Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pemalang,
Kepada,
Yth. Majlis Hakim Pemeriksa perkara Perdata
Nomor : 3623/Pdt.G/2022/PA.Pml.
Pada Pengadilan Agama Klas 1A Pemalang
di –
Pemalang
Dibawah ini perkenankan kami mengajukan jawaban atas permohonan Gugat cerai
Penggugat Nomor : 3623/Pdt.G/2022/PA.Pml.tertanggal 1 Desember 2022 yang
didaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pemalang tertanggal 2 Desember
2022 sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil permohonan Penggugat, kecuali
yang diakui secara tegas ;
2. Bahwa sebelum sampai pada pemeriksaan pokok perkara, mohon agar Majelis
Hakim berkenan memeriksa dan memutus terlebih dahulu eksepsi ini ;
3. Bahwa permohonan Gugat cerai Penggugat didasarkan pada posita yang tidak
sesuai dengan fakta yang benar-benar terjadi. Pada posita angka yang ke-
enam,tujuh dan delapan yang pada pokoknya Penggugat mendalilkan “
Penggugat dan Tergugat bertengkar pada bulan mei tahun 2022, dan Posita
angka tujuh mendalilkan Bahwa penggugat dan Tergugat Pisah Ranjang sejak
bulan mei hingga juli tahun 2022 serta dalam posita angka delapan
mendalilkan bahwa antara Penggugat dan tergugat belum pisah rumah namun
sudah tidak pernah berhubungan badan atau pisah ranjang selama dua bulan
sejak mei sampai juli 2022”, padahal Penggugat dan Tergugat pada bulan mei
2022 masih berhubungan Badan layaknya suami - istri;
4. Bahwa sebagaimana jawaban dalam eksepsi Tergugat angka 3 diatas, maka
Tergugat mohon kepada Majlis Hakim yang memeriksa perkara ini agar
berkenan menyatakan, bahwa Gugat cerai Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijk verklaard) ;
DALAM KONPENSI :
1. Bahwa apa yang tercantum dalam eksepsi mohon dengan hormat agar dapat
dianggap termasuk pula dalam jawaban pokok perkara ini ;
2. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil, maksud dan tujuan
Gugat Cerai Penggugat, kecuali yang diakui secara tegas ;
3. Bahwa terhadap dalil posita angka 1 adalah benar antara Penggugat dan
Tergugat adalah suami istri sah yang menikah pada tanggal 9 Agustus 2010,
di Kantor Urusan Agama Kecamatan Randudongkal kabupaten Pemalang ,
sebagaimana kutipan akta Nomor : 695/30/VIII/2010, dan sesaat setelah akad
nikah Tergugat mengucapkan sighat ta’lik talak, serta pada saat
berlangsungnya perkawinan Tergugat berstatus Jejaka dan Penggugat
berstatus Janda anak 3 ;
4. Bahwa terhadap dalil posita Gugatan Cerai Penggugat angka 2 adalah benar
5. Bahwa terhadap dalil posita Penggugat angka 3 adalah benar setelah akad
nikah antara Tergugat dengan Penggugat sudah melakukan hubungan suami
istri (ba’da dukul), dan tidak karuniani anak
6. Bahwa tidak benar apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam posita angka 4,
Point 4.1 pada pokoknya Penggugat mendalilkan masalah Ekonomi “Tergugat
sering berhutang tanpa ijin secara online maupun secara perorangan ”adalah
tidak bener, Point 4.2 pada pokoknya Pemohon mendalilkan termohon tidak
jujur adalah tidak benar yang benar setiap ada pekerjaan dinas luar Termohon
selalu pamit;
Point 4.3 pada pokoknya Pemohon mendalilkan,Termohon sering pulang
malam, itu tidak benar karena Termohon selalu pulang sesuai jam kantor , dan
sampai dirumah jam 17.30 (wib) paling lambat Jam 18.00 wib karena
Perjalanan arah pulang menggunakan sepeda motor seorang diri tentunnya
tetap memperhatikan keselamatan adapun keterlambatan masih pada batas
kewajaran karena kondisi perjalanan kadang macet, bahkan pernah dalam
kondisi perjalanan pulang dari kantor di kebon gede ban sepeda motor
termohon bocor,dan didaerah kebongede menuju tukang tambal ban lumayan
jauh sampainya di bengkel tambal ban tutup,dan tetap dilanjutkan perjalanan
yang pada akhirnya ada tukang tambal ban,sehingga ada keterlambatan
pulang;
