Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN KERJA GERIATRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU


JL. LINTAS BARAT PEKON FAJAR AGUNG BARAT KEC. PRINGSEWU
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan


kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
Karena ruang lingkup pelayanan kesehatan menyangkut kepentingan masyarakat
banyak maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan sangatlah besar.
Hanya saja karena masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah masalah
masyarakat sendiri maka dalam menyediakan serta menyelenggarakan pelayanan
kesehatan juga membutuhkan bantuan dari Masyarakat (Azrul Azwar, 1996).

Terjadi peningkatan populasi lanjut usia di Indonesia yang dapat


menimbulkan permasalahan terkait aspek medis, psikologis, ekonomi,dan sosial
sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap warga lanjut usia,
bahwa dengan kondisi multi penyakit, berbagai penurunan fungsi organ,
gangguan psikologis,dan sosial ekonomi serta lingkungan pada warga lanjut usia,
pelayanan terhadap warga lanjut usiadi rumah sakit dilakukanmelalui pelayanan
geriatri terpadu yang paripurna dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja
secara interdisiplin;

Peraturan Menteri Kesehatan tentang penyelenggaran Pelayanan Geriatri


di Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia , Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Tahun 2009
Nomor 144, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang
berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan
secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga
profesional yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit

Lanjut Usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009

2
tentang kesehatan menyebutkan bahwa untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif dan berkelanjutan. Dalam undang-undang kesehatan pasal 138
disebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus
ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara social
maupun ekonomis. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan
berbagai permasalahan yang kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun
bagi keluarga dan masyarakat berdasarkan data Riskedas tahun 2007, 10
penyebab kematian pada umur 65 tahun keatas Pada perempuan adalah stroke
(24,4%),hipertensi (11,2%), NEC (9,6%), penyakit saluran napas bawah kronik
(6,6%), diabetes mellitus (6,0%), penyakit jantung iskemik (6,0%), penyakit
jantung lain (5,9%), TB (5,6%), pneumonia (3,0%), dan penyakit hati (2,2%).
Dari data terlihat penyebab utama kematian pada lanjut usia sudah bergeser ke
penyakit degenerative, sehingga perlu dilakukan upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative terhadap penyakit tersebut.

1.2 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan Pasien Geriatri serta
memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan
Geriatri di RSUD Pringsewu

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan Geriatri
2. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien Geriatri
3. Tercapainya monitoring atau evaluasi pelayanan pasien Geriatri

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

1. Pada awalnya RSUD Pringsewu adalah sebuah Poliklinik rawat


tinggal yang berlokasi di Jl. Kesehatan no. 1360 Pringsewu. Saat itu
RSUD Pringsewu mempunyai 10 tempat tidur dan dikelola oleh Misi
Khatolik. RSUD Pringsewu telah mengalami perjalanan panjang dan
telah melampaui enam periode zaman pemerintahan yaitu Zaman
Belanda, Zaman Jepang, Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru dan
Reformasi, menghantarkan embrio RSUD Pringsewu menjadi seperti
sekarang ini.
2. Pada saat terjadi Agresi Belanda ke II tahun 1949 RSUD Pringsewu
dibumihanguskan dan pada tahun 1952 dibangun kembali dengan 30
TT. RSUD Pringsewu mulai berkembang dengan pesat mulai tahun
1990 setelah adanya penambahan jumlah tempat tidur dan
penempatan dokter spesialis yaitu 4 (empat) bidang spesialis dasar
(Kebidanan, Bedah Umum, Kesehatan Anak, dan Penyakit Dalam).
3. Pada tahun 1995 berdasarkan SK Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 106/Menkes/SK/I/1995, Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu ditingkatkan kelasnya menjadi kelas C. Manajemen Rumah
Sakit terus berusaha untuk meningkatkan cakupan dan kualitas
pelayanan serta kepuasan pelayanan melalui pengembangan
organisasi, peningkatan sumber daya manusia, pengembangan
sarana dan prasarana pelayanan serta dengan peningkatan pola
pengelolaan keuangan yang sehat yang dapat menjadikan RSUD
Pringsewu sebagai institusi pemerintah yang profesional dan
akuntabel.
4. Pada tanggal 16 Juni 2010 berdasarkan Keputusan Bupati Pringsewu
RSUD Pringsewu ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Pringsewu yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status bertahap.
Pada tahun 2012 status BLUD RSUD Pringsewu meningkat menjadi
BLUD penuh.
5. Dalam rangka meningkatkan pelayanan, pada tahun 2011 mulai
dilakukan pembangunan gedung RSUD yang baru di Pekon Fajar
Agung Barat Kecamatan Pringsewu. Dan pada tahun 2016 sebagian
kegiatan pelayanan RSUD Pringsewu mulai pindah ke lokasi baru di

