Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM PEMINDAH

TENAGA MENGGUNAKAN STAND DIFFERENTIAL MODEL


CUTTING SECTION PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Reza Rijalullah
Alumni Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sriwijaya
e-mail : reza.rijalullah@gmail.com

Darlius, Harlin
Dosen Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Sriwijaya

Abstrak: Penelitian ini membahas Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga
Menggunakan Stand Differential Model Cutting Section Pada Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya. Bertujuan untuk menghasilkan Media
Pembelajaran Sistem Gardan yang valid, praktis, dan memiliki efek potensial. Subyek penelitian
adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNSRI angkatan 2013 yang akan mengikuti
mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga kampus Indralaya. Metode penelitian ini menggunakan
penelitian pengembangan Borg and Gall dengan sepuluh tahap: Analisis Kebutuhan, Desain,
Pembuatan Prototype, Ujicoba Model ke-1, Revisi Model ke-1, Ujicoba Model ke-2, Revisi Model
ke-2, Penerapan Model, Revisi Terakhir, dan Deseminasi Publikasi. Tahap pertama Analisis
Kebutuhan, selanjutnya Desain, Tahap Pembuatan Prototype terdiri dari proses pembuatan alat
dilanjutkan uji ahli instrument untuk mencari kevalidan istrument, kemudian uji validasi materi
dengan hasil 75,7% kategori Valid dan Uji ahli media dengan hasil 85,4% kategori Sangat
Valid. Kemudian ujicoba ke-1 dilaksanakan tanggal 27 Mei 2015, Ujicoba ke-2 dilaksanakan 4
Juni 2015 dengan hasil kepraktisan bernilai 78,6% kategori praktis, terakhir penerapan model
tanggal 26 dan 30 Maret 2015 kategori memiliki efek potensial sebesar 0,694 masuk kategori
memiliki efek potensial sedang dan hasil praktek 20 mahasiswa berhasil melakukan praktek dengan
nilai ≥56.

Kata-kata kunci: Pengembangan, Media, Sistem Gardan, Borg and Gall, Valid, Praktis,
Efek Potensial.

PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia tertuang didalam UU


Latar Belakang RI No. 20 Tahun 2003.
Pendidikan di Indonesia adalah usaha Pendidikan menengah kejuruan adalah
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pendidikan pada jenjang pendidikan menengah
belajar dan proses pembelajaran agar peserta yang mengutamakan pengembangan
didik secara aktif mengembangkan potensi kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya,
bangsa dan Negara. Arti dasar fungsi dan tujuan sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan
program-program pendidikan yang Pemerintah

109
110 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

Nomor 29 Tahun 1990). Berdasarkan uraian pemeliharaan sistem pemindah tenaga yang
diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai tenaga mana akan diaplikasikan ketika menjadi lulusan
pendidik, guru harus mempersiapkan proses sebagai pengajar di sekolah menengah kejuruan.
pelaksanaan mengajar yang dilakukan dalam Selain itu, menurut hasil wawancara dengan
pengelolaan kelas yang menjadi tanggung teman sejawat diangkatan 2011 pada tanggal
jawabnya, yang dipengaruhi oleh motivasi dan 26 Januari 2015, bahwasanya benar ketika
pandangannya tentang konsep mengajar proses pembelajaran masih bersifat ceramah,
sehingga tujuan pendidikan yang telah diuraikan tanya jawab dan presentasi power point animasi,
di atas dapat dicapai. Guru harus mampu yang di sebabkan oleh beberapa faktor
menjadikan peserta didik menjadi manusia yang diantaranya alat-alat praktikum dilaboraturium
produktif yang mampu mengolah kemampuan Pendidikan Teknik Mesin terbatas untuk
psikomotorik atau keahliannya serta mampu mendukung submateri tersebut, sehingga proses
mengikuti kemajuan teknologi yang semakin pembelajarannyamasih menggunakan metode
berkembang terutama dalam dunia pendidikan. ceramah dan diskusi saja. Sedangkan
Banyak cara yang dapat dilakukan mahasiswa diharapkan untuk dapat memahami
pendidik dalam upaya meningkatkan mutu fungsi dan cara kerja bagian komponen sistem
pelajaran di sekolah sehingga tujuan pengajaran gardan hingga pemeliharaan sistem gardan
dapat tercapai dengan baik. Salah satu yang mana akan diaplikasikan ketika
diantaranya adalah mengajar dengan menjadilulusan sebagai tenaga pengajar di
menggunakan Alat Peraga. Mengingat manfaat sekolah menengah kejuruan agar tujuan
Alat peraga ini begitu penting maka perlu daripada pendidikan menengah kejuruan dapat
menjadi pemikiran bagi setiap pendidik baik di tercapai. Selain itu juga berdasarkan wawancara
sekolah maupun di lembaga. terstruktur tersebut terdapat banyak pilihan
Berdasarkan pengalaman langsung untuk media yang ditawarkan seperti power
pada saat perkuliahan di semester 6 pada mata point, ceramah dan tanya jawab, diskusi dan
kuliah Sistem Pemindahan Tenaga mahasiswa alat peraga dan pilihan yang banyak
Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2011 menginginkan media yang digunakan dalam
peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman proses belajar pembelajaran itu berupa alat
mahasiswa pada mata kuliah system peraga. Karena menurut mereka menggunakan
pemindahan tenaga masih kurang efektif. Hal alat peraga apalagi dalam pembelajaran sistem
ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya gardan akan lebih mudah dipahami, proses
kurangnya alat-alat praktikum dilaboratoriun pembelajaran jauh lebih menarik dan dapat
pendidikan teknik mesin, sehingga mempraktekan langsung dengan menggunakan
pembelajaran kebanyakan masih menggunakan alat peraga tersebut.
metode ceramah dan diskusi. Walaupun Pemilihan model Cutting Section pada
terkadang pengajar membawa komponen- alat peraga juga didasari oleh tujuan agar
komponen dari sistem pemindahan tenaga, itu mempermudah pembelajaran sistem gardan,
belum cukup untuk mencapai tujuan dari sebuah objek itu tampak, apabila bagian
pembelajaran tersebut. permukaannya atau bagian yang menutupi objek
Karena mahasiswa diharapkan mampu diangkat, maka susunan bagian dalamnya akan
memahami fungsi dan cara kerja bagian terlihat dengan jelas, baik secara komponen
komponen sistem pemindah tenaga hingga ataupun cara kerjanya.
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 111

