersebut baik
mempengaruhi ataupun dipengaruhi. Ekologi pemerintahan adalah keterkaitan
suatu pemerintahan dengan lingkungannya merupakan motivasi dari munculnya
suatu bidang kajian. Ekologi pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu studi
tentang hubungan antara pemerintah dan lingkungannya utama dengan maksud
menjelaskan nilai dan karakteristik suatu sistem pemerintahan dan lingkungannya
dalam suatu proses saling mempengaruhi yang dinamis.

Sosial ekonomi menjadi penting dalam pengkajian ekologi pemerintahan


pertama-tama karena kondisi sosial akan memberikan landasan perkembangannya
nilai-nilai dan aspirasi. Selain itu, kondisi ekonomi menjadi penguat dari kemunculan
harapan dan permasalahan. Dalam hal ini, salah satu sumber utama dari konflik
dalam kehidupan masyarakat adalah berupa aktivitas ekonomi. Berdasarkan
pandangan bahwa pemerintahan dan hanya memiliki hubungan yang dinamis, maka
selalu dipahami pula bahwa kebijakan pemerintah adalah gambaran dari kenyataan
lingkungan yang ada. Kebijakan pemerintah menjadi penanganan terhadap faktor
ekonomi sebagai substansinya.

Pada era globalisasi sekarang ini, makna faktor ekologis yang sangat
signifikan tersebut mensyaratkan setiap pengambil kebijakan untuk memahami apa
dan bagaimana globalisasi. Persyaratan yang demikian ini dapat dengan lebih mudah
dipahami, dalam konteks ini, globalisasi dapat diartikan sebagai proses peningkatan
saling ketergantungan masyarakat dunia. Globalisasi hubungan-hubungan sosial
hanya dipahami terutama sebagai penataan kembali waktu dan jarak dalam
kehidupan kita. Berbagai faktor yang membentuk Proses globalisasi adalah
perusahaan transnasional, integrasi ekonomi yang berkembang dan globalisasi
komunikasi dan media.

Keterkaitan sebuah sistem pemerintahan dengan lingkungannya muncul


dimensi peluang dan ancaman secara bersamaan. Kemampuan pengelolaan kedua
dimensi ini akan menentukan apakah suatu pemerintahan akan dapat bertahan atau
tidak. Pilihan-pilihan metode pengelolaan pemerintah yang sesuai dengan ekologi
nya merupakan salah satu faktor penentu dari kesinambungan suatu sistem
pemerintahan.
Istilah politik dan sistem politik kadangkala dipakai secara berganti-gantian,
atau paling tidak secara bergandengan, dengan makna keduanya yang berkaitan
dengan tatanan pengelolaan kekuasaan. Politik dapat dipahami sebagai suatu usaha
untuk mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan keadilan. Sedangkan sistem
politik diartikan sebagai lingkungan social Economic penyelenggaraan kekuasaan
dan organisasi-organisasi yang beroperasi dalamnya serta gejala-gejalanya yang
memberikan pengaruh penyelenggaraan kekuasaan tersebut.

Demokratisasi politik sebagai suatu proses untuk membangun sistem politik


yang memiliki karakteristik demokratis. Demokrasi merupakan suatu konsep yang
dirumuskan secara berbeda-beda oleh para sarjana, demokrasi dipandang sebagai
suatu prinsip atau nilai yang mencerminkan kebebasan dan persamaan disamping
dilihat pula sebagai suatu bentuk pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk
rakyat.

Dengan pemahaman itu maka istilah demokratisasi juga merupakan


penggambaran pembentukan Pemerintahan demokratis, yang secara umum
merupakan perubahan dari pemerintahan otoriter yang berkembang sebelumnya.
Dalam hal ini, pada tingkatan yang paling sederhana demokratisasi meliputi tiga
tahapan yakni pengaturan pemerintahan otoriter, pembentukan Pemerintahan
demokratis, konsolidasi Pemerintahan demokratis.