4
Jalan Lintas Barat Pekon Fajar Agung Barat Kecamatan Pringsewu,
yang memiliki tanah lebih luas dibandingkan lokasi lama di Jalan
Kesehatan Pringsewu. Pada pertengahan tahun 2017 seluruh
kegiatan pelayanan RSUD Pringsewu sudah dilaksanakan di lokasi
baru.

2.3. Jenis Pelayanan dan Fasilitas Penunjang


A. Rawat Jalan
1. Klinik Penyakit Dalam
2. Klinik Kesehatan Anak
3. Klinik Bedah Umum
4. Klinik Obstetri dan Ginekologi
5. Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin
6. Klinik Mata
7. Klinik THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan)
8. Klinik Ortopedi
9. Klinik Paru
10. Klinik Jantung
11. Klinik Gigi dan Mulut
12. Klinik Syaraf
13. Klinik Geriatri
14. Klinik Bambu Asih (VCT)
15. Klinik TB RO
16. Klinik Umum/Medical Check Up

B. Rawat Inap
Pasien Rawat Inap meliputi pasien bedah, pasien anak, pasien
kebidanan, pasien perinatologi, dan pasien penyakit dalam,
dengan jumlah Tempat Tidur (TT) sebanyak 150 TT yang terbagi
dalam beberapa kelas yaitu VIP (10 TT), Kelas I (6 TT), Kelas II
(12 TT), Kelas III (84 TT ), dan Non Kelas (38 TT)

C. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam


D. Intensive Care Unit (ICU)
E. Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi)
F. PONEK
G. Pelayanan Anestesi

5
H. Pelayanan Hemodialisa
I. Pelayanan Radiologi
J. Pelayanan Laboratorium Klinik dan Patologi
K. Pelayanan Rehabilitasi Medik
L. Pelayanan Konsultasi Gizi
M. Pelayanan Transfusi darah
N. Instalasi Farmasi
O. Instalasi Rekam Medis
P. Instalasi Informasi Dan Teknologi
Q. Instalasi Pemulasaran Jenazah
R. Instalasi Laundry
S. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
T. Unit CSSD
U. ISOLASI

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN RSUD PRINGSEWU

3.1 VISI RUMAH SAKIT


Dalam upaya mengembangkan organisasi dan meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pringsewu memiliki visi organisasi sebagai berikut :
“Terwujudnya Pelayanan Prima di RSUD Pringsewu“

3.2. MISI RUMAH SAKIT


Sebagai pendukung dari visi yang ingin diraih, maka RSUD
Pringsewu juga memiliki misi, filosofi dan budaya kerja sebagai berikut.

Misi RSUD Pringsewu adalah :


1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas
2. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia dan
berakhlak mulia
3. Mengembangkan sistem keuangan, informasi dan pemasaran
RSUD

6
Filosofi
“ Anda Sehat Dan Puas Kami Bahagia “

Budaya Kerja
“ Cepat, Tepat, Nyaman dan Ekonomis “

Moto
“CERIA” : Cepat, Efisien, Ramah, Inovatif, Aman

3.3. TUJUAN RUMAH SAKIT


RSUD Pringsewu berupaya melakukan pembangunan dan
pengembangan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Terselenggaranya pelayanan RS yang mudah, ramah dan
menyenangkan pelanggan.
b. Tersedianya sumber daya manusia RS yang kompeten dan siap
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
c. Tersedianya sarana dan prasarana RS yang tepat jumlah dan
tepat guna bagi penyelenggaraan pelayanan yang efektif dan
efisien.
d. Terbentuknya tatanan RS yang bersih, aman dan nyaman
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan RSUD Pringsewu.