7. Bahwa terhadap permohonan talak yang diajukan Pemohon dalam perkara
Konvensi tersebut, dengan adanya alasan sebagaimana yang telah Termohon
uraikan diatas, maka Termohon selain meminta pertimbangan hukum secara
adil dan benar , maka Termohon juga mohon perlindungan hukum mengenai
hak-hak yang patut dan layak bagi Termohon sebagai istri berdasarkan hukum
apabila permohonan Pemohon tersebut akan dikabulkan oleh Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili dalam perkara ini ;
DALAM REKONPENSI :
Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang terhormat,
1. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Termohon Konpensi/Penggugat
Rekonpensi dalam uraian mengenai perkara Konpensi tersebut diatas, maka
pada kesempatan ini Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi akan
mengajukan gugatan Rekonpensi menyangkut nafkah Iddah, madiyah, mut’ah
dan nafkah anak, sehingga mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili dalam perkara ini dapat menggabungkan sekaligus mengadili dalam
perkara Rekonpensi dari Penggugat Rekonpensi berikut ini dengan dasar
sebagai berikut :
2. Bahwa Termohon Konpensi selanjutnya mohon disebut sebagai Penggugat
Rekonpensi. Sebaliknya Pemohon dalam konpensi mohon disebut sebagai
Tergugat Rekonpensi ;
3. Bahwa sejak pernikahan Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi dan
Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi pada Tanggal, 9 Agustus 2010,
hingga saat Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonfensi mengajukan perkara ini
ke pengadilan, Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi telah berupaya
semampu-mampunya sebagai Suami mendampingi Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi tanpa banyak menuntut, akan tetapi melalui
pengadilan dalam perkara ini Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi
berupaya akan menjatuhkan talaknya tanpa mempertimbangkan sedikitpun
mengenai hak-hak Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi yang selama
ini diabaikan ;
4. Bahwa Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi sejak Maret 2012 telah
berprofesi sebagai , Karyawan PDAM TIRTA MULIA Pemalang dan saat ini
memiliki penghasilan tetap berupa gaji Pokok dan tunjangan lainnya paling
tidak sebesar Rp. 4.500.000,- ( Empat Juta limaratus ribu rupiah), akan tetapi
selama ini Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi dalam setiap bulannya
tidak pernah secara pasti memberikan nafkah bagi kepentingan Termohon
Konpensi/Penggugat Rekonpensi, dan terlebih lagi semenjak diajukanya
gugatan Cerai Talak tahun 2022 atau 2 bulan terakhir Pemohon
Konpensi/Tergugat Rekonpensi tidak pernah memberikan nafkah kepada
Termohon Konpensi/Penggugat Rekonpensi, oleh sebab itu wajar dan patut
apabila untuk nafkah Madiyah (nafkah lampau) yang tidak diberikan sejak
minimal 2 bulan Terakhir sampai dengan sekarang selama 2 bulan tahun
2022, hingga putusan perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap Pemohon
Konvensi/Tergugat Rekonvensi membayar uang nafkah madiyah sebesar Rp.
2000.000,- ( dua juta rupiah) setiap bulannya, nafkah iddah (masa tunggu)
sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), mut’ah sebesar Rp 100.000.000,-
(seratus juta rupiah), dan nafkah 2 anak sebesar @ Rp 4.000.000,-(lima juta
rupiah) setiap bulannya, sehingga apabila diperhitungkan hingga perkara ini
diajukan ke pengadilan, nafkah madiyah, iddah, mut’ah dan nafkah 2 anak
yang belum terbayarkan dari Pemohon Konpensi/Tergugat Rekonpensi adalah
sebagai berikut :
Nafkah Madiyah 2 bulan x Rp 2.000.000,- = Rp 4.000.000,-
Nafkah Iddah 3 bulan x Rp 5.000.000,- = Rp 15.000.000,-
Mut’ah = Rp 100.000.000,-
Nafkah 2 anak @ Rp 4.000.000 = Rp 8.000.000,-
Total = Rp
127.000.000,-
Hormat Kami,