OLEH :
PARALEL : 03
KELOMPOK : 04
KANDANG : 03
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkah limpahan nikmat
dan karunia-Nya sehingga laporan praktikum mata kuliah ilmu dan teknologi
produksi ternak unggs dapat diselesaikan dengan semaksimal mungkin.tidak lupa
kami ucapkan terima kasih untuk banyak kepada dosen yang telah memberikan
penulis ilmu didalam konteks mengenai unggas sehingga dapat penulis
aplikasikan di lapangan nantinya,terima kasih banyak juga saya ucapkan kepada
asisten praktikum yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan praktikum
ini dengan baik selam kurang lebih satu bulan.berkat ilmu dan penerangan dari
asisten kami dapat mengaplikasikan ilmu yang kami pelajari diruangan dengan
dosen.oleh karena itu saya berusaha menyajikan isi laporan ini dengan
ringkas,padat dan jelas sehingga pembaca mudah mengembangkan ide-idenya
setelah menganalisis laaporan ini.
Disamping itu,penulis sadar akan laporan ini jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu masih banyak kekurangan baik penulisan maupun penyajiannya dalam
karya tulis mengenai laporan hasil praktikum ini. Dan penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna menjadi pembaharuan bagi
laporan-laporan berikutnya.harapan dan kesenangan yang luar biasa bagi penulis
laporan ini bermanfaat dan berguna bagi pembacadalam mengembangkan ilmunya
di bidang peternakan ayam broiler.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vi
I.PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang............................................................................................1
1.2.Perumusan Masalah................................................................................. ..2
1.3.Tujuan Praktikum....................................................................................... 2
1.4.Manfaat Praktikum.................................................................................. ..3
II.TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4
2.1.Ayam Broiler.......................................................................................... ..4
2.2.Strain Cobb............................................................................................... 5
2.3.Nutrisi Ayam Broiler................................................................................6
2.4.Sistem Perkandangan................................................................................8
2.5.Performa Ayam Broiler.............................................................................8
2.5.1.Bobot Badan Hidup atau Akhir...........................................................9
2.5.2.Konsumsi Ransum............................................................................10
2.5.3.Pertambahan Bobot Badan................................................................11
2.5.4.Konversi Ransum.............................................................................12
2.5.5.Mortalitas..........................................................................................13
III.MATERI DAN METODA ........................................................................14
3.1.Materi Praktikum..................................................................................14
3.1.1.Ternak Percobaan..............................................................................14
3.1.2.Kandang dan Peralatan Praktikum...................................................14
3.1.3.Ransum Percobaan...........................................................................15
3.2.Metoda Praktikum...............................................................................15
3.2.1.Cara Kerja.......................................................................................15
3.2.2.Peubah Yang Diamati.....................................................................16
3.2.3.Pelaksanaan Praktikum...................................................................17
3.2.4.Waktu dan Tempat Praktikum.........................................................17
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................18
4.1.Bobot Hidup atau Bobot Akhir..............................................................18
4.2.Konsumsi Pakan.....................................................................................19
4.3.Pertambahan Bobot Badan.....................................................................21
4.4.Knversi Pakan........................................................................................23
4.5.Mortalitas...............................................................................................24
V.KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................25
5.1.Kesimpulan............................................................................................25
5.2.Saran......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................26
LAMPIRAN....................................................................................................27
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kebutuhan nutrien pakan ayam broiler.................................................6
Tabel 2. Standar Bobot Badan Ayam Broiler Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Umur 1 sampai 6 Minggu ((NRC, 1994)..................................................9
Tabel 3. Kandungan nutrisi ransum 511 dan 512...............................................6
Tabel 4.Penempatan Ayam Pada Tiap Unit. .......................................................14
Tabel 5.Rataan Bobot Hidup Ayam Broiler Masing-masing Perlakuan.............18
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-
bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam
memproduksi daging ayam. Ayam tersebut dihasilkan melalui perkawinan silang,
seleksi dan rekayasa genetika yang dilakukan oleh pembibitnya. (Sudaryani dan
Santoso, 2010).
Ayam broiler memiliki banyak strain. Strain merupakan istilah untuk jenis
ayam yang telah mengalami pernyilangan dari bermacam-macam bangsa sehingga
tercipta jenis ayam baru dengan nilai ekonomi produksi tinggi dan bersifat turun-
temurun. Pemberian nama strain biasanya dilakukan oleh pembibit penciptanya
(breeding farm). Jenis ayam broiler yang saat ini popular di Indonesia yaitu
Cobb, Ross, Lohman Meat, Hubbard dan Hybro (Sudaryani dan Santoso, 2010).
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat
sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5 sampai 7
minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein
hewani asal ternak. Pengertian Ayam Broiler adalah istilah yang biasa dipakai
untuk menyebut ayam hasil budidaya teknologi peternakan yang memiliki
karakteristik ekonomi dengan ciri khas pertumbuhan yang cepat, sebagai
penghasil daging dengan konversi pakan rendah dan siap dipotong pada usia yang
relatif muda. Pada umumnya broiler ini siap panen pada usia 28 sampai 45 hari
dengan berat badan 1,2 sampai 1,9 kg/ekor (Azis dkk, 2010).
