Anda di halaman 1dari 32

Media Pembelajaran

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)


Kelas VII

Dibuat oleh :
NUR MAULINA., S.Pd.

SMP Pasundan 2 Kota Cimahi


Jl. Melong Raya No. 2 PERUMNAS Cijerah II

TARIAN DAERAH
DI INDONESIA
Tarian Daerah di Indonesia dan Asalnya
Nah, artikel kali ini akan mengulas tentang tari-tarian daerah paling populer di
Indonesia beserta provinsi asalnya. Yuk, simak daftarnya di bawah ini:

1. Tari Cokek (Betawi, DKI Jakarta)

Sumber Gambar: Genpi.co

Tari cokek adalah tarian akulturasi antara budaya Betawi, Cina dan Banten.
Suku Betawi yang tinggal di sekitar Jakarta atau ibukota dari Indonesia sejak dulu,
sangat mudah untuk berinteraksi dengan suku atau bangsa lain.
Karena itulah, seiring berjalannya waktu, kesenian Betawi pun berkembang
dan bercampur padu dengan kesenian lain. Salah satunya tari Cokek ini, nama Cokek
berasal dari Bahasa Hokkian “chiou-khek”  yang berarti menyanyikan lagu.
Tarian cokek ini biasa dimainkan pada saat ada pertunjukan atau pesta
hiburan. Penari Cokek menunjukan kemampuannya sambil menyanyi diiringi oleh
alunan musik Gambang Kromong. Gerakan tarian ini layaknya beradu bokong atau
banyak yang menggoyangkan pinggul.
2. Tari Remo (Jombang, Jawa Timur)

Sumber Gambar: Grid.id

Tari Remo atau Reyoge Cak Mo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Tarian ini biasa ditampilkan saat penyambutan tamu yang diiringi oleh gamelan.
Sejatinya, tarian ini dibawakan oleh penari pria, tapi sebagai usaha pelestarian, penari
wanita pun dapat menari tarian Remo.
Tari Remo membutuhkan sisi maskulinitas untuk menjadi lakon penari.
Pertunjukan Tari Remo memang ingin menampilkan kisah pangeran yang sedang
berjuang dalam sebuah medan pertempuran.
Ciri khas utama dari tarian ini adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis.
Didukung dengan lonceng-lonceng di area pergelangan kaki, sehingga akan
berbunyi jika penari melangkah di panggung.

3. Tari Indang (Sumatera Barat)


Sumber Gambar: Wikimedia

Tari Indang atau yang terkenal dengan nama Tari Dindin Badindin merupakan
kesenian asli Sumatera Barat, lebih tepatnya masyarakat Pariaman. Tarian ini konon
merupakan media proses penyebaran Islam oleh Syekh Burhanudin di Sumatera
Barat.
Filosofi tarian ini sangat erat dengan budaya Minang dengan Islam. Tarian Indang
ditampilkan dengan alunan Shalawat Nabi atau syair yang mengandung nilai ajaran
Islam. Biasanya, ditampilkan pada peringatan wafatnya cucu Rasulullah atau tiap
tanggal 10 Muharram.
Tarian Dindin Badindin ini dilakukan oleh penari pria dengan jumlah ganjil
seperti 7, 9, 11, atau 13 orang. Gerakannya mirip dengan Tari Saman yang berasal
dari Aceh, tapi jika Toppers melihat secara seksama, tarian ini memiliki gerakan yang
lebih luwes.
4. Tari Legong (Bali)

Sumber Gambar: Indonesia Kaya

Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang telah ada sejak abad ke-19. Konon,
Tari Legong terinspirasi dari mimpi seorang Pangeran yang sedang sakit lalu
bertemu dengan dua gadis menari diiringi oleh alunan gamelan.
Tari Legong memiliki gerakan yang cukup kompleks dan terikat dengan
tabuhan gamelan. Alat musik yang mengiringi Tari Legong namanya Gamelan Semar
Pagulingan. Hingga kini di Bali memiliki berbagai macam Tari Legong, khususnya di
Bali Selatan.
Adapun Tari Legong yang cukup populer adalah Legong Lasem (Kraton) yang
dimainkan oleh dua orang legong dan seorang condong. Selain ini, ada Tari Legong
Jobog, Ledog Bawa, Kuntul, Sudarsana, Smaradahana dan lain-lain.
5. Tari Bungong Jeumpa (Aceh)

