Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan

“ DAUR KARBON”

Nama : Marsiana Ade Elpina

NIM : F1072141037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVESITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

201
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbon merupakan salah satu unsur yang penting bagi kehidupan


organisme, karena konfigurasi semua molekul organik berbasiskan unsur ini.
Karbon beredar di dalam biosfer dalam bentuk karbondioksida (CO2) yang
berupa gas, sehingga siklusnya tergolong ke dalam sikluis tipe gas. Dalam
garis besarnya terdapat 3 sumber karbon utama yaitu di dalam atmosfer
(dalam bentuk karbondioksida), di dalam lautan (dalam bentuk terlarut) dan di
dalam bumi (batuan kapur atau minyak fosil). Proses peredaran unsur ini
mencakup wilayah yang sangat luas yang meliputi atmosfer, bumi dan lautan.
Daur karbon juga dapat diartikan sebagai Rangkaian transformasi, karbon
dioksida ditetapkan sebagai karbon atau senyawa karbon dalam energy m-
organisme hidup melalui fotosintesa atau komosintesi, dibebaskan melalui
respirasi dan atau kematian dan penguraian energy pengikat, yang digunakan
oleh spesies heterofik, dan akhirnya dikembalikan kepada keadaan asli untuk
digunakan lagi.
Untuk mempelajari jalannya siklus karbon, dapat dilakukan dengan
mengamati siklus yang terjadi di dalam ekosistem yang lebih
sempit/kecil. Misalnya di dalam botol biaka, akuarium, rumah kaca dan
sebagainya, yang di dalamnya mengandung unsur dari komponen biotik
maupun abiotik. Pada prinsipnya siklus karbon di suatu tempat berlangsung
melalui proses pertukaran energi dan materi yang berlangsung antara kedua
komponen tersebut.
Dalam daur karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang
kemudian akan dikonsumsi hewan, ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan
energy. Daur karbon merupakan bagian dari daur energy. Reaksi fotosintesis
sangat esensial untuk daur karbon maupun daur energy, melalui proses
fotosintesis tersebut karbon dioksida berhubungan dengan mahluk hidup.
Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam daur karbon,
karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan energy matahari dan
pigmen klorofil. Reaksi tersebut biasanya terjadi dihutan-hutan padang
rumput dan juga dirumput laut dilautan.
B. Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daur karbon?
2. Bagaimana perbandingan hasil pengamatan dari perlakuan gelap dan
terang?
3. Mengapa siput dan Hydrilla digunakan dalam praktikum daur karbon?
4. Apa fungsi dari bromthymol blue?
5. Mengapa CO2 berwarna kuning kemerahan didalam larutan yang
bersifat asam?
6. Mengapa O2 berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa?
7. Bagaimana kondisi siput dan hydrilla pada hari ke-7?

C. Tujuan

Untuk mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di


dalam ekosistem.