Oleh karena itu, agar dapat 3. Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa
mempermudah mahasiswa dalam mencapai Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
kompetensi sistem pemindah tenaga submateri 2013.
prinsip kerja garden (differential) dan membuat
materi menjadi lebih menarik yang TUJUAN PENELITIAN
pembahasannya tidak hanya dalam bentuk Dari permasalahan yang telah
gambar dan bahasa verbal saja maka dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk
diperlukanlah sebuah alat peraga stand menghasilkan Alat peraga pada mata kuliah
differential yang secara langsung memberikan sistem pemindah tenaga yang valid, praktis dan
keterampilan serta gambaran secara nyata dari memiliki efek potensial.
proses kerja gardan tersebut agar proses
pembelajaran lebih efektif dan efisien. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat Hasil penelitian ini diharapkan akan
ditarik kesimpulan penelitian yang akan memberikan manfaat bagi:
dilakukan adalah mengembangkan media 1. Alat peraga Stand differential model cutting
pembelajaran dalam bentuk media alat peraga section yang telah valid, praktis dan
pada pokok bahasan prinsip kerja gardan memiliki efek potensial dapat dipergunakan
(differential) sehingga judul penelitian adalah sebaga alat bantu pengajaran dosen pada
”Pengembangan Media Pembelajaran Sistem mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga di
Pemindah Tenaga Menggunakan Stand Program Studi Pendidikan Teknik Mesin.
Differential Model Cutting Section Pada 2. Mahasiswa dapat terlibat langsung untuk
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik mempraktekkannya sehingga mampun
Mesin.” menerapkan materi yang di ajarkan.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah
Rumusan Masalah pengetahuan dan keterampilan peneliti
Berdasarkan uraian masalah diatas, dapat tentang pembelajaran menggunakan alat
dirumuskan rumusan masalah yaitu : “Apakah peraga dan dapat dijadikan sebagai bekal
media pembelajaran Sistem Pemindah Tenaga untuk lebih mempersiapkan diri dalam
Stand Differential Model Cutting Section yang mengembangkan disiplin ilmu.
dikembangkan peneliti sudah valid, praktis dan
memiliki efek potensial?” TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Batasan Masalah Penelitian dan pengembangan atau yang
Penelitian ini di fokuskan pada : biasa didengar dengan istilah Research and
1. Mata kuliah sistem pemindahan tenaga Development adalah metode penelitian yang
kompetensi prinsip kerja gardan digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
(differential) dan fungsi dari bagian- dan menguji keefektifan produk tersebut
bagiannya. (Sugiyono, 2010:407).
2. Media yang digunakan adalah stand Menurut Sukmadinata (2011:164)
differential model cutting section mobil. Penelitian dan pengembangan adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau
112 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