Sumber Gambar: Mengenal Indonesia

Tari yang satu ini kini cukup populer karena lagunya dinyanyikan pada ajang
Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang. Tari khas Aceh ini memiliki gerakan cukup
simpel dengan dilakukan secara bergantian, duduk dan berdiri.
Sambil menari, para penari juga menyanyikan lagu Bungong Jeumpa yang
menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Lagu dan tarian Bungong Jeumpa
melambangkan keindahan dan kesuburan tanah Aceh.
Bungong Jeumpa sejatinya adalah bunga yang memiliki beragam warna. Bagi
masyarakat Aceh, bunga ini adalah simbol keindahan. Maka, tak heran apabila
Toppers akan sering melihat bunga bungong jeumpa di acara tradisional warga
Aceh.
6. Saman (Aceh)

Sumber gambar: breakingnews

Mari kita mulai dari daerah paling barat di Indonesia, Aceh. Salah satu tarian
daerah paling populer di Daerah Istimewa Aceh adalah tari saman. Tidak hanya
populer di dalam negeri, tari saman juga dikenal di mancanegara. Tidak jarang, tarian
yang biasanya dilakukan orang banyak penari sekaligus ini dipertunjukkan dalam
event kebudayaan di luar negeri.
Bahkan, UNESCO, organisasi kelimuan, pendidikan dan kebudayaan yang
bernaung di bawah PBB, memasukkan tari saman dalam daftar warisan budaya yang
memerlukan perlindungan mendesak dari Badan PBB Urusan Pendidikan, Sains dan
Kebudayaan.
Gerakan tari saman cukup sulit dilakukan karena membutuhkan kecepatan, akurasi
dan kekompakan.
Untuk bisa menarikannya, suatu kelompok penari saman bisa berlatih selama
berminggu-minggu bahkan berbulan bulan, lho Toppers.
7. Tor Tor (Tapanuli Utara)

Sumber gambar: wikipedia

Di utara Pulau Sumatra, tepatnya di sekitar Danau Toba, terdapat suku Batak
yang memiliki tarian daerah bernama tor tor. Tarian ini biasanya ditarikan oleh orang
Batak dalam berbagai ritual penting seperti pesta pernikahan, pesta kematian,
syukuran panen hingga upacara penyembuhan orang sakit.
Saat menari Tor Tor, orang Batak biasanya diiringi permainan alat musik
Mangondangi yang terdiri dari 9 buah gondang (gendang batak), terompet khas
Batak dan suling. Gerakan tari tor tor tidak rumit dan relatif lebih mudah dipelajari
karena gerakannya monoton.
Di era sekarang, penari tor tor biasanya memasukkan unsur-unsur tambahan
dalam koreografi-nya.
8. Tari Piring (Minangkabau)

Sumber gambar: twitter @ID_Datsun

Dari Barat Pulau Sumatra, tepatnya di Minangkabau, terdapat tari piring yang
punya gerakan indah dan kaya makna. Tari piring merupakan simbolisasi dari
pemberian persembahan kepada sang pencipta atas keberhasilan panen.
Namun, di masa sekarang tari piring sudah dipertunjukkan secara bebas
dalam berbagai perayaan. Tari piring biasanya ditampilkan oleh 3 hingga 5 penari
yang memegang dua hingga tiga piring dalam tangannya dan gelang lonceng kecil
yang diikat pada kaki penari.
Tarian luwes dan indah ini biasanya diiringi oleh alunan alat musik tradisional
Minangkabau yakni bong dan saluang.
9. Turuk Langgai (Mentawai)

Sumber gambar: blogkulo

Nama tarian ini memang kurang terkenal dibandingkan nama tarian daerah
lainnya yang ada di artikel ini. Namun, seiring semakin terkenalnya Kepulauan
mentawai sebagai salah satu surga wisata dan tujuan wisata air kelas internasional,
Turuk Langgai lambat laun mulai dikenal secara luas.
Turuk Langgai merupakan tarian khas etnis Mentawai yang terinspirasi dari
gerakan hewan seperti burung, ular, ayam hingga monyet.
Turuk Langgai biasanya ditampilkan dengan iringan alat musik tradisional Mentawai
yakni gendang kajeuma dan uliat.
10. Tari Sekapur Sirih (Jambi)

