Oleh :
Estin Nirmala Gea (1903003)
Hendra Kharisman Nazara (1903004)
Puji syukur atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak-pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu, tenaga, maupun pikiran.
Atas dukungan moral dan materil dalam penyusunan makalah ini, maka saya turut
mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen mata kuliah Dinamika Kelompok.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, serta arahan selama penulisan makalah
ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, oleh
karenanya saya memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Kepada seluruh pembaca yang bersedia memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam rangka penyempurnaan makalah ini selanjutnya, saya membuka tangan
selebar-lebarnya untuk apresiasi tersebut dengan hati yang terbuka dan ucapan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan
contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial
sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Kelompok social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara.
Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada
keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada
kepentingan yang berbeda. Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi
faktor pendorong timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan
susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial
dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Aspek-Aspek Psikologis Kelompok ?
C. Tujuan
a. Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Psikologis Kelompok
b. Untuk Menambah Wawasan Penulis Dan Pembaca
c. Memberikan Informasi Seputar Dinamika Kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek psikologis kelompok
Peristiwa psikologis dalam kelompok meliputi berbagai kehidupan peristiwa yang
hampir selalu terjadi apabila dua orang atu lebih berada dalam satu kelompok dan terjadi
sebuah hubungan. Proses hubungan dapat terjadi antara lain berupa:
1. Komunikasi
Secara psikologis, komunikasi diartikan sebagai suatu peroses dimana seorang
individu (komunikatro) mentransformasikan stimulir (verbal) untuk memodifikasi perilaku
individu lain. Hubungan manusia terjadi melalui pesan yang disampaikan, baik perilaku
verbal maupun nonverbal. Selain itu, perilaku sebagai pesan harus memenuhi dua syarat:
a. Harus diobsesi oleh seseorang
b. Harus mengandung makna
Dalam analisis komunikasi, ruang lingkup yang dipelajari adalah:
a. Stuktur sosial komunikan
b. Nilai kebenaran ucapan
c. Katakata sehubugan dengan suasaana percakapan
d. Latar belakang kebudayaan
e. Kepribadian dari komunikan
2. Konflik
Konflik merupakan suatu proses yang terjadi a[abila perilaku seseorang terhambat
oleh perilaku orang lain atau oleh kejadian-kejadian yang berada di luar wilayah kendalinya.
Selain biasa terjadi di antara dua orang atau lebih, dalam sebuah organisasi-baik organisasi
formal mauoun informal- konflik bisa jga terjadi di dalam diri seseorang, yaitu antara dua
atau lebih kepentingan yang harus dipenuhi dalam waktu atau kesempatan yang smaa-sama
pentinganya harus diambil.
3. Kerjasama
Untuk mencapai rfektifitas dan produktifitas sebuah kelompok atau tim kerja,
diperukan suasana yang solid dan kondusif untuk memungkinkan terjadinya proses kerjasama
di antara sesama anggotanya dalam mencapai tujuan kelompok
5. Keterbukaan (Openess)
Keterbukaan adalah suatu sikap dalam diri seseorang yang merasakan bahwa apa
yang diketahui orang lain tentang dirinya bukanlah suatu ancaman yang akan membahayakan
keselamatannya. Ia tidak merasa perlu menyembunyikan sesuatu dalam dirinya, baik yang
berhubungan dengan kepentingan orang lain maupun yang tidak berhubungan ddengan
kepentingan rang lain tersebut.
7. Saling ketrgantungan
Saling ketergantungan merupakan kondisi mental anggota kelompok dengan saling
mengandalkan anggota lain dalam melakukan realitas sosial di dalam kelompoknya
(Schachter, 1951). Menurutnya, kondisi saling ketergantungan ini dipengaruhi oleh tiga
variabel :
a. Cohesiveness atau ikatan anter individu
b. Ketersangkut pautan
c. State pinion atau pernyataan pendapat
Ketergantungan ini depengaruhi oleh perbedaanperbedaan yang terjadi diantaranya.
8. Umpan balik
Penggunaan umpan balik merupakan suatu caara untuk menjelaskan salah pengertian
dalam hubungan yang penting diantara dua individu yang berinteraksi (bunker, 1992).
Selanjutny dikatakan bahwa sumber ketegangan dalam hubungan antara dua orang individu
adalah adanya:
1) Perbedaan kepentingan
2) Salah pengertian terhadap periaku pihak lain
B. Aspek Psikologisnya.