Ayam Broiler adalah jenis ayam ras unggul hasil persilangan antara bangsa
ayam cornish dari Inggris dengan ayam white play mounth Rock dari Ameirka
(Rasyaf, 2008). Menurut AAK (2000) Ayam broiler adalah ayam pedaging yang
dipelihara hingga 6 sampai 13 minggu dengan bobot hidup dapat mencapai 1,5 kg
pada umur 6 minggu. Pemeliharaan ayam ras pedaging/broiler terkadang
terkendala oleh tidak stabilnya nafsu makan ayam yang bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, mulai dari stres, perubahan cuaca, dan lain-lain.
Ayam broiler yang baik adalah ayam yang cepat tumbuh dengan warna bulu
putih, tidak terdapat warna-warna gelap pada karkasnya, memiliki konfirmasi dan
ukuran tubuh yang seragam. Ayam broiler yang baik adalah ayam yang cepat
tumbuh dengan warna bulu putih, tidak terdapat warna-warna gelap pada
karkasnya, memiliki konfirmasi dan ukuran tubuh yang seragam (Mountney
1983).
Dari percobaan yang kami lakukan dengan perlakuan yang berbeda yaitu
dibagi menjadi 4 unit,untuk perlakuan pertama dengan perbandingan 30:70
diperoleh bobot badan sebesar 1443,7.angka ini menunjukkan bahwa pertambahan
bobot hidup dari unit 1 setelah di jumlahkan dengan konversi ransum dan bobot
badan per minggu.persentasi ini juga di rekomendasikan dengan persentasi karkas
dari strain broiler itu sendiri.untuk perlakuan kedua dengan proporsi perbandingan
pakan 40:60 menunjukkan pertambahan bobot hidup sebesar 1452,9.kemudian
untuk perlakuan ke tiga dengan perbandingan 50:50 menghasilkan bobot hidup
sebesar 1386,2 dan perlakuan yang ke empat dengan perbandingan 70:30 dengan
pertambahan bobot hidup sebesar 1457,7.dari keterangan di atas dapat dianaliis
bahwa pengaruh dari perbedaan perlakuan terhadap berbagai unit menunjukkan
pengaruh terhadap petambahan bobot badan yang menunjukkan bobot hidup atau
bobot akhir dari seekor ternak.
pertambahan bobot badan ini dapat diartiakan bahwa ayam yang diberikan
ransum lebih banyak pagi hari akan mempengaruhi pertambahan bobot badanya
dibandingkan lebih banyak pada siang atau sore hari.dan pertambahan bobot ayam
yang paling rendah yaitu pada perlakuan ke 3 dengan perbandingan 50:50 dengan
angka1333,3 yang menunjukkan konsumsi ransum yang sama pada tiap
pemberian.
Konversi pakan ayam broiler strain CP 707 yang dipelihara pada
suhu nyaman pada umur lima minggu adalah 1,62.dibandingkan dengan yang
kami laksanakan bahwa konversi pakan pada minggu ke 4 hampir mencapai
1,3.dan ini dapat dikategorikan dengan konversi pakan yang efisien.Penelitian
Santoso (2002) menunjukan bahwa konversi pakan pada ayam broiler selama
lima minggu pada kandang litter sebesar 1,6.sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin dewasa ayam maka nilai konversi pakan akan semakin besar.
Ayam yang semakin besar akan makan lebih banyak untuk menjaga
ukuran berat badan. Sebesar 80% protein digunakan untuk menjaga berat
badan dan 20% untuk pertumbuhan sehingga efisiensi pakan menjadi berkurang.
Bila nilai konversi pakan sudah jauh di atas angka dua, maka pemeliharaannya
sudah kurang menguntungkan lagi. Oleh karena itu, ayam broiler biasanya
dipasarkan maksimal pada umur enam minggu.dari data yang kami peroleh kami
menemukan konversi pakan yang tidak berbeda jauh dengan perlakuan yang
berbeda.ini membuktikan bahwa ayam yang dikandangkan dengan type litter
dengan ventilasi dan keadaan sanitasi yang biasa menunjukkan FCR yang sama
sekitar 1,3 gr/ekor.
4.5. Mortalitas
Mortalitas ayam broiler masing-masing perlakuan selama penelitian dapat
dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Mortalitas Ayam Broiler Masing-masing Perlakuan.
Perlakuan Mortalitas
(%)
P1 (30:70) 4
P2 (40:60) 20
P3 (50:50) 12
P4 (60:40) 12
Mortalitas atau kematian pada ayam broier merupakan suatu kendala yang
sangat sulit untuk dihindari.tingginya tingkat kematian pada pemeliharaan ayam
broiler sangat menurunkan produktivitas dari broiler itu sendiri.dalam proses
praktikum yang kami laksanakan persentasi tingkat kematian pada broiler sangat
tinggi pada unit 2,hal ini disebabkan karna perlakua yang mungkin berbeda beda.