Sumber Gambar : Youtube.com/Pendidikan Jambi

Tari Sekapur Sirih adalah tarian penyambut tamu di Provinsi Jambi yang
diiringi musik langgam melayu. Seorang seniman bernama Firdaus Chatap
menciptakan tarian ini yang diperkenalkan pada tahun 1962.
Tarian Sekapur Sirih biasanya dilakukan sembilan orang penari perempuan
dan tiga penari laki-laki. Satu penari laki-laki akan membawa payung, dan dua
lainnya berperan sebagai pengawal.
Penari perempuan akan menari layaknya memvisualisasikan gadis berdandan.
Ini tercerminkan melalui gerakan awal tarian ini, perempuan berdandan supaya indah
lalu mereka akan bertemu tamu. Gerakan inti dan akhir mereka akan menerima tamu
dengan suguhan kapur dan sirih.
11. Tari Lilin (Minangkabau)

Sumber Gambar : Ensiklopedia Jakarta

Selain tari piring, dari Minangkabau juga ada tari lilin. Tarian ini biasanya
dilakukan untuk menyambut malam ke-21 di bulan Ramadan. Ketika itu, penari akan
berpasangan perempuan dan laki-laki, kemudian mereka menari membawa lilin
menyala di atas piring kecil.
Tarian Lilin terinspirasi dari cerita rakyat Minangkabau tentang seorang gadis
yang ditinggal oleh tunangannya. Gadis tersebut juga kehilangan cincin
pertunangannya, lantas ia mencarinya kemana-mana hingga larut malam
menggunakan lilin yang ditaruh di atas piring.
Nah, gerakan gadis tersebut yang membungkuk dan meliuk-liuk seolah
menari jadi latar belakang gerakan tarian ini. Para penari akan bergerak secara indah
untuk mempertahankan api lilin agar terus menyala.
12. Tari Ronggeng Blantek (Betawi)

Sumber gambar: wikipedia

Etnis Betawi juga memiliki beragam tarian daerah yang populer sejak zaman
kolonial Belanda. Salah satu tarian daerah yang terkenal adalah Ronggeng Blantek.
Tarian yang memiliki tempo cepat dan gerakan enerjik ini awalnya ditampilkan
sebagai pembuka teater rakyat Betawi, Topeng Blantek.
Tarian yang ditarikan oleh penari perempuan ini biasanya dipertunjukkan
dengan iringan alat musik populer Betawi seperti terompet, trombone, baritone,
gendang, gong, simbal, dan tehyan.
13. Tari Jaipong (Karawang)

Sumber gambar: madeblog

Di antara tarian daerah yang ada di daftar ini, Jaipong merupakan tarian yang
muncul di era yang relatif lebih modern. Tepatnya, Jaipong muncul pada tahun 1976.
Tarian yang gerakannya menggabungkan unsur silat, wayang golek dan ketuk tilu ini
diciptakan oleh seniman Jawa Barat, H. Suanda dan Gugum Gumbira.
Saat ditarikan, Jaipong biasanya diiringi oleh musik Jaipongan yang terdiri dari
gong, kecapi, gendang dan rebab.
14. Tari Topeng (Cirebon)

Sumber gambar: lp2m.iai-tribakti

Tari topeng merupakan tarian daerah Cirebon yang sangat populer di semua
kalangan, baik kalangan kraton maupun masyarakat jelata. Saking populernya, Sunan
Gunung Jati menggunakan tarian ini sebagai media dakwah saat menyebarkan
agama Islam di Jawa Barat.
Para penari topeng biasanya mengenakan 5 jenis topeng yang berbeda-beda.
Tiap topeng memiliki nama dan wataknya masing masing. Topeng panji, contohnya,
menyimbolkan bayi yang masih bersih dari dosa, sedangkan topeng pamindo
merupakan kesatria, sementara topeng patih menggambarkan kedewasaan.
15. Tari Bedhaya (Yogyakarta)

Sumber gambar: gateofjava

Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan tarian
daerah. Salah satu tarian daerah yang populer adalah tari bedhaya. Tarian yang
biasanya ditampilkan oleh penari perempuan ini dulunya dipertunjukkan untuk
kalangan keraton saja.
Tarian ini bercerita tentang sosok spiritual yang diyakini sebagai penguasa
dunia kebatinan di pantai utara Jawa, Nyi Roro Kidul.
Tari Bedhaya banyak menampilkan gerakan gerakan-gerakan gemulai
bertempo lambat. Bedhaya Ketawang dimainkan dengan diiringi perangkat gamelan
lengkap.
16. Tari Serimpi (Yogyakarta)
Sama seperti bedhaya, pada awalnya tari serimpi merupakan tari yang haya
dipentaskan di keraton saja. Tarian ini konon dipentaskan ketika ada peristiwa
penting dalam keraton seperti pergantian pejabat tinggi.
Tari serimpi sendiri banyak jenisnya, Toppers. Contohnya, serimpi genjung,
serimpi babul layar, serimpi bondan, serimpi anglir mendung dan serimpi dhempel.
Biasanya, tarian ini dimainkan oleh empat penari yang melambangkan api, air, angin
dan tanah dan berpakaian layaknya putri keraton.