menyempurnakan produk yang telah ada yang Fungsi Media Pembelajaran


dapat di pertanggung jawabkan. Menurut Sanjaya (2014:73), Media
Berdasarkan pengertian diatas penelitian pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu :
dan pengembangan adalah penelitian yang 1. Fungsi Komunikatif. Media pembelajaran
menghasilkan dan mengembangkan produk baru digunakan untuk memudahkan komunikasi
dalam pendidikan secara sistematis, diuji coba antara penyampai pesan dan penerima pesan.
diperbaiki, dievaluasi dan menguji keefektifan 2. Fungsi Motivasi. Dengan menggunakan
produk tersebut yang dapat dipertanggung media pembelajaran, diharapkan siswa akan
jawabkan. lebih termotivasi dalam belajar. Dengan
demikian pengembangan media
Pengertian Media Pembelajaran pembelajaran tidak hanya mengandung
Kata media berasal dari bahasa latin dan unsur artistik saja akan tetapi juga
merupakan bentuk jamak dari kata medium memudahkan siswa mempelajari materi
yang secara harfiah berati perantara atau pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan
pengantar. Medoe adalah perantara atau gairah siswa untuk belajar.
pengantar pesar dari pengirim ke penerima 3. Fungsi Kebermaknaan. Melalui penggunaan
pesan. (Sadiman, dkk,2014:6). media, pembelajaran dapat lebih bermakna,
Dari pengertian diatas, maka secara yakni pembelajaran bukan hanya dapat
harfiah dapat disimpulkan bahwa media adalah meningkatkan penambahan informasi akan
perantara, yaitu perantara antara sumber pesan tetapi dapat meningkatkan kemampuan
(a sourch) dengan penerima pesan (a receiver). siswa untuk menganalisis dan mencipta
Menurut Indriana (2011:15) Media sebagai aspek kognitif tahap tinggi.
pengajaran merupakan salah satu alat 4. Fungsi Penyamaan Persepsi. Melalui
komunikasi dalam proses pembelajaran. pemanfaatan media pembelajaran diharapkan
Dikatakan demikian karena didalam media dapat menyamakan persepsi setiap siswa.
pengajaran terdapat proses penyampaian pesan 5. Fungsi Individualitas. Pemanfaatan media
dari pendidik kepada anak didik. berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan
Bedanya media dengan media setiap individu yang memiliki minat dan
pembelajaran terletak pada pesan atau isi gaya belajar yang berbeda.
yang ingin disampaikan, artinya alat apapun itu
yang penting berisi tentang pesan-pesan Alat Peraga
pendidikan termasuk ke dalam media Alat peraga adalah media yang membantu
pendidikan atau media pembelajaran. dalam proses belajar mengajar dan digunakan
Dari pengertian di atas, maka dapat untuk meragakan isi dari materi pelajaran
disimpulkan bahwa media pembelajaran tersebut (Arsyad, 2013:9).
merupakan sebuah sarana pendidikan yang Dari pendapat ahli di atas dapat
dapat digunakan untuk membantu proses belajar disimpulkan bahwa alat peraga adalah
mengajar di kelas sehingga makna pesan yang alat bantu yang digunakan untuk menjelaskan
disampaikan oleh pengajar dapat tersampaikan materi pembelajaran secara langsung yang dapat
dengan jelas ke peserta didik secara efektif dan diperagakan oleh peserta didik agar peserta
efisien. didik dapat menigkatkan ketrampilan dan
pengetahuan belajar. Namun alat peraga juga
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 113

memiliki beberapa kekurangan antara lain, dana Waktu dan Tempat Penelitian
yang di butuhkan lebih besar dan lebih Penelitian ini dilaksanakan pada semester
banyak waktu yang dibutuhkan untuk genap tahun ajaran 2014/2015 di ProgramStudi
persiapan. Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNSRI.

Cutting Section Subjek dan Objek Penelitian


Model Irisan (cutting section atau Subjek dalam penelitian ini adalah
yang kadang disebut cross section) adalah salah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik
satu model benda dalam proses pembelajaran Mesin angkatan 2013. Objek dalam penelitian
pembelajaran, model ini bertujuan untuk ini adalah alat peraga Stand Differential mata
memperlihatkan suatu bentuk atau objek agar kuliah sistem pemindah tenaga di Program
mendapatkan pengertian yang jelas tentang Studi Pendidikan Teknik Mesin.
bagian- bagiannya maka digunakanlah model
irisan. Model irisan ini dibuat dengan beberapa Kondisi Awal Sebelum Pengembangan Media
alasan yang antara lain benda aslinya tertutup Pembelajaran
atau terlalu besar. Sistem Pemindah Tenaga merupakan
( https://arsaundagy.wordpress.com/2011/ salah satu mata kuliah yang ada di
04/10/model-dalam-proses- pembelajaran/ ) ProgramStudi Pendidikan Teknik Mesin, sesuai
dengan latar belakang yang peneliti buat bahwa
METODOLOGI PENELITIAN selama ini perkuliahan sistem pemindah tenaga
Jenis Penelitian kebanyakan menggunakan metode ceramah,
Jenis yang digunakan adalah presentasi menggunakan power point dan
penelitian pengembangan (Research and tanyajawab, sehingga mahasiswa tidak
Development). Menurut Sukmadinata (2011 termotivasi untuk mempelajarinnya.
:164) Penelitian dan Pengembangan atau Hal ini dikarenakan media
Research and Development adalah suatu proses pembelajaran di bengkel pendidikan teknik
atau langkah-langkah untuk mengembangkan mesin masih kurang memadai, tidak terlihat
suatu produk baru atau menyempurnakan yang namanya alat peraga itu kurang terpenuh
produk yang telah ada, yang dapat di khususnya untuk mata kuliah sistem pemindah
pertanggung jawabkan. Selain itu, metode tenaga. Berdasarkan hasil wawancara peneliti
penelitian dan pengembangan (Research and dengan mahasiswa, metode ini kurang efektif
Development) adalah metode penelitian yang karena mahasiswa hanya mempelajari secara
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu teori saja. Meskipun mahasiswa mendapatkan
dan menguji efek potensial suatu produk. nilai yang tinggi pada mata kuliah ini tetapi
Borg and Gall (Emzir, 2014:263) model kebanyakan dari mahasiswa tidak mengetahui
pengembangan pendidikan berdasarkan industri bentuk fisik dari komponen-komponen sistem
yang mengunakan temuan-temuan penelitian pemindah tenaga khususnya pada pokok
dalam merancang produk dan prosedur baru. bahasan gardan (differential). Pada saat
Dengan penelitian model-model tersebut dites dilakukan presentasi biasanya mahasiswa hanya
dilapangan secara sistematis, dievaluasi, mempelajari materi yang akan mereka
diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus. presentasikan saja, sedangkan materi yang
lainnya tidak dipelajari karena mereka merasa
114 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