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi


seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Di
atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di
udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran
batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya
akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan
tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di
dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga
menambah kadar CO2 di udara.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis
lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga
kinibelumdiketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama
yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan
material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan
sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran
karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan
biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar
dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini
mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. (Suwasono, 2007)
Dari hasil penelitian sumber karbon dalam bentuk glukosa atau
maltosa meningkatkan aktifitas enzim dalam sel Bacillus sp. Pada kondisi
anaerob karbondioksida direduksi menjadi metan (CH4) oleh mikroorganisme.
BakteriMethylococcus mampu mengoksidasi metan menjadi karbon
dioksida. Aspek penting lain dari karbon adalah reaksi nonbiologi yaitu
pertukaran antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbonat yang umum
terjadi dalam perairan. Pada kondisi tertentu karbonat akan berpresipitasi
dengan membentuk batu kapur (lime stone)(Muslimin.L.W.1996).
Di dalam ekosistem terjadi proses yang disebut siklus materi dan
aliran energy. Energy didefinisikan sebagai kemampuan untuk melanjutkan
kerja. Energy yang dimiliki oleh setiap organisme adalah energi kimia yang
diperoleh dari makanannya dalam bentuk protein, karbohidrat, lemak dan
sebagainya. Energy tersebut diciptakan pertama kali pada tingkatan produsen
(tumbuhan hijau) dengan mengubah energy matahari ke dalam bentuk energy
potensial. Perlu diketahui bahwa energy di dalam ekosistem ini tuduk pada
hukum Termodinamika II. Aliran energy dalam ekosistem akan selalu seirama
dengan siklus materi. Kedua proses tersebut berjalan melalui rantai makanan
dan jarring makanan. Di samping itu, di alam juga terjadi siklus biogeokimia
yaitu peredaran bahan abiotik dari lingkungan melalui komponen biotic dan
kembali lagi ke lingkungan. Siklus biogeokimia dikelompokkan ke dalam tipe
siklus gas (gas karbon, nitrogen, belarang), siklus padatan / siklus sedimen
(fosfor), dan tipe siklus air (hidrologi) (Indriyanto, 2006).
Jika aliran energy merupakan arus satu arah yang diperbarui terus dari
pasokan SS, aliran materi yang diperlukan dunia kehidupan pada dasarnya
bersifat dua arah karena bahan-bahan kimia terbatas persediaannya hingga
harus digunakan lagi menurut proses perputaran (siklus). Karena proses siklus
materi tidak hanya terjadi dalam tubuh organism (biota), tetapi berlangsung
juga dalam linkungann abiotik, proses ini disebut siklus biogeokimia
(Wirakusumah, 2003).
Hubungan antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan
siklus karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga
kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor
apa yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat banyak faktor
yang mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon terus mengalir dari
produsen ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat,
sedangkan energy foton matahari digunakan sebagai pemasok energi yang
utama. produsen memerlukan CO2 yang dihasilkan konsumen untuk
melakukan fotosintesis. Dari kegiatan fotosintesis tersebut, produsen dapat
menyediakan karbohidrat dan oksigen yang diperlukan oleh konsumen untuk
melangsungkan kehidupannya (Anshory, 1984).
Suatu ekosistem terdiri dari semua organisme yang hidup dalam suatu
komunitas dan juga semua faktor-faktor abiotik yang berinteraksi dengan
organisme tersebut. Sebagai tingkatan yang paling inklusif dalam hirarki
organisasi biologis, suatu ekosistem melibatkan 2 proses yang tidak dapat
dijelaskan sepenuhnya pada tingkat yang lebih rendah, yaitu aliran energi dan
siklus kimia (Campbell, 2004).
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak
langsung. Karbondioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat
yang akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon
bagi alga yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan
organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi,
CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air
adalah seimbang dengan jumlah CO2 di air (Setyo,2007).

BAB 3
METODOLOGI

A. Waktu dan tempat

Waktu             :  Selasa, Oktober 2016


Pukul : 12.30 – 15.00 WIB
Tempat            : Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak.

B. Alat dan bahan

Alat Bahan
8 buah gelas plastik + tutup Air
Alat tulis Siput
Sumber cahaya Hydrilla
Pipet tetes Larutan Bromthymol blue
Kamar gelap

C. Cara kerja

1. Disiapakan percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari 4


tabung/ botol biakan tertutup. Tabung-tabung tersebut diberi tanda
dengan kode A1, A2,A3, A4, dan B1, B2, B3, B4. Untuk setiap
percobaan dibuat 3 kali ulangan.
2. Setiap tabung diisi dengan jumlah air yang sama sampai
permukaan air kira-kira 20mm di bawah mulut tabung.
3. Setiap tabung ditambahkan 3 s/d 5 tetes Bromthymol Blue
4. Pada tabung A1 dan B1 dimasukkan siput/ikan kecil, tabung A2
dan B2 dimasukkan siput/ikan kecil dan Hydrilla sp., tabung A3
dan B3 dimasukkanHydrilla sp., dan hanya air dimasukkan ke
dalam tabung A4 dan A4 sebagai kontrol.
5. Semua tabung biakan ditutup rapat agar kedap udara
6. Untuk percobaan A diletakkan di tempat terang (terkena cahaya
matahari) dan percobaan B di tempat gelap.
7. Tabung biakan tersebut diamati setelah 24 jam kemudian dan
dicatat semua warna indikator dari setiap tabung (dibuat dalam
tabel), serta perubahan yang mungkin terjadi dengan siput
dan Hydrilla sp.
8. Setelah itu tabung biakan A (tempat terang) dipindahkan ke tempat
terang dan tabung biakan B (tempat gelap) dipindahkan ke tempat
terang. Lalu perubahannya dicatat setelah 24 jam dipindahkan.
Perpindahan ini diulangi selama 7 hari.
9. Setelah pengamatan selama 7 hari, diambil kesimpulan bagaimana
proses daur karbon yang terjadi pada percobaan ini.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan daur karbon (kondisi air)