17. Tari Gambyong (Solo)

Sumber gambar: rachnasandika

Dari Jawa tengah, tepatnya di Kota Solo, terdapat tarian daerah yang sudah
dikenal sejak zaman raja-raja Jawa kuno yakni tari gambyong. Pada
perkembangannya, tarian ini terus berkembang dengan koreografi yang bermacam-
macam. Tarian ini sebenarnya berakar dari tayub, sebuah tarian rakyat yang biasa
dimainkan ketika pesta panen.
Namun, pihak kraton membawa tarian ini dan mengembangkannya menjadi
tarian yang luwes dan penuh dengan gerakan indah yang sanggup membius mata.

18. Tari Reog (Ponorogo)

Sumber gambar: nusadaily

Tari reog adalah salah satu tarian daerah asli Ponorogo, Jawa Timur, yang
telah mendunia. Tarian tradisional ini dimainkan oleh sejumlah pria yang
menggunakan topeng kepala singa bermahkotakan bulu-bulu merak. Berat topeng
besar ini bisa mencapai 50 kilogram, lho Toppers.
Tari tradisional ini konon diciptakan oleh Ki Ageng Kutu, seorang abdi raja
Majapahit terakhir, Bra Kertabumi. Ki Ageng Kutu yang kemudian memberontak
pada rajanya tersebut menggunakan tarian ini sebagai sindiran bagi sang raja yang
dianggapnya korup dan berada di bawah pengaruh Cina.
Hal ini diperlihatkan lewat properti singa barong yang merepresentasikan
sang raja dan bulu-bulu merak di atas kepalanya yang melambangkan pengaruh
Cina.
19. Tari Jaran Kepang (Ponorogo)

Sumber gambar: pixabay

Tarian daerah ini merupakan bagian dari tari reog yang sudah kita bahas di
atas. Tari jaran kepang merupakan jenis tarian yang tersebar di sejumlah wilayah di
pulau Jawa. Ada yang menyebutnya tari kuda lumping atau tari jatilan.
Tarian yang menggunakan anyaman bambu dan kulit binatang yang
berbentuk seperti kuda ini menceritakan tentang para prajurit Majapahit yang gagah
berani.
Salah satu keunikan dari tarian ini adalah para pemainnya yang bisa
mengalami trance (kesurupan) dan melakukan tindakan berbahaya seperti memakan
potongan kaca atau mengupas kelapa menggunakan gigi.
20. Tari Kecak (Bali)

Sumber gambar: pixabay

Selain reog, tari kecak merupakan salah satu tarian daerah di Indonesia yang
banyak dikenal oleh orang asing. Maklum, tarian ini sangat sering dipertunjukkan
baik di Bali maupun di luar negeri.
Tari kecak sendiri diciptakan oleh penari Bali, Wayan Limbak dan pelukis asal
Jerman, Walter Spies. Tarian yang biasanya dimainkan oleh belasan bahkan puluhan
laki-laki ini diambil dari tarian ritual penolak bala bernama tari sanghyang.
Tarian yang dimainkan tanpa alat musik ini bercerita tentang pasukan kera
yang membantu Rama melan raja jin yang jahat, Rahwana.
21. Tari Pendet (Bali)

Sumber gambar: wikipedia

Salah satu tarian tertua di Bali ini dikenal sebagai tarian penyambutan bagi
tamu atau turis yang datang ke sebuah tempat wisata. Namun, tari ini sebenarnya
merupakan tarian ritual yang awalnya hanya dipentaskan di pura.
Tari yang bisa juga dipentaskan secara beramai-ramai ini merupakan bagian
dari ritual penyambutan turunnya dewata ke bumi. Biasanya penari pendet
mengenakan kemben dan kain berwarna keemasan sambil memegang bokor, tempat
menaruh bunga yang nantinya akan ditaburkan.