tugas mereka hanya pada materi yang akan 2. Planning


mereka presentasikan saja. 3. Develop Preliminary Form of Product
4. Preliminary Field Testing
Pengembangan Media Pembelajaran 5. Main Product Revision
Menggunakan Alat Peraga 6. Main Field Testing
Berdasarkan hasil dari kondisi awal 7. Operational Product Revision
sebelum pengembangan, maka peneliti 8. Operational Field Testing
memutuskan untuk mencari metode 9. Final Product Revision
pembelajaran yang efektif untuk proses 10. Dissemination and Implementation
pembelajaran agar mahasiswa yang mempelajari
materi tersebut dapat terstimulus dengan baik. Teknik Pengumpulan Data
Salah satu cara untuk membuat proses Kuesioner (Angket)
pembelajaran sistem pemindahan tenaga Instrumen yang digunakan adalah
berjalan efektif adalah dengan adanya alat menggunakan teknik pengumpulan data angket.
peraga, alat peraga merupakan salah satu media Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
pembelajaran yang bisa membuat pembelajaran yang digunakan untuk memperoleh informasi
menjadi lebih menarik. Untuk itulah peneliti dari responden dalam artin laporan tentang
membuat desain rancangan alat peraga berupa pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui
media pembelajaran stand differential model (Arikunto,2006:151)
cutting section Peneliti yakin bahwa dengan Menurut Arikunto (2006:166) prosedur
adanya media pembelajaran menggunakan alat yang ditempuh dalam pengadaan instrumen
peraga dapat membuat proses pembelajaran yang baik adalah :
menjadi lebih efektif. Proses penyampaian 1. Perencanaan, meliputi penyusunan tujuan
pesan atau makna dari materi sistem gardan penelitian, menentukan variabel, kategorisasi
(differential) dapat tersalurkan, baik secara teori variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi
maupun praktek. perumusan tujuan dan pembuatan tabel
spesifikasi.
Prosedur Penelitian 2. Penulisan butir soal atau item kuesioner.
Penelitian pengembangan media 3. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen
pembelajaran stand differential model cutting dengan pedoman mengerjakan surat
section ini menggunakan metode R & D pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang
(Research and Development). Metode R & D perlu.
yang dikembangkan oleh Borg and Gall dalam 4. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun
Mulyatiningsih (2012:163) yang mana terdapat besar
10 tahap yang harus dilalui dalam R & D, dan 5. Penganalisaan hasil, analisa item, melihat
disetiap tahap pengembangan tersebut harus pola jawaban peninjauan saran-saran dan
mencerminkan adanya penelitian yaitu ada sebagainya.
pegambilan data empiris, analisis data, dan 6. Mengadakan revisi terhadap item-item
pelaporannya. Tahapan-tahapannya adalah yang dirasa kurang baik, dan mendasarkan
sebagai berikut : diri pada data yang diperoleh sewaktu uji
coba.
1. Research and Information Collection 1. Instrumen untuk ahli materi
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 115