Demokrasi politik adalah suatu proses butuhkan keterlibatan semua unsur


dalam sistem politik, untuk secara bersama-sama membangun nilai-nilai kebebasan
dan persamaan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Demokrasi tidak hanya
menggambarkan terwujudnya supremasi hukum, tetapi juga respect antara semua
komponen sistem politik dalam memaknai dan menggunakan kebebasannya.
Melalui penciptaan keadaan yang demikian Jelaskan pengembangan suatu sistem
politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara benar-benar bermanfaat
perwujudan masyarakat yang sejahtera dan berdaulat.

Dari segi pemunculannya, Adanya lembaga pemerintah daerah merupakan


pencerminan dari pelaksanaan prinsip desentralisasi. sebagai suatu prinsip yang
digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan modern, desentralisasi
menjanjikan banyak hal bagi kemanfaatan dan kesejahteraan kehidupan masyarakat
di tingkat lokal. Melalui pelaksanaan prinsip, diharapkan akan berkembangnya suatu
pengelolaan kewenangan dan sumber daya, yang tidak hanya semakin memudahkan
pelaksanaan aktivitas yang ber lingkup nasional.
Desentralisasi umumnya dipahami berisi ganda, yakni: Meningkatkan
Efisiensi dan efektivitas administrasi pemerintahan nasional dan mengaktualisasikan
representasi lokalitas. Melalui pemahaman bahwa desentralisasi merupakan upaya
pengelolaan Suatu kondisi daerah yang bervariasi baik dalam lingkup maupun dalam
derajatnya, maka penyelenggaraan desentralisasi berlangsung di atas berbagai
prinsip, melalui desentralisasi akan dapat dibangun suatu kehidupan pemerintahan
yang demokratis, prinsip keanekaragaman, pelaksanaan prinsip subsidiaritas.

Otonomi daerah di suatu Sisi memberikan kesempatan yang sangat besar


kepada pemerintah dan masyarakat daerah untuk mempunyai wewenang mengatur
dan melayani pemenuhan kebutuhan mereka dalam rangka hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Namun demikian sejumlah kewenangan yang diberikan
oleh pemerintah nasional itu tidak secara otomatis berarti sebagai terwujudnya
kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat daerah untuk dapat bermakna positif
bagi kehidupan masyarakat daerah. Untuk itu, dapat disimpulkan desentralisasi akan
bermanfaat bagi pembangunan daerah sepanjang prinsip ini dapat mendorong
berkembangnya kemampuan pemerintah daerah dan masyarakat yang berinteraksi
untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Era globalisasi menjadi isu luas hampir semua negara di dunia. Era ini benda
yang memiliki sifat khusus yang diperkirakan tidak hanya menjadi tatanan pergaulan
internasional yang telah ada akan mengalami perubahan, juga akan pengaruh besar
pada lingkup nasional, dan bahkan lokal di suatu negara. Termasuk dalam hal ini
adalah pengaruh era globalisasi terhadap birokrasi. Pada dasarnya birokrasi adalah
suatu jenis organisasi, birokrasi merupakan organisasi yang paling cocok untuk
masyarakat modern alasannya, selain menjamin terwujudnya efisiensi, birokrasi
merupakan organisasi yang didasarkan pada sumber kekuasaan yang bersifat legal
rasional, terutama dalam bentuk tidak diskriminatif dan objektif.

Di era globalisasi sekarang ini, pemahaman kembali terhadap kedudukan dan


peranan birokrasi pemerintah merupakan hal, yang tidak saja relevan dengan
berkembangnya keadaan, tetapi juga signifikan untuk kembali memantapkan
penerimaan masyarakat terhadap fungsi-fungsi yang semestinya dilakukan oleh
birokrasi pemerintahan. Berdasarkan pandangan ini bagi aparat pemerintah bahwa
era globalisasi menjadi lingkup strategis bagi pelaksanaan tugas mereka yang
mengaruhi dan ikut menentukan corak, isi, dan ruang lingkup pelaksanaan tugas
bagi aparat pemerintah.
Demikian itu, tidak saja berarti semata-mata memacu aktualisasi diri, tapi
juga aktualisasi yang berjalan bersamaan dengan pembangunan kapasitas organisasi
dengan arah hubungan yang timbal balik. Dan keterkaitan seperti ini juga disadari
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berlingkup politik dan ekonomi maupun sosial,
budaya, dan pertahanan keamanan. Inti dari semua ini adalah terciptanya birokrasi
pemerintahan yang mampu mendorong upaya pembelajaran sebagai suatu
kebiasaan aparat pemerintah, baik dalam mencermati rangkaian peran birokrasi
yang dibutuhkan maupun dalam pengusahaan aktualisasi diri untuk pelaksanaan
peran birokrasi tersebut. Maka kedudukan birokrasi dalam era globalisasi dapat
tetap diharapkan legitimate, dan pelaksanaan peranannya dapat tetap efisien dan
efektif dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaulat.