22. Tari Kancet Ledo/Tari Gong (Kutai Kertanegara)


Tarian asal Kalimantan Timur ini dikenal akan keindahan gerak tarinya dan
keunikan busana serta kelengkapan tari yang dikenakan penari. Dalam versi aslinya,
para penari perempuan yang menggunakan pakaian adat Dayak Kenyah ini harus
menari di atas gong. Itulah alasannya jika tarian ini juga disebut sebagai tari gong.
Selain memiliki makna keseimbangan dalam hidup, tarian ini sendiri memiliki
menyimbolkan karakter wanita dayang yang cantik, pandai dan indah untuk
dipandang.

23. Tari Tempurung (Sulawesi Utara)

Sumber gambar: Youtube

Tari tradisional dari Sulawesi Utara ini menggunakan atribut tempurung atau
batok kelapa yang biasa digunakan warga sebagai wadah tertentu atau mangkuk.
Suara dari tempurung yang saling dipukul akan membunyikan suara khas yang
nyaring. 
Tarian ini mempunyai makna sebagai ungkapan rasa syukur serta apresiasi
terhadap keluarga petani atas hasil panen kopra atau buah kelapa.
24. Tari Kipas Pakarena (Sulawesi Selatan)

Sumber gambar: SymbianPlanet

Tari Kipas Pakarena berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Setiap gerakan dari
tarian mencerminkan karakter perempuan Gowa yang patuh, sopan, dan hormat
terhadap laki-laki, khususnya terhadap suami.
Terdapat aturan unik pada tarian ini. Para penari tidak diperbolehkan
membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat
terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam.
25. Tari Paduppa Bosara (Sulawesi Selatan)

Sumber gambar: Ayokeselayar

Tari Padduppa Bosara adalah tarian penyambutan orang bugis-makassar.


Tarian ini menggunakan properti berupa Bosara yang biasa digunakan unutk
menghidangkan makanan jika kedatangan tamu.
Pada zaman dahulu kesenian tradisional ini sering ditarikan untuk menjamu
raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan.
Bosara sendiri merupakan tempat sajian kue tradisional atau lauk yang
biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang
bersifat tradisional dan kebudayaan.
26. Tari Gandrung Lombok (Nusa Tenggara Barat)

Sumber gambar: indonesiakaya

Tari Gandrung merupakan kesenian tari tradisional asal Lombok yang


ditarikan oleh penari wanita yang diiringi dengan seperangkat gamelan. Tarian ini
biasanya juga ditampilkan dengan puisi dan nyanyian.
Meski namanya serupa, tari gandrung asal Lombok berbeda dengan yang ada
Jawa maupun Bali. Perbedaan yang sangat menonjol dapat ditemukan baik pada
gerakan, kostum maupun penyajian pertunjukannya.
Awalnya, tarian ini digunakan untuk menghibur para prajurit setelah pulang
dari medan perang. Dengan iringan dari beberapa perangkat Gamelan yang ada,
para penari wanita menari sambil mengajak satu persatu para prajurit untuk menari
secara berpasangan.
27. Tari Caci (Nusa Tenggara Timur)

Sumber gambar: Good News From Indonesia

Tari Caci atau adalah tari perang antara sepasang penari laki-laki yang
bertarung dengan cambuk dan perisai. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut)
bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan
perisai (tameng). 
Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen, ritual tahun baru, upacara
pembukaan lahan, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting.
28. Tari Lego Lego (Nusa Tenggara Timur)

Sumber gambar: Negeriku Indonesia

Tari Lego-Lego berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini
ditujukan untuk mengajak masyarakatnya bersatu membangun kampung dan negeri
dan biasa ditampilkan pada saat upacara adat.
Tarian ini biasanya dilakukan oleh anak-anak muda. Para perempuan dan
lelaki setempat yang terlibat dalam tarian ini mengenakan kain tradisional.
Sementara, bagian bernyanyi dan berpantun biasanya dilakukan oleh orang-orang
tua.
29. Tari Tide Tide (Maluku Utara)

Sumber gambar: Sering Jalan

Tari Tide Tide adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Halmahera
Utara, Maluku Utara. Tarian ini biasanya ditarikan secara berpasangan oleh pria dan
wanita pada acara-acara tertentu seperti pesta adat, penyambutan, pernikahan, dan
lainnya.
Tide Tide merupakan tarian yang memberikan gambaran tentang kehidupan
pergaulan antara pria dan wanita di Halmahera pada masa itu. Dalam
pertunjukannya, para penari akan diiringi dengan alunan musik dari tifa, biola, dan
gong.
30. Tari Saureka Reka (Maluku)

Sumber gambar: My Indonesian

Tarian Saureka Reka dimainkan oleh muda mudi yang terdiri dari 4 laki-laki
dan 4 perempuan. Pada mulanya, tarian ini dimainkan hanya pada saat musim panen
sagu yang merupakan ungkapan rasa syukur rakyat namun pada saat ini tarian
Saureka Reka sudah banyak dimainkan pada pertunjukkan-pertunjukkan.
Properti yang digunakan untuk tarian ini adalah gaba-gaba, tifa, dan
totobuang. Gaba-gaba hanya dimainkan oleh laki-laki sementara perempuan menari
menghindari gaba-gaba. Sedangkan tifa dan totobuang digunakan sebagai musik
pengiring tarian.