Digunakan untuk memperoleh data mahasiswa pendidikan teknik mesin angkatan


berupa kualitas produk ditinjau dari 2012, tes tersebut meliputi dua tahap test yaitu
kebenaran dan kesesuaian konsep dan isi pre test dan post test. Pre test dilaksanakan
pembelajaran. dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
2. Instrumen untuk ahli media manakah materi yang akan diajarkan telah dapat
Digunakan untuk memperoleh data dikuasai oleh peserta didik (Sudijono, 2012:69).
berupa kualitas desain media alat Sedangkan post test dilaksanakan dengan tujuan
peraga, serta komuniasi visualnya. untuk mengetahui apakah semua materi yang
3. Instrumen Kepraktisan untuk mahasiswa tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan
Digunakan untuk memperoleh data yang baik oleh peserta didik (Sudijono,2012:70).
digunakan untuk menganalisa daya tarik
dan ketepatan materi yang diberikan Observasi
kepada mahasiswa. Observasi digunakan untuk
mengumpulkan data hasil belajar mahasiswa
Wawancara dalam mengikuti pembelajaran sesudah
Wawancara pertama dilakukan kepada menggunakan alat peraga Stand Differential
beberapa mahasiswa. Wawancara dilakukan Model Cutting Section untuk melihat apakah
untuk mengggali permasalahan dalam memiliki efek potensial. Pada penelitian ini
pembelajaran mata kuliah sistem pemindah dilakukan dua tahap test yaitu pre test dan post
tenaga materi prinsip kerja gardan dalam bentuk test.
wawancara. Wawancara pertama digunakan Selain dilakukannya pretest dan post test,
dalam penelitian ini saat tahap perencanaan pada observasi juga dilakukan penilaian praktek
untuk penulisan latar belakang. Wawancara saat menggunakan alat peraga Stand
selanjutnya dilakukan pada tahap one-to- Differential Model Cutting Section.
one. Wawancara dilakukan untuk memperoleh Penilaian praktek di nilai dengan cara
hasil penilaian yang lebih lengkap dan observasi menggunakan lembar penilaian
mendalam dengan melakukan kontak langsung praktek dengan kisi-kisi sebagai berikut
dengan mahasiswa. Wawancara dilakukan
terstruktur dan bersifat terbuka, alat yang Teknik Analisis Data
digunakan untuk pengumpulan data berupa Analisis data adalah proses mencari dan
pedoman wawancara. Data diperoleh melalui menyusun secara sistematis data yang diperoleh
wawancara nantinya berisi tanggapan dan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
penilaian berupa komentar dan saran perbaikan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan
dari mahasiswa sebagai acuan untuk merevisi data kedalam kategori, menjabarkan kedalam
produk. unit- unit, melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih mana yang penting dan
Tes Hasil Belajar yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan
Menurut Arikunto ( 2010 : 266 ) tes sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri
merupakan alat untuk mengukur dan maupun orang lain (Sugiyono, 2011:335)
mengungkap fakta ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti. Tes Analisis Data Angket
ini akan dilakukan pada subjek penelitian yaitu 1. Analisis Data Lembar Validasi
116 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

Ahli Materi dan Ahli Media Hasil Data yang diperoleh melalui angket
validasi ahli/validator dianalisis secara dianalisis dengan skala likert untuk mengukur
deskriptif kuantitatif, hasil validasi dari pendapat mahasiswa terhadap media alat peraga
validator terhadap seluruh aspek yang dinilai Stand Differential Model Cutting Section .
pada lembar instrumen validasi disajikan dalam Data angket yang diperoleh dengan cara
bentuk tabel kevalidan produk. Hasil analisis menghitung skor mahasiswa yang menjawab
data akan digunakan sebagai dasar untuk seluruh pertanyaan yang terdapat pada angket.
merevisi produk media yang didesain. Data Data tersebut kemudian dianalisis
yang terkumpul diproses dengan cara dengan teknik persentase :
dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang Persentase = � � ���ℎ � � �� � � 𝑤�� � �
diharapkan dan diperoleh persentase (Arikunto,
1985:140) dianalisis dengan teknik analisis � � � 𝑤� x 100
deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam � � ��� � � ��
distribusi skor dan persentase terhadap kategori (Modifikasi Sugiyono, 2013:137)
skala penilaian yang telah ditentukan. (modifikasi Purwanto dalam Mersi,2013:29)
Kelayakan dalam pengembangan bahan
ajar dan media pembelajaran dapat Analisis Data Wawancara
menggunakan tabel berikut: Data hasil wawancara pada
tahan perencanaan yang dilakukan
Tabel 1. Kategori nilai validasi dengan wawancara terstruktur dan terbuka
Persentase Interpretasi untuk latar belakang, serta yang dilakukan
Pencapaian secara terbuka dan terstruktur dianalisis secara
81-100 Sangat Valid
61-80 Valid
deskriftif kualitatif, hasil wawancara pada one-
41-60 Cukup Valid to-one evaluation dijadikan acuan untuk
21-40 Tidak Valid merevisi produk.
0-20 Sangat Tidak
Valid
Analisis Data Tes
Data tes hasil belajar mahasiswa dapat
Tabel 2. Alternatif Pilihan Jawaban Nilai Angket
diperoleh setelah memberikan keseluruhan tes
Nilai Angket Alternatif
(%) Pilihan Jawaban dari pre test dan post test. Kemudian dianalisis
81-100 Sangat praktis untuk melihat tingkat keberhasilan mahasiswa
61-80 Praktis dalam menggunakan alat peraga sistem gardan
41-60 Cukup praktis Untuk mengukur peningkatan hasil belajar
21-40 Tidak praktis
0-20 Sangat tidak dianalisis menggunakan N-gain (g), dengan
praktis rumus sebagai berikut:
N-gain (g) = � ����−� ��𝑒
Untuk mengetahui kelayakan digunakan
tabel diatas sebagai acuan penilaian data yang ����−� ��𝑒
dihasilkan dari validasi ahli media dan ahli Untuk mengetahui apakah alat peraga
materi. ini praktis digunakan pada pembelajaran sistem
pemindah tenaga, data analisis tersebut
2. Analisis Data Angket Mahasiswa
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 117

diinterpresentasekan dengan menggunakan (Sumber : Pedoman FKIP,2011 : 92)