Sebagai suatu institusi dikembangkan oleh warga negara, makna dalam


perjalanan kehidupannya, suatu negara selalu akan menggambarkan bentuk dan
sifat hubungannya dengan warga negara. Gambaran hubungan tersebut misalnya
dapat dicermati dari istilah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Istilah ini sepintas memaparkan tentang ruang lingkup bingkai kolektif yang menjadi
acuan baik mengenai nilai maupun posisi dari seorang individu warga negara.
Perbincangan mengenai hubungan antara warganegara dan negara ini dapat dikaji
dari banyak aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain : makna warga negara, etnik
dan negara, masyarakat warga negara, pembangunan kapasitas, pemberdayaan
masyarakat. Prof proses pembangunan institusi dan peningkatan kapasitas
masyarakat secara mandiri mampu membangun dirinya bermula dari upayakan
kemampuan untuk memiliki dan mendayagunakan informasi yang kemudian disertai
dengan kemampuan untuk memiliki dan mendayagunakan sumber daya yang
dibutuhkan.

Pemerintah sebagai suatu aktivitas, proses dan institusi yang terbentuk atas
dasar kesepakatan warga negara adalah pencerminan dari harapan, kebutuhan, dan
keinginan warga negara untuk mewujudkan hidup bersama yang tertib dan maju
agar setiap dapat menjalani kehidupan secara nyaman dan wajar. Keberadaan suatu
pemerintah sebagai sebuah realita hidup manusia yang dipahami dengan banyak
perspektif dan pandangan. Bagi sebuah negara demokratis, rakyatlah yang menjadi
sumber utama inspirasi dan aspirasi dari setiap penyelenggaraan fungsi dan kegiatan
pemerintahan berkaitan dengan bagaimana inspirasi dan aspirasi rakyat itu dikelola
secara sepatutnya.
Pengelolaan inspirasi dan aspirasi rakyat akan memunculkan kebutuhan
bingkai pengelolaan yang akan dibingkai oleh pilihan terhadap bentuk negara,
bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan.

Dalam era globalisasi dan informasi sekarang ini, pemaknaan kembali suatu
pemerintahan sudah tidak dapat lagi dilepaskan dari kenyataan interaksi antar
bangsa dan antar wilayah yang sangat insentif. Teknologi informasi yang terus
berkembang dan globalisasi dapat dihadang menyebabkan pemerintahan suatu
negara Angela subsistem dari pemerintahan dunia. Artinya, proses pembangunan
karakter bangsa dan semangat kebangsaan semakin dibutuhkan suatu pemerintah
tidak ingin terjadi cabik dalam konflik promodialisme yang berkepanjangan. Kajian
umum itu kiranya dapat menjadikan bahan sebagai setiap warga negara untuk
merenungkan kembali makna dan arah penyelenggaraan pemerintahan. Bagi bangsa
Indonesia, renungan itu dapat dimulai dengan menggali dan mengembangkan
kembali Khazanah kekayaan dan pengalaman bangsa yang antara lain kristalisasi
dalam pepatah yang pernah ada.

Di masa depan pemerintah Indonesia adalah pemerintah yang sadar akan


keanekaragaman Seperti kata pepatah lain. Lain Lubuk Lain Ikan, lain Padang lain
belalang, pemerintah Indonesia adalah pula pemerintahan yang sangat menjunjung
rasa tinggi saling menghormati antar sesama seperti diungkapkan dalam peribahasa
duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Semua itu lagi dilakukan dikembangkan dan
dipelihara untuk menjadikan pemerintahan bermanfaat bagi perwujudan martabat
dan kesejahteraan rakyat yang berdaulat.

Anda mungkin juga menyukai