31. Tari Awaijale Rilejale (Papua)


Tari Awaijale Rilejale berasal dari daerah Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi
Papua.
Tarian ini dilakukan oleh sekelompok pria dan wanita. Dalam menampilkan tarian,
para penari menggunakan pakaian adat Papua bernama Pea Malo. 
Pakaian ini terbuat dari serat pohon genemo, kulit kayu, dan daun sagu. Tidak
lupa, dilengkapi perhiasan hamboni atau kalung manik-manik yang menambah
kesan etnik pada tarian.
Tarian ini menggambarkan tentang keindahan alam danau Sentani di waktu
senja, yang menceritakan bahwa para warga pulang dari bekerja dengan menaiki
perahu.

32. Tari Selamat Datang (Papua Timur)

Sumber gambar: Negeriku Indonesia

Tari Selamat Datang dari Papua Timur ini merupakan bentuk ungkapan rasa
hormat dan juga ungkapan rasa syukur serta kebahagiaan masyarakat Papua dalam
menyambut para tamu. Tarian Selamat Datang dilakukan secara beramai-ramai.
Umumnya dilakukan oleh wanita. Para penari membentuk sebuah lingkaran
dan menari serta bernyanyi secara bersahutan. Penari wanita menjemput para tamu
dan memakaikan sebuah penutup kepala dan kalung untuk bentuk penghormatan.
Para pria biasanya baru akan bergabung menari ketika tarian sudah setengah
perjalanan. Mereka ikut berputar dengan sesekali mengangkat tombak, panah, dan
senjata-senjata lain kebanggaan mereka.

33. Tari Sajojo (Papua)

Sumber gambar: sultantv.co

Tari Sajojo merupakan tarian tradisional yang berasal dari Papua. Tarian ini
sering dipentaskan di berbagai acara, baik acara adat, budaya, maupun sekedar
untuk hiburan.
Kesenian tari ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya. Menurut beberapa
sumber, tarian ini sudah mulai ada sejak tahun 1990-an. 
Nama tari Sajojo diambil dari judul lagu yang mengiringinya yaitu Sajojo. Lagu
“Sajojo” merupakan lagu daerah dari Papua yang menceritakan tentang sebuah kisah
perempuan cantik dari desa. 
Kostum tarian ini hampir sama dengan kostum tarian tradisional Papua
lainnya. Kostumnya biasanya merupakan busana tradisional yang terbuat dari akar
atau daun.

34. Tari Yospan (Papua)


Tarian yang satu ini berasal dari Papua dan merupakan salah satu tarian yang
paling dikenal di Indonesia. Pada tahun 1980-an, tarian ini mulai dikenal secara
umum di tanah Papua. Tari Yospan memiliki kepanjangan Yosim Pancar. Tari Yosim
Pancar masing-masing memiliki sejarah dari jenis tarian tersebut.
Berdasarkan sejarahnya, Tari Yosim berasal dari 2 daerah, yaitu Sarmi dan Biak.
Tari Yosim yang berasal dari Sarmi merupakan jenis tari yang bersifat sukacita biasa
ditampilkan oleh masyarakat pada berbagai kegiatan bahagia.
Kemudian, Tari Pancar, berasal dari Biak. Tari Pancar tercipta karena adanya
akulturasi antara budaya asli Biak dengan budaya dari luar Biak. Tari Pancar diiringi
dengan alat musik Tifa. Tari Yospan merupakan tarian pergaulan yang
menggambarkan bentuk persahabatan pada masyarakat di Papua. Penarinya berupa
pria dan wanita.
Para pria menggunakan celana pendek, dada terbuka, dan kepala yang dihiasi
bulu-bulu burung. Sedangkan, para wanita menggunakan sarung tenun yang
menutup dada, juga kepala yang dihiasi dengan bunga dan bulu-bulu burung.

Sumber : https://www.tokopedia.com/blog/tarian-daerah-edu/

Anda mungkin juga menyukai