kriteria seperti tabel berikut :
Keterangan: Hasil belajar mahasiswa dikatakan
N – gain (g) = Normalized gain lulus terhadap hasil belajar menggunakan media
(peningkatan nilai yang dinormalisasi) pembelajaran stand differential model cutting
Spost = Skor post test section dengan skor >56. Sebaliknya jika skor
(Dalam Rata-Rata) yang di dapat <56 dikatakan tidak lulus.
Spre = Skor pre test
(Dalam Rata-Rata) HASIL DAN PEMBAHASAN
Smaks = Skor maksimum Pada bab IV ini akan diulas hasil dari
pengembangan media pembelajaran stand
Tingkat perolehan skor kemudian differential model cutting section, mata kuliah
dikategorikan atas tiga kategori, yaitu: sistem pemindah tenaga pada mahasiswa
Tabel 3. Kategori Efek Potensial program studi pendidikan teknik mesin
Tinggi g > 0,7 Universitas Sriwijaya. Metode penelitian yang
Sedang 0,3 ≤ g ≤ 0,7 digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
Penelitian pengembangan (Developmental
Rendah g < 0.3 Research) dengan desain pengembangan model
(Hakke, 1999) Untuk mengetahui tingkat efek Borg and Gall yang terdiri dari sepuluh tahap,
potensial digunakan tabel diatas yaitu: (1) Analisis Kebutuhan, (2) Desain, (3)
sebagai acuan penilaian data yang dihasilkan Pembuatan Prototype, (4) Uji Coba Model ke-1,
dari hasil pre test dan posttest. (5) Revisi Model ke-1, (6) Uji Coba Model ke-
2, (7) Revisi Model ke-2, (8) Penerapan Model,
Analisis Data Oservasi (9) Revisi Terakhir, dan (10) Deseminasi dan
Data hasil observasi ini di peroleh dari Publikasi
hasil kerja praktek mahasiswa dalam
penggunaan alat peraga stand differential model Persiapan Penelitian
cutting section . Data yang diperoleh dari Setelah usul proposal dinyatakan dapat
kemunculan tiap item aspek keterampilan dilanjutkan untuk penelitian, peneliti
praktik pada lembar observasi, dihitung mempersiapkan semua kebutuhan untuk
kemudian dipersentasekan. pelaksanaan penelitian. Diawali dengan
Untuk mengetahui tingkat penguasaan merevisi hasil dari seminar proposal sesuai
keterampilan praktik siswa dapat dilihat dari dengan saran penguji yang selanjutnya
tabel berikut ini : dilanjutkan kepada dosen pembimbing. Setelah
itu melengkapi persyaratan administrasi untuk
Tabel 4. Kategori Hasil Belajar mendapatkan Surat Keputusan Penetapan
Skor Kategori Pembimbing, kemudian melengkapi persyaratan
86 – 100 Baik Sekali administrasi izin penelitian di Program Studi
71 – 85 Baik Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNSRI.
56 – 70 Cukup Selanjutnya mencari referensi-referensi untuk
41 – 55 Kurang melengkapi isi dari skripsi peneliti mengenai
0 – 40 Gagal kompetensi dasar yang diambil oleh peneliti,
118 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

setelah semuanya terkumpul maka peneliti yang mengakibatkan proses pembelajaran tidak
mulai untuk membuat seluruh berjalan maksimal.
perlengkapan yang dibutuhkan untuk proses
penelitian, dimana yang dibutuhkan itu antara Berdasarkan bimbingan serta arahan dari
lain : materi sistem pemindah tenaga submateri Pembimbing II peneliti yang juga dosen
prinsip kerja gardan yang dilengkapi lembar pengampuh mata kuliah Sistem Pemindah
kerja praktik, lembar validasi ahli instrument, Tenaga, yaitu Bapak Drs. Harlin,M.Pd,
lembar validasi ahli materi dan lembar validasi peneliti melakukan analisis rencana
ahli media, serta lembar penilaian pada pembelajaran yang berujung pada kesimpulan
mahasiswa seperti lembar wawancara bahwa penggunaan alat peraga sangat cocok
terstruktur uji coba model ke-1, lembar untuk dikembangkan sebagai media
kepraktisan, lembar soal pre test dan post test pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat
hingga lembar observasi praktik kerja. Setelah harus bisa menarik minat dan motivasi
semua berkas telah siap maka peneliti mulai mahasiswa untuk belajar dan memberikan
melakukan penelitian, dengan diawali pengalaman, serta memiliki kelebihan dari
melakukan analisis kebutuhan,dilanjutkan tahap media- media lainnya. Media pembelajaran
desain membuatmodel, tujuan serta kegiatan yang dipilih untuk membantu mahasiswa dalam
pembuatan, validasi instrument oleh ahli proses pembelajaran praktikumnya adalah
instrument, validasi materi oleh ahli materi, lalu media pembelajaran menggunakan stand
validasi ahli media untuk mengetahui differential model cutting- section. Hal penguat
kekurangan dari media pembelajaran lainnya adalah dikarenakan bengkel Pendidikan
menggunakan alat peraga stand differential Teknik Mesin belum memiliki alat peraga
model cutting section. Selanjutnya mulai untuk tersebut.
melakukan tahap uji coba dan revisi masing-
masing ujucoba yang mana terdiri dari uji Desain
coba model ke-1, uji coba model ke-2, dan Pada tahap ini, peneliti mulai
penerapan model dan yang terakhir adalah menetapkan rancangan model untuk
desiminasi serta publikasi. memecahkan masalah yang telah kebutuhan
yang telah dilaksanakan rancangan desain alat
Tahap Analisis Kebutuhan peraga yang peneliti kemukakan berdasarkan
Tahap analisis kebutuhan merupakan masalah yang ada maka rancangan desain yang
langkah awal peneliti dalam mengembangkan peneliti buat adalah sebagai berikut :
media pembelajaran Sistem Gardan. Bahwa dari gambar didapat bahwa:
Diawali dengan mengidentifikasi 1. Meja ini di buat dengan bentuk
masalah yang terjadi untuk mengetahui menyerupai balok, yang mana pada
kebutuhan belajar mahasiswa yang berupa setiap sisinya di las agar mendapatkan
sumber belajar untuk mendukung proses meja yang kokoh.
perkuliahan. Seperti yang peneliti singgung 2. Meja ini di buat dengan panjang 105 cm
sebelumnya pada latar belakang penelitian, karena menyesuaikan dengan lebar dari
peneliti menemukan kurangnya media dudukan gardan. Lebar 80 cm dan
pembelajaran yang memadai sebagai penunjang tinggi 70 cm
kegiatan perkuliahan Sistem Pemindah Tenaga
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 119