Namun kami tidak berpatokan pada pengaruh pemberian pakan yang berbeda
beda tersebut.menurut pendapat beberapa ahli mengatakan bahwa tingginya
mortalitas pada peternakan unggas disebabkan oleh banyak faktor yang
mempengaruhinya.diantara faktor yang meningkatkan mortalitas ayam broiler itu
adalah adanya agen penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kandang yang
tidak bersih.dan karan perawatan yang tidak terkordinir denagn baik misalnya
pemberian vaksinasi,pemberian antibiotik pada ayam.juga kematian ayam sangat
banyak disebabkan oleh pengaruh suhu lingkungan yang tinggi.ini mungkin
disebabkan oleh pada saat pelaksanaan praktikum ini keadaan suhu waktu itu
sangat panas dan juga kandang sangat rendah dari atap menyebabkan ayam
kepanasan.tingginy suhu mendorong tingginya tingkat steres pada ayam yang
berlebihan hingga menyebabkan ayam mati.
Kandang yang kami buat dalam hal praktikum ini dibagi menjadi 4
unit,dan setiap unitnya ini kami memberikan pakan dalam proporsi yang berbeda
beda.pemberian pakan yang diberikan dalam waktu 3 kali sehari tidak terlalu
memberikan dampak yang berarti pada mortalitas ayam broiler yang
dipelehara.walaupun proporsi pakan yang diberikan berbeda beda tetapi
pertumbuhannya dapat berkembang dengan baik.jadi saya dapat menyimpulkan
bahwa tingginya tingkat mortalitas pada broiler sangat dipengaruhi oleh suhu
lingkungan yang tinggi.beliau juga mengatakan bahwa pengaruh suhu juga
mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari broiler karna pada saat suhu tinggi maka
ayam cendrung kebanyakan minum dan sedikit mengonsumsi pakan dan
menyebabkan pertumbuhannya kerdil.pada saat suhu rendah ayam juga cendrung
kebanyakan makan dan sedikit mengonsumsi minum dan menyebabkan
tergangguny proses metabolisme dalam tubuh ayam broiler itu.
Dalam praktikum ini juga kami menyimpulkan bahwa tingkat kematian
ayam broiler tinggi pada saat DOC.ayam yang masih kecil akan cendrung mudah
terkena penyakit dan gangguan lingkungan yang tidak stabil.tidak hanya itu,ayam
juga tinggi mortalitasnya menjelang panen ini diidentifikasi bahwa kematian yang
terjadi karna pengaruh lingkungan yang sangat panas yang mengakibatkan ayam
tidak mampu mengeluarkan panas dalam tubuhnya dan menyebabkan ayam
mati.kondisi ini dapat dilihat ketika ayam mengangap ketika suhu lingkungan
tinggi. Mortalitas atau kematian adalah salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha pengembangan peternakan ayam. Tingkat
kematian yang tinggi pada ayam broiler sering terjadi pada periode awal.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Broiler merupakan ayam jantan atau betina yang berumur 2 bulan yang
memiliki bentuk tubuh yang besar,dada yang lebar,pertumbuhan yang cepat dan
memiliki nilai ekonomis yang tinggi.prospek pengembangan ayam broiler
merupakan salah satu dari usaha beternak yang menjanjikan.disamping
itu,beternak ayam merupakan pekerjaan yang mudah dan tidak terlalu berat dalam
pemeliharaannya.broiler ini sangat menjanjikan karna pertumbuhannya yang cepat
dan daya jualnya diminati masyarakat banyak.namun keadaan lingkungan menjadi
faktor yang menghambat pengembangan broiler ini karna broiler sangat rentan
terhadap pergantian suhu.namun itu semua bisa diatasi dengan alternatif lain yang
lebih membantu kita dalam mengembangkan broiler.
5.2 Saran
.Dalam melaksanakan pemelihraan broiler harusnya kita mendesain terlebih
dahulu keadaan kandang kita agar bisa layak pakai.kemudian segala yang
mencakup sarana dan prasarana kandang harus terhindar dari kontaminasi bakteri
yang dapat menyebarkan penyakit bagi ayam kita.selain itu keadaan lingkungan
yang cukup panas tidak baik untuk performa broiler dan akan menurunkan daya
produktivitas broiler dalam berkembang.
Beternak ayam broiler merupakan pekerjaan yang santai tapi kita tidak boleh
terlalu meremehkan ternak broiler karna semuanya harus kita perhatikan dengan
sebaik baiknya.
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 2003. Beternak Ayam Pedaging. Kanisius. Yogyakarta.
Alamsyah, R.2005. Pengolahan Pakan Ayam dan Ikan Secara Modern. Penebar
Swadaya.Jakarta
Anggorodi, R. 1985. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas
Azis,A.,F. Manin, dan Afriani. 2010. Penampilan produksi ayam broiler yang
diberi Bacillus circulans dan Bacillus sp. selama periode pemulihan setelah
pembatasan ransum. Med.Pet. 33: 12-17. Bogor