Hari Perlakuan A B
ke- A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4
1 Terang Ku Ku Br Br - - - -
gelap - - - - Ku Ku H Br
2 Terang - - - - Ku Ku Br Br
gelap Ku Ku Ku Br - - - -
3 Terang Ku Ku Br Br - - - -
gelap - - - - Ku Ku Hb Hb
4 Terang - - - - Ku Ku Br Br
Gelap Ku Hj Hj Br - - - -
5 Terang Ku Hj Hj Br - - - -
gelap - - - - Ku Ku Br Br
6 Terang - - - - Ku Ku Br Br
gelap Ku Br Ku Br - - - -
7 Terang Ku Br Br Br - - - -
gelap - - - - Ku Ku Ku Br

Keterangan:

Hj : Hijau

Br : Biru

Mr : Merah

Ku : Kuning

Hi : Hitam

O : Jernih

Hasil pengamatan kondisi siput dan Hydrilla setelah hari ke-7


A B
A1 A2 A3 B1 B2 B3
H H S H H S

Keterangan:

 Siput hidup (H)


 Siput Mati (M)
 Hydrilla hidup (S)
 Hydrilla mati (L)

Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang daur karbon dimana tujuan dari
praktikum ini yaitu untuk mempelajari hubungan antara produsen dan
konsumen dalam suatu ekosistem. Alat yang digunakan dalam praktikum ini
yaitu 8 gelas plastik berserta tutupnya, alat tulis, sumber cahaya, kamar gelap,
dan pipet tetes. Sedangkan untuk bahan yaitu Hydrilla, siput, air, dan cairan
bromthymol blue.

Daur karbon merupakan proses timbal balik fotosintesis dan respirasi


seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Di
atmosfer terdapat kandungan CO2 sebanyak 0.03%. Sumber-sumber CO2 di
udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik, pembakaran
batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya
akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan
tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di
dalam tanah. Batubara akan dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga
menambah kadar CO2 di udara.
Penggunaan tumbuhan dan hewan bertujuan untuk mengetahui
peristiwa daur karbon yang terjadi pada suatu bentuk ekosistem buatan yang
sederhana yakni dalam tabung biakan tertutup. Hydrillasp. melakukan proses
fotosintesis dan menghasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6H12O6), dimana
O2 tersebut akan dimanfaatkan oleh siput untuk berespirasi dan glukosa
sebagai sumber energi. Percobaan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu
di tempat terang dan di tempat gelap. Hal itu dimaksudkan untuk melihat
perbedaan proses fotosintesis dan respirasi yang dilakukan oleh Hydrilla sp.
serta proses respirasi dan metabolisme yang dilakukan oleh siput pada tempat
yang berbeda, dimana pada tempat terang cahaya matahari didapat untuk
melakukan proses fotosintesis Hydrilla sp.serta untuk membandingkan apakah
cahaya berpengaruh terhadap siklus karbon pada ekosistem aquatik.
Penggunaan Lymnaea sp. pada praktikum ini untuk melihat peristiwa
fotosintesis dalam air yang merupakan tempat hidup dari Lymnaea sp. Selain
itu,Lymnaea sp. mempunyai cangkang yang berupa kalsium karbonat yang
berasal dari kombinasi Ca dan CO2. Kalsium karbonat terbentuk karena
proses fotosintesis tumbuhan laut sehingga cangkang merupakan suatu bukti
adanya daur karbon dan ketikaLymnaea sp. itu mati, air dapat melarutkan
kalsium karbonat, karena adanya CO2 yang terlarut. Sedangkan penggunaan
Hydrilla verticillata karena merupakan tumbuhan air yang kosmopolit atau
ditemukan dimana-mana. Penggunaan Bromthymol Blue sebagai larutan
indikator dari asam dan basa, terbentuknya warna kuning menunjukan kalau
larutan bersifat asam (kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila larutan
bersifat basa (kadar O2 berlebih). Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
pada percobaan A (tempat terang) dan percobaan B (tempat gelap) pada hari
pertama belum mengalami perubahan karena warna air masih jernih. Namun
pada hari ke-2 telah terjadi perubahanpada tabung percobaan. Pada tabung A1
(siput) dan B1(siput) berwarna agak kekuningan yang menunjukkan
terjadinya proses respirasi yang dilakukan siput menghasilkan kadar CO2
yang cukup tinggi. Respirasi adalah proses pemecahan glukosa dengan
menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan CO2 dan H2O serta energi,
dimana siput mengambil O2 dari air dan udara yang ada di dalam tabung.
Selanjutnya menghasilkan CO2, sehingga warna pada larutan menjadi
berwarna agak kekuningan.
Pada tabung A2 dan B2 (siput + Hydrilla sp.) berwarna agak
kekuningan, menunjukkan terjadinya proses daur karbon yang melibatkan
siput dan Hydrilla sp.dalam tabung tersebut. Pada botol A2 dan B2
menunjukan proses daur karbon. Daur karbon ini berlangsung secara terus
menerus tanpa henti. Dimana didalamnya tedapat proses panjang dan
menggunakan waktu yang lama. Daur dalam botol ini Hydrilla
sp.membutuhkan CO2 dalam fotosintesis dan mengeluarkan O2. Dimana O2
dibutuhkan oleh Lymnaea sp. dalam respirasi yang menghasilkan CO2.
selanjutnya CO2 yang dihasilkan digunakan oleh Hydrilla sp. untuk
fotosintesis, dan begitu selanjutnya.Kandungan CO2 lebih kecil bila
diletakkan pada tempat terang karena adanya Hydrillaverticillata yang
menggunakannya untuk proses fotosintesis. Tetapi kadar CO2 lebih banyak
pada tempat gelap karena tidak adanya cahaya untuk fotosintesis. Pada botol
A3 dan A4 merupakan reaksi fotosintesis, dimana terjadi pembentukan
oksigen melalui proses fotosintesis. Kandungan oksigen yang tinggi pada
gelas piala ini ditunjukan dengan air berwarna biru, terutama pada saat botol
diletakkan pada tempat terang. Tetapi, pada tempat gelap, air tidak berubah
menjadi biru karena tumbuhanmenghasilkan CO2. Hal ini dikarenakan tidak
adanya cahaya yang digunakan untuk fotosintesis oleh Hydrilla verticillata,
sehingga Hydrilla verticillata melakukan respirasi yang menggunakan oksigen
dan menghasilkan karbon dioksida (CO2). Sedangkan pada botol A4 dan B4
yang menjadi kontrol, tidak terjadi perubahan warna sehingga air tetap jernih.

BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penukaran botol biakan pada tempat gelap dan terang untuk
membandingkan apakah adanya cahaya berpengaruh terhadap
siklus karbon pada ekosistem aquatic.
2. Bromthymol blue berfungsi sebagai indicator asam basa
yang dapat mengetahui apakah terdapat CO2 dalam botol biakan.
3. Perubahan warna air menjadi biru kekuningan disebabkan karena
terdapat oksigen, yang merupakan hasil dari
fotosintesis Hydrilla sp.
4. Perubahan warna agak kekuningan dan kuning kemerahan
menunjukan adanya CO2, yang merupakan hasil dari respirasi.
5. Dalam ekosistem akuatik buatan, siput berperan sebagai konsumen
dan Hydrilla sp. berperan sebagai produsen. Hydrilla melakukan
proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, sehingga
menghasilkan salah satu produk yang berupa O2, yang mana O2 ini
digunakan oleh siput untuk melakukan respirasi demi
kelangsungan hidupnya. Selain itu CO2 juga digunakan oleh
tumbuhan untuk berrespirasi. CO2 ini digunakan kembali oleh
Hydrilla dalam oprose fotosintesis, dan begitu seterusnya.
6. Percobaan dilakukan di dua tempat yang berbeda yaitu di tempat
terang dan di tempat gelap. Hal itu dimaksudkan untuk melihat
perbedaan proses fotosintesis dan respirasi yang dilakukan
oleh Hydrilla sp
7. Respirasi adalah proses pemecahan glukosa dengan menggunakan
oksigen (O2) dan menghasilkan CO2 dan H2O serta energi, dimana
siput mengambil O2 dari air dan udara yang ada di dalam tabung.
Selanjutnya menghasilkan CO2, sehingga warna pada larutan
menjadi berwarna agak kekuningan.
B. Saran

Untuk praktikum kali ini sudah cukup baik, tetapi pengamatan


sebaiknya dilakukan dengan teliti, melihat perubahan yang terjadi disetiap
pengamatan, sehingga data yang didapat adalah data yang valid.

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Bandung : Genesa Exact


Campbell, et al. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga
Haynurizar. 2011. Daur Karbon.
(http://www.scribd.com/doc/54250681/Laporan-Daur-Karbon) (16 Oktobar
2011)

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta; PT. Bumi Aksara


Muslimin.L.W.1996. Mikrobiologi Lingkungan. Jakarta : UI Press.
Setyo, L. 2007. Ekologi. Malang : Bay0media Publishing
Wirakusumah, S. 2003. Dasar- Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press

Anda mungkin juga menyukai