3. Pada bagian atas meja ini dibuat dengan kali karena berdasarkan Silabus dan SAP yang
besi siku, sedangkan pada bagian tiang telah dibuat. Uji lapangan ini dilakukan pada
dan bawahnya menggunakan besi mahasiswa pendidikan teknik mesin yang belum
hollow. mengambil mata kuliah
4. Pada bagian penyangga gardan di buat Pada petemuan pertama mahasiswa
dari besi hollow dengan tinggi 10 cm membahas seluruh materi sistemgardan, tetapi
dan dengan kemiringan 15 º. Di beri sebelum memulai pembelajaran peneliti
sudut 15 derajat karena agar gardan memberikan soal pre test berupa 10 soal pilihan
tersebut menghadap lurus kedepan. ganda untuk mengetahui pengetahuan awal
5. Pada sisi kiri bawah meja dibuat mahasiswa tentang materi sistem
dudukan untuk motor penggerak dengan gardan.(Lembar soal penilaian pretest terdapat
lebar 30 cm dan panjang mengikuti pada lampiran 18 halaman 101)
bentuk meja yaitu 80 cm, dudukan ini Pada pertemuan kedua peneliti langsung
dilapisi plat dengan ukuran yang sama. membagi mahasiswa menjadi beberapa
6. Dan meja ini menggunakan roda kelompok dan setiap kelompok diberi waktu 10
dengan ukuran 3 inchi, dengan model menit untuk melakukan identifikasi sistem
bebas agar mudah dipindahkan. gardan. Selama kegiatan praktek mahasiswa
Dalam pembuatan rangka alat peraga ini, dinilai oleh observer yaitu Okky Saputra
dalam perencanaan dibutuhkan beberapa (06111012028) dan Marinda Ramadhina
bahan beserta ukuran nya. Berikut akan di (06111012004) untuk mengetahui seberapa
sebutkan bahan yang diperlukan beserta baik keberlangsungan kegiatan praktek. Dan
pada tahap akhir peneliti memberikan
Tahap Pembuatan Prototype mahasiswa soal post test untuk mengetahui efek
Pada tahap ini peneliti melakukan potensial dari alat peraga stand differential
pembuatan alat peraga secara utuh yang model cutting section.
selnjutnya langsung melakukan validasi Pretest diberikan untuk melihat
instrument, validasi media dan validasi materi pengetahuan awal mahasiswa mengenai materi
oleh pakar yang ahli dalam bidangnya, sistem gardan yang akan dipelajari. Post test
selanjutnya dilakukan pengkajian untuk yang diberikan pada akhir uji lapangan
memperbaiki rancangan model sebelum bertujuan untuk melihat efek potensial materi
diujicobakan. dan alat peraga stand differential model cutting
section.(Lembar soal penilaian post test terdapat
Tahap Penerapan Model pada lampiran 19 halaman 103). Pada saat pre
Tahap selanjutnya adalah penerapan test diperoleh nilai rata-rata 39,5 dan pada
model dimana mahasisswa melakukan proses saat post test diperoleh nilai rata-rata 81,5
pembelajaran menggunakan alat peraga stand maka dari hasil data yang diambil dari pre test
differential model cutting section dengan 2 kali dan post test didapatkan menggunakan rumus
pertemuan, pertemuan pertama dilakukan pada N-gain untuk melihat efek potensial
tanggal 9 Juni 2015 di gedung C FKIP Unsri dijumlahkan dalam rata-rata
dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 11 N-gain (g) = � ����−� ��𝑒
Juni 2015 di Laboratorium pendidikan teknik
mesin inderalaya. Pertemuan ini dibuat dua ����−� ��𝑒
120 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK MESIN, VOLUME 2, NOMOR 2, NOVEMBER 2015