7
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi RSUD Pringsewu berdasarkan Peraturan Daerah


Kabupaten Pringsewu nomor 16 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pringsewu sebagaimana terdapat
dalam bagan di bawah ini.

DIREKTUR

BAGIAN TATA
USAHA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAG SUB BAG SUB BAG
UMUM DAN INFOMEDI KEPEGAWAI
RUMAH
K AN
TANGGA

BIDANG BIDANG BIDANG


PELAYANAN KEPERAWATAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN

SEKSI SEKSI SEKSI


PELAYANAN KEPERAWATAN PERENCANAAN &
MEDIK PENGEMBANGAN

SEKSI SEKSI SEKSI KEUANGAN


PELAYANAN PELAYANAN
PENUNJANG KEPERAWATAN
MEDIK

8
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM GERIATRI

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Tim GERIATRI

1. Struktur Organisasi

Direktur

Ketua GERIATRI

Wakil Ketua GERIATRI

Sekertaris GERIATRI

Anggota GERIATRI
Dokter spesialis penyakit dalam, dokter
spesialis kebidanan, dokter umum,
perawat, petugas farmasi, petugas
nutrisionia dan petugas laboratorium

9
BAB VI
URAIAN JABATAN

4.1 KETUA TIM


Ketua Tim untuk tingkat pelayanan Geriatri sederhana seorang dokter spesialis
Penyakit Dalam dan merangkap sebagai anggota.

Tanggung Jawab : Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab


seluruhnya terhadap pelaksanaan program Pelayanan Geriatri

Tugas Pokok : Mengkoordinasikan semua pelaksaan kegiatan program


pelayanan Geriatri

Uraian Tugas :
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja pelayanan
Geriatri setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan pelayanangeriatri berdasarkan rencana
kebutuhan ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
c. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit melalui Manager
Pelayanan Medis
d. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
pelayanan Geriatri
e. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
f. Memberikan pembinaan terhadap anggota tim Pelayanan Geriatri
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota tim pelayanan
Geriatri untuk membahas dan mengiinformasikan hal-hal penting yag terkait
dengan pelayanan Geriatri
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait

Wewenang :

a. Memberikan penilaian terhadap kinerja anggota Tim Pelayanan Geriatri


b. Membuat prosedur dan SPO pelayanan Geriatri

Hasil Kerja :

a. Daftar kerja anggota Tim pelayanan Geriatri

10
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di pelayanan
Geriatri
c. Standar Prosedur Operasional
d. Laporan Program Kerja Pelayanan Geritri

4.2 PJ Home Care


Bertugas sebagai penyelenggara pelayanan menyelenggarakan upaya
pelayanan geriatric diruang lingkup Home Care, meliputi asesmen, kuratif,
rekreatif, dan rehabilitative serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu.

Uraian Tugas
a. Merencanakan membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan pelayanan
Home
Care setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatric diruang lingkup pelayanan
Home Care berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim
geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatric
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain dirumah sakit
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala di pelayanan Home Care.
f. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan geriatri di pelayanan Home Care

4.3 Perawat Geriatrik


Uraian Tugas
Sebagaipelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai anggotatim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatric
b. Melaksanakansemua program perawatan, sesuai rencana
keperawatan yang disepakati oleh tim geriatric
c. Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri
yang meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan
rehabilitative
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dengan mengusulkan program
keperawatan selanjutnya bagi pasien usia lanjut
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan
geriatri kepada ketua tim geriatric
f. Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia

11
lanjut serta Pencatatan dan pelaporan
4.4 Dokter spesialis
Uraian Tugas
Sebagai pelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai staf teknis fungsional
b. Melaksanakan semua program pelayanan geriatri yang meliputi
aspek preventif, promotif edukatif, kuratif dan rehabilitative
c. Mendistribusikan pasien kemasing-masing pelayanan dalam tim
geriatric dan atau merujuk ke SMF lain sesuai dengan kebutuhan.
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan
program selanjutnya bagi pasien usia lanjut
e. Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif
Kepada dokter pengirim
f. Bertanggung jawabatas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri
g. Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut usia.
Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
a. Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri
b. Bekerja sama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas
program

4.5 Nutrisionis (Spesialis Gizi Klinik)


Uraian Tugas
Sebagai pelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis
pelayanan geriatric yang membutuhkan
b. Melaksanakan pelayanan nutrisi gizi yang diprogram oleh
dokterjgeriatri atau disepakati bersama oleh tim geriatric
c. Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan
melaksanakan program gizi pasien usia lanjut
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan
program Gizi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program gizi
f. Melaksanakan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut,
Pencatatan dan pelaporan

12
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII
SARANA DAN PRASARANA

8.1 Persyaratan Bagunan Pelayanan Geriatri

1. Konstruksi bangunan
a. Jalan
Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak licin serta
disediakan jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi roda.
b. Pintu
Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung lewat
dengan kursi roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm terdiri
dari pintu 90 cm danpintu 30 cm.
c. Listrik
Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator untuk
menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.
d. Penerangan
Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak
menyilaukan.Setiap lampu penerangan di atas tempat tidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada undakan
atau tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk
mencegah jatuh.
f. Langit – langit

13
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat berwarna terang.
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi.Ruangan yang menggunakan
pendingin/ air condition harus dilengkapi cadangan ventilasi untuk
mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian arus listrik.
i. Kamar Mandi dan WC
Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah
kanan
j. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup dan
memenuhi persyaratan.Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
mengacu kepada pedoman Pekerjaan Umum tentang standar teknis
eksesibilitas gedung danlingkungan.
k. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau
alumunium (leuning) yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada
saat berjalan serta untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda.
l. Agar dihindari sudut -sudut yang tajam pada dinding atau bagian tertentu
untuk menghindari kemungkinan terjadinya bahaya/trauma.
m. Disediakan wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan
ruanganyang lain.

2. Kebutuhan Ruangan
a. Ruang pendaftaran administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, letaknya dekat
dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien yang bardatang.
b. Ruang tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari
luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur.

14
c. Ruang periksa
Ruangan terdiri dari:
1) Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis
2) Ruang periksa dokter/tim geriatri
3) WC dan kamar mandi
4) Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarg pasien

8.2 Denah Ruangan Pelayanan Geriatri

toilet

Meja
dokter

Meja KIE

Tempat
Tidur
Priksa
pasien

pintu

15
8.3 Persyaratan peralatan Pelayanan Geriatri Sederhana

No Jenis Alat Tingkat Pelayanan


Sederhana

1 Tempat Tidur pasien √

2 Alat-Alat pemeriksaan fisik √

3 EKG √

4 Light Box √

5 Timbangan BB dan alat pengukur √


TB

6 Instrumen penilaian kognitif, √


psikologi, psikiatri

8.4 Fasilitas pelayanan Geriatri Sederhana


1. Poliklinik Geriatri
2. Ruang Rehabilitasi Medik
3. Pemeriksaan Diagnostik

16
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN DALAM
PROGRAM KERJA
1. Semua kegiatan yang ada dalam pelayanan geriatri dilakukan pencatatan dan
pelaporan di dalam laporan bulanan
2. Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur-unsur pengembangan
pelayanan geriatri, fasilitas ysng dibutuhkan untuk semua-semua pasien geriatric
3. SDM mengikuti pelatihan manajemen pasien gerotik dan diusulkan ke direktur
RS.
4. Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan dengan cara
pencatatan yang dibuat setiap bulan melalui laporan bulanan terkait evaluasi
program kerja yang telah dibuat. Evaluasi pelaksanaan program kerja
dilaksanakan setiap bulan.

17

Anda mungkin juga menyukai