Anda di halaman 1dari 3

TANGGAPAN DAN MASUKAN BERSAMA

Kami, Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Green Building Council Indonesia
(GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia
(IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP) menyampaikan masukan
terhadap rencana, rancangan, dan gambar ilustrasi ibukota negara (IKN) di Kalimantan
Timur.

1. Sebagai asosiasi profesi yang memiliki kompetensi pada bidang perancangan arsitektur,
perancangan bangunan ramah lingkungan (green building), perancangan kawasan dan
kota, perencanaan dan perancangan lanskap, serta perencanaan kota dan wilayah, kami
memandang perlu untuk memberikan pendapat profesional terhadap hasil rancangan
maupun gambar yang telah dipublikasikan melalui media Instagram Bapak Suharso
Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas pada tanggal 18 Maret 2021.

2. Pendapat yang kami sampaikan didasarkan pada itikad baik dan juga kepentingan jangka
panjang agar upaya pemerintah dalam membangun IKN dapat menjadi teladan dan
contoh bagi pembangunan kota-kota baru maupun pembangunan perkotaan di Indonesia
secara keseluruhan.

3. Kami memandang perlu bahwa dalam setiap proses perencanaan, terutama yang bersifat
publik, pelibatan masyarakat menjadi proses bagian yang tak terpisahkan untuk
meningkatkan rasa kepemilikan atau "sense of ownership" masyarakat terhadap
keberadaan IKN yang baru.

4. Mengingat IKN adalah “kota dunia untuk semua”, kami berharap adanya media untuk
dialog atau forum diskusi mengenai perencanaan dan perancangan IKN (baik di level
regional, kawasan, bangunan dan ruang binaan) secara terbuka dan transparan dengan
melibatkan berbagai elemen masyarakat, multi-disiplin terkait dan perwakilan pemangku
kepentingan, termasuk perwakilan pusat dan daerah.

5. Prosedur atau tata urutan perencanaan pembangunan IKN sebaiknya mengikuti kaidah-
kaidah pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup mengingat suatu kota
tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga fokus membangun kehidupan dimana
dimensi fisik, ekonomi, sosial dan lingkungan hidup harus direncanakan secara sistematis
dan terpadu.

6. Kami mendorong Rancangan Undang-Undang IKN disahkan terebih dahulu dengan


menempatkan rencana induk pembangunan dan tata ruang IKN sebagai dasar
pembangunan yang dilaksanakan oleh Badan Otorita IKN dengan otonomi penuh dan
diisi oleh para profesional di bidang perencanaan kota, perancangan kawasan dan
bangunan, serta pengelolaan properti dan lahan serta profesional lain yang umumnya
terlibat dalam proses pembangunan kota baru.
7. Atas publikasi yang disampaikan dalam Instagram Bapak Suharso Monoarfa tersebut,
telah mengundang ragam reaksi dari para anggota lintas asosiasi profesi. Ada kegelisahan
yang perlu disampaikan untuk dapat disalurkan secara terbuka terkait dengan rencana dan
rancangan Istana Negara yang nantinya akan menjadi representasi dari citra Indonesia
dan menjadi dasar atas perkembangan peradaban Indonesia dalam kancah dunia.

8. Dengan memperhatikan video sosialisasi “IKN sebagai kota dunia untuk semua” dan
beberapa gambar yang kami terima melalui media cetak maupun media sosial, maka kami
ingin menyampaikan pendapat kami terhadap rencana tersebut:

a) Bangunan istana negara yang berbentuk burung Garuda atau burung yang
menyerupai Garuda merupakan simbol yang di dalam bidang arsitektur tidaklah
mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital dengan visi yang
berkemajuan, era bangunan emisi rendah dan pasca COVID-19 (new normal).

b) Bangunan gedung istana negara seharusnya merefleksikan kemajuan


peradaban/budaya, ekonomi dan komitmen pada tujuan pembangunan
berkelanjutan negara Indonesia dalam partisipasinya di dunia global

c) Bangunan gedung istana negara seharusnya menjadi contoh bangunan yang secara
teknis sudah mencirikan prinsip pembangunan rendah karbon dan cerdas sejak
perancangan, konstruksi hingga pemeliharaan gedungnya.

9. Metafora terutama yang dilakukan secara harfiah dan keseluruhan dalam dunia
perancangan arsitektur era teknologi 4.0 adalah pendekatan yang mulai ditinggalkan,
karena ketidakampuan menjawab tantangan dan kebutuhan arsitektur hari ini dan masa
mendatang. Metafora hanya mangandalkan citra, yang dilakukan secara keseluruhan
dapat diartikan secara negatif dikaitkan dengan anatomi tubuh yang dilekatkan dalam
metafor.

Metafora harfiah yang direpresentasikan melalui gedung patung burung tersebut tidak
mencerminkan upaya pemerintah dalam mengutamakan forest city atau kota yang
berwawasan lingkungan.

10. Oleh karena itu kami merekomendasikan:


a) Istana versi burung Garuda disesuaikan menjadi monumen atau tugu yang
menjadi tengaran (landmark) pada posisi strategis tertentu di Kawasan Inti Pusat
Pemerintahan (KIPP) dan dilepaskan dari fungsi bangunan istana.
b) Mengusulkan desain bangunan gedung istana agar disayembarakan dengan prinsip
dan ketentuan desain yang sudah disepakati dalam hal perancangan kawasan
maupun tata ruangnya termasuk target menjadi model bangunan sehat beremisi
nol.
c) Terkait kepentingan awal pembangunan IKN, memulai pembangunan tidak harus
melalui bangunan gedung, tetapi dapat melalui TUGU NOL yang dapat ditandai
dengan membangun kembali lanskap hutan hujan tropis seperti penanaman
kembali pohon endemik Kalimantan yang nantinya menjadi simbol bahwa
pembangunan IKN memang merepresentasikan keberpihakan pada lingkungan,
yaitu “membangun hutan terlebih dahulu baru membangun kotanya” sebagaimana
disebutkan dalam konsep sayembara Nagara Rimba Nusa.

Kami berharap pendapat bersama ini dapat menjadi bahan pengayaan dan masukan bagi
pemerintah dalam menyiapkan pemindahan dan pembangunan IKN ini. Salah dalam
merencanakan maka rencana itu akan menghasilkan kegagalan.

Jakarta, 28 Maret 2021

Ikatan Arsitek Indonesia Green Building Council Indonesia

I Ketut Rana Wiarcha Iwan Prijanto


Ketua Ketua

Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia

Hadi Prabowo Dian Heri Sofian


Ketua Ketua

Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Hendricus Andy Simarmata


Ketua

Narahubung:
Ariko Andikabina – Sekjen IAI - 08129229309
Adriadi Dimastanto – Sekjen IAP - 08156285511

Anda mungkin juga menyukai