N-gain (g) = 81,5 −39,5 100 −39,5 pengembangan menghasilkan sebuah alat
N-gain (g) = 42 60,5 peraga sistem gardan berikut materi dan
N-gain (g) = 0,694 lembar kerja praktiknya yang nantinya akan
Maka dalam tabel 10 kategori efek diserahkan sebagai bahan praktikum di program
potensial jika didapatkan hasil 0,694 maka studi pendidikan teknik mesin FKIP UNSRI.
masuk dalam kategori sedang. Hasil penelitian dan pengembangan
Kemudian pada saat melakukan praktek juga akan di laporkan dalam forum ilmiah
mahasiswa di nilai oleh observer dengan aspek melalui seminar hasil akhir untuk di
penilaian Persiapan, Proses, Sikap Kerja, Hasil publikasikan.
dan Waktu. Dengan masing-masing aspek
penilaian terdapat bobot nilai masing-masing Saran
dan observer menilai dengan skala penilaian Peneliti sadar bahwa dalam penelitian ini
rentan 0-100 yang nantinya akan dihitung masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena
dengan bobot penilaian masing-masing. itu peneliti menyarankan untuk calon peneliti
Kategori penilaian berdasarkan tabel 10 yang nantinya akan melakukan penelitian
Dari hasi praktek dapat dilihat bahwa ataupun menjadikan penelitian ini sebagai bahan
nilai ≥ 56 diperoleh oleh sebanyak 20 orang. acuan agar dapat membuat media pembelajaran
Yang perinciannya 2 orang masuk kategori yang lebih baik lagi dan disesuaikan dengan
sangat baik, 15 orang masuk kategori baik, dan tuntunan ilmu pengetahuan dan teknologi di
3 orang masuk dalam kategori cukup. bidang otomotif yang mengalami perkembangan
Dari hasil pre test dan post test serta sehingga produk yang dihasilkan akan lebih
hasil praktek menunjukkan bahwa alat peraga baik dan juga bervariasi.
dan materi sistem gardan memiliki efek Dan untuk pendidikan dan institusi, saran
potensial masuk kategori sedang dengan nilai dan harapan dari peneliti agar pendidikan dan
0,694 serta hasil praktek ≥56 lulus dalam institusi dapat memanfaatkan materi dan alat
melakukan identifikasi sistem gardan. peraga sistem gardan yang telah dibuat sebagai
alternatif media Pembelajaran dalam proses
Revisi Terakhir pembelajaran pada mata kuliah system
Setelah Penerapan Model dilakukan pemindah tenaga ataupun mata kuliah lainnya
kemudian saat penerapan model mahasiswa yang materinya sesuai dengan materi dan alat
diminta memberikan saran dan komentar guna peraga sistem gardan.
sebagai bahan pertimbangan revisi dan saran
serta komentar mahasiswa sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
mengatakan media sudah sangat baik dan Arikunto, Suharsimi. 2009. Evaluasi Program
praktis untuk digunakan sebagai media Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis
pembelajaran dan tidak ada masukan dalam Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.
memperbaiki media dari mahasiswa. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Desiminasi dan Publikasi Suatu Pendekatan Praktik. rev.ed. Jakarta:
Setelah seluruh langkah penelitian di PT Rineka Cipta.
laksanakan dan langkah terakhir adalah Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran.
desiminasi dimana hasil dari penelitian dan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem, Reza Rijalullah, Darlius, Harlin 121

Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran.


Depdiknas. 2004. UU RI No. 20 Tahun 2003 Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Sistem Pendidikan Nasional. Pusat data
dan Informasi Pendidikan Balitbang – Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi
Depdiknas. Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Prenadamedia Group.
Pendidikan.Kuantitatif dan Kualitatif. Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi
Depok: PT. Rajagrafindo Persada. Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persada.
Universitas Sriwijaya. 2011.Buku Sugarwati, Nini. 2014. “Pengembangan Media
Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pembelajaran Kelistrikan dan Elektronika
Pendidikan Universitas Sriwijaya Otomotif Menggunakan Panel Kelistrikan
Tahun Akademik 2011/2012. Indralaya: Bodi pada Mahasiswa Program Studi
Percetakan dan Penerbit Fakultas Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNSRI”.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Universitas Sriwijaya. Sugeng. 2013. Pemeliharan Sasis dan
Hakke, Richard R. 2009. Analyzing Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan
Change/Gain Scores. (online), Kelas XI SMK/MAK. Jakarta : Direktorat
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Ana Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan
lyzingChange- Gain.pdf, diakses 28 dan Tenaga Kependidikan Kementrian
Desember 2014). Pendidikan dan Kebudayaan.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Pengajaran. Jogjakarta : Diva Press. Bandung: Alfabeta.
Mulyatiningsih, Endang. 2012 Metode Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Penelitian Terapan bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode
Republik Indonesia. 1990. Undang- Undang Penelitian Pendidikan. Bandung PT
N0. 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Remaja Rosdakarya.
Menengah. Sekretariat Negara. Jakarta Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Rumintari, Pramadya. 2013. Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.
“Hubungan Antara Pemahaman Siswa Jakarta: PT Rineka Cipta
dalam Membaca Jobsheet Dengan
Keterampilan Praktik Siswa di Kelas XI
TKR di SMK N 1 Indralaya Utara
Tahun 2013”. Skripsi. Universitas
Sriwijaya.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer. Bandung : Alfabeta.
Sadiman, Arif, dkk. 2014. Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai